sistem monev kinerja pembangunan dan analisa swot setjen mpr-ri

95

Upload: dadang-solihin

Post on 23-Jan-2015

794 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Bimtek Penyusunan Renstra Setjen MPR-RI di Ibis Slipi Hotel-Jakarta, 22 Maret 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI
Page 2: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

33

Page 4: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Materi• Monitoring dan Evaluasi

Kinerja Pembangunan• Evaluasi Program dan

Kegiatan• Indikator Kinerja• Analisa SWOT Setjen MPR-

RI

4dadang-solihin.blogspot.com

Page 5: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 5

Page 6: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

7dadang-solihin.blogspot.com

Page 8: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

8dadang-solihin.blogspot.com

Page 9: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

9

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 10: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Mengapa Perlu Monev• Review perkembangan/progress• Identifikasi masalah dalam perencanan dan/atau implementasi• Membuat penyesuaian yang dapat membuat “perbedaan”• Membantu mengidentifikasi masalah dan penyebabnya• Memberikan berbagai kemungkinan solusi dalam menyelesaikan

masalah• Memunculkan pertanyaan mengenai asumsi dan strategi• Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana

mencapainya• Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam• Meningkatkan kemungkinan dalam membuat perubahan

pembangunan yang positif

10dadang-solihin.blogspot.com

Page 11: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 11

Evaluasi Memberikan Informasi mengenai:

StrategiApakah yang dilakukan sudah benar?

OperasiApakah cara yang ditempuh sudah benar?

PembelajaranApakah ada cara yang lebih baik?

Page 12: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Perbedaan Monitoring dan EvaluasiAspek Monitoring Evaluasi

Tujuan Menilai kemajuan dalam pelaksanaan program yang sedang berjalan

Memberikan gambaran pada suatu waktu tertentu mengenai suatu program

Fokus • Akuntabilitas penyampaian input program

• Dasar untuk aksi perbaikan• Penilaian keberlanjutan

program

• Akuntablitas penggunaan sumber daya

• Pembelajaran tentang hal-hal yang dapat dilakukan lebih baik di masa yang akan datang

Cakupan • Apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana?

• Apakah terdapat penyimpangan?

• Apakah penyimpangan tersebut dapat dibenarkan?

• Relevansi• Keberhasilan• Efektifitas biaya• Pembelajaran

Waktu Pelaksanaan

Dilaksanakan terus menerus atau secara berkala selama pelaksanaan program

Umumnya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir program

12dadang-solihin.blogspot.com

Page 13: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kriteria Evaluasi

1. Relevansi

2. Efektifitas

3. Efisiensi

4. Dampak

5. Keberlanjutan

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

14

Kriteria Evaluasi dan Logic Model

Output

Effectiveness

Impact

Efficiency

Relevance

Sustainability

Input

Project Purpose(Outcome)

Overall Goal (Impact)

Policy

Program

Project

dadang-solihin.blogspot.com

Page 15: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

15

Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan

dadang-solihin.blogspot.com

Policy

Program

Project

Levels Logframe

Overall Goal (Impacts)

Relevance

Overall Purpose (Outcome)

Ouputs

Inputs

Page 16: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

16

Efektivitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan

dadang-solihin.blogspot.com

Policy

Program

Project

Levels Logframe

Overall Goal (Impacts)

EffectivenessProject Purpose (Outcome)

Ouputs

Inputs

IRR

Use of Outputs

Page 17: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

17

Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan

dengan masukan.

dadang-solihin.blogspot.com

Policy

Program

Project

Levels Logframe

Overall Goal (Impacts)

Efficiency

Project Purpose (Outcome)

Ouputs

InputsProject PeriodProject Cost

Page 18: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

18

Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi

pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak

dadang-solihin.blogspot.com

Policy

Program

Project

Levels Logframe

Overall Goal (Impacts) Impacts

Project Purpose (Outcome)

Ouputs

Inputs

Changes in Economic, Social, and Environmental

Conditions

Page 19: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

19

Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati

setelah anggaran tidak diberikan lagi (dalam jangka menengah dan jangka panjang)

dadang-solihin.blogspot.com

Policy

Program

Project

Levels Logframe

Overall Goal (Impacts)

Sustainability

Project Purpose (Outcome)

Ouputs

Inputs

Operation & Maintenance

Page 20: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

20

Penilaian Evaluasi

(1) Relevance

a

b

c

(2) Effectiveness

(3) Efficiency

(4) Sustainability

(4) Sustainability

(4) Sustainability

AHighly

Satisfactory

B Satisfactory

C Moderately Satisfactory

D Unsatisfactory

(2) Effectiveness

(3) Efficiency

(4) Sustainability

a

b

c

a

b

c

a

b

c

a

b

c

a

b

c

a

b

c

a

b

ca

b

c

dadang-solihin.blogspot.com

Page 21: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Fokus Monev• monitoring dan evaluasi dapat digunakan sebagai pembelajaran dari

apa yang telah dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dengan memfokuskan pada:– Efisiensi menggambarkan bahwa pemanfaatan input telah

sesuai dengan output yang dihasilkan– Efektifitas ada ukuran apakah suatu kegiatan telah mencapai

tujuan yang ditetapkan– Impact menggambarkan apakah yang telah dilakukan

memberikan perbedaan terhadap masalah yang ingin diselesaikan

21dadang-solihin.blogspot.com

Page 22: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Pertanyaan Kunci Monitoring1. Masalah apa yang timbul ?2. Apakah proyek berjalan sesuai jadwal ?3. Apakah proyek menghasilkan Output yang direncanakan ?4. Apakah anggarannya sesuai dengan rencana ?5. Apakah strateginya berjalan sesuai dengan rencana? 6. Apakah kelompok sasaran (target group) terlibat dalam aktivitas

proyek ?

22dadang-solihin.blogspot.com

Page 23: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tujuan Monitoring1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai

dengan rencana2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang

digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk

memperoleh ukuran kemajuan,5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa

menyimpang dari tujuan.

23dadang-solihin.blogspot.com

Page 24: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tujuan Evaluasi• Tujuan etis. Memberikan laporan pada pemimpin politik (kepala

daerah) dan masyarakat tentang bagaimana sebuah kebijakan diterapkan dan hasil yang dicapai. Tujuan ini menggabungkan tujuan untuk pertanggungjawaban yang lebih baik, informatif, etika politik dan penegakkan demokrasi.

• Tujuan manajerial. Mencapai pembagian keuangan dan sumber daya manusia yang lebih rasional diantara tindakan yang berbeda dan meningkatkan manajemen layanan publik.

• Tujuan keputusan. Membuka jalan terhadap pembuatan keputusan untuk pelanjutan, penghentian atau perubahan sebuah kebijakan.

• Tujuan pendidikan dan motivasi. Mendidik dan memotivasi pelaksana umum dan mitra kerja melalui pemahaman terhadap proses dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka sendiri.

24dadang-solihin.blogspot.com

Page 25: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Jenis Evaluasi1. Evaluasi Formatif

– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan, program atau kegiatan).

– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.

2. Evaluasi Sumatif– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat). – Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang

kegunaan sebuah program.

25dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 26: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Jenis Evaluasi3. Evaluasi Prospektif.

– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus

evaluasi?• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau

sumberdaya yang digunakan?– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil

monitoring dan penilaian dari studi awal untuk menilaikemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program ataukegiatan yang baru diusulkan.

26dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 27: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

27

Jenis Evaluasimenurut tujuan

• Evaluasi proses: Mengkaji bagaimana program berjalan dengan fokus pada masalah penyampaian pelayanan (service delivery).

• Evaluasi biaya-manfaat: Mengkaji biaya program relatif terhadap alternatif penggunaan sumberdaya & manfaat dari program.

• Evaluasi dampak: Mengkaji apakah program memberikan pengaruh yg diinginkan terhadap individu, rumahtangga, masyarakat, & kelembagaan.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 28: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tipe Evaluator1. Evaluator Internal

– Mengetahui lebih banyak tentang sejarah, organisasi, budaya, problem, keberhasilan dan sebagainya.

– Menyatu dengan obyek yang dievaluasi.2. Evaluator Eksternal

– Punya kredibilitas yang lebih tinggi dan keahlian yang lebih spesifik.

– Tidak terikat dengan keputusan-keputusan administratif dan keuangan.

3. Evaluator Partisipatif– Wakil dari pemerintah dan stakeholderss (termasuk penerima

manfaat) bekerjasama dalam merancang dan melaksanakan evaluasi.

– Metode partisipatif memungkinkan digunakan dalam evaluasi internal dan eksternal.

28dadang-solihin.blogspot.com

Page 29: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Evaluasi Internal dan ExternalKelebihan Kekurangan

Evaluasi Internal

• Evaluator cukup mengenal dengan lingkungan yang dievaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasinya oleh orang dalam daripada orang luar

• Biaya lebih rendah dibandingeksternal

• Objektifitas tim evaluasiterhadap hasil evaluasi mungkin dapat dipengaruhi berbagai kepentingan

• Tim evaluasi mungkin kurang terlatih atau memiliki kemampuan dalam bidang evaluasi

Evaluasi Eksternal

• Evaluasi dapat lebih objektif• Evaluator memiliki kemampuan dan

keterampilan lebih dalam bidang evaluasi

• Beberapa responden lebih mudah digali informasi oleh orang luar

• Menggunakan evaluator eksternal dapat memberikan kredibilitas lebih terhadap hasil temuan

• Evaluasi eksternal dapat memakan biaya yang besar

• Evaluator eksternal mungkin salah mengerti keinginan kita terhadap apa yang ingin dievaluasi

29dadang-solihin.blogspot.com

Page 30: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tahapan Evaluasi 1. Menetapkan apa yang akan dievaluasi

– Identifikasi program/kegiatan/objek yang akan dievaluasi– Jelaskan uraian program/kegiatan/objek evaluasi– Tentukan fokus yang menjadi perhatian s.d informasinya

2. Menyusun rencana evaluasi– Susun pertanyaan evaluasi– Tetapkan informasi diperlukan untuk pertanyaan– Tentukan kriteria evaluasi– Tentukan bagaimana, dimana, kapan, dari siapa informasi

didapat– Identifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi

30dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 31: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tahapan Evaluasi 3. Pengumpulan data

– Identifikasi informasi– Pilih instrumen dalam mendapatkan informasi– Pilot test untuk menguji instrumen– Susun kembali instrumen sebagai perbaikan

4. Analisis dan presentasi data– Susun metode analisis dan presentasi data– Buat kesimpulan analisis– Buat laporan hasil evaluasi– Presentasikan dan laporkan secara tertulis

5. Pengambilan keputusan– Tentukan pilihan rekomendasi– Identifikasi area evaluasi

31dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 32: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Perbedaan Pendekatan Evaluasi Pendekatan Tujuan Utama Fokus Pertanyaan Metodologi

Goal-based Menilai pencapaian tujuan dan sasaran

• Apakah tujuan tercapai? Efisienkah?

• Apakah tujuan tersebut sudah sesuai?

Membandingkan baseline dan progres data, menemukan cara-cara dalam mengukur indikator

Decisionmaking

Memberikan informasi

• Apakah program efektif?

• Perlukah dilanjutkan?• Bagaimana jika program

tsb dimodifikasi?

• Menilai kisaran opsi yang terkait dengan konteks proyek, input, proses dan hasil.

• Membuat beberapa cara konsensus pengambilan keputusan

Goal-free Menilai keseluruhan efek dari proyek baik yang diinginkan maupun yang tidak

• Apakah hasil keseluruhan dari proyek?

• Nilai-nilai apakah yang terdapat disana?

• Determinasi independen akan kebutuhan dan ukuran dalam menilai kelayakan proyek.

• Teknik kualitatif dan kuantitatif dalam menemukan berbagai kemungkinan hasil.

Expert judgement

Penggunaan keahlian

Bagaimana ahli external menilai proyek ini?

Review kritis berdasarkan pengalaman, survey informal dan wawasan mendalam yang subjektif

32dadang-solihin.blogspot.com

Page 33: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Sistem Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.com 33

Terdapat tiga aspek dalam sistem evaluasi:

1. Perencanaan evaluasi

2. Pelaksanaan evaluasi

3. Pemanfaatan hasil evaluasi

Page 34: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Perencanaan Evaluasi1. Melakukan penilaian kesiapan yaitu sebuah kerangka kerja

analitis untuk menilai kemampuan dari organisasi dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi terhadap “tujuan pembangunan” yang terdapat dalam dokumen perencanaan.

2. Sepakat atas hasil yang dimonitor dan dievaluasiKesepakatan dalam perumusan “hasil” ditekankan dalam langkah kedua ini karena membuat tujuan yang diharapkan dari tindakan pemerintah menjadi jelas.

34dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 35: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Perencanaan Evaluasi3. Pemilihan indikator kunci untuk memantau hasil

– indikator diperlukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat agar pemerintah lebih responsif terhadap usulan konkret masyarakat;

– indikator bermanfaat untuk menunjukkan akuntabilitas kepada masyarakat tentang capaian pemerintah;

– indikator berguna sebagai cara untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan.

4. Pengumpulan Baseline Data untuk indikator– data yang berguna untuk menentukan posisi kita sekarang secara

terukur. 5. Rencana perbaikan-pemilihan sasaran nyata target

– Rencana perbaikan terhadap hasil program, kegiatan dan kebijakan diinginkan membutuhkan “target”.

– Target adalah tingkatan indikator yang dapat dihitung dan diinginkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk dicapai pada waktu tertentu.

35dadang-solihin.blogspot.com

2/2

Page 36: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Pelaksanaan Evaluasi1. Monitoring hasil

– Terpilah dua yaitu monitoring dan Evaluasi hasil (terhadap hasil dan dampak) dan M&E pelaksanaan (terhadap masukan, kegiatan dan keluaran).

2. Pelaksanaan evaluasi– Memusatkan perhatian pada peran penting evaluasi sebagai

pelengkap informasi tentang masukan dan keluaran. – Meskipun disisi lain, monitoring telah membuka wawasan

tentang apa yang dilakukan untuk mencapai hasil dan masukan.3. Analisa dan pelaporan data

– Langkah penting untuk menentukan temuan mana yang akan dilaporkan; kepada siapa laporan P&E ditujukan; dalam format apa dan dengan jeda waktu bagaimana.

36dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Pemanfaatan Hasil Evaluasi1. Pemanfaatan temuan

– Sistem Monev menghasilkan dan menyampaikan informasi berbasis hasil kepada pengguna yang tepat di dalam pemerintahan.

2. Mempertahankan sistem Monitoring dan Evaluasi dalam organisasi– Upaya pengembangan sistem Monev berbasis hasil dalam

organisasi pemerintah membutuhkan proses jangka panjang terutama guna memastikan pengambil keputusan benar-benar mempertahankan dan memanfaatkan Monev.

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kondisi Saat Ini dan Harapan Ke Depan

dadang-solihin.blogspot.com 38

Monev hanya untuk kepentingan instansi/lembaga lain yang lebih superior

Sistem merupakan bagian dari sub-ordinasi

Menjadi beban Lembaga Bagian dari kewajiban Tidak ada reward tapi hanya ada

punishment Tidak adanya keterkaitan antara

evaluasi dan perencanaan ke depan Tidak adanya implikasi/dampak dari

pelaksanaan kegiatan evaluasi dengan perencanaan

Sangat Mahal (Biaya dan Waktu)

Monev untuk kepentingan Lembaga sendiri

Sistem yang baku untuk kepentingan nasional dilengkapi dengan kekhasan lokal.

Menjadi kebutuhan Bagian dari akuntabilitas dan

dibuka kepada publik Menjadi bahan masukan

perencanaan ke depan Ada reward dan punishment

berdasar indikator yang jelas

Kondisi Saat Ini Harapan Ke Depan

Page 39: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

39

Kerangka Konseptual Evaluasi

• Menjadi bagian dari desain program• Perencanaan yg baik sejak awal • Dukungan dari pemangku kepentingan• Menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program• Alokasi sumber daya yg memadai

dadang-solihin.blogspot.com

Page 40: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kriteria Evaluasi

dadang-solihin.blogspot.com 40

Relevansi Sejauh mana kegiatan sejalan dengan prioritas dan kebijakan

Efektifitas Suatu ukuran sejauh mana sebuah kegiatan mencapai tujuan

Efisiensi Mengukur keluaran, kualitatif dan kuantitatif, dalam hubungan dengan masukan.

Dampak Perubahan positif dan negatif yang dihasilkan oleh sebuah intervensi pembangunan, secara langsung maupun tidak, disengaja maupun tidak

Keberlanjutan Mengukur apakah manfaat suatu kegiatan dapat terus dinikmati setelah anggaran tidak diberikan lagi.

Page 41: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Reformasi Sistem Penganggaran

PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Visi: Melaksanakan rencana

pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN

Visi: Melaksanakan program kerja

Presiden/KDH terpilih

Misi: Penyelenggaraan pemerintahan

umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan

pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,

kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D

Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara

42dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 43: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Reformasi Sistem Penganggaran

dadang-solihin.blogspot.com 43

Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran

Pembangunan

Paradigma Lama

Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis

Kinerja2. Kerangka Penganggaran

Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu

Paradigma Baru

2/2

Page 44: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

dadang-solihin.blogspot.com 44

Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);

2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);

3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).

Landasan Konseptual

1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);

2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);

3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 45: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

dadang-solihin.blogspot.com 45

Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)

2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)

3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)

4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal

sustainability)Landasan

Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi

kebijakan baru (additional budget for new initiatives)

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 46: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,

termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.

• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.

46dadang-solihin.blogspot.com

Page 47: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

(R)APBN Prakiraan Maju

Implikasi anggaran

KPJM

Prakiraan Maju

Kebijakan ditetapkan sbg baseline

2012 2013 20142011

APBN2011

T0

RAPBN2012

T+1

Prakiraan Maju2013

T+2

Prakiraan Maju2014

T+3

REALISASI2011

T-1

APBN2012

T0

RAPBN2013

T+1

Prakiraan Maju2014

T+2

Prakiraan Maju2015

T+3

TA 2011 danKPJM 2012 - 2014

TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015

Rolling Budget

47

KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja

dadang-solihin.blogspot.com

Page 48: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Prakiraan Maju

Kegiatan On-going

Kegiatan Ad-hoc

Multi-years

Project

Target Tahunan

yg berbeda

Angka Prakiraan Maju untuk tahun-tahun berikutnya dihitung berdasarkan:

• alokasi anggaran pada tahun berjalan • disesuaikan dengan tingkat inflasi

yang digunakan dalam APBN

Angka Prakiraan Maju untuk tahun-tahun berikutnya dihitung

berdasarkan formula/ model yang telah ditetapkan sesuai

dengan karakteristik masing-masing

kegiatan

48

Penghitungan Prakiraan Maju dalam KPJM

Catatan : Hasil penghitungan prakiraan maju akan menjadi baseline pada tahun ybs.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 49: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator Kinerja• Indikator Kinerja merupakan alat ukur untuk menilai keberhasilan

suatu program atau kegiatan. • Indikator Kinerja yang digunakan terdiri dari:

– Key Performance Indicator (KPI) diterjemahkan sebagai Indikator Kinerja Utama Program (IKU Program) untuk menilai kinerja program,

– Indikator Kinerja Kegiatan (IK Kegiatan) untuk menilai kinerja kegiatan, dan

– Indikator Keluaran untuk menilai kinerja subkegiatan (tingkatan di bawah kegiatan).

dadang-solihin.blogspot.com 49

Page 50: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Standar Biaya• Standar biaya merupakan alat bantu untuk penyusunan anggaran;• Standar biaya merupakan kebutuhan anggaran yang paling efisien

untuk menghasilkan keluaran.• Perubahan jumlah/ angka standar biaya dimungkinkan karena

adanya perubahan parameter yang dijadikan acuan. Parameter tersebut dapat berupa angka inflasi, keadaan kondisi darurat (force majeur), atau hal lain yang ditetapkan sebagai parameter;

• Standar biaya dikaitkan dengan Standar Pelayanan Minimal.

dadang-solihin.blogspot.com 50

Page 51: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Evaluasi Kinerja• Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian dan pengungkapan

masalah implementasi kebijakan untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja, baik dari sisi efisiensi dan efektivitas dari suatu program/kegiatan.

• Cara pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil terhadap target (dari sisi efektivitas) dan realisasi terhadap rencana pemanfaatan sumber daya (dilihat dari sisi efisiensi).

• Hasil evaluasi kinerja merupakan umpan balik (feed back) bagi organisasi untuk memperbaiki kinerjanya.

dadang-solihin.blogspot.com 51

Page 52: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

dadang-solihin.blogspot.com 52

Page 53: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasi atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan (Green, 1992).

53dadang-solihin.blogspot.com

Pengertian Indikator

Page 54: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Pengertian Kinerja Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi (LAN, 1999:3)

Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan stratejik yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995)

Perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dimensional, sehingga cara mengukurnya sangat bervariasi tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995).

dadang-solihin.blogspot.com 54

Page 55: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Pengertian Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan menggunakan

ukuran kuantitatif atau kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah disepakati dan ditetapkan

KEGUNAAN dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante),

pelaksanaan (on-going), maupun setelahnya (ex-post) petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran

dadang-solihin.blogspot.com 55

Page 56: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Fungsi Indikator Kinerja• Memperjelas tentang; what, how, who, and when suatu kegiatan

dilaksanakan

• Menciptakan konsensus yang dibangun oleh stakeholders

• Membangun dasar pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja program pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 56

Page 57: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kedudukan Indikator Kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 57

Perencanaan Pelaksanaan monitoring dan Evaluasi

Indikator Kinerja

KuantitatifKualitatif

Sasaran dan Tujuan

Page 58: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

1. Relevant: indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi;

2. Well-defined: definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan;

3. Measurable: indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.– Indikator Kuantitas diukur dengan satuan angka dan unit– Contoh Indikator Kuantitas: jumlah penumpang internasional

yang masuk melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

dadang-solihin.blogspot.com 58

1/3

Page 59: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

– Indikator Kualitas menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai (melalui penambahan informasi tentang skala/tingkat pelayanan yang dihasilkan)

– Contoh Indikator Kualitas: Proporsi kedatangan penumpang internasional yang diproses melalui imigrasi dalam waktu 30 menit.

– Indikator Harga mencerminkan kelayakan biaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran kinerja.

– Contoh Indikator Harga: Biaya pemrosesan imigrasi per penumpang.

4. Appropriate: indikator yang dipilih harus sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 59

2/3

Page 60: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kriteria Penyusunan Indikator Kinerja

5. Reliable: indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja;

6. Verifiable: memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator;

7. Cost-effective: kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.

dadang-solihin.blogspot.com 60

3/3

Page 61: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Logic Model Theory

dadang-solihin.blogspot.com 61

Hasil pembangunan yang diperoleh dari  pencapaian 

outcome

Apa yang ingin diubahDAMPAK

Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk 

beneficieries tertentu sebagai hasil dari output

Apa yang ingin dicapai

OUTCOME

Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)

OUTPUT

Proses/kegiatan  menggunakan input  

menghasilkan output yang diinginkan

Apa yang dikerjakanKEGIATAN

Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam 

menghasilkan output

Apa yang digunakan dalam 

bekerjaINPUT

Metode Pelaksanaan

Met

ode

Pen

yusu

nan

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

Page 62: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator Kinerja INPUT• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana),

SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

• Dengan meninjau distribusi sumberdaya dapat dianalisis apakah alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan

Contoh:• Jumlah dana yang dibutuhkan• Tenaga yang terlibat• Peralatan yang digunakan• Jumlah bahan yang digunakan

dadang-solihin.blogspot.com 62

Page 63: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator Kinerja OUTPUT• Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu

kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur.

• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.

Contoh:• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan

– Jumlah orang yang diimunisasi/ vaksinasi– Jumlah permohonan yang diselesaikan – Jumlah pelatihan/ peserta pelatihan– Jumlah jam latihan dalam sebulan

• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli– Jumlah komputer yang dibeli– Jumlah gedung/jembatan yg dibangun– meter panjang jalanyang dibangun/rehab

dadang-solihin.blogspot.com 63

Page 64: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator Kinerja OUTCOME• Pengukuran indikator Hasil seringkali rancu dengan pengukuran

indikator Keluaran. • Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output. Walaupun

produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.

• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak.

• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat.

dadang-solihin.blogspot.com 64

Page 65: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Contoh:Ukuran Kinerja Indikator Outcome

• Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan– Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)– kemenangan tim dlm setiap pertandingan

• Peningkatan langsung hal-hal yg positif– kenaikan prestasi kelulusan siswa– peningkatan daya tahan bangunan– Penambahan daya tampung siswa

• Penurunan langsung hal-hal yang negatif– Penurunan Tingkat Kemacetan– Penurunan Tingkat Pelanggaran Lalu lintas

dadang-solihin.blogspot.com 65

Page 66: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

66

Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome

dadang-solihin.blogspot.com

1. Indikator outcome mencerminkan indikator output terpenting

Indikator outcome :1. Indikator output 1a2. Indikator output 2b, 2c3. Indikator output 3b4. Indikator output 4a

OUTPUT 2Indikator 2aIndikator 2bIndikator 2c

OUTPUT 1Indikator 1aIndikator 1bIndikator 1c

OUTPUT 3Indikator 3aIndikator 3bIndikator 3c

OUTPUT 4Indikator 4aIndikator 4bIndikator 4c

OUTCOME

1/3

Page 67: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

67dadang-solihin.blogspot.com

2. Indikator outcome merupakan composite index dari indikator output

– Indeks gabungan (composite indexes) diperoleh dengan membobot output

OUTPUT 2Indikator :

(Ptb)

OUTPUT 1Indikator : (Pta)

OUTPUT 3Indikator :

(Ptc)

In 0)OUTCOME

Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)

Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 2/3

Page 68: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

68dadang-solihin.blogspot.com

3. Indikator outcome merupakan hasil Survei– Indikator output harus mendukung pencapaian outcome,

meskipun tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator outcome

OUTCOME(mis : IHSG, IPM, APK)

OUTPUT 3Indikator output

OUTPUT 2Indikator output

OUTPUT 1Indikator output

Menentukan Indikator OutcomeMenentukan Indikator Outcome 3/3

Page 69: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Indikator Kinerja IMPACT• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang

diperoleh dari hasil kegiatan. • Seperti halnya indikator manfaat, indikator dampak juga baru dapat

diketahui dalam jangka waktu menengah dan panjang. • Indikator dampak menunjukkan dasar pemikiran mengapa kegiatan

dilaksanakan, menggambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral, regional dan nasional.

Contoh:• Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang

– % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat– Peningkatan cadangan pangan – Peningkatan PDRB sektor tertentu

• Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang– Penurunan Tingkat kemiskinan – Penurunan Tingkat Kematian

dadang-solihin.blogspot.com 69

Page 70: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Menentukan Target Kinerja • Specific: sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;• Measurable: target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik

bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya;

• Achievable: target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada;

• Relevant: mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target outputdalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan

• Time Bond: waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

dadang-solihin.blogspot.com 70

Page 71: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Informasi Indikator Kinerja1. Nama indikator: mengidentifikasi nama dan kategori indikator

(indikator outcome, output atau mainstreaming);2. Tujuan/kepentingan: menjelaskan apa yang ingin dicerminkan dari

sebuah indikator dan mengapa itu penting;3. Metode penghitungan: menggambarkan cara penghitungan

indikator (jika indikator yang digunakan merupakan hasil perhitungan dari data/informasi yang dikumpulkan);

4. Tipe penghitungan: mengidentifikasi sifat indikator kinerja (bersifat kumulatif atau non-kumulatif);

5. Indikator baru: mengidentifikasi indikator baru atau indikator lama yang berubah sasaran kinerjanya dibanding tahun sebelumnya;

dadang-solihin.blogspot.com 71

1/3

Page 72: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Informasi Indikator Kinerja6. Kinerja yang diharapkan: mengidentifikasikan tingkat dan arah

kinerja yang diharapkan;7. Standar indikator: mengidentifikasi standar kinerja yang dapat

diterima (benchmark);8. Penanggungjawab indikator: mengidentifikasi unit organisasi

penanggungjawab dalam pendefinisian, analisis data, interpretasi dan pelaporan indikator;

9. Pengelola data indikator: mengidentifikasi unit organisasi penanggungjawab dalam memastikan data indikator telah terkumpul dan tersedia sesuai jadwal;

10. Waktu pelaksanaan pengumpulan data indikator: tanggal yang ditetapkan untuk memulai pengumpulan data indikator;

dadang-solihin.blogspot.com 72

2/3

Page 73: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Informasi Indikator Kinerja11. Jadwal pelaporan: mengidentifikasi jadwal pelaporan indikator

(apakah dilaporkan pertigabulan, persemester atau pertahun);12. Sumber pengumpulan data: menggambarkan darimana

data/informasi didapat dan bagaimana pengumpulannya; dan13. Hambatan pengumpulan data: mengidentifikasi hambatan

pengumpulan data/informasi terkait pengukuran kinerja.

dadang-solihin.blogspot.com 73

3/3

Page 74: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

74dadang-solihin.blogspot.com

Page 75: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Analisis SWOT• Suatu proses merinci keadaan

lingkungan internal dan eksternal.• Guna mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi keberhasilan organisasi ke dalam kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats,

• Sebagai dasar untuk menentukan tujuan dan sasaran, serta strategi mencapainya.

• Sehingga organisasi memiliki keunggulan meraih masa depan yang lebih baik.

dadang-solihin.blogspot.com 75

Page 76: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kerangka Analisis SWOT

dadang-solihin.blogspot.com 76

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN & PETA POSISI KEKUATAN

MERUMUSKAN DAN MENENTUKAN TUJUAN

MENENTUKAN SASARAN DAN KINERJA

MENYUSUN STRATEGI DAN KEGIATAN

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Page 77: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Konsep Analisis SWOT Siapa mengetahui keadaan

medan kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan serta kelemahan diri sendiri dan ancaman akan memenangkan pertempuran.

Siapa yang dapat memadukan atau menciptakan:

dadang-solihin.blogspot.com 77

1. Strength (Kekuatan) dengan Opportunities (Peluang), dan 2. Meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman

(Threath) Akan memiliki keunggulan meraih sukses yang lebih besar.

Page 78: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Teknik Analisis SWOT Faktor Internal

Faktor-faktor yang ada dalam kontrol atau kewenangan dan tanggung jawab unit yang dipimpin.

Faktor Eksternal Faktor-faktor yang tidak

berada dalam kontrol atau kewenangan dan tanggung jawab unit yang dipimpin

dadang-solihin.blogspot.com 78

Page 79: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Identifikasi Faktor Internal

dadang-solihin.blogspot.com 79

• Teknik Brainstorming• Observasi atau telaahan

dokumen atau catatan dalam lembar periksa

• Hasil dikelompokan atau diklasifikasikan dalam kategori :

• Kekuatan / Strength• Kelemahan / Weaknesses

• Faktor internal:1. Kemampuan melaksanakan atau

menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan misi.

2. Sumberdaya yang tersedia dan kondisinya, manusia, material, alat dan teknologi, metode, serta dana.

3. Hubungan kerja4. Data5. Informasi, dan lain-lain

• Bila mendukung penyelesaian tugas/ pencapaian misi, dikategorikan kekuatan/ strength.

• Bila tidak mendukung penyelesaian tugas/terbatas dikategorikan kelemahan/ weaknesses.

Page 80: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Identifikasi Faktor Eksternal

dadang-solihin.blogspot.com 80

Faktor Eksternal :• Sumberdaya Manusia• Bahan• Pemasok• Pelanggan• Teknologi• Globalisasi• Lingkungan Bersifat Umum

Opportunities/Peluang: • Faktor di luar lingkungan

organisasi yang memberikan manfaat dikemudian hari dalam mencapai misi.

Threats/Ancaman: • Faktor di luar lingkungan

organisasi yang dinilai tidak mendatangkan manfaat, atau

• Kondisi yang menghalangi atau menimbulkan resiko kegagalan dalam mencapai misi.

Page 81: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Penilaian Faktor Keberhasilan

dadang-solihin.blogspot.com 81

• Untuk menentukan faktor keberhasilan misi sebagai faktor-faktor strategis, perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor teridentifikasi.

• Faktor strategis bila memiliki nilai lebih dari faktor lain.

• Faktor kunci keberhasilan: faktor yang memberikan nilai dukungan tinggi dan keterkaitan tinggi terhadap keberhasilan organisasi sekarang dan yang akan datang.

Page 82: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Aspek yang Dinilai1. Urgensi Faktor terhadap Misi :

• NU: Nilai Urgensi• BF: Bobot Faktor

2. Dukungan Faktor terhadap Misi :• N D : Nilai Dukungan• NBD : Nilai Bobot Dukungan

3. Keterkaitan Faktor terhadap Misi :• NK : Nilai Keterkaitan• NRK : Nilai Rata-rata Keterkaitan• NBK : Nilai Bobot Keterkaitan

dadang-solihin.blogspot.com 82

Page 83: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Cara Penilaian

dadang-solihin.blogspot.com 83

Penilaian dilakukan secara kualitatif yang dikuantitatifkan Model skala nilai : nilai yang diberikan pada suatu faktor secara

kualitatif, seperti :1. Buruk2. Kurang3. Cukup4. Baik5. Sangat baik

Skala yang dianjurkan rensis likert dalam menilai urgensi, dukungan dan keterkaitan faktor internal dan eksternal dalam mencapai misi digunakan skala nilai 1 – 5.

Dikonversikan ke dalam Angka

Page 84: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Analisa SWOT

dadang-solihin.blogspot.com 84

Threats(Ancaman)Threats

(Ancaman)

Weaknesses(Kelemahan)

Weaknesses(Kelemahan)

Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)

Strategi STGunakan kekuatan

untuk menghindari atau mengatasi ancaman

Strategi STGunakan kekuatan

untuk menghindari atau mengatasi ancaman

Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman

Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Strategi SOGunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Strategi SOGunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

Opportunities(Peluang)

Opportunities(Peluang)

INTERNALINTERNAL

EKSTERNAL

Page 85: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Visi Setjen MPR-RI

“Profesional, Modern, dan Akuntabel dalam Melayani MPR–RI”

85dadang-solihin.blogspot.com

Page 86: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Strengths (Kekuatan)

dadang-solihin.blogspot.com 86

No Strength (Kekuatan) NU BF NUxBF1 Adanya dukungan anggaran yang

memadai5 60 300

2 Ketersediaan sarana dan prasarana 2 15 303 Adanya tugas dan fungsi yang jelas 4 10 404 Tersedianya beberapa SDM yang

berkualitas3 10 30

5 Memiliki ciri khas kelembagaan yang unik

1 5 5

Jumlah 100 405

Page 87: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Weaknesses (Kelemahan)

dadang-solihin.blogspot.com 87

No Weaknesses (Kelemahan) NU BF NUxBF1 Rendahnya managemen SDM 4 20 802 Masih belum tersedianya aturan-aturan

dasar seperti Anjab, SOP, dll.2 3 6

3 Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang ditempat

5 60 300

4 Kurangnya koordinasi antar unit 3 15 455 Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah

tersedia1 2 2

Jumlah 100 433

Page 88: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Opportunities (Peluang)

dadang-solihin.blogspot.com 88

No Opportunities (Peluang) NU BF NUxBF1 Adanya dasar hukum yang jelas 5 50 2502 Adanya dukungan dari Anggota 3 15 453 Adanya permintaan dan perhatian dari

masyarakat terhadap MPR4 20 80

4 Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri

1 5 5

5 Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain

2 10 20

Jumlah 100 400

Page 89: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Threats (Ancaman)

dadang-solihin.blogspot.com 89

No Threats (Ancaman) NU BF NUxBF1 Adanya campur tangan dari Anggota 5 50 2502 Adanya amandemen pelemahan MPR 2 10 203 Adanya rencana penghapusan Setjen

MPR4 20 80

4 Adanya ketidakjelasan standarisasi tunjangan kinerja dalam remunerasi

3 10 30

5 Kurangnya koordinasi antar Sekretariat lembaga parlemen

1 10 10

Jumlah 100 390

Page 90: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Strategi Apa yang akanDiterapkan?

dadang-solihin.blogspot.com 90

1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk Memanfaatkan Peluang

2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan Memanfaatkan Peluang

3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk Menghindari atau Mengatasi Ancaman

4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan Hindari Ancaman

Page 91: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Strategi Apa yang akanDiterapkan?

dadang-solihin.blogspot.com 91

1. Strategi SO S + O = 405 + 400 = 8052. Strategi WO W + O = 433 + 400 = 8333. Strategi ST S + T = 405 + 390 = 7954. Strategi WT W + T = 433 + 390 = 823

Page 92: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kesimpulan: Hasil Environmental Scanning

dadang-solihin.blogspot.com 92

1. Rendahnya managemen SDM2. Masih belum tersedianya

aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll.

3. Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai jarang ditempat

4. Kurangnya koordinasi antar unit5. Kurangnya pemanfaatan IT

yang sudah tersedia

6. Adanya dasar hukum yang jelas7. Adanya dukungan dari Anggota8. Adanya permintaan dan

perhatian dari masyarakat terhadap MPR

9. Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri

10. Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain

Page 93: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Kesimpulan: Strategi WOAtasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang1. Kelemahan:

– Rendahnya managemen SDM– Masih belum tersedianya aturan-aturan dasar seperti Anjab, SOP, dll.– Adaya disorientasi dalam bekerja : Seringnya Pejabat dan Pegawai

jarang ditempat– Kurangnya koordinasi antar unit– Kurangnya pemanfaatan IT yang sudah tersedia

2. Peluang:– Adanya dasar hukum yang jelas– Adanya dukungan dari Anggota– Adanya permintaan dan perhatian dari masyarakat terhadap MPR– Adanya kunjungan tamu undangan dari dalam dan luar negeri– Adanya penilaian kinerja (rewards) dari instansi lain

dadang-solihin.blogspot.com 93

Page 94: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

Tim Perumus SWOT Setjen MPR-RI– 22 Maret 2014

dadang-solihin.blogspot.com 94

1. Muhamad Jaya, S.IP., M.Si.2. Usep Supriatna, S.Sos., M.Si.3. Tri Ernawati, S.Sos., M.Si.4. Anwar Syaddad, S.E., M.M.5. Titin Hartini, S.Sos.6. Kartika Indriati S., S.E.7. Rharas Esthining Palupi, S.H., M.H.8. Dedy Sofyan Hernowo, S.H.9. Fajar Supriatna, S.IP.10. Rika Halimah, S.Sos11. Endang Ita12. Susan Andriyani, S.E., M.H.

13. Yuni Wahyuni Widowati, S.E.14. Rindra Budi Priyatmo, S.H.15. Rosy Romadiana P., S.IP.16. Bayu Nugroho, S.H.17. Deby Wijayanti, S.E.18. Sutanto, S.AB.19. Rahma Arifa, S.AP.20. Nurul Qomariyah, A.Md.21. Rendy Alvaro, S.Sos.22. Puji Astuti Murti, S.AB.23. Sri Kurniasih, A.Md.24. Agung Prabowo

Page 95: Sistem Monev Kinerja Pembangunan dan Analisa SWOT Setjen MPR-RI

95dadang-solihin.blogspot.com