pengujian batu bata

Upload: rahmat-tirta

Post on 16-Oct-2015

245 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Laporan Hasil Pengujian Batu Bata, Politeknik Negeri Ujung Pandang.Pengujian Bata Merah: 1. Pengujian ukuran bata merah2. Pengujian absorsi3. Pengujian bobot isi4. Pengujian kadar garam5. Pengujian daya hisab

TRANSCRIPT

JURUSAN TEKNIK SIPIL KELOMPOK 1POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2A GEDUNG / 2014

JOB 1UKURAN DAN TAMPAK LUAR BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk melakukan prosedur pengujian batu bata dan ukuran batu bata dengan benar.2. Untuk menentukan mutu dari batu bata berdasarkan ukuran dan tampak luar.3. Untuk mengetahui jumlah batu bata yang akan digunakan.

B. DASAR TEORIBatu bata adalah material yang terbuat dari tanah liat yang dicetak sampai berbentuk persegi panjang. Pengujian batu bata meliputi :1. Pengujian ukuran berdasarkan panjang, lebar, tebal dan beratUkuran bata merah yang sesuai dengan standar ada 2 (dua) macam, yaitu:a. Bata merah : panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mmb. Bata merah : panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm.Penyimpangan maksimum yang diperbolehkan sebesar: Panjang maksimum 3% Lebar maksimum 4% Tebal maksimum 5%Tetapi antara bata ukuran terbesar dan terkecil selisih maksimum yang diperbolehkan ialah untuk panjang 10 mm, lebar 5 mm, tebal 4 mm. Jumlah penyimpangan tiap mutu bata sebesar:a. Bata merah tingkat I : tidak ada yang menyimpang.b. Bata merah tingkat II : satu buah dari sepuluh benda uji.c. Bata merah tingkat III : yang buah dari sepuluh benda uji.Untuk pengujian berat, masing-masing batu bata mempunyai berat dalam keadaan kering udara di dalam ruang pengujian. Dari hasil penimbangan dihitung nilai rata-rata yang dinyatakan dalam Kg.2. Pengujian tampak luar berdasarkan bidang-bidangnya, rusuk-rusuknya, warna dan penampangnya.a. Uji warna dan penampang bataUntuk pengujian warna dan retak-retak dengan mengambil warna dan permukaan bata serta keretakan yang terdapat pada penampang potongan bata. Warna dinyatakan dengan merah tua, merah muda, kekuning-kuningan, kemerah-merahan, keabu-abuan, dan sebagainya. Warna pada belahan merata atau tidak, mengandung butir-butir kasar atau tidak, serta rongga-rongga di dalamnya. b. Uji bentukUntuk pengujian tampak luar dinyatakan dengan bidang-bidangnya rata atau tidak rata, menunjukkan retak-retak atau tidak, rusuk-rusuknya siku dan tajam atau tidak, rapuh atau tidak.Untuk mengetahui hal tersebut di atas, digunakan alat penyiku yang akhirnya disimpulkan bentuk yang tidak sempurna ada berapa % dari jumlah yang diperiksa.C. ALAT DAN BAHAN0. Alat 1. Jangka sorong / mistar baja1. Mesin gergaji pemotong bata1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram1. Siku baja0. Bahan1. 10 buah batu bata

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Mengukur batu bata arah memanjang, melebar, dan tebal pada tiga sisi yang berbeda dan hasilnya dirata-ratakan.

Pengukuran LebarPengukuran Panjang

Pengukuran Tebal

3. Menimbang satu persatu batu bata dan mencatat hasilnya kemudian dirata-ratakan.4. Memotong batu bata menjadi dua bagian yang sama kemudian melihat warna bata pada bagian yang dipotong.5. Memeriksa bentuk keadaan permukaan batu bata yaitu :a. Bidang datarb. Kesikuan rusuk-rusuknyac. Kekuatan rusuk-rusuknyad. KeretakanKemudian menghitung persentase batu bata yang tidak sempurna dari jumlah yang diperiksa.

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Berdasarkan UkuranNo.UKURAN (mm)

PanjangLebarTebal

IIIIIIIIIIIIIIIIII

1193191190898989373736

218919018889898936,53738

319018918987878837,538,538,5

4189188186898788373835,5

5186185186908989373635,5

61901901898989903839,537,5

7188187187888788373838

8187187188898888393937,5

9190189189929192373937

1018818818990888938,538,538

Tabel 2 Data Hasil Pengujian BeratNoBerat (gr)

11005,8

2984,0

31010,3

4991,2

5996,8

61014,3

71017,8

81007,1

91072,7

101044,5

Tabel 3 Data Hasil Pengujian Tampak Luar (Bidang-bidang)No12345678910

Rata

Tak Rata

Tabel 4 Data Hasil Pengujian Tampak Luar (Rusuk-rusuk)No12345678910

Siku

Tak Siku

Tajam

Tak Tajam

Rapuh

Kuat

Tabel 5 Data Hasil Pengujian Tampak Luar (Warna)NoWarna

1Kekuning-kuningan

2Kekuning-kuningan

3Kekuning-kuningan

4Merah muda

5Merah keabu-abuan

6Merah muda

7Kekuning-kuningan

8Merah muda

9Merah muda

10Merah tua

Tabel 6 Data Hasil Pengujian Tampak Luar (Penampang)No12345678910

Tak Retak

Retak

Berongga50%40%30%50%10%40%10%20%20%20%

Tak Halus

Halus

Tak Rata

Rata

2. PerhitunganX= S= Ukuran standar batu bata XDimana :X= Nilai rata-rata hasil pengukuranS= Simpangan hasil pengukuranUkuran standar bata (P = 230 mm, L = 110 mm, T = 50 mm)

Batu Bata I (contoh perhitungan) PanjangX= = = 191,3 mmS= 230 191,3 = 38,67 mm LebarX= = = 89 mmS= 110 89 = 21 mm TebalX= = = 36,67 mmS= 50 36,6 = 13,4 mm

Tabel 7 Data Hasil Perhitungan Berdasarkan Ukuran

F. KESIMPULAN1. Dari hasil pengukuran 10 sampel batu bata diperoleh :a. Penyimpangan rata - rata panjang batu bata sebesar 41,50 mm dari ukuran standar batu bata yaitu 230 mm. Jadi ukuran tersebut tidak masuk dalam standar penyimpangan karena melebihi penyimpangan maksimum yaitu 3% (6,90 mm).b. Penyimpangan rata rata lebar batu bata sebesar 21,13 mm dari ukuran standar batu batu bata yaitu 110 mm. Jadi ukuran tersebut tidak masuk dalam standar penyimpangan karena melebihi penyimpangan maksimum yaitu 4% (4,40 mm).c. Penyimpangan rata rata tebal batu bata sebesar 12,45 mm dari ukuran standar batu batu bata yaitu 50 mm. Jadi ukuran tersebut tidak masuk dalam standar penyimpangan karena melebihi penyimpangan maksimum yaitu 5% (2,5 mm).d. Jadi batu bata belum memenuhi syarat ukuran standar.e. Berat rata-rata batu bata adalah 1014,45 gram2. Dari hasil pengujian tampak luar (bidang-bidang) 10 batu bata diperoleh 30% rata.3. Dari hasil pengujian tampak luar (rusuk-rusuk) 10 batu bata diperoleh 20% siku, 20% tajam dan 50% tak rapuh. 4. Dari hasil pengujian tampak luar (warna) 10 batu bata diperoleh 40% kekuning-kuningan, 40% Merah muda, 10% merah keabu-abuan dan 10% merah tua.5. Dari hasil pengujian tampak luar (penampang) 10 batu bata diperoleh 90% tak retak, 90% halus, 30% rata dan 29% berongga.

G. GAMBAR ALAT

MESIN PEMOTONG BATAJANGKA SORONG

TIMBANGAN DIGITAL KETELITIAN 0.01 GRAMSIKU BAJA

H. DOKUMENTASI

PROSES PENIMBANGAN BATU BATAPROSES PENGUKURAN PENAMPANG BATU BATA

PROSES PEMBERSIHAN BATU BATA YANG TELAH DIBELAH PROSES PEMOTONGAN BATU BATA DENGAN MESIN POTONG

JOB 2DAYA SERAP BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk menjalankan prosedur pengujian adsorpsi dengan benar.2. Untuk menentukan besarnya nilai adsorpsi bata yang baik digunakan untuk bahan bangunan.

B. DASAR TEORIDaya serap terhadap air merupakan faktor penting, karena merupakan salah satu sifat batu bata yang sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu pekerjaan bata. Daya serap bata harus dikontrol untuk mencegah kehilagan air yang banyak dari adukan yang sedang digunakan.Oleh sebab itu menyamakan daya serap bata terlebih dahulu sebelum pelaksanaan plesteran tembok sangat penting untuk menghindari agar tidak retak. Misalnya dengan menyiram air sebelum diplester. Umumnya batu bata dianggap baik bila memiliki daya serap air kurang dari 20%.Rumus :Penyerapan air = x 100% (%)Dimana :A= Berat bata setelah dioven (gram)B= Berat bata setelah direndam (gram)

C. ALAT DAN BAHAN1. Alat a. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gramb. Oven pengeringc. Pipa aird. Kain lape. Talam

2. Bahana. 6 buah batu batab. Air

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Mengambil 6 (enam) batu bata merah, kemudian mebersihkan dari bagian-bagian yang lepas kemudian keringkan dalam oven (1105)C, hingga diproleh berat bersih.3. Medinginkan batu bata dalam suhu ruang, kemudian menimbang beratnya dengan ketelitian 0,01 gram (A gram).4. Kemudian merendam batu bata dalam air selama 24 jam dan setelah itu mengangkat dan membersihkan dengan lap untuk menghilangkan air dipermukaan bidang-bidangnya.5. Menimbang bata merah dalam waktu tidak lebih dari 3 (tiga) menit setelah di keluarkan dari air ( B gram)

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Daya SerapNo.No BataPenimbangan

A ( gr )B ( gr )

1I969,61198,8

2II970,21194,6

3III982,91213,3

4IV942,21163,7

5V944,91170,5

6VI994,61218,9

2. PerhitunganPenyerapan air = x 100%Batu Bata I (contoh perhitungan) Penyerapan air= x 100%= 23,638%Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Daya SerapNo.No BataPenimbanganAdsorpsi(%)

A ( gr )B ( gr )

1I969,61198,823,638

2II970,21194,623,129

3III982,91213,323,441

4IV942,21163,723,509

5V944,91170,523,875

6VI994,61218,925,552

Rata-rata23,578

F. KESIMPULANDari hasil pengujian 6 sampel batu bata diperoleh daya serap rata-rata (adsorpsi) yaitu 23,578%, yang menandakan bahwa batu bata tersebut tidak memiliki daya serap air yang baik karena daya serap yang dianjurkan sebesar 20%.

G. GAMBAR ALAT

TIMBANGAN DIGITALOVEN PENGERING

TALAM

H. DOKUMENTASI

PROSES PENIMBANGAN BATU BATA KERING OVENPROSES PENGANKATAN BATU BATA YANG TELAH DIRENDAM

PROSES PENIMBANGAN BATU BATA SETELAH DIRENDAM PROSES PENGELAPAN BATU BATA YANG TELAH DIRENDAM

JOB 3BERAT ISI BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk melaksankan prosedur pengujian berat isi dengan benar.2. Untuk menentukan berat isi batu bta sesuai dengan standart.

B. DASAR TEORIPemeriksaan bata sampai pada keadaan yang sebenarnya perlu dilakukan. Berat isi bata yang diketahui tidak termasuk rongga-rongga yang ada dalam bata. Untuk mengetahui berat isi bata termasuk rongga-rongga dalam dilakukan dengan menimbang bata dalam air, sehingga volume bata benar-benar dalam kondisi padat dan berat bata dalam keadaan padat tak berongga.Rumus :Berat isi = (Kg/dm)Dimana :A= Berat bata setelah dioven (gram)B= Berat bata setelah direndam (gram)C= Berat bata dalam air C C (gram)C= Berat mesh basket dalam air (gram)C= Berat batu bata + mesh basket dalam air (gram)BJ air= 1000 kg/mC. ALAT DAN BAHAN1. Alat a. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gramb. Oven pengeringc. Clampd. Mesh basket2. Bahana. 6 buah batu bata dalam keadaan kering ovenb. Air

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Mengambil 6 buah batu bata (1 pengujian membutuhkan 3 buah batu bata), membersihkan dari bagian-bagian yang lepas kemudian mengeringkan dalam oven 110,5 C selama 24 jam hingga berat tetap.3. Mendinginkan dalam suhu ruang, kemudian menimbang beratnya dengan ketelitian 0,01 gram ( A gram).4. Kemudian merendam bata dalam air selama 24 jam dan setelah itu mengangkat bata dan membersihkan dengan lap untuk menghilangkan air di permukaan bidang-bidangnya5. Menimbang batu bata dalam waktu tidak lebih dari 3 menit setelah dikeluarkan dari air (B gram).6. Menimbang mesh basket dalam air (C gram)7. Kemudian menimbang mesh basket + batu bata dalam air (C gram), maka akan didapatkan berat batu bata dalam air (C gram = C C)

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Berat IsiNo.No BataPenimbangan

A ( gr )B ( gr )C ( gr )C ( gr )

1I969,61198,8748,92469,4

2II970,21194,6

3III982,91213,3

4IV942,21163,7748,92443,7

5V944,91170,5

6VI994,61218,9

2. PerhitunganBerat isi = (Kg/dm)Batu Bata I (contoh perhitungan) C = (2469,4 748,9)/3 = 573,50 gram = 0,5735 kg Berat isi = = = 0,00000155 Kg/dm

Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Berat IsiNo.No BataPenimbanganC =C CBobot Isi

A(gram)B(gram)C(gram)C(gram)(gram)(kg/dm)

1I969,61198,8748,92469,4573,500,00000155

2II970,21194,6573,500,00000156

3III982,91213,3573,500,00000154

4IV942,21163,7748,92443,7564,930,00000157

5V944,91170,5564,930,00000156

6VI994,61218,9564,930,00000152

Rata-rata0,00000155

F. KESIMPULANDari hasil pengujian 6 sampel batu bata diperoleh berat isi rata-rata yaitu 0,00000155 kg/dm.

G. GAMBAR ALAT

TIMBANGAN DIGITALOVEN PENGERING

TALAM

H. DOKUMENTASI

PROSES PENIMBANGAN BATU BATA KERING OVENPROSES PENGANKATAN BATU BATA YANG TELAH DIRENDAM

PROSES PENIMBANGAN BATU BATA SETELAH DIRENDAM PROSES PENGELAPAN BATU BATA YANG TELAH DIRENDAM

JOB 4KADAR GARAM BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk melaksanakan prosedur pengujian kandungan kadar garam dalam batu bata.2. Untuk menentukan besarnya presentase kandungan garam yang terdapat dalam batubata.

B. DASAR TEORIAdanya kandungan kadar garam dalam batu bata, menyebabkan batu bata menjadi lapuk. Pelapukan akibat garam yang larut mengakibatkan ikatan yang buruk antara batu bata dengan adukan. Sehingga daya tahan tembok menjadi rendah, yang berbahaya bagi konstruksi. Pelapukan menyebabkan ikatan yang buruk antara plasteran dan tembok.Untuk mencegah adanya kehancuran, maka pelapukan akibat garam yang larut dalam batu bata dibatasi sampai 50%, Untuk setiap permukaan kotak dari batu bata yang berupa lapisan tipis putih. Jika kandungan garam < 50% maka dinyatakan aman dan bila kandungan garam > 50% maka dinyatakan berbahaya.Rumus :Kadar garam = x 100% (%)Dimana :A= Luas permukaan batu bata yang mengkristal (cm)B= Luas permukaan batu bata (cm)

C. ALAT DAN BAHAN1. Alat a. Cawanb. Mistar baja

2. Bahana. 5 buah batu batab. Air

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Mengukur luas setiap batu bata.3. Menuangkan air ke dalam talam sebanyak 250 ml atau setinggi 1 cm dari dasar talam.4. Memasukkan batu bata ke dalam talam yang berisi air, dimana batu bata dalam posisi berdiri pada sisi lebar dan tingginya.

1 cm

5. Meletakkan talam dan batu bata dalam ruangan yang mempunyai pergantian udara yang baik.6. Menjaga jumlah air dalam talam agar tidak kering dengan menambahkan air ke dalam talam secara perlahan jik airnya berkurang.7. Mengangkat batu bata yang telah terisi air dan meletakkannya di tempat yang tidak menyerap air dan mempunyai pergantian air yang baik.8. Memperhatikan permukaan batu bata sampai beberapa hari dan memeriksa kandungan garam pada permukaan batu bata dengan cara melihat motif putih yang terdapat pada permukaannya.

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Kadar GaramNoA(cm)B(cm)

1101,79161,82

276,04172,80

342,18158,34

478,30161,82

583,75169,92

2. PerhitunganKadar garam = x 100%Batu Bata I (contoh perhitungan) Kadar garam= x 100%= 62,90%

Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Kadar GaramNoA(cm)B(cm)Kadar Garam(%)

1101,79161,8262,90

276,04172,8044,00

342,18158,3426,64

478,30161,8248,39

583,75169,9249,29

Rata-rata46,24

F. KESIMPULANDari hasil pengujian 5 sampel batu bata diperoleh kadar garam rata-rata yaitu 46,24% dengan ini batu bata tersebut dinyatakan aman karena tidak melebihi batas aman yaitu 50%.

G. GAMBAR ALAT

MISTAR BAJATALAM

H. DOKUMENTASI

PROSES PENGUKURAN PENAMPANG BATU BATAPROSES PERENDAMAN BATU BATA DALAM AIR

PROSES MENDIAMKAN BATU BATA SAMPAI KADAR GARAM KELUAR

JOB 5KUAT TEKAN BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk menentukan mutu dari batu bata berdasarkan ukuran dan tampak luar.2. Untuk mengetahui jumlah batu bata yang akan digunakan.

B. DASAR TEORIKuat tekan batu bata dinyatakan dengan seberapa besar kemampuan batu bata menerima beban maksimum sampai dengan batu bata pecah. Kuat tekan batu bata menunjukkan mutu dari batu bata.Sesuai dengan peraturan maka mutu batu bata disetarakan dengan kekuatan tekan rata-rata sebagai berikut :No.Mutu BataKuat Tekan Rata-Rata (kg/cm2)

1I> 100

2II100 - 80

3III80 - 60

Rumus := Dimana := Kuat tekan batu bata (kg/cm)P= Beban maksimum (kg)A= Luas bidang tekan (cm)

C. ALAT DAN BAHAN1. Alat a. Cetakan benda ujib. Spatulac. Talamd. Alat kuat tekane. Sendok spesif. Mesin pemotong batu batag. Mistar h. Emberi. Bak rendam2. Bahana. 8 buah batu batab. Semen portlandc. Pasir d. Air

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Menghitung kebutuhan bahan yang akan digunakan3. Mengambil batu bata yang telah dipotong pada sisi panjangnya menjadi 2 bagian yang sama besar dan mengukur panjang dan lebarnya untuk menghitung luas penampang bata.4. Meletakkan kedua potongan tersebut ke dalam cetakan, jarak antara bidang cetakan dengan bidang batu bata dan antara batu bata dengan batu bata lainnya diberi jarak 6mm.5. Mengisi ruang antara tersebut dengan adukan spesi 1 PC : 3 PS sampai padat dan menutupi seluruh bidang permukaan batu bata.6. Mendiamkan selama 1 hari, kemudian melepaskan benda uji dari cetakan.7. Merendam benda uji dalam air bersih pada bak perendam selama 24 jam atau 1 hari.8. Mengangkat benda uji dari bak perendam dan mengelap bidang-bidangnya dengan kain lembab untuk menghilangkan air yang berlebihan.9. Menekan benda uji dengan mesin penekan hingga dicapai kekuatan maksimum. Kecepatan penekanan diatur 2 kg/cm/detik.

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Kuat TekanNoPenampang (cm)A(cm2)P (kg)

Panjang (cm)Lebar(cm)

18,78,775,691840

28,28,670,521840

38,88,675,684200

48,59,076,501770

58,99,382,772820

68,59,076,503250

78,59,076,502340

88,69,178,262770

2. Data= Batu Bata I (contoh perhitungan) = = 24,31 kg/cm

Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Kuat TekanNoPenampang (cm)A(cm2)P(kg)(kg/cm2)

Panjang (cm)Lebar(cm)

18,78,775,69184024,31

28,28,670,52184026,09

38,88,675,68420055,50

48,59,076,50177023,13

58,99,382,77282034,07

68,59,076,50325042,49

78,59,076,50234030,59

88,69,178,26277035,40

Kuat tekan rata-rata batu bata33,95

F. KESIMPULANDari hasil pengujian 8 sampel batu bata diperoleh kuat tekan rata-rata yaitu 33,95 kg/cm, maka berdasarkan nilai kuat tekan rata-rata batu bata tersebut termasuk dalam mutu di bawah mutu III.

G. GAMBAR ALAT

MESIN PEMOTONG BATASPATULA

TALAMMISTAR BAJA

MESIN KUAT TEKANSENDOK SPESI

H. DOKUMENTASI

PROSES PENGUKURAN PENAMPANG BATU BATAPROSES PENCAMPURAN SPESI

PROSES PEMOTONGAN BATU BATA DENGAN MESIN POTONG

PROSES PENGISIAN SPESI ANTARA RUANG BATU BATA

PROSES UJI KUAT TEKAN BATU BATA

JOB 6DAYA HISAP BATU BATAA. TUJUAN1. Untuk melaksanakan prosedur pengujian daya hisap dengan benar.2. Untuk menentukan besar pengisapan menit pertama sesuai dengan batasan yang berlaku.

B. DASAR TEORISifat bata yang berpengaruh dalam kekuatan atau mutu pekerjaan pasangan bata adalah tentang daya hisapnya. Daya hisap bata berbeda-beda akan menimbulkan tegangan deferensial dan retak-retak. Oleh sibab itu, penting sekali untuk menyamakan daya hisap sebelum dipasang,Salah satu cara dengan merendam bata 1(satu) menit pertama. Ikatan antara bata dan spesi sangat mempengaruhi kekuatan pasangan bata merah. Ikatan antara keduanya dapat dianggap baik bila antara bata dan spesi pada awal pengikatan 3 menit pertama terjadi dengan baik .Kuat hisap menit pertama dinyatakan oleh berapa gram berat air yang terhisap persatuan luas pada satu menit pertama. Besarnya daya hisap batu bata dianjurkan 20 gram/dm/menit. Jika batu bata mempunyai daya hisap lebih besar dari angka ini maka batu bata perlu direndam dalam air terlebih dahulu sebelum digunakan.Rumus :Daya hisap = (gr/dm/menit)Dimana :A= Berat batu bata kering oven (gram)B= Berat batu bata setelah perendaman 1 menit (gram)F= Luas bidang dasar batu bata yang berhubungan dengan air (cm)

C. ALAT DAN BAHAN1. Alat a. Talamb. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gramc. Oven pengeringd. Stopwatche. Kaki penyanggaf. Kain lapg. Mistar baja2. Bahana. Airb. 5 buah batu bata

D. LANGKAH KERJA1. Menyiapkan alat dan bahan.2. Mengeringkan batu bata di dalam oven dengan suhu konstan 110,5 C selama 24 jam.3. Mengeluarkan batu bata dari oven dan membiarkan sampai dingin dan menimbangnya (A gram)4. Menyiapkan dan meletakkan kaki penyangga dari baja siku ke dalam talam dan atur jarak as ke as dari panjang batu bata.

5. Menuangkan air ke dalam talam, hingga air dalam talam mencapai ketinggian 1 cm di atas permukaan kaki penyangga.

6. Memasukkan batu bata ke dalam talam dengan meletakkan ke dalam kaki penyangga. Pada waktu memasukkan batu bata ke dalam air, bidang bawah permukaan batu bata harus bersamaan ketika menyentuh air.

7. Membiarkan batu bata terendam selama 1 menit.8. Mengangkat batu bata setelah waktu yang ditentukan. Posisi batu bata sewaktu pengangkatan harus benar-benar vertikal jangan sekali-kali miring (sama halnya ketika diletakkan pada tiang penyangga).9. Mengelap bidang permukaan batu bata dari kelebihan air kemudian menimbang beratnya (B gram)10. Melakukan pengukuran terhadap permukaan batu bata yang terkena air untuk dihitung luasannya (F dm).

E. DATA DAN PERHITUNGAN1. DataTabel 1 Data Hasil Pengujian Daya HisapNo.UkuranA(gram)B(gram)

Panjang( dm )Lebar( dm )

11,920,91064,51133,0

21,880,9986,31035,4

31,90,88981,71023,3

41,860,89974,51025,1

51,880,87986,61035,8

2. PerhitunganDaya hisap = (gr/dm/menit)Batu Bata I (contoh perhitungan) F = Panjang x lebar = 1,92 x 0,9 = 1,728 dm Daya hisap = (gr/dm/menit) = = 39,6 gr/dm/menit

Tabel 2 Data Hasil Perhitungan Daya HisapNo.UkuranF(dm)A(gram)B(gram)Daya hisap(gr/ dm/menit)

Panjang( dm )Lebar( dm )

11,920,91,7281064,51133,039,6

21,880,91,692986,31035,429,0

31,90,881,672981,71023,324,9

41,860,891,655974,51025,130,57

51,880,871,636986,61035,830,08

Rata-rata30,83

F. KESIMPULANDari hasil pengujian 5 sampel batu bata diperoleh daya hisap rata-rata yaitu 30,83 gr/dm/menit, maka berdasarkan nilai daya hisap rata-rata batu bata tersebut melebihi batas yang dianjurkan yaitu 20 gr/dm/menit olehnya itu batu bata tersebut harus direndam terlebih dahulu sebelum digunakan.

G. GAMBAR ALAT

TIMBANGAN DENGAN KETELITIAN 0.01 GRAMOVEN PENGERING

TALAMMISTAR BAJA

STOPWATCH

H. DOKUMENTASI

PROSES PENGUKURAN PENAMPANG BATU BATAPROSES PENIMBANGAN BATU BATA KERING OVEN

PROSES PENGELAPAN BATU BATA YANG TELAH DIRENDAMPROSES PERENDAMAN BATU BATA SELAMA 1 MENIT

PROSES PENIMBANGAN BATU BATA SETELAH DIRENDAM

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN II-35