sistem imun non spesifik fisik

Upload: laily-rahmi

Post on 06-Jul-2018

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    1/24

    SAINS SAHABATKUKamis, 13 Juni 2013

    Makalah Imun Non Spesifik

    BAB ILATAR BELAKANG

    A. PendahuluanTubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba

    pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit in eksi pada manusia.Mikroba patogen yang ada bersi at poligenik dan kompleks. !leh karena itu respon imun tubuhmanusia terhadap berbagai ma"am mikroba patogen #uga berbeda. $mumnya gambaran biologi"spesi ik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu #ugarespon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.

    Tubuh manusia akan selalu teran"am oleh paparan bakteri% &irus% parasit% radiasimatahari% dan polusi. 'tress emosional atau isiologis dari ke#adian ini adalah tantangan lainuntuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh system pertahanantubuh% sistem kekebalan tubuh% terutama makro ag% dan "ukup lengkap kebutuhan gi(i untuk men#aga kesehatan. Kelebihan tantangan negatti % bagaimanapun% dapat menekan system

    pertahanan tubuh% system kekebalan tubuh% dan mengakibatkan berbagai penyakit atal.Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan ke#adian yang kompleks

    terhadap antigen% untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan berbagai ma"am sel dan protein% terutama sel makro ag% sel lim osit% komplemen% dan sitokinyang saling berinteraksi se"ara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme

    pertahanan non spesi ik dan mekanisme pertahanan spesi ik.Mekanisme pertahanan non spesi ik disebut #uga komponen nonadapti atau innate% atau

    imunitas alamiah% artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditu#ukan hanya untuk satu #enisantigen% tetapi untuk berbagai ma"am antigen. Imunitas alamiah sudah ada se#ak bayi lahir danterdiri atas berbagai ma"am elemen non spesi ik. )adi bukan merupakan pertahanan khususuntuk antigen tertentu.

    B. Rumusan MasalahAda beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut*

    1. +engertian sistem imun nonspesi ik

    2. 'i at,si at sistem imun nonspesi ik

    3. -aktor, aktor determinan yang mempengaruhi sistem imun nonspesi ik

    4. Ma"am,ma"am dan ungsi dari pertahanan humoral dan seluler dari sistem imunnonspesi ik

    http://sofiatussholeha.blogspot.co.id/http://sofiatussholeha.blogspot.co.id/2013/06/makalah-imun-non-spesifik.htmlhttp://sofiatussholeha.blogspot.co.id/2013/06/makalah-imun-non-spesifik.htmlhttp://sofiatussholeha.blogspot.co.id/

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    2/24

    C. TujuanTu#uan pembuatan makalah ini adalah untuk *

    1. Men#a ab semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah di atas.

    2.Menambah pengetahuan tentang sistem imun khususnya sistem imun nonspesi ik

    3. Memenuhi tugas mata kuliah Imunologi dan /at Gi(iBAB II

    +EMBA0A'AN

    A. PengertianInnate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling a al pada manusia untuk

    mengeliminasi mikroba patogen bagi tubuh. Innatte immunity merupakan kekebalan non,spesi ik. Artinya semua bentuk mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan #enis

    dari mikroba itu. +ada imunitas ba aan ini memiliki dua sistem pertahanan% pertahanan tingkat pertama dan pertahanan tingkat kedua. +ada pertahanan tingkat pertama tubuh akan dilindungidari segala ma"am mikroba patogen yang menyerang tubuh se"ara isik% kimia dan lora normal.1an pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk mela an mikroba patogen meliputi

    agosit% in lamasi demam dan substansi antimikroba. 2ang termasuk sel agosit adalah makro ag%sel dendrit% neutro il. 'edangkan In lamasi merupakan respon tubuh terhadap sel yang rusak%repon ini ditandai dengan adanya kemerahan% nyeri% panas% bengkak. Tu#uan in lamasi adalahuntuk membatasi in&asi oleh mikroba agar tidak menyebar lebih luas lagi% serta memperbaiki

    #aringan atau sel yang telah rusak oleh mikroba. 1an #enis pertahanan kedua yang terakhir yaitusubstansi mikroba.

    'ubstansi mikroba yang dimaksud adalah komplemen. 'istem komplemen merupakan

    sistem yang penting dalam innate immunity karena ungsinya sebagai opsonisator untuk meningkatkan agositosis sel agosit dan kemoatrtaktor untuk menarik sel,sel radang yangmenyebabkan in lamasi.

    Innate immunity% atau sering disebut imunitas alamiah% merupakan mekanisme pertamayang akan ter#adi saat in eksi berlangsung% ter#adi se"ara "epat terhadap in eksi mikrobia% danter#adi antara #am ke,3 sampai #am ke,45 in eksi. 'istem imun turunan terdiri dari berbagai seldan mekanisme yang mempertahankan tubuh suatu organisme dari in eksi organisme lain% se"aranon,spesi ik. Ini berarti sel,sel dari sistem imun turunan mengenali dan merespon patogen dalam"ara yang umum% namun tidak seperti sistem imun adapti % sistem imun turunan tidak menyediakan kekebalan yang protekti dan #angka pan#ang bagi organisme yang memilikinya.'istem imun turunan menyediakan pertahanan menengah mela an in eksi% dan dapat ditemukan

    pada semua tumbuhan dan he an.'edangkan menurut 'her ood 653347 sistem imun ba aan atau sistem imun nonspesi ik adalah respon pertahanan inheren yang se"ara nonselekti mempertahankan tubuh dari in&asi

    benda asing atau abnormal dari #enis apapun% alaupun baru pertama kali terpa#an. Respon inimembentuk lini pertama pertahanan terhadap berbagai aktor yang mengan"am% termasuk agenin eksi% iritan kimia i% dan "edera #aringan yang menyertai trauma mekanis atau luka bakar termasuk dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme. 'istem ini disebut nonspesi ik karena tidak ditu#ukan terhadap mikroorganisme tertentu 6Barata id#aya% 53357. 'elain itu

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    3/24

    sistem imun ini memiliki respon yang "epat terhadap serangan agen patogen atau asing% tidak memiliki memori immunologik% dan umumnya memiliki durasi yang singkat.

    B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik 'istem imun nonspesi ik memiliki si at*

    1.Resistensi tidak berubah oleh in eksi berulang

    2. $mumnya e ekti terhadap semua (at asing

    3. Ter#adi pada a al in eksi untuk menghan"urkan &irus% men"egah atau mengendalikanin eksi

    4. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera% berlangsung "epat

    5. Tidak ada memori imunologikal

    6.Respon tidak spesi ik% umumnya e ekti terhadap semua mikroba

    C. aktor- aktor !eterminan "ang Mempengaruhi Sistem Imun Nonspesifik Berbagai aktor yang disebut determinan berpengaruh terhadap sistem imun nonspesi ik

    sebagai berikut *4. 'pesies

    +erbedaan spesies memiliki perbedaan kerentanan yang #elas terhadap mikroorganisme asing.Misalnya% tikus sangat resisten% sedang manusia sangat rentan terhadap di teri.

    Jumat, 07 November 2014 Sistem Imun pada Kulit Pendahuluan •Kulitmerupakan suatu or an pada tubuh manusia !an membatasi den an

    lin kun an luar" •Salah satu #un si dari kulit adalah seba ai sistem imun !anmemproteksi tubuh dari seran an benda asin " mekanisme dasar perlindun ankulit dari invasi luar !an membaha!akan, antara lain$ 1" Susunan stratumkorneum !an san at rapat" 2" Sel %an erhans &turunan dari sumsum tulan 'beker(a mirip den an makro#a &memproses anti en sebelum disa(ikan kelim#osit '" )" *eaksi in+amasi (ika sudah menembus ke daerah dermis &daerahden an pembuluh darah" •Sistem imun tubuh sistem imun non spesi-k danspesi-k" •sistem imun non spesi-k bersi#at -sik, larut, dan selular •sistemimun spesi-k humoral dan selular" kulit ../ sistem imun non spesi-k !bersi#at ISIK ba aimana kulit dapat ber#un si seba ai suatu sistem

    pertahanan tubuh •Kulit suatu sel !an men(a a kulit dari seran an bendaasin sel lan erhans &epidermis' •Proses eskuamasi proses terlepasn!astratum korneum !an telah mati dan akan di antikan den an kulit !an baruden an siklus !an tetap 23 hari n tu(uan untuk membuan mikroor anismepato en !an biasa menempel pada kulit &stratum korneum' keratinisasi Jikasel lan erhans dan keratinisasi ini a al dalam men hadapi mikroor anismepato en datan bantuan dari mediator in+amasi seperti netro-l, lim#osit,

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    4/24

    komplemen, dan aktivasi #aktor pen hambat serum &serum inhibitor! #a tor'!an disebut proli#erasi epidermis termasuk sistem imun non spesi-k darikelompok selular" ../ 5a al maka akan dilan(utkan oleh sistem imunspesi-k, pada kulit aktivitasn!a dilakukan oleh sel lim#osit 6 dan " •humoral terdapat sel lim#osit dan sitokin akan berdi#erensiasi men(adi sel plasma!an memproduksi imuno lobulin •selluar, dilakukan oleh sel lim#osit 6 !anakan berdi#erensiasi men(adi sel 6 sitotoksik dan sel 6 helper &6h', dmn 6h akanberdi#erensiasi men(adi 6h1 dan 6h2 seimban kondusi#" •6h2 !memproduksi imuno lobulin (ika berlebihan in+amasi maka 6h1 ! akanmelelpaskan inter#eron amma untuk mela8an respon in+amasi 9saha terakhir•Sel 6h1 dan dibantu oleh makro#a selan(utn!a akan memediasi respon

    ela!ed 6!pe :ipersensitvit! & 6:'" • 6: ini merupakan mekanisme terakhirdalam usaha men!in kirkan mikroor anisme pato en den an (alan deskuamasi!an akan dilan(utkan den an pembentukan stratum korneum pada ba ian!an terin#eksi dan pen!embuhan klinis" In+amasi akut akan men alami akhirberupa$ 1" *esolusi &perbaikan'$ pembersihan ran san pen!ebab edera,pembersihan mediator dan sel.sel radan , pen antian sel !an rusak, dankembali n!a ke #un si normal" 2" erkemban ke in+amasi kronik$ (ika 8aktupaparan pen!ebab edera berlan sun 8aktu terlalu lama, sel.selPolimor#onuklear &P;N ' !an tidak mampu beker(a se ara normal !aitumen hilan kan a en pen!ebab edera" In+amasi Kronik •Pada in+amasi kronik,ter(adi peristi8a berupa$ in-ltrat sel mononuklear, destruksi (arin an, danproli#erasi vaskular" • Sel !an berperan dalam in+amasi ini !aitu$ ;a kro#adan %im#osit ;akro#a merupakan sel !an berasal dari monosit setelah ber.emi rasi dari aliran darah" ;akro#a sb pen!arin terhadap mikroba,partikel asin , dan sel apoptosis" Selain itu untuk meman il lim#osit 6 dan terhadap keadaan !an berbaha!a metabolisme lan ar Sel !an berperandalam proses imunitas kulit • Sel lan erhans" < di epidermis, berperan padasistem imunitas seluler < merupakan satu sel dendritik, berasal dari sumsumtulan < berperan seba ai sel !an mempresentasikan anti en kepada sellim#osit dan men hasilkan interleukin, ei osanoid dan tumor ne rosis #aktor •Sel lim#osit 6 < bersirkulasi pada kulit normal, berperan pada reaksi imun tipelambat < =da beberapa subtipe$ Sel 6 helper, sitotoksik, supresor, tersensitisasi• Sel mast < merupakan sel residen didermis &seperti makro#a ' < berperan padareaksi in+amasi sel ini akan men eluarkan histamin, ei osanoid, dan en>!m.en>!m lainn!a • Keratinosit < berperan pada proses imunitas men hasilkansitokin.sitokin peradan an $ interleukin, olon! stimulatin #a tor, inter#erondan ei osanoid ?op! the @S6 6raders and ;ake ;one! $ http$AAo8"l!AKNI?B

    ?op! the @S6 6raders and ;ake ;one! $ http$AAo8"l!AKNI?B

    Sistem Pertahanan pada Kulit

    http://ow.ly/KNICZhttp://ow.ly/KNICZ

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    5/24

    Kulit merupakan suatu organ pada tubuh manusiayang membatasi dengan lingkungan luar. Salah satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun yangmemproteksi tubuh dari serangan benda asing.

    Sistem imun tubuh secara garis besar terbagi atas sistem imun non spesifik dan spesifik. Sistem imunnon spesifik bertugas sebagai lini pertama dalam pertama melawan benda asing. Sistem imun nonspesifik terbagi menjadi tiga jenis yaitu yang bersifat fisik, larut, dan selular. Sedangkan sistem imun nonspesifik terbagi latas humoral dan selular.

    Kulit itu sendiri termasuk dalam bagian sistem imun non spesifik yang bersifat fisik.Nah, bagaimana kulit ini dapat berfungsi sebagai suatu sistem pertahanan tubuh?

    kulit dapat melakukan fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses. Dalam kulititu sendiri, sudah terdapat suatu sel menjaga kulit dari serangan benda asing. Sel itu dikenal dengannama sel langerhans yang terdapat di lapisan epidermis. Kemudian, adapula suatu proses pada kulityang senantiasa berjalan terus menerus dengan siklus yang tetap !kecuali pada psoriasis" setiap #$ harisekali. Proses ini disebut sebagai deskuamasi. Deskuamasi adalah proses terlepasnya stratum korneumyang telah mati dan akan digantikan dengan kulit yang baru. Proses ini dimaksudkan untuk membuangmikroorganisme patogen yang biasa menempel pada kulit !stratum korneum", dikenal pula dengan namakeratinisasi. Selain itu, terdapat juga suatu substansi antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa#makroglobulin keratinase inhibitor yang mencegah in%asi jamur dermatofita dan mencegah pertumbuhanorganisme pada lapisan yang lebih dalam. &ika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalammenghadapi mikroorganisme patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator inflamasi

    seperti netrofil, limfosit, komplemen, P'N, dan akti%asi faktor penghambat serum ! serum inhibitory factor "yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang termasuk sistem imun non spesifikdari kelompok selular.&ika, sampai pada sistem imun non spesifik jenis selular ini belum berhasil mengatasi serangangpatogen, maka akan dilanjutkan oleh sistem imun spesifik, pada kulit akti%itasnya dilakukan oleh sellimfosit ( dan ).

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    6/24

    Sistem imun spesifik terbagi atas humoral dan selular. Pada kelompok humoral, terdapat sel limfosit bdan sitokin yang berperan. Sel limfosit ) akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksiimunoglobulin !*g+, *g , *g', *g-". Sedangkan pada kelompok sellu ar, akan dilakukan oleh sel limfosit (yang akan berdiferensiasi menjadi sel ( sitotoksik ! sel (c/(0D$1" dan sel ( helper !sel (h/(0D21". Sel(h ini selanjutnya akan berdiferensiasi lagi menjadi (h3 dan (h#. kedua jenis sel ini harus saling

    menyeimbangkan agar tercipta suatu keadaan yang kondusif. (h# dalam perjalannya akan meningkatkanpembentukan imonuglobulin melalui kerja dari *4 2 dan *4 35. *munoglobulin yang terlalu banyak, justruakan menyebabkan suatu keadaan inflamasi. 6ntuk mencegah hal itu, ketika telah terjadi inflamasi yang

    juga diperantai oleh makrofag, netrofil, sel dendritik, dan mediator inflamasi lainnya, maka akan terbentuksel (h3 yang akan melelpaskan interferon gamma untuk melawan respon inflamasi tersebut sekaligusuntuk menyeimbangkan sel (h#. Sel (h3 dan dibantu oleh makrofag selanjutnya akan memediasirespon delayed type hipersensitvity !D(7". D(7 ini merupakan mekanisme terakhir dalam usahamenyingkirkan mikroorganisme patogen dengan jalan deskuamasi yang akan dilanjutkan denganpembentukan stratum korneum pada bagian yang terinfeksi dan penyembuhan klinis.

    Sistem Imun

    Tubuh kita memiliki sistem imun. Sitem imun tersusun dari sel – sel dan jaringanyang membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau penyakit.Organismme penyebab penyakit ( patogen dapat masuk ke dalam tubuh danmemeasuki jaringan atau sel – sel dalam tubuh. !atogen juga dapatmenghan"urkan sistem imun dalam tubuh kita dan menggandakan diri dalam

    tubuh. !atogen juga dapat menghan"urkan jaringan # jaringan dalam tubuh kitadengan melepas ra"un. $ika kekebalan tubuh kita dapat dikalahkan oleh patogen,berarti tubuh kita mengalami suatu penyakit.

    %ita perlu mempelajari sistem imun agar dapat mengetahui bagaimana "aramempertahankan imunitas atau men"egah suatu penyakit masuk ke dalam tubuhkita. Selain itu, kita juga dapat mengetahui mengapa kita perlu mendapatkan

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    7/24

    imunitas ketika masih balita. &i dunia kedokteran, sistem imun juga telahdikembangkan untuk membuat 'aksin, transplantasi organ, dan terapi kanker.

    Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh , yaitu sebagai

    a. !enangkal ) benda ) asing yang masuk ke dalam tubuhb. *ntuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga jeseimbangan

    komponen tubuh yang telah tua". Sebagai pendeteksi adanya sel – sel yang abnormal, termutasi, atau ganas, serta

    menghan"urkannya.

    $ika sistem imun pada seseorang bekerja se"ara optimal, orang tersebut tidakmudah terkena penyakit dan sistem keseimbangannya juga normal. Namun,sistem imun tidak dapat dibentuk dalam +aktu singkat, espon imun tubuhalamiah terhadap serangan oatigen baru akan mun"ul dalam +aktu - jam. Tubuhkita memiliki - pertahanan tubuh atau sistem imun, yaitu pertahanan tubuh alamidan pertahanan tubuh oleh – oleh sel darah putih.

    !/ T010N0N T*2*1 030MI

    %ebanyakan patogen yang ada di sekitar kita sulit masuk ke dalam tubuh akibatadanya mekanisme pertahanan tubuh se"ara alami. $ika patogen tidak mengalamipenolakan oleh sistem inum tubuh, tentunya kita akan mudah sekali sakit.Terdapat empar mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen, yaitu

    0. !ertahanan 4isik%ulit memberikan penghalang fisik bagi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh.3apisan luar sel – sel kulit mati yang keras melindungi keratin dan sangat sedikitair, sehingga pertumbuhan oatogen misalnya mikroorganisme terhambat. %ulit

    juga mensekresi berbagai 5at yang menghambat pertumbuhan bakteri

    6 0ir mata %elenjar lakrimal mensekresiair mata, yang melarutkan dan men"u"i mikroorganisme dan bahan kimiapenyabab iritasi mata.

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    8/24

    6 Sebum (minyak sebum disekresikan oleh kelenjar seba"eous, mengandungasam lemak yang memiliki aksi antimi"robial.

    6 Mukus merupakan hasil sekresi sel – sel goblet yang terdapat di sepanjangsakuran pernapasan. Mukus merupakan "airan lendir yang lengket sehinggadapat memerangkap patogen yang berasal dari udara.

    2. !ertahanan Mekanikambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang mele+ati saluran hidung.

    2akteri dan partikel lain yang terperangkap di mu"us akan disapu keluar dariparu – paru oleh silia. Silia adalah rambut – rambut halus yang memiliki greakanhalus sperti gelombang.

    7. !ertahanan %imia0ir mata, mu"us, sali'a, dan keringar semuanya mengandung 5at kimia yangdapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. 3i5o5im adalah suatu en5imyang s8ditemukan pada kebanyakan hasil sekresi tersebut. /n5im li5o5immengkatalis hidrolisis molekul – molekul dinding sel bakteri. Selain li5o5im ,keringat mengandung laktat yang juga berfungsi memperlambat pertumbuhanbakteri.0sam hidroklorik yang terdapat pada "airan lambung membunuh sebagian besarmikroorganisme yang masuk ke dalam lambung. 9agina mengandung bakteritidak berbahya yang mengubah karbohidrat menjadi laktat. 3aktat dapatmematikan bakteri – bakteri patogen.

    &. !ertahanan 2iologisTerdapat populasi alami bakteri – bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit danmembran mukosa yang menghambat pertumbuhan banyak bakteru oatogen.2akteri – bakteri tidak berbahaya tersebut melindungi kita dengan "araberkompetisi dengan bakteri patogen dalam mndapatkan nutrient. 0ntibiotikdengan spe"trum luas dapat menghan"urkan bakteri yang bermanfaat tersebutdan menyababkan hilangnya sejumlah pertahanan tubuh.

    !/ T010N0N T*2*1 O3/1 S/3 &0 01 !*TI1

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    9/24

    Sel darah putih berfungsi sebafai pertahanan tubuh terhadap patogen. Terdapat : jenis sel darah putih yang semuanya berasal dari pembelahan sel –selstem yangdi sum – sum tulang.

    a. Neutrofil memiliki "iri nukleus berlobus dan merupakan sel darah outih terbesar,

    Memiliki fungsi fagositosis, yaitu menelan mikroorganisme dan sisa – sisa selmati.b. /osinofil Memiliki pernana dalam reaksi alergi.". 2asofil dapat melepaskan senya+a kimia seperti histamin yang dapat

    menyebabkan reaksi inflamasi ( pembengkakan .d. Monosit sel berkuran besar dengan nu"leus yang berbentuk sperti ginjal.

    Monosit akan berkembang menjadi makrofag yang juga berfungsi fagositosis.e. 3imfosit 3imfosit terdiri dari - jenis sel, yaitu limfosit 2 dan limfosit T. 3imfosit 2

    berperan dalam antibody#mediated immunity, sementara limfosit T berperandalam "ell#mediated

    /S!ON IM*N

    espon imun adalah suatu "ara yang dilakukan tubuh untuk memberi responterhadapat masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. esponrersebut meilputi produksi sel – sel atau 5at kimia yang berfungsi mela+anpatogen. espon imun dibedakan menjadi respon imun non#spesifik dan responimun spesifik.

    0. /S!ON IM*N NON#S!/SI4I%

    %etika tubuh kita terluka karena tergore, terpotong, terbakar atau diserang oleh

    patogen yang berhasil menembus pertahanan tubuh, tubuh akan menghasilkanrespon imun non#spesifik. espon imun tersebut dinamakan respon imun non#spesifik karena respon yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak atauterluka, bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. espon imun non#spesifik dibagi menjadi dua, yaitu

    a. Inflamasi

    Inflamasi atau pembengkakan jaringanmerupakan reaksi "epat terhadap kerusakan jaringan. Inflamasi sangat bergunabagi pertahanan tubuh, sebab reaksi tersebut dapat men"egah penyebaran

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    10/24

    infeksi ke jaringan lain dan memper"epat proses penyembuhan. eaksi tersebut juga membantu memberikan informasi pada komponen sistem imun lain adanyainfeksi. 2aik dalam respon terhadap luka, gigitan seranggam atau "edera akibatpukulan keras, tanda – tanda terjadinya inflamasi tetap sama, yaitu

    6 Timbul +arna kemerahan. 1al tersebut disebabkan pembuluh darah yangmembesar, meningkatkan aliran daarah ke jaringan yang rusak.

    6 Timbul rasa panas. 1al tersebut juga disebabkan aliran darah yang lebih "epat.6 Terhjadi pembengkakan. 0liran darah yang meningkat menyebabkan

    meningkatnya "airan jaringan yang masuk ke dalam jaringan yang rusak.6 Timbul rasa sakit. $aringan membengkak menekan reseptor saraf . Selain itu, 5at

    kimia juuga dihasilkan oleh sel – sel di area jaringan rusak juga menstimulasisaraf.

    b. 4agositosis

    4agositosis dilakukan oleh sel darah putih jenis neutrofil dan monosit. !rosesfagositosis meliputi sel darah putih menelan patigen, memba+anya ke dalam'akuola yang ada di sitoplasma sel tersebut, lalu men"ernanya dengan en5imlitik.

    /S!ON IM*N S!/SI4I%

    espon imun spesifik melindungi tubuh dari seranfab patogen dan jugamematiskan ;ertahanan tubuh tidak berbalik mela+an jaringan tubuh sendiri.

    espon imun spesifik timbul dari - sistem berbeda yang saling bekerja sama,

    yaitu antibody#mediated immunity ( imunitas yang diperantai antibody ataudisebut juga imunitas humoral, dan "ell#mediated immunity ( imunitas yangdiperantai sel .

    0. 0ntibody#Mediated Immunityespon imun yang diperantai antibody tidak melibatkan sel, melainkan hanya

    senya+a kimia yang ndisebut antibody. 0ntibodi akan menerang bakteri atau'irus sebelum patogen tersebut masuk ke dalam sel tubuh, Senya+a tersebut

    juga bereaksi terhadap 5at –5at toksin dan protein )asing

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    11/24

    6 Sel 2 !embelah 2erfungsi untuk menghasilkan lebih banyak lagi sel –sel limfosit2.

    %etika suatu patogen men"oba menyerang tubuh untuk pertama kalinya,masing masing antigen yang dimiliki patogen tersebut akan mengati'asikan satusel 2, yang akan membelah dengan sangat "epat untuk membetuk populasi selyang besar. Semua sel baru tersebut adalah identik (disebut klon dan merekasemua kemudian mensekresikan antobodi yang spesifik terhadap patogen yangsebagai menyerang tersebut. 0ksi antibody terhadap antigen adalah sebagaiberikut

    Menyebabkan antigen saling melekat ( aglutinasi Menstimulasi fagositosis oleh neutrofil 2erperan sebagai antitoksin dan menyebabkan pengandapan toksin bakteri Men"egah bakteri patogen melekat pada membran sel tubuh.

    Setelah infeksi berakhir, sel 2 yang mensekresi antibody akan mati. Serangkaianrespon terhadap patogen tersebut dinamakan respon imun primer. Meskipundemikian, sel – sel 2 memori yang telah mengingat pantogen yang menginfeksi,masih tetap hidup untuk beberapa tahun dalam tubuh. $ika patogen yang salamaberusaha menginfeksi kembali, sel 2 tersebut membelah dengan sangat "epat,menghasilkan sel # sel aktif dalam jumlah yang lebih besar lagi, yang semuanyamemiliki kemampuan mensekresi antobodi spesifik. espon tersebut dinamakanrespon imun sekunder, dan merupakan respon yang jauh lebih "epat dan efektifdibandingkan respon imun primer.

    2. 7ell#Mediated Immmunity

    7ell#mediated immunity adalah respon imun yang melibatkan sel – sel yangmenyeran langsung organism easing. Sel ang terlibat adalah sel limfosit T, yangketika teraktifasi akan mematikan beberapa organisme. Namun, kebanyakanmenyerang sel tubuh yang terinfeksi. Tubuh menggunakan respon imun tersebutuntuk berhadapan dengan parasit multiseluler , fungi, sel – sel kanker , dan+alaupun tidak menguntungkan juga menyerang jaringan atau organ transplanyang dianggap sel asing.%etika suatu patogen menginfeksi tubuh untuk pertama kalinya, setiap antigenyang terdapat pada permukaan patogen akan menstimulasi @ sel limfosit T untumembentuk klon. 2eberapa klon akan m+njadi sel – sel memori yang tetapbertahan dalam tubuh untuk mempersiapkan respon imun sekunder bila terjadi

    infeksi lagi oleh patogen yang sama. %lon yang lainnya akan berkembang lagimenjadi salah satu dari = jenis sel T berikut, yaitu6 Sel T !embantu (helper T "ell Sel T membantu atau mengontrol komponen

    respon imun spesifik lainnya. Sel T helper menstimulasi sel 2 untuk membelahdan memproduksi antibody, mengatifasi makrofag untuk segara bersiapmemfagositosit patogen dan sisa – sisa sel.

    6 Sel T !embunuh (killer T "ell Sel T sitotosik, menyerang sel tubuh yangterinfeksi dan sel – sel patogen yang relatif besar ( misalnya parasit se"ara

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    12/24

    langsung. %edua sel saling berhadapan, membran bertemu dengan membran dansel T killer akan melubangi la+annya. Sel yang ternfeksi atau sel parasit akankehilangan sitoplasmanya dan mati.

    6 Sel T supresor (Suppresor T "ell berfungsi menurunkan dan menghentikanrespon imun. Mekanisme tersebut diperlukan ketika infeksi telah berhasil diatasi.

    Mekanisme tersebut penting sebab jika tubuh terus menerus memproduksiantobodi dan menstimulasi sel 2 dan sel T untuk terus membelah bahkan ketikatidak dibutuhkan, komponen sistem imun tersebut daoat merusak jaringan tubuhsendiri.

    !/N7/A010N !/NB0%IT

    !enyakit yang disebabkan olheh patogen dapat di"egah dengan mekanismkekebalan tubuh atau pertahanan tubuh ang terdapat dalam sistem imun.!en"egahan penyakit juga dapat dilakukan dengan 'aksinasi dan imunisasi.

    a. %ekebalan Tubuh6 %ekebalan Tubuh 0ktif kekebalan tubuh yang dihasilkan karena limfosit

    terakti'asi oleh antigen yang terdapat di permukaan sel pantogen. %ekebalantubuh juga dapat dipi"u se"ara buatan. 1al tersebut melibatkan penyutikanantigen ke dalam tubuh disebut kekebalan tubuh aktif buatan dan prosesnyalebih dikenal dengan nama 'aksinasi. %arena proses akti'asinya terjadi pada saatinfeksi patogen se"ara alami, maka dinamakan, kekebalan tubuh aktif alami.

    6 %ekebalan Tubuh !asif timbul ketika seseorang menjadi kebal untuk sementaraterhadap suatu antigen, karena menerima antibody dari orang lain. %ekebalantubuh pasif alami timbul ketika antibody diberikan dari ibu kepada bayinyamelalui plasenta dan 0SI. %ekebalan tubuh pasif buatan timbul ketika antibodyyang diekstrak dari satu indi'idu disuntikan ke tubuh orang lain sebagai serum.%ekebalan tubuh yang dihasilkan sangatlah singkat, namun berguna untukpenyembuhan se"ara "epat, seperti pada indi'idu yang digigit ular bera"un atauanjing gila.

    b. 9aksinasi

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    13/24

    9aksinasi adalah pemberian 'aksin yang dimasukan kedalam tubuh. 9aksinadalah suatu antigen yang disuntikan atau diberikan se"ara oral ( melalu mulut ,dan menyebabkan perkembangan kekebalan tubuh aktif dari indi'idu yang diberi'aksin. %ekenalan tubuh melalui 'aksinasi sifatnya tahan lama sebab tubuhmampu memproduksi sel – sel memori yang akan mengingat antigen yang masukke dalam tubuh. 9aksin dapat diperoleh dari mikroorganisme mematikan yangdimatikan ( "th bakteri penyebab batuk rejan , Strain hidup yang tidak dimatikan( "th 'irus penyebab rubella , Toksin yang dimodifikasi ( "th 'aksin untukmela+an difteri dan tetanus , 0ntigen hasil isolasi yang terpisah dari patogennya("th 'aksin influen5a , dan 0ntigen hasil rekayasa genetik ( "th 'aksinhepatitis . !/NAO20T0N !/NB0%IT &/NA0N 0NTI2IOTI%

    0ntibiotik dikarakterisasi berdasarkan jangkauan keefektifannya dan "ara kerjanya. 0ntibiotik spe"trum luas adalahantibiotik yang dapat membunuh berbagai jenis bakteri, sedangkan antibiotikspe"trum ke"i adalah antibiotik yang efektif hanya terhadap sedikit jenis bakteri.Semua antibiotik harus memiliki sifat toksisitas spesifik, yaitu antibiotik tersebutharus mampu mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri, tapimenebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan bagi jaringan tubuh. Target kerja

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    14/24

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    15/24

    • *espon peradan anAIm+amasi• Sen!a8a antimikronD Sel < sel tertentu pada tubuh mampu men hasilkan suatu sen!a8a,khususn!a protein !an ber#un si seb ai pertahanan tubuh tidak spesi-k"

    D ?ara ker(aprotein antimikroba uAmen han! urkan

    sel < sel mikroba !an masuk dan men hambat mikroba asin tersebutuntuk bereproduksiAbertambah ban!ak"D ;a am $

    < protein komplomen $

    Fungsi : a" men hasilkan opsonin : pelan ar #a ositosis olh lim#ositb" men hasilkan kemotoksin : menarik sel darah putih

    " men hasilkan kinin : menin katkan permeabilitas pembuluh darahd" berperan dalam proses pen han uran dindin se lasin

    e" menstimulasi sel darah putih untuk akti#

    < inter#eron $ sen!a8a kimia ! dihasilkan makro#a &hn! pda virus'1" ". Pertahanan tubuh spesifk s#stem imunD isebut (u a den an s!stem kekebalan, *espon ini meliputi produksiprotein pertahanan tubuh spesi-k h!an disebut antibod!, den ana en !im$ositD %im#osit ditemukan di $

    .sum sum tulan < lim#a

    .pusat lim#atik < tonsil

    < kelen(ar ludah < persendian

    % Membran &im$osit : %im#osit ./ %im#osit dan %im#osit 6% 'ntibodi

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    16/24

    Fungsi : untuk menetralkanAmen han urkan anti en !an masuk ke tubuh Jenis =ntibodi $

    Immuno lobulin ;, @, 5, =, &I '

    &IMF(SIT )D dibuat di sum.sum tulan " Jumlah %" E 2FG dri lim#osit tubuh

    D ;a am %im#osit

    1" Sel plasmaFungsi : men hasilkan antibod! !an si#atn!a spesi-k den an san at epat"

    :idup selama 4.F hari"1" Sel memoriFungsi : untuk men in at suatu anti en !an spesi-k sel memoribereaksi epa (ika ada in#eksi, sel memori epat bereaksi (ika ada in#eksi1" Sel pembelahD ;a am repson Imun

    1" *espon imun primer2" *espon imun sekunder

    &IMF(SIT TD dibuat di sum < sum tulan dan matan di kelen(ar 6h!mus"

    ;a am %im#osit 6 $

    1" Sel 6 helperA6 pembantuFungsi :1" membantuAmen ontrol s!stem imun spesi-k

    2" ;enstimulasi sel untuk membelah dan meproduksi antibod!)" ;en aktivasi dua (enis sel 6 lainn!a4" ;en aktivasi makro#a untuk bersiap mem#a ositosis1" Sel 6 KillerA6 pembunuhA6 sitotoksikFungsi : men!eran sel tubuh !an terin#eksi dan sel patho en !anrelative besar se ara lan sun1" Sel 6 suppressorA6 penekan

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    17/24

    Fungsi : menurunkanAmen hentikan respon imun Jenis antibod! $

    N

    o

    Nama *iri + *iri Fungsi

    1 I 5

    < erukuran ke il< 6erbentuk 2.) bulansetelah in#ksi

    < 6erdapat selamabertahun < tahun

    =ntibakteri,antivirus, antitoksin,melindun i (anin Cba!i

    2 I =< 6erdapat di =SI, sepertiI 5

    ;elindun i selaputmukosa &hidun ,mata, paru < paru,usus'

    ) I ;

    < terdapat di darah, etahbenindan permukaan sel

    < antibod! pertama !dibentuk

    tubuh (ika ada in#eksi

    &bakteri' 5aris depanterhadap bakteri

    4 I

    < 6erdapat di darah, etahbenin ,dan permukaan sel

    ;eran sanpembentukanantibod! oleh selplasma, membantusel 6 menan kapanti en

    F I @

    < beredar di darah< terlibat dalam reaksi

    aler i C

    respon in#eksi parasit

    <

    ,'-SIN'SISumber Haksinasi $

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    18/24

    • ;ikroor anisme mematikan !an dimatikan"• Strain hidup ! tidak mematikan & ?5 ./ 6 ? atau H"Sabin ./

    poliomielitis'• 6oksin ! dimodi-kasi &v" di#teri dan tetanus'• =nti en hasil isolasi &v" in+uen>a'Ma am kekeba!an tubuh :1" a. -ekeba!an tubuh akti$ :D kekebalan akibat lim#osit diakti#kan anti en dr pato en

    1" Kekebalan tubuh akti# alami< Proses aktivasi lim#osit alami

    1" Kekebalan tubuh akti# buatan< Proses aktivasi lim#osit dibantu oleh in(eksi anti en &vaksinasi'

    1" b. -ekeba!an tubuh pasi$ :D kekebalan tubuh sementara

    1" Kekebalan tubuh pasi# alami< antibod! dari ibu ke ba!i melalui =SI

    1" Kekebalan tubuh pasi# buatan< antibod! individu disuntikkan ke individu lain seba ai serum"

    Ma am Imunisasi1" ?5 $ untuk men e ah 6 ?2" 6 $ untuk men e ah di#teri, pertusis, tetanus)" 66 $ untuk men e ah tetanus4" ?ampak

    F" ;;* $ untuk men e ah ampak, ondon an, rubellaA ampak Jerman" :i $ untuk men e ah menin itis, dan pneumonia

    7" Polio5an uan pada Imunitas

    1" =I S

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    19/24

    Hirus :IH men!eran sel 6 pembantu, sehin a s!stem pertahanan tidakmen enali musuh" ;eski antibod! dihasilkan, antibod! tidak e#ekti#"

    1" =utoimun

    pen!akit !an mun ul disebabkan sel atau (arin an tubuh dikenali seba aibenda asin &anti en' sehin a diseran oleh sel 6

    *ontoh : %upus, =rtritis reumatoid, demam rematik, diabetes, anemiapernisiosa1" =ler i

    !aitu suatu reaksi anti en < antibod! !an ter(adi pada individu tertentu"Seseoran kelebihan I @, sehin a produksi histamine menin kat"

    0. !engertian Sistem !ertahanan TubuhSistem pertahanan tubuh adalah sistem pertahanan makhluk hidup sebagai perlindunganterhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk %irus, bakteri,proto8oa dan parasit. Sistem pertahanan tubuh sering juga disebut sistem imun.

    Sistem Imun mempunyai fungsi penting, anatara lain :

    1.Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan

    mikroorganisme atau substansi asing bakteri, parasit, !amur, dan virus, serta tumor" yang masuk

    ke dalam tubuh

    #.Menghilangkan !aringan atau sel yg mati atau rusak debris sel" untuk perbaikan !aringan.

    $.Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

    komponen patogen asing akan menopang amanat yang diembannya guna merespon

    infeksi patogen baik yang berkembang biak di dalam sel tubuh !intraselular" seperti

    misalnya %irus, maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh !ekstraselular" sebelumberkembang menjadi penyakit.

    Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. %ada

    proses peradangan, penderita dapat merasa tidak nyaman oleh karena efek samping yang dapat

    ditimbulkan sifat toksik senya a organik yang dikeluarkan sepan!ang proses perla anan

    berlangsung

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    20/24

    Sistem imun memiliki dua lapisan kekebalan, yaitu kekebalan nonspesifik dan kekebalanspesifik .

    @. %ekebalan Nonspesifik (2a+aanSistem kekebalan bawaan dimiliki seseorang sejak lahir. Sistem kekebalan ini selalu siapuntuk menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh.Kekebalan nonspesifik ini dibagi # yaitu

    a. %ekebalan /ksternalKekebalan eksternal merupakan kekebalan tubuh yang berupa jaringan epithelium yangmelindungi tubuh manusia, contohnya ialah kulit.Kulit selain merupakan indera peraba juga mempunyai fungsi sebagai sistem imun. Kulit

    juga disebut sistem imun yang pertama. Dalam kedudukannya sebagai sistem imun, kulitmemiliki 5 fungsi, antara lain 9

    Sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan

    'enghasilkan suatu protein !keratin" sehingga sulit didekomposisi oleh

    bakteri/mikroorganisme 'enghasilkan keringat : minyak yang memberikan suasana asam pada kulit

    b. %ekebalan Internal&ika bakteri, %irus, atau 8at ; 8at asing mampu melewati kekebalan eksternal, makakekebalan internal akan bereaksi terhadap bakteri, %irus, atau 8at ; 8at asing tersebut.Kekebalan internal berupa rangsangan kimiawi yang melibatkan

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    21/24

    *. 'asuknya bakteri ke dalam jaringan

    **. >asodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi → meningkatkan aliran darah

    !=6) =/kemerahan : 0+4 =/panas "

    ***. Permeabilitas kapiler : %enul yang terinfeksi terhadap protein meningkat → difusi protein :

    filtrasi air

    ke interstisial !(6' =/bengkak : D 4 =/nyeri "

    *>. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler : %enula ke interstisial

    >. Penghancuran bakteri di jaringan → fagositosis !respons sistemik9 demam "

    >*. Perbaikan jaringan

    Peradangan bersifat lokal atau hanya muncul pada daerah terinfeksi sendangkan demam

    menyebar ke seluruh rubuh.

    Sel yang terinfeksi %irus akan mengeluarkan interferon. *nterferon mengganggureplikasi %irus !anti%irus". *nterferon juga memperlambat pembelahan : pertumbuhan sel

    tumor dengan meningkatkan potensi sel NK : sel ( sitotoksik !antikanker". Peran interferon

    yg lain9 meningkatkan akti%itas fagositosis makrofag : merangsang produksi antibodi

    Sistem komplemen diaktifkan oleh:

    1" paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia

    #" paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk 'at asing tertentu oleh sistem imun adaptif.(eker!a sebagai )komplemen* dari ker!a antibodi

    -. %ekebalan Spesifik (0daptif

    Sistem ini dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non spesifik.

    Sistem pertahanan ini mencakup 9

    (@ kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit 2 (sel plasma

    i. +ntigen !+g" merangsang sel ) berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi !+b".

    ii. +b disekresi ke darah atau limfa ∼ lokasi sel plasma yg terakti%asi semua +b akan mencapai

    darah ⇒ gamma globulin @ imunoglobulin !*g"

    *munoglobin !ig" ada A kelas9

    3. *g ' → berperan sbg reseptor permukaan sel ) : disekresi pd tahap awal respons sel

    plasma

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    22/24

    #. *g - → *g terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama

    *g ' : *g- berperan jika tjd in%asi bakteri : %irus serta akti%asi komplemen

    5. *g → melindungi tubuh dr infeksi parasit : mrp mediator pd reaksi alergi melepaskan

    histamin dari basofil : sel mast

    2. *g + → ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, : perkemihan !cth9 pd

    airmata : +S*"

    A. *g D → terdapat pada banyak permukaan sel ) mengenali antigen pd sel )

    (- kekebalan selular produksi limfosit T yg terakti'asi

    7arud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel diri → antigen !molekul

    besar, kompleks, : unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh"

    4imfosit ( spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi %irus : pengaturan pd mekanismekekebalan. Sel sel ( harus kontak langsung dengan sasaran. +da 5 subpopulasi sel (9 sel (

    sitotoksik, sel ( penolong, : sel ( penekan Major histocompatibility complex !'70"9

    kode human leucocyte-associated antigen !74+" yg terikat pd permukaan membran sel

    khas pd setiap indi%idu. Sur%eilens imun adalah kerjasama sel ( sitotoksik, sel NK,

    makrofag, : interferon

    2. 0ntigen, 0ntibodi, dan 3imfosit

    @. 0ntigen

    +ntigen adalah suatu substansi kimia yang mampu merangsang sistem imun untuk

    menimbulkan respons spesifik. +ntigen disebut juga imunogen .

    +ntigen memiliki # ciri penting, yaitu

    a. *munogenesitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan antibody dan limfosit

    spesifik.

    b. =eakti%itas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang terakti%atsi dan antibody

    yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan

    -. 0ntibodi

    +ntibodi adalah protein yang dibentuk sebagai respons terhadap suatu antigen dan secara

    spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. +ntibodi tidak dapat langsung

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    23/24

    menghancurkan antigen.

  • 8/18/2019 Sistem Imun Non Spesifik Fisik

    24/24

    #. 'enstimulasi sel ) untuk membelah dan meproduksi antibody5. 'engakti%asi dua jenis sel ( lainnya2. 'engakti%asi makrofag untuk bersiap memfagositosis3. Sel ( Killer/( pembunuh/( sitotoksik