siklotimia

12
SIKLOTIMIA BAB I PENDAHULUAN Gangguan distimik dan gangguan siklotimik dinamakan sebagai distimia dan siklotimia di dalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R),dan kadang- kadang dikenal secara tidak resmi sebagai gangguan subafektif.Istilah terakhir menyatakan bahwa gangguan distimik dan gangguan siklotimik masing-masing adalah bentuk gangguan ringan gangguan defresif berat dan gangguan bipolar I. Tetapi, beberapa data penelitian menyatakan bahwa walaupun gangguan mungkin berhubungan,gangguan tersebut kemungkinan memiliki perbedaan biologis dan psikososial yang mendasar. Satu perbedaan utama adalah, apabila gangguan depresif berat ditandai oleh episode gejala yang terpisah,gangguan siklotimik ditandai gejala nonepisodik dan kronis .(1) Gangguan siklotimik secara simptomatik adalah suatu bentuk ringan dari gangguan bipolar II. Gangguan ini ditandai oleh episode hipomania dan episode depresi ringan. Dalam DSM-IV,gangguan siklotimik dibedakan dari gangguan bipolar II, yang ditandai oleh adanya episode defresif berat dan episode hipomanik.Seperti dengan

Upload: raden-baraqbah

Post on 07-Dec-2015

274 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bagian psikiatri

TRANSCRIPT

Page 1: SIKLOTIMIA

SIKLOTIMIA

BAB I

PENDAHULUAN

Gangguan distimik dan gangguan siklotimik dinamakan sebagai

distimia dan siklotimia di dalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental

Disorders edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R),dan kadang-kadang dikenal

secara tidak resmi sebagai gangguan subafektif.Istilah terakhir menyatakan

bahwa gangguan distimik dan gangguan siklotimik masing-masing adalah

bentuk gangguan ringan gangguan defresif berat dan gangguan bipolar I.

Tetapi, beberapa data penelitian menyatakan bahwa walaupun gangguan

mungkin berhubungan,gangguan tersebut kemungkinan memiliki perbedaan

biologis dan psikososial yang mendasar. Satu perbedaan utama adalah,

apabila gangguan depresif berat ditandai oleh episode gejala yang

terpisah,gangguan siklotimik ditandai gejala nonepisodik dan kronis.(1)

Gangguan siklotimik secara simptomatik adalah suatu bentuk ringan

dari gangguan bipolar II. Gangguan ini ditandai oleh episode hipomania dan

episode depresi ringan. Dalam DSM-IV,gangguan siklotimik dibedakan dari

gangguan bipolar II, yang ditandai oleh adanya episode defresif berat dan

episode hipomanik.Seperti dengan gangguan distimik,kategorinisasi

gangguan siklotimik dengan gangguan mood menyatakan adanya hubungan,

kemungkinan biologis,dengan gangguan bipolar I. Tetapi beberapa dokter

psikiatri menganggap gangguan siklotimik sebagai bentuk terpisah dari

gangguan bipolar I dan disebabkan oleh hubungan objek yang kacau pada

awal kehidupan.(2)

Gangguan siklotimik mempunyai ciri, yaitu paling sedikit 2 tahun

mengalami banyak kali perubahan mood termasuk periode gejala hipomanik

bergantian dengan disforik yang non mayor dan periode perasaan normal

Page 2: SIKLOTIMIA

selama beberapa hari hingga minggu di antaranya tetapi mood yang normal

berjalan kurang dari 2 bulan.(3)

Banyak dilaporkan adanya peningkatan angka gangguan cemas

perpisahan,gangguan panik, gangguan obsesi konpulsif dan anxietas

berlebihan, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas pada

siklotimik.

Page 3: SIKLOTIMIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Gangguan siklotimik adalah bentuk gejala ringan gangguan bipolar II ditandai

dengan episode hipomania dan depresi ringan.(2)

2.2 Epidemiologi

Pasien dengan gangguan siklotimik mungkin berjumlah 3 sampai 10 persen

dari semua pasien psikiatri rawat jalan, kemungkinan terutama mereka

dengan keluhan yang bermakna tentang kesulitan perkawinan dan

interpersonal. Dalam populasi umum prevalensi seumur hidup gangguan

siklotimik diperkirakan 1 persen. Angka tersebut kemungkinan lebih rendah

dari prevalensi sesungguhnya, karena seperti pada pasien gangguan bipolar

I, pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah

psikiatri.Pada perempuan prevalensi lebih besar 52 persen dari perempuan

yang mempunyai gejala hipomanik dan 57 persen di antara umur 15-21

tahun yang mempunyai gejala hipomanik tanpa gangguan bipolar II

mengalami siklotimik.(3)

2.3 Etiologi

Seperti gangguan distimik, kontroversi tentang mempermasalahkan apakah

gangguan siklotimik adalah berhubungan dengan gangguan mood,baik secara

biologis maupun patologis. Beberapa peneliti telah mendalilkan bahwa

gangguan siklotimik memiliki hubungan yang lebih erat dengan gangguan

kepribadian ambang dibandingkan dengan gangguan mood. Kendatipun

adanya kontroversi tersebut, banyaknya data biologis dan genetika

mengarahkan pengertian gangguan siklotimik merupakan suatu gangguan

mood. (2)

Page 4: SIKLOTIMIA

Faktor Biologis. Data genetika merupakan pendukung yang paling kuat untuk

hipotesis bahwa gangguan siklotimik adalah suatu gangguan mood. Kira-kira

30 persen dari semua pasien gangguan siklotimik memiliki riwayat keluarga

yang positif untuk gangguan bipolar I, angka tersebut serupa dengan angka

bagi pasien dengan gangguan bipolar I.

Faktor Psikososial. Sebagian besar teori psikososial mendalilkan bahwa

perkembangan gangguan siklotimik terletak pada trauma dan fiksasi selama

stadium oral dalam perkembangan bayi. Freud mendalilkan bahwa keadaan

siklotimik adalah usaha ego untuk mengatasi superego yang kuat dan suka

menghukum. Pasien dengan gangguan siklotimik ditandai oleh periode

depresi yang berganti-ganti dengan periode hipomania.Pengendalian

psikoanalitis pada pasien tersebut mengungkapkan bahwa tema defresif

dasar dapat diatasi oleh periode euforik atau hipomanik.(3)

2.4 Diagnosis

Banyak pasien mencari bantuan psikiatri untuk depresi,masalah mereka

sering kali berhubungan dengan kekacauan yang disebabkan oleh episode

maniknya. Klinisi harus mempertimbangkan gangguan siklotimik jika

seorang pasien datang dengan apa yang tampaknya merupakan masalah

perilaku sosiopatik. Kesulitan perkawinan dan ketidakstabilan dalam

hubungan adalah keluhan yang sering karena pasien gangguan siklotimik

sering kali bersetubuh dengan siapa saja dan mudah marah saat dalam

keadaan manik ataupun campuran.Kriteria diagnostic DSM-IV untuk

gangguan siklotimik mengharuskan pasien tidak pernah memenuhi kriteria

untuk suatu episode defresif berat dan tidak memenuhi kriteria untuk

episode manik selama 2 tahun pertama gangguan. Kriteria juga

mengharuskan adanya gejala yang lebih atau kurang konstan selama dua

tahun (atau 1 tahun untuk anak- anak dan remaja).(4,5)

Page 5: SIKLOTIMIA

2.5 Gambaran Klinis

Gejala gangguan siklotimik adalah identic dengan gejala yang ditemukan

pada gangguan bipolar I, kecuali biasanya kurang parah. Tetapi kadang-

kadang gejala mungkin sama dalam keparahannya tetapi dengan durasi yang

lebih singkat daripada yang terlihat pada gangguan bipolar I.Kira-kira

setengah dari semua pasien siklotimik mengalami depresi sebagai gejala

utamanya. Gejala klinis berdasarkan pedoman PPDGJ- III gejala esensial pada

siklotimia ialah ketidak stabilan menetap dari afek (suasana

perasaan),meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania

ringan,diantaranya tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk

memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar(F 31.) atau gangguan depresif

berulang (F 33). Setiap episode alunan afektif (mood swings) tidak

memenuhi kriteria untuk kategori manapun yang disebut dalam episode

manik (F 30) atau episode depresif (F32). Sedangkan kriteria pada DSM-IV

meliputi.(4,5)

Selama sekurangnya 2 tahun,adanya banyak periode dengan gejala

hipomanik dan banyak periode dengan gejala depresif yang tidak

memenuhi kriteria untuk episode depresif berat.pada anak-anak atau

remaja minimal 1 tahun.

Selama periode 2 tahun diatas,orang tidak pernah tanpa gejala dalam

kriteria A selama lebih dari 2 bulan.

Tidak ada episode depresi berat,episode manik,atau episode

campuran yang ditemukan selama 2 tahun pertama gangguan.

Gejala dalam kriteria A tidak lebih diterangkan oleh gangguan

skizoafektif dan tidak menumpang pada skizofrenia,gangguan

skizoferniform,gangguan delusional,atau gangguan psikotik yang

tidak ditentukan.

Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (obat yang

disalah gunakan,medikasi)atau suatu kondisi medis

umum(Hipertiroidisem)

Page 6: SIKLOTIMIA

Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau

gangguan dalam fungsi social,pekerjaan atau fungsi penting lainnya.(4,5)

2.7 Diagnosis Banding

Jika suatu diagnosis gangguan siklotimik dipertimbangkan semua penyebab

medis dan berhubungan zat yang mungkin untuk depresi dan mania harus

dipertimbangkan. Kejang dan zat tertentu (kokain,amfetamin,dan steroid)

perlu dipertimbangkan di dalam diagnosis banding. Gangguan kepribadian

ambang,antisosial,histrionic,dan narsitik juga harus dipertimbangkan di

dalam diagnosis banding.Gangguan deficit-anseti/hiperaktivitas dapat sulit

dibedakan dengan gangguan siklotimik pada anak-anak dan remaja.Suatu

percobaan pemberian stimulus membantu sebaian besar pasien dengan

gangguan deficit-atensi/hiperaktifitas dan mengeksarsebrasi gejala sebagian

pasien dengan gangguan siklotimik.(2,3)

2.8 Perjalanan Penyakit dan Prognosis

Pasien dengan gangguan siklotimik ditandai sebagai peka,hiperaktif,atau

menurun pada saat masih anak kecil. Onset gejala jelas gangguan siklotimik

sering kali terjadi secara samar-samar dalam usia belasan tahun dan awal

usia 20-an. Timbulnya gejala pada waktu tersebut mungkin mengganggu

prestasi orang tersebut di sekolah dan kemampuannya mendapatkan

persahabatan dengan teman sebayanya. Reaksi pasien terhadap gangguan

tersebut adalah bervariasi, pasien dengan strategi mengatasi atau

pertahanan ego yang adiktif memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan

dengan pasien strategi mengatasi yang buruk. Kira-kira sepertiga dari semua

pasien gangguan siklotimik berkembang memiliki gangguan defresif

berat,paling sering gangguan bipolar II.(2)

Page 7: SIKLOTIMIA

2.9 Terapi

Terapi biologis. Obat antimanik merupakan pengobatan lini pertama untuk

pasien dengan gangguan siklotimik.Walaupun data percobaan terbatas pada

penelitian lithium,obat anti manik lainnya carbamazepine dan valvorate juga

efektif.Dosis dan konsentrasi plasma dari obat tersebut harus sama seperti

pada gangguan bipolar I. Pengobatan pasien siklotimik yang mengalami

depresi dengan anti depresi harus berhati-hati karena peningkatan

kepekaannya terhadap episode hipomanik atau manik akibat anti depresan.

Terapi psikososial. Pasien diarahkan pada meningkatan kesadaran pasien

tentang kondisinya dan membatu mereka mengembangkan mekanisme

mengatasi pergeseran moodnya.(2)

Page 8: SIKLOTIMIA

BAB III

KESIMPULAN

Gangguan siklotimik adalah bentuk gejala ringan gangguan bipolar II ditandai

dengan episode hipomania dan depresi ringan. Pada perempuan prevalensi

lebih besar 52 persen dari perempuan yang mempunyai gejala hipomanik

dan 57 persen di antara umur 15-21 tahun yang mempunyai gejala

hipomanik tanpa gangguan bipolar II mengalami siklotimik. Seperti gangguan

distimik, kontroversi tentang mempermasalahkan apakah gangguan

siklotimik adalah berhubungan dengan gangguan mood,baik secara biologis

maupun patologis. Beberapa peneliti telah mendalilkan bahwa gangguan

siklotimik memiliki hubungan yang lebih erat dengan gangguan kepribadian

ambang dibandingkan dengan gangguan mood. Klinisi harus

mempertimbangkan gangguan siklotimik jika seorang pasien datang dengan

apa yang tampaknya merupakan masalah perilaku sosiopatik. Kesulitan

perkawinan dan ketidakstabilan dalam hubungan adalah keluhan yang sering

karena pasien gangguan siklotimik mudah marah saat dalam keadaan manik

ataupun campuran. Gejala gangguan siklotimik adalah identik dengan gejala

yang ditemukan pada gangguan bipolar I, kecuali biasanya kurang parah.

Tetapi kadang-kadang gejala mungkin sama dalam keparahannya tetapi

dengan durasi yang lebih singkat daripada yang terlihat pada gangguan

bipolar I. Terapi obat antimanik merupakan pengobatan lini pertama untuk

pasien dengan gangguan siklotimik.Walaupun data percobaan terbatas pada

penelitian lithium,obat anti manik lainnya carbamazepine dan valvorate juga

efektif.Dosis dan konsentrasi plasma dari obat tersebut harus sama seperti

pada gangguan bipolar I. Pengobatan pasien siklotimik yang mengalami

depresi dengan anti depresi harus berhati-hati karena peningkatan

kepekaannya terhadap episode hipomanik atau manik akibat anti depresan.

Page 9: SIKLOTIMIA

DAFTAR PUSTAKA

1. Maramis, W.S. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Presss :

Surabaya. 1994.

2. Kaplan, I. H. and Sadock, J. B. Sinopsis Psikiatri Ilmu Perilaku Psikiatri

Klinis, Edisi Ketujuh. Binarupa Aksara Publisher: Jakarta.

3. Kaplan Harold I, Sadock Benjamin J. Buku Ajar Psikiatri klinik.

4. Maslim Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

PPDGJ-III

5. Diagnostic and statistical Manual of Mental Disorders DSM- IV. American

Psychiatric Association: Washington DC.