a86 konstruksi batu bata bentuk busur

30
MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001

Upload: lyrama

Post on 02-Jan-2016

191 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

BAG-TKB.004.A-86

28 JAM

Penyusun :

TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001

Page 2: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

1

KEGIATAN BELAJAR 1 MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BAT A

BENTUK BUSUR A. Lembar Informasi

Sebelum memasang pasangan konstruksi batu bata bentuk busur,

perlu ditentukan letak titik pusat lengkung busur terlebih dahulu.

Tujuannya adalah agar lengkung busur yang direncanakan dapat

dikerjakan dengan baik dan benar. Jarak radius lengkung busur

r ditetapkan sebesar 1 ¼ - 1 ½ dari lebar pintu/jendela.

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur didasari atas

pemikiran dari konstruksi pelengkung tiga sendi. Pada konstruksi balok

dengan beban terbagi rata, momen yang timbul akibat beban ditunjukkan

oleh gambar bidang momennya (lihat gambar di bawah)

Gambar 1. Dasar Pemikiran Konstruksi Bentuk Busur.

Bidang Momen

Sumbu balok berimpit dengan garis bidang momen

+

Page 3: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

2

Dalam kenyataannya jarang sekali ditemui, bahkan tidak ada

sumbu balok yang betul-betul berimpit dengan garis tekannya disepanjang

balok tersebut. Usaha maksimum adalah memperkecil jarak garis tekan

dengan sumbu balok sehingga momen yang timbul juga menjadi kecil.

Dengan momen yang kecil ini memungkinkan digunakan bahan yang

hanya kuat menahan tekanan tetapi kurang kuat menahan tarikan, seperti

batu bata, batu kali dan seterusnya.

Oleh karena itu aplikasi dari teori di atas adalah pada penggunaan

pasangan konstruksi batu bata untuk lengkung busur. Bidang momen

beban terbagi rata yang berbentuk lengkung seolah-olah dibalik

kedudukannya menjadi di atas.

Beban yang berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri

yang berada di atas kusen, mengakibatkan kusen mengalami defleksi,

sehingga daun pintu/jendela tidak dapat ditutup. Pasangan konstruksi batu

bata bentuk busur berfungsi memindahkan beban tersebut ke samping

kanan dan ke samping kiri dari kusen, sehingga daun pintu/jendela tidak

terganggu fungsinya apabila ditutupkan.

B. Lembar Kerja

1. Alat

a. Palu besi ¼ kg.

b. Pensil.

c. Unting-unting.

d. Cetok.

e. Pahat bata (Bolster).

f. Waterpass

2. Bahan

a. Kusen pintu/jendela.

b. Benang.

c. Paku reng.

d. Reng kayu 2/3 cm.

Page 4: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

3

e. Adukan (1 kp : 1 sm : 1ps).

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul

(sarung tangan, topi, sepatu dan peralatan kerja yang lain).

b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang

mengganggu pekerjaan.

c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu

dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh

dan mudah dijangkau.

e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan

bersendau gurau.

g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.

h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-

urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera

tanyakan pada pembimbing.

i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling

membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi

kecelakaan

j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang

merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.

4. Langkah Kerja

a. Setelah kusen pintu/jendela terpasang vertikal dan kokoh, tentukan

panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu.

b. Tentukan as pintu pada lebar pintu, pada balok bagian atas pintu

pasang p aku tepat pada as-nya.

c. Pasang unting-unting dari paku kemudian tentukan letak pusat

panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu.

d. Tandai letak pusat r dengan memasang reng pada balok tegak

pintu.

Page 5: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

4

e. Buat pasangan landasan lengkung dari batu bata sesuai dengan

lengkung r yang telah ditentukan.

C. Lembar Latihan

Gambar 2. Gambar Kerja Cara Menentukan Titik Pusat lengkung Busur

Page 6: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

5

KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR

LURUS 1 BATA UNTUK T EMBOK TEBAL ½ BATA

A. Lembar Informasi

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada

pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari

pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang

bekerja pada kusen.

Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.

1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.

2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik

tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari

kusen pintu/jendela.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari

samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga

bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.

4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah

benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun

dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.

5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang

cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.

6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu

kesatuan pasangan yang baik.

7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin

tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.

8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang

dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :

Page 7: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

6

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata

dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.

2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk

tembok tebal 1 bata.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata

untuk tembok tebal 1 bata.

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah

terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur

biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih

baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan

untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang

pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton

bertulang.

B. Lembar Kerja

1. Alat

a. Cetok

b. Meteran/Rol meter

c. Benang dan line bobbins.

d. Penyiku.

e. Unting-unting.

f. Palu/martil ½ kg.

g. Blebes pelurus

h. Cangkul/sekop.

i. Saringan pasir.

j. Bak spesi.

k. Bolster

l. Tongkat ukur.

m. Jointer.

n. Ember.

Page 8: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

7

2. Bahan

a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).

b. Batu bata.

c. Benang

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,

(sarung tangan, topi, sepatu dll).

b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang

mengganggu pekerjaan.

c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu

dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan

mudah dijangkau.

e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan

bersendau gurau.

g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.

h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-

urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera

tanyakan pada pembimbing.

i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling

membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi

kecelakaan

j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang

merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.

4. Langkah Kerja

a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu

bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.

b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.

c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai

tengah.

Page 9: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

8

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.

e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.

C. Lembar Latihan

Gambar 3. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata.

Page 10: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

9

KEGIATAN BELAJAR 3 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA

A. Lembar Informasi

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada

pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari

pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang

bekerja pada kusen.

Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.

1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.

2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik

tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari

kusen pintu/jendela.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari

samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga

bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.

4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah

benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun

dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.

5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang

cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.

6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu

kesatuan pasangan yang baik.

7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin

tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.

8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang

dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :

Page 11: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

10

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata

dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.

2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk

tembok tebal 1 bata.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata

untuk tembok tebal 1 bata

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah

terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur

biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih

baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan

untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang

pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton

bertulang.

B. Lembar Kerja

1. Alat

a. Cetok

b. Meteran/Rol meter

c. Benang dan line bobbins.

d. Penyiku.

e. Unting-unting.

f. Palu/martil ½ kg.

g. Blebes pelurus

h. Cangkul/sekop.

i. Saringan pasir.

j. Bak spesi.

k. Bolster

l. Tongkat ukur.

m. Jointer.

n. Ember.

Page 12: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

11

2. Bahan

a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).

b. Batu bata.

c. Benang

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,

(sarung tangan, topi, sepatu dll).

b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang

mengganggu pekerjaan.

c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu

dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh

dan mudah dijangkau.

e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan

bersendau gurau.

g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.

h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-

urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera

tanyakan pada pembimbing.

i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling

membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi

kecelakaan

j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang

merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.

4. Langkah Kerja

a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu

bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.

b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.

c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai

tengah.

Page 13: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

12

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.

e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.

C. Lembar Latihan

Gambar 4. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½ bata.

Page 14: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

13

KEGIATAN BELAJAR 4 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR

LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA

A. Lembar Informasi

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada

pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari

pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang

bekerja pada kusen.

Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.

1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.

2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik

tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari

kusen pintu/jendela.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari

samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga

bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.

4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah

benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun

dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.

5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang

cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.

6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu

kesatuan pasangan yang baik.

7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin

tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.

8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang

dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :

Page 15: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

14

1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata

dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.

2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk

tembok tebal 1 bata.

3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata

untuk tembok tebal 1 bata

Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah

terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur

biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih

baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan

untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang

pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton

bertulang.

B. Lembar Kerja

1. Alat

a. Cetok

b. Meteran/Rol meter

c. Benang dan line bobbins.

d. Penyiku.

e. Unting-unting.

f. Palu/martil ½ kg.

g. Blebes pelurus

h. Cangkul/sekop.

i. Saringan pasir.

j. Bak spesi.

k. Bolster

l. Tongkat ukur.

m. Jointer.

n. Ember.

Page 16: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

15

2. Bahan

a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).

b. Batu bata.

c. Benang

3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,

(sarung tangan, topi, sepatu dll).

b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang

mengganggu pekerjaan.

c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu

dalam melaksanakan pekerjaan.

d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh

dan mudah dijangkau.

e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan

bersendau gurau.

g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.

h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-

urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera

tanyakan pada pembimbing.

i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling

membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi

kecelakaan

j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang

merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.

4. Langkah Kerja

a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu

bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.

b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.

c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai

tengah.

Page 17: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

16

d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.

e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.

C. Lembar Latihan

Gambar 5. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal 1 bata

Page 18: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

17

LEMBAR EVALUASI

Tes Tertulis

1. Apakah dasar pemikiran dari pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur ? Jelaskan !

2. Berikan alasan kenapa jumlah bilangan bata yang dipasang pada

konstruksi batu bata bentuk busur harus ganjil ?

3. Sebutkan urut-urutan (cara) pemasangan konstruksi batu bata bentuk

busur di atas kusen pintu/jendela ?

4. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya,

Jelaskan !

5. Tepatkah untuk bentang lebih dari 1 meter dipasang konstruksi batu

bata bentuk busur ? Jelaskan !

Hasil Keterampilan

1. Cara menggunakan alat : 20 %.

2. Sistematika kerja : 20 %.

3. Perhatian terhadap keselamatan kerja : 10 %.

4. Sikap kerja : 10 %.

5. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan : 15 %.

6. Hasil pekerjaan meliputi :

a. Ketegakan busur : 5 %.

b. Kelurusan pasangan : 5 %.

c. Ukuran pasangan : 5 %.

d. Susunan batu bata dan kerapian siar : 5 %.

e. Kebersihan : 5 %.

Jumlah 100 %

Page 19: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

18

LEMBAR KUNCI JAWABAN

Tes Tertulis

1. Dasar pemikiran pasangan konstruksi batu bata bentuk busur ialah

Konstruksi lengkung tiga sendi.

Penjelasan : Pada beban merata yang dilimpahkan pada batang kusen

atas akan membentuk bidang momen berbentuk lengkung. Bidang

momen bentuk lengkung ini posisinya dibalik ke atas, sehingga

membentuk bidang busur. Bidang busur inilah yang digunakan sebagai

konstruksi pasangan batu bata bentuk busur. Karena pada dasarnya

lengkung busur yang dibalik ke atas setelah dibebani dengan berat

tembok sebagai beban merata, momennya mendekati nol. Sedangkan

untuk pasangan batu bata tidak kuat menahan tarikan, sehingga cocok

bila diaplikasikan pada permasalahan ini.

2. Pada konstruksi batu bata bentuk busur Jumlah bilangan bata harus

ganjil, karena bilangan ganjil untuk bata terakhir berfungsi sebagai

pengunci pasangan batu bata dan membuat rapi pasangan dalam

bentuk yang simetris baik kekanan maupun kekiri.

3. Pemasangan konstruksi batu bata bentuk busur di atas kusen

pintu/jendela adalah pasangan dimulai dari sisi kiri dan sisi kanan

secara bersamaan kemudian diakhiri pada pemasangan bata pengunci

ditengah-tengah pasangan bentuk busur.

4. Adukan untuk pasangan busur yang lebih baik (keras) dari adukan

pasangan batu bata bertujuan agar pasangan batu bata bentuk busur

kedudukannya lebih kompak (stabil), karena susunan batu bata bentuk

busur posisinya berlainan dengan posisi batu pada pasangan tembok.

5. Tidak, karena bentang lebih besar dari 1 meter sudah melebihi dari

standar ukuran yang telah ditentukan. Lebih baik dipasang balok latei

di atas kusen pintu/jendela bila bentang lebih besar dar 1 meter.

Page 20: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

19

DAFTAR PUSTAKA

Department Of Labour and Immigration. 1975. “Basic Trade Manual, 13-1 Bricklaying Fundamentals”. Canberra : Australian Government Publishing Service.

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 1988. “Kumpulan Job

Sheet Penataran Dosen FPTK IKIP Jakarta-Surabaya-Ujung Pandang Di FPTK IKIP Yogyakarta”. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta.

Soegeng Djojowirono 1988. “Konstruksi Bangunan Gedung”.

Yogyakarta : Biro penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakara.

Page 21: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

ii

KATA PENGANTAR

Modul dengan judul “Memasang Konstruksi Batu Bata Bentuk

Busur” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan

praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk

membentuk salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan

Pasangan Batu.

Modul ini mengetengahkan pasangan konstruksi batu bata bentuk

busur. Pengertian pasangan batu bata bentuk busur tidak harus

membentuk suatu pasangan batu bata yang berbentuk lengkung.

Pasangan rolag lurus di atas kusen dengan titik pusat tertentu juga bisa

dikatakan bentuk busur. Konstruksi pasangan batu bata bentuk busur

biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu, kusen

jendela atau diantara ujung (kop) dua tembok. Tujuan dari pasangan ini

untuk mengurangi, menghilangkan atau mendistribusikan gaya desak

yang bekerja pada kusen ke sisi-sisi tembok disampingnya. Beban yang

berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri yang berada di atas

kusen mengakibatkan kusen mengalami defleksi. Akibat defleksi ini daun

pintu/daun jendela tidak dapat ditutup. Untuk mengatasinya maka dibuat

pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. Dengan adanya konstruksi

pasangan batu bata bentuk busur diharapkan fungsi daun pintu/daun

jendela tidak terganggu, dapat ditutup dengan baik dan mudah. Modul ini

terkait dengan beberapa modul lain yang membahas pasangan tembok

baik ikatan setengah bata maupun satu bata, pasangan kusen pada

dinding batu bata.

Dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat melaksanakan

praktik tanpa harus banyak dibantu oleh Instruktur.

Tim Penyusun

Page 22: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

iii

DESKRIPSI JUDUL

Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar. Keempat kegiatan

belajar tersebut adalah: (1) Menentukan Titik Pusat Pasangan Batu Bata

Bentuk Busur, (2) Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lurus 1

Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (3) Memasang Pasangan Batu Bata

Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (4)

Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk

Tembok Tebal 1 Bata.

Kegiatan belajar 1, membahas tentang bagaimana cara

menentukan titik pusat pasangan batu bata bentuk busur. Kegiatan ini

merupakan langkah awal dari segala macam bentuk konstruksi pasangan

batu bata bentuk busur dan sangat menentukan tingkat kerapian

pasangannnya. Kegiatan belajar 2, membahas tentang bagaimana cara

memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok

tebal ½ bata. Kegiatan belajar 3, membahas tentang bagaimana cara

memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk

tembok tebal ½ bata. Kegiatan belajar 4, membahas tentang bagaimana

cara memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk

tembok tebal 1 bata.

Page 23: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

iv

PETA KEDUDUKAN MODUL

Page 24: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

v

PRASYARAT

Untuk melaksanakan modul dengan judul Memasang Konstruksi

Batu Bata Bentuk Busur memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki

peserta diklat, yaitu :

1. Peserta diklat telah menguasai cara-cara membuat adukan untuk

pasangan.

2. Peserta diklat telah menguasai cara-cara melukis bentuk busur baik

tembereng maupun ½ lingkaran.

3. Peserta diklat telah menguasai cara-cara pemasangan tembok baik

ikatan ½ bata maupun 1 bata.

4. Peserta diklat telah menguasai cara-cara memasang kusen pada

dinding/jendela.

Page 25: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

vi

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL MODUL ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DESKRIPSI JUDUL ..................................................................................... iii

PETA KEDUDUKAN MODUL .................................................................... iv

PRASYARAT ................................................................................................ v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

PERISTILAHAN/GLOSSARY .................................................................... viii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................... ix

TUJUAN ......................................................................................................... x

KEGIATAN BELAJAR 1

MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BATA BENTUK

BUSUR ........................................................................................................... 1

A. Lembar Informasi ............................................................................. 1

B. Lembar Kerja .................................................................................... 2

C. Lembar Latihan ................................................................................. 4

KEGIATAN BELAJAR 2

MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LURUS

1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA ............................................ 5

A. Lembar Informasi ............................................................................. 5

B. Lembar Kerja .................................................................................... 6

C. Lembar Latihan ................................................................................. 8

KEGIATAN BELAJAR 3 :

MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG

1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA ............................................ 9

A. Lembar Informasi ............................................................................. 9

B. Lembar Kerja .................................................................................... 10

C. Lembar Latihan ................................................................................. 12

Page 26: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

vii

Halaman KEGIATAN BELAJAR 4 :

MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG

1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA ............................................. 13

A. Lembar Informasi ............................................................................. 13

B. Lembar Kerja .................................................................................... 14

C. Lembar Latihan ................................................................................. 16

LEMBAR EVALUASI ................................................................................... 17

LEMBAR KUNCI JAWABAN ...................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

Page 27: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

viii

PERISTILAHAN/GLOSSARY

Lengkung Busur : Suatu bentuk kelengkungan dengan ukuran panjang

jari-jari (r) tertentu.

Bidang Momen : Hasil kali antara gaya dengan jarak tegak lurus dari

gaya tersebut pada sebuah titik tinjau.

Defleksi : Penurunan struktur akibat muatan/beban diatasnya

pada balok dengan bentang tertentu yang ditumpu

pada ujung-ujung balok te rsebut.

Page 28: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

ix

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Bagaimana kabar peserta diklat ? Mudah-mudahan peserta diklat

dalam keadaan sehat sehingga bisa meneruskan mempelajari modul ini.

Pada bahasan ini peserta diklat diajak untuk mempelajari dan

mempraktekkan 4 (empat) kegiatan belajar yaitu: (1) Menentukan titik

pusat pasangan batu bata bentuk busur, (2) Memasang pasangan batu

bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata, (3) Memasang

pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½

bata, (4) Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata

untuk tembok tebal 1 bata.

Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat

(1) menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus

(1¼ - 1½) b dengan benar, (2) menentukan letak titik as jari-jari bidang

busur dengan benar, (3) membuat cetakan busur bentuk lengkung dari

pasangan batu dengan benar, (4) memasang konstruksi pasangan batu

bata bentuk busur dengan benar. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut

kamu perlu mempelajari modul ini dengan cermat serta

mempraktekkannya.

Waktu yang disediakan untuk mempelajari modul ini adalah 28 x 50

menit (28 jam tatap muka) termasuk mengerjakan tes.

Setelah menerima modul ini segeralah peserta diklat mempelajari

dan mengerjakan perintah-perintah pada setiap kegiatan. Dalam

melaksanakan praktek bentuklan 1 group yang terdiri dari 3 - 4 peserta

diklat, kemudian bekerjalah secara bersama-sama.

Selamat belajar, semoga berhasil !

Page 29: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

x

TUJUAN

A. Tujuan Akhir :

Setelah selesai mengikuti dan mempraktekkan pelajaran

pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai diharapkan

peserta diklat dapat :

1. Mengetahui tentang cara-cara menentukan as busur pada pasangan

konstruksi batu bata bentuk busur.

2. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat cetakan busur.

3. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat pasangan

konstruksi batu bata bentuk busur.

4. Mengetahui fungsi pasangan konstruksi batu bata bentuk busur.

B. Tujuan Antara :

Setelah selesai mempelajari dan mempraktekkan pelajaran

pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai dan benar

diharapkan peserta diklat dapat :

1. Menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus :

(1 ¼ - 1 ½ ) b dengan benar.

2. Menentukan letak titik as jari-jari bidang busur dengan benar.

3. Membuat cetakan dari pasangan batu dengan benar.

4. Memasang konstruksi pasangan batu bata bentuk busur dengan

benar.

Page 30: a86 Konstruksi Batu Bata Bentuk Busur

iv

PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Konstruksi Bangunan

Tingkat I Tingkat II Tingkat III BAG-TGB.001.A BAG-TKB.004.A BAG-TKB.010.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TKB.004.A-85 BAG-TKB.010.A-105 BAG-TKB.004.A-86 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TKB.004.A-87 BAG-TKB.010.A-106 BAG-TKB.004.A-88 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TKB.004.A-89 BAG-TKB.010.A-107 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TKB.005.A BAG-TKB.010.A-108 BAG-TGB.001.A-05 BAG-TKB.005.A-90 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TKB.011.A BAG-TGB.001.A-07 BAG-TKB.005.A-91 BAG-TKB.011.A-109 BAG-TSP.001.A BAG-TKB.005.A-92 BAG-TKB.011.A-110 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TKB.005.A-93 BAG-TKB.011.A-111 BAG-TKB.001.A BAG-TKB.001.A-71 BAG-TKB.005.A-94 BAG-TKB.011.A-112 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.006.A BAG-TKB.011.A-113 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TKB.006.A-95 BAG-TKB.001.A-75 BAG-TKB.011.A-114 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.006.A-96 BAG-TKB.011.A-115 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.007.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.007.A-97 BAG-TKB.011.A-116 BAG-TKB.007.A-98 BAG-TKB.002.A-78 BAG-TKB.007.A-99 BAG-TKB.011.A-117 BAG-TKB.007.A-100 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.012.A BAG-TKB.008.A BAG-TKB.012.A-118 BAG-TKB.002.A-80 BAG-TKB.008.A-101 BAG-TKB.012.A-119

BAG-TKB.002.A-81

BAG-TKB.008.A-102

BAG-TKB.012.A-120 BAG-TKB.003.A BAG-TKB.009.A BAG-TKB.003.A-82 BAG-TKB.009.A-103 BAG-TKB.013.A BAG-TKB.013.A-121 BAG-TKB.003.A-83 BAG-TKB.009.A-104 BAG-TKB.013.A-122 BAG-TKB.003.A-84 BAG-TKB.013.A-123 BAG-TKB.013.A-124 BAG-TKB.014.A BAG-TKB.014.A-125 BAG-TKB.014.A-126 BAG-TKB.014.A-127 BAG-TKB.014.A-128

Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan TSP : Program Teknik Survai dan Pemetaan TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi

Bangunan TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat