shduisahd
DESCRIPTION
doijsiajoTRANSCRIPT
3.1.1 Faktor Perilaku
Beberapa warga masih belum mengetahui tentang tata cara ‘3M plus’ yaitu menguras tempat penampungan air
(TPA), menutup TPA, mengubur barang bekas dan 10 cara tambahan lainnya yang disebutkan dalam tinjauan
pustaka.
Beberapa warga sering tidur siang atau aktivitas yang kurang pad siang hari sehingga hal tersebut mempermudah
penyebaran penyakit chikungunya karena nyamuk betina mencari umpannya pada siang hari. Hal ini
kemungkinan dikarenakan banyak warga yang belum mengerti tentang aktivitas menggigit nyamuk yang dimulai
dari pagi sampai sore dengan 2 puncak aktivitas antara pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00
3.1.2 Faktor Psikososiobiologi/Genetik
Selama ini belum ada penelitian spesifik tentang pengaruh keturunan terhadap penyakit chikungunya.
Status gizi yang kurang akan mempengaruhi imunitas sehingga dapat memudahkan virus chikungunya ber-
replikasi di dalam tubuh host/ manusia.
3.1.3 Faktor Lingkungan
Kejadian chikungunya dipengaruhi oleh tempat penampungan air yang merupakan tempat berkembang biaknya
nyamuk Aides Aegypti, dan di wilayah Puskesmas Kowilsel yang terjangkit KLB chikungunya masih ada
beberapa tempat penampungan air yang tidak sehat.
Suhu udara untuk perkembang biakan nyamuk vektor chikungunya adalah 25o sampai 27o sehingga wilayah
kelurahn Rejomulyo dan kelurahan Ngronggo cocok sebagai tempat perkembang biakan nyamuk.
Pada kelurahan Rejomulyo dan Ngronggo banyak didapatkan lingkungan tanaman-tanaman hias maupun tanaman
pekarangan, hal ini menambah tempat yang disenangi nyamuk untuk beristirahat dan menambah umur nyamuk.
Lingkungan rumah yang memenuhi standar rumah sehat, dimana masih banyak rumah yang tidak memenuhi
kriteria rumah sehat juga mempengaruhi terjadinya KLB chikungunya
1. Agent
Etiologi chikungunya adalah virus chikungunya yang dibawa oleh vektor nyamuk
Aedes Aegypti dan A.Albopictus. Virus chikungunya merupakan anggota genus
Alphavirus dalam famili Togaviridae. Strain Asia merupakan genotypes yang berbeda
dengan yang dari Afrika. Virus chikungunya disebut juga Arbovirus A chikungunya type,
CHIK, CK. Virus chikungunya masuk keluarga Togaviridae, genus Alphavirus.
2. Host
Usia yang semakin tua menyebabkan penurunan imunitas, sehingga lebih rentan terkena penyakit chikungunya.
Status gizi yang kurang akan mempengaruhi imunitas sehingga dapat memudahkan virus
chikungunya ber-replikasi di dalam tubuh host/ manusia.3. Lingkungan,
Kejadian chikungunya dipengaruhi oleh tempat penampungan air yang merupakan tempat berkembang biaknya
nyamuk Aides Aegypti, dan di wilayah Puskesmas Kowilsel yang terjangkit KLB chikungunya masih ada
beberapa tempat penampungan air yang tidak sehat.
Suhu udara untuk perkembang biakan nyamuk vektor chikungunya adalah 25o sampai 27o sehingga wilayah
kelurahn Rejomulyo dan kelurahan Ngronggo cocok sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
Pada kelurahan Rejomulyo dan Ngronggo banyak didapatkan lingkungan tanaman-tanaman hias maupun tanaman
pekarangan, hal ini menambah tempat yang disenangi nyamuk untuk beristirahat dan menambah umur nyamuk.
Lingkungan rumah yang memenuhi standar rumah sehat, dimana masih banyak rumah yang tidak memenuhi
kriteria rumah sehat juga mempengaruhi terjadinya KLB chikungunya