sistem penilaian terpadu antara kuantitatif dan kualitatif.doc

17
SISTEM PENILAIAN TERPADU ANTARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK Oleh: Miswanto 1 Abstrak: Tulisan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran Statistik pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang melalui sistem penilaian terpadu. Tindakan yang dilakukan adalah memberikan penilaian kualitatif berupa catatan, komentar, tanggapan, saran, atau kritik yang menyertai penilaian kuantitatif pada setiap lembar pekerjaan mahasiswa sebelum dikembalikan kepada yang bersangkutan. Penilaian kualitatif tersebut pada akhirnya dijadikan pedoman utama dalam menentukan nilai akhir mahasiswa (nilai kuantitatif) yang berupa angka 0, 1, 2, 3 atau 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kualitatif dapat (1) menghindarkan mahasiswa untuk membuat kesalahan yang serupa untuk soal yang sejenis dan tingkat kesukaran hampir sama, (2) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Statistik, dan (3) meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Statistik. Kata Kunci: Sistem penilaian terpadu, kuantitatif, kualitatif, Statistik. 1. Pendahuluan Sejak diberlakukannya Sistem Kredit Semester atau yang lazim disingkat dengan sistem SKS pada awal tahun 1980-an, dunia Perguruan Tinggi di Indonesia seakan-akan menerapkan dua sistem penilaian yang berbeda dalam mengukur kemampuan 1 Miswanto, Dosen tetap STIT Pemalang

Upload: miswanto

Post on 25-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

SISTEM PENILAIAN TERPADU ANTARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF

DALAM PEMBELAJARAN STATISTIK

Oleh:  Miswanto1

Abstrak: Tulisan ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran Statistik pada Sekolah Tinggi Ilmu

Tarbiyah Pemalang melalui sistem penilaian terpadu.  Tindakan yang dilakukan adalah

memberikan penilaian kualitatif berupa catatan, komentar, tanggapan, saran, atau kritik yang

menyertai penilaian kuantitatif pada setiap lembar pekerjaan mahasiswa sebelum

dikembalikan kepada yang bersangkutan.  Penilaian kualitatif tersebut pada akhirnya dijadikan

pedoman utama dalam menentukan nilai akhir mahasiswa (nilai kuantitatif) yang berupa

angka 0, 1, 2, 3 atau 4.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kualitatif dapat (1)

menghindarkan mahasiswa untuk membuat kesalahan yang serupa untuk soal yang sejenis dan

tingkat kesukaran hampir sama, (2) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam mata

kuliah Statistik, dan (3) meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Statistik.

Kata Kunci: Sistem penilaian terpadu, kuantitatif, kualitatif, Statistik.

1. Pendahuluan

Sejak diberlakukannya Sistem Kredit Semester atau yang lazim disingkat dengan

sistem SKS pada awal tahun 1980-an, dunia Perguruan Tinggi di Indonesia seakan-akan

menerapkan dua sistem penilaian yang berbeda dalam mengukur kemampuan mahasiswa

menyerap ilmu pengetahuan.  Pertama, dosen menggunakan nilai berupa huruf A, B, C, D

atau E yang ditransfer dari nilai rata-rata atau prosentase jawaban yang benar yang

diperoleh mahasiswa dari tugas-tugas kuis dan ujian pada satu semester tertentu.  Kedua,

pada perhitungan akhir Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) atau pada saat penyelesaian studi

mahasiswa, nilai-nilai tersebut ditransfer kembali menjadi angka-angka, yaitu 4, 3 , 2, 1

atau 0.  Mekanisme transfer atau alasan menggunakan mekanisme ini kadang-kadang

tidak dipahami oleh sebagian besar mahasiswa karena tidak mendapatkan penjelasan dari

dosen.  Dengan demikian, sistem penilaian dengan hanya mengandalkan penilaian

kuantitatif semata kurang mencerminkan posisi seorang mahasiswa dalam suatu prestasi

belajar tertentu.2

1 Miswanto, Dosen tetap STIT Pemalang2 Gates, L. Evaluating mathematical knowledge elements. In P. C. Clarkson (Ed.). Technology in

mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne, 1996), P.56

Page 2: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

Untuk mempertajam pemahaman mahasiswa terhadap kemampuan memperoleh

ilmu pengetahuan pada mata kuliah tertentu, maka nilai kuantitatif yang diberikan kepada

mereka perlu disertai dengan nilai kualitatif yang berisi catatan, komentar, tanggapan,

kritik dan saran terhadap setiap hasil pekerjaan mahasiswa.  Dengan demikian, tujuan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan perhatian dan aktivitas mahasiswa terhadap

mata kuliah Statistik melalui sistem penilaian terpadu antara kuantitatif dan kualitatif.

2.  Kajian Literatur

Sebagaimana dimaklumi bahwa inti suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terletak

pada pelaksanaannya, bukan pada metodenya.  Oleh karena itu, kajian literatur penelitian

ini tidak ditampilkan lebih banyak.  Namun demikian, sejumlah teori yang mendasari

setiap langkah pelaksanaan yang penting tetap ditampilkan pada bagian lain (misalnya

pada bagian metodologi).  Sistem penilaian dengan hanya kuantitatif semata sering kali

mengundang ketidakpuasan sejumlah mahasiswa terhadap nilai yang diperolehnya dari

suatu mata kuliah tertentu.3  Bahkan, mahasiswa kadang-kadang memprotes nilai akhir

yang menurut penilaian mereka kurang adil.

Berkaitan dengan hal di atas, sering mahasiswa mengatakan bahwa "nampaknya si

Anu biasa-biasa saja dalam mengikuti perkuliahan, termasuk nilai harian yang

diperolehnya, tetapi nilai akhirnya adalah A.  Nilai harian saya juga tidak jauh berbeda,

bahkan sama dengan Anu, tetapi nilai akhir saya adalah C.  Apakah saya dua kali lebih

bodoh dari si Anu? Atau si Anu itu dua kali lebih pintar dari saya? Pertanyaan seperti ini

mungkin, dan bahkan sering terjadi karena seorang mahasiswa belum mengenal sistem

penilaian yang bermacam-macam.  Apalagi kalau perhatian mereka hanya tertuju pada

skala rasio.  Untuk mengurangi resiko tersebut, setiap nilai kuantitatif seharusnya diikuti

oleh penjelasan secara kualitatif.4

Untuk melaksanakan kegiatan yang dimaksud di atas, salah satu paradigma

penelitian yang paling relevan adalah classroom action research.  Hal ini disebabkan

karena paradigma ini memuat rangkaian kegiatan yang memungkinkan dosen melihat

perubahan yang sistematis.  Rangkaian kegiatan tersebut meliputi; perencanaan,

selanjutnya pelaksanaan tindakan.  Bersamaan dengan fase ini, dilakukan observasi,

pencatatan, perekaman dan interviu kepada sejumlah mahasiswa terhadap pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan.  Ketiga rangkaian kerja tersebut melahirkan suatu refleksi

3 Kidman, G and Cooper, T. Assessing the major trends and direction of research into students' judgements of area. In P. C. Clarkson (Ed.). Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne: 1984), P.32

4 Kemmis, S and Carr, W. Becoming critical: education, knowledge and action research. Melbourne: Deakin University, 1996), P.154

Page 3: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

diri untuk penyusunan rencana berikutnya (Mc Taggart, 1990).  Refleksi menurut (Mc

Taggart, 1989) adalah dasar untuk memperbaiki atau mengembangkan perencanaan pada

siklus berikutnya.

Masalah tersebut di atas menunjukkan bahwa tugas seorang dosen dalam

memberikan nilai kepada mahasiswa tidak berhenti pada batas pemberian nilai secara

kuantitatif yang ditransfer menjadi huruf-huruf A, B, C, D atau E.  Akan tetapi yang tidak

kalah pentingnya adalah penyertaan nilai kualitatif terhadap nilai kuantitatif berupa

catatan, komentar, tanggapan, saran ataupun kritik terhadap setiap lembar pekerjaan

mahasiswa.

Dengan menyertakan penilaian kualitatif pada setiap nilai tugas, kuis, Ujian Tengah

Semester (UTS), dan Ujian Akhir Semester (UAS) sebelum pekerjaan tersebut

dikembalikan kepada mahasiswa, maka keuntungan minimal yang dapat diperoleh adalah

meyakinkan mahasiswa bahwa seorang dosen telah bertindak objektif dalam hal

pemberian.5

Selain itu, sistem penilaian seperti ini akan mengundang perhatian mahasiswa pada

mata kuliah yang bersangkutan.  Mengapa? Karena hampir setiap kekurangan maupun

kelebihan yang mereka tunjukkan pada lembar pekerjaan mereka tidak dibiarkan berlalu

begitu saja. 

Penelitian yang telah dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

Statistik mahasiswa dengan metode penilaian seperti di atas menunjukkan sejumlah hasil

yang menggembirakan.  Di antaranya adalah karena penilaian kualitatif tersebut dapat

membantu mereka untuk memahami kesalahan yang dilakukan dalam mengerjakan setiap

soal yang diberikan.  Selanjutnya, penilaian kualitatif tersebut dapat meningkatkan

kepercayaan diri mahasiswa yang bersangkutan.  Mereka dapat melihat catatan, komentar,

tanggapan, saran atau kritik yang diberikan oleh dosen terhadap setiap kesalahan pada

lembar jawaban.  Bahkan melalui penilaian kualitatif, mahasiswa dapat melihat,

mempelajari, atau menganalisis kembali pekerjaan yang kurang tepat.  Pada akhirnya

mahasiswa dapat melakukan introspeksi terhadap diri mereka masing-masing.

3.  Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus dalam satu semester pada pembelajaran

Statistik di semester satu dan dua tahun 2012.  Metode pelaksanaannya mengikuti prinsip

kerja classroom action research, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan,

5 Dole, S., Cooper, T., Bleicher, R., Nisbet, S. and Warren, E. Collaborative team writing of assessment task and professional development. In P. C. Clarkson (Ed.). Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne, 1996), P.241

Page 4: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

pelaksanaan tindakan, observasi yang memuat pencatatan, perekaman dan interviu dan

refleksi.

3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini meliputi asumsi awal (semi penelitian), subyek penelitian, instrumen penelitian

dan teknik analisis data.

3.1.1 Asumsi Awal (Semi Penelitian)

Pengalaman mengajar pada mata kuliah statistik deskriptif dan statistik inferensial selama

satu tahun cukup menjadi semi penelitian pada paradigma classroom action researh. 

Temuan semi penelitian (pengalaman) tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang

mengikuti mata kuliah statistik deskriptif dan statistik inferensial suatu penyakit, yaitu

aktivitas belajar mereka di kelas sangat kurang.  Salah satu penyebabnya adalah sistem

penilaian dosen yang kurang relevan dengan kenyataan yang sebenarnya. 

3.1.2 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama

Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang (STIT) yang mengikuti mata kuliah

Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial pada tahun pelajaran 2012 yang diajar oleh

peneliti.  Jumlah responden masing-masing adalah 41 orang yang mengikuti mata kuliah

Statistik Deskriptif dan 38 orang yang mengikuti mata kuliah Statistik Inferensial.

3.1.3 Instrumen Penelitian

Sesuai dengan paradigma classroom action researh, terdapat tiga instrumen pokok

yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu daftar observasi (check list

observation), pedoman wawancara (interview schedule) dan tape recorder.  Fungsi

masing-masing instrumen adalah sebagai berikut.

Daftar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai perhatian, cara,

kesungguhan, dan keberanian mahasiswa mengikuti mata kuliah Statistik Deskriptif dan

Statistik Inferensial melalui analisis terhadap setiap lembar pekerjaan.  Sementara itu,

pedoman wawancara digunakan untuk mengejar lebih jauh mengenai perhatian, cara,

kesungguhan, dan keberanian mahasiswa mengikuti mata kuliah Statistik Deskriptif dan

Statistik Inferensial melalui analisis materi wawancara.  Sedangkan tape recorder

digunakan untuk merekam sejumlah data (komentar, tanggapan, pertanyaan, saran, atau

kritik) pada saat perkuliahan berlangsung, tanpa diketahuan oleh mahasiswa.

3.1.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengelompokkan

kategori-kategori tertentu yang menjadi pusat perhatian peneliti Miles dan Huberman

Page 5: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

(1984).6  Dalam hal ini, pengelompokkan itu meliputi komentar, tanggapan, pertanyaan,

saran atau kritik mahasiswa terhadap perkuliahan Statistik Deskriptif dan Statistik

Inferensial

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi.

3.2.1 Perencanaan Tindakan

Untuk mengaktifkan mahasiswa dalam proses pembelajaran Statistik dan

meningkatkan kepercayaan diri mereka terhadap mata kuliah tersebut, direncanakan

pemberian kuis lima belas menit sebelum perkuliahan berakhir.  Pemberian kuis tersebut

berlangsung setiap dua kali pertemuan.  Berkaitan dengan rencana ini mahasiswa

diharapkan lebih sungguh-sunguh memperhatikan materi perkuliahan dan bersemangat

serta dapat mempersiapkan diri di rumah masing-masing dalam mempelajari materi yang

akan diajarkan di kelas.

Hasil kuis yang telah diperiksa, dikembalikan kepada yang bersangkutan (mahasiswa)

setelah terlebih dahulu dilengkapi dengan catatan, komentar, tanggapan, saran maupun

kritik terhadap jawaban yang diberikan oleh mahasiswa.  Bahkan, jika waktu

memungkinkan, sebagian dari jawaban yang salah dituliskan pedoman atau langkah-

langkah menuju kepada jawaban yang benar.  Selanjutnya, mahasiswa disarankan untuk

melanjutkan sendiri jawaban yang lebih lengkap atau sempurna.

Pemberian kuis yang dilaksanakan setiap dua kali pertemuan juga diharapkan dapat

memotivasi mahasiswa untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan masalah

Statistik lebih awal daripada jadwal perkuliahan.  Harapan penyelesaian soal tersebut

terutama yang berkaitan dengan pokok bahasan yang akan diajarkan pada dua kali

pertemuan yang akan datang.  Soal-soal yang diharapkan dapat diselesaikan oleh

mahasiswa sebelum waktu perkuliahan dilaksanakan adalah soal-soal latihan dari buku-

buku yang diwajibkan atau soal-soal latihan dari buku-buku lain yang relevan dengan

mata kuliah Statistik.

3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan  adalah

implementasi rencana yang telah dirumuskan sebelumnya.  Dalam penelitian ini yang

dimaksud adalah sebagai berikut. (1) Melaksanakan pemberian kuis pada akhir pertemuan

dan mengembalikan lembar pekerjaan mahasiswa setelah diperiksa (diberi catatan,

komentar, tanggapan, saran, kritik atau dituliskan sebagian jawaban yang benar, jika

jawaban mahasiswa tersebut terlalu jauh dari yang sebenarnya). (2) Meminta tanggapan

6 Miles, Mathew B, Huberman, A. Michael, Qualitative Data Analysis, (England : Sage Publication, 1992), P.182

Page 6: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

mahasiswa, baik secara lisan maupun tertulis (tanpa disertai identitas diri) tentang sistem

penilaian yang dilakukan pada mata kuliah Statistik.  (3) Mengevaluasi dan menganalisis

tanggapan mahasiswa bersama dengan dosen pengajar mata kuliah Statistik yang lain. 

Untuk memantapkan tindakan ini, maka sewaktu-waktu diminta klarifikasi dari sejumlah

mahasiswa yang diasumsikan dapat mewakili teman-temannya.  (4) Sambil melanjutkan

materi perkuliahan dan pemberian kuis, dilakukan diskusi terbatas antara mahasiswa yang

mengikuti mata kuliah Statistik dan dosen pengajar mata kuliah Statistik.  Hal ini

dilaksanakan mengingat jika sewaktu-waktu dapat dilakukan perubahan perlakuan secara

sederhana tanpa mengganggu rencana awal yang telah dirumuskan.

3.2.3 Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, dilakukan pencatatan atau perekaman dengan

menggunakan daftar observasi (check list observation), pedoman wawancara (interview

schedule) dan recorder.  Untuk memudahkan pelaksanaannya, maka anggota tim peneliti

yang tidak mengajar mengambil posisi tempat duduk paling belakang sambil mengisi

daftar observasi yang telah disiapkan.  Sementara itu, anggota tim yang mengajar

melakukan perekaman dengan cara mengantongi tape recorder dalam  keadaan on (siap

merekam) segala komentar, tanggapan, pertanyaan, atau jawaban, baik dari dosen maupun

mahasiswa.

Adapun hal-hal yang dicatat atau direkam selama berlangsungnya kegiatan observasi

adalah sebagai berikut. (1) Perhatian mahasiswa terhadap mata kuliah Statistik, yang

ditandai dengan aktivitas mereka merespons proses pembelajaran.  Misalnya aktif

bertanya, memberi komentar, tanggapan, atau menjawab pertanyaan, baik secara lisan

maupun secara tertulis pada buku catatan masing-masing.  (2) Keberanian mahasiswa

untuk tampil menjawab soal di depan kelas (di papan tulis) yang diberikan oleh dosen. 

(3) Jawaban yang diberikan oleh mahasiswa terhadap soal kuis yang tingkat kesukarannya

hampir sama, setelah disertakan catatan, komentar, tanggapan atau saran pada lembar

jawaban mereka masing-masing.  (4) Kesungguhan dan kemampuan mengajukan

pertanyaan, setelah mahasiswa mengetahui bahwa dilakukan perekaman terhadap

pertanyaan mereka.  (5) Kemampuan dan kejelian mahasiswa untuk menghindari

kekeliruan yang serupa untuk soal kuis yang tingkat kesukarannya hampir sama, setelah

disertakan catatan, komentar, tanggapan atau saran pada lembar jawaban mereka.  (6)

Perhatian, cara, kesungguhan dan kemampuan mahasiswa menyelesaikan soal-soal biasa

(tidak sulit) yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah Statistik.  (7) Perhatian, cara,

kesungguhan dan kemampuan mahasiswa menyelesaikan soal-soal sulit yang ditugaskan

oleh dosen mata kuliah Statistik.  (8) Keadaan (jumlah) mahasiswa yang mengajukan

pertanyaan, tanggapan, komentar, saran, kritik atau yang memberi jawaban secara tertulis

baik pada buku catatan maupun jawaban yang diselesaikan di papan tulis untuk setiap

Page 7: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

perkuliahan.  (9) Keadaan (jumlah) mahasiswa yang memperoleh peningkatan nilai atau

skor dari kuis sebelumnya.  (10) Keadaan (jumlah) mahasiswa yang memperoleh

penurunan nilai (skor) atau nilainya tetap dari kuis sebelumnya.

3.2.4 Refleksi

Rangkaian kegiatan berupa perencanaan, tindakan, dan observasi yang telah

dilakukan melahirkan refleksi diri yang berkaitan dengan proses pembelajaran Statistik.

Adapun refleksi yang timbul selama pelaksanaan tindakan adalah selama dua minggu

pertama perkuliahan berlangsung dan sebelum diadakan kuis pertama, hampir tidak ada

mahasiswa memberi tanggapan, komentar, pertanyaan, saran apalagi kritik terhadap

materi yang diberikan.  Pada umumnya mereka hanya menyalin materi perkuliahan tanpa

memahami atau menganalisis dengan baik materi tersebut. 

Selain itu, selama dua minggu pertama perkuliahan berlangsung, mahasiswa kurang

berani tampil di depan kelas untuk menjawab soal yang diberikan oleh dosen.  Mereka

pada umumnya lebih senang menjawab soal secara lisan, kurang jelas dan pada umumnya

dilakukan secara bersama-sama.  Dengan demikian, sulit untuk diketahui dari arah mana

datangnya jawaban tersebut.

Refleksi ini juga memberikan gambaran kepada dosen bahwa pada awal-awal

perkuliahan, pada umumnya mahasiswa masih kurang dalam pemahaman dasar-dasar

materi Statistik.  Misalnya, mahasiswa mengalami kesulitan dalam menentukan, proporsi,

menaksir proprsi μ rentang pada tabel distribusi frekuensi.  Dalam menguji rata-rata μ dua

pihak juga masih banyak yang salah. 

Memperhatikan hal tersebut, semakin meyakinkan dosen mata kuliah Statistik bahwa

memberi kuis, yang disertai dengan catatan, komentar, tanggapan, saran, kritik atau

menuliskan jawaban singkat pada lembar kerja mahasiswa, dapat mendorong mereka

untuk lebih aktif dalam mengikuti perkuliahan.  Pada akhirnya, mereka akan senang dan

prestasi belajar Statistik dapat meningkat.

Sama halnya pada ststitik inferensial dalam menentukan r korelasi product moment,

dan regresi linier sederhana, dan yang paling fatal adalah pada saat mahasiswa

menentukan tabel analisis variansi dan uji linieritas regresi karena masih sedikit yang

benar dari 38 mahasiswa hanya 3 mahasiswa yang sudah benar.

4.  Hasil dan Pembahasan

Temuan penelitian ini terdiri dari temuan kuantitatif dan kualitatif.

4.1 Temuan Kuantitatif dan Pembahasannya

Tingkat pencapaian penguasaan materi Statistik mengalami peningkatan dari sekitar 53

persen pada awal pelaksanaan penelitian menjadi sekitar 69 persen pada akhir pelaksanaan

penelitian.  Peningkatan ini terutama disebabkan oleh banyaknya kuis yang diberikan

Page 8: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

kepada mahasiswa dan pemberian sejumlah catatan, komentar, tanggapan, kritik, dan saran

pada lembar jawaban mereka sebelum dikembalikan. Jumlah mahasiswa yang mengajukan

pertanyaan, komentar, tanggapan, kritik, dan saran pada saat perkuliahan berlangsung

mengalami peningkatan dari 20 persen hingga 30 persen pada awal pelaksanaan penelitian

menjadi 33 persen hingga 45 persen pada akhir pelaksanaan penelitian.  Salah satu

penyebab dari peningkatan ini adalah mahasiswa mengetahaui kalau pertanyaannya

memperoleh skor tersendiri dan direkam dengan alat rekam comcoder . 

4.2 Temuan Kualitatif dan Pembahasannya

Perhatian mahasiswa terhadap mata kuliah Statistik meningkat.  Situasi ini ditandai

dengan banyaknya respons pada saat proses belajar mengajar berlangsung.  Respons

tersebut pada umumnya berupa pertanyaan, komentar atau tanggapan.  Namun demikian,

aktivitas mahasiswa menjawab pertanyaan selama tiga hingga empat minggu perkuliahan

masih kurang.  Hal ini antara lain disebabkan karena mereka belum terbiasa atau cara ini

masih asing bagi mereka.  Setelah tiga hingga empat minggu perkuliahan barulah

mahasiswa menyadari pentingnya memberi pertanyaan, tanggapan, atau komentar atas

materi yang diajarkan oleh dosen pada saat itu.

Keberanian untuk tampil menjawab soal di depan kelas (di papan tulis) mulai tampak

pada perkuliahan minggu kelima (setelah diadakan kuis dua kali).  Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa pemberian kuis yang disertai dengan catatan, komentar, tanggapan, saran,

kritik atau jawaban singkat pada lembar jawaban mahasiswa sebelum dikembalikan, efektif

mendorong mahasiswa untuk lebih siap menghadapi perkuliahan di kelas.  Penyebab lain

adalah mahasiswa menyadari bahwa dengan mengerjakan sendiri soal di depan kelas

semakin meyakinkan diri mereka.

Kemampuan dan kejelian mahasiswa menghindari kekeliruan yang serupa untuk soal

kuis yang sejenis dan tingkat kesukaran yang hampir sama dengan materi yang berbeda

adalah naik.  Hal ini berarti penilaian kualitatif berhasil untuk menghindarkan mahasiswa

pada kesalahan yang serupa.  Keberhasilan ini lebih banyak ditentukan oleh saran dan kritik

yang terdapat pada lembar jawaban mereka yang ditulis oleh dosen. 

Perhatian, cara, kesungguhan, dan kemampuan mahasiswa menyelesaikan soal-soal

umum (tidak sulit) yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah Statistik meningkat.  Hal ini

dapat dilihat dari cara kerja dan usaha mereka membuat kelompok-kelompok kecil untuk

belajar bersama di luar kuliah setelah adanya tugas ini.  Mahasiswa menyadari bahwa

hanya dengan perhatian, cara, dan kesungguhan yang tinggi mereka mampu mengajukan

permasalahan Statistik dengan baik dan benar. Perhatian, cara, kesungguhan, dan

kemampuan mahasiswa menyelesaikan soal-soal yang sulit yang ditugaskan oleh dosen

mata kuliah Statistik mengalami kemajuan.  Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya usaha

mereka untuk memanfaatkan mahasiswa senior yang pintar dalam membimbing mereka

Page 9: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

secara berkelompok menyelesaikan soal-soal yang sulit.  Kesadaran ini juga dipicu oleh

kesiapan mereka dalam rangka mengikuti kuiz berikutnya.

5.  Simpulan dan Saran

Simpulan dan saran yang penting berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Terdapat beberapa simpulan penting yang dapat ditarik berdasarkan temuan dan

pembahasan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.  Jumlah mahasiswa yang

mengajukan pertanyaan, tanggapan, komentar, saran, kritikan ataupun yang memberi

jawaban secara tertulis baik pada buku catatan mereka maupun jawaban yang diselesaikan

di papan tulis untuk setiap perkuliahan mengalami kemajuan.   Selain itu, jumlah

mahasiswa yang memperoleh peningkatan nilai dari kuis sebelumnya pada umumnya

meningkat.  Peningkatan ini mencapai 16 persen hingga 20 persen. Perhatian, cara,

kesungguhan dan kemampuan mahasiswa menyelesaikan soal-soal umum (tidak sulit)

maupun soal-soal tergolong sulit yang ditugaskan oleh dosen mata kuliah Statistik juga

mengalami peningkatan.  Di samping itu, nilai akhir mahasiswa mengalami peningkatan

yang pesat, utamanya bagi mereka yang sebelumnya memperoleh nilai E, D atau C. 

Peningkatan tipis juga dialami oleh mereka yang sebelumnya memperoleh nilai B. 

Mahasiswa yang memperoleh nilai A sebelumnya pada umumnya dapat mempertahankan

nilai tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil, pembahasan dan kesimpulan maka disarankan kepada beberapa

pihak yang berkompeten untuk memperbaiki pembelajaran umumnya dan pembelajaran

Statistik khususnya.  Perbaikan tersebut adalah sebagai berikut. Untuk meningkatkan

aktivitas belajar Statistik mahasiswa atau siswa serta dosen atau guru disarankan untuk

tidak hanya memberi tanda cek (v) untuk jawaban yang benar atau tanda silang (x) untuk

jawaban yang salah pada setiap lembar kerja mahasiswa atau siswa.  Melainkan, dosen atau

guru sebaiknya memberi penjelasan mengapa jawaban  mahasiswa atau siswa salah. 

Selanjutnya, diberi nilai dalam bentuk angka atau huruf.

 

Daftar Pustaka

Page 10: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

Barnes, M., Clark, D.  and Stephens, M. 1996.  The impact of external assessment on teaching

practice: Constraints on change in the classroom.  In P. C. Clarkson (Ed.).

Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne.

Burns, Anne, 1999, Collaborative Action Research for English Language Teacher, London :

Cambridge University Press.

Cook, L. 1991. Ethical implication. Research methods in social relation. Edited by Charles

Judd, Eliot Smith and Louise Kidder, 6 th edition. In H. Connole (Ed.). Research

methodology I: Issues and methods in research: Reader part 1. Underdale, South

Australia: The University of South Australia.

Dole, S., Cooper, T., Bleicher, R., Nisbet, S. and Warren, E. 1996. Collaborative team writing

of assessment task and professional development. In P. C. Clarkson (Ed.).

Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne.

Gall, Meredith, Joyce P. Gall, Walter B. Borg, 2003. Educational Research An Introduction,

Boston: Alyn and Bacon

Galbraith, P., Pemberton, M. and Hainest, C. 1996. Testing to a purpose: Assessing the

mathematicval knowledge of entering undergraduate. In P. C. Clarkson (Ed.).

Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne.

Gates, L. 1996. Evaluating mathematical knowledge elements. In P. C. Clarkson (Ed.).

Technology in mathematics education. Melbourne: The University of Melbourne.

Kemmis, S and Carr, W. 1990. Becoming critical: education, knowledge and action research.

Melbourne: Deakin University.

Kidman, G and Cooper, T. 1984. Assessing the major trends and direction of research into

students' judgements of area. In P. C. Clarkson (Ed.). Technology in mathematics

education. Melbourne: The University of Melbourne.

Madya, Suwarsih, Teori dan Praktik, Penelitian Tindakan, Bandung: Alfabeta, 2006 Miles, M and Huberman, M. 1984. In qualitative data analysis: A source book of new

methods. Beverly Hills: Sage Publication.

Miles, Mathew B, Huberman, A. Michael, 1992,Qualitative Data Analysis, England : Sage

Publication,

Mc Taggart, R. 1989. Principle participatory action research. A paper presented for the third

world encounter participatory action research. In B. Smith (Ed.). Research

methodology 1: Issues and methods in research: Reader part 3. Underdale, South

Australia: The University of South Australia.

Page 11: Sistem Penilaian Terpadu antara Kuantitatif dan Kualitatif.doc

Mc Taggart, R and Kemmis, S. 1990. The action research planner. Melbourne: Deakin

University.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2007