dinding batu bata

Upload: sekar-nurhayuningtyas-s

Post on 07-Jan-2016

266 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Batu Bata

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

DEFINISI DINDING

1.1 Definisi Dinding Laxical

Dinding 1 /dinding / n penutup sisi samping (penyekat) ruang, rumah, bilik, dsb (dibuat) dr papan, anyaman bambu, tembok, dsb: -- nya terbuat dr papan;-- teretas, tangga terpasang, pb 1 sudah nyata (terbukti) bahwa seseorang kecurian; 2 sesuatu yg telah cukup buktinya;-- sekat Kap dinding tegak, baik melintang maupun membujur yg memisahkan ruang satu dng ruang lainnya;

berdinding /berdinding/ v memakai dinding: rumah itu beratap seng dan ~ papan;

mendinding /mendinding/ v 1 menjadi dinding (penyekat, pelindung, dsb) sbg dinding: bukti-bukti itu ~ sekeliling kita; 2 menghalangi; melindungi: ia ~ matanya dng kacamata hitam supaya tidak silau;

mendindingi /mendindingi/ v 1 memberi berdinding; memasang dinding pd: ayah membeli batu untuk ~ kamar mandi; 2 menghalangi; merintangi; menahan: uang jaminan bagi penduduk baru DKI dimaksudkan untuk ~ urbanisasi;

terdinding /terdinding/ v 1 tertutup dng dinding; tersekat; terlindungi; 2 terhalangi; terhambat: keduanya saling mencintai, tetapi ~ oleh perbedaan agama;

pendinding /pendinding/ n alat untuk mendindingi (menutup, menyekat, melindungi, dsb);kain ~ miang, uang ~ malu, pb segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir;

pendindingan /pendindingan/ n proses, cara, perbuatan mendinding

(mendindingkan)

(Sumber: KBBI Online/kbbi.web.id)

Contoh Dinding

1.2 Definisi Gramatical

1. Batu bata merahmerupakan salah satu bahanmaterialsebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat daritanah liatyang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru sepertigipsum,bambuyang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secaraarsitektur lebih indah.

2. Batu bata adalah batuan yang terbuat dari tanah hitam atau tanah merah. Bahan baku didapat dari tanah pertanian yang disewa oleh pihak pengrajin batu bata atau pengepul dengan perjanjian tanah tersebut disewa untuk diambil tanahnya dengan luas, harga dan lama waktu sewa. Namun ada pula pengepul yang memiliki tanah pertanian sendiri sehingga tidak perlu menyewa pada orang lain.suhu daerah tersebut sekitar 35oC, dengan suhu yang lumayan panas dibandingkan dengan di daerah gresik yang suhunya sekitar 30oC pada waktu cuaca normal atau cerah.

3. Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding.

BAB II

MENGENAL BATU BATA

2.1 Definisi Dinding Bata

Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya dalam konstruksi dinding. (http://zulfatahahmad.blogspot.com, 2013)

Dinding bata terdiri dari blok modular yang terikat oleh adukan semen untuk membentuk dinding yang kuat, tahan api, dan efesien secara struktural dalam menahan tekanan. (Ching, Francis, 2001)

2.2 Bahan Baku Pembuatan Data

Bahan-bahan pembuatan bata adalah sebagai berikut :

1. Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.

(Sumber : assets.kompas.com)

Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga dicampur padabatu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbak

Sumber : upload.wikimedia.org

3. Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau, kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu dalamproses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu merah.

Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah dicampur dengan sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya.

Sumber : 1.bp.blogspot.com

2.3 Ragam Jenis Bata

Secara umum batu bata dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu

1. Batu bata tanah liat

Batu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2 kategori utama, yaitu bata biasa dan bata muka. Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan untuk dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah. Bata muka memiliki permukaan yang licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi.

2. Batu bata pasir-Kapur

Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan perbandingan 1:8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga membentuk bata yang sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan kekuatan tinggi.

Sumber : batubata-kalianda.blogspot.comSecara proses pembuatannya, ada 2 jenis batu bata, yaitu:

1. Batu bata konvensional

Batu bata ini dibuat dengan cara tradisional dan menggunakan alat-alat yang sederhana. Tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan, diberi sedikit air dan selanjutnya dicetak menjadi bentuk kotak-kotak. Cetakan batu bata biasanya terbuat dari kayu yang secara sederhana dibuat menjadi kotak.

Adonan yang telah dicetak, dikeluarkan dan dijemur di bawah matahari sampai kering. Batu bata yang sudah kering kemudian disusun menyerupai bangunan yang tinggi kemudian dibakar dalam jangka waktu yang cukup lama, kurang lebih selama 1 hari sampai batu terlihat hangus. Suhu api pada saat pembakaran dapat mencapai 1000 derajat Celcius. Dalam pembakaran batu bata biasa menggunakan rumput atau sekam yang akan membuat batu bata memilki lubang-lubang kecil menyerupai pori-pori.

Salah satu ciri dari batu bata konvensional adalah bentuk yang tidak selalu sama, tidak rapi dan bertekstur kasar. Ini dapat dipahami karena pembuatan batu bata konvensional menggunakan alat-alat yang sederhana dan lebih mengutamakan sumber daya manusia dalam pembuatannya.

2. Batu bata pres

Pembuatan batu-bata ini menggunakan bantuan mesin-mesin. Hasilnya adalah batu-bata yang memiliki tekstur halus, memiliki ukuran yang sama dan terlihat lebih rapi.

2.4 Susunan Batu Bata

1. Susunan Bata 1/2 batu

2. Susunan Bata 1 batu

3. Susunan 1 (satu setengah) batu

(Sumber: n0vitasari.files.wordpress.com)2.5 Ragam Sambungan Batu Bata

1. Sambungan bata "siku" 1/2 batu

2. Sambungan bata "siku" satu batu

3. Sambungan bata "siku" 1 (satu setengah) batu

4. Sambungan bata "siku" + 1 batu

5. Sambungan bata "siku" + 1 1/2 batu

6. Sambungan bata "siku" 1 + 1 batu

(Sumber: n0vitasari.files.wordpress.com)

2.6 Berbagai jenis pasangan bata

2.6.1 Ikatan setengah bata

Ikatan setengah bata adalah ikatan yang paling ekonomis karena di sini kerugian yang ditimbulkan oleh pemotongan bata akan terbukti sangat minim dan karena jumlah siara tegak tidaklah begitu banyak penggunaan mortar (adukan semen) pun akan berkurang. Sedapat mungkin ukuran strek harus sama panjang, agar siar-siar tegak dapat diberi ketebalan yang seragam. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.2 Ikatan klesor

Pada ikatan ini akan terjadi lebih banyak kerugian sebagai akibat dari pemotongan bata, dengan dipasangnya sejumlah tigaklesor di betulan sudut-sudut. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.3 Ikatan liar

Ikatan ini merupakan sebuah ikatan yang tidak beraturan, yang terutama sekali banyak digunakan pada tahun-tahun pertama setelah Perang Dunia ke-2. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.4 Ikatan berdiri atau ikatan tegak

Ikatan ini adalah ikatan untuk dinding-dinding satu bata dalam bentuknya yang paling sederhana. Ikatan berdiri mengandung arti bahwa semua strek yang terdapat dalam lapisan yang sama, mempunyai arah yang sama pula. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.5 Ikatan silang

Ikatan silang adalah ikatan yang paling kokoh yang dapat kita gunakan untuk kerka tembok. Ikatan ini tidak banyak berbeda dari ikatan beridir, namun dalam lapisan-lapisan kop semua kop berada lurus satu di atas lainnya. Lapisan-lapisan strek selalu menonjol setengah bata dibanding lapisan strek sebelumnya. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.6 Ikatan Vlam

Ikatan ini membutuhkan dua pertiga bagian dari seluruh jumlah bata selaku penampak-penampak muka; dengan demikian dinding ini merupakan yang paling tepat untuk kerja tembok yang harus bersih di kedua sisi, seperti misalnya benteng-benteng kebun. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.7 Ikatan rantai

Ikatan ini akan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena pemotongan dan patahan-patahan dibanding pada ikatan setengah bata dan ikatan klesor. Selain itu, kita juga membutuhkan banyak spesi. Pada dinding-dinding satu bata kita membutuhkan tiga perlima bagian dari seluruh jumlah bata untuk penampak-penampak muka. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.8 Ikatan kop

Ikatan ini memungkinkan kita untuk melaksanakan kerja tembok yang bersih dikedua sisinya, asalkan saja kita menggunakan sejumlah bata yang mempunyai ukuran panjang sama. Terutama sekali kita menggunakan ikatan ini pada fondasi, benteng-benteng kebun, dinding-dinding kelder dan bagian-bagian tembokan yang bulat, karena ikatan ini merupakan sebuah ikatan yang sangat kokoh. (Ilmu Bangunan II, 1982)

2.6.9 Ikatan Inggris

Ikatan ini diperoleh dengan cara memasang bata dengan arah memanjang pada setiap lapisan pertama, lapisan ketiga, lapis lima, dan seterusnya., kemudian memasang bata arah melebar pada setiap lapis kedua, lapis keempat, lapis keenam dan seterusnya dengan sisipam bata 1/4, setelah bata arah melebar pada kedua ujung pasangan atau sebaliknya sehingga membentuk ikatan 1/4. ikatan ini bisa dikembangkan menjadi dua macam, yakni ikatan silang dan ikatan tegak dan biasanya digunakan untuk tebal pasangan satu bata atau 23cm, 1 1/2 bata atau 35cm, dan seterusnya.

2.6.10 Ikatan Belanda

Ikatan ini diperoleh dengan cara memasang bata arah melebar pada setiap lapis pertama, lapis ketiga, lapis kelima dan seterusnya, kemudian memasang bata arah memanjang, seterusnya dengan bata 3/4 bata kedua ujung pasangan atau sebaliknya sehingga membentuk ikatan 1/4.

2.7 Perkuatan-perkuatan dinding

2.7.1 Perkuatan setengah bata dengan tiga kop dalam dinding setengah bata

2.7.2 Perkuatan dinding setengah bata dengan lima kop

Untuk mendapatkan suatu ikatan yang baik, dalam kedua lapisan yang saling berbatasan kita harus menggunakan banyak tiga klesor, yang akan banyak menimbulkan kerugian karena patahan-patahan dan pemotongan bata.

2.7.3 Perkuatan dinding setengah-satu bata dengan empat kop

Dinding setengah bata beralih ke dalam sebuah dinding satu bata.

2.8 Pemberian Siar

Siar adalah adukan setebal 1cm yang melekatkan bata satu dengan yang lain. (www.ilmu-konstruksi.blogspot.com, 2013)

Sewaktu tukang tembok dengan sedikit penekanan meletekkan sebuah bata pada tempatnya, sebagian spesi akan tersedak ke luar dari sisi-sisi bata; ini adalah apa yang dinamakan janggut, yang segera harus dihilangkan. Setelah tembokan mengering, siar-siar hendaknya dikorek sampai kedalaman yang memaadai dan dibersihkan dengan sebuah sikat keras, sehingga siar yang sesungguhnya dapat dikerjakan kemudian.

Setelah tembokan dikorek dan disikat hingga bersih, kita harus menunggu sedikitnya tiga sampao empat hari sebelum kita dapat menyiar. Adukan biasa akan terlampau kasar dan terlalu banyak bercampur kapur dan karenanya akan sukar digunakan untuk kerja siar.

BAB III

PRINSIP PEMASANGAN BATU BATA

3.1 Tidak Boleh Menerus

Tidak boleh ada perekat-tegak yang merupakan satu garis lurus menerus dari bawah sampai atas.

3.2 Ketebalan Spasi

Tebal perekat pasangan bata umumnya tipis, yaitu antara 1 1,5 cm.

3.3 Tidak Boleh Pecah

Bata dengan kualitas bagus tidak akan pecah bila diinjak dan dalam penggunaannya pun harus menggunakan bata utuh bukan yang pecah.

3.4 Perkuatan Dinding Batu Bata

Untuk menjaga agar dinding pasangan batu bata kuat berdiri maka hal yang perlu diperhatikan adalah dengan memasang kolom-kolom praktis.

BAB IV

TEKNIK PEMASANGAN BATU BATA

4.1 Alat yang Digunakan

1. Alat-alat untuk persiapan pekerjaan :

1) Bak/drum perendam bata.

2) Bak/drum penampung air.

3) Saringan pasir (dari anyaman kawat).

4) Kotak penakar bahan.

5) Alat pengangkut bahan (kereta dorong).

2. Alat-alat untuk pengadukan mortar :

1) Sekop pengaduk.

Modul C-1_7 6. Teknologi Pasangan Bata dan Plesteran

2) Wadah/kotak pengaduk manual, atau.

3) Mesin pengaduk.

4) Cangkul pengaduk.

3. Alat-alat untuk pasangan bata :

1) Alat pengangkut adukan (kotak, ember, kereta dorong).

2) Wadah adukan (drum, kotak).

3) Sendok aduk.

4) Palu pemotong bata.

5) Profil kayu.

6) Penarik benang kayu/pelat logam.

7) Mistar kontrol.

8) Sifat datar (water pass/slang).

9) Unting-unting.

10) Penahan lendutan dari logam.

4.2 Pemasangan Lurus

4.3 Pemasangan Siku

4.4 Pemasangan dua sudut dan silang

Dua sudut

Silang

4.5 Perkuatan Antar Sambungan

Dinding bata yang diperkuat memanfaatkan tulang baja yang disisipkan dengan sambungan dan celah berisi mortar untuk membantu menahan tegangan.

4.6 Batas Ketinggian Pemasangan

Pekerjaan pasangan bata dalam 1 hari sebaiknya tidak lebih dari 1 meter tinggi, hal ini untuk mencegah agar perekat datar yang berada di bawah yang belum mengeras, tidak melorot keluar.

BAB V

CONTOH PEMASANGAN BATU BATA

5.1 Deskripsi Bangunan

Alamatnya terletak Di Jl. Tengger Selatan no. 16, Berlantai 2, bahan dinding batubata dan batako. Harga batu bata yang terpakai pada bangunan tersebut mencapai 750/buah disusul dengan batako yang harganya mencapai 1.700/buah.

5.2 Foto-foto Susunan Batu Bata

5.3 Foto-foto Ragam Sambungan Bata

BAB VI

ANALISA PEMASANGAN BATU BATA PADA RUMAH BERTINGKAT DI JL. TIRTO AGUNG

6.1 Terapan yang benar

Cara pemasangan batu bata yang benar adalah dengan cara disusun dari alur stretcher yang saling bertumpuk silang / batu bata disusun dengan susunan tidak sejajar.

6.2 Terapan yang salah

Cara pemasangan batu bata yang salah adalah dengan cara menyusun batu bata dengan alur yang sejajar dengan semua sambungan head diluruskan secara vertikal.

(Sumber : Ching, D.K. Ilustrasi Konstruksi Bangunan : Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga. 2003)

Gb. 1 & Gb. 2 bata terpotong dan dibiarkan menerus

(Jl. Ngesrep Dalam 3 & Tembalang Selatan V)

CONTOH KESALAHAN PEMASANGAN BATA

6.3 Solusi Mengatasi Kesalahan

Kesalahan pada pemasangan batu bata adalah menyusun batu bata dengan alur strecther yang sejajar dengan semua sambungan head diluruskan secara vertikal. Karena semua unitnya tidak saling bertumpuk/bersilangan, maka dibutuhkan penguat sambungan horisontal pada dinding yang tidak diperkuat.

BAB VII

APLIKASI SEPUTAR PELOBANGAN DINDING PADA BANGUNAN-BANGUNAN DI KAWASAN KOTA LAMA

7.1 PELOBANGAN PINTU

7.2 PELOBANGAN JENDELA

7.3 PELOBANGAN VENTILASI

7.4 PELOBANGAN ANTAR RUANG

Phrase

Inggris : wall

Latin : murus

Perancis : mur

Belanda : baksteen

Italia : muro

Jerman : wand

Jawa : balowarti

Portugis : tijolo

Vietnam : gach

Spanyol : pared

(Sumber: translate.google.co.id)

Sumber : batubatamerah-online.blogspot.com

Gb. 3 bata dipasang menerus

(Jl. Tusam Timur I No 8)

Gb. 4 bata dipasang menerus

(Jl. Sumurboto 2)