sistem informasi sumber daya manusia rumah sakit

22
PUTU RUSDI ARIAWAN 1 SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT SISTEM INFORMASI OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN (0504405050) PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2010

Upload: rusdi-ariawan

Post on 20-Jun-2015

2.674 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 1

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA

MANUSIA RUMAH SAKIT

SISTEM INFORMASI

OLEH :

PUTU RUSDI ARIAWAN (0504405050)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2010

Page 2: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke

berbagai sektor termasuk juga dalam sector kesehatan. Secara generik, alasan

utama menggunakan teknologi informasi adalah agar mampu memberikan

pelayanan kesehatan masyarakat secara lebih efisien, meningkatkan efektivitas

dan produktivitas kerja serta menguatkan fungsi stratejik organisasi kesehatan

masyarakat dengan memanfaatkan informasi kesehatan dari berbagai sumber.

Sehingga, seorang praktisi kesehatan masyarakat harus mampu menggunakan

informasi kesehatan secara efektif, memanfaatkan teknologi informasi secara

efektif serta mengembangkan, mengelola dan memelihara program teknologi

informasi kesehatan masyarakat secara efektif pula.

Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat

information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal.

Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah

satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di

Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun

rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi

investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang

relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasinya,

rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.

Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi

merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi

(sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi

pada saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis,

dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000

artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat

tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte

Page 3: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 3

perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan

mengolahnya menjadi informasi, Teknologi Informasi juga mampu

menyimpannya dengan jumlah kapasitas yang jauh lebih banyak jika

dibandingkan dengan cara-cara manual. Konvergensi dengan menggunakan

teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah

dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang

sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan

pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih

besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini,

adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak

memberikan perhatian istimewa.faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta

refleksi bagi komunitas rekam medis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia rumah sakit ?

2. Faktor – factor apa saja yang mempengaruhi dalam Sistem Informasi

Sumber Daya Manusia rumah sakit?

3. Mencari tahu hambatan dan kendala di dalam SDM rumah sakit?

1.3 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah

1. Memberi gambaran hal yang terkait dengan Sumber Daya Manusia bagi

pelayanan rumah sakit.

2. Memberikan gambaran system informasi dan alur program dari Sumber

Daya Manusia rumah sakit

Page 4: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 4

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem Informasi Sumber Daya manusia

rumah sakit.

2. Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi dalam Sistem

Informasi Sumber Daya Manusia rumah.

Page 5: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information system).

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

sebagai berikut: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. Di dalam suatu

informasi terdapat beberapa komponen yang terkait dengan system informasi

yaitu:

1. Pemakai

2. Tujuan

3. Masukan – proses – keluaran

4. Data

5. Teknologi

6. Model

7. Pengendali

System informasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1.Komponen yang terkait dalam system informasi

Teknologi

Masukan Proses Keluaran

Model Pengendalian

Data Tujuan Pemakai

Page 6: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 6

2.2 Sistem informasi Sumber Daya manusia

Personil merupakan salah satu sumber daya fisik yang mengalir melalui

perusahaan yang diakui sebagai sumber daya yang berharga, dan departemen

sumber daya manusia berperan penting dalam arus tersebut. Departemen sumber

daya manusia, disebut SDM, merupakan suatu area fungsional perusahaan, yang

melaksanakan fungsi staf. SDM bertanggung jawab membawa personil dari

lingkungan ke perusahaan. Hal ini mencakup perekrutan, pewawancaraan dan

pengujian. Setelah personil diterima, SDM menyimpan catatan-catatan pegawai

dan keluarganya. Jika personil berhenti kerja, SDM melakukan wawancara keluar

untuk memperoleh pandangan mengenai kebijakan sumber daya manusia

perusahaan, dan mengatur program pensiun dari pegawai yang pensiun, atau

dengan kata lain, sumber daya manusia mendukung area fungsional lain dengan

membantu mendapatkan personil baru, mempersiapkan personil untuk melakukan

tugasnya, dan menangani semua pencatatan yang berhubungan dengan pegawai

dan mantan pegawai. Sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya

manusia perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia (human

resource information system). HRIS mengumpulkan dan memelihara data yang

menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi,

dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Subsistem input HRIS yang

mengadakan penelitian khusus mengenai pekerjaan-pekerjaan perusahaan

dilaksanakan oleh subsistem penelitian sumber daya manusia. Penelitian ini

mengungkapkan tugas-tugas pekerjaan yang harus dilaksanakan, pengetahuan dan

keahlian yang diperlukan, dan tingkat kompensasi yang sesuai.

2.3 Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan

pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan

penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk

kegiatan rumah sakit.

Page 7: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 7

Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis komputer

(Computer Based Hospital Information System) akan berhasil dengan baik,

apabila memperhatikan konsep-konsep dasar pengembangan sistem informasi.

Pada dasarnya rancang bangun/desain SIRS, secara global (rancangan

global) adalah identik antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya dan

yang membedakannya adalah dalam rancangan rinci. Secara global SIRS dibagi

menjadi 6 subsistem, yaitu:

1.Subsistem Layanan Kesehatan, yang dijabarkan lagi menjadi 3 modul, yaitu

(a) Modul Rawat Jalan,

(b) Modul Rawat Inap dan

(c) Modul Penunjang Medis,

2.Subsistem Rekam Medis,

3 Subsistem Personalia,

4.Subsistem Keuangan,

5.Subsistem Sarana/Prasarana dan

6.Subsistem Manajemen Rumah Sakit.

Rancangan global SIRS dapat dikatakan relatif stabil untuk waktu yang

lama, selama fungsi/tugas utama rumah sakit tidak berubah secara mendasar.

Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu dalam 2

hal penting yaitu (1) kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS dan (2) sasaran

dari pengembangan SIRS tersebut. Adapun tahapan yang dilakukan dalam

pengembangan SIRS terdiri dari 6 tahapan, yaitu

(1) Penyusunan RencanaInduk Pengembangan SIRS,

(2) Penyusunan Rancangan Global SIRS,

(3) Penyusunan RancanganDetail/Rinci SIRS,

(4) Pembuatan Prototipe,

(5) Implementasi SIRS,

(6) Operasionalisasi dan Pemantapan SIRS

Page 8: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 8

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam menganalisis adalah data sekunder yang

berasal dari kajian pustaka.

3.2 Prosedur Pengolahan Data

Setelah mendapat data mentah dari berbagai sumber, maka data

tersebut diolah dengan :

- Mencari hal-hal yang penting dari berbagai sumber data.

- Menarik kesimpulan yang menjawab rumusan masalah.

3.3 Teknik Mengambil Kesimpulan

Dalam menarik suatu kesimpulan diperlukan beberapa pertimbangan

seperti :

- Kesimpulan langsung berhubungan dengan rumusan masalah.

Page 9: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 9

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Sistem Informasi Sumber Daya Manusia rumah sakit

Keterkaitan SI – SDMRS

Keterkaitan antara berbagai hal yang terkait dengan system informasi Sumber

Daya Manusia Rumah sakit, dapat dilihat seperti pada gambar berkut ini:

Bagan 2. Keterkaitan SI – SDMRS

Pengembangan SI – SDMRS

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka pengembangan

system Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit,adanya hal – hal yang perlu

diperhatikan seperti di bawah ini.

Sub fungsi Manajemen SDM Perencanaan

Staffing

Pelatihan dan pengembangan karir

Menajemen kerja

Kompensasi

Kualitas suasana kerja

Lingkungan Legal

Polik

Sosial

Sistem Informasi lain Di dalam Organisasi

Payroll

General

ledger

System Informasi di luar

Organisasi Asuransi

Dana pension

Konsultan

pajak

Proses manajemen strategic

Pengembangan pelayanan

Diversifikasi

Merger

Akusisi

SIM

SDM

Page 10: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 10

keadaan diatas memberikan gambaran adanya kekhususan pada system

informasi jenis ini, sehingga akan, yang memerlukan dan perhatian akan

petingnya pedoman tailor made.

Siklus Hidup SI – SDMRS

Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas enam tahap, yaitu :

1. Perencanaan Sistem

2. Analisis sistem

3. Rancangan sistem general (atau konseptual)

4. Evaluasi dan pemilihan sistem

5. Rancangan sistem terinci (atau fungsional)

6. Implementasi system

Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik,

tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem

serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.

Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu:

1. Merencanakan proyek-proyek sistem, terdiri dari:

a.mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik

perusahaan

b. mengidentifikasi proyek-proyek sistem;

c. menetapkan sasaran proyek-proyek sistem;

d. menetapkan kendala proyek-proyek sistem;

e. menentukan proyek-proyek sistem prioritas;

f. membuat laporan perencanaan sistem; dan

g. meminta persetujuan manajemen.

Fungsi Spesifik

Formulir dan tampilan khusus

Laporan tersendiri

Analisis khusus

Elemen Data yang Unik

Page 11: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 11

2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari:

a. menunjuk team analis; dan

b. mengumumkan proyek pengembangan sistem.

3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan, terdiri dari:

a.mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran

proyek sistem

b.melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan

penelitian

Analisis Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu

perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahuluuntuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

yang sedang berjalan. Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan

sebagai berikut:

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke

dalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam

menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah:

1. Mengidentifikasi masalah (identify)

Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem.

Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk

dipecahkan. Menentukkan titik keputusan dimana letak penyebab masalahnya

sehingga proses pemecahan masalahnya dapat lebih terarah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)

Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara

terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang

diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu

Page 12: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 12

mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba

menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.

3. Menganalisis sistem (analize)

Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang

berjalan, kemudian melakukan analisis sistem secara keseluruhan serta

permasalahan yang terjadi untuk menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya

dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan

seperti: apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang

mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem

dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti: mengapa

dikerjakan, perlukah

dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik.

4. Laporan hasil analisis (report)

Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan

keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem,sehingga

memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi

bagi pengembangan sistem selanjutnya.

Aplikasi Teknologi Informasi untuk Mendukung

Manajemen Informasi Kesehatan

Secara umum masyarakat telah mengenal produk teknologi informasi

dalam beberapa bentuk diantaranya

perangkat keras

perangkat lunak

infrastruktur.

Perangkat keras meliputi beberapa perangkat yaitu perangkat input

(keyboard, monitor, touch screen, scanner, mike, camera digital, perekam video,

barcode reader, maupun alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital). Perangkat

keras ini bertujuan untuk menerima masukan data/informasi ke dalam bentuk

digital agar dapat diolah melalui perangkat komputer. Selanjutnya, terdapat

Page 13: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 13

perangkat keras pemroses yang lebih kita kenal dengan sebutan CPU (central

procesing unit) dan memori komputer. Perangkat keras ini berfungsi untuk

mengolah serta mengelola sistem komputer dengan dikendalikan oleh sistem

operasi komputer. Selain itu, terdapat juga perangkat keras penyimpan data baik

yang bersifat tetap (hard disk) maupun portabel (removable disk). Perangkat keras

berikutnya adalah perangkat outuput yang menampilkan hasil olahan komputer

kepada pengguna melalui monitor, printer, speaker, LCD maupun bentuk respon

lainnya.

Selanjutnya dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi dan

perangkat aplikasi dimana contoh untuk perangkat system informasi adalah

Windows, Linux atau Mac yang memiliki tugas untuk mengelola hidup matinya

komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai

perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer. Sedangkan perangkat

aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan

tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi,

mengelola database dan lain sebagainya. Selain itu terdapat juga program utility

yang membantu sistem operasi dalam pengelolaan fungsi tertentu seperti

manajemen memori, keamanan komputer dan lain-lain.

Pada aspek infrastruktur, kita mengenal ada istilah jaringan komputer baik

yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang

dikenal dengan nama Local Area Network maupun jaringan yang lebih luas,

bahkan bisa meliputi satu kabupaten atau negara atau yang dikenal sebagai Wide

Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastruktur dalam teknologi informasi

seringkali disatukan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sehingga

muncul istilah konvergensi teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA

(personal digital assistant) yang berperan sebagai komputer genggam tetapi sarat

dengan fungsi komunikasi (baik Wi-Fi, bluetooth maupun GSM) merupakan salah

satu contoh diantaranya.

Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan, maupun output),

perangkat lunak serta infrastruktur, ketiga-tiganya memiliki potensi besar untuk

meningkatkan efektivitas maupun efisiensi manajemen informasi kesehatan.

Page 14: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 14

Beberapa contoh penting penggunaan system informasi di dalam SDM

Rumah Sakit:

1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)

Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan

komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis

komputer. Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga

saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan rekam

medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data

model bagi rumah sakit lainnya. Pengertian rekam medis berbasis Komputer

bervariasi, akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat

semua data medis, demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di

rumah sakit. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data

klinis pasien baik yang berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat

diagnosisi (EKG, radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun

interpretasi klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya

disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan

pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter dapat

mematuhi protokol klinik

.

2. Teknologi penyimpan fortable

Salah satu aspek penting dalam pelayanan kesehatan yang menggunakan

pendekatan rujukan (referral system) adalah continuity of care. Dalam konsep ini,

pelayanan kesehatan di tingkat primer memiliki tingkat konektivitas yang tinggi

dengan tingkat rujukan di atasnya. Salah satu syaratnya adalah adanya komunikasi

data medis secara mudah dan efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan

menggunakan teknologi informasi adalah penggunaan smart card (kartu cerdas

yang memungkinkan penyimpanan data sementara). Smart card sudah digunakan

di beberapa negara Eropa maupun AS sehingga memudahkan pasien, dokter

maupun pihak asuransi kesehatan. Dalam smart card tersebut, selain data

demografis, beberapa data diagnosisi terakhir juga akan tercatat. Teknologi

penyimpan portabel lainnya adalah model web based electronic health record

Page 15: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 15

yang memungkinkan pasien menyimpan data sementara kesehatan mereka di

Internet. Data tersebut kemudian dapat diakses oleh dokter atau rumah sakit

setelah diotorisasi oleh pasien. Teknologi ini merupakan salah satu model aplikasi

telemedicine yang tidak berjalan secara real time.

Aplikasi penyimpan data portabel sederhana adalah bar code (atau kode

batang). Kode batang ini sudah jamak digunakan di kalangan industri sebagai

penanda unik merek datang tertentu. Hal ini jelas sekali mempermudah

supermarket dan gudang dalam manajemen retail dan inventori. Food and Drug

Administration (FDA) di AS telah mewajibkan seluruh pabrik obat di AS untuk

menggunakan barcode sebagai penanda obat. Penggunaan bar code juga akan

bermanfaat bagi apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit dalam mempercepat

proses inventori. Selain itu, penggunaan barcode juga dapat digunakan sebagai

penanda unik pada kartu dan rekam medis pasien.

Teknologi penanda unik yang sekarang semakin populer adalah RFID (radio

frequency identifier) yang memungkinkan pengidentifikasikan identitas melalui

radio frekuensi. Jika menggunakan barcode, rumah sakit masih memerlukan

barcode reader, maka penggunaan RFID akan mengeliminasi penggunaan alat

tersebut. Setiap barang (misalnya obat ataupun berkas rekam medis) yang disertai

dengan RFID akan mengirimkan sinyal terus menerus ke dalam database

komputer. Sehingga pengidentifikasian akan berjalan secara otomatis.

3. Teknologi nirkabel

Pemanfaatan jaringan computer dalam dunia medis sebenarnya sudah

dirintis sejak hampir 40 tahun yang lalu. Pada tahun 1976/1977, University of

Vermon Hospital dan Walter Reed Army Hospital mengembangkan local area

network (LAN) yang memungkinkan pengguna dapat log on ke berbagai

komputer dari satu terminal di nursing station. Saat itu, media yang digunakan

masih berupa kabel koaxial. Saat ini, jaringan nir kabel menjadi primadona karena

pengguna tetap tersambung ke dalam jaringan tanpa terhambat mobilitasnya oleh

kabel. Melalui jaringan nir kabel, dokter dapat selalu terkoneksi ke dalam

database pasien tanpa harus terganggun mobilitasnya.

Page 16: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 16

4. Komputer genggam (Personal Digital Assistant)

Saat ini, penggunaan komputer genggam (PDA) menjadi hal yang semakin

lumrah di kalangan medis. Di Kanada, limapuluh persen dokter yang berusia di

bawah 35 tahun menggunakan PDA. PDA dapat digunakan untuk menyimpan

berbagai data klinis pasien, informasi obat, maupun panduan terapi/penanganan

klinis tertentu. Beberapa situs di Internet memberikan contoh aplikasi klinis yang

dapta digunakan di PDA seperti epocrates. Pemanfaatan PDA yang sudah disertai

dengan jaringan telepon memungkinkan dokter tetap dapat memiliki akses

terhadap database pasien di rumahs akit melalui jaringan Internet. Salah satu

contoh penerapan teknologi telemedicine adalah pengiriman data radiologis

pasien yang dapat dikirimkan secara langsung melalui jaringan GSM. Selanjutnya

dokter dapat memberikan interpretasinya secara langsung PDA dan memberikan

feedback kepada rumah sakit.

4.2 Faktor – faktor mempengaruhi dalam Sistem Informasi Sumber Daya

Manusia rumah sakit

Subsistem penelitian sumber daya manusia mengumpulkan data melalui

proyek penelitian khusus yaitu :

a. Penelitian suksesi, dilakukan untuk mengidentifikasi orang-orang dalam

perusahaan yang merupakan calon bagi posisi yang akan tersedia.

b. Analisis dan evaluasi jabatan, mempelajari setiap jabatan dalam suatuarea

untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasikan pengetahuandan keahlian

yang diperlukan.

c. Penelitian keluhan, membuat tindak lanjut atas keluhan yang di sampaikan

pegawai untuk berbagai alasan. Subsistem output HRIS yang mencakup

semua aplikasi yang membantu perusahaan mengantisipasi kebutuhan SDM

di masa depan, seperti bagan organisasi, perkiraan gaji, analisis/evaluasi

pekerjaan, dan pembuatan model kerja adalah subsistem perencanaan tenaga

kerja. Sedangkan subsistem perekrutan digunakan untuk menelusuri lamaran-

lamaran kerja sebelum dipanggil, juga untuk melakukan pencarian internal

untuk mengidentifikasi pegawai yang patut dipertimbangkan untuk

Page 17: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 17

kesempatan kerja yang berkembang dalam perusahaan. Sumber daya manusia

melaksanakan empat kegiatan utama, yaitu :

1. Perekrutan dan Penerimaan

SDM membantu membawa pegawai baru ke dalam organisasi

denganmemasang iklan lowongan kerja dengan memberitahukan posisi yang

dibutuhkan melalui Koran atau Radio, dan mengurus ujian bagi pegawai.

2. Pendidikan dan Pelatihan

Selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program

pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan

dan keahlian kerja pegawai.

3. Manajemen Data

SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai, dan

memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

Manajemen data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang

mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data

perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan dan tersedia bagi pemakai.

Kegiatan manajemen data mencakup :

a. Pengumpulan data

Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir

yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi sistem.

b. Integritas dan pengujian

Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya

berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan

sebelumnya.

c. Penyimpanan

Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetik atau piringan

magnetik.

d. Pemeliharaan Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data

yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumber daya tetap mutakhir.

e. Keamanan

Page 18: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 18

Data dijaga untuk mencegah penghanta dijaga untuk mencegah

penghanunaan.

f. Organisasi Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan

informasi pemakai.

g. Pengambilan Data tersedia bagi pemakai.

4. Penghentian dan administrasi tunjangan

Selama seseorang dipekerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket

tunjangan seperti: rumah sakit, asuransi kesehatan. Setelah penghentian, SDM

mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan pegawai yang berhak.

Salah fungsi operasional Manajemen Sumber Daya Manusia adalah fungsi

pengadaan. Kegiatan pengadaan pegawai merupakan kegiatan yang sangat

penting, sulit dan sangat kompleks karena untuk mendapatkan dan

menempatkan orang-orang yang kompeten serasi serta efektif tidaklah

semudah menempatkan berbagai peralatan seperti mesin yang telah memiliki

fungsi yang jelas dan tidak akan berubah fungsi karena mesin

adalah benda mati sedangkan pengadaan dan penempatan pegawai

merupakan kegiatan yang berhubungan dengan manusia. Pengertian

pengadaan menurut Hasibuan, pengadaan adalah proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif

dan efisien membantu tercapainya tujuan organisasi.

Pengadaan pegawai ini merupakan langkah pertama dan

mencerminkan berhasil-tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Jika

pegawai yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan

relatif mudah, sebaliknya bila pegawai yang diperoleh kurang memenuhi

persyaratan maka sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

4.3 Hambatan dan Kendala dalam sumber daya manusia rumah sakit

Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam

penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika

masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data

Page 19: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 19

administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu

kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan

semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi

pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI

kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan

pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya.

Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan

tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan

tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya

aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.

Page 20: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 20

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan. Sistem informasi rumah sakit

adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data,

penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian

informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit sehingga di dalam suatu

rumah sakit dibutuhkan adanya suatu sistem informasi

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah perlunya penjelasan yang lebih

dalam terhadap SDM yang ada mengenai tentang TI di dalam sistem informasi,

Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan

salah satu kuncinya.

Page 21: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 21

DAFTAR PUSTAKA

Boar, Bernard H., The Art of Strategic Planning for Information Technology, 1st

ed., John Wiley & Sons, 1993

Dalmy Iskandar, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien, Sinar Grafika,

1998

Sabarguna,Boy S,Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit,Konsorsium Rumah

Sakit Islam Jateng,2003

Weilert, Michael, “Implementing Informa-tion Systems” dalam buku Clinical

Laboratory Medicine, Laboratoy and Hos-pital Information Systems,

W.B.Saunders Co, 1991

Kuhn, Klaus A; Lenz, Richard; Blaser, Rainer, Building a Hospital Information

System : Design Considerations Based on Results from Europe-wide Selection

Process, The 1999 American Medical Informatics Association Symposium, 1999

http://www.amia.org/pubs/symposia/D0056 14.PDF

Page 22: Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

PUTU RUSDI ARIAWAN 22

BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : [email protected]

www.facebook.com/turusdi