efektifitas manajemen siklus konversi kas … · 2019. 10. 30. · siklus manajemen kas akan...

21
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X Akreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024 DOI: 10.24034/j25485024.y2017.v1.i4.2728 451 EFEKTIFITAS MANAJEMEN SIKLUS KONVERSI KAS PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA USAHA TERDAFTAR DI BEI Gendro Wiyono [email protected] Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta ABSTRACT This study aims to determine the effectiveness of cash conversion cycle management in miscellaneous industry sectors listed on the Indonesia Stock Exchange that have an impact on the financial character and price earning ratio. The sample is taken from the financial report for the period 2012-2015. Technique of collecting data using purposive sampling method with criteria: (1).Registered in Indonesia Stock Exchange 2012-2015 period; (2).The Company has financial statements has been audited by an independent auditor; (3).Company uses financial statements with rupiah currency. Data analysis to test the hypothesis using Structural Equation Modeling based on variance. The results showed that the effectiveness of cash conversion cycle management in various industry companies in Indonesia indicated by 60.20% was in minus 250 days up to 0 days. These conditions provide support for the proof of significant negative impact on corporate character and price earnings ratio. The lower the cycle period the better the financial character and the price earning ratio. However, not all corporate characters have an effect on price earning ratio. Profitability index, liquidity index, and company size index have a significant positive effect on price earnings ratio, while productivity index and dividend index have no effect on price earnings ratio. Key words: cash conversion cycle, financial character, price earning ratio. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan siklus konversi kas pada perusahaan sektor aneka industri yang berdampak pada karakter keuangan dan price earning ratio. Sampel diambil dari laporan keuangan sector aneka industri periode 2012-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data menggunakan metode Purposive Sampling dengan kriteria: (1) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015; (2) Perusahaan mempunyai laporan keuangan yang berakhir 31 Desember dan telah diaudit oleh auditor independen; (3) Perusahaan menggunakan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakan Structural Equation Modeling berbasis variance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pengelolaan siklus konversi kas pada perusahaan aneka industri di Indonesia terindikasi sebesar 60,20% berada pada minus 250 hari sampai dengan 0 hari. Kondisi tersebut memberikan dukungan pembuktian adanya pengaruh negatif signifikan terhadap karakter perusahaan dan price earning ratio. Semakin rendah periode siklus konversi kas semakin baik karakter keuangan dan price earning ratio. Akan tetapi tidak semua karakter perusahaan berpengaruh terhadap price earning ratio. Indeks profitabilitas, Indeks likuiditas, dan indeks ukuran perusahaan berpengaruh positip signifikan terhadap price earning ratio, sedangkan indeks produktifitas dan indeks dividen tidak berpengaruh terhadap price earning ratio. Kata kunci: siklus konversi kas, karakter keuangan, price earning ratio. PENDAHULUAN Pengelolaan kas merupakan bagian dari manajemen modal kerja yang mempe- ngaruhi pengembalian dan risiko terkait pendanaan jangka pendek serta kewajiban lancar (Ajanthan, 2013; Joseph et al., 2016; Hoque et al., 2014). Siklus konversi kas digunakan sebagai ukuran risiko terkait pengelolaan likuiditas, yaitu waktu yang dibutuhkan dari pembelian bahan baku melalui proses produksi sampai menjadi kas kembali (Keown et al., 2003; Appuhami,

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298XAkreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024DOI: 10.24034/j25485024.y2017.v1.i4.2728

    451

    EFEKTIFITAS MANAJEMEN SIKLUS KONVERSI KAS PERUSAHAANSEKTOR ANEKA USAHA TERDAFTAR DI BEI

    Gendro [email protected]

    Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

    ABSTRACT

    This study aims to determine the effectiveness of cash conversion cycle management in miscellaneous industrysectors listed on the Indonesia Stock Exchange that have an impact on the financial character and price earningratio. The sample is taken from the financial report for the period 2012-2015. Technique of collecting data usingpurposive sampling method with criteria: (1).Registered in Indonesia Stock Exchange 2012-2015 period; (2).TheCompany has financial statements has been audited by an independent auditor; (3).Company uses financialstatements with rupiah currency. Data analysis to test the hypothesis using Structural Equation Modeling basedon variance. The results showed that the effectiveness of cash conversion cycle management in various industrycompanies in Indonesia indicated by 60.20% was in minus 250 days up to 0 days. These conditions provide supportfor the proof of significant negative impact on corporate character and price earnings ratio. The lower the cycleperiod the better the financial character and the price earning ratio. However, not all corporate characters have aneffect on price earning ratio. Profitability index, liquidity index, and company size index have a significant positiveeffect on price earnings ratio, while productivity index and dividend index have no effect on price earnings ratio.

    Key words: cash conversion cycle, financial character, price earning ratio.

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengelolaan siklus konversi kas pada perusahaansektor aneka industri yang berdampak pada karakter keuangan dan price earning ratio. Sampel diambildari laporan keuangan sector aneka industri periode 2012-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Teknik pengumpulan data menggunakan metode Purposive Sampling dengan kriteria: (1) Terdaftar diBursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2015; (2) Perusahaan mempunyai laporan keuangan yangberakhir 31 Desember dan telah diaudit oleh auditor independen; (3) Perusahaan menggunakanlaporan keuangan dengan mata uang Rupiah. Analisis data untuk menguji hipotesis menggunakanStructural Equation Modeling berbasis variance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitaspengelolaan siklus konversi kas pada perusahaan aneka industri di Indonesia terindikasi sebesar60,20% berada pada minus 250 hari sampai dengan 0 hari. Kondisi tersebut memberikan dukunganpembuktian adanya pengaruh negatif signifikan terhadap karakter perusahaan dan price earning ratio.Semakin rendah periode siklus konversi kas semakin baik karakter keuangan dan price earning ratio.Akan tetapi tidak semua karakter perusahaan berpengaruh terhadap price earning ratio. Indeksprofitabilitas, Indeks likuiditas, dan indeks ukuran perusahaan berpengaruh positip signifikanterhadap price earning ratio, sedangkan indeks produktifitas dan indeks dividen tidak berpengaruhterhadap price earning ratio.

    Kata kunci: siklus konversi kas, karakter keuangan, price earning ratio.

    PENDAHULUANPengelolaan kas merupakan bagian dari

    manajemen modal kerja yang mempe-ngaruhi pengembalian dan risiko terkaitpendanaan jangka pendek serta kewajibanlancar (Ajanthan, 2013; Joseph et al., 2016;

    Hoque et al., 2014). Siklus konversi kasdigunakan sebagai ukuran risiko terkaitpengelolaan likuiditas, yaitu waktu yangdibutuhkan dari pembelian bahan bakumelalui proses produksi sampai menjadi kaskembali (Keown et al., 2003; Appuhami,

  • 452 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    2008). Siklus konversi kas memiliki korelasinegatif dan signifikan dengan karakter keua-ngan perusahaan (Al-Shubiri dan Aburum-man, 2013; Alshattarat et al., 2010; Wiyonodan Mumpuni, 2016), dan price earning ratio(Wiyono dan Mumpuni, 2016; Yanti et al.,2012; Talat dan Tahir, 2012). Tidak jarangperusahaan terpaksa mengandalikan pen-danaan eksternal untuk penguatan likui-ditasnya sehingga perusahaan dapat men-capai kinerja yang ditargetkan (Al Nimer etal., 2013). Mengukur manajemen modal kerjadilakukan berdasarkan data aktiva lancardan kewajiban lancar (Anagnostopoulou,2012) yang diungkapkan melalui sikluskonversi kas, dengan cara menghitung jum-lah hari aktual untuk membeli bahan bakusampai dengan menjual untuk mendapatkanuang tunai (Eljelly, 2004; Al-Shuburi danAburumman, 2013; Dadzie dan Wiafe,2017). Periode siklus konversi kas akan ber-variasi antara satu perusahaan dengan lain-nya dan dari sektor yang satu dengan sektorlainnya. Banyak peneliti yang memberikanpengertian dari sudut pandang masing-masing. Costa (2014), Wiyono dan Kusuma(2017) menyatakan bahwa Siklus KonversiKas (Cash Conversion Cycle/CCC) merupakanukuran bagaimana perusahaan dapat segeramenerima kas melalui penjualan, yang di-nyatakan dalam penjumlahan jangka waktuyang diperlukan untuk mengkonversi piu-tang perusahaan menjadi kas (Days SalesOutstanding/DSO) dan jangka waktu yangdiperlukan untuk mengkonversi bahan bakumenjadi barang jadi dan menjualnya (DaysInventory Outstanding/DIO) dikurangi de-ngan jangka waktu rata-rata sejak pembelianbahan baku dan penggunaan tenaga kerjahingga terlaksananya pembayaran (DaysPayable Outstanding/DPO). Dengan demikianapabila dirumuskan secara sederhana dapatditulis, CCC=DSO + DIO – DPO

    Menurut Al-Shuburi dan Aburumman,(2013), Tauringana dan Afrifa (2013), sikluskonversi kas merupakan ukuran pentingbagi operasi perusahaan dimana siklu be-kerja dari bahan mentah untuk diproduksisehingga menjadi barang dan jasa yang siap

    dijual kepada konsumen. Oleh karena itualiran sumber keuangan perusahaan sangatpenting bagi rantai persediaan yang menjadiperhatian utama. Ide tentang siklus konversikas pertama kali dicetuskan oleh Richardsdan Laughlin (1980) sebagai teknik powerfuluntuk mengukur seberapa baik perusahaanmengelola modal kerjanya. Disamping ber-pengaruh terhadap karakter keuangan per-usahaan, efektifitas pengelolaan siklus kon-versi kas juga berpengaruh terhadap priceearning ratio (Deloof, 2003; Raheman danNasr, 2007). Semakin pendek siklus koversikas, semakin bagus pengaruhnya terhadapkarakter keuangan maupun price earningratio. Karakter keuangan yang dimaksudkanadalah: indeks produktifitas, indeks profita-bilitas (Nijam, 2016; Martha dan Januarti,2013; Karaduman et al., 2011; Khan dan Ali,2016; Ibe, 2013), indeks likuiditas (Ware,2015; Lyroudi dan Lazaridis, 2000) indeksukuran perusahaan, dan indeks dividen(Keown et al., 2003; Gill et al., 2010; Nobaneeet al., 2011; Hashemijoo et al., 2012; Wiyonodan Mumpuni, 2016). Sementara itu PriceEarning Ratio (PER) adalah rasio yang meng-gambarkan keuntungan emiten saham (com-pany's earnings) terhadap harga sahamnya(stock price) Geetha dan Swaaminathan(2014), Ozlen (2014). Perhitungan PER di-lakukan dengan cara membagi harga sahamsaat ini (current price of the stock) dengankeuntungan tahunan per saham (annualearnings per share).

    Menurut Costa (2014) pengelolaan likui-ditas terkait dengan kewajiban, memainkanperan penting dalam kesuksesan manajemenkeuangan, dimana jika perusahaan tidak bisamengelola posisinya dalam hal likuiditasmaka tidak akan bisa membayar kewajibanlancar. Banyak Perusahaan mengandalkandana eksternal, yang dapat saja akan berisikomenghadapi masalah pelunasan dalam jang-ka pendek, apalagi jika perusahaan itu tidakmemiliki kemampuan keuangan yang tinggi.Raheman dan Nasr (2007); Mansoori danMuhammad (2012); Panigrahi (2013), me-laporkan hubungan yang signifikan dannegatif antara likuiditas dengan profita-

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 453

    bilitas. Teruel dan Solano (2007) menyaran-kan agar perusahaan menunda pembayaranuntuk kinerja yang efisien. Raheman danNasr (2007) Menyatakan bahwa untuk per-forma yang lebih baik, durasi waktu untukkoleksi Piutang harus dijaga tetap pendek.Appuhami (2008), menginvestigasi hal ter-sebut dan menemukan bahwa arus kasoperasi berpengaruh signifikan terhadapmodal kerja perusahaan (Mansoori danMuhammad, 2012). Koumanakos (2008) me-nyatakan bahwa semakin tinggi rata-ratapersediaan yang ada di perusahaan semakinrendah tingkat pengembaliannya. Samilogludan Demirgunes (2008), Parveen et al. (2014)menganalisis pengaruh praktik manajemenmodal kerja terhadap kinerja perusahaan,dan mereka menemukan hubungan negatif.Demikian juga dengan (Majeed et al. (2013),Lazaridis dan Tryfonidis (2006), Farah danOktaviani (2016) juga menganalisis hubung-an antara kinerja dan manajemen modalkerja dan menemukan hubungan yang kuatantara rasio manajemen modal kerja dengankinerja perusahaan, dan analisisnya me-nunjukkan hubungan yang kuat antaraprofitabilitas (gross operating profit) dan sikluskonversi kas. Hal itu juga diperdebatkanoleh mereka bahwa manajemen siklus kon-versi kas yang efisien dan optimal sangatpenting untuk meningkatkan kesejahteraanpemegang saham (Afza dan Nazir, 2008;Uyar, 2009; Umobong, 2015; dan Vohra et al.,2014), selain itu juga menemukan hubunganyang signifikan antara modal kerja denganlikuiditas dan profitabilitas (Shivakumar danThimmaiah, 2016), serta menyimpulkan bah-wa ukuran perusahaan berkorelasi negatifdengan siklus konversi kas. Sementara itu,Luo et al. (2009) menyatakan bahwa jika nilaiperusahaan meningkatkan siklus kas akanturun, sedangkan Christiawan dan Tarigan(2007), Gill et al., (2010) menemukan bahwajika perusahaan mempertahankan piutangusaha, hutang dan persediaan pada tingkatoptimal, maka akan menghasilkan keuntu-ngan maksimal. Dong dan Su (2010) me-nemukan adanya korelasi signifikan antarasiklus konversi kas dengan pengembalian

    investasi Perusahaan. Sharma dan Kumar(2011) menemukan bahwa di perusahaanIndia panjang siklus kas dan profitabilitasmemiliki hubungan signifikan. Randall danFarris (2009), Shah (2011) berpendapat bah-wa dengan menerapkan cash colaboratif kesiklus manajemen kas akan mengadopsibiaya rata-rata tertimbang modal dan akanmeningkatkan profitabilitas. El-Sayed Ebaid(2011) meneliti bahwa arus kas yang ada saatini berdampak signifikan meningkatkanprofitabilitas perusahaan.

    Dengan demikian permasalahan yangmemotivasi penelitian ini apakah sikluskonversi kas berpengaruh terhadap kualitaskarakter keuangan perusahaan yang diukurmenggunakan indeks produktifitas, indeksprofitabilitas, Indeks likuiditas, dan indeksukuran perusahaan. Selain itu, apakah sikluskonversi kas juga memiliki pengaruh ter-hadap nilai perusahaan yang diukur meng-gunakan price earning artio. Pengelolaansiklus konversi kas yang tidak efektif akanmenyebabkan periode siklus tinggi sehinggakarakter perusahaan tidak berkualitas. Se-lain itu, tentu juga akan menurunkan priceearning ratio. Artinya, kemampuan memper-pendek siklus konversi kas merupakan ke-harusan yang tidak dapat ditawar. Berdasar-kan penelitian terdahulu yang telah dilaku-kan, maka penelitian ini bertujuan untukmenguji apakah efektifitas manajemen sikluskonversi kas perusahaan sektor aneka usahayang terdaftar di Indonesia sudah dilaksana-kan secara baik sehingga meningkatkankarakter keuangan perusahaan serta priceearning ratio.

    TINJAUAN TEORETISSiklus Konversi Kas

    Siklus konversi kas fokus pada lamanyawaktu antara saat perusahaan melakukanpembayaran dan saat menerima arus kasmasuk (Brigham dan Daves, 2004). Vijaya-kumar (2011) memberikan pengertian se-bagai manajemen harian aktiva lancar dankewajiban lancar yang dipraktekkan gunakeberhasilan operasional perusahaan. Me-nurut Keown et al. (2003) siklus konversi kas

  • 454 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    adalah jumlah hari rata-rata periode pe-ngumpulan piutang menjadi kas dan per-sediaan menjadi kas dikurangi periode pembayaran rata-rata pembayaran hutang.Sementara itu Eljelly (2004) mengungkap-kannya sebagai kesenjangan tunai periodewaktu antara biaya untuk produksi dan pe-nerimaan kas. Siklus konversi kas merupa-kan ukuran penting dalam manajemen mo-dal kerja, yang mengukur kesenjangan anta-ra biaya dan hasil penjualan (Padachi, 2006;Ross et al., 2003). Costa (2014) menyatakanbahwa Siklus Konversi Kas menjadi ukuranbagaimana perusahaan dapat segera mene-rima kas melalui penjualan, yang dinyatakandalam penjumlahan Days Sales Outstanding(DSO) dan Days Inventory Outstanding (DIO)dikurangi dengan Days Payable Outstanding(DPO). Ross et al., (2003) menggambarkansiklus konversi kas dalam tiga tahap. Tahappertama, fokus pada persediaan terkait me-ngurangi hari persediaan. Tahap kedua ada-lah tahap koleksi piutang dari pelangganyang berhubungan dengan kebijakan dalamhal kecepatan pengumpulan piutang. Selainkewajiban untuk reinvestasi kas, juga untukmenyediakan likuiditas yang cukup bagiperusahaan guna melakukan operasi sehari-hari. Tahap ketiga adalah tahap pengelolaanhutang yang merupakan akun pembayarankepada kreditur. Perusahaan harus menjagakas untuk pembayaran jatuh tempo kreditor,walaupun dalam hal ini terbuka kemungki-nan bagi perusahaan untuk memanfaatkanpenundaan pembayaran. Faktor penentusiklus konversi kas adalah hubungan antaralikuiditas yang seharusnya dipertahankanperusahaan dan kewajiban pembayaran ke-pada kreditur. Jika periode persediaan sing-kat, perusahaan dapat terkena risiko di manaia harus mempertahankan persentase ter-tentu untuk memenuhi kewajibannya ke-pada kreditur. Disisi lain, perlu dipahamibanyak debitur atau pelanggan yang meng-inginkan jangka waktu longgar untuk pe-lunasan pembayaran. Jika perusahaan meng-inginkan periode pembayaran dari debiturdapat diterima dalam jangka pendek, makadiperlukan kebijakan diskon dan insentif,

    sehingga perusahaan perlu menyeimbang-kan kebijakan ini (Khan et al., 2005). Costa(2014), Wiyono dan Kusuma (2017) menyata-kan bahwa Siklus Konversi Kas (CashConversion Cycle/CCC) merupakan ukuranbagaimana perusahaan dapat segera mene-rima kas melalui penjualan, yang dinyatakandalam penjumlahan jangka waktu yang di-perlukan untuk mengkonversi piutang per-usahaan menjadi kas (Days Sales Outstanding/DSO) dan jangka waktu yang diperlukanuntuk mengkonversi bahan baku menjadibarang jadi dan menjualnya (Days InventoryOutstanding/DIO) dikurangi dengan jangkawaktu rata-rata sejak pembelian bahan bakudan penggunaan tenaga kerja hingga pem-bayaran (Days Payable Outstanding/DPO).

    Karakter Keuangan PerusahaanKarakter keuangan perusahaan merupa-

    kan indikator dari kinerja keuangan per-usahaan (Vintila dan Nenu, 2015). Sangatpenting untuk memantau berbagai kinerjabisnis, untuk memastikan bahwa keputusandan rencana telah dilakukan tepat waktu dantepat sasaran. Mengingat bahwa penjualan,margin keuntungan dan arus kas adalahsumber kehidupan bisnis apa pun, pemilikharus memberi penekanan khusus padatersedianya laporan berkala terhadap bisnisyang dilakukan. Mengetahui posisi keua-ngan menjadi semakin penting seiring per-tumbuhan bisnis. Kurangnya pengetahuantepat waktu mengenai posisi keuangan saatini, dapat menyebabkan kegagalan bisnisdan memiliki konsekuensi lain bagi pemilik.Kinerja keuangan adalah ukuran subjektifdari seberapa baik perusahaan dapat meng-gunakan aset dari model bisnis utamanyadan menghasilkan pendapatan. Istilah inijuga digunakan sebagai ukuran umumkesehatan keuangan perusahaan secara ke-seluruhan selama periode waktu tertentu,dan dapat digunakan untuk membanding-kan perusahaan serupa di industri yangsama atau untuk membandingkan industriatau sektor secara agregasi. Ada banyakpemangku kepentingan yang berbeda dalamperusahaan, termasuk kreditur dagang, pe-

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 455

    megang obligasi, investor, karyawan danmanajemen. Masing-masing kelompok me-miliki kepentingan tersendiri dalam melacakkinerja keuangan suatu perusahaan. Analisbelajar tentang kinerja keuangan dari datayang diterbitkan oleh perusahaan. Meng-gunakan indikator keuangan dalam peng-ukuran kinerja bisnis memungkinkan untukmembandingkan jenis bisnis yang berbeda.Kita dapat menentukan tujuan operasi untukperusahaan, namun tujuan tersebut berbedauntuk perusahaan di pasar atau industriyang berbeda. Jika kita ingin membanding-kan kinerja perusahaan Anda dengan be-ragam perusahaan lain, indikator keuanganmerupakan alat netral untuk mengevaluasikinerja. Menurut Mousa (2015) laporan ke-uangan perusahaan dianggap sebagai instru-men kunci yang digunakan untuk meng-ambil keputusan keuangan. Pernyataan ke-uangan memberikan informasi kunci untuksaat ini dan diantisipasi Investor, krediturdan banyak kelompok lainnya untuk mem-buat keputusan rasional terkait investasimereka, pinjaman dan portofolio. Tingkahlaku terkait dengan saham atau portofoliotertentu sangat mungkin efek dari laporankeuangan. Informasi keuangan yang di-keluarkan perusahaan telah menjadi sumberpenting yang menunjukkan karakter keua-ngan untuk setiap peserta pasar, karena inimenekan informasi asimetris antara mana-jer, investor, badan pengatur, masyarakatdan Stakeholder lainnya. Karena itu, salahsatu pertanyaan utama yang muncul seputarkualitas pelaporan keuangan adalah pe-ngaruhnya terhadap kinerja perusahaanberikutnya, yaitu Bagaimana kualitas nilaipasar yang dirasakan lebih tinggi ini. Peri-laku manajer berpengaruh terhadap kinerjaperusahaan melalui proses manajemen stra-tegis. Dengan demikian, perlu untuk me-ngetahui tidak hanya tindakan manajer,keputusan dan perilaku, tapi juga strategiperusahaan dan kebijakan akuntansi, antaralain untuk menyoroti penyebab kinerjaperusahaan. Kinerja perusahaan dan per-tumbuhan menentukan kualitas informasikeuangan yang dilaporkan oleh perusahaan.

    Price Earning RatioPrice Earning Ratio (PER) dikenal sebagai

    salah satu indikator terpenting di pasar mo-dal, yaitu rasio yang menggambarkan ke-untungan emiten saham (company's earnings)terhadap harga sahamnya (stock price). Per-hitungan PER dilakukan dengan cara mem-bagi harga saham saat ini (current price of thestock) dengan keuntungan tahunan persaham (Gottwald, 2012). Menurut Wu (2014)mengutip dari Zarowin (1990), Thomas danZhang (2006), Wu (2013), price earning ratiotelah digunakan oleh manajer keuanganuntuk membentuk strategi investasi. Rasiotersebut digunakan untuk memperkirakanbiaya modal ekuitas dan juga banyak di-gunakan oleh analis keuangan untuk mem-benarkan rekomendasi saham mereka. Brad-shaw (2002) menemukan bahwa 76% analissell-side mengutip price earning ratio se-bagai pembenaran untuk rekomendasi sa-ham mereka. Ini adalah variabel paling ba-nyak digunakan melakukan analisis “Per-tumbuhan” yang dikutip oleh 37% laporananalis. Wu (2014) melanjutkan bahwa meski-pun rasio ini berperan penting, namunpenelitian yang ada belum sepenuhnyamengeksplorasi hubungannya dengan pro-fitabilitas. Satu-satunya pengecualian adalahOhlson dan Gao (2006) yang menggunakanmodel teoritis untuk memprediksi hubu-ngan antara PER dan return on equity. Akantetapi, ramalan teoritis mereka belum diujisecara empiris. Penelitian Fun dan Basana(2012) di Indonesia, investasi pada sahamdengan PER rendah telah menjadi strategiinvestasi umum yang diikuti oleh investor.Saham dengan PER rendah memiliki hargamurah saat ini sehingga diharapkan dapatmenghasilkan return yang lebih tinggi padaperiode berikutnya. Dengan menggunakansaham yang termasuk dalam anggota LQ 45di Bursa Efek Indonesia temuannya me-nunjukkan perbedaan signifikan antara PERrendah dan PER yang tinggi dalam jangkapendek (holding period of six months) namuntidak ada perbedaan signifikan dalam jangkawaktu satu sampai dengan empat tahun.Temuan ini memberi isyarat bagi investor

  • 456 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    untuk berinvestasi pada saham dengan PERrendah untuk jangka waktu singkat (enambulan) guna mewujudkan profit taking,namun perlu diperhatikan bah- wa trailinglebih mendalam yang dilakukan oleh Fundan Basana (2012) menunjukkan bahwa baikjangka pendek maupun jangka panjanginvestor tidak dapat memperoleh secarasistematis di atas tingkat average return

    dengan berinvestasi pada saham denganPER rendah.

    Rerangka PikirKerangka pikir yang menjadi model

    penelitian digambarkan dibawah ini disusunberdasarkan teori dan penelitian yang telahdilakukan terdahulu.

    Gambar 1Rerangka Pikir

    Dari gambar 1 tersebut dapat dijelaskanbahwa Kekuatan Kas yang diukur denganSiklus Konversi Kas menunjukkan bahwasemakin pendek akan menjadi kekuatan bagiperusahaan meningkatkan kinerja karakterkeuangan perusahaan. Karakter keuanganperusahaan yang direpresentasikan dengan5 (lima) ukuran yaitu: indeks produktifitas,indeks profitabilitas, indeks likuiditas, in-deks ukuran perusahaan, dan indeks divi-den (Keown et al., 2003; Gill et al., 2010;Nobanee et al., 2011; Al-Shubiri dan Abu-rumman, 2013; Wiyono dan Mumpuni,2016). Selanjutnya karakter keuangan yangbagus akan mendorong meningkatnya nilaiperusahaan yang diukur dengan priceearning ratio (Afza dan Nazir, 2008; Fun danBasana, 2012; Wu, 2014; Ashvinkumar danSolanki, 2014).

    Pengembangan hipotesisBerdasarkan tinjauan teoretis dan riset

    model di atas, selanjutnya dapat di-kembangkan hipotesis berikut ini.H1 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap IndeksProduktifitas.

    Berdasarkan hasil penelitian Keown etal., (2003), Gill et al. (2010), Nobanee et al.,(2011), Al-Shubiri dan Aburumman (2013),dan Wiyono dan Mumpuni (2016), sikluskonversi kas berpengaruh dan berhubu-ngan negatif dengan Indeks Produktifitas.H2 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap IndeksProfitabilitas.

    Berdasarkan hasil penelitian Keown etal. (2003), Gill et al. (2010), Nobanee et al.,

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 457

    (2011), Al-Shubiri dan Aburumman (2013),dan Wiyono dan Mumpuni (2016), sikluskonversi kas berpengaruh dan berhubu-ngan negatif dengan Indeks Profitabilitas.H3 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap IndeksLikuiditas.

    Berdasarkan hasil penelitian Keown etal. (2003), Gill et al. (2010), Nobanee et al.,(2011), Al-Shubiri dan Aburumman (2013),dan Wiyono dan Mumpuni (2016), sikluskonversi kas berpengaruh dan berhubu-ngan negatif dengan Indeks Likuiditas.H4 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap IndeksUkuran Perusahaan.

    Berdasarkan hasil penelitian Keown etal. (2003), Gill et al. (2010), Nobanee et al.,(2011), Al-Shubiri dan Aburumman (2013),dan Wiyono dan Mumpuni (2016), sikluskonversi kas berpengaruh dan berhubu-ngan negatif dengan Indeks Ukuran Per-usahaan.H5 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap IndeksDividen.

    Berdasarkan hasil penelitian Keown etal. (2003), Gill et al. (2010), Nobanee et al.,(2011), Al-Shubiri dan Aburumman (2013),dan Wiyono dan Mumpuni (2016), sikluskonversi kas berpengaruh dan berhubu-ngan negatif dengan Indeks Dividen.H6 : Siklus konversi kas berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap PriceEarning Ratio (PER).

    Berdasarkan hasil penelitian Afza danNazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikian sikluskonversi kas berpengaruh negatif terhadapPER.H7 : Indeks Produktifitas berpengaruh po-

    sitip dan signfikan terhadap PER.Berdasarkan hasil penelitian Afza dan

    Nazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-

    dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikianIndeks Produktifitas berpengaruh positipterhadap PER.H8 : Indeks Profitabilitas berpengaruh

    positip dan signfikan terhadap PERBerdasarkan hasil penelitian Afza dan

    Nazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikianIndeks Profitabilitas berpengaruh positipterhadap PER.H9 : Indeks Likuiditas berpengaruh positip

    dan signfikan terhadap PERBerdasarkan hasil penelitian Afza dan

    Nazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikianIndeks Likuiditas berpengaruh positip ter-hadap PER.H10 : Indeks Ukuran Perusahaan berpe-

    ngaruh positip dan signfikan ter-hadap PER.

    Berdasarkan hasil penelitian Afza danNazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikianIndeks Ukuran Perusahaan berpengaruhpositip terhadap PER.H11 : Indeks Dividen berpengaruh positip

    dan signfikan terhadap PER.Berdasarkan hasil penelitian Afza dan

    Nazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014).Karakter keuangan yang bagus akan men-dorong meningkatnya nilai perusahaan yangdiukur dengan PER. Dengan demikianIndeks Dividen berpengaruh positip ter-hadap PER.

    METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di Indonesia

    dengan mengambil sampel laporan keua-

  • 458 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    ngan Sektor Aneka Industri periode 2012-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Teknik pengumpulan data menggunakanmetode Purposive Sampling dengan kriteria:(1) Terdaftar di Bursa Efek Indonesia perio-de tahun 2012-2015; (2) Perusahaan mem-punyai laporan keuangan yang berakhir 31Desember dan telah diaudit oleh auditor

    independen; (3) Perusahaan menggunakanlaporan keuangan dengan mata uangRupiah. Analisis data penelitian ini meng-gunakan structural equation modeling berbasisvariance (partial least square) dengan bantuanSoftware SmartPLS (Wiyono, 2011) Adapunvariabel yang digunakan seperti nampakpada tabel 1 dibawah ini.

    Tabel 1Definisi Operasional Variabel

    Konsep Variabel Proksi Rumus

    Inde

    pend

    ent

    SiklusKonversiKas

    Days SalesOutstanding DSO

    = 360DaysInventoryOutstanding

    DSI = 360Days PayablesOutstanding DYO

    = 360

    Dep

    eden

    t/In

    terv

    enin

    g

    KarakterKeuanganPerusahaan

    IndeksProduktifitas

    Total AssetTurn Over(TATO)

    =IndeksProfitabilitas

    Return OnAssets(ROA)

    =IndeksLikuiditas

    CurrentRaio (CR) =

    IndeksUkuranPerusahaan

    LogNaturalTotalAssets(LnTA)

    Ln(Total Asset)

    IndeksDividen

    DividendPer Share ℎ

    Dep

    ende

    nt

    Price EarningRatio PER P/E Ratio

    ℎℎANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian menunjukkan deskrip-si data secara visual masing-masing varia-bel seperti pada gambar 2 serta proporsi darisetiap data seperti dibawah ini.

    Periode Siklus Konversi KasGrafik periode siklus konversi kas

    (diukur dengan satuan hari) serta proporsivariansinya dapat dilihat pada gambar 2.Dari visualisasi grafik tersebut dapat dilihat

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 459

    bahwa siklus konversi kas menunjukanvariansi yang beragam. Terlihat sebagianberada dibawah 0 hari dan sebagian lagi

    berada diatas 0 hari. Penjelasan lebih lanjutperiode siklus konversi kas pada tabel 2.

    Gambar 2Periode Siklus Konversi Kas

    Tabel 2Proporsi Periode Siklus Konversi Kas

    Range Proporsi(%)(250) – 0 60,20

    > 0 – 50 17,35> 50 – 100 17,35> 100 – 200 5,10

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Berdasarkan tabel 2 diatas, sebesar60,20% menunjukkan periode minus 250sampai dengan 0 hari. Artinya, bahwa per-usahaan sektor aneka usaha yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia banyak yang telahmampu melaksanakan secara efektif mana-jemen siklus konversi kas. Kemampuan ini

    mengindikasikan bahwa perusahaan mam-pu mendorong periode siklus konversi kasmasuk lebih cepat dari siklus kas keluar.Sebagaimana dinyatakan oleh Costa (2014),Wiyono dan Kusuma (2017), Benardi danBakara (2012), Majanga (2015), bahwa SiklusKonversi Kas (Cash Conversion Cycle/CCC)merupakan ukuran bagaimana perusahaandapat segera menerima kas melalui pen-jualan, yang dinyatakan dalam penjumlahanjangka waktu yang diperlukan untuk meng-konversi piutang perusahaan menjadi kas(Days Sales Outstanding/DSO) dan jangkawaktu yang diperlukan untuk mengkonversiba- han baku menjadi barang jadi dan men-jualnya (Days Inventory Outstanding/DIO)dikurangi dengan jangka waktu rata-ratasejak pembelian bahan baku dan peng-

  • 460 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    gunaan tenaga kerja hingga terlaksananyapembayaran (Days Payable Outstanding/DPO), yang dirumuskan secara sederhana:CCC=DSO + DIO – DPO.

    Indeks ProduktifitasGrafik indeks produktifitas (diukur

    dengan satuan kelipatan) serta proporsivariansinya dapat dilihat pada gambar 3.

    Gambar 3Indeks Produktifitas

    Dari visualisasi gambar 3 tersebut diatas dapat dilihat bahwa indeks produktifitas menunjukan variansi yang beragam, na-mun semuanya berada diatas nilai 0.Penjelasan lebih lanjut pada tabel 3 di-bawah ini.

    Tabel 3Indeks Produktivitas

    Range Proporsi(%)0 – 1 33,67

    > 1 – 1,50 27,55> 1,50 – 2,00 34,69> 2, 00 4,08

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Berdasarkan tabel 3, indeks produkti-fitas bernilai 0 sampai dengan 1 mencapai33,67%. Selebihnya bervariasi sampai de-

    ngan nilai diatas 2 terdapat sebesar 4,08%.Ukuran indeks produktifitas ini menunjuk-kan kemampuan dana yang tertanam dalamkeseluruhan aktiva berputar dalam satuperiode tertentu (Gendro dan Hadri: 2017).Artinya, semakin tinggi nilai indeksproduktifitas semakin bagus perusahaanmengoperasikan dan memanfaatkan asetyang dimilikinya.

    Indeks ProfitabilitasGrafik indeks profitabilitas (diukur

    dengan satuan persentase) serta proporsivariansinya dapat dilihat gambar 4. Darivisualisasi grafik tersebut dapat dilihatbahwa indeks profitabilitas menunjukanvariansi yang beragam dengan indeks lebihbanyak berada diatas nilai 0. Penjelasan lebihlanjut pada tabel 4. Berdasarkan tabel 4, nilaiindeks profitabilitas terbesar pada nilairange 1 sampai dengan 10 yaitu sebesar44,90%, selebihnya bervariasi.

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 461

    Gambar 4Indeks Profitabilitas

    Tabel 4Indeks Profitabilitas

    Range Proporsi(%)(11) – 1 24,49

    > 1 – 10 44,90> 10 - 15 15,31> 15 - 50 10,20> 50 5,10

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Indeks tersebut diukur dengan meng-gunakan rumus return on assets (ROA).Rumus ini mengandung pengertian ke-mampuan modal yang diinvestasikan dalamkeseluruhan aktiva untuk menghasilkankeuntungan bagi semua investor baikpemegang saham maupun kreditor.

    Indeks LikuiditasGrafik indeks likuiditas (diukur dengan

    satuan persentase) serta proporsi variansi.

    nya dapat dilihat pada gambar 5. Darivisualisasi grafik tersebut dapat dilihat bah-wa indeks likuiditas menunjukkan variansiyang beragam (syarat mutlak harus beradadiatas 0 agar perusahaan tetap beroperasi).Indeks ini diukur dengan menggunakanrumus current ratio. Penjelasan lebih lanjutpada tabel 5.

    Tabel 5Indeks Likuiditas

    Range Proporsi(%)10 – 50 19,39

    > 50 – 100 14,29> 100 – 200 24,49> 200 – 500 28,57> 500 13,27

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Berdasarkan tabel 5, indeks likuiditasyang paling tinggi dalam range 200% sampaidengan 500%.

  • 462 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    Gambar 5Indeks Likuiditas

    Rumus current ratio yang digunakanuntuk mengukur indeks likuiditas tersebutmengandung arti bahwa perusahaan me-miliki kemampuan untuk membayar utangpendek yang segera harus diselesaikan.Dengan demikian, merujuk pada tabel-5terdapat perusahaan sektor aneka usahayang terdaftar pada Bursa Efek Indonesiasebesar 19,39% memiliki kemampuan

    kurang yaitu hanya sebesar 10% sampaidengan 50% untuk membayar utang jangkapendeknya.

    Indeks Ukuran PerusahaanGrafik indeks ukuran perusahaan

    (diukur menggunakan Log Natural dari TotalAssets) serta proporsi variansinya dapatdilihat pada gambar 6.

    Gambar 6Indeks Ukuran Perusahaan

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 463

    Dari visualisasi grafik tersebut diatasdapat dilihat bahwa indeks ukuran per-usahaan menunjukan variansi yang be-ragam, walaupun nampak secara umummendekati kesamaan. Penjelasan lebih lanjutpada tabel 6 dibawah ini.

    Tabel 6Indeks Ukuran Perusahaan

    Range Proporsi(%)10 – 12 11,22

    > 12 – 14 28,57> 14 – 16 40,82> 16 – 18 15,31> 18 - 20 4,08

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Berdasarkan tabl 6, ukuran perusahaanbervariasi, akan tetapi secara umum nilai

    indeks 14 sampai 16 mempunyai porsitertinggi yaitu 40,82%. Hasil penelitian Sun(2012) menunjukkan bahwa ukuran per-usahaan sedikit membantu dalam mem-prediksi kelebihan return baik dalam jangkapendek maupun jangka panjang. Menurutpenelitian ini, hal tersebut me- nyebabkan ujiPER kurang terdeteksi

    Indeks DevidenGrafik indeks deviden (diukur meng-

    gunakan persentase dividend per share) sertaproporsi variansinya dapat dilihat padagambar 7. Dari visualisasi grafik padagambar 7 tersebut dapat dilihat bahwaindeks deviden menunjukkan variansi yangrendah.

    Beberapa diantaranya terlihat indeksdividen sangat tinggi, namun sebagianbernilai 0. Penjelasan lebih lanjut pada tabel7.

    Gambar 7Indeks Deviden

    Seperti nampak pada tabel 7, indeksdividen bernilai 0 tercatat sebesar 26,53%.Selebihnya bervariasi, akan tetapi bernilaisangat menonjol > 500 tercatat sebesar24,49%. Penelitian Matthew et al. (2014) yangmenguji pengaruh pembayaran dividenterhadap harga pasar saham perusahaan

    pada Bursa Efek Nigeria (NSE). Studi initampaknya merupakan tes konfirmasirelevansi dividen atau ketidak relevananseperti yang dikemukakan oleh berbagaimazhab pemikiran.

    Dengan menggunakan sampel dari 17perusahaan yang dikutip pada periode

  • 464 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    Tabel 7Indeks Dividen

    Range Proporsi(%)0 26,53

    > 1 – 10 9,18> 10 – 50 19,39> 50 – 500 20,41> 500 24,49

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    2003 sampai 2011, studi ini memberikanbukti empiris dan statistik mengenaihubungan antara pembayaran dividen danharga saham perusahaan. Hasilnya me-nunjukkan terdapat hubungan positif antara

    pembayaran dividen dan harga pasar.Penelitian tersebut juga memberikan buktiefek agregat dari pembayaran dividen atasharga saham. Akan tetapi hasilnya me-negaskan bahwa dampak pembayaran divi-den terhadap harga saham tidak signifikansesuai dengan ketidak relevanannya teoriMiller dan Modigliani (1961).

    Price Earning RatioGrafik price earning ratio (diukur meng-

    gunakan satuean persentase) serta proporsivariansinya dapat dilihat pada gambar 8.Dari visualisasi grafik tersebut diatas dapatdilihat bahwa price earning ratio menunjuk-kan variansi yang beragam, meskipun ter-lihat ada beberapa yang menonjol. Pen-jelasan lebih lanjut pada tabel 8.

    Gambar 8Price Earning Ratio

    Tabel 8Price Earning Ratio

    Range Proporsi(%)(19) – 0 13,27

    > 0 – 10 33,67> 10 – 50 26,53> 50 – 200 22,45> 200 4,08

    Total 100,00Sumber : Data Diolah

    Seperti terlihat pada tabel 8, porsitetinggi adalah PER pada range > 0 sampaidengan 10. Disamping ada yang bernilaitinggi, yang perlu dicatat adalah PER dengannilai minus 19 sampai dengan nilai 0terdapat sebesar 13,27%. Hal ini di-mungkinkan sangat terkait dengan pem-bayaran dividen sebagaimana hasil pe-nelitian Matthew et al. (2014) yang mengujipengaruh pembayaran dividen terhadapharga pasar saham perusahaan pada Bursa

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 465

    Efek Nigeria (NSE) memberikan buktiempiris dan statistik adanya hubunganpositif antara pembayaran dividen danharga pasar (price earning ratio).

    Hasil Pengujian HipotesisHasil ouput SmartPls 3.2.6 meng-

    hasilkan gambar model dari hasil prosesbootstraping seperti pada gambar 9.

    Gambar 9Output SmartPLS

    Berdasarkan output model SmartPlsdiatas, selanjutnya dapat dilihat hasil daripengujian hipotesis pada tabel 9. Tabel 9diatas menunjukkan bahwa siklus konersikas (cash conversion cycle) terbukti ber-pengaruh negatif dan signifikan terhadapkarakter keuangan perusahaan yang me-liputi: indeks produktifitas, indeks profita-

    bilitas, indeks likuiditas, indeks ukuranperusahaan, dan indeks dividen. Hasil inimendukung teori dan penelitian yang ter-dahulu (Al-Shubiri dan Aburumman, 2013;Wiyono dan Mumpuni, 2016).

    Semakin rendah siklus konversi kas,maka semakin meningkat karakter keua-ngan perusahaan.

  • 466 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    Tabel 9Hasil Pengujian Hipotesis

    Variables Coeficient PValues StatusCash Conversion Cycle Indeks Produktifitas. -0,426 0,000 TerbuktiCash Conversion Cycle Indeks Profitabilitas. -0,379 0,006 TerbuktiCash Conversion Cycle Indeks Likuiditas. -0,516 0,000 TerbuktiCash Conversion Cycle Indeks UkuranPerusahaan

    -0,439 0,000 Terbukti

    Cash Conversion Cycle Indeks Dividen -0,370 0,007 TerbuktiCash Conversion Cycle Price Earning Ratio. -0,390 0,000 TerbuktiIndeks Produktifitas Price Earning Ratio -0,158 0,187 Tidak TerbuktiIndeks Profitabilitas Price Earning Ratio -0,219 0,006 TerbuktiIndeks Likuiditas Price Earning Ratio -0,229 0,009 TerbuktiIndeks Ukuran Perusahaan Price Earning Ratio 0,216 0,012 TerbuktiIndeks Dividen Price Earning Ratio 0,161 0,189 Tidak Terbukti

    Adapun terhadap price earning ratio,siklus konversi kas juga berpengaruh negatifsignifikan mendukung penelitian sebelum-nya yang telah dilakukan oleh Afza danNazir (2008), Fun dan Basana (2012), Wu(2014), Ashvinkumar dan Solanki (2014),Sementara itu pengaruh karakter perusaha-an terhadap PER tidak semuanya terbukti.Indeks profitabilitas, indeks likuiditas, danindeks ukuran perusahaan terbukti ber-pengaruh terhadap PER, sedangkan indeksproduktifitas, dan indeks dividen tidakterbukti berpengaruh signifikan terhadapPER. Indeks produktifitas tidak berpengaruhterhadap PER karena ukuran ini secara lang-sung tidak menarik investor untuk menjadidaya dorong permintaan atas saham, namunpenelitian yang dilakukan oleh Khoti-mah dan Murtaqi (2015), menyatakan bah-wa total aset trunover dapat menjelaskanefisiensi pengelolaan perusahaan. Ukuranini menujukkan kecepatan mengubah prosesdari berbagai akun ke penjualan atau kas.Dengan kata lain rasio ini menunjukkanbagaimana sebuah perusahaan mengguna-kan Aktivanya untuk menghasilkan penjual-an. Semakin tinggi rasio ini menunjukkanindikasi lebih baik, lebih tinggi rasio per-putaran (turnover) artinya perusahaan meng-gunakan aktivanya lebih efisien.

    Indeks dividen tidak berpengaruh ter-hadap price earning ratio, disebabkan karenasebanyak 26,53% perusahaan tidak mem-berikan dividen. Menurut Van Horne (1987)dalam Jakata dan Nyamugure (2013), ketikaperusahaan mengumumkan kenaikan divi-den, harga dari Saham meningkat. Ketikasebuah perusahaan mengumumkan dividenyang dikurangi maka harga saham me-nurun. Bila dividen tetap sama, harga sahamtetap. Dari semua perusahaan yang ditelitiditemukan bahwa kenaikan harga tidakbegitu penting. Dengan kenaikan dividen inimenyebabkan investor mempertahankanpendapatan untuk mencapai capital gain.Teori Miller dan Modigliani (1961) me-ngatakan Bahwa dividen hanyalah sinyalbelaka dari prospek masa depan perusahaan.Peningkatan dividen merupakan sinyalprospek untuk dividen di masa depan.Sinyal menyebabkan harga Saham untuknaik dan turun. Perubahan harga dari sahammencerminkan bahwa investor telah me-nerima informasi baru tentang dividen.

    SIMPULAN DAN SARANEfektifitas pengelolaan siklus konversi

    kas pada perusahaan aneka industri diIndonesia terindikasi bagus, dimana sebesar60,20% menunjukkan periode minus 250 hari

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 467

    sampai dengan 0 hari. Hal ini menunjukkanbahwa perusahaan sektor aneka usaha yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia banyakyang mampu melaksanakan secara efektifmanajemen siklus konversi kas. Kemampu-an ini mengindikasikan bahwa perusahaanmampu mendorong periode siklus konversikas masuk lebih cepat dari siklus kas keluar.Sebagaimana dinyatakan oleh Costa (2014),Wiyono dan Kusuma (2017) bahwa SiklusKonversi Kas merupakan ukuran bagaimanaperusahaan dapat segera menerima kasmelalui penjualan, yang dinyatakan dalampenjumlahan jangka waktu yang diperlukanuntuk mengkonversi piutang perusahaanmenjadi kas dan jangka waktu yang di-perlukan untuk mengkonversi bahan bakumenjadi barang jadi dan menjualnya di-kurangi dengan jangka waktu rata-rata sejakpembelian bahan baku dan penggunaantenaga kerja hingga terlaksananya pem-bayaran. Dengan kondisi seperti itu, sikluskonversi kas terbukti berpengaruh negatifdan signifikan terhadap karakter perusahaanmaupun terhadap PER. Akan tetapi karakterkeuangan perusahaan yang berhasil di-bangun oleh efektifitas manajemen sikluskonversi kas tidak semuanya berpengaruhpositip dan signifikan terhadap price earningratio. Indeks Profitabilitas, Indeks Likuiditas,dan Indeks Ukuran Perusahaan berpe-ngaruh positip dan signifikan terhadap PER,sedangkan Indeks Produktifitas, dan IndeksDividen tidak berpengaruh terhadap PER.

    Dari hasil temuan penelitian ini, di-rekomendasikan kepada manajemen per-usahaan agar kebijakan umur piutang per-usahaan menjadi perhatian. Konsep per-cepatan hari pengumpulan piutang perlumenjadi prioritas. Proses produksi harusterjadwal dan cepat agar tidak banyak bahanbaku yang menumpuk dengan kualitasbarang yang disukai konsumen sehinggacepat terjual dan menjadi kas. Utang per-usahaan jangka pendek terhadap vendorharus dilakukan pengelolaan yang baik de-ngan mengedepankan kepercayaan (trust).Penjualan yang tinggi dengan kualitasbarang dan jasa yang bagus akan mendorong

    timbulnya trust dari vendor, sehingga ven-dor tidak terlalu menekan adanya keharusanjangka waktu pembayaran utang jangkapendek. Kebijakan dividen perlu mendapatperhatian yang cukup apabila karakterinvestor sebagian besar cenderung meng-hendaki adanya pembagian dividen. De-ngan rekomendasi tersebut, diharapkanperiode siklus konversi kas akan pendek(akan sangat menguntungkan apabila minus), dan mendorong naiknya kualitaskarakter keuangan perusahaan.

    DAFTAR PUSTAKAAfza, T. dan M. S. Nazir. 2008. Working

    Capital Approaches and Firm’s Returns.Pakistan Journal of Commerce and SocialSciences 1(1): 25-36.

    Ajanthan, A. 2013. Working Capital Management (WCM) and Corporate Profita-bility (CP): A Study of Selected ListedCompanies in Sri Lanka. The Inter-national Journal of Business & Management1(2): 10-17.

    Al Nimer, M., L. Warrad, dan R. Al Omari.2013. The Impact of Liquidity onJordanian Banks Profitability throughReturn on Assets. Interdisciplinary Jour-nal of Contemporary Research in Business5(7): 70-76.

    Al-Shubiri, F. N. dan N. M. Aburumman.2013. The Relationship between CashConversion and Financial Characte-ristics of Industrial Sectors: an EmpiricalStudy. Investment Management andFinancial Innovations 10(4): 95-102.

    Alshattarat, W. K., H. Nobanee, A. E.Haddad, dan M. Al Hajjar. 2010. Work-ing Capital Management, OperatingCash Flow and Corporate Performance.International Journal of Strategic Manage-ment 10(1): 84-88.

    Anagnostopoulou, S. C. 2012. WorkingCapital Management and Firm ListingStatus. Multinational Finance Journal16(3/4): 261–301.

    Appuhami, B. A. R. 2008. The Impact ofFirms’ Capital Expenditure on WorkingCapital Management: An Empirical

  • 468 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    Study across Industries in Thailand.International Management Review 4(1): 8-21.

    Ashvinkumar dan H. Solanki. 2014.Relationship between P/E Ratio andStock Return” with Reference to BSE100. Global Journal for Research Analysis3(8): 142-145.

    Benardi, B. dan M. Y. V. Bakara. 2012.Mengukur Cash Conversion CyclePerusahaan Terbuka Operator Tele-komunikasi Seluler di Indonesia dalamKeterkaitannya dengan Kinerja Pe-ngelolaan Modal Kerja. IncomTech, JurnalTelekomunikasi dan Komputer 3(1): 27-47.

    Bradshaw, M. T. 2002. The Use of TargetPrices to Justify Sell-side Analysts’ StockRecommendations. Accounting Horizons16(1): 27-41.

    Brigham, E. dan P. Daves. 2004. IntermediateFinance Management. 8th Edition. SouthWestern. New York.

    Christiawan, Y. J. dan J. Tarigan. 2007.Kepemilikan Manajerial: KebijakanHutang, Kinerja, dan Nilai Perusahaan.Jurnal Akuntansi dan Keuangan 9(1): 1-8.

    Costa, B. R. D. 2014. Cash Conversion Cycleacross Industries. A Work Project,Presented as Part of the Requirements for theAward of a Masters Degree in Managementfrom the NOVA – School of Business andEconomics.

    Dadzie, E. A. dan N. A. Wiafe. 2017. WorkingCapital Management and Profitability ofManufacturing Firms in Ghana. Journalof Excellence, Leadership, & Stewardship6(2): 30-42.

    Deloof, M. 2003. Does Working CapitalManagement Affect Profitability ofBelgian Firms?. Journal of BusinessFinance & Accounting 30(3-4): 573-578.

    Dong, H. dan J. Su. 2010. The Relationshipbetween Working Capital Managementand Profitability: a Vietnam Case. Inter-national Research Journal of Finance andEconomics 49: 62-71.

    El-Sayed Ebaid, I. 2011. Accruals and thePrediction of Future Cash Flows Empiri-cal Evidence from an Emerging Market.

    Management Research Review 34(7): 838-853.

    Eljelly, A. M. 2004. Liquidity-ProfitabilityTradeoff: an Empirical Investigation inan Emerging Market. International Jour-nal of Commerce and Management 14(2):48-61.

    Farah, M. dan C. Oktaviani. 2016. PengaruhManajemen Modal Kerja terhadapProfitabilitas pada Usaha kecil danMenengah di Indonesia. Jurnal Bisnis danAkuntansi 18(1): 11-24.

    Fun, L. P. dan S. R. Basana. 2012. PriceEarnings Ratio and Stock Return Ana-lysis (Evidence from Liquidity 45 StocksListed in Indonesia Stock Exchange).Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan14(1): 7-12.

    Geetha, E. dan T. M. Swaaminathan. 2014. AStudy on the Factors Influencing StockPrice - A Comparative Study of Auto-mobile and Information TechnologyIndustries Stocks in India. InternationalJournal of Current Research and AcademicReview 3(3): 97-109.

    Gill, A., N. Biger, dan N. Mathur. 2010. TheRelationship between Working CapitalManagement and Profitability: Evidencefrom The United States, Business andEconomics Journal 10(1): 1-9.

    Gottwald, R. 2012. The Use of the P/E Ratioto Stock Valuation. European GrantsProjects Journals 2012: 21-24.

    Hashemijoo, M., A. Mahdavi-Ardekani, danN. Younesi. 2012. The Impact of Divi-dend Policy on Share Price Volatility inthe Malaysian Stock Market. Journal ofBusiness Studies Quarterly 4(1): 111-129.

    Hoque, J., A. Hossain, dan K. Hossain. 2014.Impact of Capital Structure Policy onValue of the Firm – A Study on SomeSelected Corporate ManufacturingFirms under Dhaka Stock Exchange.Ecoforum Journal 3(2): 77-84.

    Ibe, S. O. 2013. The Impact of LiquidityManagement on the Profitability ofBanks in Nigeria. Journal of Finance andBank Management 1(1): 37-48.

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 469

    Jakata, O. dan P. Nyamugure. 2013. TheEffects of Dividend Policy on SharePrices: Empirical Evidence from theZimbabwe Stock Exchange. InternationalJournal of Science and Research (IJSR)4(10): 674-683.

    Joseph, M., M. H. Mbawuni, dan S. G.Nimako. 2016. The Impact of WorkingCapital Management on Profitability ofPetroleum Retail Firms: Empirical Evi-dence from Ghana. International Journalof Economics and Finance 8(6): 49-62.

    Karaduman, H. A., H. E. Akbas, A. O.Caliskan, dan S. Durer. 2011. TheRelationship between Working CapitalManagement and Profitability: Evidencefrom an Emerging Market. InternationalResearch Journal of Finance and Economics62: 61-67.

    Keown, A. J., J. D. Martin, J. W. Petty, dan D.F. Scott. 2003. Foundations of Finance. 4thEdition. Pearson Education. New Jersey.

    Khan, R. A. dan M. Ali. 2016. Impact ofLiquidity on Profitability of CommercialBanks in Pakistan: an Analysis onBanking Sector in Pakistan. Global Jour-nal of Management and Business Research:Finance 16(1): 53-60.

    Khan, S. U., S. M. A. Shah, dan S. T. Hijazi.2005. Impact of Working Capital Mana-gement on the Profitability of Firms:Case of Listed Pakistani Companies.Journal of Social Sciences & HumanitiesXIII (2): 41-50.

    Khotimah, K. dan I. Murtaqi. 2015. TheFundamental Analysis of IndonesianStock Return (Case Study: Listed PublicCompanies in Sub-Sector Food andBeverage for the Period 2003-2012).Journal of Business and Management 4(1):95-104.

    Koumanakos, D. P. 2008. The Effect of Inven-tory Management on Firm Performance.International Journal of Productivity andPerformance Management 57(5): 335-369.

    Lazaridis, I. dan D. Tryfonidis. 2006. TheRelationship between Working CapitalManagement and Profitability of ListedCompanies in the Athens Stock

    Exchange. Journal of Financial Manage-ment and Anlysis 19(1).

    Luo, M. M., J. J. Lee, dan Y. Hwang. 2009.Cash Conversion Cycle, Firm Perfor-mance and Stock Value. http://www90.homepage.villanova.edu/michael.PaganoML_CCC_20090420.pdf.

    Lyroudi, K. dan J. Lazaridis. 2000. The CashConversion Cycle and Liquidity Ana-lysis of the Food Industry in Greece.European Financial Management Associa-tion 2000 Athens.

    Majanga, B. B. 2015. Cash Conversion Cycleand Firm Profitability in Malawi Manu-facturing Sector. Journal of Commerce &Accounting Research 4(3 dan 4).

    Majeed, S., M. Makki, S. Saleem, dan T. Aziz.2013. The Relationship of Cash Cover-sion Cycle and Profitability of Firms: anEmperical Investigation of PakistaniFirms. Journal of Emerging Issues in Eco-nomics, Finance and Banking 1(1): 35-51.

    Mansoori, E. dan D. J. Muhammad. 2012. TheEffect of Working Capital Managementon Firm’s Profitability: Evidence fromSingapore. Interdisciplinary Journal ofContemporary Reseaqrch in Business 4(5):472-486.

    Mansoori, E. dan D. J. Muhammad. 2012.Determinants of Working Capital Mana-gement: Case of Singapore Firms.Research Journal of Finance and Accounting3(11): 15-23.

    Martha, I. I. C. dan I. Januarti. 2013. Pe-ngaruh Siklus Konversi Kas terhadapProfitabilitas Perusahaan Manufaktur diBursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.Diponegoro Journal of Accounting 2(2): 1-11.

    Matthew, O. M., Enekwe, C. Innocent, danM. Anyanwaokoro. 2014. Effect ofDividend Payment on the Market Priceof Shares: a Study of Quoted Firms inNigeria. IOSR Journal of Economics andFinance (IOSR-JEF) 5(4): 49-62.

    Miller, M. H. dan F. Modigliani. 1961.Dividend Policy, Growth and The Valu-ation Of Shares. The Journal of Business34(4): 411- 433.

  • 470 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 1, Nomor 4, Desember 2017 : 451 – 471

    Mousa, S. N. 2015. The Effect of FinancialStatement Disclosure on Stock Prices onIndustrial Shareholding Companies.European Journal of Business and SocialSciences 4(07): 13-20.

    Nijam, H. M. 2016. Cash Conversion Cycle,Its Properties and Profitability: Evidencefrom Listed Hotel Companies in SriLanka. Research Journal of Finance andAccounting 7(1): 23-32.

    Nobanee, H., M. Abdullatif, dan M. AlHajjar. 2011. Cash Conversion Cycle andFirm’s Performance of Japanese Firms.Asian Review of Accounting 19(2): 147-156.

    Ohlson, J. dan Z. Gao. 2006. Earnings, Ear-nings Growth and Value. Hanover:NowPublisher Inc.

    Ozlen, S. 2014. The Effect of CompanyFundamentals on Stock Values. EuropeanResearcher 71(3 -2): 595-602.

    Padachi, K. 2006. Trends in Working CapitalManagement and its Impact on Firms’Performance: an Analysis of MauritianSmall Manufacturing Firms. Internati-onal Review of Business Research Papers2(2): 45-58.

    Panigrahi, A. K. 2013. Cash ConversionCycle and Firms’ Profitability–A Studyof Cement Manufacturing Companies ofIndia. International Journal of CurrentResearch 5(06): 1484-1488.

    Parveen, S., J. H. Khattak, H. Qayyum, dan I.Afzal. 2014. Impact of Working CapitalManagement on the Profitability of theCement Sector of Pakistan. InternationalJournal of Management Sciences andBusiness Research 3(11): 52-58.

    Raheman, A. dan M. Nasr. 2007. WorkingCapital Management and Profitability –Case of Pakistan Firms. InternationalReview of Business Research Papers 3(1):279-300.

    Randall, W. S. dan M. T. Farris. 2009. SupplyChain Financing: Using Cash to CashVariables to Strengthen the SupplyChain. International Journal of PhysicalDistribution and Logistics Management39(8): 669-689.

    Richards, V. D. dan E. J. Laughhin. 1980. ACash Conversion Cycle Approach toLiquidity Analysis. Financial Manage-ment 9(1): 32-38.

    Ross, S. A., R. Westerfield, dan B. d. Jordan.2003. Fundamentals of Corporate Finance.6th Edition. McGraw-Hill Companies.Boston.

    Samiloglu, F. dan K. Demirgunes. 2008. TheEffect of Working Capital Managementon Firm Profitability: Evidence fromTurkey. International Journal of AppliedEconomics and Finance 2(1): 44-50.

    Shah, A. 2011. The Corporate Cash Holdings:Determinants and Implications. AfricanJournal of Business Management 5(34):12939-12950.

    Sharma, A. K. dan S. Kumar. 2011. Effect ofWorking Capital Management on FirmProfitability: Empirical Evidence fromIndia. Global Business Review 12(1): 159-173.

    Shivakumar dan N. B. Thimmaiah. 2016.Working Capital Management – It’sImpact on Liquidity and Profitability – aStudy of Coal India LTD. InternationalJournal of Research Granthaalayah 4(12):178-187.

    Sun, L. 2012. Information Content of P/ERatio, Price-to-book Ratio and Firm Sizein Predicting Equity Returns. Inter-national Conference on Innovation andInformation Management (ICIIM 2012) 36.

    Talat, A. dan S. Tahir. 2012. Determinants ofPrice-Earnings Ratio: the Case of Chemi-cal Sector of Pakistan. InternationalJournal of Academic Research in Businessand Social Sciences 2(8): 331-343.

    Tauringana, V. dan G. A. Afrifa. 2013. TheRelative Importance of Working CapitalManagement and its Components toSMEs Profitability. Journal of SmallBusiness and Enterprise Development 20(3):453-469.

    Teruel, P. J. G. dan P. M. Solano. 2007. Effectsof Working Capital Management onSME Profitability. International Journal ofManagerial Finance 3(2): 164-177.

  • Efektifitas Manajemen Siklus Konversi Kas Perusahaan ... – Wiyono 471

    Umobong, A. A. 2015. Assesing the Impact ofLiquidity and Profitability Ratios onGrowth of Profits in PharmaceuticalFirms in Nigeria. European Journal ofAccounting, Auditing and Finance Research3(10): 97-114.

    Uyar, A. 2009. The Relationship of CashConversion Cycle with Firm Size andProfitability: an Empirical Investigationin Turkey. International Research Journalof Finance and Economics 24(2): 186-193.

    Vijayakumar, D. A. 2011. Cash ConversionCycle and Corporate Profitability: anEmpirical Enquiry in Indian AutomobileFirms. International Journal of Research inCommerce, IT and Management 1(2): 84-91.

    Vintila, G. dan E. A. Nenu. 2015. An Analysisof Determinants of Corporate FinancialPerformance: Evidence from the Bucha-rest Stock Exchange Listed Companies.International Journal of Economics andFinancial Issues 5(3): 732-739.

    Vohra, M., H. Raza, M. F. Aslam, dan M.Mubin. 2014. Impact of Working CapitalManagement on Financial Charges:Empirical Evidence of ManufacturingIndustry of Pakistan. Research Journal ofFinance and Accounting 5(20): 110-119.

    Ware, E. O. 2015. Liquidity Management andIts Effect on Profitability in a ToughEconomy: (A Case of Companies Listedon the Ghana Stock Exchange). Inter-national Journal of Research in BusinessStudies and Management 2(11): 1-33.

    Wiyono, G. 2011. 3 in One Merancang Pe-nelitian Bisnis: dengan Alat Analisis SPSS17.0 & SmartPLS 2.0. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

    Wiyono, G. dan D. L. Mumpuni. 2016.Analisis Hubungan Siklus Konversi KasDengan Karakter Keuangan PerusahaanSektor Aneka Industri di Bursa EfekIndonesia. Jurnal Manajemen FakultasEkonomi Universitas SarjanawiyataTamansiswa 6(2): 12-30.

    Wiyono, G. dan H. Kusuma. 2017. ManajemenKeuangan Lanjutan Berbasis CorporateValue Creation. UPP STIM YKPN. Yogya-karta.

    Wu, W. T. 2014. The P/E Ratio and Profita-bility. Journal of Business & EconomicsResearch 12(1): 68-76.

    Yanti, M., U. Salim, M. Sudarma, danDjumahir. 2012. Determinan Price Ear-ning Ratio dan Stock Return (Studi padaSaham-Saham Syariah di Bursa EfekIndonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen10(2): 273-290.