bab i gambaran umum fileadapun untuk uraian tugas di badan penanaman modal dan perizinan terpadu...

23
Profil BPMPT 2016 1 1.1. Struktur Organisasi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kulon Progo dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dengan Susunan Organisasi sebagai berikut : a. Kepala; b. Sekretariat terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan. c. Bidang Penanaman Modal terdiri dari : 1. Sub Bidang Kerjasama dan Promosi; 2. Sub Bidang Fasilitasi dan Pengembangan. d. Bidang Pelayanan dan Pengaduan terdiri dari : 1. Sub Bidang Perizinan; 2. Sub Bidang Survei; dan 3. Seksi Pengaduan dan Advokasi. e. Bidang Pengawasan Data dan Informasi,terdiri dari : 1. Sub Bidang Pengawasan; dan 2. Sub Bidang Data dan Informasi. f. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu; dan g. Unit Pelaksana Teknis Badan. BAB I GAMBARAN UMUM

Upload: truongtuyen

Post on 28-Jun-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Profil BPMPT 2016 1

1.1. Struktur Organisasi

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kulon Progo dibentuk

dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah, dengan Susunan Organisasi sebagai berikut :

a. Kepala;

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

c. Bidang Penanaman Modal terdiri dari :

1. Sub Bidang Kerjasama dan Promosi;

2. Sub Bidang Fasilitasi dan Pengembangan.

d. Bidang Pelayanan dan Pengaduan terdiri dari :

1. Sub Bidang Perizinan;

2. Sub Bidang Survei; dan

3. Seksi Pengaduan dan Advokasi.

e. Bidang Pengawasan Data dan Informasi,terdiri dari :

1. Sub Bidang Pengawasan; dan

2. Sub Bidang Data dan Informasi.

f. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu; dan

g. Unit Pelaksana Teknis Badan.

BAB I

GAMBARAN UMUM

Profil BPMPT 2016 2

Adapun bagan struktur organisasi dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut :

Gambar 1.1

Struktur Organisasi BPMPT

1.2. Tugas dan Fungsi

Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Kelembagaan Teknis Daerah, serta Peraturan Bupati Kulon Progo

Nomor 73 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah Badan

Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu , BPMPT mempunyai fungsi :

KEPALA

BIDANG PENANAMAN

MODAL

SUB BID KERJASAMA &

PROMOSI

SUB BID FASILITASI &

PENGEMBANGAN

BIDANG PELAYANAN DAN

PENGADUAN

SUB BIDPERIZINAN

SUB BIDSURVEI

SUB BID PENGADUAN &

ADVOKASI

BIDANG PENGAWASAN DATA & INFORMASI

SUB BIDPENGAWASAN

SUB BIDDATA & INFORMASI

SEKRETARIAT

SUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN

SUBAG PERENCANAAN & KEUANGAN

Profil BPMPT 2016 3

a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu,

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang penanaman

modal dan perizinan terpadu,

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal dan perizinan terpadu, dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang penanaman modal dan perizinan

terpadu.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

mempunyai tugas pokok :

a. Melaksanakan kegiatan penanaman modal;

b. Melaksanakan kegiatan pelayanan dan pengaduan;

c. Melaksanakan kegiatan pengawasan, pengelolaan data dan informasi; dan

d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan.

Adapun untuk uraian tugas di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu sebagai

berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai fungsi pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian, serta

perencanaan dan keuangan. Sekretariat mempunyai tugas :

a. melaksanakan kegiatan umum dan kepegawaian;

b. melaksanakan kegiatan perencanaan dan keuangan;

c. mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Badan;

d. memantau, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja serta dampak pelaksanaan program

dan kegiatan; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan berkaitan dengan bidang

tugasnya.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, ketatausahaan, kehumasan, kearsipan dan

perpustakaan serta administrasi kepegawaian.

Profil BPMPT 2016 4

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas penyusunan perencanaan,

pengembangan dan pelaporan program serta administrasi keuangan.

2. Bidang Penanaman Modal

Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi penyelenggaraan kerjasama dan promosi

serta fasilitasi dan pengembangan penanaman modal. Bidang Penanaman Modal mempunyai

tugas :

a. menyelenggarakan kegiatan kerjasama dan promosi;

b. menyelenggarakan kegiatan fasilitasi dan pengembangan; dan

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan berkaitan dengan bidang

tugasnya.

Sub Bidang Kerja Sama dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan kerja sama dan

promosi penanaman modal.

Sub Bidang Fasilitasi dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi dan

pengembangan penanaman modal

3. Bidang Pelayanan dan Pengaduan

Bidang Pelayanan dan Pengaduan mempunyai fungsi pelayanan perizinan terpadu, survei

serta informasi dan penanganan aduan.Untuk menyelenggarakan fungsi Bidang Pelayanan

dan Pengaduan mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan kegiatan pelayanan perizinan terpadu;

b. menyelenggarakan kegiatan survei;

c. menyelenggarakan kegiatan penanganan aduan dan advokasi; dan

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan berkaitan dengan bidang

tugasnya.

Sub Bidang Perizinan mempunyai tugas melaksanakan penerimaan, pemrosesan dan

penerbitan perizinan dan non perizinan

Sub Bidang Survei mempunyai tugas melaksanakan peninjauan lokasi.

Profil BPMPT 2016 5

Sub Bidang Pengaduan dan Advokasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan

pengembangan sistem informasi dan penanganan aduan

4. Bidang Pengawasan Data dan Informasi

Bidang Pengawasan Data dan Informasi mempunyai fungsi pelaksanaan pengawasan

internal dan perizinan, pengelolaan data dan informasi penanaman modal dan perizinan

terpadu.Bidang Pengawasan Data dan Informasi mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan kegiatan pengawasan;

b. menyelenggarakan kegiatan pengelolaan data dan informasi; dan

c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan berkaitan dengan bidang

tugasnya.

Sub Bidang Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan pengawasan pengendalian

penanaman modal dan perizinan terpadu.

Sub Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan

informasi.

1.3. Sumber Daya

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu (BPMPT) didukung oleh sumber dayabaik sumber daya manusia maupun sarana

prasarana.

1.3.1 Susunan Kepegawaian

Kondisi kepegawaian pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu digambarkan

dalam table berikut:

Profil BPMPT 2016 6

Tabel 1.1. Data Pegawai BPMPT menurut Golongan Ruang Tahun 2016

No Jabatan Golongan Ruang

Jml Gol.I GoI lI Gol III GolIV

1 Kepala - - 1 1

2 Sekretaris - - 1 1

3 Subag Umum dan Kepegawaian - 2 2 - 4

4 Subag Perencanaan dan Keuangan - 1 4 - 5

5 Kabid Penanaman Modal - - 1 1

6 Seksi Kerjasama dan Promosi - - 2 - 2

7 Seksi Fasilitasi dan Pengembangan - - 3 3

8 Kabid Pelayanan dan Pengaduan - - - 1 1

9 Seksi Survey - 1 3 4

10 Seksi Pengaduan dan Advokasi - 1 2 - 3

11 Seksi Perizinan - 4 4 - 8

12 Kabid Pengawasan, Data dan Informasi - - - 1 1

13 Seksi Pengawasan - 1 - 1 2

14 Seksi Data dan Informasi - 1 2 - 3

Jumlah - 11 22 6 39

Sumber data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .

Pegawai di Badan Penanaman Modal Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh pegawai

dengan Golongan III, kemudian diikuti pegawai dengan golongan II, dan golongan IV. Hal ini dapat

dilihat pada grafik di bawah ini :

Gambar 1.2.

Jumlah Pegawai BPMPT berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2016

011

22

6

Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

Gol. I

Gol. II

Gol. III

Gol. IV

Profil BPMPT 2016 7

Sedangkan kondisi pegawai menurut jenis kelamin digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 1.2. Data Pegawai BPMPT menurut Jenis Kelamin Tahun 2016

No Jabatan Jenis Kelamin

Jml Pria Wanita

1 Kepala 1 - 1

2 Sekretaris 1 - 1

3 Subag Umum dan Kepegawaian 1 3 4

4 Subag Perencanaan dan Keuangan 1 4 5

5 Kabid Penanaman Modal 1 - 1

6 Seksi Kerjasama dan Promosi 1 1 2

7 Seksi Fasilitasi dan Pengembangan 2 1 3

8 Kabid Pelayanan dan Pengaduan 1 - 1

9 Seksi Survey 4 - 4

10 Seksi Pengaduan dan Advokasi 1 2 3

11 Seksi Perizinan 5 3 8

12 Kabid Pengawasan, Data dan Informasi 1 - 1

13 Seksi Pengawasan 2 - 2

14 Seksi Data dan Informasi 2 1 3

Jumlah 24 14 39

Sumber data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian . Komposisi pegawai Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu berdasarkan jenis

kelamin digambarkan dalam grafik di bawah ini :

Gambar 1.3

Jumlah Pegawai BPMPT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

24

15

Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Jenis Kelamin

Pria

Wanita

Profil BPMPT 2016 8

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa komposisi Pegawai Badan Penanaman Modal

dan Perizinan Terpadu lebih banyak pegawai pria dibandingkan dengan pegawai wanita.

Kondisi personalia komposisi pegawai Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

berdasarkan tingkat pendidikan, didominasi oleh kualifikasi pendidikan S1 (14 orang), kemudian

diikuti oleh pendidikan SLTA (13 orang), S2 (6 orang), D3 (5 orang) dan SLTP (1 orang). Dengan

demikian berdasarkan tingkat pendidkan pegawai yang dimiliki, secara umum kondisi personalia

Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu kurang dari segi kuantitas (terutama Bidang

Penanaman Modal dan Bidang Pengawasan Data Informasi dan Pengawasan), namun secara

kualitas jumlah personil cukup memadai dalam menunjang kinerja organisasi. Kondisi tersebut

digambarkan pada table dan grafik di bawah ini :

Tabel 1.3. Data tingkat pendidikan pegawai BPMPT Tahun 2016

No Jabatan

Tingkat Pendidikan

JML. SLTP SLTA

D-3 / AKTA

S-1 S-2

1 Kepala - - - - 1 1

2 Sekretaris - - - - 1 1

3 Subag Umum dan Kepegawaian 1 2 - 1 - 4

4 Subag Perencanaan dan Keuangan - 3 - 2 - 5

5 Kabid Penanaman Modal - - - 1 - 1

6 Seksi Kerjasama dan Promosi - - - 1 1 2

7 Seksi Fasilitasi dan Pengembangan - 1 - 2 - 3

8 Kabid Pelayanan dan Pengaduan - - - 1 - 1

9 Seksi Survey - 2 1 1 - 4

10 Seksi Pengaduan dan Advokasi - 1 - 2 - 3

11 Seksi Perizinan - 3 3 1 1 8

12 Kabid Pengawasan, Data dan Informasi - - - - 1 1

13 Seksi Pengawasan - 1 - - 1 2

14 Seksi Data dan Informasi - - 1 2 - 2

Jumlah 1 13 5 14 6 39

Sumber data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Profil BPMPT 2016 9

Gambar 1.4

Jumlah Pegawai BPMPT berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

1.3.2 Sarana dan Prasarana

Tabel 1.4. Daftar Aset BPMPT Tahun 2016

Gol Kode Bidang

Nama Bidang Barang Jumlah Barang

Jumlah Harga (Rp)

01 TANAH 0 0

02 MESIN DAN PERALATAN 369 1.116.288.981

02 Alat-alat besar 0 0

03 Alat-alat angkutan 11 499.318.800

04 Alat-alat bengkel dan alat ukur 0 0

05 Alat-alat Pertanian /Peternakan 0 0

06 Alat-alat kantor dan rumah tangga 349 613.500.181

07 Alat-alat studio dan komunikasi 3 3.470.000

08 Alat-alat kedokteran 0 0

09 Alat-alat laboratorium 0 0

10 Alat-alat keamanan 0 0

03 GEDUNG DAN BANGUNAN 1 304.904.812

11 Bangunan gedung 1 304.904.812

12 Bangunan monumen 0 0

1; 3%

13; 33%

5; 13%14; 36%

6; 15%

Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

SLTP

SLTA

D-3/Akta

S-1

S-2

Profil BPMPT 2016 10

Gol Kode Bidang

Nama Bidang Barang Jumlah Barang

Jumlah Harga (Rp)

04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 0 0

13 Jalan dan jembatan 0 0

14 Bangunan air/irigasi 0 0

15 Instalasi 0 0

16 Jaringan 0 0

05 ASET TETAP LAINNYA 10 420.000

17 Buku Perpustakaan 10 420.000

18 Barang bercorak kesenian/kebudayaan 0 -

19 Hewan ternak dan tumbuhan 0 -

06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 1 44.800.000

JMLAH 375 1.466.413.793

Daftar Aset Tak Berwujud BPMPT Tahun 2016

No. Kode Barang Nama Barang Jumlah Barang

Jumlah Harga (Rp)

1 02.06.03.06.06 Aplikasi / Software E-Permit 1 58.800.000

2 02.06.03.06.06 Aplikasi / Software Web GIS 1 33.704.000

3 02.06.03.01.05 Sistem Perizinan Online 1 29.164.948

4 02.06.03. 01.05 Sistem Kepuasan Masyarakat 1 20.035.052

JUMLAH 141.704.00

Sumber data : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1.4. Isu Strategis

Dalam pelaksanaan fungsi dan tugas Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

untukmewujudkan visi dan misi pembangunan daerah utamanya misi ke-3 yaitu mengembangkan

keunggulan ekonomi daerah berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas, industri dan

pariwisata yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan bertumpu pada pemberdayaan

masyarakat, maka dalam Renstra Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu dirumuskan

isu strategis sebagai berikut:

(1) Pengembangan investasi yang mendukung Mega proyek di Kulon Progo.

Profil BPMPT 2016 11

(2) Pengembangan Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Peruntukan

Industri.

(3) Pengembangan kerjasama dan promosi inventasi.

(4) Pengembangan teknologi informasi penanaman modal dan perizinan.

(5) Ketersediaan lahan untuk investasi.

(6) Peningkatan kualitas pelayanan publik, pengawasan dan penanganan pengaduan.

Dengan telah dimulainya tahapan awal Pembangunan Bandara, Pelabuhan Perikanan

Tanjung Adikarto, Penambangan dan Pengolahan Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo

menunjukkan bahwa mega proyek segera akan terealisasikan. Oleh karena itu perlu dipersiapkan

pengembangan investasi untuk mendukung mega proyek tersebut antara lain hotel dan restoran,

industri perikanan, industri besi dan baja.

Sesuai tata ruang Kabupaten Kulon Progo telah ditetapkan Kawasan Strategis Bidang

Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan Peruntukan Industri.Kawasan tersebut memiliki potensi

yang sangat luas dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kawasan yang bernilai

ekonomi tinggi dan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Kegiatan

ekonomi yang mendominasi di kawasan strategis bidang pertumbuhan ekonomi meliputi kegiatan

perdagangan dan jasa (non industri), dengan kegiatan pendukungnya antara lain perkantoran

pemerintah dan pemukiman.

Kabupaten Kulon Progo memiliki berbagai macam potensi sumber daya daerah yang sangat

potensial.Peluang dan potensi tersebut belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat baik dalam

maupun luar negeri terutama para investor.Guna mendukung pengembangan investasi di

Kabupaten Kulon Progo, salah satu upaya untuk menarik dan memberikan informasi kepada

investor tentang peluang dan potensi yang ada di Kulon Progo maka perlu dilakukan

pengembangan kerjasama dan promosi inventasi.

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sesuai dengan kebutuhan

masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.Untuk itu pengembangan

teknologi informasi penanaman modal dan perizinan dirasa sangat penting untuk memberikan

kemudahan bagi calon investor dan para pemohon izin untuk mengakses informasi yang

dibutuhkan.

Profil BPMPT 2016 12

Salah satu daya tarik investasi adalah ketersediaan lahan yang dukung dengan peningkatan

infrastruktur dan pemberian fasilitas kemudahan dan/atau insentif penanaman modal. Guna

mendukung ketersediaan lahan untuk investasi, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

memfasilitasi investor dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memperoleh

lahan investasi.

Dalam rangka meningkatan kualitas pelayan publik, pengawasan dan penanganan

pengaduan,Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu menerapkansistem Pelayan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang lebih efisien dan akomodatif. Selain itu Badan Penanaman

Modal dan Perizinan Terpadu telah menerapkan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan

Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dalam melayani investor.

1.5. Indikator Kinerja Utama dan Formula Penghitungan

Indikator Kinerja Utama Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah :

1. Cakupan realisasi nilai investasi, dengan formula perhitungan :

x100%,RPJMD tahun akhir investasi target Jumlah

PMDN danPMA masuk yanginvestasi jumlah

2. Capaian Peningkatan Pelayanan Perizinan, dengan formula perhitungan :

(70% 𝑥 jumlah perijinan yang diterbitkan

(jml pengajuan perijinan – jml pengajuan perijinan yang tidak memenuhi syarat) )

+ (30% 𝑥 𝐼𝐾𝑀)

Profil BPMPT 2016 13

2.1 Visi

Visi yang tertuang dalam Renstra BPMPT 2011-2016 adalah“Terwujudnya penanaman

modal yang berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berbasis pada

sumber daya daerah dan pelayanan perizinan yang prima”.

Pernyataan visi tersebut mempunyai pemahaman sebagai berikut :

Berdaya Saing : dalam arti persaingan yang kompetitif untuk kemajuan dan peningkatan

perekonomian daerah sehingga dapat mewujudkan peningkatan investasi baik nilai investasi

maupun jumlah investasi yang sesuai dengan kekuatan/daya dan potensi yang ada untuk bisa

bersaing dengan daerah-daerah lain.

Berkelanjutan : Diharapkan bahwa investasi dapat berkembang dan berkesinambungan.

Berwawasan Lingkungan : Diharapkan peningkatan investasi yang berdaya saing dan

berkesinambungan tersebut tetap memperhatikan keselamatan dan keselarasan lingkungan

yang ideal sebagai tempat tinggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berbasis pada Sumber Daya Daerah : Diharapkan peningkatan investasi di Kulon Progo dapat

memanfaatkan potensi yang dimiliki Kulon Progo secara optimal baik SDM maupun SDA

sehingga dapat meningkatkan kemampuan perekonomian dan kemandirian daerah.

Pelayanan Perizinan Prima : Bahwa Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu siap

memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dan dunia usaha secara mudah,

cepat, transparan dan pasti.

Untuk mencapai visi tersebut, dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan peningkatan daya saing daerah.

2. Mewujudkan pelayanan prima perizinan

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, dan SASARAN

Profil BPMPT 2016 14

2.2 Misi

Misi 1, mewujudkan peningkatan daya saing daerah :peningkatan investasi sangat

dipengaruhi adanya iklim investasi yang kondusif yaitu terciptanya situasi yang aman, nyaman,

adanya jaminan kepastian hukum, kepastian berusaha, jaminan keamanan dan insentif serta

kemudahan-kemudahan dalam perijinan serta perpajakan.Selain itu juga dengan kesiapan sarana

prasarana /infrastruktur dibidang investasi seperti ketersediaan lahan investasi dan infrastruktur

pendukung. Kerjasama strategis dan hubungan yang sinergis antar instansi pemerintah dan dunia

usaha merupakan katalisator realisasi investasi, disamping itu untuk meningkatkan investasi juga

perlu adanya peningkatan daya tarik investasi dengan peningkatan promosi secara intensif dan

berkelanjutan. Peningkatan data informasi, pengendalian, pengawasan serta pengembangan

Penanaman Modal dan perizinan diperlukan untuk mendukung meningkatknya investasi dan

realisasi investasi. Data potensi investasi yang akurat sebagai sumber informasi, pengendalian,

pengawasan serta pengembangan Penanaman Modal,

Misi 2, mewujudkan pelayanan prima perizinan:peningkatan investasi perlu didukung

dengan Pelayanan Prima dalam bidang investasi. Pelayanan prima tersebut dapat tercapai

dengan adanya regulasi/kebijakan yang jelas dibidang investasi, peningkatan SDM yang

kompeten dibidangnya serta didukung adanya fasilitas pendukung PTSP yang memadai sehingga

terwujud pelayanan prima

2.3 Tujuan dan Sasaran

Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi Badan Penanaman Modal dan Perizinan

Terpadu (BPMPT) ditetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai

sebagai berikut:

1. Terwujudnya peningkatan daya saing investasi daerah.

2. Terwujudnya pelayanan prima perizinan

Sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

(BPMPT) adalah :

1. Meningkatnya nilai investasi

2. Meningkatnya pelayanan perizinan

Profil BPMPT 2016 15

Penjabaran tujuan dalam sasaran dan indikator sasaran serta target kinerja sasaran dalam

5 tahun (2012-2016) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT)

NO.

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Terwujudnya peningkatan daya saing investasi daerah

Meningkatnya realisasi nilai investasi

Nilai investasi PMA/PMDN (juta Rp)

143.654 363.137 406.916 450.694 494.471

2 Terwujudnya pelayanan prima

Meningkatnya pelayanan perizinan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) (%)

81,30 77,82 78 79 80

Profil BPMPT 2016 16

3.1 Target dan Realisasi IKU Kabupaten

IKU Kabupaten Kulon Progo dalam bidang Penanaman Modal adalah Nilai Investasi (PMA

dan PMDN) serta Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat. Gambaran IKU pada tahun 2016 Badan

Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Target dan Realisasi IKU Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase

1 2 3 4 5 6 7

1 Meningkatnya realisasi nilai investasi

Nilai investasi PMA/PMDN

Juta Rp.

494.471 1.131.936 229

2 Meningkatnya pelayanan perijinan terpadu

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

% 80 82,06 103

Untuk indikator Nilai investasi PMA/PMDN, realisasi sebesar Rp. 1.131.936 juta rupiah

yang berarti lebih tinggi dari target 494.471 juta rupiah. Sedangkan untuk indikator Nilai Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) 82,06% dari target 80 %.

3.2 Target dan Realisasi IKU Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

IKU Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah Cakupan realisasi nilai

investasi dan Capaian Peningkatan Pelayanan Perizinan. Capaian IKU BPMPT pada tahun 2016

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Target dan Realisasi IKU Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Tahun 2016

No. Indikator Kinerja Program Satuan Capaian Kinerja Program Tahun 2016

Target Realisasi

1 Cakupan realisasi nilai investasi % 100 229

2 Capaian Peningkatan Pelayanan Perizinan % 94 94,62

BAB III

META DATA INDIKATOR KINERJA

Profil BPMPT 2016 17

Realisasi dari IKU Cakupan realisasi nilai investasi adalah sebesar 229% dari target

sebesar 100%. Sedangkan untuk IKU Capaian Peningkatan Pelayanan Perizinan realisasi sebesar

Rp. 94% dari target 94,62%.

3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program

Tabel 3.3

Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program BPMPT Tahun 2016

No. Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program

Satuan Cara Penghitungan Capaian Kinerja Program Tahun

2016

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 URUSAN WAJIB

1 Penanaman Modal

1 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Cakupan realisasi nilai investasi

% (Jumlah investasi yang masuk PMA dan PMDN/Jumlah target investasi akhir tahun RPJMD)X100%

100 229

Juta Rp.

Jumlah investasi yang masuk PMA dan PMDN

494.471 1.131.936

Juta Rp.

Jumlah target investasi akhir tahun RPJMD

494.471 494.471

2 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Capaian peningkatan pelayanan perijinan

% ((70%xJumlah perijinan yang diterbitkan/(jumlah pengajuan perijinan - jumlah pengajuan perijinan yang tidak memenuhi syarat)))+(30%xIndeks Kepuasan Masyarakat (IKM))

94,00 94,62

Jumlah perijinan yang diterbitkan

3.000 4.248

Jumlah pengajuan perijinan* 3.000 4.309

jumlah pengajuan perijinan yang tidak memenuhi syarat

- 61

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

80 82,06

Profil BPMPT 2016 18

Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian peningkatan pelayanan perizinan

adalah sebesar 94,62 % dari target 94,00 %. Capaian ini menunjukkan bahwa kulaitas

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sudah baik yang ditunjukkan

dengan angka IKM sebesar 82,06% atau lebih tinggi dari yang ditargetkan yaitu

sebesar 80%. Angka itu menunjukkan bahwa masyarakat merasa puas dengan

pelayanan perizinan yang diberikan. Jumlah perizinan yang diterbitkan sebanyak

4.248 izin, tidak memenuhi jumlah yang ditargetkan yaitu sebesar 3.000 izin. Hal

ini disebabkan karena beberapa hal diantaranya : kewenangan penerbitan izin

pertambangan menjadi kewenangan Provinsi, pelaksanaan PATEN (dimana

sebagian kewenangan perizinan dilaksanakan di Kecamatan), dan adanya

kecenderungan pengajuan izin menurun karena masa berlaku izin tidak hanya satu

tahun.

3.2. Target dan Realiasasi Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Target dan realisasi Standar Pelayanan Minimal BPMPT adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Target dan realisasi SPM BPMPT Tahun 2016

No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD Satuan Target SPM

2016

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6

A Urusan Penanaman Modal

1 Kebijakan Penanaman Modal Sektor 1 5 5

Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang unggulan

2 Kerjasama Penanaman Modal Oleh PDPKM fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan antara UMKMK tingkat Kabupaten/Kota dengan pengusaha tingkat Provinsi/Nasional

Jumlah Potensi Pengusaha Provinsi / Nasional yang berminat melakukan kemitraan dengan UMKMK tingkat Kabupaten/Kota

Pengusaha 11 11 11

Profil BPMPT 2016 19

No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD Satuan Target SPM

2016

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6

3 Promosi Penanaman Modal

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal ditingkat nasional.

Kali 1 3 4

Terselenggaranya promosi peluang penanaman modal ditingkat kabupaten/kota.

Kali 1 1 1

4 Pelayanan Penanaman Modal adalah Pemberian segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman modal yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kotasesuai kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

Jumlah jenis izin

53 53 53

5 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

Terselenggaranya bimbingan pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha

Kali 1 2 2

6 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal

Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

% 100 100 100

7 Penyebarluasan, Pendidikan dan Pelatihan Penanaman Modal.

Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha

Kali 1 1 1

Tabel 3.4 di atas menujukkan bahwa SPM secara keseluruhan tercapai 100%.

3.3. Indikator Kinerja Kunci (IKK) Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

IKK Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah Kenaikan / penurunan Nilai

Realisasi PMDN (milyar rupiah). Adapun formula penghitungannya adalah :

(𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑎𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑀𝐷𝑁 2016 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑀𝐷𝑁 2015

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑀𝐷𝑁 2015 𝑥 100)

Profil BPMPT 2016 20

Tabel 3.5 Realisasi PMDN Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015-2016

No Perusahaan

2015 2016

1 PT. Pagilaran 7,806,300,765 7,806,300,765

2 PT. Kurnia Bumi Pertiwi 7,200,000,000 7,200,000,000

3 PT. Aneka Sinendo 25,689,426,271 30,333,909,254

4 CV. KHS 262,489,282,550 319,568,155,959

5 PT. Lestari Pelita Graha 11,794,916,485 11,794,916,485

6 PT. Putra Patria Adikarsa 15,398,089,865 15,398,089,865

7 PT. OSCO 10,650,000,000 10,650,000,000

8 PT. Pramana Putra Perkasa 4,520,000,000 4,520,000,000

9 Naturindo Fresh 2,000,000,000 2,000,000,000

10 PT. IGP International 5,000,000,000 5,000,000,000

11 PT. Jaya Makmur Prayoga Sentausa 1,120,000,000 1,120,000,000

12 PT. Odixa Pharma Laboratories 13,000,000,000 14,849,923,500

13 Cakra Persada Adi Karya 1,000,000,000 1,000,000,000

14 PT. Dian Niaga Yogyakarta 1,500,000,000 1,500,000,000

15 PT. Energy Puritama 17,000,000,000 17,000,000,000

16 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 17,297,942,133 17,297,942,133

17 CV. Property Plus Indonesia 3,600,000,000 3,600,000,000

18 CV. Gunung Batu Hidup Abadi 121,044,000 121,044,000

19 PT. Sae Abadi Santosa 0

20 Sentolo Isti Parama 18,054,763,934

Profil BPMPT 2016 21

21 PT. Parahyangan Abadi Land 7,500,000,000

Total Investasi PMA+PMDN 407,187,002,069 496,315,045,895

Dari data tersebut, IKK BPMPT sebesar 21.89% % dengan perhitungan sebagai berikut :

(𝟒𝟗𝟔, 𝟑𝟏𝟓, 𝟎𝟒𝟓, 𝟖𝟗𝟓 − 𝟒𝟎𝟕. 𝟏𝟖𝟕. 𝟎𝟎𝟐. 𝟎𝟔𝟗

𝟒𝟎𝟕. 𝟏𝟖𝟕. 𝟎𝟎𝟐. 𝟎𝟔𝟗 𝑥 100)

3.4. Target dan Realisasi Anggaran

Tabel 3.6

Target dan Realisasi Anggaran

No. Program / Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi( Rp) %

Urusan Penanaman Modal 1.111.155.675 1.075.246.073 96.77

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

162,032,575 162,022.099 99,99

a Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran

77.520.025 77.517.200 100,00

b Penyediaan Jasa Keuangan 15.486.550 15.484.550 99,99

c Penyediaan Rapat-rapat, Konsultasi dan KoorBadani

69.026.000 69.020.349 99,99

2 Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkantoran

228,029,500 211,482,689 92.74%

a Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

76.451.500 72.963.650 95,44

b Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

151.578.000 138.519.039 91,38

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia SKPD

16.650.000 16.650.000 100,00

a Pendidikan dan Pelatihan Non Formal

16.650.000 16.650.000 100,00

4 Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program SKPD

13,865,500 13,856,625 99.94%

Profil BPMPT 2016 22

No. Program / Kegiatan Alokasi (Rp) Realisasi( Rp) %

a Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD

3.073.400 3.071.400 99,93

b Penyusunan Laporan Keuangan 5.166.700

5.164.325

99,95

c Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

5.625.400

5.620.900

99,92

5 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

411,311,150 397,233,910 96.58%

a Pelayanan dan Fasilitasi Investasi 42.889.600

42.589.172

99,30

b Penyelenggaraan Pameran Investasi

164.814.800

153.136.161

92,91

c Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Penanaman Modal dan Perizinan

64.038.250

63.104.250

98,54

d Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal dan Perizinan

46.570.500

46.228.225

99,27

e Penyusunan Data dan Informasi Penanaman Modal

50.628.200

50.079.500

98,92

f Pelayanan dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal

42.369.800

42.096.602

99,36

6 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

279,266,950 274,000,750 98.11%

a Survey Perizinan 134.601.000

133.768.700

99,38

b Penanganan Aduan Masyarakat

7.781.000

5.390.000

69,27

c Pelayanan Administrasi Perizinan 120.440.000

119.314.400

99,07

d Penyebarluasan Informasi Pelayanan Perijinan

16.444.950

15.527.650

94,42

Anggaran kegiatan pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu adalah sebesar Rp.

1.111.155.675 dengan realisasi sebesar Rp. 1.075.246.073 atau 96.77 % dari angaran yang ada. Dengan

demikian bisa dilakukan efisiensi sebesar Rp. 35.909.602 atau 3,23 %.

Profil BPMPT 2016 23

Profil Kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Tahun 2016 merupakan

gambaran secara menyeluruh kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten

Kulon Progo selama tahun 2016.

Penyusunan Profil Kinerja didasarkan pada hasil pelaksanaan program dan kegiatan sesuai

dengan Tugas Pokok dan Fungsi, Indikator Kinerja baik Indikator Kinerja Utama, Indikator Kinerja

Kunci maupun Indikator Kinerja Program dan juga Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan.

Dari keseluruhan indikator kinerja yang ditetapkan, secara umum semua dapat dicapai kecuali

indikator kinerja capaian peningkatan pelayanan perizinan dikarenakan jumlah izin yang diterbitkan

maupun jumlah pengajuan izin tidak sesuai dengan target.

BAB IV

PENUTUP