modul praktikum sistem produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../materi-modul-2-mrp.docx ·...

37
Modu l Praktikum Sistem Produksi 20 Laboratorium Proses dan Sistem Produk Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM BAB II PERENCANAAN PENGADAAN BARANG 2.1 Tujuan Praktikum 2.1.1 Material Requirement Planning a.Memahami konsep Material Requirement Planning. b.Mampu mengimplementasikan konsep Material Requirement Planning. 2.1.2 Inventory Management a. Memahami konsep rencana manajemen inventory. b. Mampu mengimplementasikan konsep inventory pada Material Requirement Planning. 2.1.3 Win QSB a. Mampu membuat Material Requirement Planning dengan WinQSB 2.2 Materi 1 2.2.1 Sistem Dasar Pengadaan Barang 2.2.1.1 Pull System Sistem Pullmenurut George Johnson (APICS Dictionary), adalah suatu sistem operasi yang terjadi 1

Upload: voanh

Post on 29-Aug-2018

290 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

BAB II

PERENCANAAN PENGADAAN BARANG

2.1 Tujuan Praktikum

2.1.1 Material Requirement Planning

a. Memahami konsep Material Requirement Planning.

b. Mampu mengimplementasikan konsep Material Requirement Planning.

2.1.2 Inventory Management

a. Memahami konsep rencana manajemen inventory.

b. Mampu mengimplementasikan konsep inventory pada Material Requirement

Planning.

2.1.3 Win QSB

a. Mampu membuat Material Requirement Planning dengan WinQSB

2.2 Materi 1

2.2.1 Sistem Dasar Pengadaan Barang

2.2.1.1 Pull System

Sistem Pullmenurut George Johnson (APICS Dictionary), adalah suatu sistem

operasi yang terjadi hanya sebagai respon terhadap kebutuhan penggunaan yang

ada dibawahnya (downstream user). Tujuannya untuk membeli / menerima/

mengirim/ membuat/ menggerakkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan selalu

diusahakan tidak ada sisa persediaan.

Sistem tarik ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang menerapkan sistem

eastern. Hanya stasiun kerja terakhir yang dapat mengetahui dengan tepat

mengetahui waktu dan raw material yang dibutuhkan lalu melakukan pemesanan

raw material dari stasiun kerja sebelumnya untuk mendapatkanraw material yang

1

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 2: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

diperlukan dalam jumlah dan waktu yangdiperlukan. Kemudian stasiun kerja

sebelumnya memproduksi suku cadang yang akan diambil oleh stasiun kerja

setelahnya. Tiap Stasiun kerja mengambil bahan yang diperlukan pada proses

sebelumnya dan seterusnya. Sistem ini menggunakan KANBAN sebagai alat

informasinya.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Pull System

Kelebihan Kekurangan

a. a. Proses dapat dioperasikan secara

manual dan membutuhkan tingkat

komunikasi yang rendah antara pusat

pasok dengan pusat distribusi.

b.

c. b. Stasiun kerja mempunyai

kekuasaan penuh untuk mengelola

persediaannya dengan lebih leluasa

tanpa adanya interfensi dari pusat

pemasok.

a. a. Bila ada variabilitas permintaan

akan menyebabkan membengkaknya

permintaan pada salah satu stasiun.

b. b. Dapat terjadi ketidakseimbangan

pemenuhan pesanan.

c. c. Perusahaan dapat terbebani biaya

safetystock dan biaya shortage yang

sangat luar biasa.

2.2.1.2 Push System

Sistem push adalah sistem operasi yang terjadi hanya sebagai respon

terhadap perencanaan penjadwalan untuk setiap operasi tanpa memperhitungkan

status real-time dari operasi bersangkutan. Tujuannya untuk mengoperasikan

penjadwalan.

Pada sistem ini,keputusan replenishment dilakukan pada tingkat upstream.

Sehingga informasi mengenai permintaan dan tingkat persediaan pada

downstream akan dikirim secara periodik ke tingkat upstream. Hal ini dapat 2

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 3: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

menghindari keadaan variabilitas dari permintaan. Selain itu, sistem ini dapat

melakukan peramalan kebutuhan dan waktu pengiriman ke downstream dengan

tepat. Keuntungannya, pengiriman kepusat distribusi dapat disinkronisasikan,

sehingga persediaan ditingkat pusat pasokan dapat dieliminasi.

2.2.2 Tools Perencanaan Pengadaan Barang

2.2.2.1 Bill of Material (BOM)

BOM merupakan daftar jumlah komponen, campuran bahan dan bahan

yang diperlukan untuk membuat produk.

Gambar 2.1. Diagram Pohon Komponen Clipboard

Tabel 2.2. BOM Clipboard

Cop. Destec Prepared by Maul

3

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 4: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Product KS-905 Onion

Slicer Date 19-04-2011

Level Part Part Drawing Quantity/ Make/ Comment

Number Name Number Unit Buy

1 001 Shaft 001 1 make

1

002

batang handle

002

1

make

1

003

Kenop handle

003

1

make

1 004 Baut 004 1 Buy

1

005

Mur

005

1

Buy

1

006

piringan slicer

006

1

make

1 007 Pisau 007 3 Buy

1 008 Slicer body 008 1 make

1

009

penampung

009

1

make

1

010

Sticker merk

010

1

Buy

2.2.2.2 Material Requirement Planning(MRP)

4

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 5: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

MRP merupakan teknik yang digunakan untuk mengelola persediaan dalam

suatu proses manufaktur. Tujuannya adalah merancang sistem yang dapat

menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat, baik berupa

pembatalan pesanan, pemesanan ulang, atau penjadwalan ulang, sehingga

diperoleh pegangan untuk melakukan pembelian atau produksi.

Empat hal yang dapat dilakukan oleh MRP yaitu:

a. Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat

b. Menentukan kebutuhan minimal setiap item

c. Menentukan pelaksanaan perencanaan pemesanan (planned order released),

waktu pesan dan pembatalan.

d. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas jadwal yang sudah

direncanakan, berdasarkan kapasitas.

Asumsi dalam mengoperasikan MRP, antara lain :

a. Data file terintegrasi (status persediaan & struktur produk).

b. Lead time untuk semua item diketahui atau diperkirakan.

c. Setiap item diketahui atau dapat diperkirakan (terkendali).

d. Tersedianya semua komponen untuk setiap perakitan.

e. Pengadaan dan pemakaian komponen bersifat diskrit.

f. Proses pembuatan suatu item bersifat independent.

Langkah Dasar Proses MRP :

a. Netting, selisih kebutuhan kotor dan keadaan persediaan.

b. Lotting, penentuan besarnya pesanan setiap individu.

c. Offsetting, penentuan waktu rencana pemesanan,diperoleh dengan

mengurangkan saat awal tersedianya kebutuhan bersih dengan lead

time.

d. Explosion, perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkatyang lebih bawah.

5

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 6: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Input MRP :

a. MPS (Master Production Schedule

b. Catatan Keadaan Persediaan (inventory status

Struktur produk

Tabel 2.3. MRP Approach

QUESTION

BASIS

RESULT

Whatto order Master schedule Gross

Bill of material

Requirement

Howmuchto order

Inventorybalances

Schedule Receipt

Order Rules

Net Requirement

Whento order

Leadtime

Duedates

6

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 7: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Tabel 2.4. Format MRP

1. Item, nomor komponen yang direncanakan kebutuhannya.

2. Leadtime, jangka waktu aktivitas

3. Order Quantity, kuantitas order dari komponen yang harus dipesan

berdasarkan Lot Sizing.

4. Safety stock, tingkat persediaan yang ditentukan oleh perencana untuk

mengantisipasi fluktuasi permintaan.

5. Gross Requirement, total antisipasi komponen.

6. Schedule Receipts, pesanan yang telah diselesaikan yang tersedia pada setiap

awal periode.

7. Projected Available Balance, kuantitas persediaan pada akhir periode dan

tersedia untuk periode selanjutnya.

8. Net Requirements, proyeksi kebutuhan bersih setiap komponen untuk setiap

periode.

9. Planned Order Receipts, total kuantitas dari komponen yang harus dipenuhi

untuk memenuhi Net Requiremens. 7

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 8: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

10. Planned Order Release, kuantitas pada Planned Order Receipts sehingga

tersedia pada saat diperlukan

Output MRP (Gaspersz, 1998) :

a. Planned Order Schedule

b. Order Release Report

c. Changes to Planning Orders

d. Performance Report

2.2.3 Product Positioning Strategy

2.2.3.1 Make to Stock

Make to Stock adalah membuat suatu produk akhir untuk disimpan, dan

kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan di gudang. Contoh:

barang-barang konsumsi

Karakteristik Make to Stock :

a. Menyimpan produk jadi.

b. Tingkat persediaan tergantung pada waktu respon dan tingkat variabilitas

permintaan.

c. Jika lead time singkat, maka tingkat persediaan lebih sedikit, penanganan

cepat bila ada permintaan tak terduga.

d. Kebanyakan perusahaan intensive pada modal.

e. Pelanggan tidak bersedia menunggu lama untuk mendapatkan produk yang

mereka butuhkan.

f. Jadwal produksi diatur oleh perkiraan permintaan.

g. Sales menjual berdasarkan Available to Promise (ATP) yaitu porsi dari

persediaan yang belum teralokasikan .

8

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 9: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

2.2.3.2 Make to Order

Make to Order adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk

memenuhi pesanan.

Karakteristik Make to Order :

a. Inputnya bahan baku

b. Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis

c. Harganya cukup mahal

d. Leadtime ditetapkan oleh konsumen/pesaing

e. Perlu keahlian khusus

f. Komponen bisa dibeli untuk persediaan

2.2.3.3 Assemble to Order

Assemble to order adalah tipe industri yang merakit produk untuk memenuhi

pesanan.

Karakteristik Assemble to Order :

a. Inputnya komponen

b. Untuk supply item dengan banyak jenis

c. Harganya cukup mahal

d. Lead time ditetapkan oleh konsumen

2.2.3.4 Engineering to Order

Engineering to Order adalah tipe industri yang membuat produk untuk

memenuhi pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai

pengiriman produk.

Karakteristik Engineering to Order :

9

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 10: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

a. Produk sangat spesifik

b. Lead time panjang

c. Harganya mahal

d. Contoh : Pesawat khusus, Alat control

2.2.4 Inventory Management

Inventory dapat diartikan sebagai nilai dari stock barang yang dimiliki oleh

organisasi pada waktu tertentu. Dalam bidang teknik industri, inventory yang

akan dibahas adalah stock on hand pada waktu tertentu (asset yang berwujud,

dapat dilihat, diukur dan dihitung). Tujuan dari manajemen inventory adalah

memiliki inventory = pada tempat dan waktu yang sesuai serta biaya rendah.

Tipe inventory :

Tipe inventory dapat dibedakan berdasarkan status entity yang menjadi perhatian

dan berbeda di setiap organisasi.

Tabel 2.5. Tipe Inventory

Fungsi inventory :

10

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 11: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Pasokan dan kebutuhan sering berbeda dalam tingkatan antara menyediakan

dan memerlukan stock, sehingga diperlukan inventory sebagai penyeimbang, di

mana terdapat 4 faktor fungsional inventory:

1. Faktor waktu

2. Faktor diskontinyuitas

3. Faktor ketidakpastian

4. Faktor ekonomi

Biaya Inventori

Biaya inventory adalah biaya yang berhubungan dengan sistem inventory dan

hasil dari tindakan pada bagian manajemen dalammembentuk sistem. Parameter

biaya dasar dalam sistem inventory:

Safety stock :

Safety stock merupakan kegiatan menyimpan barang fisik atau komoditas

untuk memuaskan permintaan selama waktu yang ditentukan dimana barang

bersifat „usable‟ namum berstatus „idle’. Tujuannya, untuk menjaga kepuasan

konsumen dalam usaha pemenuhan permintaan yang ada. Dalam metode ini,

dikenal dua istilah yaitu overstocking dan understocking.

Lot sizing:

Lot sizing merupakan suatu model yang digunakan untuk menentukan

jumlah item yang harus dipesan.

11

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 12: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Gambar 2.2. Model Lot Sizing

Beberapa cara menentukan jumlah inventory diantaranya :

a. Lot for Lot

Model ini menggunakan konsep pemesanan yang dilakukan dengan

pertimbangan minimasi ongkos simpan, sehingga jumlah yang dipesan biasanya

sama dengan jumlah yang dibutuhkan. Asumsinya pemasok tidak mensyaratkan

ukuran lot tertentu, artinya berapapun ukuran lot yang dipilih akan dapat

dipenuhi.

b. Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ adalah model yang paling banyak digunakan dan model paling dasar

dari semua model persediaan. Rumus yang digunakan:

12

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 13: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Dimana:

Q* = jumlah pesanan ekonomis

K(Q*) = total biaya rata-rata tahunan

c = biaya produksi per unit ($/unit)

d = permintaan per unit per satuan waktu

s = biaya pemesanan ($/order)

i = total biaya penyimpanan tahunan (%/tahun)

h = total biaya penyimpanan tahunan

($/Unit/tahun) Penetapan pemesanan dengan metode EOQ ini memiliki jumlah

permintaan yang tetap namun dengan periode yang tidak tetap. Misal:

c. Production Order Quantity (POQ)

Metode POQ ini menentukan jumlah periode yang akan dimasukkan ke

dalam sekali pemesanan. Langkah-langkahnya :

1. Hitung EOQ

2. Hitung jumlah pemesanan, yaitu dengan membagi permintaan pertahun (D)

dengan EOQ 13

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 14: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

3. Hitung POQ dengan membagi jumlah minggu per tahun dengan hasil jumlah

(frekuensi) pemesanan (pembulatan ke atas).

Contoh :

EOQ = 74; Rata-rata demand/minggu= 27; setahun = 27*52 = 1404

Maka D/Q = 1404/74 = 19.

Waktu antar pemesanan 52/19 = 2.7 ~3 minggu

Selain di atas ada beberapa teknik lot sizing yang lain antara lain :

a. Pendekatan Minimum Cost per Period.

b. Pendekatan Least Unit Cost.

c. Pendekatan PartPeriodBalancing.

2.3. Contoh

Gambar 2.3 The Alpha Beta Company

14

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 15: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

MRP Matrices for A and C

15

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 16: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

MRP Matrices for B and D

Gambar 2.4 MRP Matrices

Tabel 2.6 Contoh Pemakaian Metode LFL dengan Safety Stock

Minggu

PD 1 2 3 4 5 6 7 8

GR 50 60 38 20 56 45 35 40

SR

POH 150 100 40 10 10 10 10 10 10

NR 8 10 56 45 35 40

PORec 8 10 56 45 35 40

PORel 8 10 56 45 35 40

16

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 17: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

2.4 Materi 2 (Praktikum WinQSB)

2.4.1 Pengenalan Software

WinQSB adalah salah satu software sistem produksi berbasis windowsyang

digunakan untuk melakukan perhitungan danmelakukan analisa dari perhitungan

yang dilakukan. Penggunaan softwarehanya sebagai alat bantu dalam

perhitungan bukan sebagai alat utama untuk menghitung.

Beberapa fitur yang ditawarkan dari WinQSB antara lain :

1. AggregatePlanning 10. Linear

2. AcceptanceSamplingAnalysis andintegerProgramming

3. DecisionAnalysis 11. MarkovProcess

4. DynamicProgramming 12. Material RequirementPlanning

5. FacilityLocationandLayout 13. Network Modeling

6. Forecastingand Linear 14. NonlinearProgramming

Regression 15. PERT_CPM

7. GoalProgramming 16. QuadraticProgramming

8. Inventorytheoryandsystem 17. Quality Control Chart

9. JobScheduling 18. QueuingAnalysis

19. Queuing System Simulation

Dalam praktikum kali ini hanya akan dibahas beberapa fitur yaitu aggregate

planning, material requirement planning dan quality ontrol chart. Pemilihan fitur

didasarkan pada tujuan dari praktikum Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

dimana ilmu yang diajarkan dapat diaplikasikan dan diterapkan dalam dunia

nyata.

Beberapa simbol standar yang ada pada software WinQSB antara lain:

17

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 18: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Tabel 2.7 Simbol Standar di Software WinQSB

:

Membuat masalah baru

:

Me-load masalah yang ada

:

Menyimpan data

:

Menyimpan data masalah

:

Mencetak masalah

:

Mencetak

:

Keluar

:

Memotong salinan

:

Membuat salinan

:

Memunculkan salinan

:

Mementukan format angka

:

Menentukan format huruf

18

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 19: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

:

Rata kiri

:

Rata tengah

:

Rata kanan

:

Menentukan tinggi baris

:

Menentukan lebar kolom

:

Menyelesaikan masalah

:

Jadwal produksi

Analisis biaya

:

Analisis grafik

:

Hasil

:

Grafik

:

Kalkulator

:

Jam

19

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 20: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

:

Bantuan

2.4.2 Aggregate Planning

Aggregate Planning sering digunakan untuk menentukan kebutuhan

kapasitas, jumlah produksi dan jadwal produksi untuk beberapa jangka waktu ke

depan. Tujuannya adalah untuk menciptakan rencana atau jadwal yang dapat

memenuhi permintaan dari konsumen dengan biaya yang masih dapat diterima

konsumen. Ada 3 tipe aggregate planning yang dapat dihitung memakai

software ini yaitu simple model, transportation model dan general linear

programming model.

Fitur Aggregate Planning dalam Win QSB

Langkah yang digunakan untuk mendefinisikan masalah aggregate

planning adalah:

1. Pilih satu jenis masalah (simple model, transportation model dan

general linear programming model).

20

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 21: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Gambar 2.5 Tampilan Problem Specification di win

QSB

2. Berdasarkan masalah yang telah dipilih, lalu tentukan karakteristik masalah

dengan memberikan tanda check (√) pada kolom :

a. Part time allowed (tidak ada pada simple model)

b. Over time allowed

c. Hire/Dismiss alallowed (kecuali transportation model)

d. Subcontracting allowed

e. Backorder allowed

f. Lostsales allowed

3. Mengisi judul pada kolom title yang disediakan.

4. Mengisi lama periode perencanaan.

5. Mengisi nama perencanaan sumber daya. Standarnya adalah

“Employee”.

6. Mengisi kapasitas unit dari sumber daya yang digunakan.

Standarnya adalah “hour”.

7. Mengisi kebutuhan kapasitas per produk atau jasa. Sebagai contoh, jika

setiap produk membutuhkan 2 jam untuk mengerjakan maka diisi 2. 21

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 22: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

8. Mengisi perencanaan jumlah sumber daya.

9. Mengisi inventory yang dimiliki dengan tanda positif (+) dan permintaan

tidak terpenuhi dengan tanda negative (-). Standarnya adalah “0”.

10. Pada transportation model, langkah 5-8 tidak diperlukan.

11. Teliti kembali apakah semua field yang kosong sudah terisi. Jika belum, isi

field yang kosong.

12. Jika sudah lengkap, tekan „ok‟. Setelah itu akan muncul jendela windows

yang baru.

Gambar 2.6 Tampilan PlanningInformation di

winQSB

13. Jendela windows yang muncul, diisi sesuai dengan perhitungan yang akan

dilakukan .

14. Setelah semua terisi maka masalah dapat dipecahkan (klik tombol

) dengan memilih metode solusi yang ada,

prioritas dalam produksi jika dibutuhkan, rata-rata produksi dan

kuantitas produksi lalu tekan OK.

22

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 23: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Gambar 2.7 Tampilan Opsi pada Aggregate

Planning

15. Akan didapatkan hasil yang berupa rangkuman dari perhitungan yang telah

dilakukan seperti berikut:

Gambar 2.8 Tampilan Hasil Perhitungan di WinQSB

23

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 24: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

2.4.3 Material RequirementPlanning (MRP)

MRP adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan apa, kapan

dan berapa banyak komponen material yang dibutuhkan untuk memenuhi rencana

produksi dari sebuah produk. MRP membutuhkan banyak informasi dan proses

yang dibutuhkan untuk melengkapi logika yang dibutuhkan.

Ada tiga input utama untuk MRP sistem :

1. Master Production Schedule (MPS)

2. Bill of Materials (BOM)

3. Inventory record

Gambar 2.9 Macam input utama MRP

24

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 25: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

Ada beberapa simbol tambahan di fitur MRP antara lain :

Tabel 2.8 Simbol tambahan MRP di WinQSB

Fitur Material Requirement Planning dalam Win QSB :

Langkah - langkah perhitungan MRP:

1. Menyiapkan data yang akan menjadi input seperti item master, BOM,

MPS dan inventory records.

25

dari hasil MRP

Menunjukkan analisis kapasitas :

Selection Structure

ProductMenunjukkan jendela :

tSelection ReporMenunjukkan jendela BOM :

untuk MRPMenentukan periode waktu :

Selection ReportMenunjukkan jendela MRP :

yang adaMenghitung MRP dari data :

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 26: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

2. Pilih perintah New Problem atau ikon untuk memulai perhitungan

persoalan yang baru. Kemudian akan keluar jendela MRP

Specification, isi kolom yang kosong, OK.

Gambar 2.10 Tampilan awal fitur MRP di WinQSB

3. Mengisi data yang akan dihitung pada sheetitem master

Gambar 2.11 Tampilan data pada WinQSB

26

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 27: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

4. Mengisi data yang akan dihitung pada sheet BOM

2.12 Tampilan sheet BOM pada software WinQSB

5. Mengisi data yang akan dihitung pada sheet master production

schedule

Gambar 2.12 Tampilan sheet MPS

6. Mengisi data yang akan dihitung pada sheet inventory

Gambar 2.13 Tampilan sheet inventory

27

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu

Page 28: Modul Praktikum Sistem Produksi 2013inovasimanufaktur.ft.ugm.ac.id/.../MATERI-MODUL-2-MRP.docx · Web viewModu l Praktikum Sistem Produksi 2015 Laboratorium Proses dan Sistem Produksi

7. Mengisi data yang akan dihitung pada sheet capacity

Gambar 2.14 Tampilan sheet capacity

8. Pilih metode / hasil yang ingin ditampilkan lalu pilih ok.

Gambar 2.15 Tampilan pilihan report yang diinginkan

9. Setelah memilih hasil, maka dapat ditampilkan hasil MRP report,action

(order) list, BOM, Product Structure in Graph, Capacity Analysis dan Cost

Analysis.

28

UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi l Praktikum Sistem Produksi 2017Modu