sistem informasi manajemen di shuttle · pdf fileadapun maksud dan tujuan dilakukannya...
TRANSCRIPT
Subyek : Tugas Kelompok Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Waktu Penyerahan : 28 Juli 2011 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SHUTTLE EXPRESS, PIZZA HUT
DAN PT. INDOTURBINE
Disusun oleh :
Daniel Edward Syauta (P056100493.36E)
Asniar ( P056100473.36E)
Laksmi Wijaya (P056100593.36E)
MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian pesat, hal tersebut
dapat kita lihat dan kita rasakan di sekeliling kita secara langsung maupun tidak
langsung. Perkembangan tersebut tengah berdampak pada segala aspek kehidupan
manusia.
Salah satu jenis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
perkembangan dunia komputasi, satu diantaranya adalah kemajuan Sistem
Informasi. Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling
terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah
komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau
komponen pengendali. Hampir tidak ada batas ruang dan waktu sehubungan dengan
Sistem Informasi tersebut. Informasi dari tempat yang jauh secara fisik dapat dengan
cepat dan mudah diketahui oleh kita. Melalui Sistem Informasi yang berbasis
teknologi informasi pekerjaan menjadi mudah, efektif dan efisien.
Saat ini kebutuhan di bidang Sistem Informasi sudah merupakan hal yang
umum di tengah perkembangan komputerisasi, termasuk bagi perusahaan.
Penggunaannya dapat berupa internet, intranet ataupun ekstranet. Trend
penggunaan internet telah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Berdasarkan
Gambar 1 di bawah, pada tahun 2009, pengguna internet di dunia telah mencapai
27,1% dari seluruh total penduduk dunia, dimana sekitar sepertiga dari pengguna
tersebut adalah penduduk Indonesia.
Gambar 1. Pengguna Internet dalam Bentuk Persentase Populasi
Sumber:Bank Dunia, Indikator Pembangunan Dunia, Update tanggal 27 April 2011
Kegiatan operasional dalam sebuah perusahaan tidak hanya melibatkan
jaringan internet saja, tetapi sebuah perusahaan yang telah menerapkan teknologi
informasi secara menyeluruh umumnya telah membangun jaringan intranet dan
ekstranet yang sangat baik. Dengan demikian ketiga jaringan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah komunikasi para stakeholder perusahaan
dengan perusahaan itu sendiri.
1.2 PERUMUSAN MASALAH Dengan dilatarbelakangi hal tersebut, maka dalam kajian kali ini penulis akan
mencoba untuk menjawab beberapa permasalahan di Shuttle Express, Pizza Hut
dan PT. Indoturbine khususnya berkenaan dengan Sistem Informasi, yaitu :
1. Bagaimana penerapan penggunaan Sistem Informasi di Shuttle Express, Pizza
Hut dan PT. Indoturbine serta teknologi apa saja yang digunakan?
2. Apa manfaat dari penggunaan masing-masing Sistem Informasi tersebut dan
bagaimana pengembangan yang dapat dilakukan terkait dengan penggunaan
tersebut?
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah selain
sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen juga dilakukan
untuk mengkaji penerapan penggunaan Sistem Informasi yang ada di tiap- tiap
perusahaan yaitu Shuttle Express, Pizza Hut dan PT. Indoturbine dan dikaitkan
dengan matriks komponen Sistem Informasi. Dari sana kami membaginya
berdasarkan aktifitas yang dilakukan dengan sumber daya yang digunakan. Selain
itu pada makalah ini penulis juga akan mencoba untuk memberikan beberapa
pengembangan dalam penggunaan jaringan Sistem Informasi tersebut.
II. DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1 SHUTTLE EXPRESS 2.1.1 SEJARAH SHUTTLE EXPRESS
Sekarang ini CEO ( Chief Executive Officer ) dari Shuttle Express adalah Jim
Sherrell. Moto yang dibangun perusahaan adalah membangun budaya yang ramah
disertai dengan kualitas layanan yang prima. Perusahaan antar jemput Shuttle
Express ini mulanya berdiri pada awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. Pada saat
itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika
Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh Puget Sound,
Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland serta ke luar
negeri. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk menggunakan mobil van
daripada pesawat terbang untuk menghubungkan masyarakat, rumah, dan bisnis
dari wilayah Seattle-Tacoma-Everett untuk SeaTac Airport. Setelah mempelajari
model transportasi darat di seluruh Amerika Serikat, akhirnya diputuskan untuk
memulai peningkatan layanan.
San Juan Air telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai penerbangan
komuter paling aman dan paling profesional di AS. Suatu kepercayaan bahwa
budaya aman serta profesional ditransfer dari maskapai penerbangan akan
menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses. Tujuan langsung
perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru di atas dasar yang sama
yaitu keselamatan, layanan, dan kehandalan (safety, service and reliability ). Misi
perusahaan adalah untuk menawarkan, kepedulian terhadap rasa aman, alternatif
yang terjangkau untuk penumpang atau pengemudi dan parkir di SeaTac bandara.
Dari awal keselamatan adalah sebagai prioritas pertama perusahaan.
Konsep transportasi dari pintu-ke-pintu ini tidak pernah dilakukan di
Northwest. Setelah Shuttle Ekspres mulai beroperasi, pemerintah entitas (kota,
kabupaten, dan negara) serta perusahaan transportasi lainnya berusaha untuk
bersaing terhadap potensi perusahaan tersebut. Namun perusahaan tetap
menyediakan yang terbaik, peralatan bersih, pengemudi berseragam, dan
mempertahankan harga yang wajar karena keberhasilan terletak di antara kepuasan
para pelanggan. Yang paling penting adalah dengan memupuk budaya mengemudi
dengan aman, membuka pintu, membawa tas, dan melayani para tamu dalam setiap
cara yang mungkin. Pelanggan yang protes segera diatasi oleh opini publik yang
mendukung layanan baru yang lebih baik.
Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang.
Sebagai perusahaan muda harus menghadapi "profitabilitas" tantangan. Selang
berjalannya waktu akhirnya San Juan Air dijual ke Alaska Airlines. Dari penjualan itu
perusahaan akhirnya mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam bisnis
dengan harapan mencapai profitabilitas. Satu setengah tahun beroperasi, pada
Februari - bulan paling lambat perjalanan - perusahaan sudah menghabiskan
sebagian besar kas dan kredit. Ketika pertemuan dengan tim manajemen yang
disertai hujan dan salju di luar , dan masa depan tampak sebagai suram seperti
cuaca. Sebuah keputusan bulat dibuat untuk semua orang untuk memotong biaya
dan untuk memperbaiki operasi dengan cara apapun yang diperlukan untuk bertahan
hidup. Ini bekerja. Bisnis harus tumbuh dan akhirnya perusahaan berhasil sampai di
musim panas. Butuh waktu satu tahun lagi, tapi akhirnya mencapai keuntungan
tahunan yang kecil.
Perusahaan terus menjalankan perampingan, memegang standar yang tinggi
untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif rendah. Manajemen percaya
budaya merawat dan mempercayai orang, baik karyawan dan masyarakat
pelanggan, tetap dasar keberhasilan Shuttle Express. Pada tahun 2008 perusahaan
telah melayani lebih dari 714.000 pelanggan.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambahkan layanan baru. Awalnya
dengan menambahkan layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 memulai layanan
Mobil Kota eksekutif, yang sekarang termasuk armada limusin. Pada tahun 1999
membeli bus pertama, pendahulu dari armada bus sekarang dalam operasi.
Perusahaan terus memenuhi misi untuk menawarkan rasa aman, terjangkau, kelas
transportasi darat untuk memenuhi banyak kebutuhan pelanggan dalam perjalanan.
Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kawasan lingkungan dengan udara yang
bersih dan jalan raya tidak terlalu padat dengan menyediakan lingkungan yang
ramah, menggunakan bahan bakar alternatif dan daur ulang.
Selama 23 tahun terakhir, Shuttle Express telah membangun bisnis intinya
pada konsep share ride: Pengelompokan bersama penumpang yang bepergian ke
daerah yang sama. Dasar layanan perusahaan yaitu meminimalkan dampak
kendaraan pada lingkungan dan mendorong penggunaan yang bertanggung jawab
terhadap sumber daya dengan beberapa cara. Dengan share ride, Shuttle Ekspres
mengambil kendaraan hunian rendah dari jalan. Tahun lalu, Shuttle Ekspres
membawa lebih dari 700.000 orang dari dan ke bandara. Hal ini diterjemahkan ke 1
juta perjalanan mobil diperkirakan berpotensi disimpan. Mempertimbangkan dampak
bahwa perjalanan mobil tambahan akan menimbulkan kemacetan jalan raya dan
emisi kendaraan.
2.1.2 LAYANAN SHUTTLE EXPRESS Dalam mengembangkan usahanya, Shuttle Express telah mengadakan
beberapa layanan yang tentunya bisa memuaskan pelanggannya. Berikut adalah
beberapa layanan Shuttle Express :
- Town Cars and Limos Limos seat 4-8 and our cars seat 2-3.
- Private Vans 10-passenger shuttles
- Private Luxury Vans 6-passenger luxury limo vans
- Luxury Party Bus 16-passenger luxury coach
- Private Mini-coaches 25-28-32 passenger mini-coaches
- Layanan mobil pengantin dan beberapa acara khusus
- Pemesanan Online 24 jam
2.2 PIZZA HUT
Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang
mengkhususkan dalam pizza. Perusahaan ini didirikan pada 1958 oleh dua
mahasiswa, Dan dan Frank Carney di Wichita, Kansas. Dia dibeli oleh PepsiCo, Inc.
pada 1977. Pizza Hut sekarang ini merupakan restoran pizza berantai terbesar di
dunia, dengan hampir 12.000 restoran, kios pengantaran- ambil ke luar (delivery) di
lebih dari 86 negara.
Pizza Hut hadir di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan
merupakan restoran pizza pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut mudah ditemui
di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
2.2.1 KONSEP RESTORAN Pizza Hut mempunyai beberapa konsep restoran. Mulai dari restoran yang
hanya bisa makan di tempat (Dine In), yang tidak mempunyai layanan pengantaran.
RBD (Restaurant Based Delivery) yang menyediakan layanan pengantaran, dine in
(makan di tempat) atau pun pesan ambil (carry out). Namun kebanyakan toko baru
merupakan konsep DEL/CO yang menyediakan hanya layanan pengantaran
(delivery) dan pesan-ambil (carry out). Dan di Indonesia sendiri kebanyakan
berkonsep RBD.
2.2.2 MENU Pada umunya menu di pizza hut terbagi atas 3 jenis. Appetizer, main dishes
(pizza dan non pizza), serta dessert. Untuk appetizer atau makanan pembuka
terdapat berbagai macam jenis salad dan makanan pembuka lainnya seperti Garlic
Tomato Bruschetta, Breadstick, Chicken Wings dan Garlic Bread. Untuk main dishes,
Pizza Hut menjual pizza dalam empat jenis ukuran, personal, small, medium, dan
large. Namun, biasanya kebanyakan restoran menghilangkan jenis ukuran yang
small. Ada beberapa jenis pizza Thin & Crispy Pizza, Stuffed Crust Pizza, Dippin’
Strips Pizza, The Edge Pizza, dan Pan Pizza. Dengan berbagai macam jenis topping
disediakan (Pepperoni, Italian Sausage, Ham, Chicken, Red Onions, Black Olives,
Green Peppers, Bacon, Mushroom, Beef, Pork, Tomatoes) dan sebagai tambahan
ada pula jenis yang spesial, yaitu Meat Lovers, Pepperoni Lovers, Cheese Lovers,
Veggie Lovers, Double Cheeseburger, Supreme, Super Supreme dan yang terbaru
adalah Pizza Mia.
Selain menu - menu pizza yang umum, dibuat juga pizza sesuai dengan
wilayah masing - masing restoran berdiri disesuaikan dengan selera customer
ataupun acara khusus. Seperti Sicilian pizza, Lasagna Pizza, Double Deep Pizza,
ataupun Pizza yang dibuat menyambut Olimpiade Beijing 2008 (Pizza dengan
topping bebek peking, kentang giling dan keju) ataupun di Indonesia menyambut
perayaan Hari Raya Idul Fitri ditawarkan pizza dengan topping kare.
Untuk main dishes selain pizza ditawarkan juga makanan lain yaitu; Pasta.
Chicken Pomodoro, Fettuccine Alfredo, Chicken Fettuccine Alfredo, Meat Lasagna,
Spaghetti and Meat Sauce, Spaghetti dan Tomato Sauce. Di Indonesia sendiri
tersedia Spaghetti dengan saus tuna dan jamur, dan menyesuaikan dengan lidah
orang Indonesia yang menyukai rasa yang memiliki banyak bumbu. Karena di
Indonesia makanan pokok adalah nasi tersedia juga selain spaghetti adalah nasi
dengan siraman saus khusus. Seperti saus daging, saus ayam ataupun saus tuna
dan jamur. Yang disesuaikan dengan lidah Indonesia.
Untuk dessert terdapat berbagai pilihan kue, pie dan puding. Sedangkan
untuk minuman tedapat pilihan minuman bersoda (coke), berbagai jus, fruit punch,
limun, sirup, teh, milk shake dan biasanya di luar negeri terdapat juga bi. Penyajian
minuman selain dalam personal gelas juga ada dalam pitcher.
Dalam menunya terdapat juga menu paket khusus yaitu “Sensasi Delight”
yang menawarkan hidangan pizza dalam satu paket berdua atau pun berempat.
Terdiri dari personal pizza, spaghetti (atau nasi), garlic bread, dan minuman
(biasanya coke). Dengan harga berkisar 12 ribu-an per orang. Ada pula “Santai
Sore” yang menyediakan berbagai menu dessert sebagai camilan sore. Dan di
beberapa negara dengan mayoritas muslim biasanya terdapat paket all u can eat
selama bulan ramadhan. Sebagai tambahan, di negara - negara muslim seperti
Indonesia, Malaysia, UEA, Pakistan, Turkis, dsb. Pizza Hut telah memiliki sertifikasi
halal sesuai dengan kondisi budaya setempat.
2.3 INDOTURBINE PT. Indoturbine terbentuk pada tahun 1973, bersamaan dengan dimulainya
eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai agen dari
produk Solar Turbine ( USA ), PT. Indoturbine melihat ini sebagai bisnis yang
meningkat pesat. Pemasarannya sebagai merek kelas dunia, membuat respon yang
sangat baik dari Pertamina maupun perusahaan minyak dan gas dunia lainnya.
Kesuksesan PT. Indoturbine ini tidak terlepas dari efisiensi unit Solar Gas Turbine,
yang telah mengkombinasikan teknologi mutakhir dan jaringan pendukung dari pihak
pekerja yang kompeten dan berdedikasi.
Pada tahun 1987, PT. Indoturbine memulai untuk bekerjasama dengan IPTN
( Industri Pesawat Terbang Nusantara ) yang sekarang bernama PT. Dirgantara
Indonesia dalam overhaul mesin turbin ini. Pada mulanya kegiatan overhaul ini
hanya dapat dilakukan di USA. Biaya yang tadinya dibutuhkan untuk pengiriman
maupun service kini dapat dikurangi seiring berjalannya kemajuan teknologi dan
komunikasi yang telah dilakukan dengan para stakeholders. Dalam mengembangkan
usahanya, PT. Indoturbine memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
Pengakuan sebagai mitra terbaik dalam pengembangan industri dan energi di
seluruh Indonesia
Misi :
1. Fokus dalam solusi kebutuhan konsumen.
2. Mengembangkan sinergi dan menciptakan nilai tambah.
3. Menjunjung kepercayaan konsumen melalui performa yang berkualitas.
4. Mendapatkan “healthy return “ dalam berinvestasi.
Nilai utama yang dikembangkan :
1. Karyawan adalah aset yang paling berharga.
2. Komitmen dan kerjasama adalah kunci kesuksesan.
3. Kami tumbuh dan makmur bersama
Produk Solar Turbine ini digunakan oleh hampir seluruh perusahaan minyak
dan gas di Indonesia dimana PT. Indoturbine bergerak sebagai penjual dan operator
dari mesin ini. Perusahaan pemakai yang terkait adalah BP Indonesia, VICO,
UNOCAL, ConocoPhilips, Total E&P Indonesie, Petrochina International, ExxonMobil
Oil, Premier Oil Natuna, Kondur Petroleum dan sebagainya. Untuk perusahaan yang
bergerak di bidang industri lainnya adalah Styrindo Mono Indonesia, Miwon, Asia
Tile, Indo Bharat Rayon, Riau Andalan Pulp & Paper, Asean Aceh Fertilizer dan
Pupuk Iskandar Muda.
PT. Indoturbine tidak berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya, dia
membutuhkan beberapa stakeholder dalam mewujudkan visi dan misinya. Berikut
adalah beberapa stakeholders dan juga peranannya :
1. ITT Barton& Neodyn, Rosemount, Allen Bradley( pemasok suku cadang )
2. PT. Dirgantara Indonesia ( overhaul )
3. Pelita, Ekanuri dan Pan Marine ( transportasi ) 4. Indocater ( catering di offshore ) 5. PT. Telkom ( jasa telekomunikasi ) 6. RS. Mitra Internasional dan Medicare ( jasa kesehatan ) 7. Hotel Kartika Chandra ( penginapan bagi pekerja lapangan luar kota )
III. LANDASAN TEORI 3.1 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat
hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini
dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau
diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi
atau peralatan sistem lainnya.
3.2 KOMPONEN SISTEM INFORMASI Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software,
komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling
berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,
yang dapat berupa dokumen- dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
5. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi
untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer
dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS
(Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
3.3 MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI Beberapa hal yang harus terdapat dalam Sistem Informasi antara lain
hardware, network, software, Sumber Daya Manusia, data dan produk informasi.
Aktivitas utama dalam sistem informasi antara lain :
1. Pemasukan data
2. Pengolahan data
3. Penyimpanan data
4. Produk Informasi
5. Kontrol.
Untuk data dan informasi dapat disimpan dalam model- model seperti basis
data (database), basis model dan basis pengetahuan. Aktivitas kontrol Sistem
Informasi meliputi monitoring, evaluasi, dan koreksi terhadap sistem agar kinerjanya
senantiasa optimal.
Dalam pembuatan matriks komponen Sistem Informasi terdiri dari beberapa
pengelompokan menurut aktifitas dan sumberdayanya.
Baris terdiri dari aktivitas Sistem Informasi yang meliputi :
- Input misalkan optical scanning of bar codes
- Pemrosesan misalkan menghitung gaji karyawan, pajak dan pembayaran
- Output misalkan laporan produksi dan kinerja penjualan
- Penyimpanan misalkan laporan mengenai konsumen, pegawai dan produk
- Pengendalian (kontrol) misalkan generating audible signal
Kolom terdiri dari pemakaian Sumber Daya Sistem Informasi yang meliputi :
- Hardware
o Mesin misalkan komputer, monitor video, magnetic disk drives, printer
o Media misalkan floppy disk, magnetic tape, optical disks, plastic cards
- Netware misalkan media komunikasi, network access, control software
- Software
o Program misalkan operating system, spreadsheet, payroll
o Prosedur misalkan data entry procedures, error correction, paycheck
- Sumber Daya Manusia
o Spesialis misalkan sistem analis, programmers, computers operators
o User ; siapa saja yang menggunakan Sistem Informasi
- Data misalkan deskripsi produk, customer records, employment files
- Produk Informasi misalkan laporan manajemen, respon audio, tampilan grafis
Gambar di bawah adalah contoh dari mariks komponen Sistem Informasi.
Gambar 3. Matriks Komponen Sistem Informasi
3.4 JENIS SISTEM INFORMASI Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa
cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai
sistem informasi operasi atau manajemen seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa O’Brien (2005) mengklasifikasikan
sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
A. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System) Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya
dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah
untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses
industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta
memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi
empat bagian, yaitu :
1) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing System.
2) Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems)
Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang
bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis,
dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or
online) processing.
3) Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)
Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan berbagai
proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit
listrik, dan sistem produksi baja.
4) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Systems)
Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung,
kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan
kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan.
Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima
pesan elektronik, dan termasuk menggunakan videoconference dan lain-
lain.
B. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System) Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus
pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang
efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan
profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem
pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem
Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu :
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan
tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada
manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan
komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan
produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil
penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara
langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan
keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk
menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada
perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan
dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan
bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.
3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems)
Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting
dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan oleh
para eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat
menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau
menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari
suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.
4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Systems.
Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis
sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem Pakar
Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak
sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh : penasihat aplikasi kredit,
pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis
2) Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan
penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet ke
praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem pemecah
masalah pelanggan.
3) Sistem Informasi Strategis
Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk,
layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh :
perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web e-
commerce.
4) Sistem Bisnis Fungsional
Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi
bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi
akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen
sumber daya manusia.
IV. PEMBAHASAN 4.1 SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS 4.1.1 KONDISI DI SHUTTLE EXPRESS
Shuttle Express adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa transportasi di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1987, menyediakan
layanan antar jemput dengan tujuan yang diinginkan pelanggan dan menyediakan
akses pelayanan pemesanan secara online melalui internet dengan alamat website
www.shuttleexpress.com atau langsung menghubungi nomor kontak yang telah
disediakan. Berbagai jenis mobil dapat dipilih oleh pelanggan mulai dari sedan
hingga limousine dan berbagai paket trip serta diskon dan kemudahan/kenyamanan
lainnya. Shuttle express telah melakukan komputerisasi pada sistim reservasi dan
van dispatch dengan lancar hanya dalam waktu 6 bulan. Salah satu kunci
keberhasilan proses pengembangan sistem tersebut adalah bahwa shuttle express
melibatkan seluruh pengguna dan pihak terkait (stakeholder).
Sekitar dua tahun yang lalu sistim informasi yang digunakan oleh shuttle
express adalah secara manual dengan menggunakan papan tulis dan magnet untuk
memasukkan data pelanggan dan lokasi kendaraan dalam setiap rute serta
output/produk informasi berupa dokumen (paper based). Shuttle express kemudian
mengganti sistim manual tersebut dengan sistim komputer dengan menggunakan
Microsoft Access Database Management Package yang dihubungkan dalam network
menggunakan Windows NT operating system. Output/produk informasi yang
dihasilkan berupa data entry display (paperless).
Pada sistim reservasi digunakan 12 NEC 48 – based PCs networked ke
peralatan digital Alpha AXP server yang memiliki 128M bytes RAM dan empat 1,2 G-
bytes hard disks. Masih tersedia empat buah NEC 486 PCs yang dapat digunakan
untuk sistim reservasi pada saat sangat sibuk.
Pemasukan data diawali dengan masuknya permintaan dari pelanggan yang
mengontak alamat/nomor reservasi, kemudian operator memasukkan semua
informasi pelanggan yang relevan, tujuan pelanggan dan instruksi khusus yang
dimasukkan dalam database pelayanan pelanggan. Bagian reservasi menghitung
tarif berdasarkan lokasi yang dituju dan mengeluarkan nomor konfirmasi pemesanan.
Pick-up point sudah diprogram terlebih dahulu bersama dengan petunjuk arah bagi
pengemudi. Data reservasi kemudian diambil dan dikirim ke “trips” yang terdiri atas
satu set pickups untuk particular van selama periode waktu spesifik. Pada saat trips
sudah dijadwalkan maka dikirim kesetiap van. Program akses database telah di set
up secara otomatis terhubung dengan pager alphanumeric setiap pengemudi dan
diberikan kepada mereka semua informasi tentang pemesan. Langkah-langkah
mulai dari reservasi hingga pickup point adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan menghubungi nomor/alamat reservasi melalui
www.shuttleexpress.com
2. Operators/agents memasukkan informasi yang relevan tentang pelanggan
(lokasi antar jemput, tujuan dan informasi khusus lainnya) ke data base
pelayanan pelanggan.
3. Penghitungan tarif/biaya dan pengeluaran nomor konfirmasi.
4. Dispatchers mengambil data pemesanan dan mengirimnya ke “trips”.
5. Trips yang telah dijadwalkan dikirim ke setiap van. Data base telah diatur
secara otomatis terhubung ke alfanumerik pager milik pengemudi.
6. Pengemudi menjemput pelanggan.
Sejak sistim ini dipakai maka operasional perusahaan telah menangani lebih
dari 695 000 pemesanan. Dengan rata-rata 1 500 penumpang yang melakukan
travel dari dan ke bandara setiap hari dengan menggunakan shuttle express van
yang berjumlah sekitar 75 buah. Rute bandara yang dulu menghabiskan waktu 8
jam dapat dipersingkat menjadi 3 jam. Setiap shift yang dulu memerlukan 3
dispatcher tiap shift maka saat ini hanya 2 pada pagi hari dan satu pada siang/sore
hari.
Gambar 5. Tampilan shuttle express dalam website www.shuttleexpress.com
4.1.2 IDENTIFIKASI SISTIM INFORMASI PADA SHUTTLE EXPRESS Sistim informasi pada perusahaan jasa transportasi shuttle express digambarkan
dalam matrix komponen sistim informasi.
1. Hardware dan Netware Untuk hardware mesin digunakan workstation 486 PC NEC, digital alpha
server, magnetic disc drive dan printer. Netware yang digunakan adalah
jaringan LAN, kertas bill, dan dokumen. Input, pemrosesan, output,
penyimpanan dan kendali dilakukan oleh operator/agen reservasi, supervisor
(specialist), sopir, pegawai dan manajer.
2. Software Software yang digunakan adalah program windows NT operating system,
program reservasi, program dispatch, DBMS Access, program monitoring
informasi dan keamanan. Prosedurnya pertama adalah pemasukan data,
transaksi reservasi (fare/bill, jadwal trip, confirmation number dan informasi di
layar), dispatch, penggunaan dan distribusi output, prosedur backup, dan
prosedur koreksi
3. Sumber Daya Manusia Pada Shuttle express, sumberdaya manusia adalah yang menggunakan dan
menjalankan sistim informasi terdiri atas users dan spesialis. Users adalah
semua orang yang menggunakan sistim informasi tersebut yaitu pegawai
reservasi, pelanggan, sopir dan manajer sedangkan spesialis yaitu supervisor
dan operator adalah orang-orang yang mempunyai keahlian dalam
menggunakan sistim tersebut. Untuk input, pemrosesan dan output
dilakukan oleh pegawai reservasi, pelanggan, dispatcher, sopir dan manajer
tanpa melibatkan spesialis. Pada aktivitas penyimpanan dan kendali maka
spesialis terlibat.
4. Sumberdaya data
Data yang digunakanadalah data van, sopir, data pelanggan, waktu/jadwal
dan lokasi trip serta data reservasi.
5. Produk Informasi Produk informasi yang dihasilkan berupa data entry display, status display,
bill/tagihan, konfirmasi jadwal, jadwal trip di pager, informasi di layar serta
audio signal.
4.1.3 MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS Sumberdaya Hardware dan
Netware Sumberdaya Software Sumberdaya manusia Sumberdaya Data Produk informasi Aktivitas SI
Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input
Workstation PC NEC
Jaringan LAN
Windows NT Program reservasi
Pemasukan data
Pegawai reservasi Pelanggan
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Data entry display
Digital Alpha Server
Pemrosesan
Workstation PC NEC Prosesor komunikasi
Jaringan LAN Windows NT Program reservasi Program Dispatch
Transaksi reservasi dan dispatch
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Status display
Program reservasi Program dispatch
Output
Workstation PC NEC Pager Printer
Kertas bill Kertas laporan
Windows NT
Penggunaan dan distribusi output
Pegawai reservasi, dispatcher, pelanggan, sopir manajer
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Penyimpanan Magnetik disc drive
HDD 4 x 1,2 GB
DBMS ACCESS Windows NT
Prosedur backup Supervisor operator
pegawai Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Server, pager Kendali
Workstation PC NEC
Kertas dokumen Laporan pengendalian
Program monitoring informasi, program monitoring keamanan
Prosedur koreksi Supervisor operator
Pegawai, sopir pelanggan Manajer
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Bill, konfirmasi jadwal, jadwal trip di pager informasi di layar Audio signal
4.2 SISTEM INFORMASI DI PIZZA HUT Setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sekarang ini sangat
mengandalkan sistem informasi. Hal ini terbukti sangat efisien dan dapat menambah
pemasukan bagi perusahaan. Dalam kasus ini akan dibahas mengenai sistem
informasi di dalam perusahaan makanan yaitu Pizza Hut. Sumber yang kami ambil
didapatkan dari website perusahaan secara global di www.pizzahut.com maupun
Pizza Hut yang ada di Indonesia melalui website www.pizzahut.co.id.
Gambar 6. Tampilan Web Pizza Hut
Secara garis besar Pizza Hut menerapkan sistem Informasi terpadu untuk
menunjang keseluruhan kegiatannya. Penjelasan mengenai sistem informasi yang
digunakan oleh Pizza Hut adalah sebagai berikut :
A. Operating Support System (OSS) Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk
keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi. Yang
termasuk dalam OSS di Pizza Hut adalah sebagai berikut :
1. Transaction Processing System (TPS)
TPS di Pizza Hut menggunakan Point of Sale, yaitu suatu sistem yang
menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan
mengirim data entry penjualan kepada semua jaringan yang langsung
terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan
secara cepat atau periodik.
Secara prinsip sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang
diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan
akan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh
makaline station sebagai pengumpul data kolektif dan beberapa order station.
Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan
hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi
akan tersimpan dalam file server, sedangkan driver routing diperlukan
sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh
headquarter melalui jaringan WAN, sehingga merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi.
Gambar 7.Transaction Process System
Pizza Hut menerapkan order online terhadap konsumennya. Layanan online
order ini terbagi menjadi 3 (tiga) menu yaitu :
1. Log in account, yaitu untuk konsumen reguler ataupun konsumen baru
dengan memasukkan kode pin untuk mengetahui jaringan Pizza Hut
terdekat
2. Demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi konsumen untuk
mencoba melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan ke dalam
transaksi yang sebenarnya.
3. Help features, yaitu cara perusahaan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa
Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut telah
melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena dengan customer
relation management yang dilakukan akan menciptakan loyalitas tersendiri
bagi para konsumennya.
2. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang berhubungan dengan komponen eksternal
perusahaan, dalam hal ini konsumen ataupun supplier dengan perusahaan.
Sistem ini diperlukan untuk koordinasi dan pertukaran informasi mengenai
internal perusahaan.
Gambar 8. Enterprise Collaboration System
Gambar di atas adalah mengenai jenis sistem informasi enterprise
collaboration system yang digunakan oleh pizza hut yang ada di Indonesia.
Dalam hal ini perusahaan mengumumkan mengenai kebutuhan tenaga kerja
untuk ditempatkan di perusahaan. Oleh karena itu Pizza Hut tidak dapat
berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini Pizza Hut
bekerja sama dengan perusahaan penyalur kerja yang ada di Internet. Hal ini
dapat kita lihat dimana Pizza Hut mengumumkan mengenai kebutuhan
tenaga kerjanya di http://www.bilaboong.com/2008/07/pt-sarimelati-kencana-
pizza-hut.html. Mungkin masih banyak lagi contoh dari ECS ini yang
menggambarkan kebutuhan dari Pizza Hut yang tidak dapat dipenuhinya
sendiri, oleh karena itu perlu berkolaborasi dengan perusahaan supplier yang
memiliki kode Yum’s dalam berkolaborasi.
3. Process Control Systems (Sistem Pengendalian Proses)
Untuk pemakaian sistem informasi jenis ini, Pizza Hut menggunakannya
dalam proses pencapuran bahan untuk kebutuhan pembuatan roti dan isinya.
Misalkan dalam hal ini diatur komposisi campuran tepung terigu, air,
pengembang roti, daging, keju dan beberapa bahan lain yang diperlukan
dalam proses pembuatan Pizza Hut. Dalam proses pembuatannya sistem ini
menggunakan beberapa sensor untuk mengatur banyaknya bahan- bahan
yang harus keluar. Kesemuanya harus memenuhi beberapa standar
kesehatan yang telah dibuat oleh perusahaan Pizza Hut. Berikut adalah
beberapa standar campuran dalam pembuatan produk
Gambar 9. Komposisi Pembuatan Pizza Hut
B. Management Support System (MSS) Merupakan suatu sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu
produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
1. Management Information System ( MIS)
Pizza Hut menggunakan Pizza Hut’s Field Manangement System sebagai
MIS nya yang berfungsi untuk membantu store manager dalam inventory
management dan human resources management. Aplikasi ini akan berupa
suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam
pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan perusahaan.
Contoh aplikasi lain yang digunakan dalam MIS ini seperti sistem penggajian
bagi para karyawan, basis data yang dimiliki perusahaan, yang semuanya ini
menjadi penunjang dalan sistem informasi manajemen.
2. Decision Support System (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara
interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain
sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap
store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan
interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam
menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan. Contoh
forecasting yang dapat dilakukan seperti pembukaan cabang baru dengan
mempertimbangkan analisis SWOT maupun kondisi pasar yang dituju.
3. Executive Information System (EIS)
EIS menyediakan informasi bagi para pemegang saham ataupun top
management mengenai beberapa data penjualan yang selalu update. Dalam
hal ini bisa melalui trend penjualan, dimana top management dapat langsung
mengawasi hasil penjualan dimanapun cabang Pizza Hut ini berada. Dengan
begitu langkah- langkah urgent dapat langsung diambil demi menyelamatkan
citra perusahaan.
Selain dari pemanfaatan Operation and Management Support System, dalam
website Pizza Hut juga ada mengenai cara- cara untuk menjadi cabang dan
berinvestasi dari penjualan Pizza Hut . Hal ini terdiri dari type of expenditure,
amount, payment, when due. Mengenai hal ini dapat dilihat di
http://www.pizzahutfranchise.com/the-investment-pizza-franchise-opportunities.php.
Sistem Informasi ini berjenis dalam Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge
Management System).
Gambar 10. Knowledge Management System
Dengan melihat banyaknya kegunaan dari pemanfaatan sistem informasi yang
dilakukan oleh Pizza Hut, maka dapat diketahui bahwa manfaat dari sistem informasi
di perusahaan Pizza Hut adalah sebagai berikut :
Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam hal
100% customer satisfaction.
Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder secara
online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store
finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui
situs tersebut. Halhal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan
menjauhi pelanggan dari restoran kompetitor.
Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi
produk dan memberitahukannya kepada konsumen dengan segera.
Melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa
sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan
baru terhadap terhadap produk-produk Pizza Hut.
Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery
order dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar.
Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari produk-
produk yang ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu
lama dengan harga yang cukup terjangkau.
Sistem informasi yang sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran
kegiatan operasional perusahaan (user friendly).
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
Melacak persediaan
Membayar gaji karyawan
Pembelian bahan baku
Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
Beberapa keunggulan lain dari pemanfaatan sistem yang digunakan oleh Pizza Hut
nampak jelas dalam perkembangan Pizza Hut yang dirasakan hingga kini, yaitu :
Memberikan informasi bagi investor untuk dapat turut berinvestasi dalam
mendirikan cabang Pizza Hut dan memberikan solusi bagi top management
dalam pengambilan keputusan menentukan lokasi cabang baru.
Memberikan informasi strategis bagi top management dalam perkembangan
perusahaan di masing- masing cabang.
Memberikan layanan ekstra bagi anggota sehingga dapat menentukan pesanan
dan memesan tempat secara online sehingga tidak perlu mengantri dalam
pemesanan.
4.3 SISTEM INFORMASI DI PT. INDOTURBINE 4.3.1 JENIS SISTEM INFORMASI DI PT. INDOTURBINE
Dalam menjalankan bisnis di PT. Indoturbine perusahaan memanfaatkan 2
divisi yang saling berkaitan. Divisi yang dimaksud adalah divisi Operation dan divisi
Production. Segala hal yang berkaitan dengan semua pengoperasian di lapangan
baik itu kinerja dan performa mesin, sumber daya alam minyak dan gas yang dapat
dimanfaatkan dalam penjualan dan segala yang berhubungan dengan platform di
PT. Indoturbine maka dikaitkan dalam divisi Operation. Sedangkan hal- hal yang
ditangani oleh divisi production adalah penjualan minyak dan gas, pemakaian dan
pembelian suku cadang, keuangan dan segala fasilitas yang diperlukan di platform
PT. Indoturbine. Semuanya ini harus berjalan dengan baik untuk dapat beroperasi
dengan lancar.
Melihat bisnis ini sangatlah riskan karena menyangkut hajat hidup orang
banyak dan jumlah sumber daya energi sangat terbatas, maka perusahaan sangat
membutuhkan kemajuan teknologi yang dapat diandalkan dan sangat akurat. Dalam
hal ini maka perusahaan memanfaatkan sistem informasi yang sangat handal. Untuk
itu kami membahas mengenai pemanfaatan jenis sistem informasi yang digunakan
oleh perusahaan dan pembagiannya dalam matriks komponen yang dapat
memudahkan dalam pembagian tugasnya masing- masing. Sumber yang kami
gunakan adalah website PT. Indoturbine yaitu www.ptindoturbine.com dan informasi
manajemen.
Gambar 11. Tampilan Website PT. Indoturbine
A. Operating Support System (OSS)
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk
keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi. Yang
termasuk dalam OSS di PT. Indoturbine adalah sebagai berikut :
1. Transaction Processing System (TPS)
Proses transaksi adalah proses terakhir dalam suatu usaha. Proses ini terjadi
ketika sudah terjadi kesepakatan antara pihak konsumen dengan PT.
Indoturbine. Perusahaan yang dalam hal ini menjual minyal dan gas, setiap
bulannya selalu mengadakan proses transaksi dengan konsumen, misalkan
PLN, PGN dan Pupuk Kujang. Dari setiap proses custody meter yang dimiliki
perusahaan akan mudah terlihat jumlah pembelian gas (dalam satuan BTU)
dan minyak (dalam satuan barel). Sistem Informasi yang dimiliki oleh
perusahaan menggunakan software Kelton, yang dibeli dari Emerson. Dari
setiap jumlah penjualan ini akan keluar jumlah Rupiah yang harus dibayarkan
ke perusahaan. Proses transaksi ini dapat dilihat di menu “Report” yang
dapat dilaporkan per jam, hari ataupun ringkasan bulanan.
Gambar 12. Software Kelton ( CRM )
2. Process Control System (PCS)
Dalam mengerjakan eksplorasi minyak dan gas, PT. Indoturbine banyak
memanfaatkan PCS sebagai sumber data untuk penjualannya. Control
system yang dimanfaatkan ini dapat dilihat dari area eksplorasi yang sangat
luas di laut lepas. Proses pengeksplorasian PT. Indoturbine di Laut Jawa
khususnya memiliki 9 anjungan Zulu, Papa, Mike Mike, Lima, NGL, Bravo ,
Arco Ardjuna, Echo, Foxtrot dan 3 stasiun penerima di darat yaitu Muara
Karang, Tanjung Priok dan Cilamaya. Kesemua station tersebut dihubungkan
dengan HMI melalui radio yang dipancarkan ke darat.
Gambar 13. Struktur Jaringan Operasional
Gambar di bawah merupakan sebagian layanan yang digunakan untuk
Process Control System (PCS), yaitu RTU ( Remote Terminal Unit ), PLC
(Programmable Logic Controller) dan HMI (Human Machine Interface). Alat-
alat tersebut merupakan interface dari lapangan dengan manusia yang
berada dalam control room. Alat ini bisa diakses oleh pihak Indoturbine
sebagai operator, Solar Turbine sebagai checker, pihak konsumen dalam hal
ini adalah Pertamina dan BP Migas sebagai pemantau Migas di Indonesia.
Untuk mengakses layanan ini harus memasukkan password dari keempat
pihak tersebut. Layanan ini bersifat rahasia karena berisi mengenai data
penjualan gas, performa mesin turbin dan juga beban (generator ataupun
kompresor). Software yang digunakan untuk mengaksesnya adalah
ControlNet 5000 ( untuk PLC ) dan RS View (untuk HMI ). Alat ini digunakan
di lapangan operasi, dilanjutkan dengan menggunakan akses TCP/IP hingga
dapat diterima oleh Solar Turbine (di Florida, USA) dan juga Indoturbine -
Pertamina yang berada di jalan TB. Simatupang gedung Arkadia.
Gambar 14. Tampilan HMI 3. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang berhubungan dengan komponen eksternal
perusahaan, dalam hal ini konsumen ataupun supplier dengan perusahaan.
Sistem ini diperlukan untuk koordinasi dan pertukaran informasi mengenai
internal perusahaan. Gambar di bawah ini adalah contoh tampilan kolaborasi
antara PT. Indoturbine dengan perusahaan jasa kesehatan Medicare. Dalam
hal ini software yang digunakan adalah MON (Medical Online), dimana pihak
Medicare akan mengirimkan hasil Medical Check Up bagi para karyawan
Indoturbine.
Gambar 15. Tampilan Aplikasi MON
Apabila muncul notifikasi alarm pada aplikasi ini, maka karyawan
tersebut tidak dapat dikirim ke lokasi pekerjaan. Selain itu aplikasi ini dapat
menjadi reminder bagi karyawan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
maksimum 1 tahun. Dua bulan sebelum masa expired waktu pemeriksaan
berakhir, maka sistem akan mengirimkan sms secara langsung kepada
karyawan yang bersangkutan untuk segera memeriksakan kesehatannya.
Setelah pemeriksaan kesehatan dilakukan, maka Medicare akan
berkoordinasi dengan HSE (Health Safety Environment) Officer untuk
memasukkan data hasil pemeriksaan kesehatan ke dalam sistem.
B. Management Support System (MSS)
Merupakan suatu sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu
produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
1. Management Information Systems (MIS)
PT. Indoturbine salah satunya memanfaatkan MIS dalam bidang logistik.
Software yang digunakan adalah MAXIMO. Dari alat ini dapat diketahui
beberapa cadangan penyimpanan barang- barang Indoturbine dan
konsumen. Selain itu dari sini juga dapat dilihat mengenai beberapa nomor
WO (Work Order) yang harus dikerjakan oleh perusahaan terhadap
konsumennya. Pihak manajemen dapat menilai mengenai beberapa progress
di lapangan yang dapat membantu divisi production maupun operation.
Sistem informasi ini sangat membantu bagi pihak manajemen sehingga
segala sesuatunya dapat dikerjakan dengan tepat waktu dan memuaskan
harapan konsumen.
2. Decision Support System (DSS)
DSS bagi PT. Indoturbine diperlukan dalam pembukaan proyek- proyek baru,
misalkan pembukaan daerah baru untuk eksplorasi, proyek maintenance
berkala dan sebagainya. Dalam hal ini sistem akan menghitung mengenai
beberapa kemungkinan dan potensi perusahaan untuk mendapatkan
keuntungan dalam proyek tersebut. Hal ini dapat menjadi landasan bagi para
manajer dalam membuat keputusan. Namun dari keputusan yang dibuat oleh
DSS perusahaan akan melihat kembali mengenai potensi dan kemampuan
perusahaan untuk mengelola proyek tersebut.
3. Executive Information Systems (EIS)
EIS menyediakan informasi bagi para pemegang saham ataupun top
management mengenai beberapa data penjualan yang selalu update. Dalam
hal ini bisa melalui trend penjualan, dimana top management dapat langsung
mengawasi hasil penjualan dimanapun proyek yang dilakukan oleh PT.
Indoturbine. Selain itu, Solar Turbine sebagai pemegang saham terbesar
dapat langsung turun tangan melihat kinerja dari PT. Indoturbine sehingga
citra Solar Turbine sebagai perusahaan worldwide pun dapat tetap terjaga.
Selain dari pemanfaatan sistem informasi sebagai Operation Support System dan
Management Support System, PT. Indoturbine juga memanfaatkan sistem informasi
untuk keperluan yang lain, misalkan :
1. Expert System (Sistem Pakar)
Sistem ini biasa digunakan oleh PT. Indoturbine dalam pencarian ladang
eksplorasi yang baru maupun jenis turbin yang harus digunakan dalam
kaitannya dengan potensi sumber daya alam yang terkandung. Dari sana
bisa diketahui jumlah kandungan, jenis, komposisi, kualitas serta lama
eksplorasi minyak dan gas.
2. Knowledge Management Systems (Sistem Manajemen Pengetahuan)
Dari website yang dimiliki oleh PT. Indoturbine kita bisa melihat mengenai
penjelasan mengapa perusahaan harus menggunakan turbin, jenis turbin
apakah yang mau kita gunakan dan beberapa prinsip dasar mengenai turbin.
Berikut adalah tampilan dari KMS PT. Indoturbine.
Gambar 16. KMS PT. Indoturbine
3. Functional Business Systems (Sistem Bisnis Fungsional)
Fungsi bisnis di PT. Indoturbine harus tertata dengan rapi. Oleh karena itu
perusahaan menggunakan sistem ERP (Enterprise Resource Planning)
dalam mengatur semua langkah- langkah yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Dalam hal ini program yang dipakai adalah SAP (System,
Application and Product) in data processing. Ini adalah integrated software
untuk mengumpulkan, analisis dan mengolah data yang menghubungkan
semua kegiatan produksi, logistik, finansial dan HRD.
4.3.2 MANFAAT SISTEM INFORMASI BAGI PT. INDOTURBINE Sejak penggunaan sistem informasi dilakukan terhadap perusahaan maka
terjadi perubahan yang signifikan dan bermanfaat bagi perusahaan, antara lain :
1. Memudahkan jalannya bisnis dan transaksi yang terjadi di perusahaan.
2. Menjaga hubungan yang baik dengan pihak konsumen, supplier dan
pegawai.
3. Konsumen mengetahui mengenai beberapa karakteristik turbin yang
dibutuhkan perusahaannya.
4. Memudahkan pihak top management dalam pengambilan keputusan.
5. Memperluas jaringan / mitra bisnis yang lebih baik. 6. Mempercepat supply chain.
4.3.3 Matriks Komponen PT. Indoturbine Dalam matriks komponen PT. Indoturbine ini ada beberapa sumber daya dan
aktifitas yang menjadi titik tolak dalam pembuatannya. Berikut adalah beberapa
identifikasi mengenai sumber daya yang ada dalam perusahaan :
- Hardware dan netware mesin yang digunakan adalah PDT Transmitter, Switch,
Kamera CCTV, PC Dell, PLC, DCS dan Matrikon OPC. Sedangkan untuk media
yang digunakan adalah kabel data, ethernet, jaringan LAN, dan DVR.
- Program yang digunakan untuk software antara lain : S600, SOR, Honeywell,
Maximo, SAP, RS Logic dan RS Link. Sedangkan prosedur yang ada yaitu input
data lapangan, pekerjaan, karyawan, penjualan, pembelian, non inhibit, ESD,
Control system dan data converter.
- SDM yang dirasa kompeten di PT. Indoturbine dalam matriks komponen yaitu
berupa spesialis Engineer dan user biasa yaitu logistik, planner dan marketing.
- Data yang diolah dalam matriks komponen yaitu data sinyal, arus, tegangan,
kompetensi, medical, completion, tag number, pressure, level, analog, digital,
modbus,manufacture.
- Sedangkan produk informasi yang dihasilkan antara lain video, audio, data entry
penjualan, pembelian, protokol komunikasi, normal and force operation,
sertifikasi, masa berlaku.
Data di bawah ini adalah hasil identifikasi kami terhadap sistem informasi yang
digunakan di PT. Indoturbine :
Sumberdaya ProdukAktifitas Mesin Media Program Prosedur Spesialis User Informasi
-Kabel Data -Input data 4- 20-Ethernet dari lapangan mAmpere-Kabel Data -Input data 0- 24-Ethernet dari lapangan VoltKabel CCTV -Input data -Sinyal -Video
dari lapangan -Sinyal -Audio-Input data -Kompetensi -Training
karyawan -Medical -Masa berlaku -Input data -Completion -Nomor WO-Kabel pekerjaan -Tag Number -Spesifikasi-Jaringan LAN -Input data -Jenis&merek
pembelian -Tanggal beli-Input data -Jenis&SN penjualan -Tanggal jual
-Jaringan LAN -Non inhibit -Pressure -Normal Operation-Ethernet -Non ESD -Level -Force Operaion-Jaringan LAN -Analog -Normal Operation-Ethernet -Digital -Force Operaion-Ethernet-Serial-Kabel -Input data -Training -Sertifikasi-Jaringan LAN karyawan -Kompetensi -Masa berlaku
PC Dell Kabel Honeywell -Tele Engineer -Sinyal Video, AudioSAP -ERP Operator Pegawai -penjualan
Hardisk DVR ( Digital Windows Server Prosedur backup Operator Pegawai -data penjualan -lokasi penyimpananVideo Recorder ) -data service
-Kabel Windows Server -Security Operator -data -data backup-Jaringan LAN RS Link -Monitoring tersimpan
Output Data output penjualan
Redundant serverPengendalian
Protokol komunikasi
Modbus any manufacturers
Pemrosesan
Planner PC Dell Maximo
MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI PT. INDOTURBINE
PDT Transmitter
Switch
S600
Input
Hardware & Netware Software SDM Data
SOR - - Tegangan
-
- - Arus
PC Dell
Kamera CCTV CoEX Honeywell -
Planner Maximo
Engineer
Data entry pembelianSAP Data entry penjualanMarketing
Logistik
PLC RS Logic Engineer
Matrikon OPC Matrikon Data Converter Engineer
Penyimpanan
DCS RS Link Engineer Control System
V. PENUTUP 5.1 KESIMPULAN
Dari beberapa penjabaran yang telah dilakukan di atas terhadap ketiga
perusahaan yakni Shuttle Express, Pizza Hut dan PT. Indoturbine maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem informasi dapat dilakukan di beberapa
sektor, mulai dari top management hingga pegawai yang terendah. Oleh karena itu
pemanfaatan sistem informasi ini sangat berdampak yang signifikan bagi
perusahaan, konsumen maupun stakeholder.
Dari beberapa identifikasi yang telah dilakukan terhadap masing- masing
sistem informasi yang ada di perusahaan maka dapat dilakukan pembagian tugas
dan fungsi masing- masing yang lebih mudah. Hal ini dapat dikelompokan
berdasarkan sumberdaya dan aktifitasnya.
5.2 SARAN Walaupun semua penggunaan sistem informasi ini memiliki manfaat yang
signifikan terhadap perusahaan, kami memiliki beberapa saran yang dapat
digunakan dalam pengembangan maupun perbaikan bagi perusahaan, antara lain :
- Tetap dilakukan perbaikan mengenai update software untuk mengetahui
perkembangan yang ada.
- Lakukan security system agar tidak terjadi gangguan terhadap penggunaan
software dan jalannya bisnis.
- Lakukan perawatan berkala khususnya terhadap backup system sehingga
perlindungan tetap ada bila terjadi kegagalan sistem.
- Tetap lakukan analisis yang mendalam walaupun Decision Support System telah
membantu perusahaan dalam mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
http://apr1l-si.comuf.com/konsep.php, diakses tanggal 25 Juli 2011
http://apr1l-si.comuf.com/komponen.php, diakses tanggal 25 Juli 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Pizza_Hut, diakses tanggal 25 Juli 2011
http://geusteu-geusteu.blogspot.com/2009/06/sejarah-berdirinya-pizza-hut.html,
diakses tanggal 25 Juli 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi, diakses tanggal 26 Juli 2011
http://chiez.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/27/implementasi-sistem-informasi-
untuk-menunjang-kegiatan-strategis-perusahaan/, diakses tanggal 26 Juli 2011
http://quikorder.pizzahut.com/QOcontent2/Files/PDF/FoodAllergenandSensitivityTabl
e.pdf, diakses tanggal 27 Juli 2011