penyetoran pajak ke kas negara ... - badan keuangan...
TRANSCRIPT
Penyetoran Pajak ke Kas Negara Terintegrasi
Pencairan Belanja Daerah (SP2D Online)
Direktorat Pengelolaan Kas Negara
Jakarta, 12 November 2019
DAFTAR ISIAGENDA
Pelaksanaan Uji Coba dan Evaluasi
Penyetoran Pajak Terintegrasi
Pencairan Belanja Daerah
Prinsip Dasar Pelaksanaan
Latar Belakang Integrasi Penyetoran Pajak
Penyaluran DBH Pajak
Kanal Penyetoran Penerimaan Negara
Pedoman Penerimaan Negara Akhir Tahun
Penyaluran DBH PBB Migas dan Panas Bumi dan DBH PPh Pasal 21
3
DBH PBB dan BP PBB Migas & Panas Bumi:
• Triwulan I : 20% pagu alokasi pada bulan Maret
berdasarkan BAR semester II TA sebelumnya;
• Triwulan II : 25% pagu alokasi pada bulan Juni;
• Triwulan III : paling banyak 35% pagu alokasi paling
lambat bulan September berdasarkan BAR semester I
TA berjalan;
• Triwulan IV : selisih antara pagu alokasi dengan
jumlah penyaluran Triwulan I, Triwulan II, dan Triwulan
III paling lambat bulan Desember;
DBH PPh Pasal 21 dan PPh WPOPDN :
• Triwulan I : 20% pagu alokasi pada bulan Maret
berdasarkan BAR semester II TA sebelumnya;
• Triwulan II : 20% pagu alokasi pada bulan Juni;
• Triwulan III : 20% pagu alokasi paling lambat bulan
September berdasarkan BAR semester I TA berjalan;
• Triwulan IV : selisih antara pagu alokasi dengan jumlah
penyaluran Triwulan I, Triwulan II, dan Triwulan III paling
lambat bulan Desember;
Kepatuhan Penyetoran PajakDalam rangka mendukung optimaliasi penerimaan
negara dari Pemerintah Daerah, penyaluran DBH
mempertimbangkan kepatuhan penyetoran pajak.
Penyetoran pajak ke Kas Negara berdasarkan transaksi
pengeluaran yang dibayarkan dengan mekanisme:
• Uang persediaan
• Pembayaran langsung atas beban APBD
Pengembangan Integrasi Penyetoran Pajak
Direktorat Pengelolaan Kas Negara Ditjen
Perbendaharaan mengembangkan Penyetoran
Pajak ke Kas Negara yang Terintegrasi Dengan
Pencairan Dana Belanja Daerah atas
Mekanisme Pembayaran
Waktu Rekonsiliasi :
• Paling lambat minggu ketiga bulan Januari
untuk realisasi penyetoran pajak pusat
semester II TA sebelumnya;
• Paling lambat minggu ketiga bulan Juli
untuk realisasi penyetoran pajak pusat
semester I TA berjalan.
BA RekonsiliasiDibuat antara Pemda, KPPN, dan KPP
setempat paling sedikit memuat:
• Periode pemungutan dan penyetoran pajak;
• Jenis dan jumlah pajak yang dipungut;
• Jenis dan jumlah pajak yang disetorkan;
• Tanda tangan para pihak yang melakukan
rekonsiliasi
3“Kepatuhan PenyetoranPajak dibuktikan denganBerita Acara Rekonsiliasi”2
“Penyaluran DBH mempertimbangkan kepatuhan penyetoran pajak”
1“Time-Line Penyaluran DBH secara Triwulanan”
Permasalahan
4
PENYETORAN PAJAK TERLAMBATPenyetoran Pajak atas Belanja Daerah yang dilakukan
oleh Pemda sering terlambat terutama pada akhir
tahun anggaran..
PENYETORAN MANUALPenyetoran pajak atas belanja daerah dilakukan melalui
teller tidak sesuai dengan pengembangan kanal layanan
elektronik.
PENGENDAPAN DANA PAJAKPotongan pajak atas Belanja Daerah tidak langsung
disetor ke Kas Negara sehingga terdapat pengendapan
dana.
Latar Belakang Integrasi Penyetoran Pajak SP2D Online
“BPD lainnya harus bisa meningkatkan peran SP2D online
seperti yang telah dilakukan Bank DKI. Suatu saat nanti
dari operasi APBN sebesar 2.500 triliun, setiap transaksi
kita langsung tahu berapa porsi pajak yang harusnya
masuk ke kas diterima Negara secara Live.”
Arahan Menteri Keuangan pada Acara Launching MPN G3
Dhanapala Kemenkeu, 23 Agustus 2019
Arahan Menteri Keuangan
Proses Penyetoran Pajak yang Terintegrasi Pencairan Dana Belanja Daerah
5
SKPD
BUD DOKUMEN SP2D
BILLING DJP
RKUD
PENERIMA
KAS NEGARA
BANK PERSEPSI
DATA POTONGAN
PAJAK
INQUIRY
NTPN
1
2
3
4
7
10
5
6
SPMOverbooking
8
Penyaluran Dana secara Interkoneksi antara SIMDA/SIPKD dan RKUD
CMS
Aplikasi Keuangan Pemda
SP2D Online
PENERIMA
Ekosistem Bank Persepsi
RTGS/SKN
Auto Create Billing
Pembayaran Pajak melalui Kanal Internet Banking Pajak Pemda
9NTPN
Dashboard MPN
4
11
• Manual menjadi terotomasi dan interkoneksi aplikasi keuanganPemda dengan RKUD, Billing Pajak, Setlement (MPN)
• Mengintegrasikan antara belanja Pemda dan pembayaran pajak.• Menciptakan Ekosistem Bank Persepsi• Dashboard yang terhubung ke Dashboard MPN
Manfaat Integrasi Penyetoran Pajak SP2D Online
6
Mempercepat penyaluran anggaranbelanja daerah secara realtime dan online
Memudahkan monitoring dana
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Daerah dapat lebih mudah, cepat, transparan dan akuntabel
Meningkatkan transaksi non tunai, proses terotomasi, paper less dan mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP).
Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang lebih efisien, transaparan dan akuntabel dalam rangka penerapan Good Governance
PEMDA
Meningkatkan kualitas pelayananpenyaluran SP2D, dimana dana dapat diterima oleh pihak ketiga secara cepat (realtime dan online).
Meningkatkan positive image BPD terkaitpenyediaan sistem, instrument dan insfrastruktur sistem pembayaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
Menciptakan ekosistem pada bank persepsi, proses end to end pembayaran dan penyetoran pajak berada pada satu bank.
Menguatkan peran BPD (Revitalisasi) dalam transaksi penerimaan negara sebagai sebagai agen penerimaan pajak atas potongan belanja daerah
BPD (BANK PERSEPSI)
Tidak terdapat pengendapan saldo setoran pajak pada RKUD sehingga mempercepat setoran pajak diterima di Kas Negara.
Menciptakan sistem penerimaan negara yang lebih mudah, efektif dan efisien
Menjamin kepatuhan dan validitaspembayaran pajak atas belanja Pemda
Mempercepat setoran pajak diterima di Kas Negara
DJPb
DJP
Prinsip Dasar Pelaksanaan
7
01
02
03 04
05
06SISTEM ELEKTRONIKPenyetoran pajak ke kas negara terintegrasi
pencairan belanja daerah menggunakan sistemelektronik yang dikembangkan bank persepsi.
INTEGRASI SISTEM ELEKTRONIKSistem elektronik mengintegrasikan Aplikasi
Keuangan Pemerintah Daerah, sistem perbankan, sistem billing DJP dan MPN.
KANAL LAYANAN ELEKTRONIKPenyetoran pajak ke Kas Negara menggunakan kanalInternet Banking Pajak Belanja Pemerintah Daerah.
PEDOMAN PELAKSANAAN UATProses UAT melalui mekanisme sebagaimana diaturdalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaanyang mengatur Petunjuk Teknis UAT SistemPenerimaan Negara secara Elektronik.
UAT (USER ACCEPTANCE TEST)Penggunaan kanal Internet Banking Pajak BelanjaPemerintah Daerah setelah melalui proses UAT yang dilakukan Kuasa BUN Pusat.
KONFIRMASI SEBELUM PENYETORANDalam rangka penyetoran pajak, Bank Persepsi wajib: Menampilkan detail transaksi penyetoran berdasarkan Kode Billing Meminta konfirmasi kebenaran data penyetoran Mencetak/memberikan BPN yang ditera NTB dan NTPN dalam
bentuk cetakan dan/atau dokumen elektronik Menyediakan layanan pencetakan ulang BPN.
8
Rencana Aksi
Bank Persepsi yang memenuhi
kriteria peserta uji coba menyusun
Rencana Aksi uji coba penyetoran
pajak ke kas negara yang
terintegrasi dengan pencairan dana belanja daerah
Monitoring
• Kuasa BUN Pusat melakukan
monitoring pelaksanaan tahapan uji
coba
• Unit Eselon I Kementerian keuangan
dapat memanfaatkan data penyetoran
pajak atas belanja daerah secara real
time dan terintegrasi pada sistem
monitoring penerimaan negara
Perpanjangan PKS
Hasil Evaluasi menjadi
pertimbangan dalam
perpanjangan Perjanjian
Kerja Sama Bank Persepsi
Evaluasi• Kuasa BUN Pusat melakukan
evaluasi pelaksanaan uji coba
• Evaluasi dilaksanakan pada akhir
masa uji coba atau dalam hal
diperlukan
Keputusan Dirjen Perbendaharaan
• Peserta Uji Coba
• Uji Coba Secara Bertahap
• Masa Uji Coba: November 2019
s.d. Desember 2020
Peserta Uji CobaBank Persepsi yang memenuhi
kriteria peserta uji coba;
• Ditentukan sebagai RKUD; dan
• diizinkan melakukan kegiatan atau
layanan cash management system
(CMS) berdasarkan Peraturan OJK.
Pelaksanaan Uji Coba dan Evaluasi
PEDOMAN PENERIMAAN NEGARA
AKHIR TAHUN (PER-13/PB/2019)
2 0 S e p - 1 8 D e s 1 9 - 3 0 D e s 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 9
Pelimpahan minimal 3x sehari:
• Pkl. 15.00 wkt setempat HK-1 s.d.
Pkl. 08.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 09.00 WIB.
• Pkl. 08.00 wkt setempat HK+0 s.d.
Pkl. 12.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 13.00 WIB.
• Pkl. 12.00 wkt setempat HK+0 s.d.
Pkl. 15.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 16.30 WIB.
• Bank Persepsi Valas Pkl. 16.30 WIB
Pelimpahan 31 Des 2019 melewati Pkl. 17.30 WIB berdasarkan kesepakatan BI dan Dit. PKN, DJPb
Keterlambatan/kekurangan pelimpahan penerimaan negara dikenakan sanksi sesuai Perjanjian Kerja Sama
9
Pelimpahan minimal 3x sehari:
• Pkl. 15.00 wkt setempat HK-1 s.d.
Pkl. 08.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 09.00 WIB.
• Pkl. 08.00 wkt setempat HK+0 s.d.
Pkl. 12.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 13.00 WIB.
• Pkl. 12.00 wkt setempat HK+0 s.d.
Pkl. 15.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 17.30 WIB.
• Bank Persepsi Valas Pkl. 17.30 WIB
Pelimpahan minimal 3x sehari:
• Pkl. 15.00 wkt setempat HK-1 s.d. Pkl.
08.00 HK+0 paling lambat
diterima SubRKUN pkl. 09.00 WIB.
• Pkl. 08.00 wkt setempat HK+0 s.d. Pkl.
12.00 HK+0 paling lambat diterima
SubRKUN pkl. 13.00 WIB.
• Pkl. 12.00 wkt setempat HK+0 s.d. Pkl.
15.00 HK+0 paling lambat diterima
SubRKUN pkl. 17.30 WIB.
• Pkl. 15.00 wkt setempat HK+0 s.d. Pkl.
24.00 HK+0 paling lambat diterima
SubRKUN pkl. 08.00 WIB tanggal 2
Januari 2020.
Dibukukan sbg Penerimaan 31 Des 2019
& sbg transaksi pelimpahan 2 Jan 2020
KANAL PEMBAYARAN
PENERIMAAN NEGARA
PER-43/PB/2014 (6 Kanal) PER-10/PB/2019 (15 Kanal)
1) 7010 : ATM 1) 7010 : ATM 7) 7016 : Overbooking 11) 8011 : Dompet Elektronik
2) 7012 : Teller 2) 7012 : Teller 8) 7018 : EDC Sub Agent 12) 8012 : Transfer Bank
3) 7013 : Phone Banking 3) 7013 : Phone Banking 9) 7019 : Mobile App Sub Agent 13) 8013 : Virtual Account
4) 7014 : Internet Banking 4) 7014 : Internet Banking 10) 7020 : Internet BankingPajak Belanja Pemda
14) 8014 : Direct Debit
5) 7015 : Mobile Banking 5) 7015 : Mobile Banking 15) 8015 : Credit Card
6) 7017 : EDC 6) 7017 : EDC
Kode kanal baru:Lembaga Persepsi Lainnyaselain Bank/Pos Persepsi
10
Kanal Layanan Elektronik Bank Persepsi yang Menjadi RKUD R
KU
D
BPD
Non BPD
11
94,83
%
5,17
%
Internet Banking/CMS dan Host to Host Billing DJP
Internet Banking/CMS
Belum Terdapat Layanan Internet Banking/CMS
4 BPD
2 BPD
21 BPD
3 Bank
2 Bank
-
Internet Banking/CMS dan Host to Host Billing DJP
Internet Banking/CMS
Belum Terdapat Layanan Internet Banking/CMS
514 RKUD pada 27 BPD
28 RKUD pada 5 Bank Umum
Bank DKI, BPD Jateng, BPD Jabar, BPD Sumut
BPD Aceh SyariahBPD Bali
BPD Banten, Bengkulu, Jambi, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltimtara, Lampung, Maluku Malut, NTB, NTT, Papua, Riau Kepri, Sulselbar, Sulteng, Sultra, SulutGo, Sumbar, Sumselbabel, DIY
BSMBukopin
BRIBNIMandiri
Mapping Integrasi Sistem Keuangan Pemda
12Sumber : Laporan Implementasi Elektronifikasi Bank Indonesia, 2018
Aceh
Sumut
Riau
SumbarJambi
Sumsel
Lampung
JabarJateng
Jatim
KalbarKalteng
Kalsel
Kaltim
Sulsel
Sulteng
Papua Barat
Seluruh SKPD belum terintegrasi dengan CMS/Sistem Lainnya
Sebagian SKPD telah terintegrasi dengan CMS/Sistem Lainnya
Seluruh SKPD telah terintegrasi dengan CMS/Sistem Lainnya
Kepri
Babel
Bengkulu
BantenJakarta
Kaltara
Bali NTTNTB
SulutGorontalo
Sulbar
Sultra
Malut
Maluku
Papua
BPD Aceh Syariah
• BPD Sumut• BRI (Gunungsitoli)• BNI (Simalungun)
BPD Riau Kepri
• BPD Riau Kepri• BRI (Batam)• Bukopin (Prov. Kepri)
• BPD Sumbar• BNI (Padang Pariaman)
BPD Jambi
BPD Bengkulu
• BPD Lampung• Mandiri (Tulang Bawang)• BRI (Lampung Tengah,
Way Kanan)• BNI (Tulang Bawang
Barat)
BPD Sumsel Babel
BPD Kalbar
• Bank BJB• BPD Banten (Prov. Banten)• BRI (Pandeglang)
Bank BJB
BPD Jateng
BPD Jatim
BPD Bali
BPD NTB Syariah
• BPD NTT• BRI (Ngada)
DIY
BPD DIY
BPD DKI• BPD Kalteng• BRI (Barito Timur,
Kotawaringi Barat) BPD Kalsel
BPD Kaltimtara • BPD SulutGo• BNI (Bolaang Mangondow)• BRI (Manado, Kotamobagu,
Talaud)
• BPD SulutGo• BRI (Prov. Gorontalo)
BPD Maluku Malut
• BPD Maluku Malut• BSM (Ternate)• BRI (Tidore, Halteng, Haltim,
Pulau Taliabu)
• BPD Papua• BNI (Prov. Papua Barat)
• BPD Papua• BNI (Prov. Papua Barat)
• BPD Sulteng• BNI (Palu)• BRI (Poso)
• BPD Sultra• BRI (Kendari)BPD Sulselbar
Terima Kasih