sikap dan cara merawat pasien

19
sikap dan cara merawat pasien Diposkan oleh ramlan n' arie di 23:37 Label: KEPERAWATAN Sikap / Cara Perawat Pada Pasien Bentuk pekerjaan yang spesifik di sarana kesehatan adalah mengangkat dan memindahkan pasien, pekerjaan ini sebagian besar dilakukan oleh pekerja wanita yang sering harus mengangkat pasien yang kadang-kadang mempunyai berat yang lebih berat dari badannya sendiri (Depkes RI, 1990). Di Rumah Sakit banyak pekerjaan angkat-mengangkat pasien yang tidak dapat diremehkan. Cidera yang disebabkan oleh cara mengangkat dan menggotong pasien yang salah telah mengakibatkan banyak absen sakit dikalangan perawat dan tenaga kesehatan lainnya (Kuswadji, 1996). Cidera pada penggotong terjadi akibat berbagai hal yang belum jelas benar menurut : 1. Kuswadji (1996) beberapa hal berikut merupakan faktor yang menyebabkan perawat tidak melakukan tindakan keselamatan : Beban terlalu berat Beban terlalu berat serta terjadi ketidakseimbangan dalam jangka lama Berdiri terlalu jauh dari beban Kesukaran mencapai pasien sehingga posisi penggotong terhambat Pakaian penggotong terlalu ketat sehingga pergerakan paha terhambat baik oleh celana atau gerakan tidak bebas. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip : 1. Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung 2. Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan. Metoda ini termasuk 5 faktor dasar : o Posisi kaki yang benar o Punggung kuat dan kekar o Posisi lengan dekat dengan tubuh o Mengangkat dengan benar o Menggunakan berat badan (www.depkes.go.id). 2. Suma’mur (1992) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan mengangkat dan mengangkut, yaitu : Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.

Upload: laili-akrami

Post on 21-Jan-2016

152 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

...

TRANSCRIPT

Page 1: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

sikap dan cara merawat pasien

Diposkan oleh ramlan n' arie di 23:37 Label: KEPERAWATAN Sikap / Cara Perawat Pada Pasien

Bentuk pekerjaan yang spesifik di sarana kesehatan adalah mengangkat dan memindahkan pasien, pekerjaan ini sebagian besar dilakukan oleh pekerja wanita yang sering harus mengangkat pasien yang kadang-kadang mempunyai berat yang lebih berat dari badannya sendiri (Depkes RI, 1990).

Di Rumah Sakit banyak pekerjaan angkat-mengangkat pasien yang tidak dapat diremehkan. Cidera yang disebabkan oleh cara mengangkat dan menggotong pasien yang salah telah mengakibatkan banyak absen sakit dikalangan perawat dan tenaga kesehatan lainnya (Kuswadji, 1996).

Cidera pada penggotong terjadi akibat berbagai hal yang belum jelas benar menurut :

1. Kuswadji (1996) beberapa hal berikut merupakan faktor yang menyebabkan perawat tidak melakukan tindakan keselamatan : Beban terlalu berat Beban terlalu berat serta terjadi ketidakseimbangan dalam jangka lama Berdiri terlalu jauh dari beban Kesukaran mencapai pasien sehingga posisi penggotong terhambat Pakaian penggotong terlalu ketat sehingga pergerakan paha terhambat baik oleh celana atau gerakan tidak bebas. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :1. Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung2. Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan.

Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :o Posisi kaki yang benaro Punggung kuat dan kekaro Posisi lengan dekat dengan tubuho Mengangkat dengan benaro Menggunakan berat badan (www.depkes.go.id).

2. Suma’mur (1992) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan mengangkat dan mengangkut, yaitu :Beban yang diperkenankan, jarak angkut dan intensitas pembebanan.Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun dan lain-lainKeterampilan kerjaPeralatan bekerja beserta keamanannya

3. Teori (brief survey) posisi yang benar pada saat mengangkat pasien sebagai berikut :Gerakan siku tidak dilakukan secara menyeluruh secara menyeluruh dari posisi lurus sampai dengan membentuk sudut 450.Tangan tidak berada pada belakang tubuh dalam waktu yang cukup lama pada saat mulai atau sedang mengangkat pasien.Posisi bahu lurus tidak terlalu mencondong ke depan.Tidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama.Posisi kaki tidak ditekuk sehingga memerlukan tenaga yang cukup besar pada bagian kaki dan paha.Posisi punggung dalam keadaan lurus tidak membungkuk dan membelok.(Applied ErgonomicsTraining Manual, 1995).

Page 2: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

Menurut Kuswadji (1996) menahan punggung merupakan bagian utama untuk memelihara posisi yang benar pada saat mengangkat sesuatu. Ada dua hal penting pada saat mempertahankan punggung ini :a) Menahan punggung bawah dilakukan dengan suatu gerakan yang disebut dengan penahanan perut secara dinamis, dimana perut bawah dikontraksikan dengan mengangkat kearah atas dan menuju sisi pinggang. Perut bagian bawah menjadi lebih datar namun pinggang menjadi lebih besar ke samping. Bila dilakukan secara benar gerakan ini tidak akan mengganggu pernafasan normal dan tidak akan menaikan tekanan darah dan denyut nadi. Tindakan ini mirip dengan pemasangan korset.b) Menahan bagian lain dari tubuh yang terkait dengan penggotongan termasuk mengencangkan bagian tubuh anda dan pasien. Menahan tubuh penggotong bisa dicapai dengan jalan sedikit mengangkat kepala penggotong dan menunjangkan punggung penggotong seperti yang dilakukan untuk penahan perut secara dinamis.

Selanjutnya dikatakan oleh Kuswadji (1996) bahwa dalam proses mengangkat dan menggotong pasien yang baik harus ada seorang komando yang bertugas. Peran komando ini bertujuan agar setiap orang yang melakukan penggotongan pasien mempunyai persepsi yang sama dalam kesiapan mengangkat dan menggotong pasien sehingga teknik mengangkat dan menggotong dapat dilakukan benar.

Menurut Suma’mur (1992), cara-cara mengangkat dan mengangkut yang baik harus memenuhi dua prinsip kinetis, yaitu :a) Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebananb) Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan untuk menerapkan kedua prinsip kinetis itu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut harus dilakukan sebagai berikut : Pegangan harus tepat. Memegang diusahakan dengan tangan penuh dan memegang dengan hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut dihindarkan. Lengan harus berada sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan untuk mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan. Punggung harus diluruskan. Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan. Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan. Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkan kearah jurusan gerak yang dituju. Kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong tubuh pada gerakan pertama. Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong serta gaya untuk gerakan perimbangan. Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat gravitasi tubuh.

Teori (brief survey) posisi yang benar pada saat mendorong tempat tidur adalah sebagai berikut :* Genggaman tangan tidak terlalu keras pada saat memegang tempat tidur* Gerakan siku tidak secara menyeluruh* Tangan tidak berada pada belakang tubuh dalam waktu yang cukup lama pada saat mulai atau sedang mendorong tempat tidur* Pada bahu tidak terlalu mencondong ke depan* Posisi leher tegak lurus* Pinggang dalam keadaan lurus* Posisi punggung tegak lurus* Tidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama dan posisi kaki tidak membentuk sudut 450 sehingga memerlukan tenaga besar pada lutut

Posisi yang benar pada saat memasang infus adalah sebagai berikut :

Page 3: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

Posisi telunjuk dan ibu jari pada saat memegang alat dengan rileks (santai) tidak memerlukan tenaga yang cukup kerasPosisi jari tidak menekan terlalu kuatPosisi tangan tidak digerakkan secara menyeluruh atau lebih dari posisi normalPosisi bahu tegak lurus dan tidak terlalu mencondong ke depan dalam waktu yang lama.Posisi leher tegak lurusPinggang dalam keadaan lurusPosisi punggung tegak lurusTidak berdiri dengan satu kaki dalam waktu yang lama dan posisi kaki tidak membentuk sudut 450 sehingga memerlukan tenaga besar pada lutut.

Source : http://ramlannarie.blogspot.com/2010/02/sikap-dan-cara-merawat-pasien.html di akses tgl 11 September 2011

Page 1LIFTING AND HANDLING LIFTING DAN PENANGANAN

Page 2 Halaman 2__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 2 2 CONTENTS ISI • STRUCTURE AND FUNCTION OF THE BACK • STRUKTUR DAN FUNGSI KEMBALI ATAS • CAUSES AND CLASSIFICATION OF BACK PAIN • PENYEBAB DAN KLASIFIKASI BACK PAIN • POSTURE • POSTUR • EXERCISES • LATIHAN • LIFTING TECHNIQUES • LIFTING TEKNIK • REFERENCES • REFERENSI

Page 3 Halaman 3__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 3 3 STRUCTURE AND FUNCTION OF THE BACK STRUKTUR DAN FUNGSI KEMBALI ATAS The spine Tulang belakang • The spine is made up of 33 bones (vertebrae) • Tulang belakang terdiri dari 33 tulang (vertebrae) • 12 thoracic vertebrae • vertebra toraks 12 • 5 lumbar vertebrae • vertebra lumbal 5 • 5 sacral vertebrae fused together forming the sacrum • 5 vertebra sakral menyatu membentuk sakrum

Page 4: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

• 4 coccygeal vertebrae fused together forming the coccyx. • 4 coccygeal vertebra menyatu bersama-sama membentuk tulang ekor. Functions Fungsi • protection of the spinal cord • perlindungan dari sumsum tulang belakang • central support of the body • pusat dukungan dari tubuh • movement • Gerakan • point of attachment of the ribs, muscles and girdle. • titik lampiran dari tulang rusuk, otot dan korset. Each vertebra is designed for a specific job within the spinal Setiap ruas dirancang untuk pekerjaan tertentu dalam tulang belakang column. kolom. a) Front – formed by the body, which takes the load. Front) - yang dibentuk oleh tubuh, yang mengambil beban. b) Back – formed by bony projections to house the spinal cord b) Kembali - dibentuk oleh tulang proyeksi ke rumah sumsum tulang belakang providing attachments for ligaments and muscles. memberikan lampiran untuk ligamen dan otot. c) Each vertebra has a facet and an intervertebral joint, which determines the range of c) Setiap ruas memiliki facet dan sendi intervertebralis, yang menentukan berbagai movement possible. mungkin gerakan. Between each vertebra there is the intervertebral disc Antara setiap tulang belakang ada cakram intervertebralis a) Acting as a shock absorber. a) Bertindak sebagai shock absorber. b) Allowing movement of the spine. b) Membiarkan gerakan tulang belakang. c) Keeping the vertebra apart. c) Menjaga vertebra terpisah. Muscles Otot There are three groups of muscles, which act upon the spine Ada tiga kelompok otot, yang bertindak atas tulang belakang 1. 1. The muscle of the spine themselves Otot tulang belakang sendiri 2. 2. The muscles of the thigh and hip Otot-otot paha dan pinggul 3. 3. The abdominal muscles The otot perut These muscles all provide Otot-otot ini semuanya memberikan 1. 1. Postural support Postural dukungan 2. 2. Stability Stabilitas 3. 3. Power of movement Kekuatan gerakan Ligaments Ligamen 1. 1. Provide stability Memberikan stabilitas 2. 2. Provide control of the spine Memberikan kontrol tulang belakang 3. 3. Can withstand stress and load Dapat menahan stres dan beban

Page 4 Halaman 4__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 4 4 Ligaments are damaged by Ligamen yang rusak oleh 1. 1. Excessive load Beban berlebihan 2. 2. Load in abnormal direction Beban arah normal 3. 3. Load applied at high speed Beban yang diterapkan pada kecepatan tinggi CAUSES AND CLASSIFICATION OF BACK PAIN PENYEBAB DAN KLASIFIKASI BACK PAIN Type Jenis Cause Menyebabkan Lumbago Sakit pinggang (Strained muscle/ligaments) (Otot tegang / ligamen) Bad posture Postur yang buruk Repetitive bending Berulang-ulang membungkuk Twisting of the spine while lifting and moving Memutar tulang belakang saat mengangkat dan memindahkan

Page 5: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

Obesity Kegemukan Fatigue Kelelahan Lack of fitness Kurangnya kebugaran History of injury Sejarah cedera Slipped discs Menyelinap disc Aggravation of the above Kejengkelan di atas Accidents (falling etc.) Kecelakaan (jatuh dll) Excessive physical work over a long period of time Berlebihan fisik bekerja selama jangka waktu yang panjang Degenerative disc disease Penyakit degeneratif disk Ageing Penuaan Child bearing Anak bantalan House work Rumah kerja Heavy physical work over a long period of time Kerja fisik terlalu berat selama jangka waktu yang panjang Diseases Penyakit Ankylosis Spondilitis Ankilosis spondilitis Arthritis Radang sendi Calcium loss leading to Osteoporosis Kalsium Osteoporosis menyebabkan hilangnya

Page 5 Halaman 5__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 5 5 TECHNIQUES TEKNIK 1. 1. MOVING AND LIFTING A PATIENT UP AND DOWN THE BED PINDAH DAN MENGANGKAT PASIEN Sebuah UP DAN BAWAH TEMPAT TIDUR YANG Shoulder lift (two nurses) Bahu angkat (dua perawat) Each nurse puts one shoulder behind the patient and the hand Setiap perawat menempatkan salah satu bahu belakang pasien dan tangan under patient's thighs. bawah paha pasien. The other hand presses on the bed (as Menekan sisi lain di tempat tidur (sebagai seen on picture). terlihat di gambar). From under the patient's thighs the nurses Dari bawah paha pasien perawat should take a wrist grip. harus mengambil pegangan pergelangan tangan. One nurse should command “1-2-3- Satu perawat harus perintah "1-2-3 - lift”. angkat ". Both nurses press one hand on the bed and shoulder Kedua perawat tekan satu tangan di tempat tidur dan bahu against patient and move the patient up or down. terhadap pasien dan memindahkan pasien atas atau bawah. Using a draw sheet (two nurses) Menggunakan lembar imbang (dua perawat) When using the draw sheet lift we avoid unnecessary abrasion and friction on the patient’s Bila menggunakan lift lembar menarik kita menghindari abrasi perlu dan gesekan pada pasien skin. kulit.

Page 6 Halaman 6__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 6 6 2. 2. HELPING PATIENT FROM SITTING TO LYING MEMBANTU PASIEN DARI DUDUK UNTUK BERBOHONG Stand on the patient's right side, with left arm around Berdiri di sisi kanan pasien, dengan lengan kiri di sekitar

Page 6: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

patient's shoulder. bahu pasien. When possible cross patient's right foot Ketika kaki kanan silang pasien mungkin itu over the left one. selama satu kiri. Bend your knees and put right hand under Tekuk lutut dan letakkan tangan kanan di bawah patient's legs. kaki pasien. Help patient in bed. Membantu pasien di tempat tidur. Move to the other side of Pindah ke sisi lain dari the bed; put forearms under patient's waist and thighs and tempat tidur, menempatkan lengan bawah pinggang pasien dan paha dan pull patient to the middle of the bed. tarik pasien ke tengah tempat tidur. Always assist patient from weaker side. Selalu membantu pasien dari sisi lemah. 3. 3. MOVING AND LIFTING A PATIENT FROM CHAIR TO BED PINDAH DAN MENGANGKAT PASIEN DARI KURSI KE TEMPAT TIDUR Two nurses - One nurse stands behind chair with bedside knee Dua perawat - Seorang perawat berdiri di belakang kursi dengan lutut di samping tempat tidur on bed. di tempat tidur. Slightly bends other knee and takes the patient in a Sedikit menekuk lutut lainnya dan mengambil pasien di through arm wrist crossed over grip. melalui pergelangan lengan menyeberang pegangan. The other nurse squats, Para squats perawat lain, sliding one hand under patient's thighs and the other hand geser satu tangan di bawah paha pasien dan pihak lain under heels. di bawah tumit. On the command of “1-2-3-lift” nurse one Pada perintah perawat "1-2-3-angkat" satu straightens supporting leg and shifts weight over bent knee. luruskan kaki dan mendukung menggeser berat badan di atas lutut ditekuk. The Para second nurse straightens his knees and together they lift patient Perawat kedua luruskan lutut dan bersama-sama mereka mengangkat pasien to bed. ke tempat tidur.

Page 7 Halaman 7__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 7 7 One nurse – Take patient in a shoulder blade grip and Satu perawat - Ambil pasien dalam pegangan pisau bahu dan position feet in a 'ten to two' standing position. posisi kaki dalam posisi '01:50' berdiri. Make sure Pastikan to block patient's knees from slipping forward and untuk memblokir lutut pasien dari tergelincir ke depan dan bending. membungkuk. Squat down slightly and on the command of “1- Jongkok sedikit dan pada perintah "1 - 2-3-stand” straighten up so that the patient is now 2-3-berdiri "meluruskan sehingga pasien sekarang standing. berdiri. Make sure of balance and together with patient Pastikan keseimbangan dan bersama-sama dengan pasien pivot around (you can use a rotating disc). putari (Anda dapat menggunakan disk berputar). Make sure Pastikan patient's legs are against the bed. kaki pasien menentang tempat tidur. Put one hand on the Letakkan satu tangan pada front of patient's hip and push forward to help patient sit depan pinggul pasien dan mendorong maju untuk membantu pasien duduk on bed. di tempat tidur. ⇐ ⇐ THROUGH ARM WRIST CROSSED OVER MELALUI pergelangan ARM menyeberang GRIP GRIP ⇑ ⇑ THUMB-THROUGH GRIP THUMB-MELALUI GRIP ⇐ ⇐

Page 7: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

SHOULDER BLADE GRIP BAHU BLADE GRIP

Page 8 Halaman 8__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 8 8 4. 4. MOVING AND LIFTING A PATIENT FROM BED TO CHAIR PINDAH DAN MENGANGKAT PASIEN DARI BED UNTUK KURSI Park chair at 45 Taman kursi di 45 o o to bed. ke tempat tidur. Put brakes on. Masukan mengerem. Remove the armrest close to the bed and swing away Hapus dekat sandaran tangan ke tempat tidur dan ayunan menjauh footrest. sandaran kaki. The nurse stands on the right side of the patient taking a thumb-through grip with Perawat berdiri di sisi kanan pasien mengambil pegangan jempol-melalui dengan patient's right hand and holding the patient's right elbow with left hand. pasien tangan kanan dan memegang siku kanan pasien dengan tangan kiri. Assist patient to Membantu pasien untuk edge of bed until his feet are on the floor. tepi ranjang sampai kakinya berada di lantai. Allow patient to take weight on left hand and Memungkinkan pasien untuk mengambil berat badan di tangan kiri dan assist patient to stand and pivot. membantu pasien untuk berdiri dan pivot. Make sure the back of the patient's knees are against the Pastikan bagian belakang lutut pasien yang melawan chair before sitting. kursi sebelum duduk. 5. 5. MOVING AND LIFTING A PATIENT FROM BED TO CHAIR USING A PINDAH DAN MENGANGKAT PASIEN DARI BED KURSI UNTUK MENGGUNAKAN MOBILE HOIST MOBILE Hoist Position slings under the patient and attach to hooks of hoist. Posisi sling di bawah pasien dan melampirkan kait hoist. Crank hoist until patient is Crank hoist sampai pasien clear off bed. yang jelas dari tempat tidur. Move the hoist so that patient is above chair. Pindahkan hoist sehingga pasien yang berada di atas kursi. Lower patient into chair. Turunkan pasien ke kursi. Push Mendorong patient's hips in the chair before touching. pasien pinggul di kursi sebelum menyentuh. Remove slings. Hapus sling.

Page 9 Page 9__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 9 9 6. 6. LIFTING A PATIENT FROM FLOOR TO CHAIR MENGANGKAT PASIEN DARI LANTAI KE KURSI Park wheelchair behind the patient. Taman kursi roda belakang pasien. Put brakes on, armrests removed and foot plates swung Masukan rem pada, lengan kursi dan piring dihapus mengayunkan kaki away. pergi. Two nurses half kneel on either side of patient, facing wheelchair. Dua perawat setengah berlutut di kedua sisi pasien, menghadapi kursi roda. Assist the patient Membantu pasien into sitting position using thumb-through grip and shoulder blade grip. ke posisi duduk menggunakan ibu-melalui pegangan dan pegangan belikat. Put one hand under Taruh satu tangan di bawah

Page 8: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

patient's thighs and clasp each other's wrist. pasien paha dan pergelangan tangan kait satu sama lain. With the other hand pushing on the knee and Dengan sisi lain mendorong pada lutut dan pressing into the patient's chest firmly lift patient up to chair. menekan ke dada pasien tegas mengangkat pasien ke kursi. It is advisable for heavy Disarankan untuk berat patients to use hoists. pasien untuk menggunakan kerekan. 7. 7. HELPING A PATIENT FROM CHAIR TO TOILET MEMBANTU PASIEN DARI KURSI KE TOILET Park chair facing toilet with brakes on and footplates Kursi taman menghadap toilet dengan rem dan footplates swung away. berayun. Stand on the right of the patient and grasp the Berdiri di sebelah kanan pasien dan memahami patient's right hand in your right hand using a thumb-through tangan kanan pasien di tangan kanan Anda dengan menggunakan ibu jari-melalui grip. pegangan. Put left hand under patient's arm. Letakkan tangan kiri di bawah lengan pasien. While patient pushes Sementara pasien mendorong on armrest, assist patient to stand and grasp the rail. pada sandaran tangan, membantu pasien untuk berdiri dan memahami rel. Pivot Poros patient until legs are against toilet. pasien sampai kaki menentang toilet. Arrange clothing. Atur pakaian. Patient Pasien can now sit down on toilet while holding the rail. sekarang bisa duduk di toilet sambil memegang rel.

Page 10 Halaman 10__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 10 10 8. 8. MOVING AND LIFTING A PATIENT FROM BED TO STRETCHER PINDAH DAN MENGANGKAT PASIEN DARI BED UNTUK STRETCHER • Assess patient – patient can be unconscious or helpless – hence additional nurses are • Menilai pasien - pasien dapat tidak sadar atau tak berdaya - maka perawat tambahan needed to support the extremities and the head. dibutuhkan untuk mendukung ekstremitas dan kepala. • Explain procedure to the patient. • Menjelaskan prosedur kepada pasien. • Raise bed to the same height of the stretcher. • Angkat tempat tidur dengan tinggi yang sama tandu. • Place draw sheet under the patient. • Tempat menarik lembar di bawah pasien. • Move unnecessary equipment or furniture. • Pindahkan peralatan yang tidak perlu atau furnitur. • Position stretcher parallel to bed – lock wheels of stretcher and bed. • Posisi paralel tandu ke tempat tidur - kunci roda tandu dan tempat tidur. • Three nurses are needed to transfer patient. • Tiga perawat yang dibutuhkan untuk mentransfer pasien. • Two nurses on stretcher side and the third nurse stay on the other side of the bed. • Dua perawat di samping tandu dan perawat ketiga tinggal di sisi lain tempat tidur. • Patient is moved on the side of bed besides stretcher. • Pasien dipindahkan di sisi tempat tidur di samping tandu. • The first nurse should reach across the stretcher and grasp drawsheet at the head and • Perawat pertama harus mencapai seluruh tandu dan drawsheet pegang di bagian kepala dan chest areas of patient. daerah dada pasien. • The second nurse should reach across the stretcher and grasp the drawsheet at waist and • Perawat kedua harus mencapai seluruh tandu dan memahami drawsheet di pinggang dan thigh areas. daerah paha. 1. 1. TRANSFERING PATIENT FROM STRETCHER TO BED USING THE Mentransfer PASIEN DARI STRETCHER KE TEMPAT TIDUR MENGGUNAKAN BODY LENGTH SLIDING BOARD BODY PANJANG Sliding DEWAN

Page 9: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

• Explain procedure to the patient. • Menjelaskan prosedur kepada pasien. • Raise bed to the same height of the stretcher. • Angkat tempat tidur dengan tinggi yang sama tandu. • Place draw sheet under the patient. • Tempat menarik lembar di bawah pasien. • Move unnecessary equipment or furniture. • Pindahkan peralatan yang tidak perlu atau furnitur. • Position stretcher parallel to bed – lock wheels of stretcher and bed. • Posisi paralel tandu ke tempat tidur - kunci roda tandu dan tempat tidur. • Two nurses are needed to transfer patient. • Dua perawat yang diperlukan untuk mentransfer pasien. • One nurse tilts the patient slightly using the loosened drawsheet. • Seorang perawat miring sedikit pasien menggunakan drawsheet kendur. • The second nurse slides the sliding board under drawsheet, resting the board partially on • Perawat slide kedua papan geser di bawah drawsheet, beristirahat papan sebagian pada the bed and stretcher. tempat tidur dan tandu. • The receiving nurse grasps the drawsheet at the thoracic and mid-femoral level and slides • Perawat menerima menggenggam drawsheet di tingkat thoraks dan pertengahan-femoralis dan slide the patient on to the stretcher. pasien ke tandu. • The sliding board is removed and the patient is made comfortable. • Dewan geser dihapus dan pasien dibuat nyaman.

Page 11 Page 11__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 11 11 2. 2. TRANSFERING PATIENT FROM BED TO STRETCHER USING THE Mentransfer PASIEN DARI BED UNTUK MENGGUNAKAN STRETCHER THREE-CARRIER LIFT TIGA PERUSAHAAN LIFT • Explain procedure to the patient. • Menjelaskan prosedur kepada pasien. • Place stretcher at right angles to foot of bed. • Tempatkan tandu di sudut kanan ke kaki tempat tidur. Lock wheels of bed and stretcher. Kunci roda tempat tidur dan tandu. Raise Menaikkan bed to the height of the stretcher. tidur dengan tinggi tandu. • Each nurse should support one section of the patient's body. • Setiap perawat harus mendukung satu bagian dari tubuh pasien. • First nurse – head, shoulders and chest. • Pertama perawat - kepala, bahu dan dada. • Second nurse – hips. • Kedua perawat - pinggul. • Third nurse – thighs and legs. • Ketiga perawat - paha dan kaki. • Prepare yourselves for the lift by flexing your knees and separating your feet, with the • Siapkan dirimu untuk mengangkat dengan meregangkan lutut dan memisahkan kaki Anda, dengan right foot slightly forward. kaki kanan sedikit ke depan. • Slide arms under patient and to a signal by the first nurse, all nurses roll patient Lengan Geser • bawah pasien dan untuk sinyal oleh perawat pertama, semua perawat gulungan pasien simultaneously towards their chest. secara bersamaan ke arah dada mereka. • To a second signal all nurses should stand up with the patient held steadily against their • Untuk sinyal kedua semua perawat harus berdiri dengan pasien diadakan terus melawan mereka chest. dada. • The nurses should now step back together, turn around to stretcher and on a third signal • Para perawat sekarang harus mundur bersama-sama, berbalik untuk tandu dan pada sinyal ketiga lower patient to the stretcher. lebih rendah pasien untuk tandu. • Patient is positioned comfortably. • Pasien diposisikan nyaman.

Page 10: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

Page 12 Halaman 12__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 12 12 3. 3. THE PATIENT HANDLING SLING Sling PENANGANAN PASIEN The patient-handling sling is a flexible sheet of a polymer-based material 205mm wide, Selempang penanganan pasien adalah lembaran fleksibel dari 205mm polimer berbasis bahan lebar, 510mm long and 3mm thick, with two handholds at each end. 510mm panjang dan tebal 3mm, dengan dua pegangan pada setiap akhir. The handholds are moulded Para pegangan dicetak to allow a comfortable grip. untuk memungkinkan pegangan yang nyaman. The lifter in relation to his/her own height and arm length, the Pengangkat dalam kaitannya dengan tinggi / nya sendiri dan panjang lengan, obesity of the patient and the position in which the patient is situated, can select the correct obesitas pasien dan posisi di mana pasien berada, dapat memilih yang benar handholds. pegangan. It may be held with either an under grasp or an over grasp. Ini mungkin diselenggarakan dengan baik di bawah pegang atau pegang atas. The sling's surfaces Selempang itu permukaan are not alike – one is more slippery than the other is – the appropriate side should be tidak sama - satu lebih licin dari yang lain adalah - sisi yang tepat harus selected – the least slippery side is best put against the patient's body. dipilih - sisi paling licin yang terbaik adalah meletakkan terhadap tubuh pasien. It is important to make Hal ini penting untuk membuat sure that the sling is exposed equally on both sides of the patient before lifting. Pastikan bahwa selempang yang terkena sama pada kedua sisi pasien sebelum mengangkatnya. The sling has Selempang telah a breaking strain of approximately 1500kgs. strain melanggar sekitar 1500kgs. 4. 4. THE MOBILE HOIST THE MOBILE Hoist The mobile hoist is a mechanical, hydraulic or Mobile hoist adalah, mekanik hidrolik atau electrical device used in lifting patients. listrik perangkat yang digunakan dalam mengangkat pasien. The Para hoists are stable when loaded and have bases that kerekan stabil saat dimuat dan memiliki basis yang are adjustable in width. yang dapat disesuaikan dengan lebar. The lifting capacity of Kapasitas pencabutan hoists varies from 127 – 250kgs. kerekan bervariasi dari 127 - 250kgs. The slings in The sling di which the patient is lifted must be capable of mana pasien diangkat harus mampu taking the patient's weight and be comfortable. mengambil berat badan pasien dan nyaman. Manufacturer's instructions should be followed Instruksi manufaktur harus diikuti with precautions when using a hoist, in the dengan tindakan pencegahan ketika menggunakan hoist, di interest of patients and to avoid lifting risks for kepentingan pasien dan menghindari risiko untuk mengangkat carers. penjaga.

Page 13 Halaman 13__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ Lifting and Handling Mengangkat dan Penanganan 13 13 5. 5. REFERENCES REFERENSI

Page 11: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

Caring for your back (1995) Notes adapted by Tonio Agius. Merawat punggung (1995) Catatan disesuaikan dengan Tonio Agius. Chilman Thomas Lifting Understanding Nursing Care. Chilman Thomas Mengangkat Memahami Perawatan. Hollis Margaret (1991) Safer lifting for patient care Blackwell Scientific Publication. Margaret Hollis (1991) mengangkat Aman untuk perawatan pasien Publikasi Ilmiah Blackwell. Hospital Activity Analysis (1995) Department of Health Information. Rumah Sakit Kegiatan Analisis (1995) Departemen Informasi Kesehatan. Hutchinson Martin – Rogers Rosemary (1991) Moving and lifting for carers Woodhead – Hutchinson Martin - Rosemary Rogers (1991) Memindahkan dan mengangkat untuk Woodhead wali - Faulkner Faulkner Marshall Cavendish (1981) Back and backache Doctor's Answers. Marshall Cavendish (1981) Kembali sakit punggung dan Jawaban Dokter. Netter F. Exercises for chronic lumbar strain Geigy. F. Latihan netter untuk jenis virus kronis Geigy lumbalis. Norwich Health Authority Looking after your back. Norwich Otoritas Kesehatan Menjaga punggung Anda. Nursing Times (1995) Professional Development Lifting and Handling Vol. Perawatan Waktu (1995) Pengembangan Profesional Lifting dan Penanganan Vol. 91. 91. Pelosi Tony – Gleeson Margaret (1988) Illustrated Transfer Techniques for Disabled Pelosi Tony - Gleeson Margaret (1988) Teknik transfer Bergambar untuk penyandang cacat People Churchill Livingstone. Churchill Livingstone orang. Tanti Dennis (1992) Back Pain as an occupational hazard in nursing BSc. Tanti Dennis (1992) Kembali Sakit sebagai bahaya pekerjaan dalam keperawatan BSc. Dissertation Disertasi (unpublished) IHC University of Malta. (Tidak diterbitkan) IHC University of Malta

Source : http://www.vincesaliba.com/EN_Conversion_Course/preceptors/Lifting_and_Handling.pdf diakses tgl 11 September 2011 pkul 07:48

Konsep Dasar   Mengangkat Posted on 19 Juni 2009 by andaners

EMPAT DASAR MENGANGKAT

Sebelum mengangkat objek, perawat harus memutuskan bahwa objek tersebut dapat diangkat oleh satu orang secara aman, jika perawat merasa bahwa objek tersebut terlalu berat atau terlalu besar, perlu meminta bantuan orang lain. Selain itu, perawat harus mengkaji motivasi klien dan kemampuannya dalam membantu untuk pemindahan atau perubahan posisi.

1. Posisi berat: berat yang akan diangkat harus sedekat mungkin dengan pengangkat. Posisi ini menempatkan objek yang akan diangkat dalam level yang sama dengan pengangkat.

2. Ketingginan objek: objek yang paling tinggi untuk diangkat secara vertical adalah ketinggian 15-20 cm dibawah ukuran pinggang orang yang mengangkat objek.

3. Posisi badan: pengangkat harus berposisi bokongnya lurus sehigga kelompok otot multiple bekerja bersama-sama

4. Berat maksimal: objek terlalu berat jika besar lebih dari 25-30% dari tubuh pengangkat.

Page 12: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

LANGKAH:

1. Berdiri dekat objek yang akan dipindahkan sehingga pusat pengangkat gaya gravitasinya lebih dekat dengan objek.

2. perbesar dasar penyokong dengan menempatkan kaki secara terpisah. Cara ini mempertahankan keseimbangan tubuh dengan lebih baik dan mengurangi resiko jatuh.

3. turunkan pusat gravitasi anda terhadap objek yang akan diangkat. Cara ini meningkatkan keseimbangan tubuh dan memugkinkan keklompok otot untuk bekerja bersama secara sinkron.

4. pertahankan kesejajaran yang baik dari kepala dan leher dengan tulang belakang, jaga agar bokong tetap lurus, untuk mengurangi risiko cedera vertebra lumbal dan kelompok otot (Owens, Welden, dan Kane, 1999 dalam Perry Potter)

(Sumber; Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar)

Source : http://andaners.wordpress.com/2009/06/19/konsep-dasar-mengangkat/ diakses tgl 11 September 2011 pkl 08:53

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE   BRANGKAR Posted on 19 Juni 2009 by andaners

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE BRANGKAR

1. Pengertian:

Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan, keterbatasan, tidak boleh melakkukan sendiri,  atau tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau tiga orang perawat.

1. Tujuan:

memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya pemeriksaan diagnostik, pindah ruangan, dll.)

1. Alat dan Bahan : 1. Brankar

2. Bantal bila perlu

1. Prosedur :

1. Ikuti protokol standar

2. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat tidur

3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur/pasien

4. Silangkan tangan pasien ke depan dada

5. Tekuk lutut anda , kemudian masukkan tangan anda ke bawah tubuh pasien

6. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah pinggang, perawat kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien, sedangkan perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.

7. Pada hitungan ketiga, angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar

8. Atur posisi pasien, dan pasang pengaman.

Page 13: Sikap Dan Cara Merawat Pasien

9. Lengkapi akhir protokol

Sumber;

Perry, Peterson, Potter; Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar

Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM

Source : http://andaners.wordpress.com/2009/06/19/konsep-dasar-mengangkat/ diakses tgl 11 September 2011

2. Memindahkan pasien dari tempat tidur satu ke kursi roda Aktivitas ini dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk

berpindah dari tempat tidur ke kursi roda.

Tujuan :

1. melatih otot skelet mencegah kontraktur

2. Mempertahankan kenyamanan pasien

3. mempertahankan kontrol diri pasien

4. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan (diagnosa, fisik)

3. Memindahkan pasien oleh dua atau tiga perawat Pada tindakan ini pemindahan pasien dilakukan oleh dua sampai tiga orang

perawat. Pemindahan ini dapat dari tempat tidur atau ke brankart atau dari satu tempat tidur ke tempat tidur yang lain. Pemindahan ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat atau tidak boleh melakukan pemindahan sendiri. Hal yang perlu disiapkan sama dengan pemindahan pasien ke tempat tidur ke kursi roda.

Tujuan : Memindahkan pasien dari rungan satu ke ruangan yang lain untuk tujuan tertentu (pemeriksaan diagnostik atau pindah ruangan)

4. Membantu pasien berjalan Seperti halnya tindakan lain, membantu pasien berjalan memerlukan persiapan.

Perawat mengkaji beberapa toleransi pasien terhadap aktivitas, kekuatan, adanya nyeri dan keseimbangan pasien untuk menentukan jumlah bantuan yang diperlukan paien.

Aktivitas ini memungkinkan memerlukan alat seperti kruk dan tongkat. Namun ada prinsipnya, perawat dapat melakukan aktivitas ini meskipun tanpa menggunakan alat.

Tujuan :

1. Memulihkan kembali toleransi aktivitas

2. Mencegah terjadinya kontraktur sendi

Source : http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/08/mobilisasi-dini-ibu-post-partum.html diakses tgl 11 September 2011

Page 14: Sikap Dan Cara Merawat Pasien