sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
1/5
SIRIH MERAH SEBAGAI TANAMAN OBAT MULTI FUNGSI
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat
dengan bentuk daunmenyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari
batangnya serta penampakan daun yang berwarnamerah keperakan dan mengkilap. Dalam
daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nindan
flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau
Jawa sebagai obat untukmeyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari
acara adat. Penggunaan sirih merah dapatdigunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun
ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkanberbagai jenis penyakit
seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke,
asamurat, hipertensi, ra-
kelelahan, nyeri sendi dan memperhaluskulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian
ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dantidak bersifat toksik. Sirih
merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi bagi
penderitayang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai
tanaman obat multi fungsi sangat besarsehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya
sebagai bahan obat moderen.Tanaman sirih mempunyai banyakspesies dan memiliki jenis
yang beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih merah.Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu tanamannya merambat
dengan bentuk daun menyerupai hatidan bertangkai yang tumbuh berselang seling dari
batangnya.Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanamanobat potensial yang sejak
lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai
jenispenyakit, disamping itu juga memiliki nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah
khususnya di Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena cahaya.Sirih
merahtumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman ini adalah berbatang bulat
berwarna hijau keunguan dan tidakberbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati
dan bagian ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilapdan tidak merata. Yang mem-
bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, biladaunnya
disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.Ramuan sirih merah telah lama
dimanfaatkan olehlingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk
ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merahdi-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para
-
7/23/2019 Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
2/5
hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merahkeperakan dan
mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai
tanaman obat.Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk
berbagai penyakit. Dengan ramuan sirihmerah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan
dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang inginmembudidayakannya.Aspek
budidayaSirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan
ataupencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat dilakukan dengan
menggunakan sulur denganpanjang 20 - 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah
- 3 daun atau 2 - 3 buku.Untuk mengurangi
penguapan, daun di ku-rangi sebagian atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman
yangsehat dan telah berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek
dapat dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan
perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkanke dalam polibeg berdi ameter 10 cm
yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek yang telah dipotong-potongdirendam dalam
air bersih selama lebih kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media
tanam.Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang
60%.Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih cabang yang
cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabangtersebut diikat atau dibalut
ijuk atau sabut kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas
kulitbatang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang.
Cangkok dapat dipotong danditanaman di polibeg apabila akar yang muncul sudah banyak.
Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu ataubambu. Penyiraman dilakukan satu
sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.Penanaman di lapangan dilaku-kanpada awal
musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam
dapatdigunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan. Sirih merah dapat beradaptasi
de-ngan baik di setiap jenis tanahdan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini
umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yangpenting selama pertumbuhan-nya di
lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima sebesar60 -
75%.Penangan pasca panenTanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4
bulan, pada saat initanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah
optimal dan panjang-nya mencapai 15 - 20 cm.Daun yang akan dipanen harus cukup tua,
bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu kadar bahan aktifnyasudah tinggi. Cara
pemetikan di-mulai dari daun tanaman bagian bawah menuju atas.Setelah dipetik, daun
-
7/23/2019 Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
3/5
disortir dandirendam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel,
kemudian dibilas hingga bersih dan
ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar
irisan 1 cm. Hasil rajangandikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai
kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 -4 hari. Rajangan daun yang telah kering
dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan
silika gel untuk penyerap air, kemudian di-tutup r
pengemasanselanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang
baik simplisia sirih merah dapat bertahansampai 1 tahun.Cara penggunaan simplisia sirih
merah yaitu dengan merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangandengan satu gelas air sampai
men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaansirih
merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk teh, serbuk, dan
ekstrak kapsul.Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering
-capai ukuran 40 mesh. Pengemasan
dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat
dari hasil serbuk yang di ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental
yangdidapat ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 400C,setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.Kandungan
kimiaTanaman memproduksi berbagai macam bahan kimiauntuk tujuan tertentu, yang
disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan bahan
yangtidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut, tetapi mem-punyai fungsi
untuk berkompetisi dengan makhlukhidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi
tanaman bermacam-macam seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic,
glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan metabolit
sekunder yangpaling banyak di produksi tanaman. Alkaloid adalah bahan organik yang
mengandung nitrogen sebagai bagian darisistim heterosiklik. Nenek moyang kita telah
yang ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.Para ahli pengobatan tradisional telah
banyakmenggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang
penting untuk menyembuhkanberbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung
senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid.Dari buku A review
of natural product and plants as potensial antidiabetic dilaporkan bahwa
senyawaalko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar
glukosa darah.Kandungan kimia lainnyayang terdapat di daun sirih merah adalah minyak
-
7/23/2019 Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
4/5
atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol, kar-vakrol,eugenol, p-cymene,
cineole, caryofelen, kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya
kandunganzat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih
sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrolbersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa
digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenoldapat di-gunakan
untuk mengurangi rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit
perut.Sirihmerah sebagai tanaman obat multi fungsiSejak jaman nenek moyang kita dahulu
tanaman sirih merah telah diketahuimemiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan
berbagai jenis penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang tinggi.
Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting yang harus disediakan
dalamsetiap upacara adat ngadi saliro. Air rebusannya yang mengandung
antiseptik digunakan untuk menjagakesehatan rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit
keputihan ser-ta bau tak sedap.Penelitian terhadap tanamansirih merah sampai saat ini masih
sangat kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka.
Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang
dilaku-kan secaraturun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara
lisan. Di Jawa, ter- -an sirih merah telah dikonsumsi sejak
dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkanpengalaman suku Jawa
tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan
danobat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai anti
mikroba.Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit diabetes,
dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkankadar gula darah
sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita
orang dansangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan
dari daun sirih merah. Beberapapengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah
dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu jugadapat menyem-buhkan penyakit
hepatitis.Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencingmanis, maag
dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di Jogyakarta, di mana
pasiennya yangberobat sem-buh dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah.
Sirih merah juga sebagai obat luar dapatmemperhalus kulit.Secara empiris diketahui tanaman
sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol,asam urat, serangan
jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.Hasil uji praklinis
padatikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan
tidak bersifat toksik, padadosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus
-
7/23/2019 Sirih Merah Sebagai Tanaman Obat Multi Fungsi
5/5
sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkandengan pem-berian obat anti
diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa
darahtikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada
orang yang men-derita kencingmanis. Saat ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang
menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapiyang berkhasiat dan manjur untuk pe-
nyembuhan berbagai jenis penyakit PenutupTanaman sirih merah mempunyaibanyak manfaat
dalam pengobatan tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit.
Banyakpengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia maupun
ekstrak kapsul dapatmenyembuhkan penya-kit diabetes militus, hepatitis, batu ginjal,
menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam urat,hipertensi, radang liver, radang prostat,
ra
merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah
dikembangkan dalamskala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2,
Agustus 2007).