shift a1_kelompok 2_aktivitas obat antidepresi_npm 8-14, 28

14
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF SEMESTER GENAP 2015 - 2016 PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIDEPRESI Hari / Jam Praktikum : SELASA, 10.00-13.00 Tanggal Praktikum : 10 Mei 2016 Kelompok : 2 Asisten : 1. SEPTIANI RAHAYU 2. R.A SITI NUR AZIZAH Anggota Kelompok NAMA NPM TUGAS Kinanti Alfathia 260110140008 teori dasar Natasya Wilona 260110140009 Alat bahan, prosedur Nur Shabrina E.P. 260110140010 tujuan, prinsip, editor Amalia Oktarina 260110140011 data pengamatan Salsabila Zahra 260110140012 pembahasan dan simpulan Nurul Kartika H. 260110140013 pembahasan dan simpulan Valentine Sofiani 260110140014 data pengamatan Febriansyah Putra 260110140028 pembahasan dan simpulan LABORATORIUM FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2016

Upload: shbrneka

Post on 09-Jul-2016

121 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI

SISTEM SARAF SEMESTER GENAP 2015 - 2016

PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIDEPRESI Hari / Jam Praktikum : SELASA, 10.00-13.00

Tanggal Praktikum : 10 Mei 2016

Kelompok : 2

Asisten : 1. SEPTIANI RAHAYU

2. R.A SITI NUR AZIZAH

Anggota Kelompok

NAMA NPM TUGAS

Kinanti Alfathia 260110140008 teori dasar

Natasya Wilona 260110140009 Alat bahan, prosedur

Nur Shabrina E.P. 260110140010 tujuan, prinsip, editor

Amalia Oktarina 260110140011 data pengamatan

Salsabila Zahra 260110140012 pembahasan dan simpulan

Nurul Kartika H. 260110140013 pembahasan dan simpulan

Valentine Sofiani 260110140014 data pengamatan

Febriansyah Putra 260110140028 pembahasan dan simpulan

LABORATORIUM FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2016

Page 2: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

I. Tujuan

1.1 Memahami bagaimana aktivitas obat antidepresi padahewan percobaan

1.2 Dapat merancang eksperimen untuk pengujiannya

II. Prinsip

2.1 Depresi

Depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif salah

satu atau beberapa aminergik neurotransmitter (noradrenalin, serotonin, dopamin)

pada sinaps neuron di SSP (terutama pada sistem limbik) (Maslim, 2002)

2.2 Monoamin Aromatik Neurotransmitter

Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan

disimpan dalam gelembung sinaptik padaujung akson, zat kimia ini dilepaskan

dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorbsi untuk daur ulang.

Monoamin aromatik neurotransmitter (norepinefrin dan serotonin) yang

mengalami defisiensi akan menyebabkan depresi (Muttaqin, 2008)

2.3 Antidepresi

Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan

(mood) yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung

yang disebabkan oleh keadaan sosial-ekonomi, penyakit atau obat-obatan (Tjay,

2007)

III. Teori Dasar

Depresi adalah gangguan mood dan gangguan fungsi yang

signifikan. Ditandai dengan gangguan ansietas, termasuk sindrom panik-

agorafobia, fobia yang parah, gangguan ansietas tergeneralisasi, gangguan

ansietas sosial, gangguan stres pascautama, dan gangguan obsesif-

kompulsif. Gangguan ansietas adalah kondisi yang ditandai dengan

kecemasan dan kekhawatiran berlebihan atas peristiwa kehidupan sehari-

hari tanpa alasan yang jelas untuk mencemaskan dan menghawatirkannya,

dapat terjadi secara akut dan sementara (Gilman, 2011).

Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit karena mencit

merupakan hewan yang mudah untuk ditangani dan memberikan efek

yang cepat, yang dimaksud dengan anti depresan adalah senyawa yang

mampu melakukan perbaikan pada gejala depresi (Mutschler, 1999).

Page 3: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Obat anti depresan yang digunakan adalah amitriptilin, dimana

amitriptilin itu merupakan obat antidepresan yang termasuk kedalam

golongan trisiklik yang mempunyai kerja memperbaiki mood yang paling

besar, kerja menaikkan dan menghambat aktivitas kurang lebih sama.

Golongan trisiklik adalah salah satu kelompok antidepresan yang

mengandung tiga cincin yang menyatu dalam struktur kimiawinya dan

yang memperkuat kerja katekolamin (Diniawaty, 2011).

Trisiklik tidak diabsorbsi sempurna dan mengalami metabolisme yang

signifikan. Karena banyak terikat pada protein dan relative sangat larut

dalam lipid, volume distribusi obat ini sangat besar. Obat-obat trisiklik

menyekat transporter amin yang dikenal sebagai transporter

norepinephrine atau serotonin. Norepinephrin dan serotonin berfungsi

menghentikan neurotransmisi amin sehingga blokade transporter-

transporter ini akan memungkinkan neurotransmitter berada lebih lama di

ruang intrasinaptik pada situs reseptor (Tjay, 2002).

Porsolt (1977) menjelaskan β€œmetode perilaku baru yang menyebabkan

depresi pada mencit”. Gagasan ini menyebabkan munculnya hasil pada

eksperimen yang mereka lakukan kepada tikus di dalam labirin air.

Sebagian besar tikus-tikus tersebut menemukan jalan keluar dalam 10

menit dan mereka juga menemukan tikus-tikus yang lain menghentikan

usaha mereka dan mengapung secara pasif. Untuk menjelaskan perilaku

baru ini, sebuah prosedur diambil β€œ1 jam setelah disuntikkan i.p, mencit-

mencit diletakkan pada sebuah tabung silinder dan dibiarkan selama 6

menit. Karena 2 menit pertama pergerakan yang diamati sedikit, hanya 4

menit terakhir yang dihitungβ€œ (Porsolt dkk, 1977) metode diatas disebut

juga dengan metode Forced Swim Test.

Forced Swim Test merupakan model yang baik untuk mengidentifikasi

antidepresan, mungkin yang terbaik” karena Forced Swim Test

menunjukkan sensitivitas yang kuat pada perubahan monoamin. Khasiat

antidperesan diketahui melalui waktu immobility time yang lebih singkat

dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi antidepresan.

Page 4: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Immobility time pada mencit dapat diasumsikan sebagai suatu keadaan

putus asa pada manusia dan merupakan salah satu dari sindrom depresi

yaitu terjadi penurunan minat dan motivasi. Immobility time ini juga dapat

dipertimbangkan sebagai sebuah ketidakinginan untuk mempertahankan

usaha dalam situasi terjebak. Immobility time dapat dilihat sebagai respon

adaptasi pada situasi terperangkap. keadaan ini sebagai perilaku putus asa

dengan mencerminkan keadaan mood yang turun (Porsolt dkk,1978)

IV. Alat Bahan

Hewan percobaan : mencit putih , Swiss Webster, sehat.

Alat :

1. Alat suntik dan sonde oral 1 ml

2. Tabung gelas panjang 20 cm diameter 10 cm

3. Timbangan mencit

Bahan :

1. Aquadest

2. Amitripilin

3. Nacl fisiologis

Gambar :

Page 5: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

V. Prosedur

Dalam percobaan ini dilakukan dengan menggunakan tabung silinder gelas

dengan tinggi 20 cm dan diameter 10 cm yang berisi air dengan ketinggian 8 cm

dan suhu 250C . sebelum percobaan mencit dimasukan kedalam tabung silinder

tersebut selama 5 menit dan dibiarkan untuk beradaptasi diri dengan lingkungan .

Kemudian , tes berenang dilakukan terhadap mencit dengan membagi mencit

kedalam kelompok uji dan kelompok control . untuk kelompok bahan uji mencit

diberikan Nacl fisiologis dan untuk kelompok uji mencit diberikan amitripilin

dilakukan secara oral . setelah satu jam kemudian, mencit dimasukan kedalam

tabung silinder yang berisi air . mencit akan bergerak aktif . dan dalam saat saat

tertentu mencit akan menunjukan sifat pasif , sama sekali tidak bergerak yang

menandakan bahwa mencit mengalami keputusasaan yang menandai keadaan

depresi .

Catat lamanya mencit tidak bergerak setiap 5 menit selama 15 menit . Data

dianalisis berdasarkan analisis varians dan untuk mengetahui perbedaan yang

bermakna antara perlakuan bahan uji dan control dengan menggunakan student’s

test . dibuat table dan grafik serta hitung persentase aktivitas antidepresi

dibandingkan dengan kelompok kontrol

VI. Data Pengamatan

Perlakuan Kelompok

Mencit

Waktu Diam (s)

5' 10' 15' Jumlah

Kontrol NaCl

fisiologis

1 139 166 170 475

2 153 164 227 344

Page 6: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

3 17 6 6 29

4 22 81 121 224

5 0 30 128 158

Rata-rata 66,2 89,4 130,4 246

Uji I

1 142,7 225,4 207,7 575,8

2 111 153 120 384

3 0 31 61 92

4 15 14 12 41

5 0 41 99 140

Rata-rata 268,7 464,4 499,7 246,56

Uji II

1 293,7 154,8 129,8 578,3

2 180 180 360 720

3 0 4 43 47

4 10 8 10 28

5 0 54 77 131

Rata-rata 483,7 400,8 490 300,86

Perhitungan

I. Pemberian dosis

𝑉 =π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘šπ‘’π‘›π‘π‘–π‘‘

20 𝑔π‘₯ π‘£π‘œπ‘™π‘’π‘šπ‘’

ORAL:

𝑉 =14,5𝑔

20 𝑔π‘₯ 0,5 π‘šπ‘™ = 0,36 π‘šπ‘™

𝑉 =13,8 𝑔

20 𝑔π‘₯ 0,5 π‘šπ‘™ = 0,34011 π‘šπ‘™

𝑉 =17,3 𝑔

20 𝑔π‘₯ 0,5 π‘šπ‘™ = 0,43 π‘šπ‘™

II. Penurunan Depresi

Page 7: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

% Penurunan Depresi Uji I =π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘–π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘˜π‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘™ βˆ’π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ 𝑒𝑗𝑖

π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘–π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œ π‘˜ π‘˜π‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘™Γ—

100%

= 246βˆ’246,56

246Γ— 100% = 0,227%

% Penurunan Depresi Uji II =π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘–π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘˜π‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘™ βˆ’π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ 𝑒𝑗𝑖

π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’ π‘‘π‘–π‘Žπ‘š π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘˜π‘œπ‘›π‘‘π‘Ÿπ‘œπ‘™Γ—

100%

= 246-300,86 x100% =22,3%

246

Perlakuan

Rata-rata

5 10 15

Kontrol 66.2 89,4 130,4

Uji I 268,7 464,4 499,7

Uji II 483,7 400,8 490

Data dalam Bentuk Grafik

66,289,4

130,4

268,7

464,4499,7483,7

400,8

490

0

100

200

300

400

500

600

0 5 10 15

Rat

a-ra

ta w

aktu

dia

m

Waktu

PERBANDINGAN RATA-RATA WAKTU DIAM SETIAP 5 MENIT SELAMA 15 MENIT

kontrol

uji I

uji II

Page 8: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Data ANOVA dan t-test

Perbandingan Kelompok Kontrol Negatif dan Kelompok Uji 1

Kontrol Uji I Uji II

Jumlah Waktu Diam 246 246,56 300,86

050

100150200250300350

Jum

lah

Wak

tu D

iam

Kelompok

PERBANDINGAN JUMLAH WAKTU DIAM DALAM SETIAP KELOMPOK

Page 9: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Perbandingan Kelompok Kontrol Negatif dengan Kelompok Uji II

VII. Pembahasan

Depresi merupakan salah satu penyakit pada otak yang dapat

mengganggu aktifitas, sikap dan perilaku dari pasien yang terkena depresi.

Depresi sendiri dapat disebabkan oleh factor psikis ataupun non psikis.

Depresi biasanya terjadi ketika seseorang mengalami permasalahan yang

cukup berat dan sulit untuk memecahkannya, atau dikarenakan merasa

sendiri dan sedih berkepanjangan dan membuatnya tidak memiliki

motivasi dan putus harapan untuk melakukan suatu hal apapun. Secara

biologis, depresi disebabkan defisiensi monoamine seperti norepinefrin

dan serotonin pada tempat-tempat penting di otak yang mengakibatkan

seseorang mengalami depresi.

Pada praktikum kali ini dilakukan pengujian efek farmakologi dari

obat antidepresan. Obat antidepresan. Obat antidepresan adalah obat yang

berfungsi untuk menurunkan gejala depresi yang beberapa diantaranya

bekerja pada metabolisme monoamine. Subjek uji yang diujikan adalah

mencit jantan yang sehat. Untuk mengujikan efek antidepresan terhadap

mencit, mencit akan dimasukkan kedalam wadah berisi air dengan

kedalaman sekitar 20 cm dan membiarkan mencit berenang-renang. Hal

yang diperhatikan adalah berapa lama waktu mencit tersebut akan berhenti

berenang dan diam dalam kurun waktu 15 menit.

Page 10: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Keadaan depresi pada mencit adalah keadaan dimana mencit akan

diam dan tidak berenang, seolah-olah dia tidak memiliki kemauan lagi

untuk berenang agar ia tidak mati tenggelam. Ketika diberikan obat

antidepresan, diharapkan mencit memberikan efek yaitu dapat berenang

lebih lama dan terus menerus dan waktu ia berhenti berenang dalam kurun

waktu 15 menit hanya sebentar.

Untuk metode yang dilakukan, prosedur pertama yaitu hewan uji

mencit dimasukkan ke dalam tabung silinder berisi air kemudian dibiarkan

untuk berenang selama lima menit. Tujuannya untuk mengadaptasikan

mencit terhadap lingkungan. Lalu didiamkan sesaat hingga agak kering.

Selanjutnya mencit uji dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu

kelompok kontrol negatif, kelompok amitriptilin dosis I dan kelompok

amitriptilin dosis II.Pada 0 menit mencit diberikan PGA secara oral untuk

kelompok kontrol negatif, amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB untuk

kelompok amitriptilin dosis I dan amitriptilin dosis 6,5mg/kgBB untuk

kelompok amitriptilin dosis II. Dibagi menjadi tiga kelompok agar dapat

dibandingkan hasil pengamatan dengan dosis yang berbeda terhadap

kelompok kontrol negatif. Lalu dipilih cara oral karena cara ini lebih

mudah dilakukan dibandingkan dengan intravena. Selanjutnya mencit uji

dibiarkan selama 1 jam untuk menunggu obat memberikan efek terhadap

hewan uji.

Setelah 1 jam, mencit uji dimasukkan kedalam tabung silinder berisi

air setinggi 8 cm dengan suhu 25o C. Kemudian mencit dibiarkan

berenang. Pada saat tubuh mencit terendam air, secara spontan mencit

akan menggerakkan kaki dan tangannya untuk berenang dan berusaha

keluar dari air. Namun saat-saat tertentu mencit akan menghentikkan

gerakkan kaki dan tangannya, menunjukkan sikap yang pasif. Pada saat

itulah mencit dianggap mengalami depresi. Pengamatan percobaan

dilakukan dengan membiarkan mencit berenang selama 15 menit. Setiap 5

menit, dihitung dengan stopwatch,lamanya waktu mencit uji mengalami

Page 11: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

depresi, sehingga diperolehlah data lamanya depresi tiap mencit pada

menit ke-5, ke-10 dan ke-15. Data dicatat dalam tabel pengamatan

kemudian dihitung persentase aktivitas antidepresi. Selanjutnya data

dianalisis berdasarkan analisis varians dan dianalisis dengan Student’s t-

test untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antara perlakuan bahan

uji dan kontrol. Data disajikan pula dalam bentuk grafik.

Perlakuan terhadap ketiga mencit dibandingkan. Perlakuan kepada

mencit yang diberi PGA sebagai kontrol negatif menunjukan hasil yang

sesuai dengan teori. Secara teoritis, kontrol negatif berarti tidak memiliki

aktivitas antidepresan. Artinya, depresi yang dialami oleh mencit tidak

akan menurun dan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini

dibuktikan dengan hasil praktikum dimana data statistik berupa grafik

menunjukan kenaikan rata-rata waktu diam sebagai reaksi depresi. Depresi

disebabkan oleh rendahnya kadar neurotransmitter yaitu serotonin dan

norepinefrin di otak. Rendahnya kadar serotonin dan norepinefrin tersebut

diakibatkan reuptake kedua neurotransmitter tersebut kembali ke bagian

otak yang mensekresikannya, misalnya ke raphe nuclei oleh transporter

serotonin presinaptik untuk serotonin atau disebabkan oleh difusi

neurotransmitter yang kemudian dimetabolisir oleh monoamine oksidase.

Perlakuan selanjutnya yaitu mencit yang diberi uji I berisi amitriptilin

dosis 3,25 mg/kgBB. Hasil menunjukan terjadi penurunan depresi

sebanyak 0,227%. Angka tersebut terbilang rendah, didukung dengan data

statistik berupa grafik dibandingkan dengan kontrol negatif hasilnya tidak

signifikan. Amitriptilin merupakan obat antidepresan golongan trisiklik.

Obat ini memiliki mekanisme kerja meningkatkan kadar neurotransmitter

yaitu serotonin dan norepinefrin dengan menghambat reuptake keduanya

pada sistem saraf pusat.

Page 12: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Untuk mengetahui secara pasti pengaruh dari amitriptilin dosis 3,25

mg/kgBB sebagai antidepresi dibandingkan dengan kontrol negatif, dibuat

data statistik ANOVA. Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel, maka

hipotesis H0 (amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB tidak memberikan aktivitas

antidepresan) ditolak dan hipotesis H1(amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB

memberikan aktivitas antidepresan) diterima dan sebaliknya. Sesuai data

yang diperoleh, nilai F hitung yaitu 1,001 dimana nilai F tabel yaitu 0,080

dimana Fhitung> F tabel, artinya H1diterima yang menyimpulkan bahwa

amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBBtetap memberikan aktivitas antidepresan

walaupun tidak begitu signifikan.

Perlakuan yang terakhir yaitu mencit yang diberi uji II yang berisi

amitriptilin dosis 6,5 mg/kgBB. Hasil yang diperoleh yaitu ada penurunan

depresi sebanyak 22,3% yang didukung oleh data statistik berupa grafik

yang menunjukan aktivitas antidepresi yang signifikan. Menurut data

ANOVA, F hitung yang diperoleh yaitu 6,825 dan F tabel 0,080. Selisih

yang besar menunjukan F hitung > F tabel sehingga hipotesis H1diterima

Page 13: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

dan H0ditolak yang menyimpulkan bahwa amitriptilin dosis 6,5 mg/kgBB

memberikan aktivitas antidepresan.

VIII. Simpulan

Aktivitas obat antidepresi pada hewan percobaan dapat dilakukan dan

dipahami dengan hasil amitriptilin dosis 3,25 mg/kgBB tetap memberikan

aktivitas antidepresan walaupun tidak begitu signifikan dan amitriptilin

dosis 6,5 mg/kgBB memberikan aktivitas antidepresan yang signifikan

sehingga dapat disimpulkan bahwa dosis sangat memengaruhi efek

antidepresi yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Diniawaty, Shintya Awalin & Sinta Sasika. 2011. Kamus Farmakologi. Jakarta:

CV. Trans Info Medika.

Gilman, Goodman. 2011. Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta: EGC.

Page 14: Shift a1_kelompok 2_aktivitas Obat Antidepresi_npm 8-14, 28

Maslim, R. 2002. Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari

PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya, 58-65

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta : Salemba Medika

Mutschler, Ernst. 1999. Dinamika Obat edisi kelima. Bandung: Penerbit ITB

Porsolt, R.D., Bertin, A., Jalfre, M. 1977. Behavioral despair in mice :a primary

screening test for antidepressants. Arch Int Pharmacodyn Ther

Porsolt, R.D., Bertin, A., Jalfre, M. 1978. β€œBehavioural despair” in rats and mice:

strain differences and the effects of imipramin. Eur J Pharmacol.

Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002. Obat-obat Penting. Edisi V. Jakarta: Elex

Media Komputindo

Tjay, T.H., dan Rahardja, K. 2007. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-

efek Sampingnya Edisi ke IV. Jakarta : PT Elex Media Komputindo: hal 193