sistem pembelajaran online dengan …hibah.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/381/2013/11/... ·...

23
USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA Oleh : Meta Amalya Dewi, M.Kom. 0412058003 Hani Dewi Ariessanti, M.Kom. 12003 Qurotul Aini 1112469624 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER (STMIK) RAHARJA TANGERANG DESEMBER 2013 SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING SYSTEM iDu (iLEARNING EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Kode/Nama Rumpun Ilmu**: 461/Sistem Informasi

Upload: vothuy

Post on 07-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Oleh :

Meta Amalya Dewi, M.Kom. 0412058003

Hani Dewi Ariessanti, M.Kom. 12003

Qurotul Aini 1112469624

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA TANGERANG

DESEMBER 2013

SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING SYSTEM iDu (iLEARNING

EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

Kode/Nama Rumpun Ilmu**: 461/Sistem Informasi

i

DAFTAR ISI

Halam Sampul

Halaman Pengesahan

Daftar Isi…………………………………………………………………..…………..i

Ringakasan……………………………………………………..…….………………ii

Bab I. Pendahuluan……………………………………………………………..……1

Perumusan……………………………………………………………………………..1

Tujuan………………………………………………………………………………….2

Manfaat Penelitian……………………………………………………………………..3

Bab II. Tinjauan Pustaka……………………………………………………..……..5

Bab III. Metode Penelitian…………………………………………………………10

Bab IV. Biaya Dan Jadwal Penelitian……………………………………………..12

Anggaran Biaya………………………………………………………………………12

Jadwal Penelitian……………………………………………………………………..12

Daftar Pustaka………………………………………………………………………15

Lampiran-Lampiran………………………………………………………………..16

ii

RINGKASAN

Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan yang sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa, sehingga kegiatan untuk meningkatkan potensi SDM merupakan prioritas penting yang harus diperhatikan dengan seksama. Sementara jumlah SDM yang besar dan tersebar telah menjadi tantangan bagi sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mengembangkan kualitas sumber daya manusia khususnya generasi muda sebagai komponen bangsa. Selain itu juga mengupayakan perluasan dan pemerataan perolehan pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga akan tercipta manusia Indonesia yang berkualitas tinggi. Salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan yang harus menjadi perhatian secara seksama untuk menciptakan pendidikan bermutu tinggi adalah sistem pembelajaran. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebagian besar institusi pendidikan di Indonesia saat ini masih melaksanakan proses pembelajaran konvensional (faculty teaching), kental dengan suasana instruksional dan dirasa kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Akibatnya, peningkatan kualitas pendidikan berjalan sangat lambat. Pada sisi lain, Indonesia saat ini telah memasuki era informasi yaitu suatu era yang ditandai dengan makin banyaknya medium informasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dengan seketika, serta informasi dalam berbagai bentuk yang bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat. Kenyataan ini juga berpengaruh kepada sistem pendidikan di Indonesia, termasuk pada aspek sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran seharusnya juga berkembang dengan baik dan sedapat mungkin memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi tersebut sebesar-besarnya untuk meningkatkan kualiatas pendidikan. Sistem pembelajaran sangat menentukan hasil atau output yang tercipta dari sistem pembelajaran tersebut. Karena itu pengembangan dan inovasi terhadap sistem pembelajaran mutlak dilakukan oleh suatu intitusi pendidikan. Sistem pembelajaran yang baik dan tepat diyakini akan dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien, dan pada gilirannya dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, unggul, dan berdaya saing tinggi. Sebaliknya, jika sistem pembelajaran yang digunakan oleh suatu institusi pendidikan tidak mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien, maka lulusan berakhlak mulia, unggul, dan berdaya saing tinggi tersebut tidak akan bisa dihasilkan. Untuk itu, penelitian ini akan membahas tentang pengembangan sistem pembelajaran yang diyakini memiliki dampak terhadap peningkatan kualitas belajar, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap peningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

BAB I. PENDAHULUAN

PERUMUSAN

Sistem pembelajaran tradisional adalah proses belajar mengajar dengan

bertatapan muka. Tentunya sistem seperti ini sudah berlangsung sejak dahulu hingga

pada saat ini guna untuk memberikan informasi sebagai pengajar dan mendapatka

informasi sebagai pelajar, namun konsep ini menghadapi kendala keterbatasan

tempat, lokasi dan waktu penyelenggaraan dengan semakin meningkatnya aktifitas

pelajar dan pengajar.

Proses pembelajaran yang ada sekarang ini lebih menekankan pada proses

mengajar (teaching), berbasis pada isi (content base), bersifat abstrak dan hanya

untuk golongan tertentu (pada proses ini pengajaran cenderung pasif). Seiring

perkembangan ilmu dan teknologi, proses pembelajaran mulai bergeser pada proses

belajar (learning), berbasis pada masalah (case base), bersifat kontekstual dan tidak

terbatas hanya untuk golongan tertentu.

Inovatif (innovative) yang berarti new ideas or techniques, merupakan kata

sifat dari inovasi (innovation) yang berarti pembaharuan, juga berasal dari kata kerja

innovate yang berarti make change atau introduce new thing (ideas or techniques) in

oerder to make progress. Pembelajaran, merupakan terjemahan dari learning yang

artinya belajar, atau pembelajaran. Jadi, pembelajaran inovatif adalah pembelajaran

yang dikemas oleh pembelajaran atas dorongan gagasan barunya yang merupakan

produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar,

sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Pembelajaran inovatif juga

mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang

merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu

memfasilitasi pembelajar untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.

iLearning merupakan gagasan yang dicetuskan pada tahun 2011 oleh Untung

Rahardja sebagai Ketua REC (Raharja Enrichment Center) Perguruan Tinggi

Raharja, bahwasannya akan dibuatnya sebuah revolusi untuk sistem pembelajaran

yang ada. Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat dirinya ingin Perguruan

Tinggi Raharja terus sejajar dengan kemajuan teknologi yang ada. Tentu saja ini

semua bukan semata-mata dengan memenuhi fasilitas yang Hi-Tech, namun beliau

ingin adanya perubahan yang berarti didalam metode dans istem belajar mengajar.

Kekurangan yang ada dalam sistem pembelajaran iLearning, melatar

belakangi munculnya learning system iDu ini. Kita membutuhkan perubahan sistem

pembelajaran. Menciptakan suasana kelas yang membuat para mahasiswa lebih

bersemangat dan merasa senang bukanlah hal yang mudah, bahkan jika proses

pembelajaran sedang tidak berada dalam kelas. Karena mahasiswa mudah sekali

merasa jenuh. Itulah alasan mengapa peneliti menciptakan learning system iDu

sebagai terobosan baru. Dengan konsep online yang lebih modern dan berkembang

menjadikan learning system iDu sebagai andalan untuk institusi pendidikan yang

mengharapkan dapat menciptakan lulusan yang lebih berkompeten. Konsep-konsep

yang diambil mulai dari paperless hingga modernisasi membuat peneliti yakin bahwa

learning system iDu adalah kunci kesuksesan.

Kecanggihan ICT (information communication and technology) yang kita

manfaatkan sebagai media penunjang berjalannya learning system iDu di institusi

pendidikan. Sehingga kini belajar bukan hanya didalam kelas, bukan hanya di atas

kertas, namun dengan metode iLearning sistem pembelajaran online menggunakan

learning system iDu dapat menunjukan bahwa kita bisa belajar dimanapun dan

kapanpun. Aktifitas apapun adalah belajar. Saat kita bermain dengan jari dan gadget

kita, saat itulah kita sedang belajar. Menjelajahi dunia maya dengan mencari

informasi yang sangat kaya dan berkualitas tentunya itulah belajar yang

sesungguhnya. Bila kita mendefinisikan belajar adalah membaca, menulis, tentunya

itulah metode pembelajaran yang kuno. Kita butuh perubahan karena kini dunia sudah

begitu maju dan akan selalu membutuhkan perkembangan dari berbagai sisi.

TUJUAN

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan

peneliti pada objek penelitian yang dipilih. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan

rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan

penelitian. Dalam menentukan tujuan penelitian, harus disesuaikan dengan rumusan

masalah yang ada. Karena tujuan menentukan arah penelitian. Tujuan merinci apa

saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan

penelitian sudah tercapai.

Tujuan pada permasalahan yang sangat sederhana merupakan pengulangan

dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan,

sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan

kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini

menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas

yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian.

Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja

pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai,

menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau

pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.

Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik

yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil

penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah

apa saja yang timbul pada sistem pembelajaran yang ada pada Perguruan Tinggi

Raharja saat ini.

2. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat

dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk

mengambil kebijakan yang berhubungan dengan informasi pada bagian akademik.

Sehingga mempermudah proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun serta

menghasilkan data yang akurat dan efisien.

3. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman,

pengenalan dan pengamatan sebuah sistem informasi pembelajaran online.

4. Membangun sistem best practice pendidikan tinggi menggunakan sistem iDu

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat diakses dimanapun dan

kapanpun.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan

terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat

dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena penelitian ini dibuat

berdasarkan kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat

teoritis. Manfaat teoritis baik bagi peneliti maupun pembaca karya ilmiah tersebut.

Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan,

terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan proposal hibah

ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

1. Dengan adanya sistem pembelajaran secara online, maka diharapkan para

pelajar mahasiswa/i dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat dan

akurat serta memudahkan untuk melakukan pengerjaan tugas-tugas

perkuliahan. Selain itu dapat melakukan chat dimanapun dan kapanpun

dengan teman dan dosen untuk memperoleh informasi atau jika sedang

mengalami kesulitan dalam belajar.

2. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang

telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian yang

sebenarnya.

3. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan Learning

Management System pada institusi pendidikan, selain itu mengatasi kendala-

kendala dalam sistem yang berjalan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Banyak sistem pembelajaran yang digunakan oleh berbagai institusi

pendidikan. Mulai dari sistem yang sangat konvensional sampai kepada sistem yang

sudah menggunakan alat bantu ICT (information communication and technology).

Setiap sistem pembelajaran tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-

masing.

Macam-macam sistem pembelajaran yang dikemukakan oleh R Gagne (1985),

yakni Gagne mendefinisikan pembelajaran sebagai ”a change in human disposition

or capability, which persist over period of time and which is not simply ascribe to

processes of growth”. Dalam bukunya, R Gagne (1985) telah mencadangkan lima

macam pembelajaran utama yang mana setiap satunya memerlukan cara pengajaran

yang berbeda. Kelima macam pembelajaran tersebut ialah :

1. Kemahiran intelek

Kemahiran intelek merujuk kepada pengetahuan ’procedural’ seseorang

individu. R Gagne (1985) telah menganalisis satu episode pembelajaran yang

terdiri daripada pelajar, suatu situasi rangsangan yang merupakan episode-

episode yang merangsang dari pelajar dan satu tindakan atau respons yang

terhasil akibat rangsangan tersebut. Antara kategori kemahiran intelek yang

dikemukakan oleh Gagne ialah :

b. Pembelajaran Isyarat - dimana individu bertindak balas terhadap

terhadap sesuatu signal.

c. Pembelajaran Hukum - melibatkan gabungan dua atau lebih konsep

yang berkaitan dalam sesuatu urutan atau rangkaian. Melalui

pembelajaran ini, pelajar dapat menerangkan konsep, menggunakan

rumus,prinsip dan membuat generalisasi.

d. Pembelajaran Konsep - yaitu kebolehan untuk mengklafikasikan objek

dan peristiwa mengikut ciri-ciri tertentu.

e. Pembelajaran Diskriminasi - belajar membedakan benda mengikuti

ciri-ciri tertentu, untuk memudahkan proses mengkategorikan dan

menyimpannya dalam ingatan.

f. Penyelesaian Masalah - pembelajaran ini melibatkan penggunaan

prinsip, rumus, generalisasi, konsep dan hukum untuk menyelesaikan

masalah dalam sesuatu situasi baru.

g. Rantaian – satu rantaian dua atau lebih berkaitan rangsangan atau

respons yang dikuasai.

h. Asosiasi Verbal – satu pembelajaran rantaian berbentuk verbal.

Kebanyakan ide R Gagne tentang analisis tugas menunjukkan

pembelajaran berlaku secara berperingkat (hierarchy) yaitu bergerak daripada

peringkat paling mudah kepada peringkat paling kompleks. Perkara penting

dalam hierarki ini ialah mengenal pasti prasyarat yang harus disempurnakan

untuk memudahkan cara pembelajaran pada setiap peringkat.

2. Maklumat Verbal

Pembelajaran jenis ini merujuk kepada kebolehan seseorang mengungkap

sesuatu peristiwa atau fakta sama ada secara lisan atau tulisan. Untuk

membolehkan seseorang individu dapat melakukan sedemikian, dia perlu

mempunyai kemahiran intelek dalam mengungkap atau menyebut sesuatu

pernyataan, konsep, prinsip-prinsip atau prosedur.

3. Strategi Kognitif

Strategi kognitif pula merupakan kemahiran-kemahiran di mana pelajar

dapat mengawali sendiri proses-proses dalaman seperti memberi perhatian,

belajar, mengingat dan memikir sesuatu. Untuk membolehkan kemahiran

intelek ini diperoleh, pelajar perlu menguasai berbagai strategi seperti strategi

mengingat, strategi berfikir dan strategi mengingat kembali perkara yang telah

dipelajari.

4. Kemahiran Psikomotor

Merupakan kebolehan untuk melakukan pergerakan fisik mengikut urutan

dengan tepat dan betul. Pembelajaran jenis ini melibatkan beberapa tahap

yaitu pelajar akan belajar urutan yang berkenaan, kemudian mengamalkan

pergerakan psikomotor tersebut dan akhirnya pemurnian pergerakan tersebut

berasaskan maklum balas daripada persekitaran mereka.

5. Sikap

R Gagne (1985) menyatakan sikap merujuk kepada keadaan dalaman yang

mempengaruhi pilihan tindakan seseorang. Sikap seseorang dapat diperlihatkan

melalui tingkah laku yang ditunjukkannya. Sikap boleh dipelajari dan dikuasai

melalui pengalaman dan pemerhatian. Untuk memupuk sikap yang diinginkan,

pengajar perlu mengaitkan kejayaan dengan sikap yang tertentu atau penggunaan

model yang boleh memupuk yang disertai mengukuhkan tingkah laku positif. Selain

itu, perlu pengukuhan supaya tingkah laku yang diinginkan dapat dimanifestasi.

Dari sistem pembelajaran yang ada, semua itu didasari oleh metode pembelajaran

yang digunakan sebagai dasar proses belajar mengajar. Berikut jenis-jenis metode

pembelajaran:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah dengan

kombinasi metode yang bervariasi. Mengapa disebut demikian, sebab ceramah

dilakukan dengan ditujukan sebagai pemicu terjadinya kegiatan yang

partisipatif (curah pendapat, disko, pleno, penugasan, studi kasus, dll). Selain

itu, ceramah yang dimaksud disini adalah ceramah yang cenderung interaktif,

yaitu melibatkan peserta melalui adanya tanggapan balik atau perbandingan

dengan pendapat dan pengalaman peserta. Media pendukung yang digunakan,

seperti bahan serahan (handouts), transparansi yang ditayangkan dengan OHP,

bahan presentasi yang ditayangkan dengan LCD, tulisan-tulisan di kartu

metaplan dan/kertas plano, dan lain-lain.

Roestiyah N.K (2001) menyatakan bahwa metode ceramah adalah

suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau

informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara

lisan.

2. Metode Diskusi Umum (Diskusi Kelas)

Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,

informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-

pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk mencapai kesepakatan tersebut,

para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta

lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil

diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari

penerapan berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah

pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain menurut (Arief 2002).

3. Metode E-Learning

E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam

menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya

penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga

penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-

ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail,

blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi,

permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting

systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media

yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia).

4. Mobile Learning

Segala jenis pembelajaran dimana pembelajar tidak dilokasi yang tetap

atau sudah ditentukan, namun demikian pembelajar dapat mengambil manfaat

dari teknologi mobile [Mobo03]. Sumber-sumber pembelajaran dapat diakses

dimana saja, dengan kemudahan pencarian sumber-sumber pembelajaran,

dimana E-Learning sendiri memiliki independensi terhadap ruang dan waktu

(Qui00)

5. Metode Quantum Learning

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya (Ary

Nilandari 2005:5). Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, bahwa

Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik

berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya

dengan “suggestology” atau “suggestopedia” (yang menurut sebagian orang

memicu seluruh gerakan Accelerated Learning). Prinsipnya adalah bahwa

sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail

apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang

digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid

secara nyaman, memasang musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan

partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan

besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang

terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti (Alwiyah Abdurrahman 2005:14).

6. Metode iLearning

iLearning merupakan gagasan yang dicetuskan pada tahun 2011 oleh

Untung Rahardja sebagai Ketua REC (Raharja Enrichment Center) Perguruan

Tinggi Raharja, bahwasannya akan dibuatnya sebuah revolusi untuk sistem

pembelajaran yang ada. Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat

dirinya ingin Perguruan Tinggi Raharja terus sejajar dengan kemajuan

teknologi yang ada. Tentu saja ini semua bukan semata-mata dengan

memenuhi fasilitas yang Hi-Tech, namun beliau ingin adanya perubahan yang

berarti didalam metode belajar mengajar. Kekurangan yang ada dalam sistem

pembelajaran e-Learning, melatar belakangi munculnya iLearning ini.

Kita membutuhkan perubahan metode pembelajaran. Menciptakan

suasana kelas yang membuat para mahasiswa lebih bersemangat dan merasa

senang bukanlah hal yang mudah. Karena mahasiswa mudah sekali merasa

jenuh. Itulah alasan mengapa perguruan tinggi Raharja menciptakan iLearning

sebagai terobosan baru. Dengan konsep yang sama namun lebih modern dan

berkembang menjadikan iLearning sebagai andalan untuk Perguruan Tinggi

Raharja yang mengharapkan dapat menciptakan lulusan yang lebih

berkompeten. Konsep-konsep yang diambil mulai dari paperless hingga

moderenisasi membuat Perguruan Tinggi Raharja yakin bahwa iLearning

adalah kunci kesuksesan.

Kecanggihan iPad yang kita manfaatkan sebagai media penunjang

berjalannya iLearning di perguruan tinggi Raharja. Kini belajar bukan hanya

didalam kelas, bukan hanya di atas kertas, namun dengan iLearning kita

menunjukan bahwa kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun. Aktifitas

apapun adalah belajar. Saat kita bermain dengan jari dan iPad kita, saat itulah

kita sedang belajar. Menjelajahi dunia maya dengan mencari informasi yang

sangat kaya dan berkualitas tentunya itulah belajar yang sesungguhnya. Bila

kita mendefinisikan belajar adalah membaca, menulis, tentunya itulah metode

pembelajaran yang kuno. Kita butuh perubahan karena kini dunia sudah begitu

maju dan akan selalu membutuhkan perkembangan dari berbagai sisi.

BAB 3. METODE PENELITIAN

Dalam penyusunan proposal hibah ini, metode penelitian yang digunakan

peneliti yaitu dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai

keadaan secara langsung dari atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk

mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan

dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan

menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1. Metode Pengamatan (Observasi Research)

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data melalui

pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan

atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan langsung

pada Perguruan Tinggi Raharja, untuk mengumpulkan dokumen yang

merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat dituliskan dalam

laporan penelitian untuk mengetahui kendala-kendala yang ada pada sistem

yang berjalan saat ini.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang atau

beberapa narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan.

Dalam hal ini, proses tanya jawab ini dilakukan langsung kepada divisi

akademik dari Perguruan Tinggi Raharja.

3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan

masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan

penelitian, karangan ilmiah, buku tahunan dan sumber-sumber lain seperti

CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja. Serta melakukan searching pada

internet. Dengan memakai metode studi pustaka, peneliti diharapkan

mendapat teori-teori maupun literatur dari penelitian sebelumnya, agar peneliti

tidak membuat ulang penelitian yang sudah ada.

4. Metode Studi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang

diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk

dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I,

elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan

menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti

sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

5. Metodologi Implementasi atau Penerapan

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan

penerapan atau pelaksanaan, penerapan merupakan kemampuan menggunakan

materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode

implementasi sistem adalah cara atau pendekatan yang digunakan untuk

meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang

dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap

untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut:

- Merencanakan rencana implementasi

- Melakukan kegiatan implementasi

- Tindak lanjut implementasi

6. Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul Sistem Pembelajaran Online Dengan

Menggunakan Learning System iDu (iLearning eDucation) Untuk

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dilakukan di Raharja Enrichment Centre

(REC) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Diberikan rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang

diuraikan dalam Metode Penelitian. Rekapitulasi biaya penelitian :

1. Honorarium, maksimum 30%,

2. Bahan dan Peralatan Penelitian

3. Perjalanan

4. Biaya lain-lain, yang mencakup biaya untuk seminar, laporan, dan lain-lain.

No Uraian Kegiatan Biaya Yang Diusulkan

(Rp x 1000) Tahun I Tahun 2

1 Gaji dan upah Ketua peneliti 1000 Anggota Peneliti I 750 Anggota Peneliti II 500

2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penelitian

Hardware: Macbook Air 64GB sebagai tools pembelajaran @1 unit 9500 Modem Wi-fi 450 Software: Mac Os server 300 Aplikasi penunjang pembelajaran 1000

3 Perjalanan Transportasi seminasi - Ongkos transport dalam kota 250 200

4 Biaya Lain-lain Publikasi 100 100 Seminar 250 Laporan hasil penelitian 350 Jumlah Biaya 13850 900

4.2 Jadwal Penelitian

Dibuat jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan,

pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memberikan rincian kegiatan

dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode

Penelitian.

Tabel 1. Jadwal Tabel Tahun Pertama

No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Studi literatur sistem pembelajaran

Pengumpulan data menggunakan skala Likert

Analisa data Perancangan perangkat

keras, penggunakan server untuk mendukung ifrastruktur iDu.

Perancangan perangkat lunak pendukung sistem pembelajaran

Testing pembelajaran menggunakan sistem iDu

Sosialisasi pembelajaran menggunakan sistem iDu

Evaluasi metode pembelajaran menggunakan sistem iDu

Publikasi pada jurnal nasional

Tabel 2. Jadwal Tabel Tahun Kedua

No Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pengembangan sistem pembelajaran yang baru dan mengevaluasinya kembali.

Melakukan perbandingan antara sistem pembelajaran baru dan sistem pembelajaran yang lama

Membuat standarisasi sistem pembelajaran iDu

Membuat framework sistem pembelajaran iDu

Membuat framework sistem penilaian iDu

Publikasi pada jurnal Internasional

DAFTAR PUSTAKA

N.K Roestiyah, “Strategi Belajar Mengajar’, Jakarta : Rineka Cipta, 2001, h.137

Armai Arief, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam”, 2002 R. Untung.” iBooks Standardisation And Good Practice For Effective Education

Methods In Support Of iLearning”. September. 2011

R. Untung. “ Audio Visual One Of The Teaching Resources On iLearning”, Januari

2011

Jazi, R. Untung & D. Sri, (2010) “Critical Success Factor of E-Learning Effectiviness in a Developing Country” Gajah Mada University : Yogyakarta. A. Mahtarami, A. Dwi, “Pengmbangan Konten E-Learning Berbasis GIM Komputer untuk Materi Ekspresi Reguler” Universitas Islam Indonesia, 2010 Slavin, R.E. “Coopretative Learning, Teori, Riset, Dan Praktik. Bandung : Nusa Media., 2005 Alan, Jonathan Ritter & David Stavens, “The Online Learning Handbook, Developing and Using web-Based Learning” New York, Stylus Pulishing inc., 2001 R. Untung, “Definisi iLearning. Raharja Enrichment Centre (REC). Tangerang, 2011 R. Gagne, “Five Categories Of Learning Outcomes And The Nine Events Of Instruction”, 1985

LAMPIRAN-LAMPIRAN

• Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

No Uraian Kegiatan Biaya Yang Diusulkan

(Rp x 1000) Tahun I Tahun 2

1 Gaji dan upah Ketua peneliti 1000 Anggota Peneliti I 750 Anggota Peneliti II 500

2 Bahan Habis Pakai dan Peralatan Penelitian

Hardware: Macbook Air 64GB sebagai tools pembelajaran @1 unit 9500 Modem Wi-fi 450 Software: Mac Os server 300 Aplikasi penunjang pembelajaran 1000

3 Perjalanan Transportasi seminasi - Ongkos transport dalam kota 250 200

4 Biaya Lain-lain Publikasi 100 100 Seminar 250 Laporan hasil penelitian 350 Jumlah Biaya 13850 900

• Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama NIDN / NID

/ NIM

Alokasi Waktu

(Jam / Minggu)

Uraian Tugas

1 Meta Amalya Dewi, M.Kom. 0412058003 10 jam • Pengembangan sistem

pembelajaran

• Melakukan analisa

perbandingan

• Testing sistem iDu

menggunakan metode

website

2 Hani Dewi Ariessanti,

M.Kom.

12003 6 jam • Membuat standarisasi

sistem

• Membuat framework

sistem

• Publikasi pada jurnal

Nasional/Internasional

• Evaluasi sistem

3 Qurotul Aini 1112469624 4 jam • Studi literrature review

• Perancangan

perangkat hardware

dan software

• Sosialisasi sistem

• Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota

Ketua Peneliti

Nama Lengkap : Meta Amalya Dewi, M.Kom.

Tempat Tanggal Lahir : Purwokerto, 12 Mei 1980

No Hp : 08998856044

E-mail : [email protected]

Golongan, Pangkat dan NID : 05065

Jabatan Fungsional : Lektor

Jabatan Struktural : -

Program Studi : Sistem Informasi

Perguruan Tinggi : STMIK Raharja

Bidang Penelitian : Sistem Informasi

Waktu Penelitian : 1 tahun

Anggota Peneliti I

Nama Lengkap : Hani Dewi Ariessanti, M.Kom.

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 April 1982

No Hp : 085782008487

E-mail : [email protected]

Golongan, Pangkat dan NID : 12003

Jabatan Fungsional : DTYM

Jabatan Struktural : -

Program Studi : Sistem Komputer

Perguruan Tinggi : STMIK Raharja

Bidang Penelitian : Sistem Informasi

Waktu Penelitian : 1 tahun

Anggota Peneliti II

Nama Lengkap : Qurotul Aini

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Februari 1991

No Hp : 082181010021

E-mail : [email protected]

Golongan, Pangkat dan NID : -

Jabatan Fungsional : -

Jabatan Struktural : Mahasiswi

Program Studi : Sistem Informasi

Perguruan Tinggi : STMIK Raharja

Bidang Penelitian : Sistem Informasi

Waktu Penelitian : 1 tahun