siklus konversi

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi perusahaan mengubah berbagai sumber 1

Upload: widiriyanto

Post on 31-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

skls konvers

TRANSCRIPT

Page 1: SIKLUS KONVERSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat

persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing

(competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang

terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi

perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena

perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi

dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak

dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya

efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan

luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga dibutuhkan sistem

informasi akuntansi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam perusahaan, siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung

kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi

perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja,

dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut

adalah yang paling formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.

Perusahaan manufaktur AS berada dalam periode transformasi yag dinamis.

Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih

pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah mengubah berbagai

aturan di pasar.

1

Page 2: SIKLUS KONVERSI

Dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan ini, berbagai

produsen mulai melakukan bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah kelas

dunia merujuk pada era bisnis yang baru ini.

Gambar diatas menyajikan lingkungan manufaktur sebagai sebuah kontinum (rangkaian

kesatuan), dengan perusahaan tradisional di satu sisi dan perusahaan kelas dunia di

sisi lainnya.

Sedikit perusahaan yang relative baru telah mencapai status kelas dunia. Banyak yang

mengarah kearah tersebut, tetapi lebih banyak lagi yang tetap tradisional.

Untuk membahas berbagai perbedaan dalam praktik tersebut, makalah ini akan

membahas mengenai siklus konversi dan penerapannya.

1.2. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

Memahami berbagai elemen dan prosedur dasar yang melintasi proses produksi

tradisional

Memahami arus data dan berbagai prosedur dalam sistem akuntansi biaya

tradisional

Mengenali berbagai pengendalian akuntansi yang terdapat dalam lingkungan

tradisional

Memahami berbagai fitur operasional, filosofi, dan teknologi yang merupakan ciri

dari perusahaan kelas dunia.

2

Traditional Islands ofTechnology

ComputerIntegrated

ManufacturingProgression of Automation toward World-Class Status

Page 3: SIKLUS KONVERSI

Memahami berbagai tujuan dari sistem just-in-time dan mengenali berbagai

implikasi mempertahankan persediaan yang berlebih di lingkungan global

Mengenali peran penting kualitas dalam lingkungan global

Memahami berbagai kelemahan dalam metode akuntansi tradisional di

lingkungan global

Mengenal berbagai karakteristik sistem informasi kelas dunia.

3

Page 4: SIKLUS KONVERSI

BAB II

ISI

Siklus konversi perusahaan mengubah (mengonversi) berbagai sumber daya input,

seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk

dijual. Siklus konversi tersebut adalah paling formal dan tampak jelas dalam

perusahaan manufaktur. Akan tetapi, siklus ini ada, secara konseptual, dalam berbagai

industri jas tertentu, seperti perawatan kesehatan, konsultasi, dan akuntan publik

(KAP). Dalam pembahasan mengenai siklus konversi in, kita akan mengasumsikan

lingkungan manufaktur.

Perusahan manufaktur di AS berada dalam periode transformasi yang dinamis.

Perubahan yang cepat dalam permintaan pelanggan, siklus hidup produk yang lebih

pendek, dan persaingan dengan pihak asing secara radikal telah merubah berbagai

aturan di pasar, dalam usaha untuk menyesuaikan diri dalam berbagai perubahan ini,

berbagai produsen mulai melakuka bisnis dalam cara yang secara dramatis baru. Istilah

kelas dunia merujuk pada era bisnis baru ini. Figur 7-1 menyajikan lingkungan

manufaktur sebagai sebuah kontinum (rangkaian kesatuan), denga perusahaan

tradisional di satu sisi dan perusahaan kelas dunia di sisi lainya. Titik di sepanjang garis

adalah berbagai perusahaan yang berada dalam berbagai tahapan informasi yang

berbeda dan yang bergerak menuju status kelas dunia.

4

Page 5: SIKLUS KONVERSI

2.2 PERUSAHAAN KELAS DUNIA

Perusahaan kelas dunia adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan

yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari bentuk serta manajemen

perusahaan tradisional.

Mencapai ststus kelas dunia membawa implikasi signifikan bagi akuntansi san sistem

informasi akuntansi. Informasi tradisional yang dihasilkan di bawah teknik akuntansi

konvensional tidak cukup mendukung kebutuhan perusahaan kelas dunia. Perusahaan

ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan sistem informasi baru yang :

1. Menunjukan apa saja hal yang menjadi perhatian pelanggan (seperti

kualitas dan layanan)

2. Mengidentifikasi berbagai produk yang menguntungkan.

3. Mengidentifiksi pelanggan yang menguntungkan

4. Mengidentifikasi peluang utntuk perbaikanoperasioanal dan produk.

5. Mendorong adopsi aktivitras serta proses bermilai tambah dalam

perusahaan dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.

6. Secara efisien mendukung berbagai pengguna melalui informasi

keuangan dan non keuangan.

Peran yang dimainkan oleh informasi akuntansi adalah determinan penting dalam

keberhasilan perusahan sebagai pesaing kelas dunia dan akan menjadi fokus dalam

bab ini.

5

Page 6: SIKLUS KONVERSI

2.4 LINGKUNGAN MANUFAKTUR TRADISIONAL

2.4.1 Sistem Produksi

Beberapa pendekatan metode produksi, antara lain:

Pemrosesan berkelanjutan

Pendekatan ini membuat produk yang sama melalui rangkaian berkelanjutan

berbagai prosedur standar. Biasanya perusahaan mencoba menyimapan

persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi perkiraan

permintaan penjualan. Perkiraan penjualan bersama dengan informasi tingkat

persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.

Pemrosesan Batch

Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap

barang dalam batch hamper sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta oprasi

yang sama. Mekanisme pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk

mempertahankan tingkat persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi

kebutuhan penjualan.

Pemrosesan Berdasarkan Pesanan

Pendekatan ini melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai

dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini dipicu oleh pesanan pelanggan bukan

oleh tingkat persediaan yang menurun.

2.4.2 Sistem Pemrosesan Batch

Dokumen yang memicu serta mendukung aktivitas batch umumnya adalah:

Prakiraan penjualan (sales forecast) menunjukkan perkiraan permintaan

barang jadi perusahaan dalam suatu periode tertentu. Funsi pemasaran

biasaya menghasilkan perkiraan permintaan tahunan berdasarkan produk.

Jadwal Porduksi (production schedule) adalah rencana dan otorisasi formal

untuk memulai produksi.

6

Page 7: SIKLUS KONVERSI

Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material-BOM), kebutuhan bahan baku

untuk seluruh batch ditetapkan dengan mengalikan BOM dengan jumlah

barang dalam batch.

Lembar proses kerja(route sheet) menspesifikasi urutan operasi serta waktu

standar yang dialokasikan untuk tiap pekerjaan.

Perintah kerja/perintah produksi (work order/production order) dibuat

berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan

baku dan produksi (mesin, perakitan, dan lain-lain) untuk tipa batch.

Lembar perpindahan (move ticket) mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap

tempat kerja serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari satu

tempat kerja ke tempat kerja berikutnya.

Permintaan bahan baku (material requisition) mengotorisasi karyawan

gudang untuk mengeluarkan bahan baku (dan subperakitan) ke orang-orang

atau tempat kerja dalam proses produksi

2.4.2.1 Proses Produksi Batch

7

Page 8: SIKLUS KONVERSI

Proses ini dimulai dari tahap perencanaan dan pengendalian produksi dalam system

tersebut. Tahap ini melibatkan 2 prosedur yaitu spesifikasi permintaan kebutuhan

bahan baku dan operasional (materials and operation requirement) serta penjadwalan

produksi.

Permintaan kebutuhan bahan baku operasional

Kebutuhan operasional ditentukan dengan mempelajari pekerjaan mesin serta

pekerjaan produksi lainnya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah unit

barang jadi. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan kebutuhan

8

Page 9: SIKLUS KONVERSI

operasional adalah prediksi penjualan laporan status persediaan, dan spesifikasi

teknis untuk barang jadi.

Penjadwalan produk

Jadwal untuk operasi produksi dibuat didasarkan pada informasi yang diberikan

dalam BOM serta lembar proses kerja. Staf administrasi bagian penjadwalan

juga membuat perintah kerja, lembar perpindahan, dan pemintaan bahan baku

untuk tiap batch dalam operasi produksi. Sebelum mengeluarkan dokumen ini ke

berbagai atempat kerja, staf administrasi tersebut membuat file perintah kerja

terbuka dan mengirimkan sebuah salinan perintah kerja ke bagian akuntansi

biaya

Tahap selenjutnya dari sistem produksi adalah pengendalian persediaan, yang memiliki

tiga fungsi penting dalam proses produksi, yaitu:

1. Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan

bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi

2. Personal bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam

pembaruan record persedian bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku,

dan lembar pengembalian bahan baku

3. Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir akan mencatat

produk yang jadi dalam record persediaan barang jadi.

2.4.2.2 Model EOQ (economic order quantity)

Berbagai model persediaan yang digunakan untuk meminimalkan biaya persediaan

dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dengan jumlah yang memadai

untuk memenuhi permintaan saat ini dapat membantu menjawab dua pertanyaan dasar

yaitu:

1. Kapan seharusnya persediaan dibeli?

2. Seberapa banyak persediaan yang harus dibeli?

9

Page 10: SIKLUS KONVERSI

Jumlah Pesanan Optimal

Jumlah Pesanan

Kurva Biaya Total Pesanan

Kurva Biaya Total Penyimpanan

Kurva Biaya

Biaya Persediaan Minimum

Biaya Tahunan

Model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu mencermikan kenyataan

ekonomi. Aumsi-asumsinya adalah:

Permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti

Waktu tunggu―waktu antara memasukkan pesanan persediaan sehingga

kedatangannya―diketahui dan konstan

Semua persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama

Biaya total pertahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun

sejalan dengan peningkatan jumlah pesanan. Biaya pemesanan meliputi biaya

membuat dokumen, menghubungi pemasok, memproses penerimaan

persediaan, memelihara rekening pemasok, dan menulis cek.

Biaya total pertahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah

biaya yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan

jumlah yang dipesan. Biaya-biaya ini meliputi biaya kesempatan dari dana yang

diinvestasikan, biaya penyimpanan, pajak property, dan asuransi.

Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan

untuk tahun terkait adalah konstan.

Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan. Parameter

penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.

10

Page 11: SIKLUS KONVERSI

ROP

Siklus Persediaan

Q

Permintaan Harian

Waktu (hari)Waktu Tunggu

Kurva tersebut menggambakan hubungan antara berbagai biaya dengan jumlah

pesanan. Ketika jumlah pesanan naik, jumlah kegiatan pemesanan menurun, hingga

menyebabkan biaya total pertahun untuk memesan menurun. Akan tetapi, ketika jumlah

yang dipesan anik, rata-rata persediaan yang dimiliki akan naik, hingga menyebabkan

biaya penggudangan persediaan tahunan total akan naik. Oleh karena harga pembelian

total persediaan konstan(asumsi 6), maka biaya persediaan total akan diminimalkan

dengan meminimalkan biaya penggudangan total serta pemesanan total. Titik yang

menggabungkan kurva biaya total yang diminimalkan adalah perpotongan antara kurva

biaya pemesanan dengan kurva biaya total yang diminimalkan adalah perpotongan

antara kurva biaya pemesanan dengan kurva biaya penggudangan. Ini adalah yang

disebut dengan jumlah pemesanan ekonomi.

Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

Reorder point (ROP) yaitu, batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk

mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila jumlah

persediaan yang terdapat dalam stock berkurang terus sehingga harus ditentukan

berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga

tidak terjadi kekurangan persediaan.

Jumlah yang diharapkan tersebut dihitung selama masa tenggang, ditambah dengan

persediaan pengaman (safety stock) yang biasanya mengacu kepada probabilitas atau

kemungkinan terjadinya kekurangan stok selama masa tenggang (lead time).

Untuk tingkat pelayanan dari siklus pemesanan, semakin besar tingkat permintaan atau

masa tenggang menyebabkan jumlah safety stock harus lebih banyak sehingga dapat

memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan.

11

Tingkat Persediaan

Page 12: SIKLUS KONVERSI

2.4.3 Sistem Akuntansi Biaya

Sistem akuntansi biaya memberikan arus informasi dan pekerjaan yang umum dalam

sistem akuntansi biaya. Proses akuntansi biaya untuk suatu operasi produksi dimulai

ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan sebuah salinan dari

perintah kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya. Staf administrasi kemudian

membuat record biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya

dalam file barang dalam proses. File ini bertindak sebagai buku pembantu bagi akun

pengendali barang dalam proses di buku besar.

Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses produksi,

berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir masuk ke

bagian akuntansi biaya. Bagian pengendalian persediaan mengirimkan salinan

permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan pengembalian bahan

baku. Tempat-tempat kerja akan mengirim lembar pekerjaan dan mengisi lembar

perpindahan. Dokumen-dokumen in, bersama dengan berbagai standar yang

ditetapkan oleh file biaya standar, memungkinkan stag administrasi bagian akuntansi

biaya untuk memperbarui akun WIP yang terpengaruh dengan biya standar untuk

tenaga kerja langsung, bahan baku dan overhead pabrik.

Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir untuk suatu batch menandakan

selesainya proses produksi. Pada tahap in, staf administrasi memindahkan lembar

biaya dari file WIP. Hal ini mewakili transfer produk dari WIP ke persediaan barang

jadi(finished good―FG). Secara berkala, informasi ringkasan mengenai berbagai biya

ini (debit) ke WIP. Mengurangi (kredit) WIP, dan berbagai selisihnya akan dicatat dalam

voucher jurnal serta dikirimkan ke bagian buku;; besar untuk dicatat ke dalam akun

pengendalinya.

2.4.4 Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional

Otorisasi Transaksi

12

Page 13: SIKLUS KONVERSI

1. Aktivitas produksi diotorisasi oleh bagian perencanaan dan pemgendalian

produksi melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan

kebutuhan produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan permintaan

atas produk (didasarkan pada perkiraan penjualan) dan persediaan barang

jadi yang dimiliki

2. Lembar perpindahan ditandatangani oleh supervisor tiap tempat kerja untuk

mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch dan untuk perpindahan produk

melalui berbagai tempat kerja

3. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku

mengotorisasi staf gudang untuk mengeluarkan bahan baku ke berbagai

tempat kerja.

Pemisahan Tugas

Tujuan dari pemisahan tugas adalah untuk memisahkan berbagai pekerjaan

otorisasi transaksi dari pemrosesan transaksi dan memisahkan penyimpanan

catatan dengan penyimpanan aktiva.

Pemisahan tugas yang berlaku dalam siklus produksi tradisional adalah sebagai

berikut:

1. Pemeliharaan record akuntansi atas persediaan bahan baku dan barang

jadi oleh bagian pengendalian persediaan dipisahkan dari fungsi

penyimpanan bahan baku di gudang dan dari penggudangan barang jadi,

yang memiliki kewajiban penyimpanan untuk berbagai aktiva ini.

2. Fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses seharusnya

dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi

3. Departemen buku besar harus terpisah dari departemen yang mencatat

buku pembentu berbagai akun. Oleh karenanya departemen buku besar

secara organisasional terpisah dari pengendalian persediaan dan

akuntansi biaya.

Supervisi

Berikut ini adalah prosedur supervise yang berlaku dalam siklus konversi:

13

Page 14: SIKLUS KONVERSI

1. Supervisor dalam berbagai tempat kerja mengeawasi penggunaan bahan

baku dalam proses produksi. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa

semua bahan baku yang dikeluarkan dari gudang memang digunakan

dalam produksi dan bahwa sisa yang terbuang dapat diminimalkan. Kartu

kerja karyawan dan lembar pekerjaan juga harus diperiksa

keakuratannya.

2. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan

waktu kerja. Hal ini akan mendorong adanya kartu kerja dan ;embar

pekerjaan karyawan yang akurat.

Pengendalian Akses

Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva

1. Akses langsung ke aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi

memengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan.

• Perusahaan membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti gudang,

tempat kerja produksi, dan gudang barang jadi. Metode pengendalian

yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peralatan

keamanan dan berbagai sensor serta alarm elektronik.

• Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses.

Dengan menetapkan jumlah bahan baku tenaga kerja yang diotorisasi

untuk tiap produk, perusahaan membatasi akses tidak sah ke berbagai

sumber daya tersebut. Untuk mendapatkan tambahan jumlah akan

membutuhkan otorisasi khusus dan dokumen formal.

2. Akses tidak langsung ke aktiva, berbgai dokumen uang penting meliputi

permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja

karyawan harus ada pembatasan akses karena untuk menghindari

pemanipulasian kas dan persediaan. Metode pengendalian yang juga

mendukung jejak audit adalah penggunaan dokumen yang diberi nomor

telebih dahulu.

Pencatatan Akuntansi

Tujuan pencatatan akuntansi sebagai teknik pengendalian untuk membuat jejak

audit untuk tiap transaksi, mendeteksi kesalahan dalam produksi dan

14

Page 15: SIKLUS KONVERSI

pencatatan, mendeteksi batch yang yang hilang dan untuk melakukan audit

secara berkala.

Hal tersebut dicapai dengean penggunaan perintah kerja, lembar biaya, lembar

perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file WIP, dan file

persediaan barang jadi serta memberikan nomor terlebih dahulu ke dokumen

sumber dan menggunakannya sebagai referensi dalam record WIP.

Verifikasi Independen

berbagai tahapan verifikasi dalam siklus konversi sebagai berikut:

1. Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan tenaga

kerja yang dioambil dari permintaan bahan baku dan lembar pekerjaan,

dengan standar yang telah ditetapkan. Personel bagian akuntansi biaya

kemudian dapat mengidentifikasi berbagai penyimpangan dari standar yang

telah ditetapkan, yang secara formal akan dilaporkan sebagai selisih

2. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang pentoing melalui

pemeriksaan perpindahan total produk dan WIP hingga barang jadi. Hal ini

dilakukan dengan merekonsilasi voucher jurnal dari bagian akuntansi biaya

dengan ringkasan buku pembantupersediaan dari bagian pengendalian

persediaan.

3. Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan memverifikasi

persediaan bahan baku dan perseediaan barang jadi yang dimiliki melalui

perhitungan fisik. Mereka akan membandingkan jumlah sesungguhnya

dengan record persediaan serta membuat penyesuaian record jika perlu.

2.5 Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Bagi produsen tradisional profil pelanggan modern yang menginginkan produk

berkualitas, beraneka ragam serta segera mendapakannya akan sangay

membebankannya. Karena produsen tradisional cenderung berorientasi pada

lingkungan terstruktur, dan tidak fleksibelnya proses produksi akan sangat

menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungan ini.

15

Page 16: SIKLUS KONVERSI

Sebaliknya, para pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan

konsumerismemodern melalui sistem produksi fleksibel.

Untuk mencapai fleksibilitas produksi mengagabungkan empat karakteristik,

yaitu:

Reorganisasi fisik pabrik

Otomatisasi proses produksi

Pengurangan persediaan

Kualitas produk yang tinggi

2.5.1 Reorganisasi Fisik Fasilitas Produksi

2.5.2 Otomatisasi Proses Produksi

Otomatisasi merupakan inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan

baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat

menjadi lebih efisien sehingga akan menjadi lebih kompetitif.

Ada beberapa generasi kemajuan otomatisasi menuju kelas dunia yang terdiri

dari:

Produksi tradisional

Lingkungan produksi tradisional terdiri dari berbagai jenis mesin, yang

masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-mesin

ini membutuhkan banyak waktu penyetelan , biaya penyetelan harus

disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.

Teknologi yang berdiri sendiri (island of technology)

Otomatisasi digambarkan dalam pulau-pulau yang terpisah-pisah dan yang

berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang berdiri sendiri

ini dikendalikan oleh mesin numeric computer (CNC―computer numerical

controlled).

Penyederhanaan proses

Penyederhanaan proses berfokus pada kompleksitas tata letak fisik

produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC diatur dalam sel (cell)

16

Page 17: SIKLUS KONVERSI

untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal sampai akhir di satu

lokasi dan tidak ada keterlibatan manusia dalam sel.

Desain berbantuan computer (computer aided design―CAD)

CAD digunakan untuk untuk produk yang lebih baik secara lebih cepat.

Sistem CAD juga meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatkan

akurasi dengan otomatisasi pekerjaan desain yang berulang,

memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsive pada

permintaan pasar, dan menghubungkan sistem CAM dan MRPII, serta

lingkungan eksternal.

MRP II, EDI dan ERP

MRP (manufacturing resource planning―MRP II),

merupakan perluasan dari konsep sederhana yang masih digunakan

dan disebut MRP (material requirement planning). MRP II adalah

teknik rekayasa yang mengintegrasikan beberapa proses bisnis untuk

melaksanakan perencanaan produksi, memberikan umpan balik, dan

mengendalikan proses.

Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah sejumlah manfaat

dari sistem MRP II yang sangat terintegrasi dalam hal perbaikan

layanan pelanggan, pengurangan investasi pada persediaan,

peningkatan produktivitas serta fleksibilitas produksi.

17

Page 18: SIKLUS KONVERSI

ERP (Enterprise resources planning)

Sistem ERP dapat menghitung kebutuhan sumber daya, pembuatan

jadwal, dan mengelola perubahan konfigurasi produk. Selain itu, ERP

menyediakan fungsi entri pesanan, penerimaan kas, pengadaan dan

pengeluaran kas bersama dengan pelaporan keuangan serta

manajerial penuh.

EDI (electronic data interchange)

Perusahaan kelas dunia akan memiliki sistem ERP yang dapat

berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan

pemasoknya melalui pertukaran data (EDI). Saluran komunikasi EDI

(melalui internet atau koneksi lngsung) akan memungkinkan

peusahaan secara elektronik menerima pesanan penjualan dan

menerima kas dari pelanggan serta mengirim dan menerima

dokumen pengiriman.

2.5.3 Pengurangan Persediaan

Symbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam mengurangi

persediaan. Jika perudsahaan lainnya menyimpan persediaan untuk beberapa minggu

bahkan beberapa bulan, perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk

beberapa hari atau kadang hanya untuk beberapa jam karena persediaan menpunyai

beberapa sisi buruk, yaitu:

Persediaan membutuhkan biaya

Terdapat berbagai biaya lain yang yang berhubungan dengan persediaan

dan seringkali tersembunyi. Persediaan harus dipindahkan ke seluruh

pabrik, ditangani, disimpan dan dihitung. Selain itu, persediaan akan hilang

nilainya karena usang.

Persediaan menyamarkan masalah produksi

Jika kapasitas mesin tidak seimbang dalam proses produksi hingga

menyebabkan ketidakseimbangan, persediaan barang dalam proses akan

18

Page 19: SIKLUS KONVERSI

menumpuk di titik keseimbangan tersebut. Jika pesanan pelanggan dan

produksi tidak sinkron, persediaan akan menumpuk.

Menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi

Jika terjadi hambatan biaya penyetelan, perusahaan cenderung untuk

menghasilkan lebih banyak persediaan dalam batch besar untuk

menyebarkan biaya yang dialokasikan serta membuat persepsi adanya

peningkatan efisiensi. Biaya sesungguhnya dari aktivitas disfungsional ini

tersembunyi dalam persediaan yang berlebih.

Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model produksi

just ini time (JIT). JIt tidak hanya sekedar teknik pengurangan persediaan tetapi Jit

merupakan filosofi yang menyerang berbagai masalah produksi yang melalui

penyederhanaan proses serta p[engurangan persediaan

Konsep JIT bergantung pada berbagai asumsi debagai berikut:

Tingkat cacat nol : pemrosesan berkelanjutan membutuhkan bahan baku barang

dalam proses, dan barang jadi dengan tingkat cacat nol.

Waktu penyetelan nol : prosedur penyetelan mesin yang lama menambah biaya

dan menunda prosesperusahaan harus berusaha untuk mengurangi waktu

penyetelan.

Ukuran lot kecil

Persediaan nol

Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal : perusahaan JIT harus membuat

dan memelihara hubungan kerja sama dengan para pemasoknya. Kiriman yang

terlambat , bahan baku yang cacat, atau pesanan yang salah akan segera

menghentikan produksi. Tidak ada cadangan persediaan dalam JIT.

Sikap tim : JIT bergantung pada sikap tim yang dilibatkan dalam proses terbut.

19

Page 20: SIKLUS KONVERSI

2.5.4 Kualitas produk

Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan menempatkan

titik pengendaliandi sepanjang proses produksi untuk mengidentifikasi operasi yang

tidak terkendali ketika operasi tersebut terjadi.

Pengendalian proses secara statistic adalah metode untuk mengendalikan sistem

produksi otomatis. Sebuah proses produksi dapat menggunakan ratusan titik

pengendalian yang dimonitor untuk melihat kondisi yang tidak terkendali. Banyak

perusahaan telah menggunakan metode ini dan berhasil dengan sangat baik.

2.6 IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA

Lingkungan produksi yang baru membawa banyak implikasi untuk akuntansi dan SIA

dalam dua area reformasi,yaitu:

1. Perubahan dalam teknik akuntansi

2. Perubahan dalam pelaporan akuntansi

2.6.1 Perubahan dalam teknik akuntansi

Teknik akuntansi tradisional perlahan mulai ditinggalkan karena berbagai

kelemahannya, antara lain:

Alokasi biaya yang tidak akurat

Sistem akuntansi tradisional tidak secara akurat meneluri biaya ke produk

dan proses. Tanpa informasi biaya yang akurat perusahaan tidak dapat

berfokus pada pasar yang menguntungkan, melayani pelanggan yang

menguntungkan dan tidak dapat secara akurat mengukur biaya desain

produk dan desain proses.

20

Page 21: SIKLUS KONVERSI

Ketertinggalan waktu

Data akuntansi tradisional untuk pelaporan manajemen pada dasarnya

adalah data historis. Jadi, data tertinggal di belakang aktivitas produksi yang

sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat diaplikasikan

setelah kejadian untuk memperbaiki masalah.

Orientasi keuangan

Orientasi informasi akuntansi tradisional tidak secara memadai

mengidentifikasi produk atau proses yang tidak benar

Penekanan pada biaya standar

Akuntansi yang konvensional menekankan pada biaya standard an analisis

varian. Tujuan yang mendasari konvensi ini tidak lagi relevan dalam

lingkungan manufaktur yang baru.

Teknik akuntansi tradisional digantikan oleh perhitungan biaya berdasarkan

aktivitas (activity based costing ― ABC). ABC adalah sistem informasi yang

member para manajer informasi mengenai berbagai aktivitas dan objek biaya.

Berbgai asumsi yang mendasari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

(ABC) berbeda jauh dari asumsi dalam akuntansi biaya tradisional. Akuntansi

tradisional berasumsi bahwa produk menyebabkan biaya. ABC berasumsi

bahwa aktivitas yang menimbulkan biaya dan produk (serta berbagai objek

biaya lainnya) membuat permintaan atas suatu aktivitas.

21

Page 22: SIKLUS KONVERSI

Dari figure tersebut digambarkan alokasi biaya overhead ke produk dalam

ABC. ABC mengalokasikan biaya ke produk secara lebih akurat daripada

metode tradisional. Melalui informasi biaya yang lebih baik, perusahaan dapat

secara lebih baik menganalisis keputusan yang penting seperti perhitungan

harga, bauran produk, desain produk, dan desain proses.

2.6.2 Perubahan dalam pelaporan informasi

Dalam beberapa perusahaan, mengelola berbagai aktivitas bisnis hanyalah

pekerjaan rutin. Tidak demikian halnya dalam perusahaan kelas dunia.

Manajemen aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan

untuk perbaikan.

Pekerjaan manajemen aktivitas yang membutuhkan dukungan dari informasi

akuntansi jenis baru antara lain:

Mengevaluasi aktivitas produk

Dengan model proses ABC dapat memberikan informasi penting

mengenai penggerak biaya dan ukuran kinerja.

Mengidentifikasi aktivitas yang tidak penting

Mengidentifikasi penggerak biaya

Membandingkan aktivitas dengan baku mutu

Dalam menilai tambahan nilai aktivita, para manajer seringkali

membandingkan berbagai aktivitas utama dengan aktivitas yang sama di

perusahaan tersebut atau di perusahaan lain, hal ini disebut bencmarking.

Membuat hubungan antara aktivitas utama

2.7 SISTEM INFORMASI KELAS DUNIA

Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information system―WCIS) adalah

integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.

22

Page 23: SIKLUS KONVERSI

Integrasi adalah perekaat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi aplikasi

akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaankebutuhan

bahan baku, perencanaan kapasitas, pengendalian persediaan, daftar kebutuhan

bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD, CAM, dan saluran

komunikasi EDI.

2.7.1 Karakteristik sistem informasi tradisional

Dalam lingkungan produksi tradisional, teknologi umumnya sigunakan secara tidak

beraturan dan tanpa rencana. Tujuannya seringkali untuk mengatasi masalah berulang

tertentu untuk bagian tertentu tanpa melihat integrasi teknologi dalam keseluruhan

proses. Hasilnya adalah berbagai teknologi berdiri sendiri yang tidak terintegrasi dan

seringkali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi. Hal ini berlaku tidak

hanya untuk teknologi otomatisasi pabrik tetapi juga untuk sistem informasi dan

berbagai aplikasi bisnis.

Teknologi informasi yang digunakan oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri

atas sebuah mainframe yang menangani berbagai fungsi utama akuntansi, seperti

pemrosesan penjualan, pemrosesan pembelian, dan penggajian. Aplikasi mainframe

terutama akan berorientasi pada batch, dan hanya ada sedikit sistem real time.

2.7.2 Karakteristik sistem informasi kelasa dunia

Karakteristik sistem informasi kelas dunia ditunjukkan oleh SAP R3 yaitu:

A. Financial

1. FI-Financial Accounting

Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran secara kontinu

terhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja keuangan

perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal. Modul

FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak (mengaudit) setiap

23

Page 24: SIKLUS KONVERSI

angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi

awalnya.

2. CO-Controlling

Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional:

- Pengendalian capital investment

- Pengendalian aktivitas keuangan perusahaan, memonitor dan merencanakan

pembayaran

- Pengendalian pendanaan terhadap procurement, pengadaan dan penggunaan

dana di setiap area

- Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan

3. IM- Investment Management

Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang dijalankan oleh modul

TR, namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan

investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantu

manajemen dalam membuat keputusan.

4. EC-Enterprise Controlling

Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller

kepada Information Warehouse mengenai hal-hal berikut:

· Kondisi keuangan perusahaan

· Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan

· Investasi

· Maintenance dari aset perusahaan

· Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan

· Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, seperti ukuran

pasar, market share,competitor performance

· Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi, struktur

biaya, financial accounting dan profitability analysis.

24

Page 25: SIKLUS KONVERSI

5. TR-Treasury

Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash

forecasting dengan aktivitas logistik dan transaksi keuangan.

B. Logistics

1. LE-Logistics Execution

Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya,

yaitu modul PP, EC, SD, MM, PM dan QM. Pada intinya, modul ini fokus pada

pengaturan logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari purchase

requisition, good receipt hingga delivery.

2. SD-Sales Distribution

Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan strategi penjualan yang

sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Prioritas utama dari

penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu

merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan

kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi

yang akan datang.

3. MM-Materials Management

Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu manajemen dalam aktivitas

sehari-hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material,

termasuk energi dan servis.

4. PP-Production Planning

Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik Materials Requirement Planning

(MRP II), dan dengan demikian menjalankan fungsi yang serupa dengan MRP II

25

Page 26: SIKLUS KONVERSI

dalam merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada

proses delivery produk.

6. PM-Plant Maintenance

Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan

dan bangunan secara efektif, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan

data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.

7. QM-Quality Management

Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production Planning for Process

Industries. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk menyediakan master

data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.

8. PS-Project System

Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan berikut ini:

· Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value

· Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost element atau unit

costing dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan

· Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaan material, manajemen

inventori, network planning dari orang, kapasitas, material, operating resources

dan servis

· Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan

· Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan

C. Human Resource

Berfungsi untuk:

· Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap

26

Page 27: SIKLUS KONVERSI

salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan

· Melindungi data personalia dari pihak luar

· Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui

manajemen karir

2.7.3 Isu pengendalian dalam WCIS

Tingginya tingkat otomatisasi dalam WCIS menciptakan sejumlah isu pengendalian

khusus yang menjadi perhatian para akuntan dengan tujuan untuk mengarahkan

perhatian pada berbagai potensi risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan

akuntan.

Berbgai isu tersebut adalah sebagai berikut:

Lingkungan tanpa kertas

WCIS sebenarnya dapat meniadakan arus dokumen kertas tradisional dalam

siklus pesanan-pengiriman-faktur-pembayaran karena sistem terbut

memungkinkan berbagai transaksi dilakukan, dicatat disetujui, dan dilaksanakan

oleh elektronik. Dokumen kertas sangat mahal dari segi biaya penanganannya

dan kesalahan entri datanya. Oleh karena itu, dokumen kertas akan dicetak,

ditangani dan disimpan hanya jika benar-benar dibutuhkan.

Lingkungan tanpa tersebut memeiliki dampak signifikan atas sistem

pengendalian internal perusahaan. Hasilnya adalah bukti pengendalian akan

dapat ditemukan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin dan yang dapat

berada di lokasi yang tidak menembus berbagai atasan

27

Page 28: SIKLUS KONVERSI

2.8. ANCAMAN DAN PENGENDALIAN DALAM SIKLUS PRODUKSI

Proses/Aktivitas AncamanProsedur Pengendalian

yang dapat diterapkan

Desain produk 1. Desain produk yang kurang

baik

Perbaiki informasi

tentang pengaruh

desain produk atas

biaya

Data terinci mengenai

biaya jaminan dan

perbaikan

Perencanaan dan

penjadwalan

2. Kelebihan produksi atau

kekurangan produksi

3. Investasi yang tidak optimal

dalam aktiva tetap

Sistem perencanaan

produksi yang lebih baik

Tinjau dan setujui

perolehan aktiva tetap;

pengendalian anggaran

Operasi produk 4. Pencurian atau perusakan

persediaan dan aktiva tetap

Batasi akses fisik ke

persediaan dan aktiva

tetap

Dokumentasikan semua

perpindahan persediaan

sepanjang proses

produksi

Identifikasi semuaaktiva

tetap

Dokumentasi yang

memadai dan tinjau

semua transaksi yang

melibatkan

28

Page 29: SIKLUS KONVERSI

pembuangan aktiva

tetap

Asuransi yang memadai

Akuntansi biaya 5. Kesalahan pencatatan dan

memasukkan data

mengakibatkan ddata biaya

yang tidak akurat

Pengendalian edit entri

data;Penggunaan

pemindai kode garis jika

memungkinkan;

rekonsiliasi jumlah yang

tercatat dengan

perhitungan fisik secara

periodic

Ancaman umum 6. Hilangnya data

7. Kinerja yang kurang baik

Buat cadangan dan

perencanaan pemulihan

dari bencana; batasi

akses ke data biaya

Pelaporan yang lebih

baik dan tepat waktu

29

Page 30: SIKLUS KONVERSI

BAB III

STUDI KASUS

Solusi Teknologi IBM Mempersingkat Siklus Produksi & Mempercepat Time To

Market di PT Panasonic

Kebutuhan Bisnis

Akhir tahun 1990-an merupakan masa-masa sulit bagi para produsen maupun

konsumen peralatan elektronik di Indonesia. Produk-produk elektronik murah dari

negara-negara Asia lainnya membanjiri pasar Indonesia. Hal ini menjadi fenomena

yang menarik bagi segmen konsumen yang relatif sensitif terhadap perubahan harga.

PT Panasonic (PT Nasional Gobel) adalah salah satu pemain utama di industri

elektronika yang pantang menyerah menghadapi tantangan tersebebut. Bahkan dalam

kurun waktu satu tahun, mereka berhasil meraih memperbesar pangsa pasarnya dari

10% menjadi 13%. Pada tahun 2002, PT Panasonic mampu mencapai pertumbuhan

sebesar 15%.

Krisis berkepanjangan yang melanda Indonesia juga memilki dampak bagi PT

Panasonic. Ekspor PT Panasonic ke pasar utamanya yaitu Timur Tengah-- menurun

dari 38% menjadi 27% dari total penjualannya. Pada saat yang sama, biaya produksi

melambung karena naiknya harga bahan bakar, listrik dan telepon. Menurut estimasi

National Gobel, biaya produksi meningkat 3 persen setiap tahunnya, dan hal ini tidak

diimbangi oleh peningkatan daya beli konsumen.

Tantangan yang dihadapi

PT Panasonic menyadari bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Untuk dapat

tetap memenangkan persaingan di pasar, diperlukan kerja ekstra keras dan dukungan

solusi teknologi yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya.

30

Page 31: SIKLUS KONVERSI

PT Panasonic, telah lama menjalin hubungan kerja sama dengan IBM. Untuk itu, IBM

membantu mengatasi tantangan yang dihadapi PT Panasonic melalui integrasi

berbagai solusi yang dimiliki IBM.

Memaksimalkan Efisiensi Horisontal

IBM, sebagai mitra yang membantu pelanggan meraih kesuksesan, membantu PT

Panasonic dalam mengintegrasikan penggunaan teknologi informasi ke dalam seluruh

proses bisnis yang berlaku di Panasonic.

Keputusan PT Panasonic untuk membangun infrastruktur TI yang berbasis pada IBM

eServer pSeries dan iSeries terbukti dapat memaksimalkan efektifitas serta efisiensi

proses bisnis perusahaan. Hal ini dilanjutkan dengan implementasi sistem Enterprise

Resource Planning dan Supply Chain Management dengan IBM DB2 sebagai fondasi

database mereka. Sistem-sistem ini terbukti berhasil mencapai misi utamanya, yaitu

meningkatkan efisiensi horizontal -- mulai dari tahap pembelian suplai hingga

pengiriman produk akhir.

Memaksimalkan Efisiensi Vertikal

Di bidang perencanaan, perancangan dan pemanufakturan produk, Panasonic

mengadopsi sebuah konsep menyeluruh yang dinamakan "Digital Manufacturing".

Konsep ini melibatkan pengintegrasian seluruh kegiatan perancangan ke dalam sebuah

divisi. Di waktu yang lalu, setiap divisi bertanggung jawab untuk mengembangkan lini

produk masing-masing,” jelas Heru Santoso, Manufacturing Director PT Panasonic

Indonesia. “Kini, kami telah membentuk sebuah Pusat Kreasi yang memungkinkan kami

untuk menjadi trendsetter gaya hidup konsumen dan mempertahankan kepemimpinan

kami di pasar elektronik di Indonesia.”

Solusi Teknologi dari IBM Membantu Perpendek Siklus Desain Produk

Di awal tahun 1990-an, PT Panasonic sudah menggunakan alat desain canggih yang

dinamakan Professional CADAM untuk merancang produk-produk mereka. Piranti lunak

31

Page 32: SIKLUS KONVERSI

ini merupakan cikal bakal dari apa yang saat ini kita kenal sebagai IBM Computer Aided

Three Dimensional Interactive Application, atau biasa disebut CATIA.

Software suite CAD/CAE/CAM ini digunakan oleh ribuan industri besar maupun UKM di

seluruh dunia -- mulai dari pembuat komponen otomotifhingga industri penerbangan.

Pada tahun 2001, PT Panasonic membeli IBM CATIA versi terbaru dan mulai

menggunakannya secara lebih intensif untuk merancang produk-produk baru. Hal ini

bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan, sehingga PT Panasonic dapat

memenuhi preferensi pelanggan mereka secara lebih baik.

Selain adanya pertimbangan bahwa para insinyur kami tidak perlu mempelajari aplikasi

baru, keputusan untuk terus menggunakan CATIA adalah karena CATIA mudah untuk

digunakan, mudah di-install, serta mudah pengelolaanya disamping itu harganya pun

cukup kompetitif. Hal ini memungkinkan kami untuk menata ulang seluruh proses yang

ada serta mempersingkat proses bisnis kami ,” papar Heru Santoso. “Sebagai

perbandingan, di waktu yang lalu desain sketsa produk dibuat dengan komputer

Macintosh dan pembuatan dimensinya dilakukan dengan Adobe Illustrator sehingga

proses desain memakan waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan. CATIA

dengan sistem pengelolaannya yang mudah digunakan, membantu memperpendek

siklus desain ke dalam hitungan minggu.” Tutur Heru Santoso “Dengan fitur CATIA

yang berpusat pada proses, serta sistem pengelolaan CATIA yang cukup mudah, kami

dapat melakukan segalanya dengan tingkat pengintegrasian yang tinggi,” Heru Santoso

menambahkan.

Nilai Bisnis yang Diberikan IBM Bagi PT Panasonic

Dengan bantuan IBM CATIA, yang berjalan pada workstation IBM Intellistation,

Panasonic dapat meraih efisiensi yang signifikan. Setahun setelah PT Panasonic

menggunakan IBM CATIA, waktu yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah

produk dapat dipersingkat hingga 33%. Apabila di masa lalu perusahaan ini

membutuhkan waktu satu tahun penuh untuk menyelesaikan sebuah desain baru, kini

mereka hanya membutuhkan delapan bulan.

32

Page 33: SIKLUS KONVERSI

PT Panasonic percaya bahwa solusi teknologi terintegrasi yang diberikan IBM dapat

lebih meningkatkan produktifitasnya sehingga mempercepat time to market. Solusi

CATIA 5 dari IBM membantu PT Panasonic dalam mengembangkan sistem protipe

yang memberikan nilai tambah bagi

PT Panasonic, sehingga PT Panasonic dapat lebih berinovasi dalam mengembangkan

produknya. CATIA, mempercepat proses time to market kami. Bagian Penelitian dan

Pengembangan kami tidak perlu melalui dua tahap dalam suatu siklus perancangan.

“Dulu, sebuah siklus yang lengkap terdiri dari tahap pembuatan sketsa, pembuatan

model lunak, pembuatan dimensi dan pembuatan mockup digital. Dengan CATIA, kita

dapat melompat langsung pada tahap pembuatan model lunak dan mockup digital.

Namun demikian, kami masih dapat menjamin konsistensi data antara bagian desain,

engineering dan pemanufakturan.”

Dengan siklus produksi yang lebih pendek, PT Panasonic memperoleh nilai tambah

bagi perkembangan bisnisnya seperti :

- dapat lebih responsif terhadap selera pasar yang terus berubah

- terhindar dari kemungkinan pemalsuan produk.

Kini, PT Panasonic dapat meluncurkan empat buah produk dengan desain baru

sekaligus -- sebuah pesawat televisi, sebuah kipas angin, sebuah radio kaset jinjing dan

sebuah lemari es. “Produk-produk ini bukan merupakan produk lama yang didaur ulang,

tetapi didesain dari nol,” Heru menegaskan. Solusi terintegrasi yang diberikan IBM

memberikan manfaat serta nilai bisnis bagi PT Panasonic. Biaya untuk

mengembangkan sebuah kipas angin baru, mulai dari perancangann hingga

pembuatan prototipe misalnya, dapat dipangkas hingga 50%. “Dengan akurasi desain

dan mockup digital, misalnya, kami dapat mengurangi jumlah cetakan yang harus

diubah dalam proses pemanufakturan,” tutur Heru . “Kini, kami dapat mengurangi

kebutuhan untuk modifikasi cetakan hingga dua kali per produk, hal ini tentu saja

meningkatkan keunggulan kompetitif bagi PT Panasonic .” Heru menambahkan bahwa

solusi dari IBM Catia membantu PT Panasonic hingga PT Panasonic dapat

meluncurkan lebih dari 25 produk baru setiap tahun.

33

Page 34: SIKLUS KONVERSI

Menatap Masa Depan

PT Panasonic menyadari bahwa mereka harus terus mengembangkan infrstruktur TI

mereka agar dapat terus memimpin. Perusahaan ini kini sedang membangun sebuah

fasilitas Pemulihan Bencana, yang antara lain akan menggunakan produk-produk LTO

IBM. “Kerja sama dengan IBM yang memuaskan dan telah berlangsung lama membuat

kami berharap dapat meneruskan kerja sama ini untuk membangun fasilitas pemulihan

bencana kami,” Heru Santoso menyimpulkan.

Tentang PT National Gobel

Sebagai sebuah perusahaan ventura antara Matsushita Electric Industrial, Co. Ltd. di

Jepang dan PT Gobel International di Indonesia, PT National Gobel merupakan

produsen dan pemanufaktur peralatan elektronik konsumen terbesar di Indonesia.

Sejak didirikan pada tahun 1970, perusahaan ini kini menjadi sebuah perusahaan besar

dengan aset sebesar Rp 819 milyar dan pendapatan sebesar Rp 1.8 trilyun di tahun

2002. Kualitas produknya -- seperti radio, radio kaset, perangkat stereo, perangkat

stereo untuk mobil, televisi, lemari es, AC, kipas angin, setrika, pompa air, kotak

pengeras suara, dan mesin pres celana -- telah mendapatkaan kepercayaan

konsumen. Para pelanggan percaya bahwa setiap kali mereka membeli sebuah produk

merk National atau Panasonic, mereka akan mendapatkan produk yang bermutu.

Tentang IBM

IBM adalah perusahaan teknologi informasi dengan pengalaman selama 80 tahun

dalam membantu dunia bisnis berinovasi. Dengan dukungan sumber daya yang dimiliki

IBM dan mitra bisnis utamanya, IBM menawarkan berbagai layanan, solusi dan

teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk menikmati seluruh manfaat era e-

business yang baru ini.

34

Page 35: SIKLUS KONVERSI

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Siklus konversi mengubah sumber daya input (bahan baku, tenaga kerja, dan

modal) ke dalam berbagai produk dan jasa yang dapat dipasarkan

Untuk mencapai status kelas dunia membutuhkan berbagai perubahan signifikan

dari teknik akuntansi tradisional, perusahaan kelas sunia telah mengadopsi

perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang memberikan alokasi biaya ke

produk secara lebih tepat dan akurat

Isu pengendalian dalam WCIS digunakan untuk mengarahkan perhatian

berbagai potensi resiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan

akuntan

35

Page 36: SIKLUS KONVERSI

DAFTAR PUSTAKA

Hall, James A. Accounting Information System, 3rd. 2001. South Western Publishing. USA

Romney, Marshal B. Paul John Steinbart. Accounting Information System, 9th edition. New

Jersey. Pearson_Prentice Hall.

http://www.sap.com/index.epx

http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/belajar-sap-r3-dari-mana/

36

Page 37: SIKLUS KONVERSI

37