sifat dan karakteriristik batu bata

7
Sifat dan karakteriristik Batu Bata A.sifat mekanik Sifat mekanis batu bata adalah sifat yang ada pada batu bata jika dibebani atau dipengaruhidengan perlakuan tertentu. Sifat teknis batu bata (Civil Engeneering Materials, 2001), antara lain adalah : 1. Kuat Tekan Batu Bata Kuat tekan batu bata adalah kekuatan tekan maksimum batu bata per satuan luas permukaan yang dibebani. Standar kuat tekan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah sebesar 10,40 MPa. Persamaan yang digunakan dalam menghitung kuat tekan batu bata : C = W/A (lb/in2) 2. Modulus of Rupture Batu Bata Modulus of rupture adalah modulus kegagalan dari batu bata akibat diberi beban maksimum. Standar modulus of rupture batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah sebesar 3,50 MPa. Persamaan yang digunakan dalam menghitung modulus of rupture batu bata adalah: S= 1.50W/bd2(lb/in2) 3. Penyerapan ( absorbtion) Batu Bata Penyerapan (absorbtion) adalah kemampuan maksimum batu bata untuk menyimpan atau menyerap air atau lebih dikenal dengan batu bata yang jenuh air. Standar penyerapan (absorbtion) batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah masing-masing maksimum 13 % dan 17 %. 4. Initial Rate of Suction (IRS) dari Batu Bata Initial Rate of Suction (IRS) adalah kemampuan dari batu bata dalam menyerap air pertama kali dalam satu menit pertama. Hal ini sangat berguna pada saat penentuan kadar air untuk mortar. Standar initial rate of suction (IRS) batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah minimum 30 gr/mnt/30 in2. Persamaan yang digunakan dalam menghitung initial rate of suction (IRS) batu bata adalah : 8 | K S B ’ 1 4 IRS = (m1

Upload: trya-rose-ii

Post on 21-Feb-2016

171 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

izin share

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Dan Karakteriristik Batu Bata

Sifat dan karakteriristik Batu Bata

A.sifat mekanik

Sifat mekanis batu bata adalah sifat yang ada pada batu bata jika dibebani atau dipengaruhidengan perlakuan tertentu. Sifat teknis batu bata (Civil Engeneering Materials, 2001), antara lain adalah : 1. Kuat Tekan Batu Bata Kuat tekan batu bata adalah kekuatan tekan maksimum batu bata per satuan luas permukaan yang dibebani. Standar kuat tekan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah sebesar 10,40 MPa. Persamaan yang digunakan dalam menghitung kuat tekan batu bata : C = W/A (lb/in2) 2. Modulus of Rupture Batu Bata Modulus of rupture adalah modulus kegagalan dari batu bata akibat diberi beban maksimum. Standar modulus of rupture batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah sebesar 3,50 MPa. Persamaan yang digunakan dalam menghitung modulus of rupture batu bata adalah:

S= 1.50W/bd2(lb/in2) 3. Penyerapan ( absorbtion) Batu Bata Penyerapan (absorbtion) adalah kemampuan maksimum batu bata untuk menyimpan atau menyerap air atau lebih dikenal dengan batu bata yang jenuh air. Standar penyerapan (absorbtion) batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah masing-masing maksimum 13 % dan 17 %. 4. Initial Rate of Suction (IRS) dari Batu Bata Initial Rate of Suction (IRS) adalah kemampuan dari batu bata dalam menyerap air pertama kali dalam satu menit pertama. Hal ini sangat berguna pada saat penentuan kadar air untuk mortar. Standar initial rate of suction (IRS) batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 67-03 adalah minimum 30 gr/mnt/30 in2. Persamaan yang digunakan dalam menghitung initial rate of suction (IRS) batu bata adalah :

8 |

K S B ’ 1 4

IRS = (m1

m2) K (7) Karena IRS memiliki satuan gr/mnt/30 in2 atau gr/mnt/193,55 cm2, maka harus dikalikan dengan suatu faktor, yaitu : K = 30/ Luas area atau K= 193,55/ Luas area 5. Kuat Tekan Pasangan Batu Bata (Compressive Strength of Brick Prism) Kuat tekan pasangan batu bata (compressive strength of brick prism) adalah kemampuan maksimum dari pekerjaan pasangan batu bata dengan mortar. Standar prosedur percobaan kuat tekan pasangan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM C 1314-

03, adalah sebagai berikut : fc′

= Pu + W bh(Mpa atau Psi 6. Pemeriksaan Kegagalan Ikatan Pasangan Batu Bata ( Bond Flexure of Brick Prism) Pemeriksaan kegagalan ikatan pasangan batu bata (bond flexure of brick prism) adalah

Page 2: Sifat Dan Karakteriristik Batu Bata

kemampuan menerima beban maksimum dari ikatan antara mortar dan batu bata. Standar prosedur percobaan kegagalan ikatan pasangan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM E 518. Pemeriksaan kegagalan ikatan pasangan batu bata akan menghasilkan nilai modulus of rupture. Secara matematis dapat dihitung dengan rumus berikut : R = ( P + 0,75 Ps ) bd2 (Mpa atau Psi) 7. Pemeriksaan Kuat Lentur Pasangan Batu Bata Pemeriksaan kuat lentur pasangan batu bata adalah kemampuan menerima beban lentur maksimum dari ikatan antara mortar dan batu bata. L = (Pu+W) lbd2 (Mpa atau Psi) 8. Pemeriksaan Kuat Geser Pasangan Batu Bata (Shear Strength of Brick and Mortar) Pemeriksaan kuat geser pasangan batu bata (shear strength of brick and mortar) adalah kemampuan menerima beban geser maksimum dari ikatan antara mortar dan batu bata. Standar prosedur percobaan pemeriksaan kuat geser pasangan batu bata yang disyaratkan oleh ASTM E 519. (Oscar Fitrah

Jenis –jenis batu bata

Batu Bata Tanah Liat, terbuat dari tanah liat dengan 2 kategori yaitu bata biasa dan bata muka.

Bata biasa, memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu, bata ini digunakan untuk dinding dengan menggunakan morta (campuran semen) sebagai pengikat. Bata jenis ini sering disebut sebagai bata merah.

Bata muka, memiliki permukaan yang baik dan licin dan mempunyai warna dan corak yang seragam. Disamping digunakan sebagai dinding juga digunakan sebagai penutup dinding dan sebagai dekorasi.

Batu Bata Pasir – Kapur, sesuai dengan namanya batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1 : 8 serta air yang ditekankan kedalama campuran sehingga membentuk batu bata.

Perbandingan antara batako, bata merah dan bata ringan[sunting | sunting sumber]

Bata merah[sunting | sunting sumber]

Batu bata mentah dijemur sebelum dibakar

Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan dari pada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.

Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material

Page 3: Sifat Dan Karakteriristik Batu Bata

bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api.

Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.

Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.

Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).

Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.

Batako[sunting | sunting sumber]

Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah.

Batako putih (Tras)[sunting | sunting sumber]

Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.

Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

Batako tras = 25 buah

Semen = 0,215 sak

Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3

Batako Semen PC / Batako pres[sunting | sunting sumber]

Page 4: Sifat Dan Karakteriristik Batu Bata

Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.

Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.

Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18-20 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

Batako pres = 15 buah

Semen PC = 0,125 sak

Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3

Bata ringan[sunting | sunting sumber]

Bata ringan atau disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung.

Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.

Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. *Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.

Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:

Bata hebel/celcon = 8 buah

Semen instan = 11,43 kg

Air = 0,15–0,16 liter

Bataton[sunting | sunting sumber]

Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya. Rongganya bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

Page 5: Sifat Dan Karakteriristik Batu Bata

Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.

Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.

Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]