sistem produksi

17
LUKMAN DARWIS, S.Pi Agribisnis Perikanan Stip yapi-bone

Upload: mufiidahmad

Post on 22-Jul-2015

96 views

Category:

Science


5 download

TRANSCRIPT

LUKMAN DARWIS, S.Pi

Agribisnis Perikanan

Stip yapi-bone

Sistem Produksi, sebagai sistem produksiyang paling populer dalam masyarakatindustri, tidak muncul secara tiba-tiba.

Industri Pabrik adalah sebuah produkmutakhir dari sejarah perkembangan sistemproduksi yang pernah ada di dalammasyarakat

Fase perkembangan sistem produksi dimulaiProduksi agraris, gilda, putting outhinggakemunculan sistem pabrik

Sistem produksi primer banyak terdapatdalam masyarakat agraris.

Sistem ini biasanya terdiri dari suatu keluargayang luas (extended)

Semua anggota dalam unit sosial ini bertaliandarah

Pembagian kerja dalam masy. Agraris bersifatrendah bahkan nyaris tidak ada. Kalaupunada, hanya terbatas pada pembagian kerjaseksual (jenis kelamin) dan usia.

Hub. Mereka lebih banyak bersifat “sosial”

Posisi kepala keluarga akan menentukan pekerjaan

Seluruh pekerjaan sistem produksi ini sepenuhnyabergantung pada alam.

Seluruh hasil produksi yg diperoleh dari alamsepenuhnya ditujukan untuk kepentingan konsumsimereka sendiri, kecuali persiapan untuk masapacaklik, bahan barter dgn kebutuhan kecil yg tdkdapat diproduksi sendiri seperti garam,sejumlahperkakas yg terbuat dari logam.

Sebagian besar kebutuhan hidup sehari-hari bisadiusahakan sendiri

Mereka praktis memiliki dengan ketergantuandgn pihak lain.

Sebagian bergantung kepada tuan tanahbangsawan atau raja kecil tertentu.

Pemhambaan ini memberi keuntungan sepertimendapat perlindungan politik dan keamananserta sejumlah pinjaman yang meringankanpada masa sulit, pemasaran produk.

Sistem ini muncul akibat tidak tahan pada kehidupanyg membosankan, adanya tekanan di bawahperlindungan tuan tanah

Golongan ini menuju ke tempat yang padat denganpenduduk dan bersifat terbuka (kota).

Biasa dibekali dengan keterampilan diluar bidangpertanian.

Ukurannya masih kecil dibanding dgn sistemproduksi primer.

Suasananya masih bersifat kekeluargaan

Gilda dipimpin oleh seorang master (tuan) yang memiliki keterampilan tinggi dalam bidang tertentu, mis. Pandai besi, sepatu, kayu atau tukang batu.

Sang master juga memiliki mdal dan alat

Gilda jg belum mampu mengembangkan mesinuntuk melaksanakan pekerjaan rutinnya.

Gilda mampu mengembangkan alat-alat yang jauh lebih lengkap dan memiliki presisi yg lebihdapat diandalkan

Produksinya bersifat sekunder.

Barang yg diproduksi harus dijual sendiri kepasar dan umumnyaa sang master yang melakukannya.

Gilda memiliki tingkat ketergantung (depend) ygtinggi dengan pihak luar.

Adanya ketergantungan yg tinggi ini membuatsetiap jenis gilda membentuk semacam asosiasiinduk,mis. Asosiasi gilda sepatu, dll.

Tujuan pembentukan Asosiasi- Untuk mengatur mutu- standar- kontor harga- penyelesaian perselisihan- kelompok kepentingan khususnya dalam

rangka menghadapi tekanan dan ancamandari pihak luar.

Lama kelamaan gilda menjadi lemah walau tidakhancur sama sekali.

1. Terhambatnya mobilitas vertikal karyawan penuhuntuk menjadi master.

2. Terjadi kompetisi yg tidak sehat diantara gilda-gilda itu sendiri

3. Ada sejumlah pengusaha gilda berhasil memupukkekayaan secara berlebihan, kemudian digunakanuntuk menjalankan usaha lain diluar gilda.

4. Beberapa ilda bersalin rupa menjadi semacam gildapedagang.

5. Semakin luasnya pasar diluar negeri, para gilda mjdsemakin bergantung pd pedagang ekspor.

6. Semakin mahalnya produksi yang kebanyakanberasal dari impor.

Diawali ditemukannya berbagai rute perjalananke daerah-daerah disebarang lautan darikawasan eropa.

Lahirnya kolonilisasi pada abad 16 – 18

Jumlah pedagang menjadi besar, sehinggamuncul kaum borjuis.

Pedagang terus memupuk modal karena pasarsangat besar (domestik dan luar negeri)

Dari Luar negeri memperoleh bahan mentah dgnharga rendah dan dijual dinegaranya denganharga tinggi, sebaliknya membawa barang olahandari produksi gildauntuk dijual ke negeri koloni

Kebutuhan barang semakin tinggi dan gilda tdkbisa diandalkan sehingga pedagang inimengalihkan ke petani yg ingin memilikipekerjaan sampingan.

Saudagar memberikan alat,bahan mentah kepetani sehingga petani disini kedudkannya bukansbg karyawan tetapi sekedar pekerja upahan olehkaum saudagar.

Petani dalam sistem ini tidak mempunyai hakotonomi. Hak dan kewajibannya tergantung darikontrak kerja dari saudagar.

Lama kelamaan sistem ini pun runtuh

Faktor penyebab runtuhnya sistem putting out:

1. Tidak adanya standar mutu

2. Masalah ketetapan waktu

3. Saudagar sulit melakukan pengawasan

Runtuhnya sistem putting out akhirnya muncul

sistem produksi pabrik

Sistem produksi pabrik berkembang seiringdengan perkembangan industrialisasi

“ Industrilisasi adalah proses pemakaianmesin dalam kegiatan-kegiatan produksi”.

Dalam industrialisasi : alam, alat, bahkantenaga serta keterampilan manusia secaraperlahan-lahan berkurang perannyadigantikan oleh mesin.

Para pekerja bekerja mengikuti secara ketatlogika teknologi yg digunakan.

Industrialisasi jg merujuk pada proses semakinbanyaknya rang yg bekerja di pabrik danperusahaan2 yg mengrganisasikan dengan logikapabrik.

Di tingkat masyarakat,industrialisasimengimplikasikan berkembangnya beragam jenispekerjaan lain di luar industri yg sangat pesat, pembentukan stratifikasi sosial baru.

Terjadi pergeseran pertumbuhan ekonomi daripertanian tradisonal kepada indusstri2 penghasilbarang dan jasa dalam jumlah yg sangat luarbiasa dalam waktu yg relatif singkat

1. Produksi menjadi meningkat beberapa kali lipat.

2. Memudahkan pekerjaan manusia sehinggatidak membutuhkan banyak tenagamanusia.

3. Pekerjaan dipecah-pecah ke dalam satuanyg kecil, sederhana dan salingberhubungan.

Keuntungan apabila pekerjaan dibagi-bagi :

1. Pekerjaan menjadi kecil dan sederhana danrelatif dapat dikerjakan oleh semua orang.

2. Produktivitas setiap pekerja menurut satuanpekerjaannya menjadi meningkat drastis.

3. Produktivitas akhir meningkat karena adanyahubungan yg erat diantara satuan-satuanpekerjaan melalui manajemen yg tepat.

Pertanian Gilda Putting-Out Pabrik

Ukuran sedang kecil kecil Sangat besar

PembagianKerja

rendah rendah rendah Tinggi

Hubungan sosial sosial sosial Formal

Swasembada tinggi sedang sedang Rendah

Dependasi rendah sedang sedang Tinggi

Keterampilan rendah tinggi rendahSangatrendah

Modal sendiri sendiri Pihak lain Pihak lain

Alat sendiri sendiri sendiri Pihak lain

Mesin Tdk pakai Tdk pakai Tdk pakai Pihak lain

Pemasaran Tdk pakai 1/2 Pihak lain Pihak lain

Lokasi Usaha rumah rumah rumah pabrik