sistem managemen penanggulangan kebakaran di rsud banten

Upload: ning-rum-aja

Post on 06-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    1/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rumah sakit merupakan salah satu tempat bagi masyarakat untuk 

    mendapatkan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan dengan berbagai

    fasilitas dan peralatan kesehatan lainnya. RSUD Banten dibangun sebagai

    rumah sakit pusat rujukan Provinsi Banten. Luasnya pelayanan kesehatan

    yang disediakan RSUD Banten sebagai rumah sakit rujukan maka semakin

    kompleks peralatan dan fasilitasnya. Setiap kegiatan pelayanan yang

    dilakukan dapat menjadi potensi bahaya baik kecelakaan kerja maupun

     penyakit akibat kerja. ecelakaan kerja yang dapat terjadi seperti tertusuk 

     jarum! tergores! terjatuh dan kebakaran. Dan penyakit akibat kerja seperti

    terpapar   iritasi! keracunan karena uap dan gas beracun! radiasi sinar 

    elektromagnetik dan raidoaktif dapat menyebabkan katarak! tumor dan lain " 

    lainnya. Potensi bahaya di rumah sakit selain penyakit infeksi juga ada

     potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit!

    yaitu kebakaran. ebakaran dapat mengancam keselamatan ji#a pasien!

    karya#an maupun pengunjung dan rumah sakit memiliki potensi tertinggi

    untuk terjadi kebakaran karena di rumah sakit terdapat banyak bahan " bahan

    yang dapat memicu kebakaran dan memicu besarnya api seperti oksigen!

    elpiji! dan B$.

    %enurut Standar &asional 'ndonesia! kebakaran adalah sebuah fenomena

    yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperature kritis dan bereaksisecara kimia dengan oksigen ( sebagai contoh) yang menghasilkan panas!

    nyala api! cahaya! asap! uap air! karbon dioksida! atau produk dan efek 

    lainnya. Untuk mencegah terjadinya kebakaran! diperlukan sistem protektif 

     pasif! sistem protektif aktif! dan penerapan manajemen keselamatan

    kebakaran (fire safety management). etiga komponen tersebut tidak dapat

    dipisahkan. *larm! springkel! hidran merupakan sistem proteksi aktif!

    sedangkan jalur evakuasi! smoke detector! heat detector adalah system

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    2/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

     protektif pasif dan pedoman penyelamatan ji#a adalah petunjuk evakuasi

     ji#a ketika terjadi kebakaran.

    %anajemen keselamatan kebakaran di rumah sakit sangat penting!

    mengingat mayoritas penghuni di rumah sakit tidak mampu secara fisik 

    seperti pasien ra#at inap yang tidak dapat berjalan! pasien yang memerlukan

    alat bantu kesehatan seperti oksigen dan ventilator! pasien '+U,-'+U!

    terlebih pada keadaan ketika sedang dilakukannya operasi.

    leh karena itu sistem proteksi kebakaran di rumah sakit perlu

    diperhatikan. Selain dari sarana dan prasarana! SD% pun harus dilatih agar 

    karya#an mengerti yang harus dilakukan jika kebakaran terjadi.

    %engevakuasi pasien di rumah sakit akan menjadi hal yang sulit! maka lebih

    ditekankan pada pencegahan dan penanggulangan sebelum kebakaran itu

    terjadi. Untuk itu penulis ingin mengetahui sistem protektif kebakaran di

    rumah sakit dalam hal ini di RSUD Banten.

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Tujuan Umum

    Pengalaman belajar lapangan (PBL) ''' / %agang $ di RSUD

    Banten ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan

    dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan serta dapat

    memberikan pengalaman langsung (hands of experience) di

    lapangan dalam mengidentifikasi risiko dan menjalankan program

    keselamatan dan kesehatan kerja ($) di tempat kerja.

    1.2.2 Tujuan Khusus

    a. %engetahui gambaran umum $ di RSUD Banten. b. %engetahui implementasi $ RSUD Banten.

    c. %ampu %elakukan 'dentifikasi risiko di tempat kerja.

    d. %engetahui manajemen kebaran di RSUD Banten.

    c. %ampu menyusun rencana pengendalian bersama pembimbing

    lapangan berdasarkan hasil identifikasi risiko.

    1.3 Manaat

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    3/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Berbagai manfaat diharapkan dapat diperoleh oleh setiap pihak yang terlibat!

     baik mahasis#a! Departemen $ 0akultas esehatan %asyarakat Universitas

    'ndonesia! maupun institusi tempat kerja praktik dilaksanakan! yaitu RSUD

    Banten1

    1.3.1 Bag! "#UD Banten

    2. %ahasis#a dapat memberikan masukan apabila ada yang tidak

    sesuai antara ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan

    kondisi lapangan yang ada.

    3. Rumah sakit dapat melibatkan mahasis#a kerja praktik dalam

     pelaksanaan program $.

    $. %enciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan

     bermanfaat antara rumah sakit dengan Departemen $ 0% U'.

    1.3.2 Bag! mahas!s$a

    2. %engetahui dan mengerti dengan berbagai permasalahan nyata

    mengenai $ yang terjadi di lapangan.

    3. %ahasis#a mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang

    lebih aplikatif dalam bidang kesehatan masyarakat.

    $. %ahasis#a mendapatkan pengalaman bekerja dalam tim untuk 

    memecahkan masalah.

    4. %ahasis#a mendapatkan pengalaman dalam menggunakan

    metode yang relevan untuk melakukan analisa situasi!

    mengidentifikasi masalah! menetapkan alternative pemecahan

    masalah! merencanakan program pengendalian serta memonitor 

    dan mengevaluasi keberhasilan suatu program pengendalian.

    5. %endapatkan pengalaman dalam merencanakan dan

    memobilisasi sumber daya untuk mendapatkan intervensi

    mengenai kesehatan.

    6. %endapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi

    diri serta adaptasi dunia kerja

    1.3.3 Manaat %ag! &KM UI

    2. 7erjalinnya kerjasama yang baik antara 0akultas esehatan

    %asyarakat Universitas 'ndonesia (0% U') dengan RSUD

    Banten

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    4/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    3. Dapat menjadikan laporan pengalaman belajar lapangan sebagai

     bahan referensi untuk pengembangan 0% U'.

    $. Dapat meningkatkan kompetensi mahasis#a/i demi peningkatan

    kualitas tenaga kesehatan masyarakat yang terampil.

    1.' "uang L!ngku(

    Pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan III / magang dilakukan di

    Rumah Sakit Umum Daerah Banten selama satu bulan di bulan Januari

    201!! Penulsi diberi kesempatan untuk mengetahui kegiatan "# $ang

    dilakukan% mengetahui p&tensi baha$a $ang ada% serta upa$a pengendalian

    $ang telah dilakukan &leh rumas sakit! Lap&ran ini dilengkapi dengan data

    primer dan sekunder! Data primer berupa &bser'asi dan data sekunder 

    berupa gambaran umum rumah sakit% struktur &rganisasi dan data ( data

    lainn$a! Dalam kegiatan kerja praktik ini! saya membatasi ruang lingkup

    laporan dengan memilih topik #!stem Pr)teks! Ke%akaran *! "#UD

    Banten.

    BAB II

    KE+IATAN LAPAN+AN

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    5/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    2.1 ,aktu Pelaksanaan

    8aktu kerja praktik dilakukan selama 4 minggu terhitung dari tanggal

    2 9anuari 3:26 , $2 9anuari 3:26. egiatan dilakukan setiap hari Senin sampai

    dengan 9umat pukul :;.:: " 26.:: 8'B.

    2.2 L)kas! Kerja Praktek 

    Pelaksanaan kerja praktik berlangsung di fungsi  Health, Safety,

     Environment (-S

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    6/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    "

    Identi,kasi

    Risiko Kebakaran

    di lantai #

    $ &enyusunan

    program

    intervensi lantai

    #

    !

    %

    Identi,kasi

    Risiko Kebakaran

    di lantai 4

    !

    !

    &enyusunan

    program

    intervensi lantai

    4

    !

    "

    Identi,kasi

    Risiko Kebakaran

    di luar -.

    !

    #

    &enyusunan

    program

    intervensi luar

    -.

    !

    4

    &em)uatan

    laporan magang

    )inggu pertama magang% brie*ing dengan penanggung ja+ab

    "#RS untuk membuat ren,ana kegiatan magang% perkenalan dengan

    seluruh sta** "#% mengumpulkan data pelaksanaan pr&gram "# RSUD

    Banten dan identi*ikasi risik& kebakaran di lantai 1 kemudian melakukan

    pen$usunan pr&gram inter'ensi untuk lantai 1!

    )inggu kedua hingga pertengahan minggu ketiga% identi*ikasi

    risik& di lantai 2 dan # RSUD Banten dan men$usun pr&gram inter'ensi!

    )inggu ke empat identi*ikasi risik& kebakaran di luar gedung rumah

    sakit dan men$usun kembali pr&gram inter'ensi! Identi*ikasi Risik&

    kebakaran terdapa beberapa k&ndisi% tempat dan sumber $ang dapat

    menimbulkan kebakaran di RSUD Banten! Diantaran$a api dapat

    bersumber dari k&mp&r gas% tabung LP-% genset% k&rsleting listrik%

    bahan kimia% autoclave% alat r&ntgen% tabung &ksigen% ataupun r&k&k!

    Dan ruangan $ang berp&tensi diantaran$a ruang gi.i% ruang genset%

    ruang lab&ra&rium% ruang panel listrik% ruang sterilisasi% dan ruang $ang

    berp&tensi terjadi k&nsleting listrik! Identi*ikasi tersebut sebagai langkah

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    7/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    a+al untuk mengembangkan sistem pr&teksi kebakaran! asil

    identi*ikasi risik& tersebut sa$a buat dalam tabel untuk memudahkan

    dalam penentuan tindakan pengendalian!

    Pada minggu terakhir pr&ses magang diisi dengan pen$elesaian

    identi*ikasi se,ara keseluruhan dalam bentuk lap&ran tertulis! Diskusi

     juga dilakukan% baik dengan pembimbing lapangan di RSUD Banten

    maupun dengan pembimbing magang di kampus! Dan terakhir 

    presentasi hasil magang dilakukan di depan pembimbing untuk

    menerangkan pen,apaian apa saja $ang didapat dari kegiatan magang

    ini!

    BAB III

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    8/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    +am%aran Umum "#UD Banten

    3.1 #ejarah "umah #ak!t Umum Daerah Banten

    Rumah Sakit Umum Daerah Banten berlokasi di 9l.Syekh &a#a#i *l,

     bantani! +ipocok 9aya! Serang,Banten merupakan salah satu fasilitas pelayanan

    kesehatan yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat

     peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Banten

    merupakan Satuan erja Perangkat Daerah (SPD) baru yang ada di lingkungan

     pemerintahan Provinsi Banten yang didirikan oleh 8akil >ubernur Banten pada

    Bulan ktober 7ahun 3:2$ berdasarkan Peraturan >ubernur &omor 2 7ahun 3:2$

    tentang Pembentukan Susunan rganisasi dan 7ata erja Rumah Sakit Umum

    Daerah Banten. Sebagai SPD Baru RSUD Banten dipimpin oleh Direktur yang

    mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan

    asas otonomi daerah.

    Rumah Sakit Umum Daerah Banten (RSUD Banten) sebagai SPD di

     bidang pelayanan kesehatan memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat

    kesehatan melalui upaya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat

    khususnya di #ilayah Banten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

    3.2 Tugas *an &ungs! "#UD Banten

    Rumah Sakit Umum Daerah Banten yang selanjutnya disingkat dengan

    RSUD Banten adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

    kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan dan

     pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan pelayanan ra#at

    inap! ra#at jalan! ga#at darurat! tindakan medik! dan penunjang medik.

    3.3 Tugas P)k)k "#UD Banten

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    9/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Rumah Sakit Umum Daerah Banten merupakan Satuan erja Perangkat

    Daerah (SPD) yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat!

    mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.

    3.' &ungs! "#UD Banten

    Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud! RSUD Banten

    mempunyai fungsi sebagaimana berikut 1

    a. penyelenggaraan pelayanan medis dan nonmedis?

     b. penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan nonmedis?

    c. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan kepera#atan?

    d. penyelenggaraan pelayanan rujukan?

    e. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan?

    f. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan? dan

    g. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

    3. /!s! Dan M!s! "#UD Banten

    3..1 /!s! 0

    Seluruh jajaran dan unit kerja di lingkungan RSUD Banten perlu memiliki

     pandangan dan komitmen agar RSUD Banten senantiasa dapat eksis! antisipatif!

     proaktif dan inovatif di masa depan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

    serta menghadapi perubahan lingkungan internal maupun eksternal organisasi

    maupun perkembangan permasalahan kesehatan secara lokal! regional maupun

    global. Sejalan dengan pandangan dan harapan dimaksud maka @isi RSUD

    Banten dinyatakan dalam rumusan! yaitu 1 "umah #ak!t P!l!han Utama

    Dengan Pelaanan #antun. @isi tersebut di atas untuk mendukung ter#ujudnya

    AProvinsi Banten menjadi daerah kondusif untuk berinvestasi yang berorientasi

     pada pembangunanA.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    10/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    3..2 M!s! 0

    Pernyataan misi mengandung secara eksplisit apa yang harus dicapai oleh

    dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam upaya mencapai visi.Sejalan dengan pemikiran tersebut maka RSUD Banten memiliki misi 1

    2. %eningkatkan kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit secara

     berkesinambungan dalam hal Skill ! Knowledge dan Attitude.

    3. %engembangkan bangunan yang atraktif dan peralatan medis yang

    canggih dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi kedokteran.

    $. %emberikan pelayanan yang berstandar nasional dan menyenangkan

     pelanggan.

    4. Berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Banten

    melalui pelayanan kesehatan perorangan dalam mendukung RP9%D Provinsi

    Banten.

    3..3 M)tt) "#UD Banten

    Kesem%uhan An*a Ke%ahag!aan Kam!

     

    3..' Tujuan *an #asaran -angka Menengah "#UD Banten

    1. Tujuan

    7ujuan merupakan gambaran hal,hal yang ingin dicapai atau dihasilkan

    secara nyata dalam jangka #aktu tertentu. Sebagai bagian internal dalam proses

     perencanaan strategis! tujuan organisasi difokuskan pada penentuan sasaran

    tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan operasional

    organisasi.

    Berdasarkan pengertian tersebut maka RSUD Banten menetapkan tujuan

    sebagai berikut 1

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    11/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    2. 7ersedianya SD% yang memiliki kompetensi ( skill, knowledge dan attitude)

    sesuai standar di bidangnya masing, masing?

    3. 7ersedianya bangunan yang attraktif! menarik dan fungsional serta peralatan

    medis yang up to date sesuai dengan perkembangan 'P7st.

    2. #asaran

    1. Peningkatan kepuasan pasien ra#at jalan dan ra#at inap.

    2. Peningkatan pelayanan penyembuhan dan pemulihan.

    3. Pengurangan rata,rata lama pasien dira#at

    3.. #um%er Daa Manus!a "#UD Banten

    Sumber Daya %anusia yang ada dilingkungan RSUD Banten terdapat dua jenis

    9abatan! yaitu 9abatan Struktural dan 9abatan 0ungsional. 9abatan Struktural terdiri

    dari 9abatan Struktural

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    12/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Ber*asarkan #tatus Pega$a! *an -en!s Pen*!*!kan Tahun 241'

    NO Jenis Tenaga Jumlah

    PNS Non PNS!/ .tatus &ega+ai !%4 67$

    "/ .trata &endidikan!/ Magister 0 ." 1 "6

    "/ .pesialis !! "$

    #/ .trata ! 2 Diploma I3 0Nakes1 "! 65

    4/ .trata ! &roesi Kedokteran 4 !7

    5/ .trata ! &roesi Kedokteran igi 4 "

    6/ .trata ! 2 Diploma I3 0Non # $

    7/ Diploma III 0Nakes1 ## "77

    / Diploma III 0Non Nakes1 ! "4

    $/ Diploma I !

    !%/ .M' !76Sumber data 1 Subbag Umum C epega#aian RSUD Banten 7ahun 3:24

    3..5 #arana *an Prasarana

    Sarana dan prasarana merupakan salah satu sumber daya upaya

     pelaksanaan kinerja! adapun sarana dan prasarana RSUD Banten yaitu 1

    1. Bangunan +e*ung

    7erletak di pusat ibu kota Provinsi Banten dekat dengan pusat

     pemerintahan dan fasilitas gedung pemerintah yang lainnya. %emiliki luas tanah

    5:.::: %3  dengan luas bangunan (Perkantoran dan Pelayanan) Bangunan

    RSUD >edung * Lt.2 2;4: m3! Bangunan 7eras $45 m3! >edung * Lt.3 2EF;

    m3! >edung * Lt.$ 24F3 m3! Bangunan RSUD >edung B Lt.2 2424 m3!

    Bangunan 7eras 3; m3! >edung B Lt.3 2424 m3! >edung B Lt.$ 2424 m3!

    >edung B Lt.4 2424 m3! Sisa tanah yang belum dikembangkan sesuai dengan

    %aster Plan yang dimiliki! beberapa gedung memerlukan perbaikan dan

     peningkatan untuk menunjang pelayanan.

    2. Alat Trans()rtas!

    endaraan roda 4 yang dimiliki RSUD Banten sementara sebanyak 2; buah!

    yaitu 4 ambulans! 2 mobil jena=ah! 2 mobil barang! 22 mobil direksi. endaraan roda 3

    sejumlah 2: buah.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    13/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    3.5 PELA6ANAN DI "#UD BANTEN

    3.5.1 Pelaanan Me*!kPelayanan medis yang tersedia di RSUD Banten! yaitu pelayanan ga#at

    darurat! pelayanan medik spesialis dasar! pelayanan medik spesialis penunjang!

     pelayanan medik spesialis lain! pelayanan medik subspesialis! pelayanan medik

    spesialis gigi dan mulut.

    3.5.2 Pelaanan Kearmas!an

    %eliputi pengelolaan sediaan farmasi! alat kesehatan dan bahan medis

    habis pakai! dan pelayanan farmasi klinik.

    3.5.3 Pelaanan Ke(era$atan *an Ke%!*anan

    %eliputi asuhan kepera#atan dan kebidanan.

    3.5.' Pelaanan Penunjang Kl!n!k 

    %eliputi pelayanan laundry/linen! jasa boga/dapur! teknik dan

     pemeliharaan fasilitas! pengelolaan limbah! gudang! ambulans! system informasi

    dan komunikasi! pemulasaran jena=ah! system penanggulangan kebakaran!

     pengelolaan gas medic! dan pengelolaan air bersih.

    3.5. Pelaanan "a$at Ina(

    9umlah tempat tidur pera#atan 2$; buah.

    3.7 Tenaga Me*!s *! "#UD Banten

    Tenaga Me*!s #tatus Ke(ega$a!an -umlah

    PN# N)n PN#

    Dokter Umum 4 22 32

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    14/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Dokter >igi 4 2 6

    Dokter Spesialis Penyakit

    Dalam

    2 2 3

    Dokter Spesialis *nak 2 4Dokter Spesialis Bedah Umum 2 2 3

    Dokter Spesialis bgyn 2 2 $

    Dokter Spesialis Radiologi 2 3

    Dokter Spesialis Patologi linik 3

    Dokter Spesialis *nestesi 4

    Dokter Spesialis %ata $ $

    Dokter Spesialis 7-7 L 3 3

    Dokter Spesialis Syaraf 3 3

    Dokter Spesialis 9antung C

    Pembuluh Darah

    Dokter Spesialis ulit C

    elamin

    3 3

    Dokter Spesialis 9i#a 2

    Dokter Spesialis Paru 2 2

    Dokter Spesialis rtopedi 2 $

    Dokter Spesialis Urologi 2 2

    Dokter Spesialis Bedah Syaraf 2 2

    Dokter Spesialis Bedah

    Digestive

    2 2

    Dokter Spesialis Bedah Plastik 2 2

    Dokter Spesialis *ndrologi 2 2

    edokteran 0orensik 2 2

    Dokter Spesialis Bedah %ulut 2 2

    Dokter Spesialis Prostodontis 2 2

    3.8 #truktur 9rgan!sas!

    3.'.1 #truktur 9rgan!sas! "#UD Banten

    3.'.2 #truktur #u%:k)m!te K3

    #T"UKTU" 9"+ANI#A#I K3 "UMAH #AKIT UMUM

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    15/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    P"9/IN#I BANTEN

    3.'.3 Tujuan K3"#

    A. Tujuan Umum

    7erciptanya lingkungan kerja yang aman! sehat dan produktif untuk 

    SD% Rumah Sakit! aman dan sehat bagi pasien! pengunjung/

     pengantar pasien! masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit

    sehingga proses pelayanan rumah sakit berjalan baik dan lancar.

    B. Tujuan Khusus

    a. 7er#ujudnya organisasi kerja yang menunjang tercapainya $RS

     b. %eningkatnya profesionalisme dalam hal $ bagi manajemen!

     pelaksana dan pendukung program.

    c. 7erpenuhi syarat,syarat $ di setiap unit kerja

    d. 7erlindungnya pekerja dan mencegah terjadinya P* dan * 

    e. 7erselenggaranya program $RS secara optimal dan menyeluruh

    f. Peningkatan mutu! citra dan produktifitas rumah sakit

    g. %engoptimalisasi sarana dan prasarana yang tersedia sesuai

    dengan standar.

    3.'.' "uang L!ngku( K3"# Pr);!ns! Banten

    KEPALA IN#TALA#I K3"#

    IND"A +UNA,AN

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    16/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Ruang lingkup $RS terdiri dari beberapa bagian diataranya adalah

    sebagai berikut1

    2. 'lmu *nalisa Resiko dan pengendalian Bahaya di tempat kerja

    3. 'lmu

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    17/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    F. Pengumpulan! pengolahan! dokumentasi data dan pelaporan kegiatan

    $

    2:. Revie# program tahunan

    3.'.7 #trateg! K3"# Pr);!ns! Banten

    2. *dvokasi ke pimpinan Rumah Sakit! Sosialisasi dan pembudayaan

    $RS

    3. %enyusun kebijakan $RS yang ditetapkan oleh pimpinan Rumah

    Sakit

    $. %embentuk organisasi $RS

    4. Perencanaan $ sesuai Standar $RS yang ditetapkan oleh

    ementerian esehatan5. %enyusun pedoman! petunjuk teknis dan SP,$RS

    6. %elaksanakan 23 Program esehatan dan eselamatan erja di

    Rumah Sakit ($RS)

    ;. %elakukan

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    18/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    RSUD

    Provins

    i

    Banten.

    kebijakan yang berkaitan dengan

    $RS! sebagai petunjuk pelaksanaan!

    melakukan koordinasi pada ba#ahan!

    melakukan pengendalian! melakukan

     penga#asan! memberi saran masukan

    dan rekomendasi serta menyiapkan

     program,program $RS RSUD

    Provinsi Banten.

    Banten

    3. %embuat

    kebijakan!

     peraturan,

     peraturan yang

     berkaitan dengan

    $.

    $. %enetapkan

     program,program

    $ RSUD

    Provinsi Banten.

    4. %elakukan

    monitoring dan

    evaluasi setiap program yang

    telah

    dilaksanakan.

    5. %elaporkan

    semua kegiatan

    $ RSUD

    Provinsi Banten

    kepada Direktur

    RSUD Provinsi

    Banten.6. %emimpin

     pelasanaan *udit

    $ mengenai

     permasalahan,

     permasalahan

    yang ad di RSUD

    Provinsi Banten.

    husunya di

     bidangkeselamatan dan

    kesehatan kerja.

    ;. %embentuk

    segera organisasi

    tanggap darurat

     bencana

    kebakaran dan

     bencana lainnya.

    3. Bagian

    esekr 

    Bagian esekretariatan mempunyai

    tugas pokok mengkoordinasikan

    2. %engurus

    masalah,masalah

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    19/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    etariata

    n

    semua keperluan $ dan tugas,tugas

    $.

    administrasi yang

    dibutuhkan d $

    RSUD Provinsi

    Banten.

    3. %enampung

    semua laporan

    dari tiap instalasi

    maupun ruangan di

    area kerja RSUD

    Provinsi Banten

    terkait mengenai

    masalah $RS.

    $. %enyusun laporan

    dari setiapcoordinator yang

    melaporkan setiap

    kegaiatan $ untuk 

    diteruskan ke

    epala 'nstalasi

    $RS.

    $. Safety

    0ire

    dan

    Protecti

    on

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    20/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    dan tanggap

    darurat secara

     periodic

    4. P*

    dan

    Pendidi

    kan!

     pelatiha

    n dan

     promos

    i

    kesehat

    an

    %empunyai tugas pemantauan

    mengenai penyakit akibat kerja dan

    memberikan arahan!seminar! pelatihan

    terkait masalah $ di Rumah Sakit

    serta merencanakan program yang

    akan di laksanakan di RSUD Provinsi

    Banten serta membuat laporannya.

    2. %embuat program

    tahunan terkait

    mengenai

     pendidikan!pelatih

    an dan promosi

    kesehatan.

    3. %engadakan

    seminar mengenai

    $ di RSUD

    Provinsi Banten

    $. %emberikanarahan,arahan

    terkait bagaimana

     bekerja secara

    aman dan selamat.

    4. %engadakan

     pertemuan safety

    setiap 2 bulan

    sekali untuk

    sharing masalah

    keselamatan dan

    kesehatan kerja

    yang ada di setiap

    ruangan.

    5. %embuat laporan

    dari kegiatan yang

    telah dilakukan

    6. %engevaluasi

     program,program

    yang telahdilakukan.

    %embuat laporan

     berkala untuk di

    tunjukkan kepada

    kepala instalasi.

    5. %aping

    *rea

    dan

    *nalisa

    %empunyai tugas memetakan area

    yang berbahaya serta memetakan alat

     proteksi kebakaran dan membuat jalur 

    evakuasi di rumah Sakit Umum

    2. %aping area yang

    memilki potensi

     bahaya di RS.

    3. %aping area

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    21/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Bahaya Daerah Provinsi Banten. system proteksi

    kebakaran.

    $. %embuat jalur

    evakuasi bencana

    4. %enentukan

    tempat berkumpul

    darurat.

    5. %embuat laporan

     bulanan rutin untuk 

    diberikan kepada

    kepala instalasi

    6. %embuat SP

    mengenai

     pekerjaan yang

    dilakukan.

    6. P*!

    P*- 

    %empunyai tugas memantau masalah

     penyakit akibat kerja dan penyakit

    akibat hubungan kerja pada karya#an

    Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi

    Banten.

    2. %endata mengenai

     penyakit akibat

    kerja yang ad di

    Rumah Sakit

    Umum Daerah

    Umum Provinsi

    Banten.

    3. %endata mengenai

    Penyakit akibathubungan kerja

    yang ada di Rumah

    Sakit Umum

    Daerah Provinsi

    Banten.

    $. %embuat SP

    mengenai program

    yang telah dibuat.

    4. %embuat laporan

    rutin bulanan

    mengenai program

    yang telah

    dilaksanakan.

    5. %emastikan pasien

    dan pengunjung

    serta karya#an

    Rumah Sakit

    Umum Daerah

    Provinsi Banten

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    22/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    selalu dalam

    keadaan selamat

    dan sehat.

    IN#TALA#I KE#EHATAN DAN KE#ELAMATAN KE"-A

    3.3.' Pen!ngkatan #DM 6ang Pr)es!)nal Dalam #et!a( Un!t Kerja

    Peningkatan sumber daya manusia di setiap unit kerja yang ada di

    Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten yaitu dengan cara melakukan

    sosialisasi mengenai peningkatan kapasitas dan efektivitas kerja khususnya

    dibidang kesehatan dan keselamatan kerja serta sosialisasi mengenai program,

     program $RS yang berhubungan dengan peningkatan SD% yang Profesional

    dan bekerja sesuai dengan prosedur serta standar yang telah diterapkan

     berdasarkan peraturan dan Standar di Rumah Sakit.

    Program,program yang diterapkan dalam meningkatkan kapasitas serta

    kemampuan SD% di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi yaitu diantaranya1

    2. Promosi mengenai program $RS

    3. Safety meeting guna meningkatkan kapasitas karya#an

    $. Promosi mengenai kesehatan dan eselamatan erja.

    3.3. Kaj!an Mengena! "es!k) D! "umah #ak!t Umum Daerah Pr);!ns!

    Banten

    %engenai resiko yang ada disetiap lingkungan kerja di sekitar Rumah

    Sakit Umum Daerah Provinsi Banten serta analisa mengenai penyakit akibat

    kerja! penyakit akibat hubungan kerja dan penyakit akibat kecelakaan kerja

    yang dilakukan pemeriksaan serta pemantauan setiap bulan guna

    meningkatkan produktifitas karya#an! untuk mengetahui hal tersebut diatasmaka $RS Provinsi Banten %engadakan kerja sama untuk melakukan

    medical check Up Salah satu program dari $RS Provinsi Banten adalah

    melakukan analisa guna mengetahui paparan setiap pekerjaan terhadap

    karya#an rumah sakit.

    3.3.5 Pr)gram Kerja K3"#

    Berikut  merupakan bagian dari program,program $RS yang akan

    diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Banten 1

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    23/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

     &o Pr)gram K3"#

    2. Pem%u*aaan Per!laku K3"#

    a. *dvokasi sosialisasi $ pada seluruh jajaran rumah sakit baik bagi SD%rumah sakit! pasien maupun pengantar pasien.

     b. Penyebaran media informasi maupun komunikasi melalui 0ilm! pamfelt!

     poster! dll

    c. Promosi $ pada setiap pekerja yang bekerja disetiap unit di rumah sakit.

    3. Pengem%angan #DM K3"#

    a. Pelatihan intern rumah sakit khusus SD% rumah sakit.

     b. Pengiriman SD% rumah sakit untuk melakukan pendidikan formal!

     pelatihan! seminar yang berkaitan dengan $.

    $. Pemantauan *an e;aluas! kesehatan l!ngkungan tem(at kerja.

    a. %apping lingkungan tempat kerja yang dianggap berbahaya! area tempat

    kerja yang belum melaksanakan program $RS dan area tempat peletakan

    alat pemadam kebakaran.

     b.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    24/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    f. %embuat kebijakan dan prosedur ke#aspadaan.

    g. %embuat rambu,rambu/tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila

    terjadi bencana.

    h. %emberikan *PD pada petugas tempat,tempat yang beresiko

    i. Sosialisasi dan penyuluhan keseluruh SD% rumah sakit j.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    25/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Selama menjalani kerja praktik di RSUD Banten! Banyak tambahan ilmu

     pengetahuan yang saya dapatkan. Dengan observasi langsung ke lapangan!

     berdiskusi dengan pembimbing lapangan! identifikasi risiko di rumah sakit hingga

    menyusun program rencana intervensi. egiatan tersebut menambah #a#asan

    saya sehingga saya mampu menganalisa dan memahami ilmu yang saya dapatkan

    dibangku kuliah dan membandingkannya dilapangan. *dapun implementasi ilmu

    yang saya terapkan dan pelajari dari kerja praktik ini yaitu sistem proteksi

    kebakaran di RSUD Banten. Sistem proteksi kebakaran yang diterapkan di RSUD

    Banten sebagai berikut 1

    1. Manajemen Pr)teks! Ke%akaran

    1.1 Pr)se*ur Tangga( Darurat

    Prosedur tanggap darurat adalah tata cara dalam

    mengantisipasi keadaan darurat! meliputi rencana/rancangan!

     pendidikan dan latihan! penanggulangan keadaan darurat!

     pemindahan dan penutupan.

    *dapun isi prosedur tanggap darurat mengenai aspek  pencegahan yang dilakukan terhadap kesiapan peralatan proteksi

    kebakaran! persediaan air! akses masuk kendaraan pemadam

    kebakaran! kesiapan tempat aman! dan kesiapan jalur evakuasi!

    aspek pemadaman dini! penyelamatan ji#a pada saat mulai terjadi

    kebakaran dan pemeriksaan secara berkala terhadap peralatan

     pemadam yang ada.

    Peralatan proteksi kebakaran yang ada di RSUD Banten

     baik aktif maupun pasif diantaranya alarm manual yang terpasang

     pada dinding di setiap lantai baik gedung * maupun gedung B.

    *larm di gedung * sudah aktif dan di gedung B belum aktif! Untuk 

    hidran! RSUD Banten tidak memiliki hidran gedung! yang

    terpasang hanya hidran halaman. Smoke detector sudah terpasang

    di beberapa ruangan seperti lobby dan ruang pendaftaran pasien!

    ada pintu darurat yang menghubungkan dengan selasar dari lantai $

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    26/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    ke lantai 2 sedangkan lantai 4 menggunakan tangga untuk 

    evakuasi! petunjuk arah untuk evakuasi sudah ada namun denah

     jalur evakuasi belum terpasang. Untuk titik kumpul RSUD Bante

    memiliki 4 titik kumpul. Prosedur pemeriksaan alat proteksi

    kebakaran dilakukan setiap $ bulan sekali untuk hidran dan 2 bulan

    sekali untuk *P*R! tidak ditemukan data pengecekan smoke

    detector dan alarm.

    1.2 9rgan!sas! Pr)teks! Ke%akaran

    Struktur organisasi kebakaran menurut Permen PU

     &o.3:/PR7/%/3::F unsur pokok organisasi penanggulangan

    kebakaran bangunan bangunan gedung terdirid ari penangung

     ja#ab! personil komunikasi! pemadam kebakaran!

     penyelamat/paramedic! ahli tekhnik! pemegang peran kebakaran

    lantai dan keamanan. Dan RSUD Banten saat ini belum

    membentuk struktur organisasi proteksi kebakaran.

    1.3 #um%er Daa Manus!a

    Salah satu bentuk pengembangan dan pembekalan

    keterampilan dalam tanggap darurat kebakaran yang dilakukan

    RSUD Banten adalah dengan melaksanakan pelatihan pemadaman

    kebakaran yang rutin dilakukan setiap tahun dan diikuti oleh

     per#akilan dari tiap unit dan bagian di RSUD banten. 7ujuan

    diadakannya pelatihan ini agar seluruh pega#ai siap dalam

    menangani keadaan darurat kebakaran. Berdasarakan data yang

    saya dapatkan! pelatihan tersebut meliputi pelatihan pemadaman

    api sederhana menggunakan *P*R dan karung basah. Pelatihan

    terakhir kali dilakukan pada bulan G3:25 yang diikuti oleh G

    karya#an bertempat di halaman belakang RSUD Banten.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    27/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Penyelenggaraan pelatihan ini dilakukan secara berjenjang hingga

    seluruh karya#an mendapatkan kesempatan yang sama.

    2. #!stem Pr)teks! Ke%akaran Akt! 

    2.1 Alarm

    *larm adalah komponen dari sistem yang memberikan

    isyarat/tanda setelah kebakaran terjadi! tanda tersebut dapat berupa

    audio atupun visual. 'nstalasi sistem deteksi dan alarm kebakaran!

    meliputi 3 jenis 1

    2. Sistem alarm kebakaran manual! terdiri dari

    a) Panel *larm?

     b) 7itik panggil manual?

    c) Signal alarm (alarm bel/bu==er/lampu).

    3. Sistem deteksi dan alarm kebakaran otomatis! terdiri dari 1

    a) panel alarm?

     b) detektor panas dan asap?

    c) titik panggil manual?

    d) Signal alarm (alarm bel/bu==er/lampu).

    RSUD Banten memiliki 4 alarm manual. 7erpasang di gedung

    * dan gedung B! namun alarm di gedung B belum aktif. *larm

    manual di lantai 2 ada 3 titik! dan masing masing 2 alarm di lantai

    3 dan $. Lantai 4 termasuk dalam gedung B! sudah terpasang alarm

    manual maupun otomatis tetapi belum berfungsi. Untuk alarm

    otomatis terhubung langsung dengan detector asap! sehingga ketika

    ada asap yang terdeteksi oleh detector asap! signal langsung

    diterima oleh alarm. Saya tidak menemukan dokumentasi

     pengecekan alarm RSUD Banten karena belum pernah

    dilakukannya pengecekan alarm.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    28/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    2.2 H!*ran

    -idran  adalah suatu sistem penanggulangaan kebakaran yang

    efektif dengan menggunakan media air bertekanan yang dialirkanmelalui pipa " pipa dan selang kebakaran. -idran dilengkapi

    dengan selang dan no=el yang tersimpan dalam kotak bercat merah.

    -idran memilki 3 jenis yaitu hidran gedung dan hidran halaman.

    1. -idran gedung adalah hidran yang terletak di gedung dan

    system serta peralatannya disediakan serta dipasang dalam

     bangunan gedung tersebut.

    . -idran halaman adalah hidran yang terletak diluar bangunan.

    Dan peralatan disediakan serta dipasang di lingkungan tersebut.

    RSUD Banten tidak memiliki hidran gedung. -idran halaman

    yang ada berjumlah 2: hidran! 3 diantaranya dilengkapi dengan

    selang dan no=el. 7itik hidran yang terpasang yaitu! $ buah hidran

    di depan gedung! 3 hidran disamping kanan! $ hidran disamping

    kiri! dan 3 hidran dibelakang gedung. -idran halaman diletakkandi sisi " sisi jalur/jalan disekitar gedung. Pada saat saya kerja

     praktik tidak melakukan pengecekan hidran karena terakhir 

     pemeriksaan hidran pada tanggal 4 &ovember 3:25 dan dilakukan

    setiap tiga bulan sekali. ondisi hidran terakhir adalah baik hanya

    saja untuk debit air kurang dari standar terkait kekuatan pompa air 

    masih kurang.

    2.3 Detekt)r ke%akaran

    Detector yang terpasang di RSUD Banten adalah detector 

    asap. Detektor asap (smoke detector) adalah alat yang mendeteksi

     partikel yang terlihat atau yang tidak terlihat dari suatu

    !% M

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    29/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

     pembakaran. Sesuai standar untuk area umum jarak detector asap

    harus tidak melebihi ;!5 meter dari dinding dan 25 meter antar 

    detector.

     

    am)ar pemasangan detetor asap

    Untuk memastikan cakupan lengkap denah! jarak antara

    detektor dan dinding harus dikurangi sampai 5 meter untuk 

    detektor asap sehingga jarak antar detector adalah 2: m.

    Detector yang terpasang di RSUD Banten masih kurang.

    Detector tidak terpasang di beberapa ruangan seperti ruang

    kepega#aian yang memiliki risiko kebakaran kelas *! di dapur!

    laboratorium! radiologi! fisioterapi! '>D dan koridor. Untuk jarak 

    antar detector yang ada melebihi 2: m.

    2.' APA" 

    *P*R (*lat Pemadam *pi Ringan) yaitu peralatan portabel

    yang dapat diba#a dan dioperasikan dengan tangan! berisi bahan

     pemadam bertekanan yang dapat disemprotkan dengan tujuan

    memadamkan api. Syarat,syarat pemasangan dan pemeliharaan alat

     pemadam api ringan (*P*R) diatur dalam Peraturan %enteri

    7enaga erja dan 7ransmigrasi no. Per,:4/%

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    30/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    dinding dengan ketinggian lebih dari 23: cm dan beberapa *P*R 

    diletakkan pada tempat yang tidak mudah terlihat dan sulit

    dijangkau seperti dibalik tembok dan dibelakang pintu. Berikut

    tabel inspeksi yang digunakan untuk pengecekan *P*R di RSUD

    Banten 1

    Ta%el !ns(eks! APA" D! "#UD Banten

      -anuar! 2415

    N(

    okasipenempatan

    &ermasalahan 7indak lanjut

    ! Lantai 2

    • 'nformasi

    • Loby

    toilet

    • R.askes

    • asir 

    • bgyn

    • Lift

    Radiologi

    • 0armasi• Depo

    bat '>D

    • Dekat

    ruang

     bedah

     plastic

    • '>D

    • 7erdapat masalah pada

    indicator tekanan yaitu pada

     penunjuk tekanan / jarumnya

    tidak berfungsi dengan baik.

    • Selang berkarat namun masih

    dapat efektif

    • Penempatan tabung *P*R 

    yang sesui serta terdapat

    masalah pada indicator tekanan yaitu pada penunjuk 

    tekanan / jarumnya tidak 

     berfungsi dengan baik 

    • Semua *P*R sudah

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    31/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    nifas

    • Lift R.

    kebidanan

    • Poli 7-7

    • R.

    kepaga#ai

    n

    • %ushola

    '+U

    • Ruang

    '+U

    • Lift '+U

    • 7angga

    darurat

    sesuai

    $ Lantai $

    Ruang bedah

    Ruang bedah

    Ruang direktur 

    R. pera#atan

     bedah

    Lift lantai $

    >%

     &urse station

    >%

    R. pr#atan

     bedah

    Lift gudang

    lantai $

    R. @'P anak 

    Lift @'P anak 

    Ruang *

    • Semua *P*R sudah

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    32/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    anak kelas

    $

    • Lift

    gudang

    lantai 4

    • Lift R.

     penyakit

    dalam

    •  &urse

    stasion

    lantai 4

    • R.

     penyakit

    dalam

    ulang

    Pengajuan *P*R 

    yang rusak

    5 >udang

    farmasi

    Sudah

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    33/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Pintu darurat di RSUD Banten berjenis pintu geser! terhubung

    dengan selasar dari lantai $ ke lantai 2. Sedangkan lantai 4 hanya

    terdapat tangga biasa sebagai jalur evakuasi. Dalam epmenkes

    2:E; tentang Standar $RS! husus pintu darurat menggunakan

     pegangan panik ( panic handle!! penutup pintu otomatis "automatic

    door closer! dan membuka ke arah tangga darurat/arah evakuasi

    dengan bahan tahan api minimal 3 jam.

    %enurut S&' :$,2;64,3::: penempatan pintu darurat harus

    diatur sedemikian rupa sehingga dimana saja penghuni dapat

    menjangkau pintu keluar. Dan jumlah minimal 3 pintu darurat

    setiap lantainya dan dilengkapi dengan tanda atau sinyal yang

     bertuliskan keluar/eHit denga #arna tulisan hijau diatas putih

    tembus cahaya dan dibelakang tanda tersebut dipasang dua buah

    lampu pijar yang selalu menyala.

    3.2 Tangga Darurat

    7angga darurat adalah tangga yang dirancang khusus untuk 

     penyelamatan bila terjadi kebakaran! tangga darurat harus dipasang

    tanda exit dan terpasang tanda yang menunjukkan level lantai..

    Dalam peraturan %enteri Pekerjaan Umum &omor 

    36/PR7/%/3::E bah#a tangga darurat harus aman dan terlindungi

    dari api dan gas panas yang beracun. onstruksi tangga harus dari

    konstruksi tetap yang permanen! tidak licin! tangga dipisahkan dari

    ruangan " ruangan lain dengan dinding beton yang tebalnbya

    minimum 25 cm atau tebal tembok $: cm yang mempunyai

    ketahanan kebakaran selama 3 jam.

    Pintu paling atas membuka kearah luar dan semua pintu

    lainnya membuka kearah ruangan tangga! pintu paling ba#ah

    membuka ke luar dan langusng terhubung ke luar. Supaya asap

    kebakaran tidak masuk ke dalam ruangan tangga! maka di depan

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    34/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    tangga dipasang exhaust fan. Sedangkan pada ruangan tangga

    dipasang  pressure fan. Di dalam dan di depan tangga diberi alat

     penerangan sebagai petunjuk arah ke tangga.

    7angga kebakaran dan bordes harus memiliki lebar minimal

    2!3: m dan tidak boleh menjepit ke arah ba#a dan dilengkapi

    dengan pegangan yang kuat setinggi 2!2:! mempunyai lebar 

    injakan anak tangga minimal 3E cm dan tinggi maksimal anak 

    tangga 3: cm.

    RSUD Banten belum memiliki tangga darurat seperti yang

    dijelaskan diatas. -ingga kini menggunakan tangga biasa sebagai

     jalur evakuasi terutama untuk lantai 4. Dan tidak ada tanda yang

    menunjukkan level tangga.

    3.3 Petunjuk Arah

    Petunjuk arah harus ditempatkan di tempat yang mudah

    terlihat dan harus terbaca dalam huruf ! simbol! maupun pictogram.

    Petunjuk arah di RSUD Banten sebagian besar sudah terpasang dan

    mudah terlihat. &amun ada beberapa yang tidak terpasang seperti

    tanda eHit pada pintu selasar! petunjuk memegang handle  pada

    tangga dan masih kurang tanda exit  sebagai petunjuk jalur evakuasi

    disetiap lantainya.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    35/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    >ambar Pemasangan Petunjuk *rah di RSUD Banten

    (Sumber1 Dokumentasi $RS)

    3.' Tem(at Berh!m(un

    %enurut S&' :$/65;2 tahun 3::2 tempat berhimpun adalah

    daerah pada bangunan yang dipisahkan dari ruangan lain dari

     penghalang asap kebakaran dimana lingkungan yang dapat

    dipertahankan dijaga untuk jangka #aktu selama daerah tersebut

    masih dibutuhkan untuk dihuni pada saat kebakaran. 7erdapat 4

    titik tumpu di RSUD Banten. 2 titik kumpul berada di depan

    gedung! 2 titik kumpul berada disamping kanan dan kiri dan 2 titik 

    tumpul berada di belakang gedung.

    7empat berkumpul harus dapat menampung jumlah

     penghuni lantai tersebut dengan ketentuan luas minimal :!$ m3 per 

    orang.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    36/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    >ambar 7itik umpul di RSUD Banten

    (Sumber1 Dokumentasi $RS)

    BAB /

    ANALI#A

    +ara penilaian manajemen dan sistem proteksi kebakaran di RSUD Banten

    ini dengan mengacu pada Permen PU &o.36/PR7/%/3::E! Permen Pu

     &o.3:/PR7/%/3::F! Standar &asional 'ndonesia! dan. &amun hanya mengacu

     pada beberapa elemen saja karena terdapat beberapa elemen yang tidak bisa

    dibandingkan terkait tidak adanya informasi mengenai elemen tersebut dan

    keterbatasan #aktu.

    1. Manajemen Pr)teks! Ke%akaran

    1.1 Pr)se*ur Tangga( Darurat

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    37/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    %enurut P

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    38/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    2. Prosedur mengenai hal " hal yang harus dilakukan jika terjadi

    kebakaran

    a. tekan tombol alarm yang terdekat hingga lampu berkedip dan terdengar suara alarm

     b. lakukan pemadaman api dengan alat yang tersedia

    seperti *P*R 

    c. berikan informasi jika terjadi kabakaran dengan

    menunjukkan dimana lokasi kebakaran terjadi lakukan

     berulang hingga tim pemadam bertindak 

    d. lakukan pengamanan seperti memutuskan rantai

    kebakaran dari bahan yang memicu meluaskan

    kebakaran

    e. bila api semakin membesar! berikan informasi melalui

     pengeras suara atau bila perlu meminta bantuan dari

     pihak luar (pemadam kebakaran kota)

    f. apabila api sudah padam monitoring dan cari informasi

    sebab kebakaran.

    Prosedur ini disampaikan kepada seluruh karya#an pada saat

     pelatihan pemadaman dan di pasang pada papan informasi disetiap

    ruangan RSUD Banten

    3. prosedur evakuasi

    a. bila situasi kebakaran tidak terkendali! lakukan

    evakuasi segera

     b. evakuasi dipimpin oleh atasan masing " masing dengan

    cara sebagai berikut 1

    , keluar melalui pintu darurat dan berkumpul

    ditempat yang telah ditentukan

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    39/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    , atasan memastikan tidak ada anggota yang

    tertinggal di dalam gedung

    $. pelatihan tanggap darurat

     pelatihan tanggap darurat di RSUD Banten sudah dilakukan

     berjenjang namun dilakukan dalam jangka #aktu yang lama!

    karena satu gelombang peltihan setiap tahunnnya. Usulan yang

    saya ajukan adalah pelatihan dilakukan setiap $ bulan dengan

    target selama satu tahun seluruh karya#an mendapatkan satu

    kali pelatihan.

    4. *udit sistem proteksi kebakaran

    *udit dapat dilakukan internal maupun kesternal dari

    organisasi penanggulangan kebakaran ataupun vendor *P*R 

    dan hidran. 7idak hanya sistem proteksi kebakaran saja yang

    diperiksa! tetapi seluruh aspek kesehatan dan keselamatan

    kerja.

    Prosedur tanggap darurat ini penting untuk diketahui

    dan dipahami oleh selurh karya#an! pasien maupun

     pengunjung karena prosedur inilah yang nantinya dapat

    memberikan keselamatan dan jalan keluar dari bahaya

    kebakaran.

    1.2 9rgan!sas! Pr)teks! Ke%akaran

    RSUD Banten belum membentuk organisasi proteksi

    kebakaran. *dapun organisasi proteksi kebakaran tersebut terdiri

    dari karya#an yang me#akili dari masing masing instalasi dan

    ruangan. %enurut P

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    40/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    membakar seluruh gedung dan menimbulkan banyak kerugian.

    Untuk pemenuhan peraturan P

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    41/49

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    42/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    >ambar Pemasangan *P*R di RSUD Banten

    (Sumber1 Dokumentasi $RS)

    Berdasarkan hasil observasi! pemasangan *P*R sebagian besar 

    masih belum sesuai dengan standar. 9umlah *P*R kurang

    dibandingkan dengan luas lantai! penempatan *P*R ditempat yang

    tidak mudah dilihat dan tersembunyi! banyak *P*R yang dipasang di

    dinding dengan ketinggian bagian atas *P*R melebihi 2!3 % dan jarak 

    apar satu dengan lainnnya lebih dari 25 meter.

    2.2 H!*ran

    -idran di RSUD Banten hanya terdapat diluar gedung!

    sedangkan didalam tidak tersedia terkait perencanaan

     pembangunan gedung RSUD Banten. Berikut tabel kesesuaian

    hidran di RSUD Banten dengan S&' :$,2;45,3:::.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    43/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    Ta%el *an gam%ar kesesua!an Pemasangan H!*ran *!

    "#UD Banten *engan #NI 43:17':2444

     & S&' :$,2;45,3::: Sesuai/tidak sesuai

    2 -idran diletakkan pada area yang

    mudah terlihat

    Sesuai

    23 Peralatan dan komponen 1 hidran

    terdiri dari selang dan no=el

    Sesuai

    $ Debit air minimum 34:: L/menit

    dan serta mampu mengalirkan air 

    minimal selama 45 menit.

    7idak sesuai

    4 Sambungan selang dan kotak  

    hidran tidak boleh terhalang

    Sesuai

    5 Pengecekan hidran secara

     berkala

    Sesuai

    >ambar Pemasangan -idran di RSUD Banten(Sumber1 Dokumentasi $RS)

    Berdasarkan tabel check list perbandingan tersebut dapat

    disimpulkan penempatan hidran sudah sesuai! inspeksi dan

     pemeriksaan hidran dilakukan $ bulan sekali dan semua hidran

    dalam kondisi baik. &amun perencanaan dan pemasangan hidran di

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    44/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    RSUD Banten belum sesuai karena debit air belum mencapai

    minimum yang disyaratkan yaitu 34::L.

     

    2.3 Alarm ke%akaran

    *larm yang tersedia di RSUD Banten terhubung ke seluruh

    ruangan. *larm manual terpasang sebanyak 4 titik. *larm di

    gedung * sudah aktif namun alarm di gedung B belum aktif.

    Diperlukan perbaikan pemasangan untuk alarm di gedung B.

    *larm otomatis terhubung langsung dengan detector asap.

    etika detector menangkap asap alarm otomatis akan berbunyi.

    Untuk alarm manual! apabila terjadi kebakaran petugas dapat

    membuka kotak alarm dan menekan tombol. &amun pemeriksaan

    alarm tidak pernah dilakukan. Sedangkan alam Pedoman 7eknis

    Prasarana Rumah Sakit Sistem Proteksi ebakaran *ktif oleh

    emenkes R' mengatur tentang pemeriksaan alarm harus

    dilakukan setiap 6 buln sekali. 

    Sehingga tidak terjamin alarm

    dapat berfungsi ketika saat harus digunakan.

    >ambar Pemasangan *larm di RSUD Banten

      (Sumber1 Dokumentasi $RS)

    2.' #(r!nkle

    Sprinkle merupakan sistem yang digunkan untuk 

    memadamkan kebakaran pada sebuah bangunan. Sprinkle akan

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    45/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    secara otomatis menyala bila ada kebakaran yang terjadi. -al yang

    harus diperhatikan dalam perencanaan sistem sprinkle adalah jenis!

    sistem! fungsi! dan penyedia air. Perencanaan a#al suatu sistem

     pencegahan kebakaran dimulai sejak perencanaan pembangunan.

    Pembangunan gedung RSUD Banten tidak merencakan penyediaan

    air untuk sprinkle! sehingga tidak ditemukan sprinkle di gedung *

    maupun gedung B RSUD Banten.

    2. Dete>t)r ke%akaran

    Detector kebakaran yang terdapat di RSUD Banten adalah

     jenis detector asap. 9umlah yang terpasang belum memenuhi

    ketentuan dan jarak pemasangan detector dengan detector yang

    lainnya lebih dari standar ($ m). Penentuan jarak ini dimaksudkan

    agar dapat mendeteksi asap yang ada diseluruh ruangan sebelum

    terjadinya api. Berikut tabel kesesuaian pemasangan detector asap

    dengan S&' :$,$FE5,3:::.

    Ta%el *an gam%ar kesesua!an Pemasangan H!*ran *!

    "#UD Banten *engan #NI 43:3=8:2444

     &o S&' :$,$FE5,3::: Sesuai/tidak sesuai

    2 7erdapat detector kebakaran di

    seluruh ruangan

    7idak sesuai

    3 Diakukan pemeriksaan secara

     berkala

    7idak sesuai

    $ Penyimpanan hasil dari semua

     pemeriksaan.

    7idak sesuai

    %aka dapat disimpulkan bah#a pemasangan detector 

    kebakaran di RSUD Banten belum memenuhi seluruh standar.

    arena jumlah! jarak dan tidak dilakukan pemeriksaan secara

     berkala. Sehingga tidak diketahui kesensitifitasnya.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    46/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    3. #arana (enelamatan j!$a

    3.1 P!ntu Darurat

    Dalam epmenkes 2:E; tentang Standar $RS! husus pintu

    darurat menggunakan pegangan panik ( panic handle!! penutup pintu

    otomatis "automatic door closer! dan membuka ke arah tangga

    darurat/arah evakuasi dengan bahan tahan api minimal 3 jam. Pintu

    darurat di RSUD Banten tidak sesuai dengan epmenes 2:E; tentang

    standar $RS. Pintu berjenis pintu geser! tentu tidak menggunakan

     penutup pintu otomatis dan terbuat dari kaca bukan bahan tahan api.

    9umlah pintu darurat tidak sesuai S&' S&' :$,2;64,3:::

    karena jumlah pintu darurat hanya 2 pada lantai 2!3 dan $. Dan tidak 

    dilengkapi dengan tanda atau sinyal yang bertuliskan keluar/eHit

    >ambar Pintu Darurat di RSUD Banten

    (Sumber1 Dokumentasi $RS)

    3.2 Tangga Darurat

    RSUD Banten belum memiliki tangga darurat. Untuk 

    evakuasi yang tersedia selasar dan terhubunga hanya sampai lantai

    $. untuk lantai 4 karena hingga kini menggunakan tangga biasa

    sebagai jalur evakuasi.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    47/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    $.$ Petunjuk Arah

    %enurut Peraturan %enteri Pekerjaan Umum

     &o.36/PR7/%/3::E! Petunjuk arah eHit di RSUD banten sudah jelas dan mudah terlihat dengan tulisan hijau diatas dasar putih

    tembus cahaya. &amun beberapa seperti tulisan eHit di pintu

    selasar! dan pintu eHit lainnya tidak terpasang. Petunjuk arah

    evakuasi juga masih kurang.

    3. Tem(at Berh!m(un

    Dari 4 titik kumpul di RSUD Banten. 2 titik kumpul berada

    di depan gedung! namun terdapat panel listrik yang berisiko terjadi

    kebakaran sehingga titik kumpul didepan RSUD Banten masih

     berisiko terhadap keselamatan. Dan titik kumpul yang terletak 

    disamping kiri tampak tidak terurus dengan rumput yang tinggi

    yang berisiko terdapat binatang seperti ular.

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    48/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    BAB I/

    KE#IMPULAN DAN #A"AN

    esimpulan

    Berdasarkan hasil kerja praktik di RSUD Banten mengenai sistem proteksi

    kebakaran dapat disimpulkan 1

    2. Sistem proteksi kebakaran di RSUD Banten masih memiliki beberapa

    kelemahan yaitu belum dibentuknya panitia tanggap darurat kebakaran dan

     bencana dengan uraian kerja yang jelas! sarana proteksi sprinkle tidak ada!

    smoke detector yang kurang! penempatan apar yang belum sesuai seperti

    tinggi *P*R yang digantung di dinding melebihi standar yaitu 23:m!

    letaknya yang tersembunyi sehingga tidak udah dilihat dan beberapa tidak 

    dipasang cara penggunaanya. Untuk inspeksi dan pemeliharaan *P*R 

    dilakukan rutin tiap bulannya namun pemeliharaan hidran masih belum

    dilakukan dengan rutin.

    3. Program pencegahan dan pengendalian kebakaran yang terorgansir akan

    menekan risiko timbulnya api dan menekan risiko timbulnya kebakaran.

    Beberapa program pencegahan kebakaran yang sudah sudah dilakukan di

    RSUD Banten yaitu larangan merokok yang sudah disebar diseluruh area

    rumah sakit! memenej pengguanaan listrik yang berlebih. &amun

     penga#asannya masih rendah

    $.

    Saran

    2. Penambahan alat proteksi kebakaran seperti smoke detector dan

     pemasangan sprinkle!

    3. %eningkatkan penga#asan terhadap perokok di area RSUD Banten

  • 8/18/2019 Sistem Managemen Penanggulangan Kebakaran Di Rsud Banten

    49/49

    Departemen Keselamatan dan Kesehatan KerjaFakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas Indonesia

    $. Sosialisasi kepada karya#an untuk melaporkan hal " hal yang berpotensi

    terjadinya kebakaran! kecelakakaan kerja! maupun nearmiss

    4. Penempatan prosedur kejadian kebakaran di tempat strategis untuk memudahkan proses tanggap darurat

    5. %elakukan audit $ yang dapat dilakukan minimal 2 tahun sekali.

    Daftar Pustaka