analisis shift share_deby kurnia

17
EKONOMI REGIONAL Analisis Shift Share Oleh: DEBY KURNIA, SP NIM.09102406566

Upload: sevsamra

Post on 06-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Analisis Shift Share_Deby Kurnia

TRANSCRIPT

EKONOMI REGIONAL

Analisis Shift ShareOleh:

DEBY KURNIA, SP

NIM.09102406566

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2011

Analisis Shift-share diterapkan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah (dhi. Kabupaten Kampar) dengan memperhatikan perekonomian daerah yang lebih tinggi (dhi. Provinsi Riau). Analisis Shift-share misalnya digunakan untuk menganalisis pergeseran struktur perekonomian tingkat kabupaten/kota dengan memperhatikan perekonomian tingkat provinsi di atasnya atau menganalisis pergeseran struktur perekonomian tingkat kabupaten dengan memperhatikan perekonomian provinsi.

Penerapan analisis Shift-share, yaitu menganalisis pergeseran perekonomian Kabupaten Kampar dengan memperhatikan perekonomian Provinsi Riau

Tabel 1. PDRB Sektoral Provinsi Riau tahun 2003 dan 2007 (dalam juta Rupiah)Sektor20032007SelisihPercentase

Pertanian 10,790,995.18 13,625,344.41 2,834,349.23 26.27

Pertambangan 31,506,634.09 33,393,161.17 1,886,527.09 5.99

I.Pengolahan 5,756,205.06 7,415,400.78 1,659,195.73 28.82

Listrik 128,192.54 155,977.95 27,785.41 21.67

Bangunan 1,813,072.03 2,521,567.24 708,495.21 39.08

Perdagangan 4,481,005.85 6,535,658.45 2,054,652.60 45.85

Pengangkutan 1,526,562.17 2,210,745.63 684,183.46 44.82

Keuangan 531,341.24 940,730.49 409,389.25 77.05

Jasa 2,721,599.72 3,793,568.40 1,071,968.68 39.39

Total 72,803,348.08 85,340,251.45 12,536,903.37 17.22

Tabel 2. PDRB Sektoral Kabupaten Kampar tahun 2003 dan 2007 (dalam juta Rupiah)Sektor20032007 Selisih Percentase

Pertanian1,723,281.822,238,220.31514,938.4929.88

Pertambangan4,188,209.084,228,317.4340,108.360.96

I.Pengolahan224,678.67312,556.1687,877.4939.11

Listrik3,231.624,026.70795.0824.6

Bangunan127,294.29165,078.3137,784.0229.68

Perdagangan281,520.39404,618.00123,097.6143.73

Pengangkutan 92,333.25129,468.9337,135.6840.22

Keuangan29,335.3546,233.7916,898.4457.6

Jasa225,128.99299,075.1173,946.1232.85

Total6,895,013.467,827,594.75932,581.2913,52

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil persentase analisis Shift Share Provinsi Riau (%)NoKabupatenPerubahanKomponen

PDRBNSjIMjRSjNSSj

1BENGKALIS9.8617.2222.31-28.17-5.86

2DUMAI22.4417.221.142.233.37

3INHIL34.2017.222.750.493.24

4INHU30.6517.22-3.4015.2611.86

5 KAMPAR13.5317.2211.97-16.18-4.21

6KUANSING41.3917.22-9.3831.6522.27

7KEP.MERANTI26.5217.220.467.828.28

8PEKANBARU48.3417.22-70.7697.4126.65

9PELALAWAN30.5617.2211.411.1312.55

10ROHIL9.2117.2215.87-24.21-8.35

11ROHUL30.2817.224.237.1811.41

12SIAK8.8617.2227.09-35.60-8.51

Tabel 4. Analisis Shift-share Klasik untuk Kabupaten Kampar

Tahun 2004 dan 2007Sektor

Komponen

Total

NSIMRS

Pertanian296753.0789155881.95962303.44881514938.4867

Pertambangan721219.20071155876.559-1836987.40340108.35662

I.Pengolahan38690.18204134420.851-85233.5442487877.4888

Listrik556.4929666716.3610587-477.7748942795.0791311

Bangunan21920.36866-149214.6599165078.3137784.01872

Perdagangan48478.4559-329998.8437404618123097.6122

Pengangkutan 15899.99752-108233.2491129468.9337135.67838

Keuangan5051.61381-34386.9598446233.7916898.44397

Jasa38767.72811134420.851-477.7748942172710.8042

Total1187337.119825062.0174-1115474.018896925.1178

Hasil analisis Shift-share menunjukkan bahwa selama tahun 2003-2007, nilai PDRB sektoral Kabupaten Kampar telah mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut tumbuh sebesar 932,581.29 juta rupiah atau sebesar 13,53 %. Sedangkan perekonomian Provinsi Riau tumbuh sebesar 12,536,903.37 juta Rupiah atau sebesar 17,22 persen. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan Regional (NS), Komponen Pertumbuhan Proporsional (IM), dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (RS).Menurut perhitungan komponen pertumbuhan regional, pertumbuhan ekonomi regional provinsi riau telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten kampar sebesar 1187337.119 juta rupiah. Namun, sebenarnya perkembangan PDRB Kabupaten Kampar hanyalah sebesar 896925.1178 juta rupiah. Hal ini dikarenakan masih ada dua komponen lain yang memberikan pengaruh yaitu Komponen Pertumbuhan Proporsional (IM), dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (RS).

Hasil analisis menunjukkan bahwa Komponen Pertumbuhan Proporsional memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan perekonomian Kabupaten Kampar, yaitu sebesar 825062.0174 juta rupiah. Nilai positif mengindikasikan bahwa komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Kampar cenderung mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif cepat.

Pengaruh Komponen Pertumbuhan Proporsional secara positif, yaitu Sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik damn jasa. Sedangkan sektor bangunan, perdagangan, pengangkutan memberikan pengaruh negatif. Analisis Shift-share menghasilkan nilai Pertumbuhan Pangsa Wilayah sebesar -1115474.018 juta rupiah. Nilai ini mengindikasikan bahwa Pertumbuhan Pangsa Wilayah yang dihasilkan akan mengurangi perkembangan perekonomian Kabupaten Kampar. Namun demikian secara spesifik bukan berarti bahwa perekonomian Kabupaten Kampar sama sekali tidak kompetitif. Hal ini karena meskipun secara agregat nilainya negatif tetapi terdapat sektor yang mempunyai nilai positif, yaitu Sektor pertanian, bangunan, perdagangan, pengangkutan dan Sektor keuanganAnalisis shift share masing-masing sektor : Sektor Pertanian

Sektor Pertanian merupakan sektor favorit untuk skala Provinsi Riau dan juga memiliki perkembangan yang baik di Kabupaten Kampar, sektor ini harus diprioritaskan. Komponen regional share positif, Komponen Pertumbuhan Proporsional (IM) menunjukan nilai positif, dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (RS) positif. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Untuk sektor Pertambangan dan Penggalian menjadi sektor unggulan untuk skala Provinsi Riau, namun memiliki perkembangan yang kurang untuk Kabupaten Kampar, hal ini terlihat dari nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah yang negatif.Industri Pengolahan

Secara umum sektor Industri Pengolahan menjadi sektor unggulan untuk skala Provinsi Riau, namun memiliki perkembangan yang kurang untuk kabupaten kampar, hal ini terlihat dari nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah yang negatifListrik, Gas & Air Bersih

Untuk skala Provinsi Riau, sektor ini harus menjadi perhatian, namun belum cocok untuk menjadi prioritas di Kabupaten Kampar, karena tidak memberikan nilai analisis yang positif.Bangunan

Sektor Bangunan tidak menjadi sektor unggulan untuk skala Prop. riau, namun sangat cocok untuk dikembangkan di kabupaten Kampar.

Hal yang sama atau cock diukembangkan untuk daerah kampar adalah sektor perdagangan, sektor pengangkutan dan sektor Keuangan, namun tidak demikian dengan sektor jasa, dimana tidak memebrikan kontribusi yang signifikan dan tidak layak dijadikan prioritas.

Hasil olahan dengan analisis Shift Share pada Kabupaten/kota di Provinsi Riau, terlihat Kabupaten Kampar terletak pada kuadran kedua, hal ini berarti bahwa memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat namun relatif tidak berdaya saing dibanding daerah yang berada pada kuadran I yang diisi oleh daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan paling berdaya saing. Kampar berada pada kuadran kedua bersama 10 kabupaten/kota yang lain.

Pada kuadran kedua ini Kampar berada pada posisi tengah, yaitu masih dibawah kabupaten yang muda (Kepulauan Meranti) namun masih diatas Kabupaten Bengkalis dan Siak yang memiliki kelebihan dalam hal PAD maupun APBD

Secara keseluruhan dari 12 kabupaten yang ada di Provinsi Riau, Kota Pekanbaru merupakan daerah yang paling memiliki daya saing tinggi, sedangkan Kabupaten Siak diletakkan pada posisi paling bawah, namun masih diartikan sebagai daerah dengan pertumbuhan yang cepat namun kurang berdaya saing. EKONOMI REGIONAL

Analisis Shift ShareOleh:

DENY FITRIANI

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2011

Analisis Shift-share diterapkan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah (dhi. Kabupaten Kampar) dengan memperhatikan perekonomian daerah yang lebih tinggi (dhi. Provinsi Riau). Analisis Shift-share misalnya digunakan untuk menganalisis pergeseran struktur perekonomian tingkat kabupaten/kota dengan memperhatikan perekonomian tingkat provinsi di atasnya atau menganalisis pergeseran struktur perekonomian tingkat kabupaten dengan memperhatikan perekonomian provinsi.

Penerapan analisis Shift-share, yaitu menganalisis pergeseran perekonomian Kabupaten Kampar dengan memperhatikan perekonomian Provinsi Riau

Tabel 1. PDRB Sektoral Provinsi Riau tahun 2003 dan 2007 (dalam juta Rupiah)

Sektor20032007SelisihPercentase

Pertanian 10,790,995.18 13,625,344.41 2,834,349.23 26.27

Pertambangan 31,506,634.09 33,393,161.17 1,886,527.09 5.99

I.Pengolahan 5,756,205.06 7,415,400.78 1,659,195.73 28.82

Listrik 128,192.54 155,977.95 27,785.41 21.67

Bangunan 1,813,072.03 2,521,567.24 708,495.21 39.08

Perdagangan 4,481,005.85 6,535,658.45 2,054,652.60 45.85

Pengangkutan 1,526,562.17 2,210,745.63 684,183.46 44.82

Keuangan 531,341.24 940,730.49 409,389.25 77.05

Jasa 2,721,599.72 3,793,568.40 1,071,968.68 39.39

Total 72,803,348.08 85,340,251.45 12,536,903.37 17.22

Tabel 2. PDRB Sektoral Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2003 dan 2007 (dalam juta Rupiah)Sektor20032007 Selisih Percentase

Pertanian7,887434,54585,369.1224.45

Pertambangan799,296953,921154,624.3819,35

I.Pengolahan161,972220,65858,686.0236,23

Listrik3,1294,037908.0529,02

Bangunan18,07325,2907,217.0239,93

Perdagangan242,588336,43493,845.9938,69

Pengangkutan 7,88734,81511,473.2049,15

Keuangan7,88710,4002,512.4531,85

Jasa60,07187,06426,993.2244,94

Total1,665,5342,107,163.74441,629.45

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil persentase analisis Shift Share Provinsi Riau (%)NoKabupatenPerubahanKomponen

PDRBNSjIMjRSjNSSj

1BENGKALIS9.8617.2222.31-28.17-5.86

2DUMAI22.4417.221.142.233.37

3INHIL34.2017.222.750.493.24

4INHU30.6517.22-3.4015.2611.86

5 KAMPAR13.5317.2211.97-16.18-4.21

6KUANSING41.3917.22-9.3831.6522.27

7KEP.MERANTI26.5217.220.467.828.28

8PEKANBARU48.3417.22-70.7697.4126.65

9PELALAWAN30.5617.2211.411.1312.55

10ROHIL9.2117.2215.87-24.21-8.35

11ROHUL30.2817.224.237.1811.41

12SIAK8.8617.2227.09-35.60-8.51

Tabel 4. Analisis Shift-share Klasik untuk Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2004 dan 2007Sektor

Komponen

Total

NSIMRS

Pertanian60,128.8831,585.21-6,344.97514938.4867

Pertambangan137,640.67220,592.61-203,608.9840108.35662

I.Pengolahan27,891.996,904.73-66,110.6787877.4888

Listrik538.81693.59-324.35795.0791311

Bangunan3,112.25-21,185.4525,290.2237784.01872

Perdagangan41,774.17-284,361.91 336,433.00123097.6122

Pengangkutan 4,019.51-27,361.3234,815.0037135.67838

Keuangan1,358.22-9,245.5410,339.7816898.44397

Jasa10,344.36-324.35172710.8042

Total286,808.827,61.92130,225.50896925.1178

Hasil analisis Shift-share menunjukkan bahwa selama tahun 2003-2007, nilai PDRB sektoral Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami perubahan atau perkembangan. Nilai PDRB tersebut tumbuh sebesar 441,629.45 juta rupiah atau sebesar 26,52 %. Sedangkan perekonomian Provinsi Riau tumbuh sebesar 12,536,903.37 juta Rupiah atau sebesar 17,22 persen. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh komponen pertumbuhan Regional (NS), Komponen Pertumbuhan Proporsional (IM), dan Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (RS).Hasil analisis menunjukkan bahwa Komponen Pertumbuhan Proporsional memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan perekonomian Kabupaten Kepulauan Meranti, yaitu sebesar 7,621.92 juta rupiah. Nilai positif mengindikasikan bahwa komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti cenderung mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif cepat. Pengaruh Komponen Pertumbuhan Proporsional secara positif, yaitu Sektor pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik dan jasa. Sedangkan sektor bangunan, perdagangan, pengangkutan memberikan pengaruh negatif.

Analisis Shift-share menghasilkan nilai Pertumbuhan Pangsa Wilayah sebesar 130,225.50 juta rupiah. Nilai positif mengindikasikan bahwa komposisi sektor pada PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti cenderung mengarah pada perekonomian yang akan tumbuh relatif cepat.

Analisis shift share masing-masing sektor : Sektor Pertanian

Sektor Pertanian merupakan sektor favorit untuk skala Provinsi Riau dan juga memiliki perkembangan yang baik di Kabupaten Kepulauan Meranti, sektor ini dapat dikembangkan untuk kedepannya. Walaupun Komponen Pertumbuhan Pangsa wilayah masih rendsh/negatif, namun Komponen Pertumbuhan Proporsional (IM) menunjukan nilai positi , hal ini karena kabupaten Meranti merupakan kabupaten baru dan ini merupakan permulaan yang bagus

Sektor Pertambangan dan Penggalian

Untuk sektor Pertambangan dan Penggalian menjadi sektor unggulan diantara sektor lainnya namun nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah negatif. Dan ini perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat untuk mengembangkan pangsa wilayahIndustri Pengolahan

Demikian juga halnya dengan industri pengolahan memiliki nilai IM positif dan nilai RS Listrik, Gas & Air Bersih

Untuk skala Provinsi Riau, sektor ini harus menjadi perhatian, namun belum cocok untuk menjadi prioritas di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Untuk Pertumbuhan Pangsa Wilayah yang memberikan pertumbuhan yang baik adalah sektor Bangunan, pengangkutan,perdagangan serta keuangan, ini terlihat laju pertumbuhannya cepat atau nilai RS positif

Hasil olahan dengan analisis Shift Share pada Kabupaten/kota di Provinsi Riau, terlihat Kabupaten Kepulauan Meranti terletak pada kuadran kedua, hal ini berarti bahwa memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat namun relatif tidak berdaya saing dibanding daerah yang berada pada kuadran I yang diisi oleh daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan paling berdaya saing. Pada kuadran kedua ini Kepulauan Meranti berada pada posisi tengah, yaitu diatas kabupaten Kampar

Secara keseluruhan dari 12 kabupaten yang ada di Provinsi Riau, Kota yang merupakan daerah memiliki daya saing tinggi adalah Kota Pekanbaru, sedangkan Kabupaten Siak diletakkan pada posisi paling bawah, namun masih diartikan sebagai daerah dengan pertumbuhan yang cepat namun kurang berdaya saing.