sip ahp
DESCRIPTION
wfwfwTRANSCRIPT
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
1INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
PENENTUAN LOKASI INDUSTRI
Di Perkotaan Sendangbiru – Kabupaten Malang
1.1. Dasar Penentuan Lokasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2010
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Malang Tahun 2010 –
2020, disebutkan bahwa :
1. Pasal 3 yang berisi : Visi penataan ruang wilayah daerah adalah
terwujudnya penataan ruang wilayah yang produktif, seimbang dan lestari
bagi kesejahteraan masyarakat.
2. Pasal 3 point d, Misi : Mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana di
perkotaan dan perdesaan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang lebih produktif dan mandiri serta berdaya-saing tinggi.
3. Pasal 9 point a, Kebijakan : Pengembangan perkotaan secara berjenjang
dan bertahap sesuai pengembangan perkotaan secara keseluruhan
4. Pasal 9 point a ayat 1, Strategi : Mendorong pengembangan Perkotaan
Sendangbiru sebagai perkotaan dengan fungsi utama pelabuhan dan
industri;
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
2INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
1.2. VARIABEL PENENTUAN LOKASI INDUSTRI
Dalam penentuan lokasi industri adapun variabel-variabel yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Variabel Penentuan Lokasi Industri Berdasarkan Teori
No Faktor Variabel1. Fisik Dasar a. Kelerengan
b. Jenis Tanahc. Hidrologid. Curah Hujan
2. Aksesbilitas a. Jarak dengan sumber bahanbaku
b. Jarak dengan konsumen/pasarc. Jarak terhdap jaringan jalan
3. Penyediaan Fasilitas a. Energib. Air Bersihc. Limbah
4. Sosial Ekonomi a. Lingkungan Masyarakatb. Pajak, Insentif,Pungutanc. Kebijakan Pemerintah
Dari variabel-variabel tersebut selanjutnya dilakukan pengelompokan
variabel yang dianggap memang berpengaruh terhadap penentuan lokasi industri
di Perkotaan Sendangbiru, adapun variabel yang dianggap berpengaruh adalah
sebagai berikut :
Tabel 1. Variabel Penentuan Lokasi Industri Berdasarkan Teori
No Faktor Variabel1. Fisik Dasar a. Kelerengan
b. Hidrologi2. Aksesbilitas a. Jarak dengan sumber bahan baku
b. Jarak dengan konsumen/pasarc. Jarak terhdap jaringan jalan
3. PenyediaanFasilitas
a. Energib. Air Bersihc. Limbah
4. Sosial Ekonomi a. Lingkungan Masyarakatb. Kebijakan Pemerintah
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
3INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
1.3. PRIORITAS
Dalam pengambilan keputusan atau faktor utama yang mempengaruhi
penentuan lokasi industri di Perkotaan Sendangbiru, dilakukan analisa AHP
dengan menggunakan Metode Expert Choice. Adapun hasil analisanya adalah
sebagai berikut :
1. Perbandingan Antar Faktor
Gambar 1. Grafik Tingkat Perbandingan Antar Faktor
Dari hasil grafik tersebut diketahui bahwa faktor fisik dasar memiliki nilai
terbesar yakni 0.483 dengan nilai inconsistency 0.08 < 0.1 yang artinya
pembobotan tersebut telah valid.
2. Perbandingan Fisik Dasar
Gambar 2. Grafik Tingkat Perbandingan Antar Variabel Fisik Dasar
Dari hasil grafik tersebut diketahui bahwa variabel fisik dasar memiliki
nilai terbesar yakni 0.833 dengan nilai inconsistency 0. < 0.1 yang artinya
pembobotan tersebut telah valid.
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
4INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
3. Perbandingan Aksesbilitas
Gambar 3. Grafik Tingkat Perbandingan Antar Variabel Aksesbilitas
Dari hasil grafik tersebut diketahui bahwa variabel Aksesbilitas memiliki
nilai terbesar yakni 0.614 dengan nilai inconsistency 0.07 < 0.1 yang artinya
pembobotan tersebut telah valid.
4. Perbandingan Penyediaan Fasilitas
Gambar 4. Grafik Tingkat Perbandingan Antar Variabel Penyediaan Fasilitas
Dari hasil grafik tersebut diketahui bahwa variabel penyediaan fasilitas
memiliki nilai terbesar yakni 0.493 dengan nilai inconsistency 0.05 < 0.1 yang
artinya pembobotan tersebut telah valid.
5. Perbandingan Sosial Ekonomi
Gambar 5. Grafik Tingkat Perbandingan Antar Variabel Sosial Ekonomi
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
5INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Dari hasil grafik tersebut diketahui bahwa variabel Sosial Ekonomo
memiliki nilai terbesar yakni 0.750 dengan nilai inconsistency 0. < 0.1 yang
artinya pembobotan tersebut telah valid.
1.4 PARAMETER
No Faktor Variabel Parameter1. Fisik Dasar - Kelerengan - Kemiringan 0-15%
(sesuai)- - Kemiringan > 15% (tidak
sesuai)- Hidrologi -Adanya sumber mata air/
saluran air (Sesuai)
-Tidak adanya sumber mataair/saluran air (TidakSesuai)
2. Aksesbilitas - Jarak dengansumber bahanbaku
- - Bahan baku tidakmengalami penyusutanberat dan volume, bahanbaku tidak mudah rusak,resiko kekurangan bahanbaku rendah (sesuai)
- Bahan baku mengalamipenyusutan berat danvolume, bahan baku mudahrusak, resiko kekuranganbahan baku tinggi (tidaksesuai)
- Jarak dengankonsumen/pasar
- adanya kemudahan untukmengetahui perubahan selerakonsumen, (Sesuai)
- Tidak adanya kemudahanuntuk mengetahui perubahanselera konsumen, (TidakSesuai)
- Jarak terhdapjaringan jalan
-Semakin dekat denganjalan, maka semakinmempermudah mobilitaskendaraan dan manusia(sesuai)
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
6INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
-Semakin jauh denganjalan, maka semakin sulitmobilitas kendaraan danmanusia keluar-masukkawasan industry (Tidaksesuai)
3. PenyediaanFasilitas
- Energi - sesuaikan dengan produkyang dihasilkan kapasitastegangan yang dibutuhkan(Sesuai)
-Ketidaksesuaian antarakapasitas tegangan dankebutuhan akan membuatterjadi gangguan konsletingdll (Tidak Sesuai)
- Air Bersih -Ketersediaan Air bersihguna mencukupi kebutuhandi kawasan industry(Sesuai)
-Keterbatasan air bersihdalam memenuhikebutuhan di kawasanindustry (Tidak Sesuai)
- Limbah -Memiliki sistempembuangan limbah yangbaik (sesuai)
-Sistem pembuanganlimbah yang buruk akanmembuat pencemaran disekitar kawasan industry(Tidak Sesuai)
4. SosialEkonomi
- LingkunganMasyarakat
-Lingkungan masyarakatyang kondusif untukkawasa industry (Sesuai)
-Lingkungan masyarakatyang tidak kondusif danrawan konflik (TidakSesuai)
- KebijakanPemerintah
-Adanya peraturanperundang-undangan yangmengatur keberadaanKawasan Industri (Sesuai)
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
7INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
- Adanya peraturanperundang-undangan yangmengatur keberadaanKawasan Industri ( TidakSesuai)
- Fufung Setiawan 1324001
- Dwiki Purwacaraka 1324004
- Heni Anggraini 1324026
- Noviasari 1324048
- Edo Fernanda Sutrisno 1324105
MATA KULIAH :SISTEM INFORMASI PERENCANAAN I
8INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANGFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANJURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA