sistem perbankan & keuangan di indonesia

37
Jakarta, 8 Februari 2010 (Koreksi 1) Disampaikan pada perkuliahan Hukum Perbankan Magister Hukum Ekonomi FHUI, Kamis, 18 Feb 2010 oleh Ibu Kumaningtuti 1 SISTEM PERBANKAN DAN SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA Bahan Ajar S2 FH UI YUNUS HUSEIN KUSUMANINGTUTI S.S. ZULKARNAIN SITOMPUL SESI – 2

Upload: sowhere

Post on 18-Jun-2015

1.034 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

Jakarta, 8 Februari 2010(Koreksi 1)

Disampaikan pada perkuliahan Hukum Perbankan Magister Hukum Ekonomi

FHUI, Kamis, 18 Feb 2010 oleh Ibu Kumaningtuti1

SISTEM PERBANKAN DAN

SISTEM KEUANGAN DI

INDONESIABahan Ajar S2 FH UI

YUNUS HUSEINKUSUMANINGTUTI S.S.ZULKARNAIN SITOMPUL

SESI – 2

Page 2: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

2

Bank

Sistem keuangan dan

sistem perbankan di

Indonesia

Peran/

Fungsi Bank dalam Perekonomian

Ruang Lingkup Kebijakan Perbankan di Indonesia

Perizinan

Pengaturan dan ketentuan perbankan

Pengawasan Perbankan

Pemberian sanksi terhadap pelanggaran ketentuan

SISTEM KEUANGAN DAN PERBANKAN INDONESIA

Page 3: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

3

1. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan menjadi sarana pelaksanaan kebijakan pemerintahan yaitu kebijakan moneter

2. Dengan fungsi-fungsi yang penting tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai sistem merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang sehat

3. Terdapat keterkaitan erat antara kesehatan sistem perbankan dengan kondisi makro ekonomi dan moneter

4. Untuk menciptakan perbankan yang sehat diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif. Kebijakan perbankan yang dirumuskan dan dilaksanakan oleh BI pada dasarnya merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan, menjaga dan memelihara sistem perbankan yang sehat

Page 4: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

4

SISTEM KEUANGAN DAN SISTEM PERBANKAN

1. Sistem Keuangan Indonesia terdiri atas sistem perbankan dan sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank

2. Lembaga keuangan yang masuk dalam sistem perbankan adalah lembaga keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk-bentuk lainnya dan dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Karena dapat menerima sismpanan dari masyarakat, maka disebut depository financial institution (Bank Umum dan BPR)

3. Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain dari bank yang dalam kegiatan usaha tidak diperkenankan menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (non depository financial institutions), perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan efek dan pengadaian

Page 5: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

5

PERAN/FUNGSI BANK DALAM PEREKONOMIAN …(1)

1.Bank sebagai lembaga intermediasi (perantara) pihak-pihak yang kelebihan dana dapat menyimpan dalam bentuk rekening giro, tabungan atau deposito, sementara pihak-pihak yang kekurangan/membutuhkan dana dapat mengajukan pinjaman/kredit kepada bank dalam bentuk kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit konsumsi

2.Apabila proses intermediasi berjalan baik maka pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat atas keberadaan bank, pihak kelebihan dana mendapat bunga dan kemudahan transaksi (penarikan,transfer, dsb)

3.Pihak yang membutuhkan dana memperoleh ketersediaan dana untuk melakukan investasi dan produksi. Bank akan memperoleh manfaat berupa selisih pendapatan dan biaya bunga yang disebut spread

Page 6: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

6

PERAN/FUNGSI BANK DALAM PEREKONOMIAN … (2)

4.Perekonomian mendapat manfaat berupa mekanisme alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien

5. Sebagai lembaga intermediasi, Bank berperan penting dalam memobilisasi dana-dana masyarakat untuk diputar sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi dunia usaha baik untuk investasi maupun produksi, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi

6. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak baik penyimpan dana maupun peminjam dana, memiliki kepercayaan pada bank. Oleh karena itu bank disebut sebagai lembaga kepercayaan. Kebijakan perbankan yang efektif terutama harus diarahkan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Tanpa kepercayaan masyarakat, fungsi intermediasi tidak berjalan baik

Page 7: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

7

PERAN/FUNGSI BANK DALAM PEREKONOMIAN … (3)

7.Bank sebagai pemberi pelayanan dalam lalu lintas sistem pembayaran, menyediakan berbagai cara pembayaran untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat baik secara tunai maupun non tunai seperti cek, giro, transfer, kliring, anjungan tunai mandiri dan kartu kredit

8. Dengan sistem pembayaran yang efisien, aman dan lancar, perekonomian dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, salah satu kebijakan perbankan adalah dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas pembayaran. Bila lalu lintas pembayaran tidak aman, tidak lancar, maka kegiatan perekonomian akan mengalami berbagai hambatan dan memerlukan biaya yang lebih tinggi.

9.Bank juga sebagai media dalam mentransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral. Dengan fungsi intermediasi dan pelayanan system pembayaran, bank dapat menciptakan uang giral dan uang kuasi dan hampir seluruh proses perputaran uang dalam perekonomian terjadi melalui perbankan.

Page 8: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

8

PERAN/FUNGSI BANK DALAM PEREKONOMIAN …(4)10.Disinilah mekanisme transmisi kebijakan moneter dari bank

sentral ke perbankan dan kemudian ke perekonomian terjadi.

11.Kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang yang beredar dan atau tinggi rendahnya suku bunga.

12.Melalui berbagai instrument kebijakan moneter yang dimiliki, bank sentral dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dan atau suku bunga perbankan dan pada akhirnya akan mempengaruhi jumlah investasi dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan.

13.Dengan mekanisme transmisi kebijakan moneter seperti itu, maka keberadaan dan kesehatan bank merupakan prasyarat bagi kebijakan moneter yang efektif.

14.Karena peranan penting bank adalah sedemikian itu, maka setiap Negara senantiasa berupaya agar lembaga perbankan selalu berada di dalam kondisi sehat, aman dan stabil

Page 9: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

9

RUANG LINGKUP KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA…(1)1. Pengaturan & Pengawasan Perbankan yang efektif sangat

dibutuhkan untuk menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap perbankan

2. Pengaturan bank yang efektif/Prudential Banking Regulation adalah pengaturan untuk menjamin kelangsungan hidup dan pengelolaan bank secara sehat sehingga mampu menjaga kepercayaan masyarakat dan menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dan pelayanan sistem pembayaran bagi perekonomian

3. Pengaturan bank mencakup ketentuan-ketentuan tentang izin pendirian dan pembukaan bank, baru cakupan kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, kecukupan permodalan dan persyaratan bagi para pengurus bank

4. Ketentuan tentang perizinan bank sangat diperlukan karena jumlah bank akan menentukan struktur pasar dan persaingan dalam sistem perbankan di negara yang bersangkutan.

5 Pengaturan perizinan sebaiknya tidak diarahkan untuk memberikan proteksi terhadap bank-bank yang sudah ada, tetapi diarahkan agar bank dapat beroperasi secara efisien dan sehat dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.

Page 10: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

10

RUANG LINGKUP KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA …(2)

6. Pengaturan mengenai cakupan kegiatan operasional mengarah agar bank tidak melakukan kegiatan operasional yang mengandung resiko berlebihan

7. Pengaturan harus dapat meyakinkan bahwa pemilik dan pengelola bank adalah orang yang fit dan proper atau kompeten dan mempunyai integritas serta tanggung jawab yang tinggi

8. Ketentuan kecukupan permodalan harus menetapkan modal yang cukup besar sehingga mampu mendukung pengembangan operasi dan kelangsungan hidup bank, menutup kemungkinan risiko yang terjadi, dan memberi insentif bagi pemilik untuk menjaga kepentingannya dalam bank

9. Pengawasan bank yang efektif adalah berupa: pengawasan tidak langsung dan pengawasan langsung. Best practice mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang disebut 25 Core Principle for Effective Banking Supervision yang dikeluarkan oleh BIS. Pada hakekatnya mencakup 7 aspek yaitu: kelembagaan, perizinan, ketentuan tentang kehati-hatian, metode pengawasan, informasi, masalah kewenangan dan pengawasan lalu lintas negara (cross border)

10.Pemberian sanksi terhadap pelanggaran ketentuan, terdiri dari 2 kelompok: sanksi administratif dan sanksi pidana

11.Kebijakan dalam hal bank-bank mengalami sistemik

Page 11: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

Sistem Lembaga Keuangan Bukan Bank Sistem Moneter/Perbankan

Departemen Keuangan RI Bank Indonesia

Lembaga Penjamin Simpanan

Lembaga Pembiayaan

Modal

Ventura Asuransi

Dana

Pensiun

Pasar Modal

Pegadaian

Perusahaan Penjaminan Bank Umum

Bank Perkreditan Rakyat

Leasing

Factoring

Consumer Finance

Credit Card Company

PMVDaerah

PMV Nasional

PMV Patungan

As.Kerugian

As.Jiwa

As.Sosial

Re-asuransi

BrokerAsuransi

Dana PensiunPemberi Kerja

Dana PensiunLembaga Keuangan

Bursa Efek

Perush. EfekReksa Dana

Bank BUMN

Bank BPD

Bank Asing

Bank Campuran

Secondary Mortgage

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

11

Page 12: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

No.

Perbedaan Lembaga Pembiayaan

Dana Pensiun

Asuransi Pegadaian Perbankan

1. Dasar Hukum Keppres No. 61 Tahun 1988Kep Menkeu No.1251/KMK.013/’88 joKep Menkeu No.1256/KMK.000/’89 joKep Menkeu No.468/KMK.017/’95 joKep Menkeu No.448/KMK.017/’00 joKep Menkeu No.172/KMK.06/’02

UU No.11/92

UU No. 2/92 PP No. 7/1969Keppres No. 55/1985PP No. 103/’00Perum Pegadaian

UU No.7/1992 ttg Perbankan sbgmn tlh diubah dgn UU No. 10/1998UU No. 23/’99 sbgmn tlh diubah terakhir dgn UU RI No. 6/2009 ttg Bank Indonesia

2. OtoritasPemberian Izin dan Pengawasan

Izin MenKeu, Pengawasan MenKeu dan BI

MenKeu MenKeu MenKeu Izin BI

3. Sumber Dana Sebagian besar pinjaman, modal sendiri

Iuran Peserta

Premi Pinjaman & Modal Sendiri

Sebagian besar dari Simpanan (kl. 90%)

4. Usaha •Factoring (anjak piutang)•Leasing (sewa guna usaha)•Kartu Kredit•Pembiayaan Konsumer•Modal Ventura (Venture Capital)

Memberikan manfaat pensiun bagi peserta

Memberikan perlindungan bagi pemegang polis terhadap resiko

Meminjamkan uang kepada nasabah

•Menghimpun dana•Menyalurkan dana•Menerbitkan, menjual-beli dan menjamin surat berharga•Penyertaan•Memberikan jasa-jasa di bidang lalu lintas pembayaran / perbankan

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

12

Page 13: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

PERBEDAAN BANK UMUM DAN BPRNo P E R B E D A A N B A N K U M U M BANK PERKREDITAN RAKYAT

1. D e f i n i s i Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Ps.1 angka 3)

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Ps.1 angka4)

2. Tempat Kedudukan Dimana saja dalam wilayah Indonesia

Di kecamatan di luar ibukota, kabupaten, kotamadya, propinsi atau ibukota negara.

3. Modal Disetor Rp 3 trilliun Cat: Bank Syariah Rp. 1 Trilliun

a) Rp. 5 miliar untuk DKI Jakarta; b) Rp. 2 milyar untuk di ibukota propinsi di Pulau

Jawa dan Bali dan di wilayah kabupaten atau kotamadya Botabek;

c) Rp. 1 milyar untuk ibukota propinsi di luar Pulau Jawa dan Bali wilayah dan di wilayah Pulau Jawa dan Bali selain wilayah butir a) dan b) di atas; dan

d) Rp 500 juta di wilayah lain di luar wilayah sebagaimana disebut dalam butir a), b) dan c).

4. Pemilikan Boleh dimiliki WNA atau badan hukum asing

Harus dimiliki oleh WNI atau badan hukum Indonesia (Pasal 23)

5. Bentuk Hukum Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Perusahaan Daerah (PD) & bentuk lainnya (Pasal 21) B Syariah PT

Perusahaan Daerah, Koperasi, Perseroan Terbatas & bentuk lainnya jo Pasal 58

6. Bentuk Penghimpunan Dana

Giro, tabungan, deposito, dan sertifikat deposito (Ps.6 huruf a) Mencipta uang giral

Tabungan, deposito berjangka (Pasal 13 huruf a) (bukan pencipta uang giral)

7. Kegiatan Valuta Asing

Boleh (Ps. 7 huruf a) Tidak boleh

8. Penyertaan Boleh (Ps. 7 huruf b) Tidak boleh

9. Kliring Peserta Kliring-RTGS Tidak ikut Kliring-RTGS

13

Page 14: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

14

SISTEM PERBANKAN

Page 15: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

15

Bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya.

Perbankan : segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara, dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

PENGERTIAN

Page 16: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

JENIS BANK

16

n Bank Umum = melakukan kegiatan usaha

konvensional; dan atau= melakukan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah;= memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.n Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

= melakukan kegiatan usaha konvensional;atau

= melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah;

= tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 17: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

BENTUK HUKUM

17

n u/ Bank Umum = Perseroan Terbatas= Koperasi = Perusahaan Daerah.

n u/ Bank Perkreditan Rakyat (BPR)= Perseroan Terbatas= Koperasi = Perusahaan Daerah = Bentuk lain yang ditetapkan dengan

PP

Page 18: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

KEPEMILIKAN BANK UMUM

18

Bank Umum hanya dapat didirikan o/ := WNI dan atau BHI;= WNI dan atau BHI dengan WNA dan atau BHA secara kemitraan

Unsur kemitraan dalam kepemilikan Bank= tetap terdapat unsur kepemilikan Indonesia = maksimum kepemilikan pihak asing 99%

Emisi saham melalui bursa efek= maksimum 99% dari jumlah saham Bank ybs

= pembelian saham oleh asing melalui bursa dapat

mencapai 100% dari yang tercatat di bursa

Page 19: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

KEPEMILIKAN BPR

19

n BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki :

= WNI = BHI yang seluruh pemiliknya WNI = Pemerintah Daerah= bersama di antara ketiganya

n Tidak dimungkinkan adanya unsur kepemilikan asing

Page 20: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

P E R I Z I N A N

20

Perizinan Bank diberikan oleh BI

Hal-hal yang memerlukan izin := pendirian Bank Umum dan BPR= pembukaan KC Bank Umum dan KC BPR= pembukaan KC, KCP dan KPw dari Bank Asing= merger, konsolidasi dan akuisisi

Page 21: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

KEGIATAN USAHA BANK UMUM

21

Tanpa pembatasan ketentuan BI (Ps 6) a.l :

= menghimpun dana (giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan);

= memberikan kredit;= menerbitkan surat pengakuan hutang;= membeli, menjual atau menjamin surat-

surat berharga;= melakukan transfer;= menempatkan dana pada dan atau

meminjam dana dari bank lain;= menyediakan safe deposit box.

Page 22: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

22

= kegiatan melakukan kegiatan kustodian;= melakukan anjak piutang, usaha kartu

kredit dan kegiatan wali amanat;= melakukan pembiayaan dan atau kegiatan

lain berdasarkan prinsip Syariah.• Dengan pembatasan ketentuan BI atau

ketentuan lain (Ps 7) := melakukan kegiatan dalam valuta asing;= melakukan penyertaan modal pada

perusahaan di bidang keuangan;= melakukan penyertaan modal sementara

untuk mengatasi akibat kegagalan kredit;= bertindak sebagai pendiri dana pensiun.

Page 23: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

23

Usaha BPR meliputi :=menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan;

=memberikan kredit;=menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip Syariah;

=menempatkan dana pada bank lain.

KEGIATAN USAHA BPR

Page 24: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

BANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

24

Secara kelembagaan merupakan Bank Umum atau BPR

Bank berdasarkan prinsip Syariah tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara konvensional

Bank Umum konvensional dapat membuka window Syariah melalui :

=pendirian KC atau KCP yang berdasarkan prinsip Syariah

=pengubahan KC atau KCP menjadi berdasarkan prinsip Syariah.

Page 25: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

25

Pembinaan dan pengawasan Bank dilakukan oleh BI

Cakupan kewenangan BI di bidang pembinaan dan pengawasan Bank :

right to licenseright to regulateright to superviseright to impose sanction.

Page 26: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

26

• Bank wajib := memelihara tingkat kesehatan dan

melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian

= dalam memberikan kredit dan usaha lainnya harus menempuh cara yang tidak merugikan bank dan nasabah penyimpan

= menyediakan informasi mengenai kemungkinan risiko bagi nasabah

= menyampaikan segala keterangan, penjelasan dan laporan kepada BI

= mengumumkan neraca dan perhitungan L/R

Page 27: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

27

• Bank Indonesia := menetapkan ketentuan yang wajib

dipenuhi oleh Bank= melakukan pengawasan :

» tidak langsung, melalui penelitian, analisis dan evaluasi atas laporan Bank

» langsung, melalui pemeriksaan= menempuh upaya-upaya yang bersifat

preventif maupun represif.

Page 28: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

28

• Pemeriksaan Bank oleh BI := rutin (pemeriksaan umum)= sewaktu-waktu apabila diperlukan= BI dapat menugaskan akuntan publik

untuk melaksanakan pemeriksaan Bank• Aspek kerahasiaan data Bank :

= keterangan tentang Bank yang diperoleh BI dari laporan, penjelasan, pemeriksaan tidak diumumkan dan bersifat rahasia

= laporan pemeriksaan bank bersifat rahasia.

Page 29: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

29

Terhadap Bank yang mengalami kesulitan, BI melakukan tindakan agar := pemegang saham menambah modal= pemegang saham mengganti pengurus= bank menghapusbukukan kredit macet= bank melakukan merger atau konsolidasi= bank dijual (dilakukan akuisisi oleh pihak lain) = pengelolaan bank diserahkan kepada pihak lain= bank menjual sebagian atau seluruh harta.

PENYEHATAN BANK

Page 30: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

PENCABUTAN IZIN USAHA BANK

30

Pencabutan izin usaha Bank dilakukan oleh BI.

Dilakukan apabila := tindakan penyehatan tidak dapat mengatasi kesulitan

Bank; dan atau= menurut penilaian BI, keadaan suatu Bank dapat

membahayakan sistem perbankan.

Pencabutan izin usaha dapat juga dilakukan sebagai sanksi bagi Bank yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam UU Perbankan.

Page 31: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

31

• Bank yang dicabut izin usahanya wajib : menyelenggarakan RUPS untuk

membubarkan badan hukum Bank dan membentuk Tim Likuidasi

melaksanakan likuidasi (oleh Tim Likuidasi).

• Apabila RUPS tidak dapat diselenggarakan : BI meminta penetapan pengadilan yang

berisi pembubaran badan hukum Bank, penunjukan Tim Likuidasi dan perintah pelaksanaan likuidasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 32: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

32

Cakupan rahasia Bank := Bank wajib merahasiakan keterangan

mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya

= kewajiban merahasiakan berlaku juga bagi pihak terafiliasi.

= Keterangan mengenai nasabah selain sebagai nasabah penyimpan, tidak wajib dirahasiakan.

RAHASIA BANK

Page 33: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

33

• Pengecualian Rahasia Bank dengan izin BI :

=u/ kepentingan perpajakan=u/ penyelesaian piutang Bank oleh

PUPN/BUPLN=u/ kepentingan peradilan perkara

pidana tanpa perlu izin BI :

=u/ kepentingan perkara perdata antara Bank dengan nasabah

=tukar menukar informasi antar Bank=atas permintaan/persetujuan dari

nasabah=u/ kepentingan ahli waris yang sah=tindak pidana pencucian uang dan

terorisme

Page 34: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

KETENTUAN PIDANA

34

Prinsip-prinsip pengaturan ketentuan pidana :• ancaman pidana diperberat, baik yang berupa

pidana penjara/kurungan maupun pidana denda

• ancaman pidana bersifat kumulatif• ditetapkan pidana minimum dan maksimum• tindak pidana dapat merupakan kejahatan atau

pelanggaran• tindak pidana di bidang perbankan bukan delik

aduan.

Page 35: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

35

Pihak-pihak yang diancam dengan pidana : berkaitan dengan kegiatan bank tanpa izin

pihak-pihak yang menghimpun dana dari masyarakat tanpa izin BI

berkaitan dengan pelanggaran ketentuan rahasia bankpihak-pihak yang tanpa izin BI memaksa Bank dan pihak

terafiliasi untuk membuka rahasia Bankkomisaris, direksi, pegawai bank dan pihak terafiliasi

lainnya yang dengan sengaja membuka rahasia bankkomisaris, direksi, pegawai bank yang dengan sengaja atau

lalai tidak memberikan keterangan rahasia bank yang wajib dipenuhi.

Page 36: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

36

• kaitan dengan kegiatan operasional bank

= komisaris, direksi, pegawai bank yang dengan sengaja membuat atau menyebabkan pencatatan palsu, menghilangkan atau tidak melakukan pencatatan, mengubah, mengaburkan atau menghapus pencatatan;

= komisaris, direksi pegawai bank yang dengan sengaja meminta atau menerima imbalan

= komisaris, direksi pegawai bank dan pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja tidak melaksanakan langkah-langkah untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan yang berlaku

= pemegang saham yang dengan sengaja meyuruh komisaris, direksi atau pegawai Bank untuk melakukan tindakan penyimpangan.

Page 37: Sistem Perbankan & Keuangan Di Indonesia

37

• Sanksi adminstratif dapat dikenakan terhadap := Bank= Pihak Terafiliasi

• Bentuk sanksi administratif yang dapat dikenakan a.l.:= denda uang= teguran tertulis= penurunan tingkat kesehatan bank= larangan untuk turut serta dalam kegiatan

kliring= pembekuan kegiatan usaha tertentu= pemberhentian pengurus bank dan penunjukan

serta pengangkatan pengganti sementara= pencantuman pengurus, pegawai, pemegang

saham dalam DOR.

SANKSI ADMINISTRATIF