sikap terhadap khilafiyah hamka
TRANSCRIPT
HOME BERITA PEMIKIRAN ISLAM KELUARGA KONSULTASI SIRAH HARAKAH FOKUS KOLOM PEMUDA
FOTO VIDEO Puja Puji Ridwan Saidi untuk IjabiMaula Jalaluddin Rahmat, Itulah Panggilan dari Rektor UMJ untuk JalalKetua PBNU : Umat Islam tak BerdayaInilah Koalisi Musuh Islam yang Mengganggu Perjuangan Umat IslamInilah Isi Pidato Rais Syuriah PBNU KH Syaifuddin Amtsir dalam Peringatan Idul Ghadir oleh Ijabi
Home Berita Sosok
Jumat, 18/10/2013 16:26:15 | syaiful falah | Dibaca : 3161
KH Abdullah Syafi'i dan Buya Hamka
8 2 1
Patut Dicontoh, Toleransi Khilafiyah antara BuyaHamka dan KH Abdullah Syafiie
Ulama-ulama besar yang sudah menorehkan begitu banyak amal sholeh tak akan pernah
mati walaupun jasadnya sudah dikubur oleh tanah. Itulah yang selalu kita dapatkan dari
sosok Buya Hamka dan KH Abdullah Syafi’ie.
Siapa yang tidak kenal Buya Hamka, dengan perguruan Al-Azhar dan tafsirnya yang
fenomenal? Dan siapa tidak kenal KH Abdullah Syafi’ie, pendiri dan pemimpin Perguruan
Asy-Syafiiyah, yang umumnya kiyai Betawi pada hari ini adalah murid-murid beliau?
Meski Buya Hamka adalah tokoh Muhammadiyah, namun ia berkawan baik dengan tokoh
NU seperti KH. Abdullah Syafi’ie, ulama kawakan yang juga dijuluki ‘Macan Betawi’
kharismatik.
Di antaranya kisah sederhana Buya Hamka dan KH. Abdullah Syafi’ie ialah toleransi dan
lebih mengedepankan ukhuwah Islamiyah.
Kisah ini, sebagaimana yang diceritakan oleh putera beliau, Rusydi Hamka, adalah
tentang persoalan khilafiyah seperti qunut, jumlah rakaat tarawih, maupun jumlah adzan
shalat jum’at. Meski Buya Hamka boleh dibilang tokoh Muhammadiyah yang tidak
Rabu, 30/10/2013 17:30:56
Indonesia Rencanakan Wisata SyariahRabu, 30/10/2013 17:16:47
Pemimpin Senior Ikhwanul MusliminDitangkapRabu, 30/10/2013 15:45:36
Paranoid, Hanya Karena Baca Bismillah Anak10 Tahun di AS Dituduh TerorisRabu, 30/10/2013 14:02:14
Front Pembela Islam : Sudahlah.. MariBekerja untuk Negara, Jangan Hanya BicaraRabu, 30/10/2013 13:33:24
Habib Salim Alatas : Ahok TelahMencemarkan Nama Baik FPI
Siapakah yang anda pilih menjadi Calon PresidenSyariah untuk mendekritkan syariah Islam di NKRI?
Habib Rizieq Syihab (Imam Besar DPP FPI) Abu Muhammad Jibril (Wakil Amir Majelis Mujahidin) KH Abu Bakar Baasyir (Amir JAT) Yusril Ihza Mahendra (Ketua Majelis Syuro PBB) KH Hasyim Muzadi (Mantan Ketua Umum PBNU) Dien Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyyah) KH Ma'ruf Amien (Ketua Pelaksana Harian MUI) Suryadharma Ali (Ketua Umum PPP) KH Hidayat Nurwahid (Ketua Fraksi PKS DPR RI) KH Bacht iar Nasir (Sekjen MIUMI) Rhoma Irama (Ketua Fahmi Tamami) KH Didin Hafidhuddin (Ketua Baznas) KH M Arifin Ilham (Ketua Majelis Az Zikra) KH Yusuf Mansur (Ketua Darul Quran) HM Ismail Yusanto (Jubir HTI)
Vote | Lihat Hasil
Rabu 30 Oktober 2013 / 25 Zulhijjah 1434 Cari Berita Find Us On : Donasi
converted by Web2PDFConvert.com
mempraktikkan qunut pada shalat subuh, namun beliau menghormati sahabatnya, KH.
Abdullah Syafi’ie, ulama yang menyatakan bahwa qunut shalat shubuh itu hukumnya
sunnah muakkadah.
Buya Hamka jika hendak mengimami jamaah shalat subuh, suka bertanya kepada jamaah,
apakah akan menggunakan qunut atau tidak. Dan ketika jamaah minta qunut, tokoh dan
penasihat Muhammadiyah inipun mengimami shalat subuh dengan qunut.
Dalam kesempatan lain tentang masalah adzan dua kali. Suatu ketika di hari Jumat, KH.
Abdullah Syafi’ie mengunjungi Buya di masjid Al-Azhar, Kebayoran Jakarta Selatan. Hari
itu menurut jadwal seharusnya giliran Buya Hamka yang jadi khatib. Karena sahabatnya
datang, maka Buya minta agar KH. Abdullah Syafi’ie saja yang naik menjadi khatib Jumat.
Yang menarik, tiba-tiba adzan Jumat dikumandangkan dua kali, padahal biasanya di
masjid itu hanya satu kali adzan. Rupanya, Buya menghormati ulama betawi ini dan tahu
bahwa adzan dua kali pada shalat Jumat itu adalah pendapat sahabatnya. Jadi bukan
hanya mimbar Jumat yang diserahkan, bahkan adzan pun ditambahkan jadi dua kali,
semata-mata karena ulama ini menghormati ulama lainnya.
Begitu pula tentang jumlah rakaat tarawih. Buya Hamka ketika mau mengimami shalat
tarawih, menawarkan kepada jamaah, mau 23 rakaat atau mau 11 rakaat. Jamaah di
masjid Al-Azhar pada saat itu memilih 23 rakaat, maka beliau pun mengimami shalat
tarawih dengan 23 rakaat. Esoknya, jamaah minta 11 rakaat, maka beliau pun mengimami
shalat dengan 11 rakaat.
red: syaiful
sumber: islampos
Follow Follow @SuaraIslamOn@SuaraIslamOn 1,627 followers
Baca JugaSubhanallah, Ketika Berdoa di Arafah Wanita Buta ini Bisa Melihat Kembali
Komentar
Like 9,503 people like this. Sign Up to see what your friends like.
10 comments
Yuyung Kurniawan · HRD at TROPIS GROUP
dengan KH Ideham Chalid pun Buya Hamka sangat dekat dan saling menghormati perbedaan khilafiyah
Reply · · Like · October 18 at 8:53pm2
Rusli Harahap · Top Commenter · IPB
Allohu akbar
Reply · · Like · October 18 at 11:22pm1
Fadhlan Adham Hasyim Lc · Works at BAITUR RUQYAH ASY-SYAR'IYYAH WAL HIJAMAH (BRH CENTER) YOGYAKARTA
masyaa Allah, saya membaca tulisan ini sampai meneteskan air mata, karena itulah yang saya pernah dengar langsung dari Kyai saya Al-Mukarram KH Abdullah Syafi'i dan saya teringathari-hari bersama beliau tahun 1983-1984, saya menuntun beliau dari rumah ke masjid Al-Barkah di Balimatraman untuk shalat shubuh, tongkat itulah yang sering saya bawakan masukke masjid. Setiap Ahad siang pekan pertama beliau mengadakan majlis ta'lim di Masjid Al-Azhar Buya Hamka Kebayoran Baru jakarta Selatan dengan membawa mimbar yang sekaligustempat duduk tinggi diangkat oleh para santri As-Syafi'iyah ke lantai atas Masjid Al-Azhar.
Reply · · Like · October 19 at 2:00am14
Sukra Watanabe · Akademi thibbunabawi
subhanallah...... barokallah ustadz...
Reply · · Like · October 19 at 3:12am1
Dygku Norandiy
mahu baca tapi google search cannot reach this page happen???buya hamka tafsir al quran menjadi salah satu pelajaran kami di majlis taalim.love him
converted by Web2PDFConvert.com
22.10.201310:49
muhammad ikhsan
subhanallah, guru-guru ummat dan bangsa yang luar biasa, mampu meletakkan
masalah dan perbedaan pada tempatnya tanpa klaim dan kesombongan.
Nama
Kode
Komentar
Kirim Reset
© 2013 1434 H / 2013 M - suara-islam.com Tentang Kami | Hubungi Kami | Info Iklan
Facebook social plugin
Reply · Like · October 19 at 7:56am
Eko Syams · Employee at BMT Al-Falah
Alangkah indahnya jika perbedaan seperti itu bs disikapi dengan bijak dan menghasilkan kerukunan, bukan perpecahan...
Reply · · Like · October 18 at 10:16pm3
Rakhman Djamboel · Mall Cop at Sisindokom Lintasbuana
bentulll bentullll
Reply · Like · October 18 at 10:17pm
Doni Ginanjar Ibn Sasmita · Guitarist at Ikhwan Punk
Subhanallah :')
Reply · · Like · October 18 at 2:42am2
Jhon Tono · STAI Muhammadiyah Tangerang
ketauladanan yang patut di contoh...dan bukan memperuncing perbedaan yang berakhir perpecahan umat....esmoga kita bisa mencontohnya
Reply · · Like · October 18 at 6:03am1
Rustan Nawawi · UNIA
itulah contoh orang-orang yang berjiwa besar, sedangkan orang yang berjwa kerdil yang suka menjelekan orang yang tidak sepaham dengan nya
Reply · · Like · October 18 at 8:38pm1
converted by Web2PDFConvert.com