sistem ekskresi pada ginjal manusia.pdf

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan, respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan menghasilkan limbah yang tidak dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya, mulai dari gas, cair, sampai padat.Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran yang berbeda-beda pula. Proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh disebut ekskresi. Kelebihan air, garam-garam dan material-material organik (termasuk sisa-sisa metabolisme) diekskresikan keluar tetapi substan yang esensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan. Material-material yang dikeluarkan ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu proses filterisasi selektif. Manusia dan hewan memiliki sistem ekskresi yang berbeda. Adapun yang melatar belakangi penulisan makalah ini adalah mengetahui kerja sistem ekskresi pada berbagai mahkluk hidup. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang sistem ekskresi pada manusia terutama ginjal pada manusia, untuk lebih mengetahui detail tentang sistem ekskresi pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di benak kami: “Bagaimana proses sistem ekskresi pada organ ginjal?

Upload: astie-afriani

Post on 18-Jan-2016

477 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai

proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka

kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi.

Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang

sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah

sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat

ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

Tubuh melakukan begitu banyak proses metabolisme seperti pencernaan,

respirasi dan sebagainya. Proses-proses seperti itu pada akhirnya akan

menghasilkan limbah yang tidak dikeluarkan jika tidak dikeluarkan akan

menyebabkan penyakit. Limbah yang dihasilkan beraneka ragam bentuknya,

mulai dari gas, cair, sampai padat.Untuk itu, kita memerlukan organ pengeluaran

yang berbeda-beda pula. Proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh

disebut ekskresi. Kelebihan air, garam-garam dan material-material organik

(termasuk sisa-sisa metabolisme) diekskresikan keluar tetapi substan yang

esensial untuk fungsi-fungsi tubuh disimpan. Material-material yang dikeluarkan

ini biasanya terdapat dalam bentuk terlarut dan ekskresinya melalui suatu proses

filterisasi selektif. Manusia dan hewan memiliki sistem ekskresi yang

berbeda. Adapun yang melatar belakangi penulisan makalah ini adalah

mengetahui kerja sistem ekskresi pada berbagai mahkluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan ini, hanya sebatas membahas tentang sistem

ekskresi pada manusia terutama ginjal pada manusia, untuk lebih mengetahui

detail tentang sistem ekskresi pada manusia. Kemudian timbul pertanyaan di

benak kami:

“Bagaimana proses sistem ekskresi pada organ ginjal?”

Page 2: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

2

Dengan modal pertanyaan di atas, kami berharap akan menemukan jawaban yang

tepat supaya kita dapat mengetahui labih jauh tentang sistem ekskresi pada

manusia.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi tentang sistem

ekskresi pada manusia.

Manfaat :

Dapat mengetahui alat tubuh manusia yang dapat mengekskresikan sisa

metabolism.

Dapat mengetahui alat tubuh hewan yang dapat mengekskresikan sisa

metabolisme.

Page 3: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Ekskresi

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh,

seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Zat hasil metabolisme

yang tidak diperlukan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui alat ekskresi. Alat

ekskresi yang dimiliki oleh mahluk hidup berbeda-beda.semakin tinggi tingkatan

mahluk hidup, semakin kompleks alat ekskresinya. Beberapa istilah yang erat

kaitannya dengan ekskresi :

Sefekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makana yang disebut

feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam

jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidakl diserap usus sel epitel,

usus yang rusak dan mikroba usus.

Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak berguna

lagi bagi tubuh.

Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran

pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya

mengandun genzim.

Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga

yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

2.2 Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas ginjal,

kulit, hati dan paru-paru. Setiap alat ekskresi tersebut berfungsi mengeluarkan zat

sisa metabolism yang berbeda, kecuali air yang dapat diekskresikan melalui

semua alat ekskresi. Berikut ini akan dibahas satu persatu peranan keempat alat

ekskresi tersebut.

1. Ginjal

Ginjal (Ren) merupakan alat ekskresi utama pada manusia. berjumlah 2, dan

terdapat dalam rongga perut di dekat tulang-tulang pinggang. Ginjal terletak

retroperitonial yaitu di sebelah kanan dan kiri di daerah pinggang. Berbentuk

Page 4: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

4

seperti kacang berwarna merah keunguan. Ginjal berukuran sebesar kepalan

tangan, yaitu berukuran panjang 10 sampa 12 cm, lebar 5-6 cm, dan tebal 3-4 cm

dengan berat sekitar 140 gram.

Ginjal merupaka alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang

di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), urea, dan garam mineral tertentu.

Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein,

misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus

dikeluarkan secara teratur dari tubuh. Pengeluaaran zat tersebut dilakukan oleh

ginjal dan hasil pengeluarannya berupa air seni (urin).

Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ homeostasis, yaitu organ yang

berfungsi menjaga keseimbangan berlangsungnya proses fisiologi dalam tubuh,

misalkan dengan cara mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraselular dan

mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Ilmu yang mempelajari ginjal dan

penyakitnya disebut Nefrologi.

A. Struktur Ginjal

Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, kedua ginjal tersebut terletak di

sebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Ginjal

berwarna merah keunguan bentuknya seperti kacang merah. Berat kedua ginjal

sekitar 120 150 gram dan dilindungi oleh lapisan lemak yang tebal.

Ginjal terdiri atas tiga bagian, yaitu kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal

(medula), dan rongga ginjal (pelvis ginjal).

Kulit Ginjal (Korteks)

Pada bagian korteks terdapat sekitar 1 juta nefron. Nefron merupakan satuan

struktur dan fungsional paling kecil dari ginjal. Nefron ini berfungsi sebagai

alat penyaring. Nefron berbentuk seperti cacing berkepala besar dengan

tubuh bagaikan elang yang berkelok-kelok. Pada bagian kepala terdapat

saringan halus yang hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu saja. Sel darah

dan protein darah tidak dapat melewati saringan ini karena ukurannya lebih

besar.

Susunan nefron terdiri atas bagian-bagian berikut :

Page 5: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

5

1. Badan malphigi, yang meliputi glomerulus dan kapsul/simpai Bowman.

Glomelurus adalah kumpulan cabang – cabang atau pembuluh darah

halus yang berasal dari nadi ginjal.

Kapsul Bowman yaitu bagian dari badan malpighi yang berbentuk

seperti mangkok dan mengelilingi glomerulus.

2. Tubulus kontortus, yang meliputi tubulus proksimal, Henle, dan tubulus

distal.

Tubulus Proksimal yaitu tubulus atau saluran yang dekat dengan

badan malpighi.

Tubulus Distal adalah tubulus atau saluran yang jauh dari badan

malpighi.

Henle adalah lengkungan yang menghubungkan tubulus proksimal

dengan tubulus distal.

Sumsum Ginjal (Medula)

Bagian ginjal yang berupa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid ginjal

(renal pyramid). Medulla merupakan tempat berkumpulnya pembuluh darah

kapiler dari kapsula Bowman.

Piramid mengandung banyak pembuluh dan berguna untuk mengumpulkan hasil

ekskresi. Cairan yang terkumpul padapiramid kemudian disalurkan melalui

saluranpengumpul menuju pelvis renalis atau rongga ginjal. Selanjutnya, pelvis

renalis berbuhungan dengan ureter, yaitu saluran yang mengalirkan urine ke

kantong kemih.

Rongga Ginjal (Pelvis renalis)

Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penampungan urin sementara yang

menetes sedikit demi sedikit dari sumsum ginjal atau medula.

Page 6: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

6

B. Fungsi Ginjal

1. Fungsi ginjal Mengeluarkan limbah atau zat yang tidak bermanfaat bagi

tubuh.

Ada banyak zat aditif pada makanan dan zat lainnya yang dapat mengganggu

tubuh dan merusak kesehatan tubuh manusia. Ginjal membantu menyingkirkan

zat tersebut agar tidak timbul menjadi penyakit berbahaya bagi tubuh kita. Ginjal

menyaring racun, kelebihan garam, urea, dan limbah berbasis nitrogen yang

diciptakan oleh metabolisme sel. Urea disintesis di hati dan diangkut melalui

darah ke ginjal untuk dihilangkan.

2. Ginjal mengatur kadar air dalam tubuh.

Ginjal juga berfungsi untuk memproduksi urin, mereka bereaksi terhadap

perubahan tingkat air tubuh sepanjang hari. Ginjal akan menyesuaikan kadar air

dalam tubuh kita, jika ginjal normal semakin banyak air yang kita minum maka

akan semakin sering kita buang air kecil. Sebaliknya, sedikit minum maka akan

semakin dikit pula kita buang air kecil .

3. Mengatur tekanan darah.

Ginjal berperan aktif dalam mengatur tekanan darah, jika tekanan darah terlalu

rendah maka ginjal akan meningkatkan tekanan tersebut.Salah satu caranya adalah

dengan memproduksi protein darah (angiotensin) yang juga sinyal tubuh untuk

mempertahankan natrium dan air. Meningkatkan fungsi protein ini akan

membantu meningkatkan tekanan darah. Intinya adalah ginjal akan berusaha

menstabilkan tekanan darah dalam tubuh.

4. Ginjal mengatur sel darah merah.

Ginjal juga memiliki fungsi dalam mengatur sel darah merah dalam tubuh

manusia. Ketika ginjal tidak mendapatkan cukup oksigen, ginjal akan

mengirimkan panggilan darurat dalam bentuk erythropoietin, hormon yang

merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak oksigen yang

membawa sel darah merah.

Page 7: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

7

5. Ginjal Mengatur kadar asam dalam tubuh.

Makanan yang kita makan dapat meningkatkan asam dalam tubuh kita. Untuk

fungsi tubuh yang baik ginjal akan mengatur kadar asam dalam tubuh agar sesuai

dengan kebutuhannya.

6. Ginjal untuk membentuk vitamin D.

Ginjal juga secara tidak langsung membentuk vitamin D yang dibutuhkan

untuk kekuatan tulang dan sum sum dalam tubuh manusia.

C. Fungsi Homeostatis Pada Ginjal

Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam

darah.

Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui

pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan

dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang

melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada

tubulus konvulasi.

D. Urine

Kandungan Zat di dalam Urine

Air sebanyak 95 %

Urea, asam ureat dan ammonia

Zat warna empedu (Bilirubin dan Biliverdin)

Garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida)

Zat-zat bersifat racun seperti sisa obat dan hormon

Page 8: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

8

pH urine berkisar antara 6,8 – 7,2.

Amonia, Kreatinin, Asam Laktat, Asam Fosfat, Asam Sulfat, dan

Asam Klorida

Fungsi Urine

Untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam

tubuh.

Sebagai penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi

akan mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi

akan mengeluarkan urin berwarna kuning pekat atau cokelat.

E. Proses Pembentukan Urine

Pembentukan Urin terjadi dibagian Nefron, berlangsung melalui 3 tahap :

Filtrasi (Penyaringan)

Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal

melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus. Pada tahap ini, terjadi

penyaringan zat beracun yang terjadi di badan malpighi. Zat yang terlarut

didalamnya disaring oleh glomerulus didalam malpighi dan setelah disaring di

badan malpighi, darah keluar melalui vena ginjal/ vena renalis.

Hasil saringan kemudian masuk keruang kapsula bowman. Hasil filtrasi ini

disebut “filtrasi glomerulus” atau urine primer yang mengalir ke tubulus

(rongga ginjal). Di dalam urin primer ini masih terkandung banyak zat yang

diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain air, protein, glukosa, asam

amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih

diperlukan oleh tubuh.

Reabsorbsi (Penyerapan)

Hasil Filtrat Glomerulus/ urine primer mengalami tahap reabsorbsi yang

terjadi didalam tubulus konturtus proksimal dn lengkung henle. Proses tahap

ini dilakukan oleh sel-sel epitelium diseluruh tubulus ginjal, banyaknya zat

yag di reabsorbsi antara lain adalah Glukosa, Asam Amino, Garam dan

Natrium Klorida. Zat ini semua masuk ke dalam pembuluh darah disekitar

Page 9: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

9

tubulus. Setelah tiba dilengkung henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil

tahap reabsorbsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus.

Kandungan urine sekunder adalah air, urea, garam, dan pigmen empedu yang

berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk kedalam

tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak

digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk utine.

Augmentasi (Sekresi)

Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran

pengumpul atau tubulus kolektivas. Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke

pelvis renalis lalu ke ureter menuju kantung kemih atau vesika urinaria.

F. Proses Mikturisi atau Berkemih

Mikturisi atau biasa disebut kencing. Dalam mekanisme mikturisi sistem yang

dilibatkan adalah organ ginjal dan saluran kemih, yang terdiri dari ginjal, ureter,

vesica urinaria (kandung kemih) dan uretra.

Peran Vesica Uriniaria

Vesica urinaria atau kandung kemih dapat mengakomodir fluktuasi sejumlah

besar dari volume urin. Dindingnya tersusun atas otot polos visera. Otot

polosnya bersifat plastis, artinya meskipun teregang tidak akan terjadi

peningkatan tekanan (berbeda dengan elastic). Permukaan epitelnya dapat

meningkat dan berkurang dengan proses recycling dari penuh-kosongnya

kandung kemih.

Otot polos kandung kemih dipersarafi

Oleh serat parasimpatis, di mana rangsangnya akan menyebabkan kontraksi

kandung kemih. Jika jalan dari uretra menuju keluar terbuka, kontraksi

kandung kemih akan menyebabkan pengosongan kandung kemih. Keluarnya

kandung kemih, sayangnya, dijaga oleh dua sfingter. Sfingter uretral internal

dan external.

Peran Sfingter Uretra

Page 10: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

10

Sfingter merupakan cincin otot yang ketika berkontraksi, menutup

pembukaan. Sfinter uretra internal merupakan otot polos, berada di bawah

Kontrol involunter. Ketika kandung kemih berelaksasi, susunan anatomi dari

sfingter ini menutup kandung kemih. Di bawahnya lagi, uretra dikelilingi oleh

otot rangka, sfingter ureter eksternal. Diperkuat oleh diafragma pelvis,

suatu otot polos yang membentuk lantai pelvis. Neuron motor yang

mempersarafi sfingter ini dan diafragma pelvis secara terus menerus

memberikan rangsangan kecuali mereka dihambat, sehingga urin dapat keluar

melewati uretra.

G. Urinary Incontinence

Merupakan keadaan di mana seseorang tidak dapat mengontrol atau menahan

rasa ingin buang air kecil. Hal ini seringkali terjadi pada balita usia 2 sampai 3

tahun dan pada lansia. Namun, ada juga yang terjadi pada orang dewasa. Terdapat

4 tipe urinary incontinence, antara lain:

Stress incontinence

Biasa terjadi pada wanita berusia muda dan pertengahan yang otot pada

pelvisnya lemah. Hal ini terjadi akibat tekanan fisik yang meningkatkan

tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa, berlatih, mengejan, mengangkat

benda berat, dan kehamilan yang menyebabkan bocornya urin dari vesika

urinaria.

Urge incontinence

Biasa terjadi pada orang lanjut usia, di mana seseorang sering dan tiba-tiba

ingin buang air kecil, dan tidak bisa menahannya sehingga sering terjadi

urinasi involunter. Bisa disebabkan oleh adanya suatu infeksi atau batu ginjal,

stroke, dan cedera medulla spinalis.

Overflow incontinence

Merupakan proses urinasi yang tidak sadar terjadi akibat lemahnya kontraksi

otot-otot vesika urinaria

Functional incontinence

Merupakan lepasnya urin dari vesika urinaria dikarenakan tidak bisa

menemukan toilet di waktu tersebut sebagai akibat dari kondisi tubuh yang

lemah, misalnya terkena stroke, artritis, ataupun alzheimer.

H. Menjaga Kesehatan Ginjal

Kesehatan menjadi harta yang tak ternilai harganya bagi kita. ini dapat kita

rasakan diwaktu kondisi sakit. Sebab jika kita sakit akan menghabiskan waktu dan

Page 11: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

11

biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itulah, kita harus tetap menjaga kesehatan

tubuh kita utamanya organ ginjal.

Sahabat, tips kesehatan. Ginjal merupakan organ yang sangat vital pada tubuh

kita. ini dikarenakan fungis ginjal sebagai organ yang berperan penting dalam

mengatur keseimbangan asam-basa, pengaturan tekanan darah, merangsang

sumsum tulang untuk membuat sel darah merah, membantu mempertahankan

kalsium untuk tulang. Begitu besarnya peran ginjal bagi tubuh kita.

a. Mengatur pola makan merupakan tips ampuh menjaga dan merawat kesehatan

ginjal anda. Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran yang di

tanam dengan tanpa pupuk kimia (organik) serta jauhilah makanan olahan,

kurangi konsumsi garam berlebih, serta konsumsilah ikan atau daging putih

tanpa lemak.

b. Menjaga pencernaan merupakan langkah yang dianjurkan untuk menjaga

kesehatan ginjal anda. Ini dapat dilakukan dengan menambah konsumsi

makanan probiotik dan prebiotik serta makanan yang memiliki atau kaya serat

yang cukup tinggi.

c. Stop kebiasaan merokok merupakan langkah berikutnya yang sangat di

anjurkan untuk menjaga kesehatan ginjal anda. ini dikarenakan, kandungan

nikotin dalam rokok berperan penting dalam gangguan ginjal yang akan anda

alami.

d. Stop dari minuman beralkohol sekarang juga. Ini di karenakan dengan

mengkonsumsi alkohol akan berdampak buruk bagi kesehatan ginjal anda.

karena mengakibatkan peningkatan tekanan darah dalam tubuh anda yang

pada akhirnya berujung pada gangguan ginjal anda.

e. Minumlah air putih sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. dalam hal ini 6-8

gelas sehari. Ini sangat baik untuk menjaga dan merawat kesehatan ginjal

anda.

f. Rajin berolahraga merupakan tips paling mudah untuk menjaga kesehatan

ginjal anda. dalam hal ini bisa dilakukan seperti jalan kaki atau berlari setiap

pagi.

Page 12: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

12

Usahakan tidak mengkonsumsi atau bahkan menghindari beberapa obat antibiotic

dan anti nyeri. Ini dikarenakan dapat merusak ginjal anda atau konsultasikan

tentang penggunaan obat tersebut kepada dokter spesialis terlebih dahulu.

2. Paru-paru

Paru - paru atau pulmo atau liver adalah organ pada sistem pernapasan

(respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi). Manusia

memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi

sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap

air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan.

Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.

Prosesnya disebut "pernapasan eksternal" atau bernapas. Paru-paru juga

mempunyai fungsi nonrespirasi.

Istilah yang berhubungan dengan paru-paru sering mulai dipulmo-, dari

kata Latin pulmones untuk paru-paru. Paru-paru berfungsi sebagai penyuplai

oksigen bagi tubuh kita, dan ia bekerja secara otomatis. Ketika tubuh bekerja

keras, paru-paru akan bekerja lebih cepat. Sebaliknya, ketika tubuh dalam keadaan

santai, paru-paru juga bekerja dengan lebih pelan.

Paru-paru membentuk organ-organ utama dari sistem pernapasan dan

memfasilitasi pertukaran gas bersama dengan saluran udara yang terkait dan

pembuluh darah. Selain itu, bagian yang berbeda dari paru-paru juga terlibat

dalam fungsi-fungsi non-pernapasan tertentu, termasuk mekanisme homeostatis

tertentu serta proses kekebalan tubuh.

Paru-paru manusia terletak di rongga dada atau dada dan tergantung di dalam

tulang rusuk. Kedua paru-paru yang terletak di kedua sisi jantung dan berwarna

merah muda, terutama pada usia muda. Paparan atmosfer dan udara tercemar

akhirnya menimbulkan patch berbintik-bintik, yang mewarnai paru-paru berwarna

Page 13: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

13

abu-abu. Di bagian bawah dari rongga toraks terletak diafragma thoraks yang

memfasilitasi pernapasan.

Setiap paru tertutup dalam kantong yang disebut pleura, yang merupakan

struktur double-membran dibentuk oleh membran halus yang disebut membran

serosa. Membran luar struktur ini disebut pleura parietal dan melekat pada dinding

dada, sedangkan membran dalam disebut pleura visceral, dan meliputi paru-paru

serta struktur terkait. Ruang antara dua membran disebut rongga pleura.

Lobus paru-paru

Setiap paru-paru dibagi menjadi segmen anatomis dan fungsional yang

disebut lobus melalui pembagian yang disebut celah interlobar. Paru-paru kanan

terdiri dari tiga lobus: lobus superior, lobus tengah, dan lobus inferior. Fisura

horizontal adalah partisi anatomi yang memisahkan lobus superior dan menengah,

sedangkan celah oblikus memisahkan lobus tengah dan inferior.

Paru-paru kiri sedikit lebih kecil dari kanan, dan dibagi menjadi dua lobus

oleh fisura oblikus. Kedua lobus mirip dengan lobus superior dan inferior dari

paru-paru kanan. Lobus tengah tidak hadir dalam paru-paru kiri.

Sedemikian partisi antara lobus memberikan perlindungan dari kerusakan mekanis

dan juga mencegah penyebaran infeksi. Akibatnya, jika salah satu lobus atau

sebagian darinya rusak, terinfeksi, atau fungsinya terganggu karena beberapa

kelainan lokal, lobus lainnya dapat terus berfungsi secara normal.

Bronkus

Trakea atau batang tenggorokan adalah struktur utama yang menghubungkan

rongga hidung dan mulut ke paru-paru. Trakea bifurkasio menjadi cabang utama

yang disebut bronkus, yang masuk ke dalam kedua paru-paru. Bronkus terbuat

dari tulang rawan hialin dan otot polos.

Bronkus kiri dan kanan juga berbeda dalam dimensi mereka, dengan bagian

kanan menjadi lebih lebar dari kiri. Cabang-cabang bronkus kanan menjadi tiga

bronkus sekunder, dan bronkus kiri menimbulkan dua bronkus sekunder. bronkus

Page 14: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

14

Sekunder tersegmen ke bronkus tersier, yang selanjutnya menimbulkan

bronkiolus. Seiring dengan percabangan, isi tulang rawan hialin menurun,

pengurangan tak ada di bronkiolus, sedangkan peningkatan otot polos.

Setiap bronkus tersier menimbulkan unit pernapasan yang berbeda

disebut segmen bronkopulmonalis yang telah menetapkan sendiri dari bronkiolus,

alveolus, pembuluh darah, dan pembuluh limfatik. Trakea, bronkus, dan cabang-

cabang berikutnya membentuk saluran udara yang memfasilitasi masuk dan keluar

udara dari paru-paru.

1. Alveoli

Bronkiolus bagian ujung menjadi kantung-kantung kecil yang disebut alveoli,

yang merupakan situs untuk pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Alveoli

yang berdinding tipis, kantung tiup yang diatur dalam cluster. Dinding alveoli

terdiri dari:

Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural.

Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan, yang mengurangi tegangan

permukaan pada antarmuka udara-air.

Selain itu, sel-sel kekebalan yang disebut makrofag juga hadir dalam alveoli

untuk menelan dan menghancurkan patogen dan sampah asing. Dinding alveolar

telah sangat pori-pori yang disebut pori-pori Kohn, yang memungkinkan aliran

udara dari satu alveolus ke yang lain.

Setiap alveolus dikelilingi oleh jaringan kapiler yang mengangkut darah ke

alveoli, untuk oksigenasi. Ada hadir ruang yang sangat tipis antara dinding alveoli

dan mereka dari kapiler. Ini disebut ruang interstitial penghalang darah-udara, dan

itu hanya tebal 0,5 m.

Laju difusi gas berbanding lurus dengan luas permukaan dan berbanding

terbalik dengan jarak difusi. Alveoli menyediakan baik kondisi ini. Mereka

menyediakan area permukaan besar dalam ruang yang kompak dan mengurangi

jarak difusi melalui penghalang darah-udara yang sangat tipis.

3. Kulit

Page 15: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

15

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Kulit adalah suatu organ pembungkus

seluruh permukaan luar tubuh, merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah

epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan

dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan

suatu lapisan jaringan ikat.

A. Struktur Kulit

Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :

2. Epidermis

Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari

epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan

merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal

pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh

ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas lima

lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam):

a. Stratum Korneum

Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.

b. Stratum Lusidum

Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan

telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

c. Stratum Granulosum

Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan

sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin

yang mengandung protein kaya akan histidin.

d. Stratum Spinosum

Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap

filamenfilame tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi

sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus

mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih

Page 16: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

16

banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan

Malfigi.

e. Stratum Basale (Stratum Germinativum)

Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan

sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi

ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain.Merupakan satu lapis

sel yang mengandung melanosit. Fungsi Epidermis : Proteksi barier, organisasi

sel, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi

(melanosit) dan pengenalan alergen (sel Langerhans) (Wasitaatmadja, 1997).

3. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai

“True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan

menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling

tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.

Dermis terdiri dari dua lapisan :

a. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.

b. Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan

bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal,

kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai

dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan

serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan

tampak mempunyai banyak keriput. Dermis mempunyai banyak jaringan

pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu

folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung

banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis. Fungsi Dermis : struktur

penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan

respon inflamasi (Wasitaatmadja, 1997).

4. Subkutis

Page 17: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

17

Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan

lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara

longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda

menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang

suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat

ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan

mechanical shock absorber. (Wasitaatmadja, 1997).

Reseptor yang cepat beradaptasi di kulit yaitu reseptor taktil (sentuh) dikulit

yang memberitahu mengenai perubahan tekanan pada permukaan kulit. Karena

reseptor ini cepat beradaptasi maka seseorang tidak menyadari sedang memakai

jam tangan, cincin dan sebagainya. Sewaktu memakai sesuatu maka akan terbiasa

karena adanya adaptasi cepat reseptor tersebut. Sewaktu mencopotnya maka akan

menyadarinya karena adanya off response (Sherwood, 2001).

Mekanisme adaptasi untuk korpus atau badan Pacini (Pacinian corpuscle)

suatu reseptor kulit yang mendeteksi tekanan dan getaran diketahui dari sifat-sifat

fisiknya. Korpus Pacini adalah suatu ujung reseptor khusus yang terdiri dari

lapisan-lapisan konsentrik jaringan ikat mirip kulit bawang yang membungkus

ujung perifer suatu neuron aferen (Sherwood, 2001).

Setiap neuron sensorik berespons terhadap informasi sensorik hanya dalam

daerah terbatas dipermukaan kulit sekitarnya, daerah ini dikenal sebagai lapangan

reseptif (receptive field). Ukuran lapangan reseptif bervariasi berbanding terbalik

dengan kepadatan reseptor didaerah tersebut. Semakin dekat penempatan reseptor

jenis tertentu, maka semakin kecil daerah kulit yang terpantau oleh reseptor

tersebut. Semakin kecil lapangan reseptif di suatu daerah maka semakin besar

ketajaman (acuity) atau kemampuan diskriminatif (Sherwood, 2001).

Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara

lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan

subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus ini memperdarahi papilla dermis,

tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang vena. Pada

epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis

melalui membran epidermis (Moffat, dkk., 2004).

Page 18: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

18

B. Fungsi Kulit

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

a. Pelindung atau proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan

tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti

luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan

lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu

tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam

tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari

matahari.

b. Penerima rangsang

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan

sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat

perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

c. Pengatur panas atau thermoregulasi

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta

melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat

memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika

terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan

penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah

salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan

hilang dengan penguapan keringat.

d. Pengeluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat

yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan

zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui

keringat tetapi juga melalui penguapan airtransepidermis sebagai pembentukan

keringat yang tidak disadari.

Page 19: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

19

e. Penyimpanan.

Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

f. Penyerapan terbatas

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak

dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk

melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.

Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran

kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran

darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

g. Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus,

putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu

kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat

maupun konstraksi otot penegak rambut.

C. Mekanisme Pengeluaran Keringat

Proses pengeluran keringat diatur oleh hipotalmus (otak). Hipotalamus dapat

menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar

keringat. Jika hipotalamus mendapatkan rangsangan, misalnya berupa perubahan

suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf

simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air

garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya

kepermukaan kulit dalam bentuk keringat.

D. Penyakit pada Kulit

Panu

Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Gejalanya adalah

munculnya bercak-bercak putih pada permukaan kulit yang terasa gatal pada saat

berkeringat. Biasanya panu menyerang remaja, namun ada pula orang tua yang

Page 20: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

20

terserang panu. Untuk terhindar dari penyakit panu adalah dengan menjaga

kebersihan badan, tidak langsung membasahi tubuh atau muka setelah berpanas-

panasan dan mengobati panu dengan segera dengan obat antijamur yang banyak

dijual bebas di apotek dan toko obat.

Gatal Alergi

Bintik-bintik merah yang muncul di permukaan kulit akibat mengkosumsi

makanan tertentu akan menyebabkan gatal. Gatal seperti ini tidak berbahaya

asalkan kita mengetahui makanan apa saja yang menyebabkan munculnya bintik-

bintik merah dan gatal pada kulit. Sebaiknya makanan yang menyebabkan

timbulnya alergi ini harus dihindari. Biasanya makanan yang menimbulkan alergi

ini diantaranya ikan, udang, dan banyak lagi lainnya.

4. Hati

A. Struktur Hati

Hati manusia mempunyai struktur dan fungsi yang sangat penting dalam

tubuh, hal ini ditinjau dari hati sebagai sistem ekskresi pada manusia. Di dalam

hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan

energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme

kolesterol, dan penetralan racun atau obat yang masuk dalam tubuh kita.

Untuk mengetahui dan memahami bentuk dan struktur hati, Anda dapat melihat

bentuk hati sapi. Pada manusia, hati berukuran sebesar kepalan tangan dengan

berat ± 2 kg. Hati terdiri atas lobus kiri dan kanan.

Hati terletak di dalam rongga perut dan merupakan kelenjar terbesar dalam

tubuh kita. Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut

kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah yang

Page 21: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

21

dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu

membentuklobula terdapat kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula

ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 - 2 mm. Antara lobula satu dengan

yang lain dipisahkan oleh ruanganruangan yang disebut lakuna. Di dalam hati

juga terdapat sel-sel histiosit yang berfungsi untuk merombak sel darah merah

yang telah tua.

B. Fungsi Hati

Hati adalah kelenjar tubuh yang juga berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk

mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan ke dalam empedu dan

urin. Selain itu, hati juga berfungsi sebagai berikut.

a. Menawarkan Racun

Tanpa hati, manusia akan mati terbunuh oleh racun yang masuk ke dalam

tubuh. Racun-racun tersebut dapat berasal dari obat-obatan, alkohol, asam laktat,

dan zat amonia. Salah satu proses metabolisme di dalam tubuh akan memberikan

hasil samping berupa asam laktat yang dapat merugikan tubuh. Penumpukan asam

laktat ditandai dengan rasa pegal pada otot. Hati akan mengubah asam laktat ini

menjadi glikogen yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber

energi yang disimpan di dalam otot. Coba Anda ingat lagi pada metabolisme

karbohidrat. Pada proses metabolisme protein akan dihasilkan produk

sampingan berupa zat amonia. Zat ini bersifat racun dan membahayakan tubuh.

Tetapi kemudian hati mengubahnya menjadi urea dan dikeluarkannya

bersama dengan air kencing.

b. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Sel Darah Merah

Hati akan dilewati darah kurang lebih 1,4 liter setiap menit. Pada saat darah

melewati hati tersebut maka akan mengalami “pencucian”, sekitar 3 juta sel darah

merah mati setiap detik dan ini akan dilebur dan hasil peleburannya akan

disimpan untuk didaur ulang sebagai bahan baku dalam membuat sel darah merah

baru serta sebagai bahan baku zat empedu.

Page 22: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

22

c. Tempat Pembentukan dan Pembongkaran Protein

Protein larut dalam plasma darah, sekitar 50 gram protein per hari dihasilkan oleh

hati.

d. Mengubah Glukosa Menjadi Glikogen atau Sebaliknya

Dengan adanya fungsi hati ini maka kadar gula dalam darah dapat diatur karena

kadar gula darah yang tidak tepat akan berakibat fatal bagi tubuh . Pada saat gula

darah dalam tubuh naik maka hati mengubahnya ke bentuk glikogen, dan

sebaliknya pada saat gula darah turun, glikogen diubah menjadi glukosa.

e. Menghasilkan Zat yang Melarutkan Lemak

Hati menghasilkan sekitar 0,5 – 1 liter zat empedu setiap hari. Zat inilah yang

dapat melarutkan lemak. Telah dijelaskan di depan bahwa sel darah yang mati

akan didaur ulang sebagai bahan baku untuk membuat sel darah merah dan zat

empedu. Zat empedu ini memiliki pigmen warna merah yang disebut

denganbilirubin dan hijau yang disebut dengan biliverdin. Orang yang mengalami

kelainan pada hati, kadang-kadang akan menampakkan kulit dan mata yang

berwarna kuning, yang disebut dengan penyakit kuning (jaundice). Ini disebabkan

karena pigmen warna empedu keluar berlebihan dan membanjiri peredaran darah.

f. Untuk Menyimpan Vitamin

Hati menyimpan beberapa vitamin yang masuk ke dalam tubuh apabila jumlahnya

berlebihan. Pada saat tertentu ketika tubuh memerlukan maka akan

mengeluarkannya. Jenis-jenis vitamin tersebut antara lain vitamin A, D, E, B12.

C. Fungsi Hati

1. Mengeluarkan getah empedu yang berasal dari perombakan erythrocyt

yang telah tua. Getah empedu ditampung dalam kantong empedu

kemudian dialirkan ke usus halus untuk mengemulsi lemak. Getah empedu

yang rusak dibuang melalui faeses dan urine sehingga warna faeses dan

urine sama dengan warna getah empedu.

2. Membuang zat-zat sisa metabolisme protein berupa ureum. Zat sisa ini

dibuang melalui ginjal.

Page 23: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

23

3. Menawarkan atau menyaring racun yang masuk bersama makanan.

4. Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.

5. Tempat pembentukan protrombin dan tempat mengubah gula darah

menjadi gula otot.

BAB III

KESIMPULAN

Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya Ginjal

merupakan alat tubuh yang mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa

metabolisme yang mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang

dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume larutan

dan emosi

Sistem ekskresi merupakan pengeluaran limbah hasil metabolisme pada

organisme hidup. Zat sisa metabolisme yang harus dikeluarkan antara lain

karbondio

ksida (CO2), urea, air (H2O), amonia (NH3), kelebihan vitamin, dan zat warna

empedu. Organ pengeluaran zat sisa pada manusia dan hewan vertebrata berupa

Page 24: SISTEM EKSKRESI PADA GINJAL MANUSIA.pdf

24

ginjal, kulit, paru-paru dan hati. Sedangkan pada hewan vertebrata berupa

pembuluh malphigi, sel-sel api dan nefridior.

Pada sistem ekskresi manusia terdapat banyak kelainan dalam proses

pengeluaran sisa metabolisme, baik kelainan yang terdapat di ginjal, paru-paru,

hati, maupun di kulit.

Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan, antara lain karena

serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal, atau pembentukan batu

ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain nefritis, batu ginjal,

albuminuria, glikosuria, hematuria, ketoses, diabetes melitus, diabetes insipidus.