tips merawat accu

Upload: rendi-saputra

Post on 17-Jul-2015

629 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

TIPS MERAWAT ACCU

1. Periksa Air Accu secara berkala misalnya 1 bulan sekali untuk mobil lama, karena air Accu yang kurang dapat menyebabkan umur Accu tidak bertahan lama. 2. Untuk menambah air Accu yang berkurang gunakan air Accu biasa, jangan menggunakan Accu zuur, karena Accu Zuur hanya dipergunakan untuk Accu baru yang belum dipakai penggunaan Accu Zuur pada Accu yang telah dipakai justru akan merusak Accu tersebut. 3. Jangan menambahkan air Accu pada saat mobil baru dipakai (dalam keadaan panas) penambahan air Accu sebaiknya sebelum mobil dipakai (pagi hari). 4. Bila umur Accu mobil anda sudah habis, segera ganti Accu mobil anda, karena kinerja Accu yang buruk membuat beban dynamo stater menjadi buruk, yang pada akhirnya meruka dynamo stater itu sendiri, kerusakan pada daripada mengganti Accu mobil. dynamo stater jauh lebih mahal

Cara Merawat AccuJenis accu pada dasarnya dibagi menjadi dua macam yaitu : dry battery dan wet battery. Saat ini telah dikembangkan accu dengan charge indicator. Dengan menggunakan charge indicator maka tingkat keasaman cairan elektrolit dapat diketahui. Berdasarkan tegangannya, accu yang umum digunakan pada kendaraan dibagi menjadi 6 volt, 12 volt, dan 24 volt. Accu dapat digunakan pada beberapa tingkatan mulai dari 40 Ah-120 Ah. Cara Merawat Accu Hindari accu dari getaran, karena accu sangat sensitive terhadap getaran. Getaran dapat mengakibatkan plat-plat dalam accu rontok. Cairan elektrolit diusahakan jangan sampai kurang atau lebih dari ukuran yang telah ditetapkan. Jangan sampai plat yang terdapat dalam accu tidak terendam cairan elektrolit. Apabila plat tersebut tidak terendam dan kering, maka dapat timbul oksidasi yang menyebabkan plat menjadi rusak. Sebaliknya apabila accu diisi terlalu penuh dan meluap dapat mengakibatkan kerusakan komponen bodi. Tekanan air accu yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada rumah accu

Cek cairan elektrolit dengan hidrometer untuk mengetahui apakah berat jenis cairan masih sesuai dengan standar yang ditentukan. Apabila berat jenisnya sudah menjadi satu, cairan harus segera diganti, karena cairan tersebut dapat menyimpan aliran listrik. Sebaiknya tidak menggunakan energi listrik secara berlebihan karena dapat mengurangi berat jenis cairan elektrolit. Apabila pemakaian listrik lebih besar dari pemakaian normal, sebaiknya accu dan alternator diganti dengan kapasitas yang lebih besar. Berat jenis accu akan tetap sebesar 1.26 apabila pemakaian seimbang.

Kadang kita dibingungkan oleh pilihan tipe / model accu untuk kendaraan kita saat accu perlu diganti yang baru. Ada beberapa macam tipe/model, seperti Accu Basah, Accu MF, Accu Kering, Accu Calcium, dsb. Melalui artikel ini, saya akan mencoba menjelaskan satu persatu sehingga kita dapat memilih accu yang sesuai / diinginkan. . [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

ACCU BASAH (Antimonial Battery)Adalah accu yang paling banyak digunakan pada kendaraan hingga saat ini. Accu ini berisi air accu (cairan asam belerang / sulfuric acid). Pada accu basah, terdapat lubang dengan tutup yang dapat dibuka-tutup untuk menambah air accu. Air accu dapat berkurang saat accu digunakan. Hal ini terjadi karena reaksi kimia di dalam accu antara air accu dengan sel accu.

Keuntungan menggunakan Accu Basah: Dapat menggunakan vitamin accu berupa tablet yang dijual di toko asesoris atau larutan EDTA, untuk memperpanjang usia pakai accu tersebut. Harga relatif lebih murah dibandingkan jenis accu yang lain.

Kekurangan Accu Basah: Wajib memeriksa ketinggian air accu secara berkala, jika air accu berada di bawah level LOW, dapat merusak sel accu. Memiliki tingkat Self-Discharge paling besar (0.8-1.0% volume/day)

[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] .

ACCU HYBRID (Hybrid Battery)Accu Hybrid, hampir sama dengan Accu Basah. Perbedaannya terletak pada material pada komponen sel/lempengan grid. Accu Hybrid menggunakan Low-Antimonial pada lempengan grid (+) dan Calcium pada lempengan grid (-).

Keuntungan Accu Hybrid: Relatif lebih baik dengan Accu Basah (Antimonial Battery).

Kekurangan Accu Hybrid Memiliki tingkat Self-Discharge yang besar (0.5-0.6% volume/day)

[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] .

ACCU KALSIUM (Calcium Battery)Adalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-).

Keuntungan Accu Kalsium: Mempunyai performance yang baik dibanding accu Antimonial dan Hybrid di atas. Mempunyai daya tahan / usia pakai yang baik. (tahan lama). Tingkat Self-Discharge paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)

Kekurangan Accu Kalsium: Relatif lebih mahal

[ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

ACCU MAINTENANCE FREE (MF)yang dimaksud dengan Accu MF, adalah suatu produk accu yang menggunakan desain khusus sehingga dapat menekan penguapan air accu. Dengan demikian tidak diperlukan penambahan ulang air accu.Accu MF dapat berupa Accu Hybrid maupun Accu Calcium.

Keuntungan Accu MF: Tidak diperlukan pengisian air accu

. [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ]

ACCU SEALEDAdalah accu yang menggunakan Calcium pada lempengan grid (+) dan (-), dengan penyekat berupa jaring (mat) yang menyerap cairan elektrolit (umumnya berupa gel), dengan kemasan accu yang tertutup rapat (disegel). Ketika terjadi penguapan/gas, akan diserap oleh mat tersebut, sehingga tidak terjadi pengurangan jumlah cairan elektrolit. Accu ini sering disebut Accu Kering.

Keuntungan Accu Sealed: Bebas perawatan (maintenance free) Performa kerja yang baik.

Kekurangan Accu Sealed: Harga sangat mahal Tidak tahan ditempatkan pada suhu tinggi

. [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] .

SALAH KAPRAH : ACCU KERING dan MFSering terjadi salah kaprah antara accu kering dan accu Maintenance Free (MF). Accu MF berisi cairan elektrolit yang sama persis dengan accu basah. Hanya saja kemasannya

dibuat tertutup, tidak ada lubang pengisian air accu. Mirip dengan Accu Kering (Accu Sealed). Sedangkan Accu Sealed menggunakan cairan Gel (kental) di dalamnya. Perbedaan harga antara Accu MF dengan Accu Sealed cukup besar. Accu Sealed jauh lebih mahal dibanding Accu MF.

KESIMPULAN: Jika accu ditempatkan di ruang mesin tanpa sekat anti panas, sebaiknya tidak gunakan accu jenis Sealed / Gel karena accu ini tidak tahan suhu tinggi. Accu Calcium sangat baik performanya. Accu Calcium mempunyai tingkat Self-Discharge paling kecil Pilih Accu sesuai kode yang disarankan pabrik mobil atau pilih kode yang sama dengan accu sebelumnya, contoh: NS70 Pilih Accu yang bergaransi panjang (satu tahun atau lebih), rusak langsung tukar baru Hati-hati banyak accu palsu Sebaiknya periksa kondisi accu secara berkala ke bengkel/toko accu dengan alat khusus

. . [ www.saft7.com - automotive tips and sharing ] Sumber Referensi: Buku Panduan Aki Mobil Accu Panasonic www.optimabatteries.com

ACCU KeringAccu Kering atau ada juga yang menyebutnya MF battery (Maintenance Free Battery) dan dikenal juga dengan Valve Regulated Lead Acid Battery (VRLA) mulai diperkenalkan pada konsumen Honda di Indonesia pada saat AHM mengeluarkan type KARISMA dan KIRANA, kenapa dipilih accu jenis MF Battery, selain karena anti tumpah battery ini banyak kelebihannya dibandingkan battery konvensional. Apa kelebihan battery ini? Battery MF tahan lama dan cranking performance-nya tinggi karena menggunakan separator khusus dan grid yang tahan korosi, kemurniannya tinggi sehingga tahanan dalam battery rendah yang menghasilkan performance tinggi dan self discharge yang lebih rendah.

Pada kondisi normal (sistem pengisian kendaraan normal) tidak ada penguapan karena gas yang timbul diserap oleh plate negative, apabila kondisi system pengisian tidak normal dan sering terjadi over charge akan ada penguapan dan akan mengakibatkan battery jadi rusak. Pada kondisi normal umur battery bisa mencapai 2 3 tahun dengan catatan pemakaian beban listrik sepeda motor tidak berlebih dan sepeda motor setiap hari minimal kalau tidak dipakai dipanaskan , karena battery bisa drop (Soak) apabila sepeda motor tidak dihidupkan berhari-hari (tidak ada pengisian). Sekedar tips apabila membeli battery type MF perhatikan kode angka pada bagian kanan atas battery, kode ini adalah kode charge misalnya 15.9.8 artinya tanggal 15 bulan 9 tahun 2008. Apabila anda membeli yang kode chargenya lebih dari 4 bulan dari tanggal anda membeli atau tegangan batterynya kurang dari 12,4 V lakukan charging terlebih dahulu sebelum dipasang.

fisik@net (ISSN 2086-5325)

http://www.fisikanet.lipi.go.id

Reaksi Kimia di Balik Kotak AkiWidodo Suryaningrat (Fisika UPI) ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis. Dikenal dua jenis elemen yang merupakan sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia pada elemen primer yang menyebabkan elektron mengalir dari elektroda negatif (katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati kembali dan memerlukan penggantian bahan pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer adalah batu baterai (dry cells). Allesandro Volta, seorang ilmuwan fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang lebih besar dibandingkan pasangan logam lainnya (kelak disebut elemen Volta). Hal ini menjadi prinsip dasar bagi pembuatan dan penggunaan elemen sekunder. Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik melaluinya (secara umum dikenal dengan istilah 'disetrum'). Akan tetapi, tidak seperti elemen primer, elemen sekunder dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen sekunder ini lebih dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia (charging). Jenis aki yang umum digunakan adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang dimasukkan pada larutan asam sulfat encer (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama kali dimuati maka akan terbentuk lapisan timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif. Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator (bahan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu selama digunakan dan dimuati kembali atau 'disetrum'.

Reaksi kimia Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan bersatu dengan satu atom oksigen membentuk molekul air (H2O). Dari proses ini terjadi pengambilan elektron dari timbal dioksida (sehingga menjadi positif) dan memberikan elektron itu pada timbal murni (sehingga menjadi negatif), yang mengakibatkan adanya beda potensial listrik di antara dua kutub tersebut. Proses tersebut terjadi secara simultan, reaksi secara kimia dinyatakan sebagai berikut : Pb02 + Pb + 2H2S04 -----> 2PbS04 + 2H20 Di atas ditunjukkan terbentuknya timbal sulfat selama penggunaan (discharging). Keadaan ini akan mengurangi reaktivitas dari cairan elektrolit karena asamnya menjadi lemah (encer), sehingga tahanan antara kutub sangat lemah untuk pemakaian praktis. Sementara proses kimia selama pengisian aki (charging) terjadi setelah aki melemah (tidak dapat memasok arus listrik pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Kondisi aki dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan memberikan arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi saat discharging. Pada proses ini, tiap molekul air terurai dan tiap pasang ion hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada lempeng positif membentuk Pb02. Reaksi kimia yang terjadi adalah : 2PbS04 + 2H20 ----> PbO2 + Pb + 2H2S02 Aki kendaraan Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2 Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk menyalakan mesin (motor dan mobil dengan menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan aki dimuati (diisi) kembali sebuah dinamo (disebut dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin mobil atau motor. Pada aki kendaraan bermotor arus yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan kapasitas aki yang disebut Ampere-Hour/AH (Ampere-jam). Contohnya untuk aki dengan kapasitas arus 45 AH, maka aki tersebut dapat mencatu arus 45 Ampere selama 1 jam atau 1 Ampere selama 45 jam. Penulis sempat melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik aki dan hasilnya telah diseminarkan beberapa waktu yang lalu. Penelitian tersebut dilakukan baik saat aki sedang di discharging maupun saat charging. Metodenya adalah dengan mengukur tegangan jepit (Volt) antara kedua kutub dari aki yang dibandingkan per satuan waktu (30 menit). Penelitian tersebut dilakukan untuk aki 12 Volt, 9 Volt dan 6 Volt (meliputi aki mobil dan motor). Pengamatan ini dilakukan selama kurang lebih lima sampai enam jam untuk tiap jenis aki, dan hasilnya antara tegangan jepit diplot terhadap perubahan waktu. Ternyata aki yang kutubnya terbuat dari timbal dan timbal peroksida dan dicelupkan dalam cairan asam sulfat (yang banyak dipakai) cukup baik hasilnya dalam mempertahankan beda potensial. Karena itu kedua kutub aki timbal dan timbal peroksida mampu mempertahankan perbedaan potensial antara kedua kutub secara stabil, sekalipun arus yang melalui

rangkaian cukup besar. Menghemat aki Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya cukup mahal. 1. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga bulan. 2. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil sedang tidak dijalankan. 3. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus diukur dengan hidrometer secara berkala. Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang kemampuannya dan rusak. Sumber : Pikiran Rakyat (26 Agustus 2004)revisi terakhir : 25 Maret 2007

Accu (baca : Aki) didalam mobil memiliki fungsi sangat penting, yang pastinya untuk supplay listrik pada sistem elektrikal kendaraan, tanpa accu sistem elektrikal kendaraan tidak akan berfungsi atau bahkan akan mengalami kerusakan. Jenis accu yang dikenal umum saat ini ada 2 tipe, yaitu accu kering dan accu basah.

Accu Kering Accu ini biasanya dipakai pada kendaraan yang pemiliknya ingin mengedepankan sisi kepraktisan. Tanpa harus adanya perawatan rutin (Maintenance free) karena tipe ini berkarakter seperti baterai handphone, namun harga yang dibanderol untuk accu jenis ini bisa 2 sampai 3 kali lebih mahal dari jenis accu basah, kisaran harga mulai dari Rp.600.000 hingga Rp.2.000.000, tergantung dari jenis mobil dan merk accu. Untuk accu jenis ini umumnya hanya bertahan 2 hingga 4 tahun pemakaian, tergantung juga dari merk accu tersebut, setelah itu aki harus diganti. Accu kering ini memiliki ciri umum, yaitu: 1. Tidak adanya 6 lubang pengisian air accu, yang ada hanya ada 2 terminal atau kutub positif dan negatif dari accu tersebut. 2. Bentuknya lebih kecil dari accu basah. 3. Badan accu tidak transparan, umumnya berwarna gelap dan bertuliskan Maintenance Free Accu Basah Accu basah ini merupakan tipe yang lebih dulu dikenal dan digunakan pada kendaraan pertama kali. Jenis ini harus memiliki perawatan yang cukup rutin agar umur accu bisa lebih panjang. Tipe ini memiliki dibanderol dengan harga yang juga lebih murah dibandingkan accu kering, yaitu berkisar Rp.475.000 hingga Rp.800.000, tergantung dari merk (Harga Accu Untuk Mobil) Dalam kondisi baru, badan accu basah masih kering, karena cell-nya belum terisi air accu, untuk itu sebelum digunakan, pertama kali accu ini harus diisi dengan air accu zuur, yang biasanya memiliki botol atau tutupnya berwarna merah dan didiamkan selama 20-30 menit.

Cara perawatan accu jenis ini, pengguna kendaraan harus rutin mengecek kondisi batas ketinggian air, agar cell penyimpanan arus tidak teroksidasi dan berkarat. Bila air pada posisi batas minimum (-), maka harus segera diisi air accu biasa / air destilasi sampai ke batas maksimal ketinggian air (+), ingat.. penambahan bukan menggunakan air accu zuur.

Sebelum mengisi airnya, kabel terminal negatif dan positif kendaraan yang terhubung pada accu tersebut harus dilepaskan terlebih dahulu, ingat..lepaskan kabel negatif yang merupakan kabel grounding terlebih dahulu agar lebih aman dan terhindar dari korsleting yang membahayakan anda. Sebenarnya untuk tipe ini juga terbagi 2 lagi, yaitu tipe low maintenace dan maintenance free. Untuk yang tipe low maintenance, diperlukan perawatan rutin yang harus dilakukan, minimal mengecek air accu 3 hari sekali dan maksimal 1 bulan sekali Untuk jenis aki basah low maintenance memiliki ciri umum, yaitu : 1. Pada badannya terdapat 6 buah lubang untuk pengisian air accu, dan memiliki lubang penguapan air accu 2. Bentuknya lebih besar dari accu kering 3. Badannya terbuat dari plastic tebal yang transparant dan memiliki indikator ketinggian air accu. Sedangkan ciri untuk accu basah tipe maintenance free, bila dilihat dari bentuk mirip dengan bentuk accu kering, yaitu tidak ada lubang pengisian air accu, akan tetapi karena tipe ini termasuk kedalam jenis aki basah, maka accu ini tetap memakai air accu didalamnya. Tipe ini merupakan tahap pengembangan dari accu basah ke accu kering.

Badannya yang telah diberi sealed atau penutup yang rapat serta menggunakan elektroda berbahan

perak, membuat air accu didalamnya yang menguap akan tertahan dan kembali lagi kedalam accu, sehingga volume air accu tidak berkurang.

5 Penyebab Kerusakan Aki

Penyebab aki mobil cepat rusak adalah:

1. Hubungan pendek dalam kelistrikan.

2. Suplai arus listrik berlebih dari alternator.

3. Pemasangan peranti di kendaraan yang memerlukan suplai listrik besar, seperti: audio, lampu tambahan, dan lainnya (jika beban pemakaian melebihi kapasitas aki mobil).

4. Alternator lemah, sehingga suplai listrik tidak maksimal.

5. V-belt alternator kendur.