silabus dan rpp ( rencana pelaksanaan · pdf filependidikan agama hindu kls ix tahun pelajaran...

75
SILABUS DAN RPP ( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENDIDIKAN AGAMA HINDU KLS IX TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DISUSUN OLEH : No. Nama Tempat Tugas 1. Ni Nengah Setiawati, S.Pd SMPN 2 Tejakula 2. Nyoman Ardha Sulandrya, S.Ag SMPN 1 Kubutambahan 3. Dra. Gusti Ayu Putu Merayani SMPN 2 Sawan 4. Dra. Ni Wayan Suciati SMPN 2 Singaraja 5. Made Arduana, S.Pd SMPN 7 Singaraja 6. Gusti Made Susila, BA SMPN 3 Sukasada 7. Luh Mustiadi, S.Pd SMPN 4 Sukasada 8. I Putu Gede Ariana SMPN 4 Seririt 9. Made Suardana, S.Pd SMPN 2 Gerokgak 10. I Ketut Mertayasa, S.Pd SMPN 4 Gerokgak MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN AGAMA HINDU TINGKAT SMP KABUPATEN BULELENG AGUSTUS 2011

Upload: phamtuyen

Post on 31-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SILABUS DAN RPP ( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENDIDIKAN AGAMA HINDU KLS IX TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DISUSUN OLEH :

No. Nama Tempat Tugas

1. Ni Nengah Setiawati, S.Pd SMPN 2 Tejakula

2. Nyoman Ardha Sulandrya, S.Ag SMPN 1 Kubutambahan

3. Dra. Gusti Ayu Putu Merayani SMPN 2 Sawan

4. Dra. Ni Wayan Suciati SMPN 2 Singaraja

5. Made Arduana, S.Pd SMPN 7 Singaraja

6. Gusti Made Susila, BA SMPN 3 Sukasada

7. Luh Mustiadi, S.Pd SMPN 4 Sukasada

8. I Putu Gede Ariana SMPN 4 Seririt

9. Made Suardana, S.Pd SMPN 2 Gerokgak

10. I Ketut Mertayasa, S.Pd SMPN 4 Gerokgak

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN AGAMA HINDU

TINGKAT SMP KABUPATEN BULELENG

AGUSTUS 2011

SILABUS SMP IX

RPP SMP IX

AGAMA HINDU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 1)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

Kompetensi Dasar : 1.1 Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara

Indikator : 1.1.1 Menguraikan pengertian Awatara

1.1.2 Menguraikan pengertian Dewa

1.1.3 Menguraikan pengertian Bhatara

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menguraikan pengertian Awatara (cerdas)

2. Menguraikan pengertian Dewa (cerdas)

3. Menguraikan pengertian Bhatara (cerdas)

4. Meyakini adanya Awatara, Dewa, dan Bhatara (percaya diri.Religius )

II. Materi Pembelajaran

Pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara

1. Awatara artinya turunnya Hyang Widhi ke dunia sebagai Dewa Wisnu dengan mengambil

suatu bentuk tertentu untuk menyelamatkan dunia beserta isinya dari kehancuran yang

disebabkan oleh sifat-sifat adharma.

2. Dewa artinya perwujudan sinar suci dari Ida Sanghyang Widhi yang memberikan kekuatan suci

guna kesempurnaan makhluk hidup.

3. Bhatara artinya manifestasi dari kekuatan Ida Sanghyang Widhi untuk memberi perlindungan

terhadap ciptaannya.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : diskusi, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Tahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu”

(religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode diskusi siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

Eksplorasi

- Menugaskan siswa untuk membaca referensi yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

± 25’

b.

c.

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk tanya

jawab.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa dalam seksi tanya jawab.

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang pengertian

Awatara, Dewa, dan Bhatara

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Sebutkan contoh-contoh lain tentang pengertian Awatara,

Dewa, dan Bhatara!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Jelaskan pengertian Awatara!

2. Jelaskan pengertian Dewa!

2. Jelaskan pengertian Bhatara!

3. Rubrik penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. Awatara artinya turunnya Hyang Widhi ke dunia sebagai Dewa Wisnu dengan

mengambil suatu bentuk tertentu untuk menyelamatkan dunia beserta isinya

dari kehancuran yang disebabkan oleh sifat-sifat adharma

1

2. Dewa artinya perwujudan sinar suci dari Ida Sanghyang Widhi yang

memberikan kekuatan suci guna kesempurnaan makhluk hidup

1

3. Bhatara artinya manifestasi dari kekuatan Ida Sanghyang Widhi untuk memberi

perlindungan terhadap ciptaannya

1

Jumlah Skor 3

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius Cerdas Percaya diri

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 1959110619791002 NIP. 196308121984031011

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 2)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar

Kompetensi

: 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

Kompetensi Dasar : 1.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara

Indikator : 1.2.1 Menyebutkan sloka dalam kitab suci Veda tentang Awatara, Dewa

dan Bhatara

1.2.2 Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan

Bhatara

1.2.3 Menjelaskan dengan perumpamaan perbedaan antara Awatara

dengan Dewa dan Bhatara

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menyebutkan sloka dalam kitab suci Veda tentang Awatara, Dewa dan Bhatara (percaya diri)

2. Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara (demokratis)

3. Menjelaskan dengan perumpamaan perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara

(ingin tahu)

4. Meyakini adanya perbedaan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara (percaya diri)

II. Materi Pembelajaran

Perbedaan Awatara, Dewa dan Bhatara

Sloka mantram stuti stawa, 360.1 disebutkan :

Om Isanah sarvavidyanam, Isvanah sarva bhutanam, Brahmano dhipatir brahmana, Sivo astu

sada siva.

Artinya : Om Hyang Widhi dalam wujudMu sebagai Isana, dewa seluruh kebijaksanaan, Brahma

yang mengatur semua mahkluk hidup. Brahma maha tinggi, semoga engkau menganugrahkan

kebahagiaan. Om Siva yang abadi.

Berdasarkan uraian sloka diatas dapat diketahui perbedaan antara Awatara, Dewa, dan Bhatara

adalah sebagai berikut :

1. Awatara adalah perwujudan Hyang Widhi turun ke dunia.

2. Dewa adalah sinar suci atau manifestasi Sanghyang Widhi.

3. Bhatara adalah prabhawa dari Sanghyang Widhi untuk memberikan perlindungan kepada

ciptaanNya.

Perbedaan tersebut dapat diumpamakan seperti matahari dengan sinar dan panasnya.

1. Matahari merupakan perwujudan Sanghyang Widhi (Awatara)

2. Sinarnya sebagai bentuk perwujudan para Dewa

3. Panasnya sebagai bentuk perwujudan Bhatara

Matahari, sinar, dan panasnya merupakan satu kesatuan, namun antara ketiganya memiliki fungsi

dan bentuk yang berbeda.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu”

(religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

perbedaan Awatara, Dewa dan Bhatara

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode diskusi siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang atau lebih secara heterogen.

± 10’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Menugaskan siswa untuk membaca referensi yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk tanya

jawab.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa dalam seksi tanya jawab.

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang perbedaan

Awatara, Dewa, dan Bhatara

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Tunjukan perbedaan Awatara, Dewa, dan Bhatara dengan

gambar perumpamaan!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Jelaskan arti dari sloka mantram stuti stawa, 360.1!

2. Jelaskan perbedaan antara Awatara, Dewa, dan Bhatara!

3. Jelaskan perbedaan antara Awatara, Dewa, dan Bhatara dengan perumpamaan!

3. Rubrik penilaian

Kriteria penilaian:

a. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius

Demok-

ratis

Percaya

diri

Ingin

Tahu

A B C D A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra,S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. Arti dari sloka mantram stuti stawa, 360.1 menjelaskan tentang perbedaan

antara Awatara, Dewa, dan Bhatara. 2

2. 1. Awatara adalah perwujudan Hyang Widhi turun ke dunia.

2. Dewa adalah sinar suci atau manifestasi Sanghyang Widhi. 3. Bhatara adalah prabhawa dari Sanghyang Widhi untuk memberikan

perlindungan kepada ciptaanNya

3

3. 1. Matahari merupakan perwujudan Sanghyang Widhi (Awatara)

2. Sinarnya sebagai bentuk perwujudan para Dewa

3. Panasnya sebagai bentuk perwujudan Bhatara

3

Jumlah Skor 8

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 3)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

Kompetensi Dasar : 1.3 Menguraikan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan

Sanghyang Widhi (Tuhan)

Indikator : 1.3.1 Menjelaskan persamaan Awatara, Dewa dan Bhatara

1.3.2 Menjelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan

Sanghyang Widhi

1.3.3 Menjelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan

Sanghyang Widhi dengan sebuah perumpamaan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menyebutkan persamaan Awatara, Dewa dan Bhatara (menghargai keberagaman)

2. Menjelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sanghyang Widhi (cerdas)

3. Menjelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sanghyang Widhi dengan sebuah

perumpamaan (cerdas)

4. Meyakini adanya hubungan antara Awatara dengan Dewa dan Bhatara (percaya diri)

II. Materi Pembelajaran

Hubungan antara Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa

Adalah sangat erat, karena Sanghyang Widhi sebagai sumber dari segala sumber dalam

kehidupan di dunia ini. Hal ini disebabkan karena Awatara, Dewa dan Bhatara memiliki beberapa

persamaan antara lain:

1. Sama-sama bersumber dari Ida Sanghyang Widhi Wasa

2. Merupakan bentuk atau wujud dari Sanghyang Widhi

3. Sama-sama memiliiki sifat yang sepadan dengan Sanghyang Widhi

4. Memiliki fungsi yang sama dalam melindungi dan menegakkan dharma dengan kekuatan

Sanghyang Widhi

5. Maha kasih, maha pemurah dan penyayang terhadap mahkluk hidup (manusia) yang

merupakan repleksi pancaran Sanghyang Widhi.

Hubungan tersebut dapat diumpamakan seperti matahari dengan sinar dan panasnya yang

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, dimana matahari merupakan sumber

dari sinar dan panas.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu”

(religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

± 10’

d.

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode diskusi siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang atau lebih secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Menugaskan siswa untuk membaca referensi yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk tanya

jawab.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa dalam seksi tanya jawab.

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang hubungan

Awatara, Dewa, dan Bhatara dengan Sanghyang Widhi

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan bahwa hubungan Awatara, Dewa, dan Bhatara

sangat erat dengan Ida Sanghyang Widhi dengan beberapa

perumpamaan menurut pendapatmu !

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu

4. Media belajar : Gambar

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Sebutkan persamaan Awatara, Dewa dan Bhatara!

2. Jelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sanghyang Widhi!

3. Jelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sanghyang Widhi dengan sebuah

perumpamaan!

3. Rubrik penilaian

4. Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius

Menghargai

Keberagam-

an

Cerdas Percaya

Diri

A B C D A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. 1. Sama-sama bersumber dari Ida Sanghyang Widhi Wasa

2. Merupakan bentuk atau wujud dari Sanghyang Widhi

3. Sama-sama memiliiki sifat yang sepadan dengan Sanghyang Widhi

4. Memiliki fungsi yang sama dalam melindungi dan menegakkan dharma

dengan kekuatan Sanghyang Widhi

5. Maha kasih, maha pemurah dan penyayang terhadap mahkluk hidup

(manusia) yang merupakan repleksi pancaran Sanghyang Widhi.

5

2. Hubungannya adalah sangat erat, karena Sanghyang Widhi sebagai sumber dari

segala sumber dalam kehidupan di dunia ini 2

3. dapat diumpamakan seperti matahari dengan sinar dan panasnya yang

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan, dimana matahari

merupakan sumber dari sinar dan panas.

3

Jumlah Skor 10

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 4)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 1. Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

Kompetensi Dasar : 1.4 Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Indikator : 1.4.1 Menceritakan turunnya Matsya Awatara

1.4.2 Menceritakan turunnya Kurma Awatara

1.4.3 Menceritakan turunnya Varaha Awatara

1.4.4 Menceritakan turunnya Nara Singa Awatara

1.4.5 Menceritakan turunnya Wamana Awatara

1.4.6 Menceritakan turunnya Parasurama Awatara

1.4.7 Menceritakan turunnya Rama Awatara

1.4.8 Menceritakan turunnya Kresna Awatara

1.4.9 Menceritakan turunnya Budha Awatara

1.4.10 Menceritakan turunnya Kalki Awatara

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menceritakan turunnya Matsya Awatara (jujur, cerdas)

2. Menceritakan turunnya Kurma Awatara (jujur, cerdas)

3. Menceritakan turunnya Varaha Awatara (jujur, cerdas)

4. Menceritakan turunnya Nara Singa Awatara (jujur, cerdas)

5. Menceritakan turunnya Wamana Awatara (jujur, cerdas)

6. Menceritakan turunnya Parasurama Awatara (jujur, cerdas)

7. Menceritakan turunnya Rama Awatara (jujur, cerdas)

8. Menceritakan turunnya Kresna Awatara (jujur, cerdas)

9. Menceritakan turunnya Budha Awatara (jujur, cerdas)

10. Menceritakan turunnya Kalki Awatara (jujur, cerdas)

11. Percaya dengan cerita turunnya 10 Awatara dalam Purana (percaya diri)

II. Materi Pembelajaran

Cerita turunnya Awatara

1. Matsya Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia dalam wujud ikan besar pada masa Manu

Vaisasta. Tujuannya untuk menyelematkan dunia dari pralaya dengan jalan mengangkatnya

akibat pada masa awal ciptaanNya, alam semesta ini dipenuhi oleh mahkluk air sehingga

dunia sampai-sampai diluapi air/tengelam.

2. Kurma Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia mengambil wujud seekor kura-kura besar

pada saat para Dewa mencari tirta amerta, yaitu dengan mengadakan pemutaran gunung

mandara giri. Akibat pemutaran gunung tersebut, maka terjadi pasang naik dan

menyebabkan makin terbenamnya permukaan bumi. Dengan wujud kura-kura besar, Dewa

Wisnu dapat membantu dengan jalan menopang dunia sehingga tidak terbenam.

Dengan demikian tujuan Kurma Awatara adalah untuk menyelamatkan seisi alam yang

ditimbulkan olehakibat adanya pemuteran gunung mandara giri.

3. Varaha Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunai sebagai babi hutan untuk menyelamatkan

dunia ini yang pada waktu itu dilemparkan ke samudera oleh Hirayaksa. Dalam wujud seekor

varaha, Dewa Wisnu menyelam ke samudera dan mengangkat bumi ini, sehingga timbul

kembali ke permukaan laut, seperti sebuah kapal yang mengapung.

4. Nara Singa Awatara yaitu Hyang Widhi menjelma ke dunia sebagai Nara Singa untuk

membantu Prahlada dalam menumpas kejahatan raja raksasa Hiranyakasipu yang merajalela

dan hendak menguasai seluruh dunia dan Indraloka.Raksasa Hiranya Kasipu sakti mandraguna

5. Wamana Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia sebagai orang kerdil berpengetahuan

tinggi dan mulia dalam mengalahkan maha raja Bali yang sombong yang ingin menguasai

dunia dan menginjak-injak dharma.

6. Parasu Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia sebagai Rama Parasu yaitu Rama

bersenjatakan kapak yang membasmi para kesatrya yang menyeleweng dari ajaran dharma.

7. Rama Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia sebagai sang Rama putra raja Dasa Rata

dari Ayodhya untuk menghancurkan kejahatan dan kelaliman yang ditimbulkan oleh raksasa

Rahwana dari Alengka.

8. Krisna Awatara yaitu Hyang Widhi turun ke dunia sebagai Sri Krisna raja Dwarawati untuk

membasmi raja Kangsa, Jasaranda dan membantu Pandawa untuk menegakkan keadilan

dengan membasmi Kurawa yang menginjak-injak dharma.

9. Budha Awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai putra raja Sudhodana di Kapilawastu India

dengan nama Sidharta Gautama yang berarti telah mencapai kesadaran yang sempurna.

Budha Gautama menyebarkan ajaran agama Budha dengan tujuan untuk menuntun umat

manusia mencapai kesadaran, penerangan yang sempurna atau Nirwana.

10. Kalki Awatara yaitu penjelmaan Hyang Widhi yang terakhir yang akan turun untuk

membasmi penghinaan-penghinaan, pertentangan-pertentangan agama akibat

penyelewengan umat manusia dari ajaran Hyang Widhi (dharma). Menurut keyakinan umat

Hindu Awatara terakhir akan turun apabila memuncaknya pertentangan-pertentangan

agama di dunia ini.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, diskusi, tanya jawab, pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang cerita

turunnya Awatara

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode diskusi siswa dibagi menjadi 10 kelompok

yang anggotanya 2 orang atau lebih secara heterogen.

± 10’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

Eksplorasi

- Menugaskan siswa untuk membaca referensi yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya.

± 60’

c.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk tanya

jawab.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa dalam seksi tanya jawab.

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang cerita

turunnya Awatara

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan hikmah yang dapat kamu petik dari cerita

turunnya10 Awatara!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu

4. Media belajar : Gambar

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes pilihan singkat

1. Sanghyang Widhi turun ke bumi berwujud ikan maha besar disebut ….

2. Untuk menopang bumi agar tidak tenggelam akibat diputarnya gunung mandari giri,

Hyang Widhi turun dalam wujud ….

3. … yaitu turunnya yang Widhi ke dunia dalam wujud babi hutan.

4. Nara Simbha yaitu awatara Hyang Widhi turun sebagai … yang membasmi kekejaman raja

Hyarania kasipu yang sangat jahat.

5. Hyang Widhi turun kedunia sebagai orang kerdil disebut ….

6. Parasu Rama yaitu awatara Hyang Widhi turun sebagai Rama parasu yaitu Rama

bersanjata kapak untuk membasmi ….

7. … yaitu Hyang Widhi turun sebagai sang Rama putra raja Dasa Rata dari Ayodya untuk

menghancurkan kejahatan dan kelaliman yang ditimbulkan oleh raksasa Rahwana dari

negara Alengka.

8. … Hyang Widhi turun sebagai Sri Krisna untuk membasmi raja Kangsa Jarasanda dan

membantu Pandawa untuk menegakkan keadilan dengan membasmi Kurawa yang

menginjak-injak dharma.

9. Budha awatara yaitu Hyang Widhi turun sebagai Sidharta Gautama untuk menyebarkan …

dengan tujuan menuntun umat manusia mencapai kesadaran, penerangan yang sempurna

atau nirwana.

10. … yaitu penjelamaan Hyang Widhi yang terakhir yang akan turun untuk membasmi

penghinaan-penghinaan, pertentangan-pertentangan agama.

3. Rubrik penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. Matsya Awatara 1

2. Kura-kura besar 1

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas Percaya

Diri

A B C D A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Susrdana,S.Pd

NIP. 195911061979011002 NIP. 196308121984031011

3. Wahara Awatara 1

4. Manusia berkepala singa 1

5. Wamana Awatara 1

6. Para kesatrya yang menyeleweng dari ajaran dharma 1

7. Rama Awatara 1

8. Krisna Awatara 1

9. Ajaran Budha 1

10. Kalki Awatara 1

Jumlah Skor 10

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 5)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 2. . Memahami Sapta Timira sebagai Aspek Diri yang harus Dihindari Kompetensi Dasar : 2.1 Menguraikan pengertian Sapta Timira

Indikator : 2.1.1 Mengidentifikasi kitab suci Veda yang menyebutkan tentang Sapta

Timira

2.1.2 Menguraikan arti kata Sapta dan Timira

2.1.3 Menguraikan pengertian Sapta Timira

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mengidentifikasi kitab suci Veda yang menyebutkan tentang Sapta Timira (ingin tahu)

2. Menguraikan arti kata Sapta dan Timira (cerdas)

3. Menguraikan pengertian Sapta Timira (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Kitab suci Niti Sastra IV.19 menyebutkan :

Luir ning mangdadi mada ning jana surupa dhana kula kulina yowana,

Sang sura len kasuran agawe wsrih manah ikang sarat kabeh,

Yan wwanten sura sang Dhaneswara surupa guna dhana kulina yohana,

Yan tan mada mahardhikeke pangaranya sira putusi Sang Pandita.

Artinya :

Yang bisa membuat mabuk adalah ketampanan, harta benda, keturunan (darah bangsawan),

dan umur muda. Juga minuman keras dan keberanian bisa membuat mabuk hati manusia. Jika

ada orang kaya, berwajah tampan, pandai, banyak harta, berdarah bangsawan, muda

umurnya dan karena itu tidak mabuk, maka ia adalah orang utama, bijaksana, tidak ada

bandingannya.

2. Sapta timira berasal dari kata sapta artinya tujuh dan timira artinya kegelapan. Sapta timira

artinya tujuh macam unsur yang dapat menyebabkan manusia menjadi gelap atau awidya

(bodoh).

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang Sapta

Timira

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode diskusi siswa dibagi dalam beberapa

± 10’

kelompok yang anggotanya 4 orang atau lebih secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Menugaskan siswa untuk membaca referensi yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk menyampaikan hasil diskusinya secara bergantian di

depan kelas.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk tanya

jawab.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa dalam seksi tanya jawab.

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang

pengertiuan sapta timira

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Jelaskan tujuh unsur yang menyebabkan pikiran seseorang

menjadi gelap yang disebut Sapta Timira!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes pilihan singkat

1. Salah kitab suci yang membahas tentang sapta timira adalah ….

2. Sapta artinya …., timira artinya ….

3. Tujuh macam unsur yang dapat menyebabkan manusia menjadi gelap atau awidya disebut

….

3. Rubrik penilaian hasil belajar

No. Kunci Jawaban Skor

1. Niti sastra IV.19 1

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Ingin Tahu

A B C D A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

2. Tujuh, gelap 1

3. Sapta timira 1

Jumlah Skor 3

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 6)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 2. . Memahami Sapta Timira sebagai Aspek Diri yang harus Dihindari Kompetensi Dasar : 2.2 Menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira

Indikator : 2.2.1 Menyebutkan bagian Sapta Timira ke -1 dan ke-2 (surupa, dana)

2.2.2 Menyebutkan bagian Sapta Timira ke-3 dan ke-4 (guna, kulina)

2.2.3 Menyebutkan bagian Sapta Timira ke-5 s.d. ke-7 (yowana, sura,

kasuran)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menyebutkan bagian Sapta Timira ke -1 dan ke-2 (jujur, cerdas)

2. Menyebutkan bagian Sapta Timira ke-3 dan ke-4 (jujur, cerdas)

3. Menyebutkan bagian Sapta Timira ke-5 s.d. ke-7 (jujur, cerdas)

II. Materi Pembelajaran

Bagian-bagian Sapta Timira:

(SuDaGuYoSuKa)

1. Surupa artinya kegelapan yang disebabkan oleh rupa yang tampan atau cantik.

2. Dana adalah kegelapan yang disebabkan oleh kekayaan.

3. Guna adalah kegelapan yang disebabkan oleh kepandaian atau kepintaran.

4. Kulina adalah kegelapan yang disebabkan oleh keturunan atau kebangsawanan.

5. Yowana adalah kegelapan yang disebabkan oleh keremajaan.

6. Sura adalah kegelapan yang disebabkan oleh minuman keras.

7. Kasuran adalah kegelapan yang disebabkan oleh keberanian atau kemenangan.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Cooperative Script

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu”

(religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang bagian-

bagian Sapta Timira

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi untuk berpasangan secara heterogen.

±10’

2. Kegiatan

Inti

a.

Eksplorasi

- Memberi materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan

dipahami tentang bagian-bagian Sapta Timira

- Bersama-sama siswa menetapkan siapa yang pertama

± 60’

b.

c.

berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan

sebagai pendengar.

Elaborasi

- Pasangan secara bergiliran menyebutkan bagian-bagian

sapta timira di depan kelas. Siswa yang menjadi pembicara

menyebutkan bagian-bagian ke-1, ke-2 s.d ke -7 selengkap

mungkin. Sementara pendengar : 1)

menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap; 2) membantu mengingat/menghapal ide-ide

pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya.

Konfirmasi

- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi yang sudah dilaksanakan.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi.

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang bagian-

bagian Sapta Timira

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Tulis dan jelaskan dengan teknikmu sendiri dalam

menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : Peta konsep

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes pilihan singkat

1. Bagian sapta timira ke-1 adalah ….

2. Bagian sapta timira ke-2 adalah ….

3. Bagian sapta timira ke-3 adalah ….

4. Bagian sapta timira ke-4 adalah ….

5. Bagian sapta timira ke-5 adalah ….

6. Bagian sapta timira ke-6 adalah ….

7. Bagian sapta timira ke-7 adalah ….

3. Rubrik penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. Surupa artinya gelap karena rupa yang tampan atau cantik. 1

2. Dana adalah gelap karena kekayaan. 1

3. Guna adalah gelap karena kepandaian atau kepintaran. 1

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas

A B C D A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 4 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

4. Kulina adalah gelap karena keturunan atau kebangsawanan. 1

5. Yowana adalah gelap karena keremajaan. 1

6. Sura adalah gelap karena minuman keras. 1

7. Kasuran adalah gelap karena keberanian atau kemenangan. 1

Jumlah Skor 7

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 7)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Standar Kompetensi : 2. . Memahami Sapta Timira sebagai Aspek Diri yang harus Dihindari Kompetensi Dasar : 2.3 Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira

Indikator : 2.3.1 Menjelaskan pengertian Surupa

2.3.2 Menjelaskan pengertian Dana

2.3.3 Menjelaskan pengertian Guna

2.3.4 Menjelaskan pengertian Kulina

2.3.5 Menjelaskan pengertian Yowana

2.3.6 Menjelaskan pengertian Sura

2.3.7 Menjelaskan pengertian Kasuran

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian Surupa (jujur, cerdas)

2. Menjelaskan pengertian Dana (jujur, cerdas)

3. Menjelaskan pengertian Guna (jujur, cerdas)

4. Menjelaskan pengertian Kulina (jujur, cerdas)

5. Menjelaskan pengertian Yowana (jujur, cerdas)

6. Menjelaskan pengertian Sura (jujur, cerdas)

7. Menjelaskan pengertian Kasuran (jujur, cerdas)

II. Materi Pembelajaran

Pengertian Sapta Timira:

1. Surupa atau kemabukan (lupa daratan) karena wajah atau rupa yang tampan, ganteng atau

cantik. Kegantengan atau kecantikan seseorang kadang kala menyebabkan yang

bersangkutan menjadi angkuh, sombong dan tinggi hati. Semestinya kegantengan atau

kecantikan wajah dibarengi dengan perilaku yang baik, budi yang luhur. Orang yang ganteng

atau cantik, hendaknya dapat mengendalikan diri dengan membuang jauh-jauh sikap dan

perilaku yang tidak baik.

2. Dana atau kemabukan (lupa daratan) karena banyak mempunyai harta benda atau kekayaan.

Banyaknya harta benda yang dimiliki sering kali menyebabkan seseorang menjadi lupa diri,

menepuk dada, angkuh dan sombong dan tidak ingat dengan teman-temannya. Pada hal

kepemilikan harta benda seyogyanya dibarengi dengan dharma, perilaku yang baik sesuai

dengan ajaran agama. Karena itu orang yang memiliki banyak harta benda seyogyanya dapat

menjaga diri, tidak menepuk dada atau tidak sombong dengan harta bendanya.

3. Guna atau kemabukan (lupa daratan) karena mempunyai kepintaran atau kepandaian. Orang

yang pintar juga kadang lupa diri, menganggap orang lain tidak tahu apa-apa. Orang seperti

ini cenderung angkuh dan kurang disukai oleh masyarakat. Oleh karena kepandaian

semestinya dibarengi dengan perbuatan yang baik, disertai dengan budi pekerti yang luhur.

Kepintaran semestinya diamalkan, dipergunakan untuk maksud-maksud yang baik, sehingga

dapat membantu masyarakat yang kurang mempunyai pengetahuan.

4. Kulina atau kemabukan (lupa daratan) karena keturunan. Faktor keturunan juga sering

mengakibatkan orang lupa diri. Seorang keturunan bangsawan, keturunan raja, kadang kala

juga menganggap remeh orang lain yang tidak seketurunan. Hal ini dapat menimbulkan

kesulitan bagi orang tersebut. Keturunan orang-orang terkenal, berpangkat atau bangsawan,

sebaiknya mempunyai perilaku yang baik, berbudi luhur sejalan dengan ajaran agama.

Mereka seharusnya dapat menjadi panutan dapat memberikan contoh yang baik terhadap

masyarakat sekitarnya.

5. Yowana atau kemabukan (lupa daratan) karena masa remaja atau masa muda. Anak muda

remaja karena kurang pendidikan dan pengalaman, sering kali lebih menyukai kebebasan dan

hura-hura, sering kali sok jagoan dan suka berkelahi. Sebaikanya semasa masih remaja, anak-

anak itu diberi pendidikan agama yang memadai, diberi pelajaran mengenai etika, bagaimana

harus berperilaku di dalam masyarakat, sebagaimana harus membawa diri dan lain-lain,

supaya mereka dapat menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Masa

remaja adalah masa yang baik untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang berguna

bagi masyarakat, bagi nusa dan bangsa serta agama.

6. Sura atau kemabukan (lupa daratan) karena minuman keras. Minuman keras merupakan

musuh yang sangat buruk. Ia dapat membuat orang mabuk, lupa diri dan berbuat yang tidak

sesuai dengan ajaran agama. Karena itu manusia beragama sebaiknya menjauhi minuman

keras.

7. Kasuran atau kemabukan (lupa daratan) karena merasa mempunyai keberanian. Keberanian

kadang kala membuat orang lupa diri. Keberanian tanpa disertai dengan pikiran yang sehat

dan baik dapat mengakibatkan kerugian atau kesulitan bagi orang lain maupun yang

bersangkutan sendiri. Keberanian hendaknya selalu dilandasi oleh kebenaran dan dharma,

oleh perbuatan yang luhur sesuai dengan ajaran agama.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Cooperative Script

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

pengertian masing-masing bagian Sapta Timira

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi untuk berpasangan secara heterogen.

±10’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

Eksplorasi

- Memberi materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan

dipahami tentang pengertian bagian-bagian Sapta Timira

- Bersama-sama siswa menetapkan siapa yang pertama

berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai

pendengar.

Elaborasi

- Pasangan secara bergiliran menyampaikan pengertian bagian-

bagian sapta timira di depan kelas. Siswa yang menjadi

pembicara menyampaikan pengertian bagian-bagian sapta

timira. Sementara pendengar : 1)

menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap; 2) membantu mengingat/menghapal ide-ide

pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya.

- Masing-masing pasangan menyampaikan pengertian bagian-

± 60’

c.

bagian Sapta timira sesuai permintaan guru (misalnya

pasangan pertama menyampaikan tentang surupa, pasangan

kedua tentang dana dan seterusnya)

Konfirmasi

- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi yang sudah dilaksanakan.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi.

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang pengertian

bagian-bagian Sapta Timira

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Jelaskan bahwa wajah rupawan, harta, kepandaian,

kebangsawanan, keremajaan, miras, dan keberanian dapat

membuat pikiran seseorang menjadi gelap menurut

pendapatmu!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu;

http://suryadistira.blogspot.com/2008/11/sapta-timira.html 4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Jelaskan pengertian surupa secara singkat!

2. Jelaskan pengertian dana secara singkat!

3. Jelaskan pengertian guna secara singkat!

4. Jelaskan pengertian kulina secara singkat!

5. Jelaskan pengertian yowana secara singkat!

6. Jelaskan pengertian sura secara singkat!

7. Jelaskan pengertian kasuran secara singkat!

3. Rubrik penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. Surupa atau kemabukan (lupa daratan) karena wajah atau rupa yang tampan,

ganteng atau cantik. Jangan merasa sombong bila merasa memiliki rupa

tampan atau cantik.

1

2. Dana atau kemabukan (lupa daratan) karena banyak mempunyai harta benda

atau kekayaan. Janganlah angkuh karena memiliki harta benda yang berlimpah.

1

3. Guna atau kemabukan (lupa daratan) karena mempunyai kepintaran atau

kepandaian. Orang yang pintar juga kadang lupa diri, menganggap orang lain

tidak tahu apa-apa.

1

4. Kulina atau kemabukan (lupa daratan) karena keturunan. Jangan lupa diri dan

menganggap remeh orang lain yang tidak seketurunan. Hal ini dapat

1

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

menimbulkan kesulitan bagi orang tersebut.

5. Yowana atau kemabukan (lupa daratan) karena masa remaja atau masa muda.

Jangan hura-hura, sering kali sok jagoan, suka berkelahi dan sebagainya yang

merugikan masa depan.

1

6. Sura atau kemabukan (lupa daratan) karena minuman keras. Minuman keras

dapat membuat orang mabuk, lupa diri dan berbuat yang tidak sesuai dengan

ajaran agama.

1

7. Kasuran atau kemabukan (lupa daratan) karena merasa mempunyai

keberanian. Keberanian kadang kala membuat orang lupa diri. Keberanian

tanpa disertai dengan pikiran yang sehat dan baik dapat mengakibatkan

kerugian atau kesulitan bagi orang lain maupun yang bersangkutan sendiri.

1

Jumlah Skor 7

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 8)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Aspek : Susila

Standar Kompetensi : 2. . Memahami Sapta Timira sebagai Aspek Diri yang harus Dihindari Kompetensi Dasar : 2.4 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Sapta Timira yang dihindari

Indikator : 2.4.1 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Surupa

2.4.2 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Dana

2.4.3 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Guna

2.4.4 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Kulina

2.4.5 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Yowana

2.4.6 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Sura

2.4.7 Menunjukkan contoh-contoh prilaku Kasuran

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Surupa (ingin tahu, peduli)

2. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Dana (ingin tahu, peduli)

3. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Guna (ingin tahu, peduli)

4. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Kulina (ingin tahu, peduli)

5. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Yowana (ingin tahu, peduli)

6. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Sura (ingin tahu, peduli)

7. Menunjukkan contoh-contoh prilaku Kasuran (ingin tahu, peduli)

II. Materi Pembelajaran

Contoh-contoh prilaku Sapta Timira:

1. Surupa

- Sombong atau angkuh karena merasa diri cakep, ganteng, atau cantik

- Suka menghina orang lain yang dianggapnya memiliki wajah buruk/jelek

- Suka menggoda orang lain dengan kecantikan/ketampanan yang dimiliki untuk

mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

- Menghias diri secara berlebihan

2. Dana

- Mencari harta benda dengan menghalalkan segala cara

- Menimbun kekayaan sebanyak-banyaknya untuk dirinya sendiri

- Menggunakan kekayaan yang dimiliki hanya untuk kepentingannya sendiri

- Tidak pernah memberi sedekah/derma/dana punya

- Suka pamer kekayaan

- Menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang menyesatkan (pesta miras,

mempermainkan wanita, judi dan sebagainya).

3. Guna

- Sombong atau angkuh karena merasa diri pintar/pandai

- Melecehkan kemampuan orang lain

- Menganggap segala sesuatu mudah, gampang, remeh

- Menghina kebodohan orang lain

- Kikir dengan ilmu yang dimiliki

- Kepintarannya digunakan untuk kehancuran (seperti amrozy, pintar merakit bom,

bomnya digunakan untuk mengebom Bali).

4. Kulina

- Sombong atau angkuh karena merasa berasal dari keturunan bangsawan

- Sombong atau angkuh karena orang tuanya sebagai pejabat/tokoh masyarakat/orang

penting di daerahnya

- Merendahkan orang lain yang dianggapnya tidak sederajat dengan keluarganya

- Tidak mau bergaul dengan orang lain yang dianggapnya tidak sederajat dengan

keluarganya

5. Yowana

- Bermalas-malasan

- Menentang nasehat orang tua

- Kebut-kebutan di jalan

- Suka berkelahi dan tawuran

- Melanggar tata tertib yang berlaku di sekolah, di masyarakat atau di tempat lain

- Senang mengganggu orang lain

6. Sura

- Pesta miras

- Suka minum minuman keras akibatnya syaraf terganggu, diserang berbagai macam

penyakit, sesuatu yang dirahasiakannya dibongkar oleh dirinya sendiri, dapat melakukan

perbuatan yang fatal.

7. Kasuran

- Melakukan tindakan diluar daya nalarnya

- Melakuka perbuatan nekat

- Suka diadu domba karena dipuji-puji oleh orang lain

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, questioning, learning community,

pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang contoh-

contoh prilaku Sapta Timira

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi bererapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang perkelompok secara heterogen.

±10’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

Eksplorasi

- Memberikan masing-masing kelompok topik permasalahan

yang berbeda yaitu kelompok 1 menunjukkan contoh prilaku

Surupa, kelompok 2 menunjukkan contoh prilaku Dana dan

demikian seterusnya sehingga semua kelompok mendapat

topik permasalahan tentang contoh-contoh prilaku sapta

timira.

Elaborasi

- Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk memahami permasalahan, mendiskusikan,

merumuskan alternatif pemecahan masalah, menyimpulkan,

dan mengambil keputusan untuk memecahkan permasalahan

± 60’

c.

tersebut.

- Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan

hasil diskusi dalam pemecahan masalahnya, dan kelompok

lain menanggapi sehingga ditemukan kesepakatan di antara

semua kelompok.

- Memberi penjelasan tentang contoh-contoh prilaku Sapta

Timira

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami.

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi yang

merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya

dengan pengetahuan baru yang diberikan tentang contoh-

contoh prilaku Sapta Timira.

Konfirmasi

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi yang

merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya

dengan pengetahuan baru yang diberikan tentang contoh-

contoh prilaku Sapta Timira ( refleksi).

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang contoh-

contoh prilaku Sapta Timira

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Amati dan sebutkan contoh-contoh prilaku Sapta Timira

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di daerah tempat

tinggalmu!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes pilihan ganda

1. Bermake-up atau bersolek berlebihan merupakan contoh prilaku ….

a. kasuran b. surupa c. dana d. sura

2. Contoh prilaku dana di bawah ini kecuali ….

a. Suka judi b. Suka main wanita

c. Suka berdana punya d. Pamer kekayaan

3. Mesia tidak mau memberi tahu temannya yang bertanya, padahal dia tahu jawabannya.

Prilaku Mesia termasuk contoh prilaku ….

a. guna b. kulina c. yowana d. sura

4. Gst. Ayu tidak mau bergaul dengan Ketut Darma. Gst. Ayu telah berprilaku ….

a. surupa b. guna c. kulina d. sura

5. Si Malen knalpot sepeda motornya dibedel dan suka ngebut. Menurut anda prilaku si

Malen merupakan contoh prilaku ….

a. kasuran b. sura c. surupa d. yowana

6. Contoh prilaku Sura di bawah ini adalah ….

a. Andi malas belajar b. Indra kalah 100 ribu dalam main ceki

c. Riski suka meremehkan kemampuan

Cintya

d. Gobler dkk pesta tuak, arak

omongannyapun ngelantur

7. Karena Dursana dipuji-dipuji tentang kehebatan dan keberaniannya. Dursana memukul

Dharma. Dharma yang dipukul oleh Dursana adalah korban dari prilaku ….

a. surupa b. kasuran c. sura d. yowana

3. Rubrik penilaian

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Peduli

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda

perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. B 1

2. C 1

3. A 1

4. C 1

5. D 1

6. D 1

7. B 1

Jumlah Skor 7

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 9)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Aspek : Susila

Standar Kompetensi : 2. . Memahami Sapta Timira sebagai Aspek Diri yang harus Dihindari Kompetensi Dasar : 2.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta

Timira

Indikator : 2.5.1 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Surupa

2.5.2 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Dana

2.5.3 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Guna

2.5.4 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Kulina

2.5.5 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Yowana

2.5.6 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sura

2.5.7 Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Kasuran

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Surupa (patuh pada aturan sosial,

peduli)

2. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Dana (patuh pada aturan sosial,

peduli)

3. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Guna (patuh pada aturan sosial,

peduli)

4. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Kulina (patuh pada aturan sosial,

peduli)

5. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Yowana (patuh pada aturan,

peduli)

6. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sura (patuh pada aturan sosial,

peduli)

7. Melakukan upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Kasuran (patuh pada aturan

sosial, peduli)

II. Materi Pembelajaran

Upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira secara khusus:

1. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena rupa tampan atau cantik (surupa):

- Kita harus mensyukuri dianugrahi ketampanan atau kecantikan oleh Ida Sanghyang Widhi

Wasa

- Menyadari bahwa ketampanan dan kecantikan itu tidak kekal

- Ketampanan atau kecantikan yang dimiliki harus disertai dengan budi pekerti yang luhur

(tidak sombong atau angkuh, tidak playboy/play girl, setia sama pasangan hidup, tidak jual

diri, dan sebagainya).

2. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena harta (dana):

- Mencari harta atas dasar dharma

- Menyadari bahwa harta yang dimiliki merupakan anugerah Hyang Widhi yang patut

disyukuri

- Sesuai dengan ajaran agama bahwa harta yang dimiliki dalam penggunaannya dibagi tiga,

yaitu : 1) satu bagian untuk beryadnya atau bersedekah; 2) satu bagian untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari; dan 3) satu bagian lagi untuk persiapan hidup masa depan dengan

cara menabung.

3. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena kepandaian (guna) :

- Menggunakan kepandaian untuk hal-hal yang baik dan benar, seperti : menolong orang

agar bisa terbebas dari kebodohan dengan mengusahakan belajar bersama, menciptakan

lapangan pekerjaan)

- Jangan merasa sombong karena merasa diri pandai

- Menyadari bahwa masih ada orang lain yang lebih pandai daripada diri kita.

4. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena keturunan (kulina) :

- Menyadari bahwa Ida Sanghyang Widhi menilai seseorang bukan karena keturunannya,

tetapi yang dinilai adalah dharma baktinya.

- Menyadari pula bahwa orang akan menilai seseorang bukan karena dari keturunan

bangsawan, pejabat atau lainnya tetapi yang dinilainya adalah prilakunya.

- Menyadari bahwa keturunan bukan jaminan bagi kita untuk mendapat penghargaan dan

penghormatan dari orang lain.

- Oleh sebab itu jangan sombong atau angkuh dengan mengangap orang lain lebih rendah

dari diri kita.

5. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena keremajaan (yowana) :

- Memanfaatkan kekuatan yang dimiliki, ketajaman pikiran untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang positif (baik) seperti : bekerja keras, tekun belajar, taat beribadah, mengisi

diri dengan hal-hal positif, misalnya suka berolah raga, belajar menabuh, menari, main

musik dan sebagainya yang berguna bagi masa depan.

- Menyadari bahwa sombong atau angkuh akan keremajaan akan dapat mendorong orang

untuk berbuat yang tidak baik terhadap dirinya sendiri.

- Tetapkan hati dan jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang menjerumuskan.

6. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena minuman keras (sura) :

- Jauhi minum-minuman keras

- Kendalikan diri dari pengaruh minuman keras

- Jangan ikut bergaul dengan atau jauhi orang-orang yang sedang minum minuman keras

- Ingat selalu kepada Sanghyang Widhi.

7. Upaya-upaya menghindari agar kita tidak mabuk karena keberanian (kasuran) :

- Menyadari bahwa keberanian diperlukan untuk menghadapi kenyataan hidup yang penuh

lika-liku.

- Jangan gunakan keberanian yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik, seperti : 1)

jangan berani melawan orang tua; 2) jangan berani melanggar hukum, tata tertib dan

sebagainya; 3) berani merusak fasilitas umum.

Upaya-upaya untuk menghindari dampak negatif Sapta Timira secara umum:

Dapat dihindari dengan Panca H yaitu :

1. Hening artinya mengheningkan pikiran.

2. Heneng artinya menenangkan pikiran.

3. Henung artinya menerenugkan kesalahan yang pernah diperbuat.

4. Heling artinya selalu mengingat ajaran kebenaran.

5. Hawas artinya selalu waspada.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, questioning, learning community,

pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

±10’

d.

e.

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang upaya-

upaya menghindari dampak negatif Sapta Timira.

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi bererapa kelompok yang terdiri dari 4-5

orang perkelompok secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan masing-masing kelompok topik permasalahan

yang berbeda yaitu kelompok 1 menyebutkan dan

menjelaskan upaya-upaya menghindari dampak negatif

Surupa, kelompok 2 menyebutkan dan menjelaskan upaya-

upaya menghindari dampak negatif Dana dan demikian

seterusnya sehingga semua kelompok mendapat topik

permasalahan tentang upaya-upaya menghindari dampak

negatif sapta timira.

Elaborasi

- Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk memahami permasalahan, mendiskusikan,

merumuskan alternatif pemecahan masalah, menyimpulkan,

dan mengambil keputusan untuk memecahkan permasalahan

tersebut.

- Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan

hasil diskusi dalam pemecahan masalahnya, dan kelompok

lain menanggapi sehingga ditemukan kesepakatan di antara

semua kelompok.

- Memberi penjelasan tentang upaya-upaya menghindari

dampak negatif Sapta Timira

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami.

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi yang

merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya

dengan pengetahuan baru yang diberikan tentang upaya-

upaya menghindari dampak negatif Sapta Timira.

Konfirmasi

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi yang

merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya

dengan pengetahuan baru yang diberikan tentang upaya-

upaya menghindari dampak negatif Sapta Timira ( refleksi).

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa upaya-upaya

menghindari dampak negatif Sapta Timira

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Jelaskan upaya-upaya yang kamu lakukan dalam mengatasi

dampak negatif Sapta Timira yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari di daerah tempat tinggalmu!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes pilihan ganda

1. Patut kita bersyukur karena telah dianugerahi wajah tampan atau cantik merupakan upaya

menghindari dampak negatif dari ….

a. kasuran b. surupa c. dana d. sura

2. Di bawah ini adalah contoh upaya menghindari dampak negatif dana adalah ….

a. bergaul dengan siapa saja b. belajar dengan tekun agar sukses

c. melakukan dana punya d. tidak melawan orang tua

3. Mau belajar bersama dengan teman kelompok merupakan upaya menghindari dampak

negatif dari ….

a. guna b. kulina c. yowana d. kasuran

4. Tidak merendahkan orang lain dan mau bergaul dengan siapa saja tanpa membedakan

asal-usulnya merupakan contoh prilaku yang baik dalam upaya menghindari dampak

negatif dari ….

a. surupa b. guna c. kulina d. sura

5. Satya siswa kelas IX, dia rajin belajar, mandiri, suka membantu orang tua, tidak suka bolos,

rajin sembahyang. Apa yang telah Satya lakukan merupakan upaya-upaya dalam

menghindari dampak negatif dari ….

a. surupa b. guna c. kulina d. yowana

6. Gede Sulastra bila diajak teman-temannya untuk minum tuak, dia selalu menolak dan

berdoa kepada Hyang Widhi agar terhindar dari pengaruh miras. Prilaku Gede Sulastra

termasuk upaya-upaya dalam hal ….

a. menjadikan dirinya agar kaya b. menghindari dampak negatif yowana

c. menjadikan pikiran suci d. menghindari dampak negatif sura

7. Yang perlu dilakukan dalam upaya menghindari dampak negatif kasuran adalah ….

a. rajin menabung untuk masa depan b. berani menanggung resiko terhadap

apa yang telah dilakukan

c. tidak meremehkan kemampuan

orang lain

d. menjauhi minuman keras

8. Hening merupakan bagian Panca H yang dapat digunakan dalam upaya menghindari

dampak negatif sapta timira. Hening artinya ….

a. Selalu waspada b. menenangkan pikiran

c. mengheningkan pikiran d. mengistirahatkan pikiran

9. … artinya merenungkan tentang kesalahan yang telah diperbuat merupakan upaya

menghindari dampak negatif sapta timira.

a. hening b. heneng c. heling d. henung

10. Hawas dalam Panca H artinya ….

a. selalu waspada b. menenangkan pikiran

c. mengheningkan pikiran d. mengistirahatkan pikiran

3. Rubrik penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. B 1

2. C 1

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius

Patuh pd

Aturan

Sosial

Peduli

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui :

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

3. A 1

4. C 1

5. D 1

6. D 1

7. B 1

8. C 1

9. D 1

10. A 1

Jumlah Skor 10

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 10)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Aspek : Sejarah Agama Hindu

Standar Kompetensi : 3. Mengetahui Keberadaan Kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : 3.1 Menguraikan puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di

Indonesia

Indikator : 3.1.1 Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Kalimantan Timur (Kutai)

3.1.2 Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Jawa Barat (Tarumanegara)

3.1.3 Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Jawa Tengah (Mataram)

3.1.4 Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Jawa Timur (Majapahit)

3.1.5 Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Bali (Gelgel)

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Kutai (ingin tahu, cerdas)

2. Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Tarumanegara (ingin tahu, cerdas)

3. Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Mataram (ingin tahu, cerdas)

4. Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Majapahit (ingin tahu, cerdas)

5. Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan Gelgel (ingin tahu, cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Kerajaan Kutai Kutai atau Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti

sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan

Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.

Puncak kejayaan :

Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami

masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.

Puncak keruntuhan :

Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi

dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam

peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

2. Kerajaan Tarumanegara

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah

barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.

Puncak kejayaan :

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan

prasast-prasati ditemukan diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah

Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir

seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon. Runtuh atau berakhirnya :

Tarumanagara hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun 669,

Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa.

Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi

istri Tarusbawa dari Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri

Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan

Tarumanagara jatuh kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa.

Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan beralihnya tahta kepada Tarusbawa, karena

Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang

sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanagara. Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda ini,

hanya Galuh yang tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi

wilayah Tarumanagara.

3. Kerajaan Mataram Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram

Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian

berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan dari dinasti Sanjaya dan

Sailendra ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di

Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu

maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11 akibat kekacauan

politik yang disebabkan oleh kerajaan Sriwijaya.

4. Kerajaan Majapahit 1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya

Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya

sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan

Nusantara bersatu.

1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan

penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.

5. Kerajaan Gelgel (Bali)

Kebesaran kerajaan Hindu di Bali dipimpin oleh keluarga Warmadewa dengan rajanya yang

terkenal adalah Dharmodayana (Udayana) dengan permaisurinya Mahendradatta (Gunapriya

Dharmapatni).

Setelah Bali ditaklukan oleh kerajaan Majapahit, Bali diperintah oleh Dinasti Dalem dengan

puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, questioning, learning community,

pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang puncak

kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4 orang atau

lebih perkelompok secara heterogen.

±10’

2. Kegiatan a. Eksplorasi ± 60’

Inti

b.

c.

- Memberikan masing-masing kelompok topik permasalahan

yang berbeda yaitu kelompok 1 menguraikan puncak

kejayaan dan keruntuhan kerajaan Kutai, kelompok 2

Menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan

Tarumanegara, kelompok 3 Menguraikan puncak kejayaan

dan keruntuhan kerajaan Mataram, kelompok 4

menguraikan puncak kejayaan dan keruntuhan kerajaan

Majapahit, dan kelompok 5 menguraikan puncak kejayaan

dan keruntuhan kerajaan Bali (Gelgel).

Elaborasi

- Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk memahami permasalahan, mendiskusikan,

merumuskan alternatif pemecahan masalah,

menyimpulkan, dan mengambil keputusan untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

- Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan

hasil diskusi dalam pemecahan masalahnya, dan kelompok

lain menanggapi sehingga ditemukan kesepakatan di antara

semua kelompok.

- Memberi penjelasan tentang puncak kejayaan dan

runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami.

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di

Indonesia

Konfirmasi

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di

Indonesia ( refleksi).

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa puncak kejayaan

dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Uraikan secara singkat inti dari puncak kejayaan dan

keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu;

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hind

u-Buddha

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes isian

1. Kerajaan Kutai mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan ….

2. … adalah raja kerajaan Tarumanegara yang paling terkenal diantara raja-raja lainnya.

3. Puncak kejayaan kerajaan Mataram terjadi pada masa pemerintahan ….

4. Kerajaan … mengalami kejayaan pada pemerintahan Hayam Wuruk dengan Mahapatihnya

….

5. Kerajaan Gelgel di Bali mengalami kejayaan pada masa pemerintahan ….

3. Rubrik penilaian

Kriteria penilaian:

4. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda

perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal

perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor No. Kunci Jawaban Skor

1. Mulawarman 1 4. Majapahit, Gajah Mada 1

2. Purnawarman 1 5. Dalem Waturenggong 1

3. Sanjaya 1

Jumlah Skor 5

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 11)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Aspek : Sejarah Agama Hindu

Standar Kompetensi : 3. Mengetahui Keberadaan Kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : 3.2 Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Indikator : 3.2.1 Mengidentifikasi sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di

Indonesia

3.2.2 Menyebutkan sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

3.2.3 Menjelaskan sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mengidentifikasi sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia (ingin tahu)

2. Menyebutkan sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia (cerdas)

3. Menjelaskan sebab-sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

Sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia :

1. Terdesaknya kerajaan-kerajaan sebagai akibat munculnya kerajaan yang lebih besar dan lebih

kuat.

2. Tidak ada kaderisasi, seperti yang terjadi pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit.

3. Berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan kerajaan seperti yang

terjadi pada kerajaan Syailendra dan Majapahit.

4. Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan pemerintahan pusat dan

raja-raja bawahan membangun sebuah kerajaan yang merdeka serta tidak terikat oleh

pemerintahan pusat.

5. Kemunduran ekonomi dan perdagangan. Akibat kelemahan pemerintah pusat maka masalah

perekonomian dan perdagangan diambil alih para pedagang melayu dan Islam.

6. Tersiarnya agama dan budaya Islam, yang dengan mudah diterima para adipati di daerah

pesisir.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, questioning, learning community,

pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang sebab-

sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

±10’

e. Siswa dibagi menjadi bererapa kelompok yang terdiri dari 4

orang atau lebih perkelompok secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan masing-masing kelompok topik permasalahan

yang sama yaitu tentang sebab-sebab keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia

Elaborasi

- Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk memahami permasalahan, mendiskusikan,

merumuskan alternatif pemecahan masalah,

menyimpulkan, dan mengambil keputusan untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

- Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan

hasil diskusi dalam pemecahan masalahnya, dan kelompok

lain menanggapi sehingga ditemukan kesepakatan di antara

semua kelompok.

- Memberi penjelasan tentang sebab-sebab keruntuhan

kerajaan Hindu di Indonesia

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami.

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di

Indonesia

Konfirmasi

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di

Indonesia ( refleksi).

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa sebab-sebab

keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang dapat dipetik dari

sebab runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia untuk dapat

melaksanakan kewajiban sebagai umat beragama dan warga

negara di era sekarang dan ke depan!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Sebutkan sebab-sebab runtuh kerajaan Hindu di indonesia !

3. Rubrik penilaian

Kriteria penilaian:

4. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. a. Sering terjadi perebutan kekuasaan 1

b. Tidak ada kaderisasi 1

c. Terjadinya perang saudara 1

d. Kurangnya pengawasan kerajaan pusat terhadap kerajaan-kerajaan bawahan 1

e. Kemunduran ekonomi dan perdagangan 1

f. Datangnya pengaruh budaya dan agama Islam 1

Jumlah Skor 6

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 12)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Ganjil

Aspek : Sejarah Agama Hindu

Standar Kompetensi : 3. Mengetahui Keberadaan Kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : 3.3 Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di

Indonesia

Indikator : 3.3.1 Menjelaskan hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia

3.3.2 Menjelaskan hikmah keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

3.3.3 Mengambil hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia

3.3.4 Mengambil hikmah keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia (cerdas)

2. Menjelaskan hikmah keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia (cerdas)

3. Mengambil hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia (santun)

4. Mengambil hikmah keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia (santun)

II. Materi Pembelajaran

Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di indonesia

Mencermati paparan sejarah dapatlah diketahui masa kejayaan Kerajaan Hindu Majapahit yang

dapat kita jadikan sebagai suatu cerminan kebanggaan masyarakat Hindu yang telah melahirkan

karya-karya sastra, bangunan-bangunan suci, karya-karya seni dan sistem pemerintahan yang

sangat terkenal sampai ke manca negara sebagai peninggalan sejarah yang tetap terpelihara

hingga saat ini. Hal tersebut menunjukkan suatu kehebatan Hindu yang patut diteladani.

Suatu kemunduran yang menyebabkan keruntuhan Majapahit merupakan pelajaran bagi generasi

Hindu sekarang untuk mencermati dan menganalisis serta mengambil hikmah di balik semua itu.

Analisis keruntuhan tersebut sebagai suatu bukti kerapuhan keyakinan, kurangnya perhatian

pemimpin, rasa keadilan penguasa yang tidak seimbang, rasa persaudaraan lemah, pembinaan

rasa persatuan, politik, sosial, ekonomi dan budaya serta pertahanan keamanan yang terus

menerus terabaikan karena kondisi internal keluarga penguasa yang tak terkendali untuk

merebut tampuk pemerintahgan.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : CTL

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Kontruktivisme, inquiry, questioning, learning community,

pemodelan

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang hikmah

±10’

d.

e.

dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi menjadi bererapa kelompok yang terdiri dari 4

orang atau lebih perkelompok secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan masing-masing kelompok topik permasalahan

yang sama hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia

Elaborasi

- Memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok

untuk memahami permasalahan, mendiskusikan,

merumuskan alternatif pemecahan masalah,

menyimpulkan, dan mengambil keputusan untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

- Masing-masing kelompok secara bergantian menyampaikan

hasil diskusi dalam pemecahan masalahnya, dan kelompok

lain menanggapi sehingga ditemukan kesepakatan di antara

semua kelompok.

- Memberi penjelasan tentang hikmah dari kejayaan dan

keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

tentang materi yang belum jelas atau belum dipahami.

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia

Konfirmasi

- Menjelaskan materi-materi yang ditanyakan siswa (yang

belum dipahami siswa).

- Memfasilitasi siswa untuk menghubungkan hasil diskusi

yang merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa

sebelumnya dengan pengetahuan baru yang diberikan

tentang hikmah dari kejayaan dan keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia ( refleksi).

± 60’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa hikmah dari

kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Jelaskan hikmah yang dapat dipetik dari runtuhnya kerajaan

Hindu di Indonesia dalam menjalani kehidupan beragama

pada masa sekarang ini!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om” (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Midastra I Wayan, dkk; Denpasara : Widya Dharma, 2007; Buku Kamus

Istilah Hindu; Niti Sastra; Etika dan Pengendalian Diri dalam Agama Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes tulis

2. Bentuk instrumen : Tes uraian

1. Jelaskan hikmah yang dapat diambil dari kejayaan kerajaan Majapahit!

2. Jelaskan hikmah yang dapat diambil dari runtuhnya kerajaan Majapahit!

3. Rubrik penilaian

Kriteria penilaian:

4. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Santun Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. Meneladani atau mencontoh dari kehebatan kerajaan Majapahit untuk dapat

berkreasi dan menciptakan karya-karya sastra yang lebih baik lagi.

1

2. Tidak meniru hal-hal yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan Hindu Majapahit

tersebut . kita harus berhati-hati dalam berpikir, berkata, maupun berbuat.

1

Jumlah Skor 2

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE – 13)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Budaya

Standar

Kompetensi

: 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawadgita dan Sarasamuscaya

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendemontra-sikan sloka dalam Bhagawadgita

Indikator : 4.1.1 Mengidentifikasi sloka-sloka Bhagawadgita sebagai Dharma Gita

4.1.2 Membaca sloka Bhagawadgita III.8

4.1.3 Membaca sloka Bhagawadgita III.11

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mengidentifikasi sloka-sloka Bhagawadgita sebagai Dharma Gita (ingin tahu)

2. Membaca sloka Bhagawadgita III.8 (menghargai keberagaman)

3. Membaca sloka Bhagawadgita III.12 (menghargai keberagaman)

II. Materi Pembelajaran

1. Sloka adalah bagian ayat atau bait dari kitab suci yang dibaca dengan menggunakan irama

mantra dimana isinya mengandung pujaan-pujaan dan kemahakuasaan Sanghyang Widhi. Di

dalam kitab suci Bhagawadgita terdiri dari bait-bait yang merupakan sloka sebagai dharmagita.

2. Sloka BG III.8

Niyatam kuru karma tvam

Karma jyato hy akarmanah

Sarirayatra pi cha te

Na prasidhyed akarmanah.

3. Sloka BG III.11

Isthan bhogan hi vo deva

Dasyante yajna-bhavitah

Tair dattan apradayaibhyo

Yo bhunkte stena eva sah

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Demonstration (demonstrasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

pengertian Dharmagita

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

- Menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan

- Menyiapkan alat yang diperlukan yaitu tape recorder dan

kaset

- Menugaskan semua siswa untuk mendengarkan secara

seksama contoh pembacaan sloka Bhagawadgita

Elaborasi

- Menuntun siswa untuk memahami tentang sloka yang

merupakan dharmagita

- Memberi kesempatan kepada siswa mencoba

mendemontrasikan pembacaan sloka yang seperti yang telah

didengarnya

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan kesulitan pembacaan

yang dihadapinya.

- Menunjuk salah seorang siswa untuk mendonstrasikan

pembacaan sloka BG III.8, 11 secara bergantian

- Siswa yang lainnya yang belum dapat giliran memperhatikan

demonstrasi dan menganalisanya.

- Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga

pengalamannya kemudian didemontrasikan.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang demonstrasi.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang pembacaan

sloka Bhagawadgita

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Membaca sloka-sloka yang lain dalam kitab Bhagawadgita!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, kaset dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, buku Upadesa, lembar kerja, ringkasan

materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Kitab Suci Bhagawadgita

4. Media belajar : Tape Recorder/wireless, kaset

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Unjuk kerja, Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Demontrasikan pembacaan sloka BG III. 8 dan 11

Rubrik penilaian hasil belajar

No. Aspek Penilaian Skor

1. Wiraga : penampilan 2

2. Wirasa : penghayatan, ketepatan pengucapan kata 2

3. Wirama : nada 2

Jumlah Skor 6

Kriteria penilaian:

4. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius Ingin Tahu

Menghargai

Keberagam-

an

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 14)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Budaya

Standar Kompetensi : 4. Memahami Dharma Gita dalam Bhagawadgita dan Sarasamuscaya

Kompetensi Dasar : 4.2 Mendemontra-sikan Palawakya dalam Sarasamuscaya

Indikator : 4.2.1 Mengidentifikasi Palawakya dalam Sarasamuscaya sebagai

Dharma Gita

4.2.2 Membaca Palawakya Sarasamuscaya 4

4.2.3 Membaca Palawakya Sarasamuscaya 32

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mengidentifikasi Palawakya dalam Sarasamuscaya sebagai Dharma Gita (ingin tahu)

2. Membaca Palawakya Sarasamuscaya 4 (menghargai keberagaman)

3. Membaca Palawakya Sarasamuscaya 32 (menghargai keberagaman)

II. Materi Pembelajaran

1. Palawakya : suatu bacaan terjemahan sloka dengan irama tertentu, dengan menggunakan

bahasa jawa kuno.

2. Palawakya Sarasamuscaya 4

Iyam hi yonih prathama, yam prapya jagatipate,

Atmanam çakyate tratum, karmabhih subhalaksanaih.

Apan iking dadi wwang, uttama juga ya, nimittaning mangkana, wênang ya tumulung

awaknya sangkeng sangsāra, makasādhanang çubhakarma, hinganing kottamaning dadi

wwang ika.

3. Palawakya Sarasamuscaya 32

A dhunagrannivarttante jnatayah saha bandhavih, yena taih saha genvyam tat karmma

sukrtam kuru.

Apanikang kadang warga rakwa, ring tunwan hingan ikan pangatêrakên, kunang ikang

tumūt, sahāyanikang dadi hyang ring paran, gawenyā çubhāçubha juga, matangnyan

prihêna tiking gawe hayu, sahāyanta anuntunakena ri pöna dlāha.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Demonstration (demonstrasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

± 5’

c.

d.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

pengertian Palawakya

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

- Menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan

- Menyiapkan alat yang diperlukan yaitu tape recorder dan

kaset

- Menugaskan semua siswa untuk mendengarkan secara

seksama contoh pembacaan palawakya Sarasamuscaya

Elaborasi

- Menuntun siswa untuk memahami tentang palawakya yang

merupakan dharmagita

- Memberi kesempatan kepada siswa mencoba

mendemontrasikan pembacaan sloka yang seperti yang telah

didengarnya

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan kesulitan pembacaan

yang dihadapinya.

- Menunjuk salah seorang siswa untuk mendonstrasikan

pembacaan palawakya SS.4 dan 32 secara bergantian

- Siswa yang lainnya yang belum dapat giliran memperhatikan

demonstrasi dan menganalisanya.

- Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga

pengalamannya kemudian didemontrasikan.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang demonstrasi.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang pembacaan

palawakya Sarasamuscaya

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

� Membaca Palawakya yang lain dalam Sarasamuscaya

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, kaset dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, buku Upadesa, lembar kerja, ringkasan

materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Kitab Suci Bhagawadgita

4. Media belajar : Tape Recorder/wireless, kaset

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Unjuk kerja, Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Demontrasikan pembacaan palawakya SS.4 dan 32!

4. Rubrik penilaian hasil belajar

No. Aspek Penilaian Skor

1. Wiraga : penampilan 2

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius Ingin Tahu

Menghargai

Keberagam-

an

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

2. Wirasa : penghayatan, ketepatan pengucapan kata 2

3. Wirama : nada 2

Jumlah Skor 6

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE – 15)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Yadnya

Standar Kompetensi : 5. Memahami Hakekat Yadnya

Kompetensi Dasar : 5.1 Menyebutkan sumber dan dasar hukum Yadnya

Indikator : 5.1.1 Mengidentifikasi sumber dan dasar hukum Yadnya

5.1.2 Menyebutkan sumber dan dasar hukumYadnya

5.1.3 Menjelaskan isi sloka Bhagawadgita IX.20 dan III.24 sebagai

salah satu sumber dan dasar hukum Yadnya

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mengidentifikasi sumber dan dasar hukum Yadnya (ingin tahu)

2. Menyebutkan sumber dan dasar hukumYadnya (cerdas)

3. Menjelaskan isi sloka Bhagawadgita IX.20 dan III.24 sebagai salah satu sumber dan dasar

hukum Yadnya (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Berdasarkan hakikat yadnya sebagai suatu kewajiban atau dharma, maka sumber dan dasar

hukum Yadnya adalah kitab suci Weda yaitu Weda Sruti dan Weda Smerti.

a. Weda Sruti

1. Bagian mantra (Catur Weda Samhita)

2. Bagian Brahmana/karma kanda

3. Bagian Upanisad/Aranyaka/jnana kanda

b. Weda Smerti

- Kelompok Vedangga

a. Siksa : phonnetik/irama mantra

b. Wyakarana : tata bahasa

c. Chanda : lagu

d. Nirukta : sinonim & anonim

e. Jyotisa : astronomi

f. Kalpa : ritual

- Kelompok Upaveda

a. Purana : cerita kebiasaan-kebiasaan yang berlaku pada jaman dulu

b. Itihasa : sejarah kepahlawanan

c. Artha Sastra/Niti Sastra/Raja Darma/Danda Niti

d. Ayur Veda : ilmu kedokteran

e. Gandharwa Veda : cabang seni

* Pancama Veda : Bhagawadgita

2. Bhagawadgita IX.20 :

Trai-vidya mam soma-pah puta-papa

Yajnair istva svar-gatim prarthayante

Te punyam asadya surendra-lokam

Asnanti divyan divi deva bogan.

Artinya : Ia yang mengetahui ketiga kitab Veda, peminm sari soma, dibersihkan dari dosa ,

yang memuja-Ku dengan pengorbanan, memohon jalan menuju ke sorga, tiba di Indraloka

dan menikmati kesenangan surgawi dari para Dewa di surga.

3. Bhagawadgita III.24 :

Utsidenyur ime loka

Na kuryan karma ced aham

Samkarasya ca karta syam

Upahanyam imah prajah

Artinya : jika Aku berhenti bekerja maka ketiga dunia ini akan hancur lebur dan Aku akan

menjadi pencipta dari penghidupan yang teratur dan Aku akan merusak rakyat ini.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Cooperative Script

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang Sumber

dan dasar hukum Yadnya.

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi untuk berpasangan secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberi materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan membuat

ringkasan tentang Sumber dan dasar hukum Yadnya.

- Bersama-sama siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai

pendengar.

Elaborasi

- Siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasannya

selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam

ringkasannya. Sementara pendengar : 1)

menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap; 2) membantu mengingat/menghapal ide-ide

pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya. Sertakan lakukan seperti di atas..

Konfirmasi

- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi yang sudah dilaksanakan.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang bagian-

bagian Sad Ripu

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

± 10’

d.

e.

• Jelaskan kitab suci Weda sebagai sumber dan dasar

pelaksanaan Yadnya!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih, Santih,

Santih Om”. (religius)

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Apa yang menjadi sumber dan dasar hukum Yadnya?

2. Sebutkan sumber dan dasar hukumYadnya!

3. Jelaskan isi sloka Bhagawadgita IX.20 dan III.24 sebagai salah satu sumber dan dasar hukum

Yadnya!

4. Rubrik penilaian hasil belajar

Kriteria penilaian:

5. Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

No. Kunci Jawaban Skor

1. KItab suci Weda 1

2. a. Weda Sruti

b. Weda Smerti

1

3. a. Ia yang mengetahui ketiga kitab Veda, peminm sari soma, dibersihkan

dari dosa , yang memuja-Ku dengan pengorbanan, memohon jalan

menuju ke sorga, tiba di Indraloka dan menikmati kesenangan surgawi

dari para Dewa di surga.

b. Jika Aku berhenti bekerja maka ketiga dunia ini akan hancur lebur dan

Aku akan menjadi pencipta dari penghidupan yang teratur dan Aku

akan merusak rakyat ini.

2

Jumlah Skor 4

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 25

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 16)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Yadnya

Standar Kompetensi : 5. Memahami Hakekat Yadnya

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya

Indikator : 5.2.1 Mengidentifikasi bahan-bahan yang dipergunakan dalam upakara

Yadnya

5.2.2 Menjelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari

segi kuantitas upacara/upakara

5.2.3 Menjelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari

segi kualitasnya

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

� Mengidentifikasi bahan-bahan yang dipergunakan dalam upakara Yadnya (ingin tahu)

� Menjelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari segi kuantitas

upacara/upakara (cerdas)

� Menjelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari segi kualitasnya (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam upakara yadnya :

a. Patram yaitu daun-daunan

b. Puspam yaitu bunga

c. Phalam yaitu buah-buahan

d. Toyam yaitu air

2. Tingkatan pelaksanaan Yadnya dari segi kuantitas upacara/upakara :

a. Kanista (kecil)

b. Madya (sedang)

c. Uttama (besar)

3. Tingkatan yadnya dari segi kualitas :

a. Tamasika Yadnya

b. Rajasika Yadnya

c. Satwika Yadnya

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : -

2. Model Pembelajaran : -

3. Metode Pembelajaran : Cooperative Script

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

± 5’

d.

e.

Tingkatan pelaksanaan Yadnya

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Siswa dibagi untuk berpasangan secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberi materi kepada tiap siswa untuk dibaca dan

membuat ringkasan tentang Tingkatan pelaksanaan Yadnya

- Bersama-sama siswa menetapkan siapa yang pertama

berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai

pendengar.

Elaborasi

- Siswa yang menjadi pembicara membacakan ringkasannya

selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok

dalam ringkasannya. Sementara pendengar : 1)

menyimak/mengkoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap; 2) membantu mengingat/menghapal ide-ide

pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau

dengan materi lainnya.

- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya. Sertakan lakukan seperti di atas..

Konfirmasi

- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi yang sudah dilaksanakan.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang Tingkatan

pelaksanaan Yadnya

Melakukan umpan balik/evaluasi

Melaksanakan Kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

arahan, kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (PT) :

• Buatlah contoh upakara Dewa Yadnya yang tergolong

tingkatan Yadnya Kanista, Madya, dan Uttama dari segi

kuantitasnya!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Sebutkan bahan-bahan upakara yadnya!

2. Jelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari segi kuantitas

upacara/upakara!

3. Jelaskan tingkatan-tingkatan pelaksanaan Yadnya ditinjau dari segi kualitasnya!

4. Rubrik penilaian hasil belajar

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

3.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. Patram yaitu daun-daunan, Puspam yaitu bunga, Phalam yaitu buah-

buahan, dan Toyam yaitu air.

1

2. a. Kanista (kecil) yaitu dalam yadnya kecil diperlukan upakara serta banten

yang sedikit

b. Madya (sedang) yaitu dalam yadnya sedang/biasa diperlukan bahan

dalam jumlah sedang

c. Uttama (besar) yaitu yadnya yang besar diperlukan upakara/sajen yang

banyak.

3

3. a. Tamasika Yadnya yaitu yadnya yang dilakukan tanpa mengindahkan

petunjuk-petunjuk sastra, tanpa mantra, tanpa ada kidung suci, tanpa

daksina, tanpa didasari oleh kepercayaan.

b. Rajasika Yadnya yaitu yadnya yang dilakukan dengan penuh harapan

akan hasilnya dan dilakukan untuk pamer saja.

c. Satwika Yadnya yaitu yadnya yang dilakukan berdasarkan petunjuk

sastra, penuh keyakinan dan ketulus iklasan.

3

Jumlah Skor 7

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 17)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Yadnya

Standar Kompetensi : 5. Memahami Hakekat Yadnya

Kompetensi Dasar : 5.3 Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya

Indikator : 5.3.1 Menjelaskan Sradha sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

5.3.2 Menjelaskan Lascarya sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

5.3.3 Menjelaskan Sastra sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

5.3.4 Menjelaskan Daksina sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

5.3.5 Menjelaskan Mantra dan Gita sebagai syarat pelaksanaan

Yadnya

5.3.6 Menjelaskan Annasewa sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

5.3.7 Menjelaskan Nasmita sebagai syarat pelaksanaan Yadnya

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan Sradha sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

2. Menjelaskan Lascarya sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

3. Menjelaskan Sastra sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

4. Menjelaskan Daksina sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

5. Menjelaskan Mantra dan Gita sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

6. Menjelaskan Annasewa sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

7. Menjelaskan Nasmita sebagai syarat pelaksanaan Yadnya (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Sradha artinya keyakinan

2. Lascarya artinya keikhlasan

3. Sastra artinya hukum atau sumber ajaran Hindu

4. Daksina artinya tanda penghormatan

5. Mantra dan Gita artinya doa dan nyanyian suci

6. Annasewa artinya jamuan makan kepada athiti Yadnya.

7. Nasmita artinya yadnya dilaksanakan secara satwika.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Discovery

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (CL)

3. Metode Pembelajaran : Student Teams Achiement Division/STAD (Tim Siswa Kelompok

Prestasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang syarat-

syarat pelaksanaan Yadnya

± 5’

d.

e.

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode STAD siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan bahan materi kepada masing-masing kelompok.

- Menugaskan masing-masing kelompok agar memahami,

mengidentifikasi, dan meringkasnya.

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam semua

kelompok untuk menjawab pertanyaan guru (tidak boleh

saling membantu).

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mendebatkan jawaban atas pertanyaan guru.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa atas pertanyaan guru.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang syarat-

syarat pelaksanaan Yadnya

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan apa yang terjadi apabila salah satu syarat dari

pelaksanaan Yadnya diabaikan!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Jelaskan arti Sradha sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

2. Jelaskan arti Lascarya sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

3. Jelaskan arti Sastra sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

4. Jelaskan arti Daksina sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

5. Jelaskan arti Mantra dan Gita sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

6. Jelaskan arti Annasewa sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

7. Jelaskan arti Nasmita sebagai syarat pelaksanaan Yadnya!

� Rubrik penilaian hasil belajar

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Ingin Tahu Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. Sradha artinya pelaksanaan yadnya hendaknya dilakukan dengan keyakinan

yang tulus, bahwa apa yang digariskan oleh peraturan (Yajna Widhi) harus

diyakini kebenarannya.

1

2. Lascarya artinya suatu yadnya dilakukan dengan penuh keikhlasan tanpa ada

keragu-raguan.

1

3. Sastra artinya hukum yang berlaku dalam melaksanakan yadnya 1

4. Daksina artinya suatu penghormatan dalam bentuk upacara dan

benda/material yang dihaturkan secara ikhlas kepada pemungut atau

pemimpin yadnya.

1

5. Mantra dan Gita artinya setiap upacara yang berkualitas haruslah ada mantra

dan nyanyian suci untuk pemujaan.

1

6. Annasewa artinya jamuan makan kepada tamu upacara sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

1

7. Nasmita artinya bahwa suatu upacara agama hendaknya tidak dilangsungkan

dengan tujuan untuk pamer kemewahan/kekayaan, hendaknya yadnya

dilaksanakan secara satwika yadnya.

1

Jumlah Skor 7

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 18)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Yadnya

Standar Kompetensi : 5. Memahami Hakekat Yadnya

Kompetensi Dasar : 5.4 Mempraktekkan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 5.4.1 Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Nitya Karma

5.4.2 Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Naimitika Karma

5.4.3 Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Kamya Karma

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Nitya Karma (sadar akan hak dan kewajiban)

2. Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Naimitika Karma (sadar akan hak dan kewajiban)

3. Mempraktekkan Yadnya yang tergolong Kamya Karma (sadar akan hak dan kewajiban)

II. Materi Pembelajaran

1. Nitya Karma artinya pelaksanaan yadnya yang dilaksanakan sehari-hari

Contoh :

a. Melaksanakan Tri Sandya 3 kali sehari secara teratur

b. Melaksanakan Yadnya Sesa

2. Naimitika Karma artinya pelaksanaan yadnya yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu

berdasarkan desa, kala, patra; yadnya yang dilaksanakan pada hari-hari raya Hindu

berdasarkan sasih maupun pawukon; serta berdasarkan adnya peristiwa yang dipandang perlu

untuk diadakan pelaksanaan yadnya.

Contoh : puja wali, pamelaspas, wiwaha, ngaben, purnama-tilem, galungan, kuningan dan lain-

lain.

3. Kamya Karma : pelaksanaan yadnya yang dilaksanakan bersifat insidental (tidak pasti).

Contoh : melaksanakan tirta yatra, dharma yatra.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Discovery

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (CL)

3. Metode Pembelajaran : Student Teams Achiement Division/STAD (Tim Siswa Kelompok

Prestasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang

pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan sehari-hari.

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode STAD siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan bahan materi kepada masing-masing kelompok.

- Menugaskan masing-masing kelompok agar memahami,

mengidentifikasi, dan meringkasnya.

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam semua

kelompok untuk menjawab pertanyaan guru (tidak boleh

saling membantu).

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mendebatkan jawaban atas pertanyaan guru.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa atas pertanyaan guru.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang syarat-

syarat pelaksanaan Yadnya

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan dan berikan contoh-contoh tentang pelaksanaan

Yadnya dalam kehidupan beragama sehari-hari yang

berdasarkan waktunya dibagi menjadi 3 yang disebut

dengan Nitya Karma, Naimitika Karma, dan Kamya Karma!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Drs. I Wayan Midastra, dkk; Denpasar : Widya Dharma, 2007. Buku Kamus

Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Sebutkan contoh-contoh praktek Nitya karma!

2. Sebutkan contoh-contoh praktek Naimitika Karma!

3. Sebutkan contoh-contoh praktek Kamya Karma!

4. Rubrik penilaian :

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter

Ket Religius

Sadar akan

Hak &

Kewajiban

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. Melaksanakan Tri Sandya dan Yadnya Sesa secara teratur 1

2. Melaksanakan puja wali, pamelaspas, wiwaha, ngaben, purnama-tilem,

galungan, kuningan dan lain-lain.

1

3. Melaksanakan tirta yatra, dharma yatra. 1

Jumlah Skor 3

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 19)

Satuan

Pendidikan

: SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Hari Suci

Standar

Kompetensi

: 6. Menjelaskan Hakekat dan Tujuan Perayaan Hari-hari Suci

Keagamaan

Kompetensi Dasar : 6.1 Menguraikan hakekat hari-hari suci keagamaan

Indikator : 6.1.1 Menyebutkan hari suci agama Hindu

6.1.2 Menguraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan sasih

6.1.3 Menguraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan wuku

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menyebutkan hari suci agama Hindu (jujur)

2. Menguraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan sasih (cerdas)

3. Menguraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan wuku (cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Nyepi, Siwa Ratri, Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Tumpek dsb.

2. Hakikat hari suci keagamaan berdasarkan sasih adalah hari penyucian Ida Sanghyang Widhi

Wasa dengan segala manifestasiNya yang diperingati setiap 1 tahun sekali.

3. Hakikat hari suci keagamaan berdasarkan wuku adalah hari penyucian Ida Sanghyang Widhi

Wasa dengan segala manifestasiNya yang diperingati setiap 6 bulan sekali.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Discovery

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (CL)

3. Metode Pembelajaran : Student Teams Achiement Division/STAD (Tim Siswa Kelompok

Prestasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi :

Menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Apersepsi :

Menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa tentang hakekat

hari-hari suci keagamaan

Motivasi :

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode STAD siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

Eksplorasi

- Memberikan bahan materi kepada masing-masing kelompok.

- Menugaskan masing-masing kelompok agar memahami,

mengidentifikasi, dan meringkasnya.

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang akan

± 65’

b.

c.

dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah yang

terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam semua

kelompok untuk menjawab pertanyaan guru (tidak boleh

saling membantu).

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mendebatkan jawaban atas pertanyaan guru.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa atas pertanyaan guru.

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang syarat-syarat

pelaksanaan Yadnya

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan persamaan dan perbedaan hakekat hari suci

keagamaan berdasarkan sasih dengan wuku!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih, Santih,

Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Drs. I Wayan Midastra, dkk; Denpasar : Widya Dharma, 2007,

Sundarigama, Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Sebutkan hari suci agama Hindu!

2. Uraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan sasih!

3. Uraikan hakekat hari suci keagamaan berdasarkan wuku!

� Rubrik Penilaian

No. Kunci Jawaban Skor

1. Nyepi, Siwa Ratri, Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Tumpek dsb. 1

2. Hakikat hari suci keagamaan berdasarkan sasih adalah hari penyucian Ida

Sanghyang Widhi Wasa dengan segala manifestasiNya yang diperingati

setiap 1 tahun sekali.

2

3. Hakikat hari suci keagamaan berdasarkan wuku adalah hari penyucian Ida 2

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

Sanghyang Widhi Wasa dengan segala manifestasiNya yang diperingati

setiap 6 bulan sekali.

Jumlah Skor 5

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 20)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Hari Suci

Standar Kompetensi : 6. Menjelaskan Hakekat dan Tujuan Perayaan Hari-hari Suci

Keagamaan

Kompetensi Dasar : 6.2 Menjelaskan tujuan hari-hari suci keagamaan

Indikator : 6.2.1 Menjelaskan tujuan hari raya Nyepi

6.2.2 Menjelaskan tujuan hari raya Siwa Ratri

6.2.3 Menjelaskan tujuan hari raya Galungan

6.2.4 Menjelaskan tujuan hari raya Kuningan

6.2.5 Menjelaskan tujuan hari raya Saraswati

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan tujuan hari raya Nyepi (jujur, cerdas)

2. Menjelaskan tujuan hari raya Siwa Ratri (jujur, cerdas)

3. Menjelaskan tujuan hari raya Galungan (jujur, cerdas)

4. Menjelaskan tujuan hari raya Kuningan (jujur, cerdas)

5. Menjelaskan tujuan hari raya Saraswati (jujur, cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Tujuan hari raya Nyepi

a. Hari raya Nyepi yang dirangkaikan dengan upacara Melasti yaitu : 1) untuk melenyapkan

penderitaan masyarakat dan kekotoran diri serta dunia/alam; 2) untuk memperoleh air

suci atau sari-sari kehidupan di tengah-tengah lautan/samudera.

b. Hari raya Nyepi yang dirangkaikan dengan upacara Bhuta Yadnya (Tawur Kasanga)

bertujuan untuk membina hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida

Sanghyang Widhi Wasa, manusia dengan sesamanya, dan makhluk ciptaanNya serta

manusia dengan alam lingkungan tempat hidupnya dan menikmati kehidupan.

2. Tujuan hari raya Siwa Ratri :

a. Untuk memberikan pengetahuan kepada manusia untuk menyadari bahwa dalam dirinya

selalu ada pertarungan antara Daiwi sampad dengan Asuri Sampad.

b. Memotivasi manusia untuk tidak berputus asa kembali pada jalan dharma.

3. Tujuan hari raya Galungan : untuk memperingati kemenangan dharma melawan adharma.

4. Tujuan hari raya Kuningan : mengucapkan terima kasih kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa

atas wara nugrahaNya berupa kekuatan dharma serta memohon agar kita senantiasa

dihindakan dari perbuatan-perbuatan adharma.

5. Tujuan hari raya Saraswati : mengucapkan terima kasih kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa

dalam manifestasiNya sebagai Dewi Saraswati atas wara nugrahaNya berupa ilmu

pengetahuan suci.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Discovery

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (CL)

3. Metode Pembelajaran : Student Teams Achiement Division/STAD (Tim Siswa Kelompok

Prestasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi : menyampaikan metode pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Apersepsi : menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa

tentang Tujuan hari-hari suci keagamaan

Motivasi : menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode STAD siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan bahan materi kepada masing-masing kelompok.

- Menugaskan masing-masing kelompok agar memahami,

mengidentifikasi, dan meringkasnya.

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam semua

kelompok untuk menjawab pertanyaan guru (tidak boleh

saling membantu).

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mendebatkan jawaban atas pertanyaan guru.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa atas pertanyaan guru.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang Tujuan hari-

hari suci keagamaan

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan kesimpulan dari tujuan hari raya keagamaan yang

berdasarkan sasih dan wuku!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”.

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Drs. I Wayan Midastra, dkk; Denpasar : Widya Dharma, 2007,

Sundarigama, Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Jelaskan tujuan hari raya Nyepi!

2. Jelaskan tujuan hari raya Siwa Ratri!

3. Jelaskan tujuan hari raya Galungan!

4. Jelaskan tujuan hari raya Kuningan!

5. Jelaskan tujuan hari raya Saraswati!

4. Rubrik Penilaian

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

No. Kunci Jawaban Skor

1. 1) untuk melenyapkan penderitaan masyarakat dan kekotoran diri serta

dunia/alam; 2) untuk memperoleh air suci atau sari-sari kehidupan di tengah-

tengah lautan/samudera; 3) untuk membina hubungan yang harmonis antara

manusia dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa, manusia dengan sesamanya, dan

makhluk ciptaanNya serta manusia dengan alam lingkungan tempat hidupnya

dan menikmati kehidupan.

1

2. a. Untuk memberikan pengetahuan kepada manusia untuk menyadari bahwa

dalam dirinya selalu ada pertarungan antara Daiwi sampad dengan Asuri

Sampad.

b. Memotivasi manusia untuk tidak berputus asa kembali pada jalan dharma.

1

3. Untuk memperingati kemenangan dharma melawan adharma. 1

4. Mengucapkan terima kasih kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atas wara

nugrahaNya berupa kekuatan dharma serta memohon agar kita senantiasa

dihindakan dari perbuatan-perbuatan adharma.

1

5. Mengucapkan terima kasih kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam

manifestasiNya sebagai Dewi Saraswati atas wara nugrahaNya berupa ilmu

pengetahuan suci.

1

Jumlah Skor 5

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP KE - 21)

Satuan Pendidikan : SMP N 2 GEROKGAK

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX/Genap

Aspek : Hari Suci

Standar Kompetensi : 6. Menjelaskan Hakekat dan Tujuan Perayaan Hari-hari Suci

Keagamaan

Kompetensi Dasar : 6.3 Menjelaskan pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap

peningkatan sradha dan bhakti kepada Sanghyang Widhi

(Tuhan)

Indikator : 6.3.1 Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan

sradha dan bhakti kepada Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat

mewujudkan ketentraman

6.3.2 Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan

sradha dan bhakti kepada Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat

mewujudkan kemakmuran

6.3.3 Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan

sradha dan bhakti kepada Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat

mewujudkan kesejahteraan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :

1. Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan ketentraman (jujur, cerdas)

2. Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan kemakmuran (jujur, cerdas)

3. Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan kesejahteraan (jujur, cerdas)

II. Materi Pembelajaran

1. Pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan), adalah apabila pelaksanaan yadnya dapat dilangsungkan pada hari-

hari yang telah ditetapkan dan pelaksanaannya berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu

akan dapat mewujudkan ketentraman yaitu rasa aman, damai, dan tenang.

2. Pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan), adalah pelaksanaan yadnya dapat dilangsungkan pada hari-hari

yang telah ditetapkan dan pelaksanaannya berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu akan

dapat mewujudkan kemakmuran yaitu hidup berkecukupan dalam bidang sandang, pangan,

dan papan.

3. Pengaruh dari hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan), adalah apabila pelaksanaan yadnya dapat dilangsungkan pada hari-

hari yang telah ditetapkan dan pelaksanaannya berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu

akan dapat mewujudkan kesejahteraan yaitu rasa aman, sentosa, dan makmur.

III. Strategi Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : Discovery

2. Model Pembelajaran : Cooperative Learning (CL)

3. Metode Pembelajaran : Student Teams Achiement Division/STAD (Tim Siswa Kelompok

Prestasi)

IV. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. NoTahapan Kegiatan Pembelajaran Waktu

(Menit)

1. Kegiatan

Pendahu-

luan

a.

b.

c.

d.

e.

Menyampaikan Salam Panganjali umat “Om Swastiastu” (religius)

Orientasi : menyampaikan metode pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

Apersepsi : menggali pengetahuan dasar yang dimiliki siswa

tentang Pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan

sradha dan bhakti kepada Sanghyang Widhi (Tuhan)

Motivasi : menyampaikan tujuan pembelajaran

Sesuai dengan metode STAD siswa dibagi dalam beberapa

kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.

± 5’

2. Kegiatan

Inti

a.

b.

c.

Eksplorasi

- Memberikan bahan materi kepada masing-masing kelompok.

- Menugaskan masing-masing kelompok agar memahami,

mengidentifikasi, dan meringkasnya.

- Memberikan uraian singkat tentang materi pelajaran yang

akan dibahas.

Elaborasi

- Menuntun siswa dalam berdiskusi internal kelompok.

- Memberi kesempatan kepada siswa meringkas hasil

diskusinya.

- Memfasilitasi siswa dalam pemecahan masalah-masalah

yang terjadi dalam kelompok.

- Memfasilitasi siswa dalam membuat kesimpulan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa yang telah mengerti

untuk menjelaskan materi pada internal kelompoknya.

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam semua

kelompok untuk menjawab pertanyaan guru (tidak boleh

saling membantu).

- Memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mendebatkan jawaban atas pertanyaan guru.

Konfirmasi

- Memberikan penguatan terakhir tentang jawaban-jawaban

siswa atas pertanyaan guru.

± 65’

3. Kegiatan

Penutup

a.

b.

c.

d.

e.

Memberikan evaluasi

Merangkum hasil pengalaman belajar siswa tentang Pengaruh

hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti

kepada Sanghyang Widhi (Tuhan)

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

kegiatan atau tugas sebagai pengayaan (KMTT) :

• Jelaskan tentang ketentraman, kemakmuran dan

kesejahteraan dapat terwujud melalui peningkatan sradha

dan bhakti akibat pengaruh hari suci keagamaan!

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Menyampaikan salam penutup Parama Santih “Om Santih,

Santih, Santih Om”. (religius)

± 10’

V. Alat, Bahan, Sumber, dan Media Pembelajaran

1. Alat belajar : Papan tulis, kapur, penghapus, dan lain-lain yang relevan.

2. Bahan belajar : Buku Pendidikan Agama Hindu, lembar kerja, ringkasan materi

3. Sumber belajar : Widya Dharma Agama Hindu Kelas IX, Midastra I Wayan, dkk; Jakarta :

Ganeca Exact, 2007; Widya Upadesa Buku Pelajaran Agama Hindu Kls IX,

Drs. I Wayan Midastra, dkk; Denpasar : Widya Dharma, 2007,

Sundarigama, Buku Kamus Istilah Hindu

4. Media belajar : -

VI. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes uraian; Observasi; Penugasan

2. Bentuk instrumen : Daftar pertanyaan; Rubrik observasi Aktivitas Belajar Siswa

3. Soal penilaian hasil belajar :

1. Jelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan ketentraman!

2. Jelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan kemakmuran!

3. Jelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap peningkatan sradha dan bhakti kepada

Sanghyang Widhi (Tuhan) yang dapat mewujudkan kesejahteraan!

• Rubrik Penilaian

K

r

i

t

Kriteria penilaian:

� Rubrik observasi nilai karakter siswa

No. Nama Siswa

Nilai Karakter Ket

Religius Jujur Cerdas

A B C D A B C D A B C D

1.

2.

dst

No. Kunci Jawaban Skor

1. Apabila pelaksanaan yadnya dan waktunya dapat dilangsungkan pada hari-

hari yang telah ditetapkan berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu akan

dapat mewujudkan ketentraman yaitu rasa aman, damai, dan tenang.

1

2. Apabila pelaksanaan yadnya dan waktunya dapat dilangsungkan pada hari-

hari yang telah ditetapkan berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu akan

dapat mewujudkan kemakmuran yaitu hidup berkecukupan dalam bidang

sandang, pangan, dan papan.

1

3. Apabila pelaksanaan yadnya dan waktunya dapat dilangsungkan pada hari-

hari yang telah ditetapkan berdasarkan petunjuk sastra agama Hindu akan

dapat mewujudkan kesejahteraan yaitu rasa aman, sentosa, dan makmur.

1

Jumlah Skor 3

90 - 100 = sangat baik 55 - 64 = kurang

80 - 89 = baik 0 - 54 = sangat kurang

65 - 79 = cukup

Nilai = (Skor yang diperoleh siswa/Skor maksimal) x 100

Keterangan :

Penilaian karakter dalam bentuk kualitatif melaui pengamatan :

A = MK yaitu membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan

perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B = MB yaitu mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan

berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

C = MT yaitu mulai terlihat (apabila peserta didik mulai memperlihatkan adanya

tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

D = BT yaitu belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Mengetahui : Sumberkima, 18 Juli 2011

Kepala SMP Negeri 2 Gerokgak Guru Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu

Dewa Nyoman Tastra, S.Pd Made Suardana,S.Pd

NIP. 195911061979031002 NIP. 196308121984031011