sikap berbeda atas penyerbuan lapas cebongan dengan korban densus 88
DESCRIPTION
ÂTRANSCRIPT
www.globalmuslim.web.id/2013/03/sikap-berbeda-atas-penyerbuan-lapas.html 1/3
Follow us on TwitterJoin us on FacebookRSS FeedMobile Version
Posted by Hisyam Ad dien Demokrasi, Densus 88 11:59 AM
Home / Demokrasi, Densus 88 / Sikap Berbeda Atas Penyerbuan Lapas Cebongan
Dengan Korban Densus 88
Sikap Berbeda Atas Penyerbuan Lapas Cebongan DenganKorban Densus 88
Jakarta -Semua media besar di Jakarta
menjadikan peristiwa penyerbuan Lembaga
Pemasyarakatan Cebongan, Sleman,
Yogyakarta, sebagai berita utama
(headline).
Media-media di Jakarta mengangkat tinggi-
tinggi peristiwa penyerbuan itu. Bahkan,
harian Kompas mengambil judul
"Indonesia Dalam Keadaan Bahaya",
tulisnya.
"Pemerintah harus membentuk tim
investigasi untuk mengusut kasus itu. Apalagi, hal itu sudah menjadi sorotan
publik internasional. Jika kasus itu tak diungkap, Indonesia terancam bahaya,
karena negara dikuasai gerombolan bersenjata". (Kompas, 26/3).
Lebih media nasional itu, melakukan wawancara sejumlah tokoh, sebagai langkah
membentuk opini dengan mewawancarai Rektor Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat
Driyakarya Franz Magnis Suseno dan Mudji Sutrisno, Guru Besar Ilmu Hukum
Universitas Andalas, Padang, Saldi Isra, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang
dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar, dan Direktur Ekskutif Imparsial
Poengky Indarti.
Diantara pernyataan yang dikutif harian Kompas itu, "Yang bahaya, kalau
pencarian keadilan itu kemudian menggunakan senjata. Dampak negatifnya sangat
besar, karena masyarakat seakan mendapat pembenaran untuk melakukank
kekerasan. Ini juga menambah daftar panjang pelanggaran hak asasi manusia
(HAM), pembunuhan, dan penculikan, tetapi aktornya tidak ditemukan", ungkap
Komaruddin.
"Sangat perlu Presiden membentuk tim pencari fakta. Kalau (fakta) tidak dibuka
dan pelaku tidak dihukum, negara dalam keadaan bahaya, karena negara dikuasai
kelompok preman dan penegakkan hukum tidak jalan", ucap Frans Magnis
Suseno.
Kebetulan yang mati dalam penyerbuan di Lapas Cebongan itu, berasal dari NTT,
yaitu Yohanes Yan Manbait, Gameliel Yermiyanto Rohi Rewu, Adrianus Candra
Galaya, dan Hendrik Angel Sahetapy.
Keempat warga NTT itu, terduga pelaku pembunuhan Anggota Kopassus,
Karangmenjangan, Surakarta, Sersan Satu Santoso. Diantara empat terduga
pembunuh Sersan Santoso, Juan anggaota Polrestabes Yogyakarta, yang konon
sudah dipecat.
Betapa media massa di Jakarta yang begitu dahsyat dan mengangkat tinggi,
peristiwa penyerbuan Lapas Cebongan yang menewaskan empat orang NTT, yang
diduga melakukan pembunuhan terhadap Anggota Kopassus Sersan Santoso.
Mereka membela habis keempat orang yang terduga pelaku pembunuhan Sersan
Santoso. Media-media yang ada itu, juga mendorong kepada pemerintah dan
Presiden SBY melakukan tindakan tegas, terhadap pelaku penyerbuan Lapas
Cebongan.
Sesungguhnya apa artinya bagi media nasional yang terbit di Jakarta itu, kemudian
seakan keempat orang yang telah tewas di Lapas Cebongan itu seperti "martyr",
yang harus dibela habis.
Mereka seperti orang-orang yang sangat berharga, hanya karena mereka tewas
diserbu dengan menggunakan senjata oleh sejumlah orang yang belum diketahui
identitasnya.
Tetapi, bandingkan dengan mereka yang tewas oleh Densus 88, yang mereka
hanya diberi lebel sebagai "teroris", yang sebagian besar adalah para aktivis
ANALISIS
Tolak SJSN :
Komersialisasi Layanan
Kesehatan
Logika Gendeng
Kapitalisme
Mengeksploitasi
Puluhan Juta Kaum
Lemah Sebagai
Pembantu Rumah
Tangga
TNI-Polri Bertikai dan
Bermasalah Akibat
Presiden
Mengabaikannya
Ketika Para Pendidik Tak
Lagi Jadi Teladan
Antiaging, Komoditi
Kesehatan a la Kapitalis
Menang PILKADA Tolak
Ukur Kemenangan
Dakwah, Benarkah?
Gurita Narkoba Berujung
Legalisasi Kepemilikan
Ganja
Karena Eliyas Bukanlah
Ibas
Translate
Select Language
Gadgets powered by
Terbaru Terpopuler Recent Comment
Tujuh tentara teroris NATO
tewas dalam serangan bom di
Wardak, AfghanistanWARDAK – Sedikitnya tiga tentara
teroris NATO tew as dan dua lainnya menderita luka-luka
dalam serangan bom yang...
Bayi Unta Ini Dibeli Seharga
13 Milyar!UANG sebesar apapun terkadang tidak
senilai dengan apa yang kita beli. Contoh
kasus yang terjadi, seekor bayi unta dijual senilai 5...
Jenderal "Israel" umumkan
akan membangun zona
penyangga setelah Assad
jatuhTEL AVIV - Seorang Jenderal “Israel” telah
mengungkapkan kemungkinan untuk menciptakan zona
penyangga di Suriah...
Sikap Berbeda Atas
Penyerbuan Lapas Cebongan
Dengan Korban Densus 88Jakarta -Semua media besar di Jakarta
menjadikan peristiw a penyerbuan Lembaga
Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta,
sebagai...
Mang Usep, Politikus PKS
Menyerahkan DiriSubang - Mang Usep alias Usep
Ukaryana, politikus Partai Keadilan
Sejahtera (PKS), akhirnya menyerahkan diri ke
Kejaksaan Negeri...
Muslimah Cantik, Menjadikan
Malu Sebagai Mahkota
Kemuliaan“Muslimah cantik, menjadikan malu
sebagai mahkota kemuliaannya…” (SMS dari seorang
sahabat)Membaca SMS di atas, mungkin pada
sebagian...
Inikah Penyebab 4 Tahanan
LP Sleman Ditembak hingga
Tewas?Penyerangan yang dilakukan
sekelompok orang tak dikenal di LP Kelas II Cebongan,
Kabupaten Sleman, DIY, menew askan empat tahanan....
Iran dan Rusia Suplai Dana
dan Senjata ke Rezim SuriahSeorang pilot Suriah yang membelot
mengatakan kepada The Sunday
Telegraph bahw a ia adalah bagian dari armada udara
rezim Suriah yang...
Kisah Mualaf Yang Membuat
Para Muslim Menjadi MaluRasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi
yang dilahirkan dalam keadaan f itrah.
Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya
Yahudi, atau...
04:50 - Iran dan Rusia Su
Kajian Utama Nasional Internasional Analisis Kristologi Konspirasi Mercusuar Contents Wallpaper Islami
Home Daftar Isi About Our Ideology Akhwat Zone Recent Comment Stay Connected
www.globalmuslim.web.id/2013/03/sikap-berbeda-atas-penyerbuan-lapas.html 2/3
Suka 5 TweetTweet 7 1Share :
Islam, mereka yang memiliki cita-cita dan idealisme terhadap prinsip-prinsip Islam,
kemudian tewas dengan sangat mengenaskan oleh Densus 88. Tanpa pernah
dibuktikan secara hukum kejahatan yang mereka lakukan.
Menurut HAM sudah lebih 83 terduga teroris yang tewas di tangan Densus 88,
belum mereka yang disiksa dan penjara. Seakan kalau mereka yang beragama
Islam itu, dibunuh dan dibantai oleh aparat menjadi "given" (dimaklukmi).
Tidak ada satupun media yang membela dan bersifat adil terhadap mereka yang
menjadi terduga teroris. Mereka yang sudah tewas akibat tindakan Densus itu,
kemudia dibenarkan oleh media-media yang ada, dan diberikan opini mereka
sebagai manusia yang palihg jahat, dan berhak dihabisi. Tanpa mengenal belas
kasihan lagi.
Padahal, Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila, menanggapi sikap yang dilakukan
oleh Densus 88, sangat jelas terjadi penghilangan nyawa dengan sewenang-
wenang. Seperti yang terjadi di Poso, dan berbagai penembakan lainnya yang
dilakukan oleh Densus 88. Media-media nasional tidak pernah memberikan opini
yang imbang dan objektif.
Tapi, sekarang dengan kematian empat warga NTT itu, mereka bangkti serentak
dan mengangkat sebagai peristwa yang sangat besar. Bahkan, media seperti
Kompas, mengatakan, seperti "Negara Dalam Bahaya". Tidak pernah mengatakan
tindakan yang dilakukan oleh Densus 88, yang sangat eksessif (berlebihan) itu,
sebagai membahayakan negara.
Media-media yang ada telah bertindak dengan sangat tidak adil, khususnya dalam
memberikan opininya terhadap peristiwa yang menimpa umat Islam dengan
perisitwa yang menimpa orang-orang Kristren, seperti yang terjadi sekarang ini,
yang menimpa empat orang warga NTT, yang menjadi terduga pembunuh anggota
Kopassus Sersan Santoso.
Peristiwa yang menimpa umat Islam selalu diputar-balikkan dengan berbagai opini,
yang kemudian membuat posisi umat Islam menjadi tertuduh, dan fihak yang salah
dan layak dihukum. Bahkan, dihabisi dengan menggunakan kekerasan senjata,
seperti yang terjadi di Poso.
Padahal, di Poso, yang menjadi korban adalah umat Islam. Ratusan umat Islam
tewas dibantai milisi "kelelawar" yang dipimpin Tibo Cs, yang berasal dari NTT.
Tetapi, anehnya sekarang justeru umat Islam yang sekarang dituduh menjadi
pelaku kejahatan, dan melakukan tindak terorisme di Poso.
Kasus kejahatan yang dilakukan milisi kristen tidak pernah diungkap dengan
tuntas, dan justerus ditutupi, dan sekarang yang menjadi tertuduh umat Islam.
Sungguh sangat tragis.
Begitu tidak adilnya media-media kristen dan sekuler menanggapi kasus yang
terjadi terutama, kasus yang dialami umat Islam dengan yang dialami oleh orang-
orang kristen.
Bahkan, kasus yang sangat tidak penting, seperti kasus gereja Yasmin di Bogor
pun, diadukan ke Komisi HAM internasional. Sungguh sangat tidak adil sikap
media-media terhadap kasus Cebongan dibandingkan dengan terduga teroris.
Wallahu'alam.
[www.globalmuslim.web.id]
Tulisan Terkait lainnya:Demokrasi
Inikah Penyebab 4 Tahanan LP Sleman Ditembak hingga Tewas?
DDII Tidak Ikut LPOI dan Tidak Setuju Asas Tunggal Pancasila
Politik Uang, Masalah Sistemik di Alam Demokrasi
Hamburkan Uang Rakyat, DPR Studi Banding RUU Santet Sampai Ke 4 Negara
Dalam 28 Hari, Utang Pemerintah Naik Rp9,12 T
Komnas HAM: Polri jangan asal tuduh pelaku terorisme
Rp 16 T untuk Penyelenggaraan Pemilu 2014!
Istilah “Teroris” jadi Kedok Proposal Proyek Tangan-tangan Tersembunyi di Poso
Pramono: Pengusaha Bisa Habiskan Rp 6 M untuk Jadi Anggota DPR
Densus 88
“Penanganan Terorisme Disinyalir Sebagai Proyek, Mustahil Berucap Allahu Akbarlalu Merampok ”
Terungkap, Densus 88 Tembak Mati 13 Warga Poso Meski Tidak Bersalah
Din tantang Polri buktikan keaslian video dugaan kekerasan Densus 88
Kekejaman Densus 88 bukan desas-desus
Komnas HAM: Polri jangan asal tuduh pelaku terorisme
Isi tuntutan Komnas HAM terkait pelanggaran HAM yang dilakukan Densus 88
Kapolri Jangan Tuli! Camkan Rekomendasi Komnas HAM Terkait Densus 88
Densus 88 Sadis & Tidak Manusiawi, 13 Ditembak Ternyata Bukan DPO
Komnas HAM nyatakan video kekerasan Densus 88 Asli
www.globalmuslim.web.id/2013/03/sikap-berbeda-atas-penyerbuan-lapas.html 3/3
Newer Post Older Post
0 comments for Sikap Berbeda Atas Penyerbuan Lapas Cebongan
Dengan Korban Densus 88
Leave comment
Subscribe by email
Enter your comment...
Comment as: KALAM-UPI (Google) Sign out
Publish Preview
Home
STAY UPDATED
Konferensi Rajab 1432 H Foto Kegiatan
Multimedia Seputar Syariah Tanya
Jawab Kantor Jubir Agenda Dakwah
Tentang Khilafah E-Book Mutabbanats
FEATURED LINKS
Khilafah Movement
Hizbut Tahrir Media Office
Hizbut Tahrir Indonesia
Hizbut Tahrir Pakistan
ADVERTISEMENT
Hak Cipta Hanya Milik Allah SWT, Menyadur dan Menyebarkan isi Website ini Sangat di anjurkan - Template Modification by Jawara.web.id