shinta rosalia dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/kimpang_air_srd.pdf · titik didih...

33
Air Shinta Rosalia Dewi

Upload: ngotu

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air Shinta Rosalia Dewi

Page 2: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Materi

• Air

• Karbohidrat

• Polisakarida

• Vitamin

• Mineral

Page 3: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)
Page 4: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Diagram fasa

Page 5: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air

Air penting dalam kehidupan :

• Mempengaruhi suhu tubuh

• Sebagai pelarut / solven

• Sebagai pembawa nutrien dan produk samping

• Sebagai media reaktan dan reaksi

• Sebagai fasilitator perilaku dinamis suatumakromolekul, termasuk katalis / enzim

• Komponen intraseluler / ekstraseluler padaproduk nabati / hewani.

Page 6: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Food Water content (%)

Meat

Pork, raw, composite of lean cuts 53-60

Beef, raw, retail cuts 50-70

Chicken, all classes, raw meat without skin 74

Fish, muscle proteins 65-81

Fruit

Berries, cherries, pears 80-85

Apples, peaches, oranges, grapefruit 90-90

Rhubarb, strawberries, tomatos 90-95

Vegetables

Avocado, bananas, peas (green) 74-80

Beets, broccoli, carrots, potatoes 85-90

Asparagus, beans (green), cabbage, cauliflower, lettuce 90-95

Page 7: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

• Air mempengaruhi struktur, kenampakan, rasa makanan, dan kerentanan pangan terhadappembusukan, keawetan, kemudahan terjadireaksi kimia, aktivitas enzim.

• Air dibutuhkan untuk penyimpanan makanansegar

• Penghilangan air (dehidrasi atau pembekuan) metode pengawetanmengubah sifat aslimakanan dan mikrobiologi pangan

Page 8: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

• Terdiri dari atom H dan O dengan ikatan kovalen

• Struktur geometri : dengansudut 104,5o

distribusielektron tidak merata polar

• 1 molekul air dapat mengikat 4 molekul air lainnyamelaluiikatan hidrogen

• Air dapat berinteraksi ionikdengan anion/kation

Struktur molekul

Page 9: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)
Page 10: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Sifat fisikokimia air

Sifat Nilai

Berat molekul 18,0153

Titik leleh (1 atm) 0 oC

Titik didih (1 atm) 100 oC

Temperature kritis 373,99 oC

Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Entalpi pembentukan pada 0oC 6,012 kJ/mol

Entalpi penguapan (100oC) 40,657 kJ/mol

Entalpi sublimasi (0oC) 50,91 kJ/mol

Page 11: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Sifat fisikokimia air dan es

Sifat Air (20oC) Es (0oC)

Densitas (g/cm3) (20oC) 0,99821 0,9168

Viskositas (pa.sec) (20oC) 1,002 x 10-3 -

Tekanan permukaan (N/m) (20oC)

72,75 x 10-3 -

Tekanan uap (kPa) (20oC) 2,3388 0,6112

Kapasitas panas (J/g.K) (20oC) 4,1818 2,1009

Konduktivitas termal (W.m.K) (20oC)

0,5984 2,240

Difusivitas termal (m2/s) (20oC) 1,4 x 10-7 11,7 x 10-7

Permitivitas (konstantadielektrik) (20oC)

80,20 90

Page 12: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Sifat fisik air dan es

• Perbedaan densitas air dan es yang sangatbesar kerusakan struktur pangan ketikadibekukan

• Perubahan densitas es dengan adanyaperubahan temperatur menyebabkan tekanandalam makanan beku struktur panganrusak dengan adanya fluktuasi temperatur

Page 13: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Sifat fisikokimia air

• Konduktivitas termal es pada 0oC 4 kali lebihbesar dari konduktivitas termal air esmemiliki energi transfer panas yang lebihtinggi daripada air

• Difusivitas termal es 9 kali lebih besardaripada air es akan mengalami perubahantemperatur pada laju yang lebih cepat.

• Nilai di atas membuktikan bahwa prosespembekuan lebih cepat daripada pencairan.

Page 14: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Fungsional air dalam pangan

• Mempengaruhi kesegaran, stabilitas dankeawetan pangan

• Pelarut universal untuk senyawa ionik dan polar

• Untuk reaksi kimia

• Mempengaruhi aktivitas enzim enzimprotease, lipase, amilase

• Media pertumbuhan mikroba

• Menentukan tingkat resiko keamanan pangan

• Media transfer panas pemasakan

Page 15: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air dalam produk pangan :

1. Air bebas

2. Air terikat terserap di dalammatriks/jaringan atau terikat secara kimiapada komponen lain

Derajat keterikatan berbeda perbedaansifat fisik air dalam pangan

Jenis air dalam pangan

Page 16: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air bebas

• terdapat pada permukaan bahan

• untuk pertumbuhan mikroba

• untuk media reaksi kimia

• mudah diuapkan

• air bebas diuapkan seluruhnya sehingga kadartinggal 12 – 25 % tergantung jenis bahannya

Page 17: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air terikat

• Air terikat derajat keterikatan berbedamempengaruhi peranan air dalam reaksi kimiadan pertumbuhan mikrobamempengaruhitingkat keawetan, mutu dan keamananpangan

Page 18: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air terikat (fisika)

• Air kapiler : air yang berada dalam jaringankapiler pangan tanpa ikatan yang kuat

• Air terlarut : air yang terdapat dalam panganpadat, seolah-olah larut dalam pangan

• Air adsorpsi : air yang terikat pada permukaanatau lapisan sekitar molekul hidrofilik (protein, karbohidrat, pati)

Page 19: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Air terikat (kimia)

• Perlu energi besar untuk uapkan air ini

• Jika air ini hilang semua ka 3 – 7 %

• Air terikat secara kimia : air yang terikatdengan senyawa polar, ion bebas

• Air kristal

Page 20: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Kandungan air

Keberadaan air dinyatakan :

1. Kadar air : jumlah air dalam pangan

2. Aktivitas air : aktivitas / peran air dalamreaksi kimia dan biologi

Page 21: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Kadar air

BaKa x100%

Ba Bk

BaKa x100%

Bk

Page 22: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

• 100 kg gabah yang dikeringkan diperoleh data bobot air 20 kg dan bobot bahan kering 80 kg. Berapa kadar air Wet Basis dan Dry Basisnya

Page 23: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Aktivitas air

• Aktivitas air (aw) pengaruh air terhadap stabilitas dankeawetan pangan, laju reaksi kimia, aktivitas enzim, pertumbuhan mikroba

aw = aktivitas air

p = tekanan parsial air dalam pangan

po = tekanan uap air murni

• aw < 0,7 tahan dalam penyimpanan

• aw semakin rendah air terikat semakin kuat

w

0

pa

p

Page 24: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

• Nilai kelembaban relatif pada kesetimbangan Equilibrium relative humidity (ERH)

w

0

P ERHa

P 100

Page 25: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)
Page 26: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)
Page 27: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Moisture sorption isoterm

• Hubungan Ka dengan aw kurva isotermsorpsi air (moisture sorption isoterm, MSI)

• Kurva MSI hubungan aw (pd sb X) dengankadar air kesetimbangan basis kering (pd sb Y)

• Semakin tinggi aw, maka Ka makin besar

Page 28: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Kurva MSIAda dua kurva :

• Kurva adsorpsirehidrasi

• Kurva desorpsidehidrasi

• Fenomena perbedaanpola kurva adsorpsi dandesorpsi fenomenahisteresis

aw semakin rendah air terikat semakin kuatkadar air rendah aktivitas mikroba semakinrendah

Page 29: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Kurva MSI

• Kurva MSI dapat dibagi 3 daerah :

1. Daerah 1 tipe air terikat kuat secarakimia dan adsorpsi monolayer

2. Daerah 2 tipe air adsorpsi multilayer

3. Daerah 3 air bebas dan air murni

Page 30: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Pengaruh solut

• Jumlah dan jenis solut dapat mempengaruhikuantitas, ukuran, struktur kristal es.

• Kristal es terbentuk dengan adanya solut sepertisukrosa, gliserol, gelatin, albumin, dan miosin.

• Adanya solut dapat menyebabkan perubahansifat fisik air

• Perubahan sifat fisik (koligatif) dipengaruhi olehjenis dan jumlah partikel solut

• Sifat koligatif larutan : kenaikan td, penurunan tb, kenaikan tekanan osmotik

Page 31: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Tahapan kristalisasi

1. SUPERSATURATED STATE kondisi larutanlewat jenuh

2. NUCLEATION pembentukan inti kristal dari larutan jenuh tersebut

3. GROWTH pertumbuhan/perkembangan molekul kristal dari fase nucleation hingga mencapai keseimbangan (Equilibrium state).

Page 32: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Supersaturasi

• Pendinginan

Solubilitas padatan dalam cairan akan menurunseiring dengan penurunan suhu (pendinginan) untuk larutan yg dipengaruhi suhu.

• Penguapan solven

Konsentrasi larutan menjadi makin pekat

• Penambahan larutan lain (non solven)

Menurunkan solubilitas padatan

• Reaksi kimia

Page 33: Shinta Rosalia Dewishintarosalia.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/Kimpang_air_SRD.pdf · Titik didih (1 atm) 100 oC Temperature kritis 373,99 oC Tekanan kritis 22,064 Mpa (218,6 atm)

Be smartand Good luck