sistem perpipaan gedung pusat universitas sanata …tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga...

85
SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA DHARMA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin Disusun Oleh: Nama : Arsadi Febrata NIM : 025214010 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Mesin

Disusun Oleh:

Nama : Arsadi Febrata

NIM : 025214010

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Page 2: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

PIPING SYSTEM AT MAIN BUILDING OF

SANATA DHARMA UNIVERSITY

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfilment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering

By:

Name : Arsadi Febrata

NIM : 025214010

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2008

Page 3: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

ii 

 

HALAMAN PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Disusun oleh :

Arsadi Febrata

025214010

Telah disetujui oleh :

Pembimbing, Tanggal : 1 Maret 2008

Budi Sugiharto, S.T., M.T.

Page 4: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

iii 

 

Page 5: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

iv 

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan dalam daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 1 Maret 2008

Penulis

Arsadi Febrata

Page 6: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

 

INTISARI

Sistem perpipaan pada gedung pusat Universitas Sanata Dharma terbagi

menjadi 2. Pertama dengan menggunakan pompa untuk mengalirkan air tanah ke

penampungan di atas gedung. Kedua dengan pengaruh gaya gravitasi mengalirkan

fluida dari penampung ke toilet-toilet di setiap lantai.

Sistem perpipaan di dalam gedung pusat aliran fluida dipengaruhi gaya

gravitasi dalam mengalirkan fluida. Kecepatan dan tekanan yang dialami pipa

disetiap lantai berbeda karena pengaruh gravitasi. Tebal pipa ditentukan pada pipa

yang mengalami tekanan paling tinggi. Penyamaan kecepatan aliran disetiap lantai

menggunakan globe valve pada lantai III, II, I, dan ground agar tercapai kecepatan

aliran yang sama dengan kecepatan aliran pada lantai IV.

Hasil yang diperoleh dalam perancangan yaitu pipa yang digunakan

terbuat dari cast iron dengan ukuran untuk pipa utama berdiameter Ø 21/2"

schedule 40 dan pipa keluaran berdiameter Ø 3/4" schedule 40. Gaya gravitasi,

defleksi, berat pipa, dan berat fluida dapat menyebabkan pipa bengkok sehingga

diatasi dengan penggunaan penyangga pipa yang berjarak 2,5 m pada pipa utama. 

Page 7: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Arsadi Febrata

Nomor Mahasiswa : 025214010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas,dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 Maret 2008 Yang menyatakan

(Arsadi Febrata)

Page 8: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

vi 

 

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya yang besar, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Sistem Perpipaan Gedung Pusat

Universitas Sanata Dharma” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Bersamaan dengan ini, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih

kepada dosen serta rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian

Tugas Akhir ini, antara lain:

1. Romo Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Budi Sugiharto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma sekaligus Dosen

Pembimbing Tugas Akhir, atas masukan dan juga nasihat-nasihat agar

menjadi lulusan yang memiliki nilai sumber daya yang lebih.

3. Bapak R.B. Dwiseno Wihadi, S.T., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Ir. Rines, M.T. dan Bapak Wibowo Kusbandono, S.T., M.T. selaku

Dosen Penguji, untuk saran dan nasihatnya.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Sanata Dharma.

6. Papa , Mama dan Eyang tercinta untuk kasih sayang, dukungan dan doa-

doanya selama saya mulai kuliah sampai saya lulus.

Page 9: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

vii 

 

7. Kakak-Adikku semua (Mas Ames, Rimang, Nihan, Bayu) untuk dukungan

dan semangatnya.

8. Dewi, Rini, Diana, Maria, Andri, Surya, dan teman-teman Teknik Mesin yang

tidak ditulis namanya sudah datang ke ujian pendadaran.

9. Om Pri dan Tante Dewi the owner of Lekker Jé café where only the coolest

hang out.

10. Niken Widorini yang sudah menemani dan memberikan dukungannya selama

2 tahun ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

Tugas Akhir ini, penulis memohon kritik dan saran yang membangun. Penulis

memiliki harapan yang sangat besar, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan juga bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 1 Maret 2008

Penulis

Arsadi Febrata

Page 10: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... iv

INTISARI .................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................ viii

DAFTAR SIMBOL DAN NOTASI ........................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan Perancangan ................................................................................. 2

1.3 Langkah Perancangan .............................................................................. 2

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 2

1.5 Prinsip Kerja ............................................................................................. 3

1.6 Skema Perancangan ................................................................................. 3

BAB II. PENGETAHUAN TENTANG PIPA ....................................................... 4

2.1 Sambungan Pipa ....................................................................................... 4

Page 11: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

ix

2.1.1 Pengelasan .................................................................................. 4

2.1.2 Ulir ............................................................................................. 5

2.1.3 Flens ........................................................................................... 5

2.1.4 Sambungan Cabang .................................................................... 5

2.2 Katup ........................................................................................................ 6

2.3 Bahan dan Material Katup ....................................................................... 7

2.4 Penyangga Pipa ........................................................................................ 8

2.4.1 Penyangga Kaki Bebek .............................................................. 8

2.4.2 Penyangga Bentuk Siku-siku ..................................................... 9

2.4.3 Penyangga Pembaringan Pipa ................................................... 11

2.4.4 Penggantung Pipa ...................................................................... 12

2.4.5 Penyangga Pipa Rendah ............................................................ 14

2.5 Pemasangan Pipa .................................................................................... 15

2.5.1 Pemasangan pipa diatas tanah ................................................... 15

2.5.2 Pemasangan pipa di bawah tanah .............................................. 17

BAB III. PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN ............................................. 19

3.1 Kecepatan dan Debit ............................................................................... 19

3.2 Tekanan ................................................................................................... 24

3.2.1 Tekanan Pipa di Lantai IV ........................................................ 29

3.2.2 Tekanan Pipa di Lantai III ........................................................ 32

3.2.3 Tekanan Pipa di Lantai II .......................................................... 34

Page 12: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

x

3.2.4 Tekanan Pipa di Lantai I ........................................................... 36

3.2.5 Tekanan Pipa di Lantai Ground ................................................ 38

3.3 Ketebalan Pipa ........................................................................................ 43

3.4 Jarak Tumpuan ........................................................................................ 44

3.5 Pompa ...................................................................................................... 46

3.5.1 Pompa I .................................................................................... 49

3.5.2 Pompa II .................................................................................... 50

BAB IV. KESIMPULAN dan PENUTUP ............................................................. 53

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 53

4.2 Penutup .................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

DAFTAR SIMBOL DAN NOTASI

v = kecepatan aliran (m⁄ )

g = percepatan gravitasi (m s2)

h = beda tinggi permukaan air dengan keluaran (m)

A = luar penampang aliran (m2)

Q = debit aliran ( )

P0 = Tekanan yang diketahui ( )

P1 = Tekanan yang dicari ( )

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

γ = Berat jenis ( )

Σhf = Jumlah head loss (m)

hL = Head loss (m)

KL = faktor fitting

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

f = faktor gesekan

D = Diameter pipa (m)

l = Panjang pipa (m)

Re = Bilangan Reynold

ρ = Berat Jenis ( )

Page 14: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

D = Diameter pipa (m)

µ = Viskositas Dinamik ( . )

tmin = Tebal minimum pipa yang diijinkan (m)

Do = Diameter luar pipa (m)

P = Tekanan internal (psi)

S = Stres yang terjadi akibat panas (psi)

Y = Koefisien properti dan temperatur desain.

E = Faktor kualitas untuk pengelasan

L = Panjang tumpuan (m)

Z = Modulus section of pipe (m3)

Sh = Regangan Yang diijinkan (psi)

∆ = Defleksi maksimum yang diijinkan (m4)

I = Moment inersia (m4)

E = Modulus elastisitas (psi)

w = Berat pipa dan fluida (Kg)

Page 15: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air beserta sumber-sumbernya merupakan suatu kekayaan alam yang

mutlak dibutuhkan guna menopang kelangsungan hidup dan memelihara

kesehatan.

Secara teknis berdasarkan siklus hidrologi yang ada dialam ini dapatlah

dibagi tiga sumber air, yaitu:

• Air angkasa (air hujan).

• Air permukaan (sungai, danau, tampungan air).

• Air tanah (mata air, air tanah dangkal dan dalam).

Dalam pemenuhan akan air pada gedung-gedung seperti apartemen,

perkantoran, hotel, gedung bertingkat, dll. Kebanyakan menggunakan air

tanah sebagai sumber airnya. Karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat

mengalirkan air tersebut ke permukaan.

Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai

dengan lokasi tujuan yang terdiri dari pipa, sambungan (elbow, tee, reducer,

cap, cross, dll.), flens, gasket, katup, baut dan sebagainya. Untuk sistem

perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi awal fluida, dipasang

saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fluida.

Saringan dilengkapi dengan katup searah (foot valve) yang fungsinya

mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau tandon.

Page 16: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

2  

1.2 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah merancang ulang sistem perpipaan

gedung pusat.

1.3 Langkah Perancangan

Dalam melakukan perancangan diperlukan ketentuan terlebih dahulu

langkah-langkah perancangan sebagai gambaran awal dan mempermudah

dalam pemecahan masalah. Adapun langkah-langkah perancangan sebagai

berikut:

1. Menentukan daya yang diperlukan pompa 1 untuk memompa air pada

kedalaman 22 m ke tempat penampungan 1.

2. Menentukan daya yang diperlukan pompa 2 untuk memompa air pada

tempat penampungan 1 ke tempat penampungan 2.

3. Menghitung tekanan dalam pipa.

4. Menghitung tekanan pipa pada lantai 3, 2, 1 dan ground agar keluaran

pada tiap lantai sama.

5. Menghitung jarak tumpuan pada pipa.

6. Menentukan tebal pipa yang digunakan dan kecepatan fluida pada

keluaran akhir.

1.4 Batasan Masalah

Merancang dan menggambar ulang sistem perpipaan di gedung pusat

administrasi Universitas Sanata Dharma Mrican. Penulis hanya melakukan

pembahasan sebatas sistem pipa yang digunakan pada toilet yang meliputi

Page 17: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

3  

tekanan kerja dalam sistem pipa, ketebalan pipa dengan tekanan yang telah

dihitung dan jarak tumpuan yang diizinkan,.

1.5 Prinsip Kerja

Air pada kedalaman 22 m akan dipompa ke tempat penampungan

sementara yang berukuran 8×4×3 m. Dari penampungan sementara dipompa

untuk penampungan yang berada di atas gedung yang terdiri dari 6 buah

bak, yang setiap satu bak akan mengalirkan air untuk satu lantai.

1.6 Skema Perancangan

Skema perancangan diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan

perhitungan dan sebagai gambaran awal untuk menjelaskan mekanisme

kerja dari sistem perpipaan. Berikut gambar skema perancangan sistem

perpipaan gedung pusat Univ. Sanata Dharma :

Gambar 1 : Skema Perancangan Sistem Perpipaan Gedung Pusat Univ. Sanata Dharma

Page 18: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

4

BAB II

PENGETAHUAN TENTANG PIPA

2.1 Sambungan Pipa

Dalam pemakaian pipa, banyak sekali diperlukan sambungan, baik

sambungan antara pipa dengan pipa maupun sambungan-sambungan antara

pipa dengan peralatan yang diperlukan seperti katup (valve), instrumentasi,

nozel (nozzle) peralatan atau sambungan untuk merubah arah aliran.

Sambungan perpipaan dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan

2. Sambungan dengan menggunkan ulir.

3. Sambungan dengan menggunakan Flens (Flange)

2.1.1 Pengelasan

Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung pada jenis pipa dan

penggunaanya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel

menggunakan las busur gas wolfram, dan untuk pipa baja karbon digunakan

las metal.

Sambungan pipa dengan cara pengelasan dapat dilakukan dengan

1. Sambungan langsung (Tanpa penguat)

2. Sambungan dengan pengutan.

3. Sambungan dengan alat penyambung (Fitting)

4. Sambungan pipa cabang dengan menggunkan o’let.

Page 19: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

5

2.1.2 Ulir

Penyambungan ini digunakan pada pipa yang bertekanan tak terlalu

tinggi. Kebocoran pada pipa ini dapat di cegah dengan menggunakan gasket

tape pipe. Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dua

inci ke bawah.

2.1.3 Flens (flange)

Kedua ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat

dengan baut.

Selain sambungan diatas, terdapat pula penyambungan khusus dengan

menggunakan pegeleman (perekatan) serta pengkeleman (untuk pipa plastik

dan pipa Vibbre Glass). Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah

dan pipa dibawah 2” sajalah menggunakan sambungan ulir.

2.1.4 Tipe Sambungan Cabang

Tipe sambungan cabang (brance conection) dapat dikelompokan sebagai

berikut :

1. Sambungan langsung (sute in)

2. Sambungan dengan menggunakan alat penyambung (fittings)

3. Sambungan dengan menggunkan flens (flanges)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yang

telah dibuat sebelum mendisain atau dapat pula dihitung berdasarkan

perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor

efektivitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara

pipa dengan pipa, misalkan sambungan antara header dengan cabang yang

Page 20: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

6

lain apakah memerlukan alat bantu penyambungan lainnya atau dapat

dihubungankan secara langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta

perhitungan kekuatan.

2.2 Katup (Valve)

Salah satu komponen yang penting pada sistem perpipaan adalah katup.

Beberapa jenis Katup.

1. Katup pintu (gate valve), digunakan untuk pengaturan aliran baik dengan

membuka atau menutup katup sesuai dengan kebutuhan.

2. Katup bola (globe valve), digunakan untuk membuka seluruhnya atau

menutup sama sekali aliran.

3. Katup cek (check valve), digunakan untuk mencegah aliran balik atau

dengan kata lain, digunakan hanya untuk aliran satu arah.

4. Katup pintu dan katup bola dioperasikan dengan memutar sebuah roda.

Ada tiga variasi pemutaran katup pintu yang bekerja cepat dan katup-

katup tersebut mempunyai kegunaan khusus yaitu :

1. Katup kupu-kupu (butterfly valve), dengan katup tipis, ringan dipakai

untuk air.

2. Ball valve, dipakai untuk gas-gas.

3. Plug valve, dipakai untuk minyak dan pelumas kental.

Dari macam-macam katup tersebut di atas, masing-masing mempunyai

beberapa variasi dalam bentuk dan cara kerjanya.

Page 21: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

7

2.3 Bahan atau Material Katup

Suatu hal yang penting dalam pemakaian katup adalah memilih material

katup yang sesuai dengan perencanaan.

Bahan yang dipakai untuk pembuatan katup adalah :

1. Kuningan (brass), katup dengan bahan ini digunakan untuk temperatur

di bawah 450oF, bila temperaturnya lebih besar dari 550oF maka

digunakan material perunggu (bronzel) yang biasanya mempunyai

diameter minimum 3 inch, dan tekanan dapat lebih besar dari 330 psi.

2. Besi (iron), macam-macamnya adalah mulai dari cast iron yang biasa

digunakan untuk katup kecil high strength metal alloy cast yang

digunakan untuk katup besar. Cast iron tidak boleh digunakan untuk

temperatur lebih besar dari 450oF.

3. Baja (Steel), material ini dipakai untuk katup yang memerlukan tekanan

dan temperatur tinggi.

4. Stainless steel, material ini dipakai untuk katup yang memerlukan

temperatur rendah atau aliran korosif.

Page 22: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

2

Ball Valv

Gate

2.4 Penya

2.4.1

ves

e Valves

angga Pipa

1 Penyangg

Penyan

tinggi ka

Sole

Gambar 2

ga Kaki beb

ngga pipa k

aki pipa ma

Batterfly va

enoid valves

2 : Beberapa jen

ek (duct foo

kaki bebek a

aksimum 1,2

alves

s

nis katup

ot)

adalah bentu

2 meter di

Chec

Globe

uk penyangg

tambah pan

8

ck Valves

Valves

ga di mana

njang yang

Page 23: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

9

dibutuhkan sampai sumbu. Mampu menerima temperatur di bawah

1750C.

Gambar 3 : Tipe penyangga kaki bebek dengan landasan kaki bebek Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAAN, Raswari. Hal 210

2.4.2 Penyangga Bentuk Siku-siku

Pada bagian ini selain penyangga siku-siku juga akan

dibicarakan mengenai penyangga horizontal.

Page 24: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

10

Bentuk penyangga ini ada yang terdiri dari satu tangan dan ada

pula yang dua tangan. Bentuk penyangga siku-siku dapat menahan

beban lebih besar dari bentuk penyangga horizontal.

Berikut ini dapat dilihat beberapa contoh kedua bentuk tersebut.

Gambar 4 : Tipe penyangga horizontal ini dapat menahan beban Max 450 kg untuk panjang tangan 0,4 meter (FAB-LENGTH)

Sumber : Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAA, Raswari. Hal 215

Page 25: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

11

Gambar 5 : Tipe penyangga siku-siku (bracket) ini dapat menahan beban maksimum 10.000 kg untuk panjang tangan 0,6 meter (FAB-LENGTH)

Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAAN, Raswari. Hal 221

2.4.3 Penyangga pembaringan Pipa (Pipe sleeper)

Umumnya ketinggian penyangga pipa ini lebih rendah dari satu

meter ketinggian dari permukaan tanah.

Pipe sleeper ini dibuat dari semen beton (concrete) dan besi

beton. Selain itu permukaanya diberi pelat besi guna menahan

gesekan pipa, untuk pengelasan dudukan penuntun pipa, serta

angker.

Page 26: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

12

Bentuk pipa sleeper seperti balok empat persegi dengan ukuran

panjang dan lebar bervariasi tergantung kebutuhan.

Gambar 6 : Penyangga pembaringan pipa Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAAN, Raswari. Hal 230

2.4.4 Penggantung Pipa (Pipe Hanger)

Penggantung pipa ini dirancang untuk menahan beban statik dan

dinamik pada posisi tergantung.

Perencanaan alat penyangga gantung ini direncanakan dengan

batas antara -290C sampai 3430C untuk besi baja, sedangkan besi

tuang (cas iron) -290C sampai 2310C.

Kekuatan dari penyangga gantung ini tergantung pada bentuk

penyangga, kekuatan kabel penggantung (rod/tube). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat beberapa tabel dan gambar penyangga

gantung tersebut.

Page 27: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

13

Gambar 7 : Standar alat penggantung pipa Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAA, Raswari. Hal 233

2.4.5 Penyangga Pipa Rendah

Penyangga pipa rendah pada umumnya dapat direncakan sendiri

oleh bagian perpipaan, yang telah dijadikan standar pada

departemen.

Page 28: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

14

Gambar 8 : Tipe ini dapat menyangga pipa lebih dari satu Sumber : Teknologi dan Perancangan SISTEM PERPIPAAN, Raswari. Hal 236

Berapa besar beban yang dipikul tergantung :

1. Jenis profil penyangga

2. Panjang pendeknya tangan penyangga

3. Konstruksi penyangga

4. Bahan dari penyangga

Jenis penyangga rendah ini, tinggi maksimum yang diijinkan adalah 2,5

meter dari permukaan tanah dan tangan (L) tidak lebih dari 1,5 meter.

Page 29: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

15

2.5 Pemasangan Pipa

Pekerjaan Pemasangan Perpipaan dapat dikelompokan menjadi 3 bagian :

1. Di atas tanah

2. Di bawah tanah

3. Di bawah air.

Di sini hanya akan dibicarakan tentang pemasangan pipa di bawah tanah

dan pipa di atas tanah.

2.5.1 Pemasangan pipa di atas tanah.

Pemasangan pipa di atas tanah dapat dilakukan pada rak pipa (pipe rack),

di atas penyangga-penyangga pipa, di atas dudukan pipa (sleeper).

Pemasangan pipa di atas tanah ini dapat pula dimasukan pipa equipment

yaitu :

1. Pipa kolom dam vessel

2. Pipa exchanger

3. Pipa pompa dan turbin

4. Pipa kompresor

5. Pipa Utilitas

Dimana masing-masing pemasangan pipa pada equipment ini mempunyai

batasan-batasan khusus sebagai berikut.

1. Pipa kolom dan Vessel

Pipa yang akan dipasang pada kolom dan vessel harus ditempatkan

secara radial di sekitar kolom di bagian jalur pipa jalan orang platform di

bagian access.

Page 30: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

16

2. Pipa Exchanger

Pemasangan pipa Exchanger tidak boleh di pasang di atas daerah-

daerah kanal, tutup shell dan fasilitas-fasilitas lain yang telah terpasang

pada Exchanger atau handling yang suka digunakan. Ruang-ruang bebas

untuk pemasangan flens exchanger harus disediakan. Spool di pasang di

luar nozzle kapal guna menuangkan pemindahan bundel pipa exchanger.

3. Pipa Pompa dan Turbin

Pada suction atau pipa yang mengalirkan aliran disebut juga pipa

hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan

dan kantung uap yang dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler.

Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau

memperlambat aliran, maka reducer eksentrik harus dipakai bilamana

kantung tanpa vent tak dapat dihindari.

4. Pipa Kompresor

Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan

pemeliharaanya. Sambungan pipa dengan menggunakan flens lebih

diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan.

Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar

diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau

tinggi dan tekanan tinggi.

Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini.

Karena masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi

perhatian bagian perencanaan dan divisi teknik.

Page 31: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

17

5. Pipa Utilitas

Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga

kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas

seperti pipa yang lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur

dan tekanan berapa.

2.5.2 Pemasangan Pipa Dibawah Tanah

Pipa di bawah tanah dapat dapat dibagi dalam dua bagian :

1. Pipa Proses

2. Pipa Utilitas

Untuk pipa proses dibawah tanah sedapat mungkin harus dihindarkan,

sedangkan pipa utilitas di bawah tanah dapat diklasifikasikan menjadi dua

bagian yaitu :

1. Pipa dengan sistem aliran grafitasi

Pipa dengan sistem aliran gravitasi, tergantung dari pusat grafitasi.

Di dalam pelaksanaan konstruksi perlu juga dicantumkan jarak elevasi

dari permukaan tanah ke dalam jalur perpipaan bawah tanah. Begitu

juga ketebalan pipa harus diperhatikan, serta perlu tidaknya

menggunakan lapisan anti karat, isolasi, selubung atau perlindungan

pipa lainya.

2. Pipa dengan sistem bertekanan.

Pemindahan aliran air pemadam kebakaran (fire water), air

pendingin (cooling water) dan pembuangan proses yang tertutup dan

dipompakan keluar dari sistem tersebut, dialirkan dengan tekanan,

Page 32: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

18

khususnya untuk air pemadam kebakaran dimana tekanannya diberikan

cukup besar. Penggunaan jalur pipa bawah tanah dengan aliran

bertekanan ini, dalam pemilihan bahan harus teliti terutama perencanaan

bahan pipanya. Pemasangan jalur pipa bawah tanah dengan aliran

bertekanan mempunyai sambungan atau hubungan dengan dengan jalur

pipa di atas tanah untuk aliran yang sama. Sehingga dalam perencanaan

sistem perpipaannya perlu diperhatikan pada daerah atau bagian mana

pipa harus ditanam atau diletakan diatas tanah.

Page 33: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

19  

BAB III

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN

3.1 Kecepatan dan Debit

Kecepatan aliran fluida dari tempat penampungan ke kran sangat

dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Oleh karena itu persamaan untuk menghitung

kecepatan fluida yang keluar menggunakan persamaan:

2 g  

dimana:

v = kecepatan aliran (m⁄ )

g = percepatan gravitasi (9,81) (m s2)

h = beda tinggi permukaan air dengan keluaran (m)

Persamaan kontinuitas menyatakan hubungan antara kecepatan fluida

yang masuk pada suatu pipa terhadap kecepatan fluida yang keluar. Hubungan

tersebut dinyatakan sbb:

dimana:

v = kecepatan aliran (m⁄ )

A = luar penampang aliran (m2)

Q = debit aliran ( )

Page 34: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

20  

dari persamaaan diatas dapat diperoleh kecepatan untuk:

• Lantai 4

Untuk pipa Ø 3/4"

2 9,81 5,6

10,48 m s⁄

0,019054 10,48

0,002987 

Untuk pipa Ø 21/2"

0,0029870,06354

0,943  ⁄

• Lantai 3

Untuk pipa Ø 3/4"

2 9,81 11,1

14,75 m s⁄

0,019054 14,75

Page 35: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

21  

0,004204 

Untuk pipa Ø 21/2"

0,0042040,06354

1,327  ⁄

• Lantai 2

Untuk pipa Ø 3/4"

2 9,81 16,6

18,04 m s⁄

0,019054 18,04

0,005142 

Untuk pipa Ø 21/2"

0,0051420,06354

1,623  ⁄

Page 36: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

22  

• Lantai 1

Untuk pipa Ø 3/4"

2 9,81 22,1

20,82 m s⁄

0,019054 20,82

0,005934 

Untuk pipa Ø 21/2"

0,0059340,06354

1,874  ⁄

• Ground

Untuk pipa Ø 3/4"

2 9,81 27,6

23,27 m s⁄

0,019054 23,27

Page 37: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

23  

0,006632 

Untuk pipa Ø 21/2"

0,0066320,06354

2,094  ⁄

Dari perhitungan di atas diperoleh data kecepatan dan debit air untuk

tiap-tiap lantai adalah seperti diberikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Kecepatan & Debit Air di tiap pipa

Lantai Jumlah Kran

D Ø 3/4" D Ø 21/2" Q v (m/s) v (m/s) 4 12 0,87 0,943 0,002987 3 12 1,23 1,327 0,004204 2 12 1,5 1,623 0,005142 1 12 1,73 1,874 0,005934

Ground 12 1,94 2,094 0,006632 Kebutuhan per orang untuk berbagai jenis gedung adalah seperti

diberikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Jumlah air yang dipakai per orang dalam waktu pemakaian menurut jenis gedung (Sumber : Sularso & Haruo Tohara, 200, hlm 21)

Jenis Gedung Pemakaian air

rata-rata per hari (l)

Waktu pemakaian

air rata (jam) Keterangan

Kantor 100 – 120 8 Per Karyawan

Rumah Sakit 250 – 1000 10 Per Tempat Tidur

Gedung Bioskop 10 3 Per Pengujung

Rumah Makan 15 7 Per Pengunjung

Kafetaria 30 5 Per Pengunjung

Page 38: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

 

3

3.2 Tekan

P

faktor-

tersebu

penuru

titik te

nan

Percabangan

-faktor yang

ut perlu kit

unan tekanan

ersebut.

Gambar 9 : K

(Sumber : M

n, belokan

g mengakib

ta menentuk

n. Dengan d

Koefesien Keru

Mekanika Fluid

, sambung

batkan penu

kan titik-titik

emikian kita

gian untuk kom

da Edisi keempa

gan, dan

urunan tekan

k tertentu y

a bisa menca

mponen pipa ( h

at, jilid 2, “Bruc

faktor ges

nan. Akibat

yang mungk

ari berapa be

gvKh LL 2

2

=

ce R.Munson”)

sekan adal

t faktor-fakt

kin mengalam

esar tekanan

)

24 

lah

tor

mi

di

Page 39: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

25  

2 g 2 g

dimana:

P0 = Tekanan yang diketahui ( )

P1 = Tekanan yang dicari ( )

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

γ = Berat jenis ( )

Σhf = Jumlah head loss (m)

head loss akibat fitting

2 g

dimana:

hL = Head loss (m)

KL = faktor fitting

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

g = Percepatan gravitasi (9,81) (m s2)

head loss akibat gesekan

2 g

dimana:

hL = Head loss (m)

f = faktor gesekan

Page 40: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

 

v

g

D

l

untuk

pipa. A

2400 d

v =

g =

D =

l =

mencari f te

Aliran dalam

dan turbulen

Gamb(Sumbe

Kecepatan a

Percepatan

Diameter pi

Panjang pip

erlebih dahu

m pipa adala

n jika lebih b

bar 10 : Faktorer : Mekanika fl

aliran fluida

gravitasi (9,

ipa

pa

ulu harus dik

ah laminer j

esar dari 400

r-faktor gesekanfluida Teknik 19

a

,81)

ketahui jeni

ika bilangan

00.

n untuk pipa ko993, Edisi kelim

s aliran yan

n reynoldsny

omersial ma hal 338)

( )

( )

(m)

(m)

ng terjadi pa

ya kurang d

26 

ada

ari

Page 41: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

27  

dimana:

Re = Bilangan Reynold

ρ = Berat Jenis ( )

v = Kecepatan aliran fluida ( ⁄ )

D = Diameter pipa (m)

µ = Viskositas Dinamik ( . )

• Untuk pipa Ø 3/4˝

997,1 10,48 0.019058,94 10

221577,28

Dari perhitungan diatas aliran dalam pipa bisa disimpulkan sebagai aliran

turbulen. Dengan demikian maka f dapat ditentukan dari diagram moody

sama dengan 0,032

• Untuk pipa Ø 21/2˝

997,1 0.943 0.06358,94 10

Page 42: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

28  

66459,09

Dari perhitungan diatas aliran dalam pipa bisa disimpulkan sebagai aliran

turbulen. Dengan demikian maka f dapat ditentukan dari diagram moody

sama dengan 0,044

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diperoleh bilangan Reynold dan

faktor gesekan ( f ) di setiap lantai yang ditunjukkan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Hasil perhitungan bilangan Re dan faktor gesekan ( f ) tiap lantai

Bilangan Re f (faktor gesekan)

Keterangan pipa Ø 3/4˝ pipa Ø 21/2˝ pipa Ø 3/4˝ pipa Ø 21/2˝

Ground 491994,6 147577,23 0.024 0.034 Jenis aliran turbulen

Lantai I 440194,56 132072,46 0.025 0.036 Jenis aliran turbulen

Lantai II 381417,38 114382,93 0.026 0.038 Jenis aliran turbulen

Lantai III 311857,34 93521,96 0.028 0.042 Jenis aliran turbulen

Lantai IV 221577,28 66459,09 0.032 0.044 Jenis aliran turbulen

Tekanan pada pipa dihitung berdasarkan pada titik-titik yang dianggap paling

sedikit penurunan tekanan

3.2.1 Tekanan Pipa di Lantai 4

a. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P1

head loss akibat gesekan

2 g

2 g

Page 43: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

29  

0.0442,750,0635

0,9432 9,81

0,09 m

head loss akibat fitting

2 g

1,50,9432 9,81

0,067 m terdapat 2 belokan 0,134 m

Tekanan P1

2 g 2 g

0 0 2,8 0,09 0,134P

97790,9432 9.81

24747,48  

3,59 

b. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

head loss akibat gesekan

2 g

0.04662,750,0635

0,9432 9,81

2,06 m

Page 44: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

30  

head loss akibat fitting

2 g

1,50,9432 9,81

0,067 m terdapat 2 belokan 0,134 m

head loss akibat fitting

2 g

10,9432 9,81

0,09 m terdapat 2 percabangan 0,09 m

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 2,8 0,09 0,134 2,06P

97790,9432 9.81

4602,74 

0,67 

c. Untuk pipa ukuran Ø 3/4" pada titik P3

2 g 2 g

0 0 7,3P

977910,482 9.81

Page 45: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

31  

16645,034 

2,42 

3.2.2 Tekanan Pipa di Lantai 3

a. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P1

head loss akibat gesekan

2 g

0.048,750,0635

1,3272 9,81

0,49 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,3272 9,81

0,134 m terdapat 3 belokan 0,403 m

Tekanan P1

2 g 2 g

0 0 7,8 0,403 0,49P

97791,3272 9.81

66665,87  

9,67 

Page 46: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

32  

b. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

head loss akibat gesekan

2 g

0.0468,750,0635

1,3272 9,81

3,88 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,3272 9,81

0,134m terdapat 3 belokan 0,403 m

head loss akibat fitting

2 g

11,3272 9,81

0,089 m terdapat 2 percabangan 0,179 m

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 7,8 0,179 0,403 3,88P

97791,3272 9.81

Page 47: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

33  

31764,62 

4,61 

3.2.3 Tekanan Pipa di Lantai 2

a. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P1

head loss akibat gesekan

2 g

0.03814,750,0635

1,6232 9,81

1,18 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,6232 9,81

0,201 m terdapat 3 belokan 0,604 m

Tekanan P1

2 g 2 g

0 0 12,8 0,604 1,18P

97791,6232 9.81

106412,56  

15,43 

Page 48: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

34  

b. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

head loss akibat gesekan

2 g

0.03868,750,0635

1,6232 9,81

6,01 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,6232 9,81

0,201 m terdapat 3 belokan 0,604 m

head loss akibat fitting

2 g

11,6232 9,81

0,134 m terdapat 2 percabangan 0,268 m

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 12,8 6,01 0,604 0,268P

97791,6232 9.81

Page 49: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

35  

56559,22 

8,2 

3.2.4 Tekanan Pipa di Lantai 1

a. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P1

head loss akibat gesekan

2 g

0.03621,750,0635

1,8742 9,81

2,21 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,8742 9,81

0,268 m terdapat 3 belokan 0,805 m

Tekanan P1

2 g 2 g

0 0 17,8 0,805 2,21P

97791,8742 9.81

142832,12  

20,72  

Page 50: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

36  

b. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

head loss akibat gesekan

2 g

0.03681,750,0635

1,8742 9,81

8,29 m

head loss akibat fitting

2 g

1,51,8742 9,81

0,268 m terdapat 3 belokan 0,805 m

head loss akibat fitting

2 g

11,8742 9,81

0,178 m terdapat 2 percabangan 0,357 m

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 17,8 8,29 0,805 0,357P

97791,8742 9.81

Page 51: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

37  

79884,7 

11,58 

3.2.5 Tekanan Pipa di Lantai Ground

a. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P1

head loss akibat gesekan

2 g

0.03428,750,0635

2,0942 9,81

3,44 m

head loss akibat fitting

2 g

1,52,0942 9,81

0,335 m terdapat 3 belokan 1 m

Tekanan P1

2 g 2 g

0 0 22,8 1 3,44P

97792,0942 9.81

177356,95  

25,72  

Page 52: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

38  

b. Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

head loss akibat gesekan

2 g

0.03488,750,0635

2,0942 9,81

10,62 m

head loss akibat fitting

2 g

1,52,0942 9,81

0,335 m terdapat 3 belokan 1 m

head loss akibat fitting

2 g

12,0942 9,81

0,223 m terdapat 2 percabangan 0,447 m

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 22,8 1 0,447 10,62P

97792,0942 9.81

Page 53: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

39  

102772,52 

14,91 

Dari perhitungan tekanan pada pipa ukuran Ø 21/2" diperoleh data sebagai

berikut:

Tekanan Titik P1 Tekanan Titik P2

Lantai IV 24747,48 3,59 4602,74 0,67 Lantai III 66665,87 9,67 31764,62 4,61 Lantai II 106412,56 15,43 56559,22 8,2 Lantai I 142832,12 20,72 79884,7 11,58 Ground 177356,95 25,72 102772,52 14,91

Dari data diatas terdapat perbedaan tekanan pada tiap lantai yang menyebabkan

laju aliran air tiap lantai berbeda. Oleh karena itu digunakan globe valve untuk

menyamakan aliran dan tekanan pada tiap lantai dengan aliran di lantai IV

sebagai acuan. Dengan mencari harga KL pada tiap lantai dapat diketahui

penutupan globe valve yang diperlukan untuk menyamakan laju aliran dan

tekanan.

a. Lantai III

Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 7,8 0,179 0,403 3,884602,749779

0,9432 9.81

2,822 

Page 54: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

40  

2 g

2,8221,3272 9,81

31,442

b. Lantai II

Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 12,8 6,01 0,604 0,2684602,749779

0,9432 9.81

5,402 

2 g

5,4021,6232 9,81

40,236

c. Lantai I

Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

Tekanan P2

2 g 2 g

Page 55: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

41  

0 0 17,8 8,29 0,805 0,3574602,749779

0,9432 9.81

7,832

2 g

7,8321,8742 9,81

43,755

d. Ground

Untuk pipa ukuran Ø 21/2" pada titik P2

Tekanan P2

2 g 2 g

0 0 22,8 1 0,447 10,624602,749779

0,9432 9.81

10,217 

2 g

10,2172,0942 9,81

45,716

Page 56: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

42  

Dari perhitungan tekanan pada pipa ukuran Ø 21/2" dengan menggunakan globe

valve diperoleh data sebagai berikut:

Titik P1 Titik P2 KL keterangan

Lantai IV 24747,48 3,59 4602,74 0,67 - tidak memakai globe valve

Lantai III 66665,87 9,67 4602,74 0,67 31,442 memakai globe valve

Lantai II 106412,56 15,43 4602,74 0,67 40,236 memakai globe valve

Lantai I 142832,12 20,72 4602,74 0,67 43,755 memakai globe valve

Ground 177356,95 25,72 4602,74 0,67 45,716 memakai globe valve

3.3 Ketebalan Pipa

Setelah mendapatkan beberapa tekanan di berbagai titik di sepanjang

pipa maka ketebalan pipa dapat di cari dengan ketentuan tekanan yang paling

besar yang di gunakan.

2

Dimana :

tmin = Tebal minimum pipa yang diijinkan (m)

Do = Diameter luar pipa (m)

P = Tekanan internal (psi)

S = Stres yang terjadi akibat panas (psi)

Y = Koefisien properti dan temperatur desain. Untuk t < d/6,

harga Y yang diberikan pada Tabel 3.7 Untuk temperatur

sampai dengan 900οF, dapat menggunakan asumsi Y = 0,4.

Page 57: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

43  

E = Faktor kualitas untuk pengelasan adalah 1

Tabel 3.4 Values of Y Coefficien to Be Used in Eq (Sumber : Pipe Stress Analysis)

                Temp (oF) 

Material 

900oF and below 

950  1000  1050  1150 1150 and above 

Feritic Steel  0.4  0.5  0.7  0.7  0.7  0.7 

Austenitikc Steel  0.4  0.4  0.4  0.4  0.4  0.7 

Cast iron  0.4  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Nonferrous  0.4  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Untuk pipa Ø 21/2"

2

25,72 0,072822 20000 25,72 0,4

0,00127

0.001316 m

Untuk pipa Ø 3/4"

2

2,42 0,02662 20000 2,42 0,4

0,0,00127

0,0021 m

Page 58: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

44  

3.4 Jarak Tumpuan (Span)

Berdasarkan batas tegangan :

0,4

Berdasarkan batas defleksi :

∆13,5

Dimana :

L = Panjang tumpuan (m)

Z = Modulus section of pipe (m3)

Sh = Regangan Yang diijinkan (psi)

∆ = Defleksi maksimum yang diijinkan (m4)

I = Moment inersia (m4)

E = Modulus elastisitas (psi)

w = Berat pipa dan fluida (Kg)

• Untuk Pipa Utama

Diameter : 21/2"

Panjang : 60 m

Untuk berat pipa =    

= 0,07282 0.0715 7861,09 60

= 70,57 Kg

Page 59: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

45  

Untuk berat fluida =

= 0.0715 60 997,1

= 240,21

Wtotal = 310,78

Maka panjang span dapat di hitung dengan persamaan di atas.

0,4

0,4 2,81 10 137895140310,78

2,5 m

∆13,5

1 25680 3.0213,5 310,78

2,89 m

Dari perhitungan di atas, panjang jarak tumpuan di ambil yang terkecil yaitu

2,5 m.

Page 60: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

46  

3.5 Pompa

Dalam sistem perpipaan, pompa berfungsi sebagai pemindah cairan dari

satu tempat ke tempat lainnya. Sistem pemompaan bertanggung jawab terhadap

25-50% penggunaan energi dalam pengoperasiannya, Karena itu diperlukan

perhitungan untuk mengefisiensikan kinerja pompa dalam sistem perpipaan.

Tekanan diperlukan untuk memompa cairan melewati system pada laju tertentu.

Tekanan ini harus cukup tinggi untuk mengatasi tahanan system. Tahanan total

merupakan jumlah dari lift, friction head, dan velocity head.

1. Lift

Lift merupakan perbedaan tinggi antara permukaan sumber air sampai

dengan sambungan pipa ke pompa. Lift hanya satu diantara dari tahanan

total yang tidak terlalu berpengaruh terhadap suatu sistem perpipaan.

2. Friction Head

Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan

untuk mengalir dalam pipa dan sambungan-sambungan. Head ini

tergantung pada ukuran, kondisi, dan jenis sambungan, valve, dll. Pipa

yang panjangnya dua kali pipa lainnya dengan diameter sama memiliki dua

kali nilai friction head nya.

Page 61: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

47  

Table 3.5 Friction loss (feet) setiap 100 feet untuk pipa baja (J. David Bankston, Jr. and Fred Eugene Baker, hal 3)

Table 3.6 Equivalent lenghts (J. David Bankston, Jr. and Fred Eugene Baker, hal 4)

3. Velocity Head

Kehilangan yang disebabkan karena gesekan yang terjadi antara

partikel fluida dengan bidang batas. Fluida yang berhubungan dengan

Page 62: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

48  

bidang batas mempunyai kecepatan yang sama dengan bidang batas.

Keadaan ini menyebabkan adanya perbedaan kecepatan tiap arus.

Table 3.7 Velocity head (feet) (J. David Bankston, Jr. and Fred Eugene Baker, hal 2)

3.5.1 Pompa 1

Gambar 11 : Aliran air dari sumur ke ground tank

Diketahui bahwa air dipompa pada kedalaman 22 m (72,2 feet), yang

kemudian akan di tampung ground tank dengan ukuran 8×4×3 m dengan

Page 63: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

49  

jarak antara sumur dan ground tank 3 m (9,8 feet). Aliran yang diinginkan

sebesar 600 gpm menggunakan 1 sambungan ellbow dan 5 coupling.

Diameter pipa (bahan baja) yang digunakan Ø 4".

Panjang pipa keseluruhan

Dari Table 3.3 L/D untuk coupling 1,5

Lcoupling = 5 1,5 2,5 

Dari Table 3.3 L/D untuk standard ELL 30

LELL = 1 30 10 

Total panjang keseluruhan pipa = 72,2 + 9,8 + 2,5 + 10 = 94,5 feet

Tahanan total

Lift = 0 karena pompa dimasukan ke dalam air.

Friction Head

Dari table 3.1 untuk aliran 400 gpm Friction loss = 18,28 feet

FrH = 18,28 , 17,27 

Velocity Head

Dari table 3.4 untuk aliran 400 gpm Velocity Head = 3,65 feet

Tahanan total = 17,27 + 3,65 = 20,92 feet

Daya Pompa

water horsepower =    

= ,

Page 64: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

50  

= 3,16 hp

Tekanan Pompa

P =  ,

,,

Dari perhitungan di atas untuk pompa satu dipilih yang memiliki daya > 3,16

dan dapat bekerja pada tekanan 9 psi.

3.5.2 Pompa 2

 

 

 

 

 

Gambar 12 : Aliran air dari ground tank ke tank

Dari ground tank air dialirkan kembali ke enam tanki penyimpanan diatas

gedung dengan masing-masing tanki berkapasitas 1000 lt. Dengan panjang

pipa 48,5 m (160 feet). Aliran yang diinginkan sebesar 100 gpm

menggunakan 11 sambungan ellbow dan 10 coupling. Diameter pipa (bahan

baja) yang digunakan Ø 2".

Panjang pipa keseluruhan

Dari Table 3.3 L/D untuk coupling 1,5

Lcoupling = 10 1,5 1,25 

Dari Table 3.3 L/D untuk standard ELL 30

LELL = 11 30 27,5 

Page 65: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

51  

Total panjang keseluruhan pipa = 160 + 1,25 + 27,5 + 9 = 197,75 feet

Tahanan total

Lift = 9 feet

Friction Head

Dari table 3.1 untuk aliran 100 gpm Friction loss = 35,8

FrH = 35,8 , 70,79 

Velocity Head

Dari table 3.4 untuk aliran 100 gpm Velocity Head = 25,6 feet

      

  

0,1041

0,10 256

25,6 

Tahanan total = 9 + 70,79 + 25,6 = 105,59 feet

Daya Pompa

water horsepower =    

= ,

= 2,66 hp

Tekanan Pompa

P =  ,

,,

45,95 

Page 66: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

52  

Dari perhitungan di atas untuk pompa satu dipilih yang memiliki daya > 2,66

dan dapat bekerja pada tekanan 46 psi

Page 67: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

53

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Analisis dan perhitungan dalam Tugas Akhir SISTEM PERPIPAAN

GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA DHARMA menghasilkan

spesifikasi data-data. Dari hasil yang diperoleh berdasarkan analisis dan

perhitungan

1. Untuk pipa Ø 3/4" (Jenis Pipa Cast Iron)

Kecepatan aliran (v) : 8,7 ×10-2 (m/s)

Debit air (Q) : 2,987 ×10-3 ( )

Tekanan dalam pipa (P) : 16645,03 ( )

Ketebalan minimum pipa (tm) : 1,2 ×10-3 (m)

2. Untuk pipa Ø 21/2˝ (Jenis Pipa Cast Iron)

Kecepatan aliran (v) : 7,8 ×10-2 (m/s)

Debit air (Q) : 2,987 ×10-3 ( )

Tekanan dalam pipa (P) : 4602,74 ( )

Ketebalan minimum pipa (tm) : 1,3 ×10-3 (m)

Jarak tumpuan pipa (L) : 2,5 (m)

Penyamaan kecepatan aliran dan tekanan di setiap lantainya digunakan

valve tipe globe valve di lantai III, II, I dan ground. Kecepatan dan tekanan

disesuaikan dengan kecepatan dan tekanan pada lantai IV.

Page 68: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

54

4.2. Penutup

Demikianlah hasil analisis dan perhitungan dalam Tugas Akhir

SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA

DHARMA. Penulis telah berusaha dalam menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir ini sesuai dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Penulis

menyadari bahwa masih cukup banyak kekurangan dalam penyusuna Tugas

Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih atas saran maupun

kritik, demi peningkatan mutu dan eksistensi di masa yang akan datang.

Page 69: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

DAFTAR PUSTAKA

Munson, B.R., Mekanika Fluida, Edisi ke Empat, jilid Kedua.

Oloson, R.M., dan Wright, S,J, 1999, Dasar-dasar Mekanika fluida Teknik,

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Raswari, 1986, Teknologi dan Perancangan Sistem Perpipaan, Penerbit

Universitas Indonesia, Cetakan Kedua, Jakarta.

Sularso dan Tahara, H, 2004, Pompa dan Kompresor, Penerbit PT. Pradnya

Paramita, Cetakan Kedelapan, Jakarta.

Widharto, S., 2005, Buku Pedoman Ahli Pemasangan Pipa, Penerbit PT. Pradnya

Paramita, Cetakan Kelima, Jakarta.

http://aquanic.org/publicat/usda_rac/efs/srac/373fs.pdf diakses pada tanggal 10

januari 2008.

http://www.armacell.com/www/armacell/ACwwwAttach.nsf/ansFiles/US_Plumbi

ngSpec.pdf/$File/US_PlumbingSpec.pdf diakses pada tanggal 10 Januari

2008.

http://www.uajy.ac.id/downloads/Fakultas%20Teknik-UAJY.pdf diakses pada

tanggal 15 Januari 2008.

http://pakteguh08.files.wordpress.com/2008/02/fluida_dinamis.pdf diakses pada

tanggal 25 Januari 2008.

http://www.bsn.or.id/files/sni/SNI%2003-7065-2005.pdf diakses pada tanggal 5

Februari 2008.

http://elisa.ugm.ac.id/files/Ijoel_mipa/q9P7IhDj/kuliah-fluida.pdf diakses pada

tanggal 5 Februari 2008.

http://www.energyefficiencyasia.org/ diakses pada tanggal 5 Februari 2008.

Page 70: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

LAMPIRAN

Page 71: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 72: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 73: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 74: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 75: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 76: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 77: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 78: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 79: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 80: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 81: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 82: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 83: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 84: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
Page 85: SISTEM PERPIPAAN GEDUNG PUSAT UNIVERSITAS SANATA …Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,