sistem ekodrainase perlu diterapkan di jakarta (harian pelita 2013 01 21 hal 1)
TRANSCRIPT
SELASA | 22 Januari 2013/10 Rabiul Awal 1434 H
HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771
www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.492 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
HIKMAH
EVAKUASI MOBIL PLAZA UOB - Sejumlah mobil yang berhasil dievakuasi dari basement Plaza UOB, diparkir di halaman belakang gedung tersebut, di Jakarta, Senin (21/1). Petugas berhasil mengevakuasi 50 unit mobil terendam di basement 1 dan 2 gedung Plaza UOB, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. nant/reno esnir
ASSALAMUALAIKUM
Persiapan Menjelang 2014
P ERSIAPAN pemilihan umum, kini telah dimulai. Partai–partai politik, kini tengah menyusun strategi untuk bisa memenangkan pemilihan umum. Mencari calon legilatif dan juga calon Presiden/Wakil Presiden dan tentu saja menyusun program yang dapat menarik pemilih. Tidak terkecuali, juga penyediaan dana, yang kabarnya cukup besar, kalau mau menang pemilu. Friksi–friksipun di internal partai juga sudah mulai muncul. Apa yang menarik dari semua itu?
Ada partai, yang langsung memasang iklan, menawarkan siapa saja untuk bersedia dicalonkan sebagai calon anggota legislatif. Tidak salah. Tetapi mengesankan, tidak jauh berbeda ketika ada perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan. Apakah menjadi anggota DPR merupakan panggilan pekerjaan, pengabdian, bahkan perjuangan? Perlakuan partai politik seperti ini, sesungguhnya bisa dikesankan merendahkan martabat DPR. Selain itu, juga mengesankan, bahwa kaderisasi di partai itu sangat lemah, sehingga (sebenarnya) tidak mampu mempersiapkan calon legislatif yang andal. Eksistensi partai, sesungguhnya dapat dipertanyakan. Hal ini berbeda, seandainya partai politik itu mengambil inisiatif mencari tokoh atau calon yang dipandang layak untuk mengemban tugas sebagai anggota legislatif. Sejauh ini, masih terbatas di kalangan aktris, yang dianggap bisa menaikkan elektabilitas partai. Tidak berdasar kemampuan mengemban tugas sebagai lembaga legislatif, misalnya pakar atau ilmuwan, atau tokoh masyarakat di luar partai. Kalau langkah ini yang ditempuh, kualitas anggota DPR, insya Allah akan semakin meningkat, sehingga kita bisa berharap terbitnya UU yang baik. Elektabilitas partai, juga meningkat.
Adapun mengenai pencalonan Presiden/Wakil Presiden, sebagian besar partai tampaknya akan mencalonkan ketua umumnya. Wajar, karena figur ketua umum, tentunya tokoh yang terbaik disamping juga telah melalui proses demokrasi internal partai. Tetapi, yang juga menarik adalah, bahwa adanya keberanian banyak tokoh yang menyatakan pantas sebagai Presiden, sehingga timbul gagasan perlunya calon independen. Semakin banyak calon, semakin banyak pilihan dan dengan demikian kita bisa menemukan calon yang terbaik. Sebuah asumsi yang belum tentu benar. Partai politik, bisa saja hanya dijadikan kendaraan untuk maju sebagai capres/cawapres. Cita–cita, bahkan ideologi partai bisa saja dikesampingkan. Koalisi, semata–mata atas dasar persamaan kepentingan untuk berkuasa.
Gambaran demokrasi seperti itu, sudah tentu bukan gambaran mantapnya demokrasi kita. Kehadiran politisi kita, belum melalui proses yang semestinya, dimana politik adalah panggilan pengabdian dan bukan melamar pekerjaan atau ambisi kekuasaan atau kepentingan pribadi. Inilah yang selayaknya ditengarai oleh calon pemilih. Alhamdulillah, dewasa ini ada kesan masyarakat kita sudah semakin cerdas, sehingga untuk menentukan pilihan, akan sangat selektif. Idealnya, pilihan kita itu jatuh pada partai politik atau pemimpin yang masih mengemban idealisme, bahwa politik adalah pengabdian atau perjuangan untuk mewujudkan tujuan buat apa negara ini didirikan. Dengan demikian, kapasitas atau kemampuan tokoh juga harus mumpuni, disamping pertimbangan ideologis.
Kondisi seperti inilah yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh partai–partai politik kita, agar tidak kecele ketika menghadapi pengadilan rakyat nanti, di tahun 2014. n
Belajar dari Muslim Turki (2)DI Istanbul, kami mengunjungi lembaga sosial Kim
seyokmu (artinya Is Any body There?), yang membantu banyak warga yang menderita akibat bencana alam di berbagai negara di seluruh dunia. Pada saat peristiwa tsunami terjadi, dalam waktu tidak sampai seminggu sebuah pesawat terbang dari Turki telah mendarat di Banda Aceh dengan membawa obatobatan, makanan, selimut, senilai 1 juta dolar AS. Juga dikirimkan dokter dan tenaga medis.
Selain kawankawan PASIAD, di Indonesia ada lagi lembaga Turki lain yang mendirikan lembaga pendidikan, yaitu organisasi Sulaimaniyah. Mereka adalah organisasi pengikut Syaikh Sulaiman Hilmi Tunahan yang mendirikan pesantren tahfidhul qur’an di Jakarta. Yang menarik, mereka mempunyai metode untuk menghafalkan al Qur’an dalam waktu tidak sampai setahun. Yang tercepat sekitar 5,5 bulan. Ratarata sekitar 910 bulan. Tahun kedua santri belajar Bahasa Turki dan Arab. Tahun ketiga dan keempat belajar di Turki dan mendapat ijazah setara Aliyah yang diakui oleh Kementerian Agama. Semua santri tidak membayar untuk mengikuti pendidikan di pesantren tersebut. Setiap tahun ada 25 santri Indonesia yang diterima sebagai hasil tes dari 500 calon yang mendaftar. Selain di Indonesia, mereka mendirikan pesantren serupa di sekitar 150 negara di berbagai benua.
Syaikh Sulaiman Hilmi Tunahan lahir pada 1888 dan wafat pada 1960. Jadi beliau mengalami masamasa sulit saat Pemerintah Turki mempersulit dan menekan pendidikan keagamaan. Tidak hanya madrasahmadrasah saja yang ditutup, tetapi juga semua lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Mengajarkan agama Islam dengan caracara tradisional di madrasahpun secara resmi dilarang. Ayah Syaikh Sulaiman Hilmi yaitu Sulaiman Effendi menyiasati dengan mengajar satu atau dua orang, tidak dengan berkelompok.
Bisa dibayangkan bagaimana kondisi yang harus dihadapi tatkala semua institusi yang mengajarkan agama ditutup. Banyak ustadz yang dilarang untuk mengajar meskipun pada anakanak mereka sendiri. Beberapa orang memilih pekerjaan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan keagamaan, sementara yang lain menyerahkan diri sepenuhnya pada rezim yang ada. Didalam kondisi seperti itulah Sulaiman Hilmi memutuskan untuk memulai misinya. Beliau berkata: “Ketika putraputri Islam ibarat kayu kayu yang hanyut ke neraka, maka ketika dapat menyelamatkan walaupun hanya sebatang kayupun, maka itu akan sangat besar manfaatnya”.
Beliau mengajar buruhburuh yang bekerja di ladang. Beliau membayar 3 lira kepada buruh yang upahnya 1 lira, untuk mau belajar al Qur’an. Para polisi yang menjadi matamata selalu diajak berbuka puasa. Di kemudian hari polisi tersebut menjadi pengikut beliau yang setia. Pengorbanan dan perjuangan semacam itu masih terjadi sampai sekitar 25 tahun yang lalu walaupun tidak sehebat dulu. Kini madrasah dan semacam pesantren tahfidzul qur’an binaan organisasi Sulaimaniyah sudah mencapai angka ribuan.
Kita menyaksikan bahwa Muslim Turki amat bersemangat menyebarkan agama dan ilmu pengetahuan ke banyak negara di seluruh dunia. Kalau kita baru bicara tentang Islam rahmatan lil ‘alamin, maka Muslim Turki sudah bisa mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Mengapa bisa terjadi perbedaan yang begitu tajam?
Dalam kunjungan ke Turki saya mendapat informasi bahwa pada pertengahan 1970an Hoja Efendi menganjurkan para pengikutnya untuk merantau ke luar Turki. Menurut beliau, dari sekitar 120.000 sahabat Nabi, sekitar 80 persen merantau sampai ke tempattempat yang amat jauh untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam. Mereka meninggal dunia di perantauan.
Di Indonesia, semangat seperti itu tidak terlihat, sejak dulu sampai sekarang. Memang banyak orang Bugis yang merantau ke banyak tempat di wilayah Nusantara. Seorang kawan yang kuliah di Chandigarh, India mengalami masalah saat menulis thesis yang menyangkut pemikiran para ulama dan cendekiawan Muslim Indonesia, karena karya mereka tidak banyak dierbitkan dalam Bahasa Inggris atau Arab. Berarti pemikiran para cendekiawan atau ulama Muslim Indonesia kurang dikenal di dunia internasional. Kita bahkan menjadi pasar dari pikiran keagamaan dari berbagai tempat di dunia. Kita kini menjadi tempat penyebaran aliran Syi’ah, aliran Wahabi, Hizbut Tharir, Jama’ah Tabligh, dan pemikiran Islam liberal.
Tampaknya sulit untuk menghapus kesan bahwa Muslim Indonesia enggan untuk menarik perhatian dunia internasional. Martin van Bruinesen bahkan bertanya, apakah hal itu karena kerendahan hati atau karena kurang percaya diri? Dalam pandangan Fazlur Rahman, Turki dan Indonesia adalah dua negara yang menawarkan harapan bagi masa depan Islam yang tercerahkan. Keduanya mewakili peradaban besar di tepi dunia Arab dan keduanya telah mengembangkan bentuk ekspresi Islam yang amat berbeda dengan apa yang hidup di dunia Arab. Tetapi Turki terlihat lebih percaya diri daripada Indonesia mengenai nilai, keabsahan, dan relevansi dari budaya mereka terhadap yang lain.
Menurut van Bruinesen, Muslim Turki tidak mempunyai keinginan kuat untuk belajar dari bangsa Arab seperti Muslim Indonesia, sebaliknya banyak dari mereka yang yakin bahwa Turki dalam banyak hal lebih baik daripada Arab dalam mempraktikkan keyakinan mereka. Perbedaan ini mencerminlkan latar belakang sejarah Turki dan Indonesia. Turki adalah pusat dari kekaisaran Ottoman yang menguasai banyak negara Arab. Sebaliknya Indonesia adalah jajahan Belanda.(Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng)
PELITA HATI
JADWAL SHALATSelasa, 22 Januari 2013
Dzuhur 12.06Ashar 15.30Maghrib 18.19Isya 19.31
Rabu, 23 Januari 2013
Subuh 04.33
Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
22 Januari1957 – Israel mundur dari Semenanjung Sinai.
HARI LAHIR: Prof Dr Supomo, SH, Pahlawan, Serang (1903); Ong Teng Cheong, mantan Presiden Singapura (19362002); Alfredo Palacio, mantan Presiden Ekuador (1939); Arwin Rasyid, Roma, Italia (1957)
Hindari Ketimpangan RSBI dengan Sekolah Lain
Perlu Standarisasi Fasilitas Pendidikan
Restorasi yang Layu Sebelum Berkembang?Jakarta, Pelita
Nasib restorasi yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nas
d e m ) a k h irnya menjadi perta nyaan ba nyak pihak justru ketika restorasi kepemim
pinan di partai ini sulit diwujudkan para petingginya yang tertikai dan terbelah.
Hal itu disampaikan sejumlah kalangan terkait mundurnya sejumlah Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Harry Tanoesoedibjo, Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq, Wakil Sekretaris Jenderal Saiful Haq, dan Ketua Bidang Internal Endang Tirtana, kemarin.
Selain di tingkat DPP Partai Nasdem, pantauan Pelita, kemarin, Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Rustam Efendi juga sudah mengundurkan diri menyusul sikap yang diambil Harry Tanoe dan kawankawan. Alasan Rustam, mundurnya Harry Tanoe ibarat tsunami bagi mereka dan itu berarti tidak ada harapan lagi bagi dirinya.
Namun begitu, sejumlah pengurus daerah partai ini justru menyatakan rasa syukurnya. “Kami bersyukur, penyakit kronis di tubuh partai terdeteksi lebih awal,” kata Ketua DPD Nasdem Sumenep Sufyan Absi.
Dia menilai sosok Harry Tanoe tidak punya banyak sumbangsih bagi Partai Nasdem. Kesuksesan partai Nasdem lolos sebagai peserta pemilu 2014 karena perjuangan seluruh kader partai dari pusat hingga daerah.
Menteri juga menegaskan, meski RSBI dihapuskan, namun semangat untuk menyediakan sekolah berkualitas tidak boleh hilang, meski sejumlah kalangan mendesak agar pemerintah melakukan standarisasi fasilitas pendidikan untuk menghindari ketimpangan antara sekolah yang pernah berstatus sebagai RSBI dengan yang bukan.
“Untuk masalah sumber dana masih terus berjalan, kalau di
kurangi nanti malah tidak jalan. Hanya yang tidak boleh itu pungutan baru,” kata Mohammad Nuh di Jakarta dalam pertemuan dengan Kadisdik dari seluruh Indonesia, Senin (21/1).
Programprogram yang ada dalam Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) masih tetap berlangsung hingga tahun ajaran 2012/2013 berakhir. “Kalau SPP kemungkinan besar terus sampai tahun ajaran baru nanti
karena proses pembelajaran harus jalan,” kata Nuh lagi.
Setelah itu, akan ada bentuk baru seperti kelanjutan nasib sekolah eks RSBI tersebut. “Kami akan pikirkan seperti apa nantinya. Pada PP 17/2010 ada pembahasan mengenai sekolah berkebutuhan khusus. Akses pendidikan tidak boleh terhenti,” tambah dia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (21/1) mengundang seluruh kepala dinas dari 33 provinsi. Mereka membahas mengenai kelanjutan nasib sekolah eks RSBI.
Nuh mengatakan proses belajar mengajar tetap berjalan sesuai dengan program hingga tahun ajaran 2012/2013 bera
khir. Pascakeluarnya amar putusan MK, Kemdikbud melarang seluruh penggunaan kata RSBI secara administrasi baik di papan nama atau kop surat.
Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi terhadap pasal 50 ayat 3 UndangUndang 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur mengenai RSBI pada Selasa (8/1). Dampak dari keputusan tersebut, RSBI dihilangkan dari sistem pendidikan.
Nuh juga menjelaskan konsekuensi putusan Mahkamah Konstitusi terkait dihilangkannya rintisan sekolah bertaraf in
EkonomiBank Beraset Diatas Rp10 Triliun Wajib Publikasikan SBDKM
HALAMAN 2
Membatu HatinyaMaka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hat-inya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.
(QS Az Zumar: 22)
AgamaMUI Tolak Larangan Khitan Perempuan
HALAMAN 5
Unpad Puji Terobosan Yance dalam PendidikanIndramayu, Pelita
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Dr Ir Ayi Yustiati, MSc mengatakan terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam kerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung sangat bagus bila dibandingkan de ngan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
“Pada waktu Bupati Indramayu dijabat oleh Irianto MS Syafiuddin (Yance), kami akui banyak sekali terobosan dalam dunia pendidikan untuk kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Unpad,” puji dia selaku Ketua Tim Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Unpad tahun 2013 yang berlangsung di Ruang Ki Tinggil Setda Indramayu, Senin (21/1).
Ayi menjelaskan, kerjasama antara Pemkab Indramayu dengan Unpad telah berlang
sung lama dan berlanjut sampai sekarang. Pihaknya berjanji akan memerhatikan kuo
ta lebih bagi Kabupaten Indramayu di program pendidikan Unpad “Nyaah ka Jabar” yang memberikan kesempatan kepada lulusan SLTA asal Kabupaten Indramayu untuk kuliah di perguruan tinggi ternama tersebut.
Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah melalui Wakil Bupati Drs H Supendi, MSi saat menghadiri sosialisasi ini meminta agar jatah (kuota) kerjasama tidak berhenti di angka 82 mahasiswa, namun bisa lebih. Alasannya karena jumlah penduduk Indramayu savvngat banyak, sementara kesempatan pelajar Indramayu untuk kuliah di Unpad masih sangat kecil. Selain itu, kerjasama dengan Unpad dan Pemkab Indramayu sudah ber
Jakarta, PelitaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan (Men
dikbud) Mohammad Nuh mengatakan pungutan untuk sekolah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dibolehkan, namun tidak untuk pungutan baru.
Upaya Penanggulangan Bencana BanjirSistem Ekodrainase Perlu Diterapkan di Jakarta
BANJIR Jakarta tahun ini betulbetul lebih parah dari tahuntahun sebelumnya. Be
gitu dasyatnya banjir tahun ini, hampir disemua sudut Kota Jakarta merasakan bencana banjir yang membabibuta ini. Bahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kepala BNPB) melaporkan perkembangan terkini mengenai ancaman banjir dengan ketinggian permukaan air 1.020 centimeter dan banjir makin meluas di se
luruh Ibukota negara dan sekitarnya.
Banjir dasyat Jakarta yang terjadi setiap tahunnya, penyebab banjir tersebut merupakan akumulasi dari berbagai faktor pencetus. Faktorfaktor pencetusnya adalah: a) Kondisi Jakarta, yang secara geografi sangat rawan terhadap bencana banjir. b). Kebiasaan masyarakat Jakarta yang membuang sampah di sembarang tempat, c). Pembangunan kota yang tidak mengikuti rencana pembangunan tata kota yang tepat, d). Saluransaluran air dank analkanal yang mengalami pendangkalan, e). Kiriman air dari wilayahwilayah sekitar kota Ja
karta, seperti dari Puncak dan bogor.
Masalah sampah yang menjadi salah satu penyebab datangnya banjir tiap kali musim hujan tiba. Hal ini karena masyarakat tidak disiplin dan membuang sampah seenaknya, sehingga membuat saluransaluran air di Ibukota tersumbat dan mengalami pendangkalan. Pembangunan yang tidak terencana dengan baik, membangun gedunggedung pencakar langit begitu banyak, dan menyebabkan tidak adanya lahan sebagai tempat serapan air, dan daerah hutan lindung dan taman kota. Problem tata ruang, sampah, dan lainlain itu sebenar
nya hanya symptom, gejalagejala yang tampak di permukaan; sementara penyebab utamanya tersembunyi jauh di dasar gunung es. Juga diketahui sangat banyak bahkan ratusan hingga ribuan saluran air di Jakarta; tetapi, tidak jelas mana hulu dan mana hilirnya. Ketidakjelasan ujung dan pangkal saluran air ini, tak lepas dari tidak adanya desain drainase. Warga atau pengembang hanya hafal ujung
SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar, PhD *
* Staf Akademik, University of Cali fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo-nesia Internasional
SOSIALISASI - Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Dr Ir Ayi Yustiati, MSc didampingi Wakil Bupati Indramayu Drs H Supendi, MSi usai sosialisasi Program Universitas Padjadjaran (Unpad) “Nyaah ka Jabar” di Kabupaten Indramayu, Senin (21/1). npelita/ck-103
Pengurus Daerah Nasdem Justru
Bersyukur Harry Tanoe Mundur
SambunganPelantikan Presiden Barack Obama
HALAMAN 19