pengaruh fintech terhadap kinerja keuangan perbankan

78
PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH SKRIPSI Oleh ITA UDI WIJAYA 105731102716 M GRA MO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SKRIPSI

Oleh

ITA UDI WIJAYA 105731102716

M

GRA

MO

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2020

Page 2: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

ii

HALAMAN JUDUL

PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

SKRIPSI

Oleh ITA UDI WIJAYA

NIM 105731102716

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2020

Page 3: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

iii

PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua tercinta

2. Orang yang telah menginspirasi

3. Sahabatku tersayang

4. Almamater Universitas Muhammadiyah Makassar

MOTTO

“Jika kamu benar-benar menginginkan sesuatu, lambat laun kamu pasti akan

segera menemukan caranya “

Page 4: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

iv

Page 5: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

v

Page 6: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

vi

Page 7: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia ALLAH SWT, atas

selesainya skripsi yang berjudul “Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja

Keuangan Perbankan Syariah “.

Skripsi ini merupakan tugas akhir dari rangkaian mata kuliah sebagai

persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada

Jurusan Akuntansi Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada orang tua saya bapak Muh. Nasir dan ibu Ramlah, yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus yang

diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Dan saudara-

saudaraku yang tersayang yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. Ambo Asse., M. Ag, Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar,

Page 8: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

viii

2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar,

3. Bapak Dr Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar,

4. Ibu Dr. Muryani Arsal, SE.,MM.Ak.CA, selaku pembimbing I yang

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan

penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik,

5. Bapak Abdul Khaliq, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi selesai,

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan,

7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2016 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan

dalam aktivitas studi penulis,

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 30 Januari 2021

Penulis

Page 10: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

x

ABSTRAK

ITA UDI WIJAYA, Tahun 2020 Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Muryani Arsal dan pembimbing II Abdul Khaliq.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh bank Syariah yang sudah mulai menggunakan fintech yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB Syariah periode 2016-2018. Berdasarkan metode purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Bank Umum Syariah yang sudah menggunakan layanan fintech seperti Internet Banking, Mobile Banking, SMS banking, dan Phone Banking serta mempublikasikan laporan keuangan tahunan dari waktu ke waktu selama periode penelitian dilakukan yaitu dari tahun 2016-2018. Pengelolaan data menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian membuktikan bahwa fintech berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). Semakin berkembang layanan fintech pada keuangan Syariah maka semakin berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah. Kata Kunci: Fintech dan Kinerja Keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR)

Page 11: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xi

ABSTRACT

ITA UDI WIJAYA, 2020. The Influence of Fintech on Islamic Banking Financial Performance, The undergraduated project of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University Makassar. Main Supervisor Muryani Arsal and co-supervisorr Abdul Khaliq. This study aims to determine the effect of fintech on the financial performance of Islamic banking. This type of research used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The population in this study is all financial reports that have been published by Islamic banks that have started using fintech, namely Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin and Bank BJB Syariah for the period 2016-2018. Based on the purposive sampling method, the sample used in this study is Islamic Commercial Banks that have used fintech services such as Internet Banking, Mobile Banking, SMS banking, and Phone Banking and publish annual financial reports from time to time during the study period, namely from 2016. -2018. Data management uses SPSS 25. The results prove that fintech has an effect on financial performance (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). The more fintech services develop in Islamic finance, the more they have a significant effect on the financial performance of Islamic banking. Keywords: Fintech and Financial Performance (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR)

Page 12: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ x

ABSTRACT ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penlitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6

A. Financial Technology .................................................................... 6 B. Kinerja Keuangan .......................................................................... 11 C. Perbankan Syariah ........................................................................ 12 D. Rasio Keuangan ............................................................................ 13 E. Tinjauan Empiris............................................................................ 15 F. Kerangka Fikir ............................................................................... 17 G. Hipotesis ........................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 19

Page 13: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xiii

A. Sifat dan Jenis Penelitian .............................................................. 19 B. Data dan Sumber Data ................................................................. 19 C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 20 D. Populasi dan Sampel .................................................................... 20 E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 21 F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 23 G. Analisis Regresi Linear Sederhana .............................................. 25 H. Uji Hipotesis .................................................................................. 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 27

A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ....................................... 27 B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 38 C. Hasil Penelitian .............................................................................. 39

1. Uji Deskriptif ............................................................................ 39 2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 40 3. Uji Hipotesis ............................................................................ 44

D. Pembahasan ................................................................................. 46

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 49

A. Kesimpulan .................................................................................... 49 B. Saran ............................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 15

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 22

Tabel 4.1 Rasio Keuangan Perbankan Syariah .......................................... 48

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ......................................................................... 40

Tabel 4.3 Uji Normalitas ................................................................................ 41

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 42

Tabel 4.5 Uji Glejser Sebelum Menggunakan Ln ...................................... 43

Tabel 4.6 Uji Glejser Menggunakan Ln ........................................................ 43

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ................................................................. 44

Tabel 4.8 Uji T (Parsial) .................................................................................. 45

Page 15: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Fikir ........................................................................... 15

Page 16: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Rasio Keuangan Perbankan Syariah 2016-2018

Lampiran 2 : Data Penggunaan Fintech Perbankan Syariah

Lampiran 3 : Output SPSS 25

Lampiran 4 : Similirity Index

Page 17: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fintech atau finansial teknologi adalah terobosan baru dalam dunia sektor

keuangan yang saat ini sangat marak di gunakan dalam dunia perdangan,

bisnis serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini fintech telah

memiliki payung hukum yaitu telah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan (POJK) nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital

Di Sektor Jasa Keuangan. Peraturan ini dikeluarkan mengingat kemajuan

fintech yang sangat cepat dalam menghasilkan inovasi keuangan digital yang

aman bertanggungjawab, serta mengutamakan perlindungan konsumen dan

memiliki resiko terkelola dengan baik.

Menurut Crismastioanto (2017:134-136) Fintech merupakan inovasi

disektor keuangan yang berkaitan dengan teknologi modern. Kemajuan

fintech banyak memunculkan inovasi alat atau aplikasi dalam keuangan

seperti aplikasi pembayaran, pinjam meminjam dan lainnya. Berdasarkan hal

tersebut, industry perbankan syariah melihat peluang yang muncul dari

penggunaan fintech, yang dapat memperluas pasar perbankan syariah serta

dapat memudahkan masyarkat untuk mengakses perbankan syariah.

Kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut (Wibowo, 2011:324). Menurut Stoner dan Indra Prasetyo

(2008:164-174) Kinerja adalah ukuran seberapa efisien dan efektif seorang

manajer atau sebuah organisasi itu mencapai tujuan yang memadai.

Page 18: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

2

Kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktivitas yang

dilakukan secara berkala atas dasar laporan manajemen dan laporan

keuangan yang merupakan pencerminan prestasi yang dicapai perusahaan

(Indra Prasetyo, 2008:164-174).

Pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah masih sangat

minim dikarenakan akses masyarakat yang kurang memadai disebabkan

Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga masih kurang akses

perbankan ke daerah-daerah pulau terpencil. Berdasarkan hasil riset yang

bertajuk Fulfilling its Promise The Future of Southeaset Asia’s Digital Financial

Service, sebanyak 92 juta jiwa penduduk dewasa di Indonesia belum

tersentuh layanan finansial atau perbankan. Jumlah tersebut lebih dari

separuh total penduduk dewasa yang mencapai 182 juta jiwa.

Proyek riset Bain & Company yang berkolaborasi dengan Google dan

Temasek juga menyebutkan bahwa baru 42 juta jiwa penduduk dewasa

Indonesia yang sudah mendapat layanan finansial. Layanan yang dimaksud

adalah memiliki rekening bank, mendapat layanan kredit, melakukan

investasi, serta mendapat layanan asuransi dari perbankan atau Lembaga

finansial lainnya. Riset tersebut juga menunjukkan sebanyak 47 juta jiwa

penduduk dewasa sudah memiliki rekening bank tetapi belum mendapat

layanan finansial lainnya. Kondisi tersebut membuka peluang bagi Lembaga

finansial teknologi (fintech) untuk menyasar masyarakat yang belum tersentuh

layanan perbankan di tanah air.

Di sisi lain, perbankan syariah yang akan menyalurkan jasa keuangan

kepada masyarakat akan menghadapi kendala, disebabkan terbatasnya

akses, di mana masyarakat yang membutuhkan jasa keuangan harus

Page 19: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

3

mendatangi lokasi perbankan, menunggu antrian, membawa buku tabungan

atau ATM dan berbagai persyaratan dokumen lain yang diperlukan. Dengan

penggunaan fintech maka kendala tersebut tidak akan terjadi, sebagaimana

dinyatakan oleh Rahim et al (2019:207:220) bahwa Fintech merupakan suatu

transaksi keuangan yang menggunakan teknologi melalui aplikasi dan ponsel.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityazwara juga mengatakan

popularitas fintech di Indonesia saat ini sangat tinggi disebabkan masih

banyaknya masyarakat yang belum terjangkau oleh sistem perbankan.

Sementara itu, untuk memenangkan persaingan di era teknologi digital

perbankan syariah sebagai penyedia jasa keuangan harus dapat mengikuti

perkembangan zaman dengan merespon tantangan dan melakukan inovasi

keuangan dengan menggunakan fintech (Aulia Urakhma, 2017:7) dalam

memperluas pasar keuangan atau jaringan pembiayaan sebagai sumber

pendapatan perbankan syariah, seperti menggunakan fasiltas mobile banking,

internet banking, sms banking, dan phone banking.

Beberapa penellitian yang telah dilakukan terkait dengan fintech dan

perbankan syariah diantaranya, penelitian yang dilakukan Yulia Prastika

(2019:110) mendapati bahwa dengan layanan fintech, dapat meningkatkan

profitabilitas perbankan syariah serta membantu masyarakat dengan mudah

mengakses perbankan syariah. Demikian juga hasil penelitian Aulia Urakhma

(2017:85) menyimpulkan bahwa penggunaan elektronik banking berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA) bank syariah. Penelitian yang

dilakukan oleh Ridwan Muchlis (2018:365) juga menunjukkan bahwa dengan

penggunaan layanan fintech perbankan syariah dapat meningkatkan

perkembangan produknya. Namun hasil penelitian Sudaryanti, Sahroni, dan

Page 20: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

4

Kurniawati (2018:105) mendapati penggunaan fintech/mobile banking

berpengaruh negatif terhadap ROA.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada rasio

keuangan yang digunakan seperti ROA, ROE dan BOPO, serta penggunaan

sampel hanya perbankan Syariah BUMN, hal inilah yang mendasari

dilakukannya peneitian dengan mencoba menguji pengaruh fintech terhadap

kinerja keuangan menggunakan lima rasio keuangan sesuai ketentuan Bank

Indonesia yaitu ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR serta mengambil sampel

perbankan Syariah BUMN dan perbankan syariah Swasta, dengan judul:

Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang menyatakan wilayah Indonesia

terdiri dari berbagai kepulauan sehiingga menyulitkan akses bagi masyarakat

yang memerlukan jasa perbankan Syariah. Sementara perkembangan

teknologi merambah sampai ke seluruh pelosok desa, yang memberikan

peluang kepada perbankan Syariah untuk memanfaatkan teknologi tersebut

melalui fintech agar layanannya dapat menjangkau ke semua lapisan

masyarakat yang ingin mengakses di berbagai pulau. Selain itu penelitian

terdahulu mendapati fintech dapat meningkatkan profitabilitas dan

mempengaruhi ROA dengan hubungan positif atau negatif, maka rumusan

masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh

fintech terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah”?

Page 21: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh fintech terhadap kinerja

keuangan perbankan Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini

adalah :

1. Bagi Perbankan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pertimbangan

bagi perbankan syariah dalam melihat manfaat dari penggunaan fintech

dengan perbankan yang dapat memberi pengaruh signifikan terhadap

perkembangan teknologi keuangan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai apa yang

sekarang sangat berkembang di sektor keuangan dan pengaruh fintech

terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah.

Page 22: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Financial Technology

1. Pengertian Fintech

Kemajuan teknologi dunia telah menciptakan perubahan dan inovasi

baru di berbagai sektor terutama pada sektor keuangan, dalam sektor

keuangan terdapat inovasi yang menggebrak dunia perekonomian yang

saat ini sangat popular di berbagai Negara salah satunya di Indonesia

inovasi yang dimaksud yaitu Financial Technology atau lebih dikenal

dengan nama fintech, adaptasi fintech saat ini telah banyak digunakan

dalam sektor keuangan dimana dapat diakses dengan mudah, praktis

aman dan modern dan sangat membantu bagi masyarakat dalam

mengakses keuangan terutama bagi perbankan yang menghimpun dan

menyalurkan dana ke masyarakat.

Menurut Bank Indonesia Fintech merupakan hasil kolaborasi dari jasa

keuangan dengan teknologi yang menjadikan kegiatan bisnis menjadi

modern dan praktis yang mana sebelumnya kegiatan bertransaksi baik

untuk pinjaman maupun pembayaran dilakukan secara langsung namun

dengan adanya fintech semua bisa dilakukan kapan dan dimana saja tanpa

harus datang langsung. Fintech merupakan sebuah wadah yang modern

dalam teknologi digital yang bertujuan sebagai penghubung dalam

keuangan yang aman dan praktis (Aaron et al.,2017:3). Sedangkan

menurut (Rahardjo, 2017:225-229) Fintech atau teknologi keuangan

merupakan kemajuan teknologi yang menciptakan bermacam-macam

Page 23: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

7

model aktivitas baru yang lebih mudah dan aman bagi konsumen dalam

mengakses teknologi keuangan.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan maka dapat

disimpulkan bahwa fintech merupakan inovasi, wadah ataupun aplikasi

keuangan yang menyediakan layanan keuangan dengan mudah, aman dan

praktis yang dapat membantu masyarakat dan meningkatkan

perekonomian.

Fintech juga memiliki peran dalam perluasan jangkauan layanan

keuangan dengan cepat, yang mana hal ini memiliki persamaan dengan

industri keuangan syariah dalam segi perannya akan tetapi perbedaannya

adalah fintech mengutamakan penggunaan teknologi di setiap

transaksinya, yang mana kegiatan transaksi keuangan lebih modern, aman

dan praktis (Mawarni, 2017:2).

2. Jenis-Jenis Fintech

Menurut Siregar (2016::49-54) jenis-jenis fintech yang secara umum

berkembang di Indonesia yaitu :

a. Payment Channel/System

Payment Channel adalah layanan elektronik yang berfungsi

menggantikan mata uang dan giro sebagai alat pembayaran, termasuk

instrument pembayaran menggunakan kartu dan uang elektronik

(Susanne Chisti and Janos Barberis, 2016:247). Selain itu, sebagian

masyarakat dunia telah menggunakan jenis alat pembayaran elektronik

lainnya, yaitu system pembayaran berbasis kriptolografi (Blockchain)

seperti Bitcoin.

Page 24: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

8

b. Digital Banking

Digital Banking adalah layanan perbankan yang menggunakan

teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Masyarakat di

Indonesia telah lama mengetahui tentang perbankan elektronik seperti,

internett banking, mobile banking, SMS banking, video banking, dan

phone banking.

c. Online/Digital Insurance

Online/Digital Insurance adalah penggunaan teknologi digital

untuk menyediakan layanan asuransi kepada nasabah, banyak

perusahaan asuransi yang mengeluarkan kebiajakan dan menerima

laporan lainnya. Selain itu, juga banyak perusahaan yang menawarkan

layanan perbandingan premi (digital consultant) dan keagenan (digital

marketer) asuransi melalui situs web atau mobile application (John

Willey and Sons:6).

d. P2P Lending

Peer to peer (P2P) Lending adalah layanan keuangan yang

menggunakan teknologi digital untuk mempertemukan antara pihak

pemberi pinjaman dan pihak yang membutuhkan pinjaman dan layanan

ini biasanya menggunakan situs web.

e. Crowdfunding

Crowdfunding adalah kegiatan penggalangan dana untuk tujuan

investasi atau sosial melalui situs web atau teknologi digital lainnya.

3. Peran Fintech

Fintech juga memiliki peran penting dalam mengubah perilaku dan

harapan konsumen diantaranya :

Page 25: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

9

a. Dapat mengakses data dan informasi kapan saja dan dimana saja.

b. Menyamaratakan usaha besar dan kecil sehingga mereka memiliki

harapan yang tinggi bahkan untuk usaha kecil baru.

4. Fintech Perbankan Syariah

Fintech telah membantu perbankan syariah dalam meningkatkan

kecepatan dan ketepatan pemprosesan operasi bisnis dan data pemasaran

produk. Penerapan sistem informasi memiliki pengaruh besar dalam

industri perbankan, dimana mengingat bahwa industri perbankan adalah

salah satu industri yang paling bergantung pada pengumpulan proses

analitis, penyampaian laporan atau informasi yang memenuhi kebutuhan

pelanggan, dampak penerapan sistem ke industri perbankan sangatlah

besar (David LEE dkk,2018:1).

Manfaat dari fintech dalam perbankan syariah adalah kenyamanan

layanan keuangan, karena proses transaksi keuangan menjadi lebih

mudah. Nasabah juga dapat menggunakan layanan keuangan ini untuk

mendapatakan pelayanan keuangan, termasuk pelayanan pembiayaan,

pembayaran, transfer uang ataupun untuk jual beli saham dengan cara

yang sederhana dan aman. Nasabah dapat mengakses layanan keuangan

menggunakan teknologi smartphone dan laptop. Jadi tidak perlu datang

berulang lagi ke bank untuk mendapatkan pembiayaan demi memenuhi

berbagai kebutuhan. Karena teknologi dalam masalah keuangan seperti ini

jelas membantu masyarakat dalam memaksimalkan jasa keuangan.

Page 26: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

10

Berikut ini beberapa layanan fintech dalam perbankan :

a. Internet Banking (Via internet/computer)

Salah satu layanan perbankan yang memungkinkan nasabah

memperoleh informasi untuk berkomunikasi dan melakukan transaksi

perbankan melalui internet. Adapun beberapa fitur yang dapat di akses

dalam internet banking yaitu informasi saldo rekening, pembayaran

(listrik, telepon, kartu kredit dan lainnya), pembelian (voucher atau tiket),

transfer ke bank lain dan informasi mengenai produk ataupun jasa pada

perbankan. Keuntungan dari internet banking ini adalah kenyamanan

bertransaksi dengan menu lengkap dan dapat diakses dari mana saja

baik itu dari HP, laptop, note book dan computer (Sujadi & Edi Purwo

Saputro,2006:6)

b. Mobile Banking (via handphone)

Mobile Banking merupakan salah satu hasil pengembangan

teknologi mobile yang digunakan oleh para nasabah karena layanan ini

membuat nasabah suatau bank mampu melakukan transaksi perbankan

serta melihat informasi tentang rekeningnya dengan menggunakan

handphone saja (Wiji Nurastuti,2011:113).

c. SMS Banking

SMS Banking merupakan layanan yang disediakan bank

menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan

permintaan informasi keuangan, misalnya cek saldo, mutasi rekening

dan sebagainya (Wiji Nurastuti,2011:113).

Page 27: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

11

d. Phone Banking

Phone Banking merupakan salah satu layanan perbankan yang

menggunakan teknologi informasi. Dengan menggunakan layanan

phone banking, maka nasabah dapat menggunakan telepon untuk

melakukan transaksi perbankan seperti transfer antar rekening di bank

yang sama, membayar tagihan telepon, melayani voucher pengisian

ulang dan lainnya.

B. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan

perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai

aktivitas yang telah dilakukan.

Kinerja adalah melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari

pekerjaan tersebut (Wibowo,2011:324). Menurut Stoner dan Indra Prasetyo

(2008:164-174) Kinerja adalah ukuran seberapa efisien dan efektif seorang

manajer atau sebuah organisasi itu mencapai tujuan yang memadai. Kinerja

keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktivitas yang dilakukan

secara berkala atas dasar laporan manajemen dan laporan keuangan yang

merupakan pencerminan prestasi yang dicapai perusahaan. Menurut (Fahmi,

2012:2) Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Dari beberapa pengertian kinerja keuangan menurut para ahli dapat

disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian perusahaan

pada suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan.

Page 28: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

12

C. Perbankan Syariah

1. Pengertian Perbankan Syariah

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 perbankan

syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan

Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah

bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

Prinsp Syariah dijelaskan dalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998,

yaitu prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan berdasarkan

hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan

atau untuk pembiayaan kegiataan usaha, atau kegiatan lainnya yang

dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan

prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip

penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan

memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya

pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank

oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

2. Fungsi Bank Syariah

Dalam Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah, pasal 4 dijelaskan fungsi bank syariah yaitu:

a. Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat.

b. Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk

lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak,

Page 29: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

13

sedekah, hibah, atau dana social lainnya dan menyalurkan kepada

organisasi pengelola zakat.

c. Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal

dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazbir)

sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)

D. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu alat yang digunakan dalam melihat

kondisi perusahaan pada periode tahun tertentu. Rasio keuangan adalah nilai

atau hasil dari perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos

lainnya yang memiliki hubungan yang signifikan (Harahap, 2011:297).

Menganalisis rasio keuangan secara berskala, manajemen mungkin

dapat menentukan langkah-langkah perbaikan dan efesiensi secara efektif.

Selain itu, perbandingan juga dapat dilakukan terhadap target yang telah

ditentukan atau juga dapat dibandingkan dengan rasio rata-rata industri

standar (Hery 2016:107).

1. Rasio-Rasio Keuangan

Adapun jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :

a. Return On Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan

kemampuan bank untuk mengelola dana yang diinvestasikan dalam

aset keseluruhan yang menghasilkan laba (Muhammad, 2013:180).

Return On Assets adalah rasio terpenting dalam profitabilitas.

b. Return On Equity (ROE)

Return On Equity adalah raasio yang menunjukkan sejauh mana

perusahaan mengelola modal mereka sendiri (net worth) secara efektif,

Page 30: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

14

mengukur tingkat pengembalian investasi yang dilakukan oleh pemilik

modal mereka sendiri atau pemegang saham perusahaan (Agnes Sawir,

2003:20).

c. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO adalah rasio antara beban operasional dengan pendapatan

operasional, semakin rendah tingkat BOPO semakin baik kinerja

manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan

sumber daya yang ada di perusahaan.

d. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank sendiri, di

samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank,

seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan lain-lain (Dendawijaya,

2005:5). Semakin besar nilai CAR mencerminkan kemampuan

perbankan yang semakin baik dalam menghadapi kemungkinan risiko

kerugian.

e. Financing To Deposito Ratio (FDR)

FDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan

bank dengan dana yang diterima oleh bank (Dendawijaya,2005:5).

Sedangkan menurut (Jumingan,2011:243) menyebut FDR dengan istilah

Banking Ratio dan menyatakan bahwa rasio FDR digunakan untuk

mengetahui kemampuan bank dalam membayar kepada para

penyimpan dana dengan jaminan pinjaman yang diberikan.

Page 31: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

15

E. Tinjauan Empiris

Beberapa penelitian yang relevan dengan fintech dan kinerja keuangan

telah di lakukan oleh peneliti terdahulu, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

2.1.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti dan Tahun Peneletian

Judul Penelitian

Metode/ Analisi Data

Hasil Penelitian

1. Farah Margareta, (2015)

Dampak Elektronik Banking Terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan sekunder dengan cara melihat dan menganalisa laporan keuangan yang terdaftar di bank Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi bank yang menggunakan layanan internet banking maupun bank yang tidak menggunakan layanan internet memiliki pengaruh terhadap kinerja yang bersangkutan, besarnya aset memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap penggunaan internet banking.

2. Yulia Prastika (2019)

Pengaruh Financial Technology (Fintech) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan menggunakan sumber data sekunder

Hasil penelitian mendapati bahwa fintech berpengaruh positif terhadap ROA, ROE, NIM dan BOPO setelah menggunakan layanan fintech.

3. Ridwan Muchlis, (2018)

Analisis SWOT Finansial Technology (FinTech) Pembiayaan Perbankan syariah di

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

Berdasarkan analisis SWOT pada FinTech pembiayaan pada perbankan syariah diketahui bahwa perkembangan produk

Page 32: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

16

Indonesia metode SWOT terhadap 4 bank syariah di Kota Medan.

development akan

semakin baik, dimana FinTech akan mengikuti perkembangan yang ada dan mudah untuk di sesuaikan, sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah.

4. Simon Oyewole, Mohammed Abba, Elmaude,Hibre el Gambo, Arikpo, I. Abam (2013)

E-banking and Bank Performance Evidence from Nigeria

Deskripitip kuantitatif

Penggunaan elektronik banking mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap ROA dan NIM.

5. Rohani Sinambela (2017)

Pengaruh Penyediaan Layanan Internet Banking Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan di Bursa Efek Indonesia

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan sumber data yang digunakan sekunder

Penyediaan layanan internet banking tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan yang di ukur dengan ROA dan ROE.

6. Khaeru Nisa Aulia Urakhma (2017)

Analisis Pengaruh Intelectual Capital dan

Inovasi Layanan Perbankan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia.

Pendekatan yang digunakan yaitu Kuantitatif dan data yang digunakan data sekunder

Hasil penelitian menunjukkan bahwa STVA dan CEE berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia sedangkan elektronik banking, dan branchless banking tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di indonesia.

7. Dedeh Sri Sudaryanti,

Analisa Pengaruh

Metode penelitian yang

Menunjukkan penggunaan

Page 33: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

17

Nana Sahroni, Ane Kurniawati, (2018)

Mobile Banking terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbnkan Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Dengan menggunakan alat analisis persamaan regresi berganda dengan menyertakan dua variabel kontrol yakni dengan menggunakan logaritma normal dari total aset dan risiko kredit (NPL) dengan ROA sebagai ukuran kinerja baik.

mobile banking

berpengaruh negatif terhadap ROA. Di duga penyebabnya karena penggunaannya belum menyeluruh atau setiap nasabah menggunakan fasilitas ini. Ukuran bank (SIZE)

berpengaruh positif siginifikan terhadap ROA bahwa semakin besar ukuran bank, maka akan meningkatkan kinerja bank umum di Indonesia.

Sumber : Data Setelah Diolah 2020

F. Kerangka Pikir

Kerangka fikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Fikir

Fintech (X)

Mobile banking

Internet banking

Sms banking

Phone banking

Kinerja Keuangan (Y)

ROA

ROE

BOPO

CAR

FDR

Page 34: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

18

Berdasarkan kerangka pikir pada gambar 2.1 maka dapat dijelaskan

bahwa variabel penelitian ini terdiri dari variabel X tentang penggunaan

layanan FinTech dengan indikator mobile banking, sms banking, dan phone

banking dan variabel Y tentang kinerja keuangan yang diukur dengan

menggunakan lima rasio keuangan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.

G. Hipotesis

Margono (2004:67) menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin atau paling tinggi tingkat keberadaannya. Secara teknik, hipotesis

adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya

melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian. Dalam penelitian ini,

hipotesis diterapkan berdasarkan rumusan masalah untuk menguji apakah

Fintech memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh fintech terhadap

kinerja keuangan perbankan Syariah”.

Page 35: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sifat dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

diterapkan (Sugiyono,2016:80-81). Sedangkan penelitian deskriptif artinya

penelitian yang mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermkasud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017:207).

B. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data

primer yang telah di proses lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul

data primer maupun oleh pihak lain. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari catatan dan majalah dalam bentuk laporan keuangan, publikasi

perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku seperti teori majalah dan

sebagainya (V. Wiratna Sujarweni 2015:89). Data sekunder yang digunakan

dalam bentuk rasio keuangan perbankan syariah diperoleh dari laporan

keuangan tahunan yang diterbitkan oleh Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah,

Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank

BJB Syariah yang menjadi sampel penelitian

Page 36: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

20

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Dokumentasi

Teknik Dokumentasi yaitu bagaimana mencari data atau informasi dari

transkrip surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain-lain

(Suharsimi Arikunto, 2006:129). Data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi data sekunder dalam bentuk laporan keuangan yang telah di

publikasikan.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dan informasi dengan

memeriksa sumber tertulis seperti jurnal ilmiah, buku referensi, literature

ensiklopedia, karangan ilmiah dan sumber tepercaya lainnya baik dalam

bentuk tertulis atau dalam format digital yang relevan dan terkait dengan

objek yang diteliti.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:80) Populasi adalah area generalisasi yang

terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakterikstik

tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan

keuangan yang telah dipublikasikan oleh bank Syariah yang sudah mulai

menggunakan fintech yaitu Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank

Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB

Syariah periode 2016-2018.

Page 37: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

21

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131) Sampel adalah sebagian atau

perwakilan dari populasi yang diteliti. Disebut penelitian sampel jika peneliti

bermaksud merangkum hasil penelitian sampel atau mengangkat

kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau

kriteria-kriteria tertentu (Sugiyono,2015:85).

Dalam penentuan sampel purposive sampling maka ditetapkan oleh

peneliti beberapa kriteria yang digunakan sebagai sampel yaitu Bank

Umum Syariah yang sudah menggunakan layanan fintech seperti Internet

Banking, Mobile Banking, SMS banking, dan Phone Banking serta

memublikasikan laporan keuangan tahunan dari waktu ke waktu selama

periode penelitian dilakukan yaitu dari tahun 2016-2018.

Teknik ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah Bank BNI

Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah,

Bank Syariah Bukopin dan Bank BJB Syariah periode 2016-2018 dengan

laporan keuangan tahunan yang telah dipublikasikan.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel independen dalam penelitian ini adalah fintech yaitu penggunaan

mobile banking, internet banking, sms banking dan phone banking. Variabel

dummy akan digunakan untuk mengukur penggunaan fasilitas fintech yaitu

perbankan Syariah yang sudah menggunakan fasilitas fintech, jika hanya

menggunakan satu layanan fintech seperti sms banking diberi nilai 1, jika

Page 38: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

22

menggunakan dua jenis layanan fintech seperti sms banking dan mobile

bangking atau phone banking diberi nilai 2, sedangkan jika menggunakan tiga

layanan fintech seperti sms banking, mobile banking, internet banking dan

seterusnya diberi nilai 3, penambahan 4 disesuaikan dengan fasilitas fintech

yang digunakan. Data mengenai layanan fintech yang digunakan oleh

perbankan Syariah diperoleh dari playstore/appstore. Sedangkan variabel

dependen adalah kinerja keuangan perbankan Syariah yaitu ROA, ROE,

BOPO, CAR, FDR diperoleh dari website perbankan Syariah.

Defenisi operasional variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel DefinisI Variabel Indikator

Fintech Fintech adalah suatu inovasi baru dijasa keuangan yang mengadaptasi perkembangan teknologi untuk mempermudah pelayanan keuangan dan sistem kuangan agar lebih efisien dan efektif.

Layanan Fintech yang sudah digunakan perbankan syariah yaitu Internet Banking (1), Mobile Banking (2), SMS Banking (3) dan Phone Banking (4).

Return On Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola dana yang di investasikan aktiva yang menghasilkan laba

Return On Equity (ROE)

ROE merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas.

Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO)

BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional.

Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

Page 39: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

23

Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kepada para penyimpan dana dengan jaminan pinjaman yang diberikan.

Sumber : Data Setelah Diolah 2020

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum data di analisis menggunakan regresi terlebih dahulu harus

dilakukan uji asumsi klasik sebagai syarat untuk menentukan apakah data

yang digunakan terdistribusi normal, tidak terdapat hubungan antara

variabel bagi memastikan data yang digunakan layak untuk di teruskan.

a. Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Metode yang dapat digunakan adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya

adalah :

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Page 40: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

24

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas yang digunakan untuk menguji apakah didalam

model regresi mengandung perbedaan variansi dari kasus pengamatan

satu ke kasus pengamatan lainnya. Jika variansi residu dari kasus

pengamatan satu ke kasus pengamatannya lainnya mempunyai nilai tetap

maka disebut homoskedastisitas dan jika mempunyai perbedaan maka

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang homoskedastisitas dan bukannya heteroskedistisitas.

Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan melihat tabel uji glejser nilai sig. Dasar analisisnya adalah :

a. Jika apabila nilai Sig. > 0,05, artinya heterokedastisitas tidak terjadi

b. Jika apabila nilai Sig. < 0,05, artinya heterokedastisitas terjadi (Ghozali,

2013:142).

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen (Ghozali,2013:105). Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas di dalam regresi maka dapat dilihat dari nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIP). Nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai

untuk menunjukkan tingkat multikolinearitas adalah nilai tolerance

atau sama dengan nilai VIF (Ghozali, 2013:105).

Page 41: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

25

G. Analisis Regresi Liniear Sederhana

Dalam penelitian ini, menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana

persamaan yang digunakan adalah :

Keterangan :

Y = Kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR)

a = Konstanta

= Koefesien regresi

X = FinTech

H. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian ini akan diuji menggunakan uji parsial untuk

mengetahui pengaruh setiap variabel independen secara individu terhadap

variabel terikat, sedangkan untuk menguji besarnya kontribusi variabel bebas

independen terhadap variabel terikat dilakukan uji koefisien determinasi.

a. Uji Parsial (Uji – t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi

variabel dependen (Ghozali,2013:98). Kriteria pengambilan keputusannya

adalah :

1) Jika nilai t hitung < t tabel dan sig 0,05 maka artinya variabel bebas

secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

2) Jika nilai t hitung > t tabel dan sig < 0,05, maka artinya variabel bebas

secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat secara signifikan.

Page 42: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

26

b. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kekuatan

asosiatif antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan.

Nilai korelasi berkisar antara 0 dan 1 yang menunjukkan bahwa nilai 0

adalah hubungan yang terjadi sangat lemah, dan 1 menunjukkan hubungan

yang terjadi sangat kuat.

Untuk mengetahui kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel

terikat dapat dilihat dari adjusted R square-nya Sarwono dan Ely

(2019:194). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel terikat. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel

bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2013:97).

Page 43: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. BNI Syariah

a. Sejarah Singkat PT BNI Syariah

BNI Syariah adalah Lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini

semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang

merupakan anak perusahaan PT. BNI Syariah berubah menjadi bank

umum Syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah. Tempaan krisis

moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan

Syariah. Prinsip Syariah dengan 3 pilarnya yaitu adil, transparan dan

maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem

perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada UU No.10 tahun

1998, pada tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (USS)

BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,

Jepara dan Banjarmasin.

Dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek Syariah. Dengan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketahui oleh KH. Ma’ruf Amin,

semua produk Bank BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS

sehingga telah memenuhi aturan Syariah.

Mengenai Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank Syariah. Dan dalam Corporate Plan UUS BNI

Page 44: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

28

tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan

dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada

tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank

Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak

terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

dengan diterbitkannya UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah.

b. Visi dan Misi

1) Visi

Menjadi bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan

dan kinerja.

2) Misi

a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

kelestarian lingkungan.

b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

perbankan Syariah.

c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tepat kebanggan untuk

berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan

ibadah.

e) Menjadi aturan tata kelola perusahaan yang amanah.

Page 45: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

29

c. Layanan Bank BNI Syariah

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: www.bnisyariah.co.id.

2) Mobile Banking

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BNI Syariah Mobile

melalui Appstore di handphone/computer.

3) SMS Banking

SMS Banking BNI Syariah merupakan layanan informasi dan

transaksi perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah

melalui telepon seluler/handphone dengan menggunakan media

Short Message Service (SMS).

2. Bank BRI Syariah

a. Sejarah Singkat Bank BRI Syariah

Pendirian PT.Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas dari akuisisi yang

dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terhadap Bank Jasa

Arta pada tanggal 19 Desember 2007. Setelah mendapatkan izin usaha

dari Bank Indonesia melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/DPG/2008 pada

tanggal 16 oktober 2008 BRI Syariah resmi beroperasi pada 17

November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah islam.

Page 46: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

30

BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen perbankan

Syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis keuangan yang

berlandaskan pada prinsisp-prinsip luhur perbankan Syariah, bank

berkomitmen untuk produk serta layanan terbaik yang menenteramkan,

BRI Syariah terus tumbuh secara positif.

b. Visi dan Misi BRIsyariah

1) Visi BRIsyariah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial

sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk

kehidupan lebih bermakna.

2) Misi BRIsyariah

a) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah.

b) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika

sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan

pun dan dimana pun.

d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup

dan menghadirkan ketenteraman pikiran.

c. Layanan Bank BRIsyariah

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: www.brisyariah.co.id.

Page 47: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

31

2) Mobile Banking

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BRISyariah Mobile

Banking atau BRIS online melalui Appstore di handphone/computer.

3) SMS Banking

SMS Banking BRIsyariah merupakan layanan informasi dan transaksi

perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui

telepon seluler/handphone dengan menggunakan media Short

Message Service (SMS).

3. Bank Syariah Mandiri (BSM)

a. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didiominasi

oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah

akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia. Pada saat bersamaan,

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank

Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero)

pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai

pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengambangan

Page 48: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

32

Perbankan Syariah. Tim pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan Syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai

respon atas diberlakukannya UU No. 10 Tahun 1998, yang memberi

peluang bank umum untu melayani transaksi Syariah (dual banking

system). Tim Pengembangan Syariah memandang pemberlakuan UU

tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi

PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi bank Syariah.

Melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia

No. 1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT

Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak

Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

b. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

1) Visi

“Bank Syariah Terdepan dan Modern”

2) Misi

a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata

industri yang berkesinambungan.

b) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi

yang melampaui harapan nasabah.

c) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen ritel.

d) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai Syariah universal.

Page 49: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

33

e) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang

sehat.

f) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkung.

c. Layanan Bank Syariah Mandiri (BSM)

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: https://bsmnet.syariahmandiri.co.id/cms/

2) Mobile Banking

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi Bank Syariah

Mandiri Mobile atau MSM melalui Appstore di handphone/computer.

3) SMS Banking

BSM SMS Banking merupakan layanan informasi dan transaksi

perbankan yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui

telepon seluler/handphone dengan menggunakan media Short

Message Service (SMS).

4. Bank BCA Syariah

a. Sejarah Singkat Bank BCA Syariah

Perkembangan perbankan Syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai

ekonomi Syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan

nasabah akan layanan Syariah, maka berdasarkan akta Akuisisi No. 72

tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan

Page 50: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

34

Soerodjo, S.H.,Msi, PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT

Bank Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT.

Bank BCA Syariah.

PT. Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan

usaha dengan prinsip-prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi

Syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI No.

12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2009 dan kemudian resmi

beroperasi sebagai bank Syariah pada hari Senin tanggal 5 April 2010.

b. Visi dan Misi Bank BCA Syariah

1) Visi

“Menjadi Bank Syariah andalan dan pilihan masyarakat”.

2) Misi

a) Mengembangkan SDM dan infrastruktur yang handal sebagai

penyedia jasa keuangan Syariah dalam rangka memahami

kebutuhan dan memberikan layanan yang lebih baik bagi

nasabah.

b) Membangun institusi keuangan Syariah yang unggul di bidang

penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan

bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

c. Layanan Bank BCA Syariah

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: www.bcasyariah.co.id.

2) Mobile Bangking

Page 51: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

35

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi mBangking BCA

Syariah Mobile melalui Appstore di handphone/computer

5. Bank Syariah Bukopin

a. Sejarah Singkat Bank Syariah Bukopin

Bank Bukopin didirikan dalam bentuk Badan Hukum Koperasi pada

tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Indonesia (BUKOPIN).

Beberapa tonggak penting dalam perjalanan sejarahnya antara lain

adalah perubahan nama menjadi Bank Bukopin pada tahun 1989,

perubahan status badan hukum dari koperasi menjadi perseroan

terbatas pada tahun 1993 dan diperolehnya status bank devisa pada

tahun 1997. Pada tahun 1999 Bank Bukopin masuk dalam program

rekapitulasi perbankan yang dijalankan pemerintah dan pada tahun

2001 telah berhasil menyelesaikannya serta menjadi bank pertama yang

keluar dari program tersebut. Dan dengan tahun yang sama Bank

Syariah Bukopin diawali dengan dibentuknya tim Syariah Bank Bukopin.

b. Visi dan Misi Bank Syariah Bukopin

1) Visi

“Menjadi Bank Syariah pilihan yang terus tumbuh dan kuat”.

2) Misi

a) Menyediakan produk dan layanan terbaik sesuai dengan prinsip

Syariah.

b) Meningkatkan nilai tambah kepada stakeholder.

Page 52: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

36

c) Menghasilkan sumber daya insani yang memiliki value yang

amanah dan professional.

c. Layanan Bank Syariah Bukopin

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: www.syariahbukopin.co.id

2) Mobile Banking

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi BSB Mobile Banking

melalui Appstore di handphone/computer.

3) SMS Banking

BSB merupakan layanan informasi dan transaksi perbankan yang

dapat di akses langsung oleh nasabah melalui telepon

seluler/handphone dengan menggunakan media Short Message

Service (SMS).

6. Bank BJB Syariah

a. Sejarah Singkat Bank BJB Syariah

Pendirian Bank BJB Syariah diawali dengan pembentukan

Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei 2000 dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh

keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan Syariah. Pada

tanggal 15 Januari 2010 didirikan Bank BJB Syariah berdasarkan Akta

Page 53: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

37

Pendirian No.4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah

mendapat pengesahan dari Kemntrian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU.04317.AH.01,01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.

Pada tanggal 6 Mei 2010 Bank BjB Syariah memulai usahanya,

setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor

12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu

dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, yang menjadi cikal

bakal dari Bank BJB Syariah.

b. Visi dan Misi Bank BJB Syariah

1) Visi

“Menjadi 5 bank Syariah terbesar di Indonesia berkinerja baik dan

menjadi solusi keuangan pilihan masyarakat”

2) Misi

a) Memberi layanan perbankan Syariah kepada masyarakat di

Indonesia dengan kualitas prima melalui inovasi produk,

kemudahan akses, dan sumber daya insani yang professional.

b) Memberi nilai tambah yang optimal bagi stakeholder dengan tetap

berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang

baik.

c) Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah terutama dengan

peningkatan usaha kecil, dan menengah (UKM).

Page 54: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

38

c. Layanan Bank BJB Syariah

1) Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam dengan

menggunakan komputer dan koneksi jaringan internet. Dengan

alamat website: www.bjbsyariah.co.id.

2) Mobile Banking

Mobile banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan

melalui handphone dan koneksi jaringan nasabah dapat mengakses

layanan perbankan. Dengan menginstal aplikasi Mobile Malahah

melalui Appstore di handphone/computer.

3) SMS Banking

Bank BJB merupakan layanan informasi dan transaksi perbankan

yang dapat di akses langsung oleh nasabah melalui telepon

seluler/handphone dengan menggunakan media Short Message

Service (SMS).

B. Deskripsi Data Penelitian

Data diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan Perbankan Syariah

Tahun 2016-2018. Data yang digunakan yaitu kinerja keuangan berdasarkan

rasio ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR dan Fintech. Data dari tahun 2016

sampai 2018 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah :

Tabel 4.1

Rasio Keuangan Perbankan Syariah Periode 2016-2018

NO Sektor Bank

Tahun Fintech

(X) Kinerja Keuangan (Y)

ROA ROE BOPO CAR FDR

1 BNI Syariah

2016 3 1,44 11,94 86,88 14,92 84,57

2017 3 1,31 11,42 87,62 14,9 80,21

2018 3 1,42 10,53 85,37 18,2 79,62

Page 55: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

39

2 BRI Syariah

2016 3 0,95 7,40 91,33 20,63 81,42

2017 3 0,51 4,10 95,34 20,05 71,87

2018 3 0,43 2,49 95,32 29,72 75,49

3 BSM

2016 3 0,59 5,81 94,12 14,01 79,19

2017 3 0,59 5,72 94,44 15,89 77,66

2018 3 0,88 8,21 90,68 19,31 77,25

4 BCA Syariah

2016 2 1,1 3,5 47,6 36,7 90,1

2017 2 1,2 4,3 49,2 29,4 88,5

2018 2 1,2 5,0 54,6 24,3 89,0

5 Bukopin Syariah

2016 3 -1,2 13,74 109,62 15,15 88,18

2017 3 0,02 0,20 99,20 19,20 82,44

2018 3 0,02 0,26 99,45 19,31 93,4

6 BJB Syariah

2016 3 -8,09 49,05 122,77 18,25 98,73

2017 3 -5,69 58,64 134,63 16,25 91,03

2018 3 0,54 0,54 94,63 16,43 89,85

Sumber : Data Diolah 2020

C. Hasil Penelitian

1. Uji Deskriptif

Variabel dalam penelitian ini di deskripsikan menggunakan analisis

deskriptif. Analisis deskriptif ini digunakan untuk menjelaskan variabel -

variabel dalam penelitian, meliputi variabel independen yaitu Fintech

dengan indikator menggunakan internet banking, mobile banking, phone

bankig dan sms banking, serta variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan

berdasarkan rasio ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR. Statistik deskriptif

menyajikan ukuran numerik berupa nilai minimum, maximum dan mean

pada masing-masing variabel. Pengolahan data menggunakan IBM SPSS

Statistik 25.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 90 data

observasi untuk perbankan Syariah, yang hasil uji deskriptifnya dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Page 56: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

40

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Fintech 90 2.00 3.00 2.8333 .37477

Kinerja

Keuangan

90 1.65 90.30 36.6886 14.69625

Valid N

(listwise)

90

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2, maka dapat diketahui

jumlah observasi data dalam penelitian ini adalah 90. Berdasarkan satuan

kali, variabel yang memiliki nilai rata-rata (mean) tertinggi pada kinerja

keuangan sampel Bank BNI Syariah, BRI Syariah, BSM Syariah BCA

Syariah, Bukopin Syraiah dan Bank BJB Syariah pada tahun 2016-2018

dengan mean 36.6886 dan memiliki deviasi tertinggi sebesar 14.69625.

Sedangkan nilai minimum diperolah variabel fintech adalah sebesar 2.00

sedangkan nilai maximum sebesar 3.00 dan nilai rata-rata fintech pada

tahun 2016-2018 diperoleh sebesar 2.8333 serta standar deviasinya

sebesar .37477.

2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji agar mengetahui apakah

model regresi variabel terikat (dependen) memiliki data distribusi data

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki

Page 57: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

41

distribusi data normal. Penelitian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

dalam melakukan uji normalitas. Dasar pengambilan keputusan bahwa

jika nilai signifikan > 0,05 maka nilai residual terdistribusi normal. Jika

nilai signifikan < 0,05 maka nilai residual tidak terdistribusi normal. Hasil

analisis seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 90

Normal Parametersa,b

Mean 36.6886

Std. Deviation 14.69625

Most Extreme Differences

Absolute .091

Positive .091

Negative -.069

Test Statistic .091

Asymp. Sig. (2-tailed) .063c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS,

Pada tabel 4.3 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,063 > 0,05 yang

dapat di simpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal yang berarti

variabel X dan variabel Y layak digunakan untuk dapat di analisis lebih

lanjut.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi yang digunakan terdapat korelasi antar variabel

independen untuk mengetahui bahwa apakah terjadi multikolonieritas

pada suatu model dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Factor

(VIF). Suatu model regresi dapat dikatakan terbebas dari

Page 58: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

42

multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance di atas 0,10 dan VIF di

bawah 10.00.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolonieritas

S

u

mber : Data diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa dari nilai Tolerance Fintech

sebesar 0,1000 > 0,10 dan untuk nilai VIF Fintech sebesar 0,1000 <

10,00. Kesimpulan nilai Tolerance menunjukkan > 0,10 dan nilai VIF <

10,00 berarti menunjukkan tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang akan digunakan terjadi ketidaksamaan variance dan

residual satu pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan uji glejser. Jika apabila nilai sig. > 0,05 maka

artinya tidak terjadi heterokedastisitas dan apabila jika nilai < 0,05 maka

terjadi heterokedastisitas. Dapat dilihat pada tabel 4.5.

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Fintech 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Page 59: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

43

Tabel 4.5

Hasil Uji Glejser Sebelum Menggunakan Ln

Coefficientsa

Model

Unsrdized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527

Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .002

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS

Pada tabel 4.5 adalah menunjukkan nilai signifikansi 0.002 < 0.05,

sehingga dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas. Oleh karenanya

salah satu cara untuk mengatasi heterokedastisitas dengan melakukan

transformasi Ln terhadap data, dan setelah itu di uji kembali untuk

mencapai hasil yang layak dan bebas heterekedastisitas. Hasil dari data

yang telah dilakukannya transformasi menggunakan Ln dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Uji Glejser Menggunakan Ln

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527

Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS

Berdasarkan tabel 4,6 dapat dilihat bahwa hasil uji glejser

menunjukkan bahwa semua variabel bebas memiliki nilai sig sebesar

0,12 (sig > 0,05) yang berarti bahwa data penelitian ini setelah dlakukan

Page 60: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

44

transformasi Ln tidak terjadi heteroskedastisitas pada nilai residual dan

model regresi layak digunakan.

3. Uji Hipotesis

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan besarnya korelasi atau

hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.

Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,05 dan

mendekati satu. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa

besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya.

Koefisien determinasi digunakan untuk menggambarkan kekuatan asosiatif

antara variabel bebas dan variabel terikat secara keseluruhan. Nilai

korelasi berkisar antara 0 dan 1 yang menunjukkan bahwa nilai 0 adalah

hubungan yang terjadi sangat lemah, dan 1 menunjukkan hubungan yang

terjadi sangat kuat. Apabila nilai R square mendekati satu, maka variabel-

variabel independen memberikan semua informasi yang diperlukan untuk

memprediksi perubahan variabel dependen. Sebaliknya, jika l nilai R

square kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

perubahan variabel dependen semakin terbatas. Pada tabel 4.7

menunjukkan hasil uji koefisien determinasi.

Tabel 4.7

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .264a .070 .059 14.25373

a. Predictors: (Constant), Fintech

b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS

Page 61: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

45

Hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel 4.7 memperlihatkan

yaitu nilai R sebesar 0,264 atau 7%. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 7

% variasi atau perubahan kinerja keuangan perbankan syariah kurun waktu

2016-2018 dijelaskan oleh variabel fintech. Sementara sisanya 93 %

dijelaskan oleh variabel atau sebab-sebab lain di luar dari model penelitan

ini.

Sedangkan untuk menguji dan membuktikan pengaruh variabel fintech

terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR) pada

perbankan Syariah tahun 2016-2018, apakah layanan fintech berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan, maka dilakukan uji t (parsial) yang

hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

df Taraf

sig

T

tabel

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527 58 0.025 2.001

Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS

Untuk mengetahui apakah variabel X memiliki pengaruh terhadap

variabel Y maka perlu dibandingkan dengan hasil nilai T tabel yaitu dengan

rumus sebagai berikut :

T tabel = t (a / 2: n-k-1) = t (0.025:58) = 2.001

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat setelah menggunakan Ln nilai

signifikan sebesar 0,012 < 0,05 dan T hitung 2.571 > 2.001, dengan beta

yang menunjukkan terdapat hubungan atau korelasi positif variabel fintech

Page 62: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

46

terhadap variabel kinerja keuangan perbankan syariah periode tahun 2016-

2018. Dengan demikian variabel fintech berpengaruh terhadap variabel

kinerja keuangan perbankan syariah dan hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini dapat di terima yaitu fintech mempengaruhi kinerja keuangan

perbankan syariah.

D. Pembahasan

“Pengaruh Fintech Terhadap Kinerja Keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR,

FDR).”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fintech dengan indikator phone

bangking, sms bangking, mobile bangking, internet bangking berpengaruh

terhadap kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR), hal ini dibuktikan

dengan nilai signifikansi 0,012 < 0,05, dan koefisien determinasi 0,264 atau R2

sebesar 7 %, yang artinya memiliki pengaruh signifikan walaupun

persentasinya tidak terlalu besar. Persentasi variasi yang tidak begitu besar

menjelaskan kinerja keuangan dikarenakan masih banyaknya masyarakat

yang belum menggunakan layanan fintech di perbankan Syariah terutama

bagi masyarakat yang berada di pulau dan pelosok terpencil, sebagaimana

hasil riset Fulfilling its Promise the Future of Southeaset Asia’s Digital

Financial Service mendapati sebanyak 92 juta penduduk belum mengakses

layanan perbankan.

Demikian juga hasil riset Bain & Company dengan Google dan Temasek

mendapati bahwa hanya 42 juta penduduk Indonesia memiliki rekening bank

tetapi belum mendapat layanan finansial lainnya.

Selain itu, kecilnya pengaruh fintech terhadap kinerja keuangan

perbankan Syariah juga dapat disebabkan karena pelaku fintech di Indonesia

Page 63: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

47

masih didominasi bisnis payment (43%), pinjaman (17%) dan sisanya

berbentuk aggregator, crowdfunding dan lain-lain (Hadad, 2017). Serta

banyaknya Peer-to-Peer Lending atau pinjaman uangn antara dua individual

yang tidak bersangkutan secara langsung melalui platform online, tanpa

campur tangan dari perantara keuangan yang tradisional seperti bank (Ansori,

2019), dimana platform ini ditujukan bagi perusahaan menengah dan kecil dan

memiliki biaya lebih rendah dan efesiensi yang lebih tinggi jika dibandingkan

pinjaman bank yang persyaratannya terlalu tinggi.

Selanjutnya, hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulia

Prastika (2019:110-112), yang mendapati bahwa fintech berpengaruh positif

terhadap ROA, ROE, NIM dan BOPO setelah menggunakan layanan fintech.

Khaeru Nisa Aulia Urakhma (2017:85) menunjukkan bahwa STVA dan CEE

berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia tetapi elektronik

banking, dan branchless banking tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

bank syariah di Indonesia.

Demikian juga yang dilakukan oleh penelitian Ridwan Muchlis (2018) dan

Simon Oyewole dkk (2013:766-771) juga sejalan di mana penggunaan

elektronik bangking serta pembiayaan fintech berpengaruh terhadap ROA dan

NIM perbankan syariah, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Sri

Sudaryanti dkk (2018:)105 menunjukkan penggunaan mobile banking

berpengaruh negatif ROA disebabkan belum merata dan tidak semua

nasabah perbankan menggunakan layanan fintech. Penelitian oleh Dedeh Sri

Sudaryanti dkk berbeda dengan hasil penelitian ini dapat disebabkan karena

kinerja keuangan yang diukur hanya ROA saja sementara penelitian ini

menggunakan rasio ROA, ROE, BOPO, CAR dan FDR. Hal ini menunjukkan

Page 64: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

48

dengan adanya layanan fintech yang digunakan oleh perbankan Syariah

dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses perbankan sesuai dengan

kebutuhannya. Ini juga di dukung oleh PWC (2017:1) yang menyatakan

bahwa perkembangan fintech diperkirakan akan mentrasformasi layanan

keuangan yang digunakan secara praktis. Selama beberapa tahun kedepan,

kemungkinan besar teknologi itu akan menghasilkan perubahan besar dalam

bisnis aset dan manajemen keuangan.

Page 65: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fintech terhadap kinerja

keuangan perbankan Syariah tahun 2016-2018. Berdasarkan hasil penelitian

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fintech berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keuangan (ROA, ROE, BOPO, CAR, FDR). Semakin berkembang

layanan fintech pada keuangan Syariah maka semakin berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan perbankan Syariah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka adapun saran yang dapat di

berikan pada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi perbankan Syariah khususnya Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah,

Bank BSM Syariah, Bank Bukopin Syariah dan Bank BJB Syariah

diharapkan bisa mempertahankan dan lebih meningkatkan layanan fintech

dalam layanan keuangannya karena dengan adanya fintech dapat

mendongkrak layanan keuangan Syariah menjadi lebih dikenal masyarakat

dengan kemudahan dan kecanggihannya mengakses layanan keuangan

Syariah.

2. Untuk penelitian selanjutnya diharapakan menggunakan variabel yang

berbeda serta periode penelitian tahun yang lebih panjang agar diperoleh

hasil yang lebih akurat dan dapat mendukung hasil penelitian ini.

Page 66: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

DAFTAR PUSTAKA

Aaron, M.,Rivadeneyra, F., & Sohal, S. (2017). Fintech: Is This Time Different? A Framework for Assessing Risks and Opportunities for Central Banks. Bank of Canada4W3QW. h.3

Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.hl 20

Ansori (2019). Perkembangan dan Dampak Financial Technology (Fintech) Terhadap Industri Keuangan Syariah Di Jawa Tengah Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman, 5 (1), 31-45.

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta. Hal 127.

Crismastianto, Imanuel Adhitya Wulanata. (2017). “Analisis SWOT Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 20 No.1 Hal 134-136.

David LEE Kuo Chuen, dan Linda LOW, “Inclusive FinTech (Blockchain, Cryptocurrency, ans ICO)”, New York: Worid Scientific, 2018:1

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal 5.

Dedeh Sri Sudaryanti, Nana Sahroni, Ane Kurniawati, Analisis pengaruh Mobile banking terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi Manajemen, Vol. 4 No. 2, 2018 hal 105.

Farah Mergareta, Dampak Electronic Banking Terhadap Kinerja Perbankan Indonesia, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 19, No.3 2015.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPS 23”. Edisi 7. Semarang Universitas Diponegoro,2013 hal 97-105.

Google, Temasek, Bain & Company, Okt 2019, http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/08/92-juta-penduduk-dewasa-indonesia-belum-tersentuh-layanan-finansial.

Hadad, Muliaman D. (2017). Financial Technology (FinTech) di Indonesia. Kuliah Umum FinTech, IBS, Jakarta

Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan. Cetakan Ke-10. Jakarta. Rajawali Pers. Hal 297

Hery, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Grasindo, 2016 hal 107.

Page 67: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

John Willey & Sons, “The Insurtech book: the insurance technology handbook for investors, entepreneurs and FinTech Visionaries”, (India : United Kingdom) h.6

Jumingan, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta. Hal 243.

Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mawarni, Iska Sri. (2017). Analisis Persepsi Masyarakat Pengguna Layanan Transaksi Digital pada Financial Technology. Hal 2

Muhammad, Akuntansi Syariah Teori dan Praktik Untuk Perbankan Syariah, Yogjakarta: STIM YKPN, 2013 hal 180.

Muchlis, Ridwan. Analisis SWOT Financial Technology (FinTech) Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia, At-Tawassuth, Vol. III, No.2, 2018.hal 355

Nurastuti, Wiji. Teknologi Perbankan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 hal 113.

Oyewole, O. S., Abba, M., Gambo, J., & Abam, I. (2013). E-banking and Bank Performance : Evidence from Nigeria. International Journal of Scientific Engineering and Technology, 771(2), 766–771.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 13/POJK/02/2018, Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan.

Peraturan Bank Indonesia mengenai Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PBI No.18/40/PBI/2016)

Prasetyo, Indra. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia, 6 (2) : 164-174

Prastika, Yulia. 2019. Pengaruh Financial Technology (Fintech) terhadap Profitabilitas perbankan syariah. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Hal 110

PwC, 2017. Exploring the Impact of Fintech. Asset & Wealth Management Insights, Januari 2017. USB Evidence Lab 2016. Global Banks: Is Fintech a Threat or an Opportunity. 15 Desember 2020:1

Rahardjo, B. (2017). FinTech: Layanan Baru, Ancaman Baru? Retrieved April 17, 2020 from https://indeks.kompas.com hal 225-229

Rahim, N.F., Bakri,M.H., Yahaya, S.N. (2019). Fintech and Shariah Principles in SmartContract.https://www.igi-global.com/.../fintech-and-shariah-principles-in-smart-contracts/ 221598. Hal 207-220.

Sarwono, J dan Elly, S. 2010. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Graha Ilmu.

Yogjakarta.

Page 68: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

Sinambela, E., & Rohani. (2017). Pengaruh penyediaan layanan internet banking terhadap kinerja keuangan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Forum Keuangan Dan Bisnis Indonesia, 6, 87–94.

Siregar, A. (2016) Financial Technology Tren Bisnis Keuangan Kedepan. Infobanknews. Hal 49-54.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2017 hal 80-207.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2016 hal 80-81.

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:Alfabeta. Hal 85.

Sujadi dan Edi Purwo Saputro, E-Banking: Urgensi Aspek Trust di Era E-Service, Jakarta: Raja Grafindo 2006.hal 6

Susanne Chishti and Janos Barberis, The FinTech Book, India: Hoboken: Wiley, 2016:347

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Urakhma, K. N. A. (2018). Analisis Pengaruh Intelectual Capital Dan Inovasi Layanan Perbankan Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2826/ hal 7.

V.Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi, Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2015 hal 89.

Wibowo. 2011. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik & Aplikasi. Edisi Ketiga.

Cetakan ke-4. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hal 324

Page 69: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

LAMPIRAN

Page 70: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

LAMPIRAN 1 : Data Rasio Keuangan Perbankan Syariah 2016-2018

BSM Syariah

BNI Syariah

BJB Syariah

Page 71: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

BSM Syariah

Bank Syariah Bukopin

Page 72: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

BCA Syariah

LAMPIRAN 2 : Daftar penggunaan fintech perbankan Syariah

Sektor Bank

Syariah

Layana Fintech

Total Internet

Bangking

Mobile

Banking

Sms

Banking

Phone

Bangking

Lainn

ya

1 2 3 4 5

BNI Syariah 1 1 1 3

BRI Syariah 1 1 1 3

BSM 1 1 1 3

BCA Syariah 1 1 2

BUKOPIN

Syariah

1 1 1 3

BJB Syariah 1 1 1 3

Page 73: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

LAMPIRAN 3 : Output SPSS 25

DESCRIPTIVES VARIABLES=X Y

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Fintech 90 2.00 3.00 2.8333 .37477

Kinerja Keuangan 90 1.65 90.30 36.6886 14.69625

Valid N (listwise) 90

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Fintechb . Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .264a .070 .059 14.25373 .940

a. Predictors: (Constant), Fintech

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.317 11.521 .635 .527

Fintech 10.367 4.032 .264 2.571 .012 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1343.336 1 1343.336 6.612 .012b

Residual 17878.858 88 203.169

Page 74: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

Total 19222.194 89

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

b. Predictors: (Constant), Fintech

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) Fintech

1 1 1.991 1.000 .00 .00

2 .009 15.271 1.00 1.00

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 28.0498 38.4164 36.6886 3.88506 90

Std. Predicted Value -2.224 .445 .000 1.000 90

Standard Error of

Predicted Value

1.646 3.680 1.985 .762 90

Adjusted Predicted

Value

26.1210 38.8717 36.6886 3.91932 90

Residual -33.69213 51.88786 .00000 14.17343 90

Std. Residual -2.364 3.640 .000 .994 90

Stud. Residual -2.380 3.665 .000 1.008 90

Deleted Residual -34.14743 52.58905 .00000 14.56076 90

Stud. Deleted Residual -2.446 3.959 .003 1.031 90

Mahal. Distance .198 4.944 .989 1.779 90

Cook's Distance .000 .137 .014 .030 90

Centered Leverage

Value

.002 .056 .011 .020 90

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Coefficient Correlationsa

Model Fintech

1 Correlations Fintech 1.000

Covariances Fintech 16.254

a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan

Page 75: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
Page 76: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 90

Normal Parametersa,b

Mean 36.6886

Std. Deviation 14.69625

Most Extreme Differences Absolute .091

Positive .091

Negative -.069

Test Statistic .091

Asymp. Sig. (2-tailed) .063c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 77: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

LAMPIRAN 4 : Similirity Index

Page 78: PENGARUH FINTECH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

BIOGRAFI PENULIS

Ita Udi Wijaya panggilan Ita lahir di Borong pada tanggal 28

Mei 1998 dari pasangan suami istri yaitu Bapak Muh. Nasir

dan Ibu Ramlah. Penulis adalah anak kedua dari 4

bersaudara. Penulis sekarang bertempat tinggal di Dusun

Sappang Desa Borong, Kec. Herlang, Kab. Bulukumba dan

berdomisili di Jl. Minasa Upa Blok A6/16H Kel. Minasa Upa, Kec. Rappocini, Kota

Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis oleh peneliti yaitu, SD 125 Salibang

lulus tahun 2010, SMPN 25 Bulukumba lulus tahun 2013, SMAN 11 Bulukumba

lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti program S1 Akuntansi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar sampai

sekarang. Sampai dengan penulis skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai

mahasiswa program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar

kampus Makassar.