shalat khusyu - setiap harapan pasti terwujud · 1. jangan menilai shalatmu dan shalat orang lain...

43
SHALAT KHUSYU Setiap Harapan Pasti Terwujud Inilah cara yang pasti untuk mendapatkan jalan keluar bagi semua masalah, untuk mewujudkan setiap harapan, dan untuk memperoleh kebahagiaan hidup. Jalan yang sangat mudah bagi mereka yang beriman. ۩house of sakinah

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

SHALAT KHUSYU Setiap Harapan Pasti Terwujud

Inilah cara yang pasti untuk mendapatkan jalan keluar bagi semua masalah, untuk mewujudkan setiap harapan, dan untuk memperoleh kebahagiaan hidup. Jalan yang sangat mudah bagi mereka yang beriman.

۩house of sakinah

Page 2: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

SHALAT KHUSYU Setiap Harapan Pasti Terwujud

E Prastowo

©2011 House of Sakinah

Mohon membaca terlebih dahulu Ketentuan Penerbit

Page 3: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

i

Ketentuan Penerbit

Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak

akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah SAW menjawab, "Ikrarkanlah aku

beriman kepada Allah, kemudian berlakulah jujur." (HR. Muslim)

House of Sakinah adalah penerbit buku ini, Shalat Khusyu – Setiap Harapan Pasti Terwujud, dalam bentuk ebook maupun cetak. Ebook ini diterbitkan dengan model BACA

BERMANFAAT MEMBAYAR, sebuah model penerbitan yang ditujukan untuk melaksanakan ajaran Islam seperti diamanatkan oleh Rasulullah SAW di atas, sekaligus mengkampanyekan tradisi di Indonesia untuk lebih jujur dan baik bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan seni. Adapun ketentuannya dari model yang dimaksud sebagai berikut; 1. Apabila Anda telah membaca buku ini dan mendapatkan manfaat dari buku ini, Anda

wajib melakukan pembayaran ke penerbit. 2. Apabila Anda telah membaca buku ini dan tidak mendapatkan manfaat apapun dari

buku ini, Anda tidak wajib melakukan pembayaran ke penerbit. 3. Apabila Anda telah membaca buku ini dan mendapatkan manfaat dari buku ini, namun

tidak memiliki kemampuan membayar, Anda tidak wajib melakukan pembayaran. 4. Buku ini dijual dengan harga Rp. .....................,- silahkan Anda isi sendiri menurut nilai

kemanfaatan yang Anda peroleh dan yang lebih utama adalah dukungan Anda kepada tradisi penghargaan bagi ilmu pengetahuan dan seni. Untuk pembayarannya hanya dilakukan melalui transfer ke rekening pengelola House of Sakinah, berikut; - Bank BCA. No. Rekening 4451 1340 81 a.n Oktavia Dwi Pratiwi - Bank Bukopin No. Rekening 1006 0063 84 a.n Oktavia Dwi Pratiwi

5. Dipersilahkan untuk menyebarluaskan file ebook ini ataupun link download yang kami sediakan, namun tidak diijinkan menerbitkan ulang buku ini dalam bentuk apapun dan atau menjual kembali/ memperdagangkan buku ini.

Demikian ketentuan penerbit. Terima kasih telah berkenan membaca dan mendukungnya. Semoga buku ini bermanfaat untuk Anda. Untuk informasi lebih lanjut mengenai buku ini, buku-buku lainnya, dan House of Sakinah, silahkan mengunjungi alamat berikut. Email : [email protected] Twitter : http://twitter.com/houseofsakinah Facebook : http://facebook.com/houseofsakinah House of Sakinah Koordinator Pengelola Oktavia Dwi Pratiwi

Page 4: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

ii

Pengantar Penulis Seorang pemuda yang merantau ke kota, meratapi nasibnya. Berbulan-bulan berusaha mengapai harapannya di kota teryata berujung kegagalan. Bukan pekerjaan yang dia dapatkan, justru hidupnya bertambah sulit dengan menipisnya tabungan yang dimilikinya. Akhirnya, pemuda itu kembali ke desa, untuk meminta nasehat kepada ibunya. Dengan sedih ia ceritakan kegagalannya, sang bunda menasehatinya, “shalatlah khusyu.” Pemuda itu berangkat lagi ke kota, namun belum sebulan berlalu dia kembali lagi ke desa, menjumpai ibunya, mengeluh ketidakmampuannya melaksanakan shalat khusyu, ia pun bertanya pada bundanya bagaimana shalat khusyu, sang bunda menjawab, “shalatlah khusyu.” Dengan diliputi ketidaktahuan atas nasehat ibunya, pemuda itu berangkat kembali ke kota. Sebulan kemudian dia pulang lagi ke desa, menjumpai ibunya, dengan bangga diperkenalkannya seorang gadis jelita disampingnya, dan menceritakan bagaimana ia telah berhasil dengan usahanya, sambil menunjukan sebuah mobil baru di depan rumah, sang bunda hanya berkomentar, “shalatlah khusyu.” Semoga buku sederhana ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Terimakasih.

E Prastowo

Page 5: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

iii

Daftar Isi Ketentuan Penerbit i Pengantar Penulis ii Daftar Isi iii 1. Kembali Kepada Tujuan Hidup 1

Jalan Berhubungan Dengan Tuhan 2 2. Memperbaiki Hubungan Dengan Yang Maha Baik 6

1. Dari Kemalasan Ke Kerinduan 7 2. Dari Kegelisahan Ke Keyakinan 10 3. Dari Keraguan Ke Kepastian 13

3. Berusaha Menjadi dan Semakin Khusyu 16

1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain 23 4. Mengerti Bacaan Shalat yang Diucapkan 25 5. Menjadi Diri yang Utuh Saat Shalat 28 6. Menangkanlah Pertempuran Dengan Setan 31 7. Relakanlah Shalat Sebagai Kehendak-Nya 34 Ucapan terimakasih 38

Page 6: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

1

1. Kembali Kepada Tujuan Hidup

Apakah Anda termasuk di antara orang berikut?

Seorang yang sedang dilanda masalah. Sedang bersedih, galau, dan diliputi

ketidaktahuan untuk mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihadapi.

Atau seorang yang mempunyai harapan, baik harapan untuk diri sendiri,

keluarga, maupun untuk orang yang dicintai. Ingin sukses tapi belum berhasil

mencapainya, ingin memiliki sesuatu tapi belum mendapatkannya, atau kurang

puas dengan hasil dari usaha yang dilakukan.

Atau barangkali, seorang yang hidup dalam rutinitas yang teratur yang membuat

bosan dengan kehidupan sehari-sehari, hidup tanpa makna, berkecukupan materi

tetapi dalam kesepian. Orang yang tidak berbahagia dengan hidup yang dijalani.

Bila Anda termasuk di antara ketiga gambaran di atas, atau bahkan semua itu

mengambarkan kondisi diri Anda, tenang saja tak perlu risau.

Setiap orang, tidak hanya Anda, memiliki masalah, mempunyai harapan, dan

ingin hidup bahagia. Tetapi yang perlu Anda ketahui, tidak semua orang

bersedia untuk menempuh jalan yang benar dan mudah untuk menyelesaikan

masalah serta mewujudkan harapannya.

Tahukah Anda jalan itu? Jalan itu adalah shalat serta memohon pertolongan

hanya kepada Allah.

Bila Anda orang yang beriman, segera sudahi kebinggungan Anda melacak

nasib dalam ramalan yang penuh ketidakpastian. Segera hentikan segala macam

kekonyolan mempraktekan jurus rahasia, ilmu ajaib, atau mantera super yang

menjadikan Anda semakin terombang-ambing dalam ketidakpastian.

Page 7: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

2

Segeralah Anda kembali ke jalan yang pasti, shalat serta hanya memohon

kepada Allah. Dengan shalat, harapan Anda pasti terwujud.

Jalan Berhubungan Dengan Tuhan

Seberat apapun masalah yang Anda hadapi saat ini, sesulit apapun menurut

Anda untuk mewujudkan harapan, dan serumit apapun urusan hidup Anda

hingga tidak berbahagia menjalaninya, semua itu akan menemukan jalan

keluarnya bila Anda BERSEDIA MEMOHON PERTOLONGAN HANYA

KEPADA ALLAH.

Allah yang akan menyelesaikan masalah Anda. Allah yang akan mewujudkan

harapan Anda. Dan Allah jugalah yang akan membuat Anda berbahagia

menjalani hidup. Tinggal Anda sendiri, bersedia atau tidak, untuk memohon

pertolongan hanya kepada Allah. Sekali lagi, hanya kepada Allah, tidak kepada

yang lain.

Atau, masih adakah jalan lain untuk menyelesaikan masalah Anda maupun

mewujudkan harapan Anda selain memohon hanya kepada-Nya? Bila Anda

menjawab ada, hentikanlah membaca buku ini! Lalu lakukanlah yang menurut

Anda ada itu, dan jangan lupa dimana Anda menyimpan buku ini, karena Anda

akan membacanya lagi.

Bila Anda benar-benar bersedia, hanya memohon kepada Allah. Bacalah ayat

berikut.

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami

mohon pertolongan. (QS. Al Faatihah [1]:5)

Page 8: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

3

Ayat tersebut sering kita baca berulang-ulang, sekarang, coba renungkan ayat

tersebut beberapa saat sebelum meneruskan membaca buku ini. Telitilah kata

demi kata dan cermatilah yang terkandung di dalamnya.

Dalam ayat tersebut, jelas sekali petunjuk kepada kita; hanya kepada Allah

menyembah dan memohon. Ini berarti, kita dilarang untuk menyembah selain

kepada-Nya sekaligus dilarang untuk memohon pertolongan selain kepada-Nya.

Dilarang untuk tunduk serta ikut kepada apapun selain tunduk dan ikut kepada-

Nya, dilarang untuk menyerahkan diri serta urusan kita selain kepada-Nya, dan

dilarang untuk mengiba serta berharap selain kepada-Nya.

Dalam ayat tersebut, juga diterangkan, bahwa ada kaitan antara menyembah

dengan memohon kepada-Nya. Perintah menyembah dan memohon merupakan

satu rangkaian. Tidak ada gunanya kita memohon terus menerus tanpa

menyembah-Nya, tanpa menyembah kepada-Nya, permintaan kitapun akan sia-

sia belaka. Menyembahlah serta mintalah, shalatlah dan mintalah pertolongan

Allah.

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan

sabar dan (mengerjakan) shalat,(QS. Al Baqarah [2]:153)

Ayat di atas juga menjelaskan, meminta pertolongan kepada Allah haruslah

dilakukan dengan sabar dan mengerjakan shalat. Shalat merupakan cara bagi

orang-orang yang beriman menyembah Allah, dan sebenarnya dengan shalat

jugalah orang mampu untuk bersabar.

Shalatlah yang menjadi kunci atau jalan bagi pertolongan Allah. Siapa yang

shalat maka dia mendapat pertolongan Allah. Kenapa shalat menjadi kuncinya?

Bacalah ayat berikut.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah-Ku.” (QS Adz-Dzariyat [51] : 56)

Page 9: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

4

Shalat bukan hanya menjadi kunci bagi diperolehnya pertolongan Allah, shalat

juga merupakan inti dari hidup kita, MENYEMBAH ALLAH ADALAH

TUJUAN HIDUP. Teranglah sudah, kenapa pertolongan Allah hanya bisa

diminta dengan shalat, karena dengan mengerjakan shalat, kita kembali kepada

tujuan hidup di dunia ini, kembali kepada tujuan Tuhan menciptakan kita, yakni

menyembah-Nya.

Di dalam shalat itulah terletak hubungan manusia dengan Allah. Hubungan

antara makhluk dengan Tuhan, hubungan antara ciptaan dengan Pencipta. Dan

bentuk hubungan itu hanya satu, yakni menyembah. Itulah tujuan Allah

menciptakan manusia, dan manusia sebagai ciptaan harus taat dengan tujuan

yang telah ditetapkan oleh penciptanya, dengan menjadikannya sebagai tujuan

dari hidup yang diberikan-Nya.

Maka siapapun yang kembali kepada tujuan hidupnya, siapapun yang

menyembah-Nya, tentu akan ditolong oleh-Nya. Siapapun yang mengerjakan

shalat pasti terkabul permohonannya.

Lalu, kenapa ada orang yang telah mengerjakan shalat tapi masalahnya belum

mendapat jalan keluar? Kenapa harapannya belum terwujud? Kenapa masih

tidak bahagia dalam hidupnya?

Apakah pertanyaan itu juga Anda ajukan untuk keadaan Anda sendiri? Anda

sudah mengerjakan shalat dan sudah berdoa kepada-Nya, tetapi masalah Anda

tak kunjung usai, harapan hanya menjadi impian, dan hidup semakin

membosankan tiada bahagia. Kalau pertanyaan itu dijawab; bersabarlah! Anda

akan bilang sudah ada yang menjawab seperti itu, dan bukankah dengan shalat

maka sabar juga menyertainya, seperti dikatakan di atas.

Kalau begitu, Anda harus memeriksa kembali shalat yang Anda kerjakan,

mengevaluasi kembali shalat yang telah dilakukan. Karena firman Allah itu

Page 10: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

5

benar adanya, dan petunjuk Allah itu suatu kepastian. Kitalah yang wajib untuk

berkaca diri.

Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba

pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila

shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk

maka dia kecewa dan merugi. (HR. An-Nasaa'i dan Tirmidzi)

Rasulullah SAW menjelaskan, bahwa shalat yang akan diperiksa pertama kali

saat kiamat nanti, dan ada dua kemungkinan dari hasil pemeriksaan itu, yakni

shalatnya baik atau buruk. Rasulullah SAW juga menjelaskan, orang yang

shalatnya baik adalah yang beruntung dan sukses, sementara yang shalatnya

buruk menjadi kecewa dan merugi. Maka daripada kita menyesal nanti, lebih

baik kita perbaiki shalat sekarang juga. Termasuk, bila Anda merasa sudah

mengerjakan shalat namun pertolongan-Nya belum juga datang, maka langkah

yang harus dilakukan adalah memperbaiki shalat kita.

Adakah cara yang lebih mudah bagi terkabulnya permohonan kepada-Nya,

selain dengan memperbaiki hubungan kita dengan-Nya?

Page 11: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

6

2. Memperbaiki Hubungan Dengan Yang Maha Baik

Banyak orang yang beranggapan bahwa shalat hanya berhubungan dengan

urusan akhirat saja. Mengerjakan shalat sekedar memenuhi kewajiban saja

dengan maksud untuk mendapatkan hak atas surga di akhirat. Karena hanya

mengangapnya sebagai kewajiban untuk kepentingan akhirat, akhirnya shalat

justru menjadi beban dalam kehidupan di dunia.

Ada juga yang beranggapan, bahwa shalat sekedar ritual spiritual untuk

menenangkan hati. Ketika ada masalah atau perasaan yang tidak baik sedang

melanda, maka segera bergegas shalat agar hatinya menjadi tenang dan perasaan

menjadi lebih baik.

Apakah anggapan-anggapan itu keliru? Tidak. Yang keliru adalah orang yang

tidak mengerjakan shalat.

Namun, kita perlu untuk selalu meningkatkan shalat, agar semakin hari semakin

lebih baik, dan semakin dekat dengan Tuhan. Bukankah kita juga sering

memikirkan hubungan dengan orang yang kita takuti atau cintai, selalu berusaha

untuk semakin baik berhubungan dengan mereka, apakah mereka lebih kita

takuti dan cintai daripada Tuhan? Tentunya, kita lebih takut dan cinta kepada

Allah melebihi apapun, maka sudah sepantasnyalah kita harus senantiasa

memperbaiki hubungan dengan Allah.

Dengan semakin baik hubungan kita dengan Allah, maka akan semakin dekat

dengan-Nya, hingga apapun yang kita mohon kepada-Nya, pasti Dia berikan.

Perbaikilah hubungan dengan Allah dengan memperbaiki shalat. Itulah jalan

keluar masalah, cara mewujudkan harapan, penyelesaian dari semua urusan, dan

jalan hidup bahagia. Dan itu jugalah yang akan mengantarkan pada kebahagiaan

Page 12: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

7

di akhirat, hingga kitapun hidup berbahagia di dunia dan jauh akan lebih bahagia

dalam kehidupan akhirat nanti.

Lalu bagaimana kita memperbaiki shalat? Memperbaiki shalat tidak semata

dengan memperlama waktu dalam shalat, tidak hanya dengan tiba-tiba pergi ke

masjid. Yang paling mendasar yang harus diperbaiki adalah tanggapan kita

terhadap perintah shalat itu sendiri, bagaimana pikiran kita menangapi seruan

shalat? Bagaimana perasaan kita menanggapi pangilan shalat?

Pikiran serta perasaan terhadap shalat inilah yang menjadi kunci bagi perbaikan

shalat. Sama hal dengan aktivitas lain yang Anda lakukan, Anda akan semangat

untuk menjadi semakin baik dalam aktivitas itu bila Anda berpikir serta

berperasaan baik terhadap aktivitas itu. Untuk lebih mudah, coba bayangkan

bagaimana Anda melakukan aktivitas yang paling disukai atau hobi, dan setelah

itu bayangkan bagaimana Anda melaksanakan shalat, bandingkanlah!

Bagaimana?

Lebih menyenangkan mana bertemu dengan orang yang Anda cintai atau shalat?

Apakah saat Anda sedang menonton film atau melakukan hobi menyadari

bergeraknya waktu? Dan apakah juga demikian saat melaksanakan shalat?

Pikiran dan perasaan kita tentang shalat inilah yang harus diperbaiki.

1. Dari Kemalasan Ke Kerinduan

Masih ingatkah waktu kita kecil dulu, orang tua sering menyuruh bahkan

terkadang memaksa untuk melaksanakan shalat. Walau malas, kitapun shalat

karena disuruh oleh orang tua. Tak jarang kita sering menipu orang tua,

mengatakan sudah shalat padahal belum melaksanakannya.

Page 13: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

8

Kini, saat kita sudah dewasa dan orang tua tidak lagi menyuruh-nyuruh untuk

mengerjakan shalat, apakah Anda masih malas melaksanakan shalat? Atau

jangan-jangan masih juga menipu dengan menunjukan diri seolah-olah orang

yang tekun shalat padahal kenyataannya bermalas-malasan dengannya.

Bila Anda masih malas-malasan hingga merasa terpaksa mengerjakan shalat,

cobalah perhatikan ayat Al Quran berikut;

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan

membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka

berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan

manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (An Nisaa’

[4]:142)

Anda dalam keadaaan bahaya!

Malas dalam mengerjakan shalat adalah ciri orang munafik, orang yang menipu

Allah, dan Allah akan membalas tipuan itu. Tentu kita tidak ingin menjadi orang

munafik, tapi bagaimana bila kenyataannya memang masih malas padahal kita

juga ingin untuk tidak malas mendirikan shalat?

Mari sadari secara sederhana, kenapa Anda begitu bersemangat pergi makan

malam dengan orang yang Anda cintai? Atau kenapa Anda begitu menanti-nanti

program acara televisi yang menampilkan artis idola Anda? Jawabannya, karena

Anda ingin bertemu dengan orang yang Anda cintai atau puja itu.

Berarti, bila Anda malas untuk mengerjakan shalat, sebenarnya Anda malas

bertemu dengan yang akan kita temui dalam shalat, ANDA MALAS

BERTEMU DENGAN TUHAN. Sungguh keterlaluan memang diri kita apabila

ini yang terjadi.

Page 14: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

9

Saran:

• Fokuslah pada tujuan jangan fokus pada jalan

Bila Anda masih malas mengerjakan shalat, pikirkan dan ingatlah

selalu; PERTEMUAN DENGAN ALLAH. Silahkan Anda mau

menyebut ini definisi shalat atau apapun, yang jelas kita akan

shalat sama dengan kita akan menemui, menghadap, dan

menyembah Tuhan.

• Perhatikanlah perasaan ingin bertemu Tuhan

Setiap orang pasti pernah merasakan keinginan untuk bertemu

dengan Allah. Setidaknya bila hati sedang bersedih, kita menjadi

ingat Allah serta muncul rasa ingin bertemu dengan-Nya. Setiap

kali rasa ingin bertemu Allah itu muncul, hentikanlah sejenak

kesibukan Anda, perhatikanlah rasa itu. Dengan selalu

memperhatikan perasaan Anda yang ingin bertemu dengan Allah,

maka perasaan itu akan semakin bertambah besar dan akan

semakin sering muncul di diri Anda.

• Tumbuhkanlah malu kepada Tuhan

Ketika Anda bertemu atau sedang bersama dengan orang yang

Anda cintai, biasakan luangkan waktu sedetik saja, syukur-syukur

bisa lebih lama, untuk mengingat Allah. Juga saat Anda sedang

asyik dengan suatu aktivitas yang menyenangkan, ingatlah Allah

sebentar saja di tengah-tengah aktivitas itu. Semakin Anda

membiasakan akan semakin baik. Jika ini sering dilakukan, lama-

lama akan tumbuh rasa malu kepada Allah di diri kita dengan

sendirinya, hingga tanpa disadari kitapun akan tersipu di dalam

kasih sayang-Nya. Perasaan inilah yang memicu rasa rindu Anda

kepada Allah.

Page 15: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

10

Bila rasa ingin bertemu dengan Allah semakin kuat di diri kita maka dengan

sendirinya kemalasan melaksanakan shalat akan hilang dan berubah menjadi

kerinduaan kepada-Nya, penuh semangat dan suka cita atas datangnya waktu

shalat. Saat seperti itulah, Anda sudah mampu mengendalikan kehendak diri

Anda berada dalam kehendak-Nya.

2. Dari Kegelisahan Ke Keyakinan

Orang yang dihadapkan pada masalah akan mempunyai perasaan tidak nyaman,

bisa itu berupa binggung, sedih, lemah, dan semacamnya, yang jelas penuh

kegelisahan. Saat seperti itu biasanya menjadi ingat Tuhan, lalu mendirikan

shalat. Namun saat kegelisahan itu sudah berubah menjadi ketenangan atau

masalah itu sudah terselesaikan, shalatpun lalai kembali, bahkan melupakan

shalat. Ini akan berulang dan terus berulang.

Inilah yang terjadi bila kita semata-mata mencari ketenangan batin dalam shalat.

Tidak jauh berbeda dengan orang yang melakukan semedi atau aneka ritual

spiritual lainnya yang buku dan pelatihannya banyak dijual dengan beragam

judul dan metode, yang ingin dicapai adalah ketenangan.

Apakah shalat agar batin mendapat ketenangan keliru? Sekali lagi jawabannya;

tidak, yang keliru bila Anda tidak mendirikan shalat.

Namun mari diperhatikan, SHALAT BUKANLAH OLAH BATIN APALAGI

OLAH RAGA. Apabila setelah shalat kemudian batin kita menjadi tenang dan

raga kita menjadi sehat, itulah bonus yang diberikan oleh Allah. Shalat juga

tidak bisa disamakan dengan berbagai ritual maupun metode yang

mengatasnamakan spiritual maupun terapi dalam bentuk apapun. Shalat adalah

menyembah Allah, menyerahkan diri serta segala urusan hanya kepada Allah.

Page 16: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

11

Juga saat dihadapkan pada masalah yang memicu kegelisahan diri, shalat bukan

semata untuk menenangkan diri. Shalat adalah jalan memohon kepada Allah,

mengembalikan dan menyerahkan masalah pada Allah.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita

gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila

ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi

raaji`uun". Sesungguhnya kami dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. (Al

Baqarah [2]:155-156)

Kata-kata dalam ayat tersebut, “Sesungguhnya kami dari Allah dan akan

kembali kepada-Nya” jelas sekali menunjukan perintah untuk mengembalikan

segara urusan hanya kepada Allah.

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)

salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-

orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan

menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (Al Baqarah

[2]:45-46)

Meyakini akan kembali kepada Allah, tidak hanya meyakini diri ini akan

kembali kepada-Nya, juga mengembalikan segala urusan yang terkait dengan

diri ini kepada Allah, dan apabila sedang dilanda masalah yang dikembalikan

juga masalah tersebut. Jadi ketenangan bukanlah yang dituju dalam shalat,

ketenangan adalah bagian dari yang diberikan Allah kepada orang yang

mengerjakan shalat.

Kembali serta mengembalikan kepada Allah bukanlah hal yang mudah

dilakukan, tetapi juga bukan hal yang sulit dilakukan, kuncinya ada pada

keyakinan kepada Allah atau iman. Kalau kita yakin tiada Tuhan selain Allah,

Page 17: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

12

hanya menyembah kepada Allah, dan hanya memohon pertolongan kepada

Allah, maka kitapun akan mudah untuk kembali kepada Allah.

Jadi shalat juga merupakan pembelajaran bagi diri kita untuk semakin meyakini

Allah, semakin meningkatkan iman kepada-Nya.

Saran:

• Pilihlah satu saja; jalan Allah atau yang lain

Kalau masih percaya ada kekuatan lain yang bisa menolong selain

Allah, apalagi masih mengerjakan metode atau ritual lain selain

yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, lebih baik tidak usah

mendirikan shalat. Anda tidak bisa mencampurkan, mencari

alternatif, maupun berspekulasi mana yang nanti memberi

manfaat, Anda harus tegas memilih jalan Allah atau jalan lain.

• Berhentilah menduga-duga hidup

Kalau masih sering membaca ramalan dalam bentuk apapun,

apalagi suka meramal orang lain, maupun meminta tolong orang

lain mengurusi nasib atau masalah Anda, berhentilah shalat juga.

Karena menyembah Allah berarti tunduk kepada kehendak-Nya,

dan ingatlah Tuhan Maha Baik, kehendak-Nya pastilah baik.

• Periksalah catatan hidup Anda

Buka kembali buku harian Anda, atau kalau tidak punya ingatlah

saja, bagaimana masalah Anda di masa lalu, amatilah bagaimana

masalah itu mendapatkan jalan keluarnya, amati juga bagaimana

Anda mendapatkan kebahagiaan di masa lalu. Renungkanlah,

bagaimana semua itu bisa terjadi?

Page 18: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

13

Orang yang mendirikan shalat dengan sungguh-sungguh adalah orang yang

memiliki keyakinan terhadap Allah, orang yang beriman kepada-Nya. Besar

atau kecilnya iman itu hanyalah Allah yang mengetahui. Yang jelas, semakin

baik shalat yang kita lakukan akan semakin meningkat keyakinan kita kepada

Allah, begitu sebaliknya.

Kita tidak perlu memikirkan atau berusaha merasakan keyakinan itu, yang kita

perlukan hanya mengembalikan diri dan segala urusan yang melekat pada diri

kita hanya kepada Allah, sekali lagi, hanya kepada Allah. Saat seperti itulah,

Anda sudah mampu mengendalikan kehendak diri Anda berada dalam

kehendak-Nya.

3. Dari Keraguan Ke Kepastian

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)

salat. (QS. Al Baqarah [2]:45)

Saya sudah mengetahui ayat itu jauh-jauh hari, dan saya sudah melaksanakan

shalat tetapi masalah saya tak kunjung mendapatkan jalan keluar, harapan saya

tidak juga terwujud sampai sekarang.

Pernyataan di atas sering kita dengar atau barangkali Anda juga pernah

mengatakannya meskipun dengan kalimat berbeda. Inilah tabiat orang yang

tidak bersabar. Tidak hanya, tidak bersabar karena tidak mau menunggu

datangnya pertolongan Allah, tetapi juga tidak bersabar karena tidak mau

memeriksa dirinya sendiri. Ujung-ujungnya ketidaksabaran seperti ini

menyebabkan munculnya keraguan kepada Allah, dan inilah awal hilangannya

iman. Meragukan Allah menerima atau tidak shalat yang dilakukan, meragukan

Allah mengabulkan atau tidak permohonan dalam doa, akhirnya meragukan

keberadaan Allah, ada atau tidak.

Page 19: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

14

Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu

merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza

wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa doamu akan terkabul.

Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR.

Ahmad)

Maka segera saja hentikan ketidaksabaran itu, hentikan keraguan kepada-Nya.

Lanjutkan shalat dan kembali memohon kepada-Nya dengan sungguh-sungguh

hanya memohon kepada Allah.

Karena, bila Anda sudah shalat dan memohon dengan sungguh-sungguh hanya

kepada Allah, sebenarnya Anda tidak perlu lagi berharap atas terkabulnya

permohonan Anda itu. Untuk apa berharap? Karena PERMOHONAN KEPADA

ALLAH PASTI TERWUJUD.

Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-

Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah

mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS.

Al Baqarah [2]:186)

Firman tersebut jelas sekali menerangkan kepada kita, bahwa Allah pasti

mengabulkan setiap permohonan bila kita memohon kepada-Nya. Syaratnya,

mengerjakan perintah Allah dan yakin kepada-Nya.

Ketika sudah shalat, Anda tidak perlu berpikir macam-macam tentang apa yang

Anda harapan, baik harapan di dunia maupun di akhirat. Tidak perlu

membayangkan atau memvisualisasikan bagaimana Anda naik mobil yang Anda

harapan, tidak perlu menerka bagaimana wajah bidadari yang akan menyambut

Anda di surga. Anda juga tidak perlu menebak bagaimana Tuhan akan

mewujudkan segala harapan itu. Anda hanya diminta untuk menyerahkan semua

itu kepada Allah, untuk itu berusahalah menghidari diri dari mendikte Tuhan,

apalagi sok lebih tahu dari-Nya.

Page 20: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

15

Ketika kita sudah menyerahkan harapan itu hanya kepada Allah, saat itulah kita

bisa menyadari bahwa hidup ini adalah kenyataan dan Allah itu ada, Dia

mengatur ciptaan-Nya dalam ketentuan-ketentuan yang pasti. Saat seperti itulah,

Anda sudah mampu mengendalikan kehendak diri Anda berada dalam

kehendak-Nya.

Saran:

• Buanglah sumber ketidakpastian

Apakah Anda termasuk orang yang disibukan dengan harapan

Anda sendiri? Sibuk mencari jalan bagaimana meraih harapan,

hingga Anda beli buku, ikut seminar, dan mempratekan segala

macam tehnik mewujudkan harapan. Itulah sumber ketidakpastian

itu, dan apabila didalamnya juga disertai cara memohon kepada

selain Allah, itulah sumber runtuhnya iman dalam diri Anda. Bila

itu yang terjadi, segeralah buang sumber ketidakpastian itu,

buang! Jangan diberikan kepada orang lain. Dan kembalilah

kepada yang pasti; shalat dan hanya memohon kepada Allah.

• Kerjakan saja apa yang bisa dilakukan, jangan pikirkan

bagaimana Allah menolongmu

Bila Anda ingin kepastian atas terkabulnya permohonan Anda

kepada Allah, jangan sesekali membatasi kemampuan Allah

dengan pengetahuan Anda, jangan bertanya-tanya bagaimana

Allah akan menolong Anda. Ingatlah, Allah Maha Kuasa, Maha

Mengetahui Segalanya, lebih mengetahui diri Anda daripada Anda

sendiri. Kerjakan saja apa yang bisa dilakukan saat ini dengan

tenang, tenang karena harapan itu pasti terwujud.

Page 21: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

16

3. Berusaha Menjadi dan Semakin Khusyu

Bila Anda masuk ke toko buku ataupun melakukan pencarian di internet tentang

bagaimana cara shalat khusyu, Anda akan mendapatkan banyak referensi yang

bisa membantu Anda untuk meningkatkan kekhusyukan shalat.

Semua itu baik, dan semakin banyak membaca pengetahuan tentang shalat tentu

semakin baik, kecuali bila ada referensi yang menambah-nambahkan ataupun

mengurangi dari rukun shalat yang telah diajarkan Rasulullah SAW, nah itu

yang tidak boleh diikuti, karena shalat wajib hukumnya mengikuti seperti apa

yang telah dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW, bersabda; shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku

shalat. (HR. Bukhari)

Kitapun tentu sudah mengetahui dan telah mengerjakan shalat sesuai dengan

rukun dan bacaannya, sebagaimana yang telah kita lakukan sehari-hari. Namun,

apa sebenarnya shalat khusyu itu? Kembali kita perhatikan ayat Al Baqarah 45-

46, berikut;

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)

salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-

orang yang khusyuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan

menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. Al

Baqarah [2]:45-46)

Dalam ayat tersebut jelas sekali pengertian KHUSYU ADALAH MEYAKINI

AKAN MENEMUI TUHAN DAN AKAN KEMBALI KEPADA-NYA. Berarti,

menjadi khusyu adalah memiliki keyakinan tersebut dan berusaha untuk menjadi

khusyu adalah berusaha untuk memiliki keyakinan tersebut.

Page 22: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

17

Lalu, bagaimana menilai khusyu atau tidaknya shalat? Kita tidak bisa menilai,

hanya Allah yang mampu menilai seberapa besar keyakinan kita akan bertemu

Tuhan, baik dalam shalat maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang kita

perlukan bukanlah mengukur diri atas kekhusyukan itu, yang diperlukan ialah

berusaha menjadi khusyu dan semakin khusyu. Berikut hanyalah beberapa saran

untuk itu.

1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain

Siapa yang berhak menilai shalat itu khusyu atau tidak? Jawabnya, hanya Allah

yang berhak menilai shalat seseorang. Tidak ada yang berhak menilai shalat

selain Allah. Dan harus diingat, khusyu adalah meyakini kembali kepada Allah,

berarti juga mengembalikan semua urusan hanya kepada Allah, termasuk urusan

penilaian tentang shalat itu sendiri.

Katakanlah: "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk

Allah, Tuhan semesta alam, (QS. Al An’aam [6]:162)

Kita sendiripun tidak berhak untuk memberikan penilaian atas shalat yang kita

kerjakan, apakah shalat yang kita lakukan itu sudah khusyu atau belum? Yang

bisa kita lakukan hanya shalat sebaik-baiknya dan terus meningkatkan agar

shalat bertambah semakin baik. Apalagi bermaksud menilai shalat orang lain,

jelas kita tidak berhak sama sekali untuk menilai shalat orang lain.

Berhati-hatilah, agar tidak terpancing untuk menilai shalat yang kita lakukan.

Karena, bila penilaian kita mengatakan shalat kita sudah khusyu, maka tanpa

kita sadari, penilaian itu akan mencari pembanding dengan shalat yang

dilakukan oleh orang lain, akhirnya akan berkembang menjadi riya atau

menyombongkan shalat yang kita lakukan. Dan, bila penilaian kita mengatakan

shalat kita tidak khusyu, maka tanpa kita sadari penilaian itu akan menyebabkan

kita risau dengan shalat yang telah dilakukan, dan akhirnya menjadi tidak yakin

Page 23: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

18

dengan shalat kita, lebih parah lagi akan bermalas-malasan untuk mengerjakan

shalat. Selalu ingatlah, riya dan malas dalam shalat merupakan ciri-ciri orang

munafik.

Termasuk jangan menilai shalat ketika kita sedang shalat, memikirkan shalat

kita khusyu atau tidak saat sedang shalat. Pikiran seperti inilah yang justru

menyebabkan lalai dalam shalat yang sedang kita kerjakan, asyik berpikir

tentang shalat itu sendiri, lupa kalau sedang berhadapan dengan Allah.

Kita juga harus lebih berhati-hati agar tidak terpancing untuk menilai shalat

yang dilakukan orang lain. Terkadang tanpa disadari, kita masih suka menilai

orang dengan menghubungkan keadaan dirinya dengan shalat yang ia kerjakan.

Semisal, melihat orang yang rajin berpergian ke masjid menunaikan shalat,

namun keadaan ekonomi orang itu menurut penglihatan kita serba kekurangan,

kita menjadi heran, kenapa dia hidupnya dalam kekurangan padahal dia rajin

shalat? Atau saat menyaksikan orang yang rajin shalatnya tetapi dalam

kehidupan sehari-hari masih kita lihat suka berbuat maksiat, kita jadi

mempertanyakan, untuk apa dia shalat kalau dia masih berbuat maksiat? Dan

banyak lagi contoh, bahwa tanpa sadar kita masih suka menilai shalat orang lain,

baik itu sekedar mempertanyakan, menghubungkan dengan keadaan dirinya,

atau yang lebih parah menyatakan sesat kepada orang yang telah shalat.

Penilaian-penilaian seperti itu harus kita buang jauh-jauh, kita harus mampu

untuk selalu BERPRASANGKA BAIK KEPADA ORANG YANG TELAH

MELAKSANAKAN SHALAT SEKALIGUS BERPRASANGKA BAIK ATAS

SHALAT YANG DILAKSANAKANNYA. Karena kebiasaan menilai orang

yang shalat dan shalatnya, akan membuat kita terjerumus untuk mengambil hak

Allah, akhirnya tanpa sadar menobatkan diri menjadi hakim yang seolah-olah

paling benar hingga melupakan Allah Yang Maha Benar. Bahkan malaikatpun

hanya mampu untuk mencatat perbuatan manusia, termasuk dalam hal shalat,

tidak berhak untuk untuk menghakimi benar atau salah, jadi hindarilah untuk

menjadi hakim atas hubungan orang lain dengan Allah.

Page 24: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

19

Yang mungkin dilakukan, hanyalah melihat bagaimana cara orang shalat,

melihat apakah shalat yang dilakukan sesuai atau tidak dengan rukun yang

dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Di sini sajalah sudut pandang kita untuk

saling ingat mengingatkan, mengingatkan jikalau ada orang yang menambah

atau mengurangi dari contoh shalat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Saran:

• Senanglah membaca tentang shalat

Anda tentu mempunyai tema favorit untuk dibaca, hingga bila

menemukan buku sesuai tema tersebut akan Anda beli. Mulailah

untuk menjadikan shalat sebagai tema favorit Anda, koleksilah

buku dan download di internet referensi tentang shalat, tentunya

Anda juga harus membiasakan untuk membacanya. Nah, pada saat

membaca inilah, kita harus mampu mengendalikan diri untuk

tidak berprasangka buruk kepada apa yang dibaca, cernalah

pengetahuan itu sebagai suatu masukan untuk memperbaiki shalat

kita, dan bila tidak setuju carilah referensi lagi.

• Senanglah menulis tentang shalat

Bila Anda hobi menulis, apakah itu menulis buku harian atau

sekedar menulis di Twitter atau Facebook, tulislah yang bertema

shalat, bisa pengalaman, pemikiran, lebih hebat lagi ajakan untuk

shalat. Jangan risau bila ada yang mengatakan sok alim, karena

kita memang ingin memperbaiki diri agar semakin alim. Nah,

pada saat menulis itulah kita belajar untuk menghindarkan diri

dari keinginan mengurui orang lain dan menghilangkan keinginan

dari menunjuk diri seolah sudah shalat lebih baik dari orang lain.

Page 25: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

20

Jangan menilai shalat kita dan shalat orang lain, cukuplah kita terus

memperbaiki shalat yang kita kerjakan, maka dengan sendirinya tanpa kita

sadari (dan tidak perlu kita sadari) kita akan semakin khusyu.

• Senanglah melihat orang shalat

Ketika Anda melihat orang akan atau sedang shalat, perhatikanlah

dia dan senanglah melihatnya. Bila Anda melihat orang berangkat

ke masjid untuk shalat, tersenyumlah dan berikan sapaan yang

baik kepadanya. Begitu juga, ketika Anda sehabis shalat,

tersenyumlah dan sapalah dengan baik orang-orang yang Anda

temui, baik itu orang yang mengerjakan shalat maupun tidak,

menjadi sungguh aneh bila ada orang setelah menghadap Allah

Yang Maha Penyayang, justru menampakan muka masam dan

menjadi garang.

• Ajaklah si kecil untuk menyukai shalat

Bila Anda seorang ayah atau bunda yang memiliki putera puteri

yang masih kecil atau seorang kakak yang mempunyai adik yang

masih kecil, ajaklah si kecil untuk shalat. Jangan mengajak

dengan nada memaksa apalagi disertai dengan kata-kata; nanti

Tuhan marah, nanti disiksa di neraka, dan semacamnya yang

membuat dirinya jadi takut. Ajaklah dengan mengatakan; Tuhan

sangat menyayangi orang yang shalat. Ungkapkan juga kasih

sayang Anda ke mereka, dengan mengatakan, bahwa di antara

orang-orang yang shalat ada kasih sayang yang diberikan Tuhan

di antara mereka, seperti aku dan kamu yang saling menyayangi.

Jangan lupa untuk memberi kecupan atau elusan sayang di kepala

si kecil setelah Anda dan dia shalat bersama.

Page 26: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

21

2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah

Shalat adalah menyembah Tuhan. Di dalamnya kita bersaksi bahwa tiada Tuhan

selain Allah, memuji-Nya, memohon ampun dan pertolongan kepada-Nya. Saat

kita shalat adalah saat kita menghadap dan bertemu dengan Allah.

Begitulah yang kita ketahui tentang shalat, hingga pikiran kitapun terdorong

untuk memikirkan Allah saat shalat. Repotnya, pikiran manusia terbiasa dengan

hal-hal yang bisa dilihat oleh mata dan bisa didengar oleh telinga, hingga saat

berpikir tentang Allah yang muncul adalah beraneka gambaran yang silih

berganti. Padahal Allah tidak mungkin digambarkan oleh manusia, tidak bisa

disamakan dengan apapun yang diketahui manusia.

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha

Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy Syura [42]:11)

Maka ketika shalat maupun saat mengingat Allah, muncul gambaran tentang

Allah dalam pikiran, kita harus segera menghilangkan gambaran itu, meskipun

gambaran itu berwujud huruf arab yang berbunyi Allah, kita harus

menghilangkannya. Karena menghadirkan gambaran atau memvisualisasikan

Allah dalam pikiran kita dalam wujud apapun akan menjadikan kita

menyekutukan-Nya.

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatupun. (QS An-Nisa [4]:36)

Inilah indahnya dan KEBENARAN ISLAM BAGI ORANG YANG MAU

BERPIKIR, hanya agama Islam yang menjelaskan bahwa Tuhan tidak serupa

dengan sesuatu apapun. Mari kita pikirkan, seberapa besar kapasitas berpikir

manusia, apakah kita bisa mengambarkan alam semesta dan seisinya? Allah jauh

lebih besar dari itu, jauh lebih besar dari perkiraan manusia terhadap bentangan

Page 27: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

22

alam semesta. Rasakan juga, seberapa besar kapasitas perasaan manusia, apakah

kita bisa mengambarkan kasih sayang semua ibu yang ada di dunia? Kasih

sayang Allah kepada Anda jauh lebih besar daripada kasih sayang semua ibu di

dunia bila dikumpulkan. Jadi tidak mungkin mengambarkan maupun

menyerupakan Allah dengan segala yang diketahui dan dirasakan manusia.

Lalu bagaimana saat kita shalat maupun mengingat Allah? Relakanlah diri kita

sebagai mahkluk ciptaan-Nya, menghadaplah dan ingatlah Allah dengan

ketidaktahuan serta ketidakmampuan kita. Sembahlah maupun ingatlah Allah

tanpa bertanya dan menduga tentang-Nya, tanpa sok berpikir kritis di depan-

Nya, tanpa sok tahu, tanpa sok merasa, dan lebih baik lagi tanpa memikirkan

apapun dihadapan-Nya, melepaskan segala pengetahuan dan keingintahuan kita.

Saran:

• Katakan bukan pada pikiran yang mengambarkan Allah

Saat menyebut, mendengar, maupun mengingat Allah dan pikiran

Anda menghadirkan gambaran tertentu, katakanlah pada pikiran

Anda; bukan, itu bukan Allah. Selalu lakukanlah ini, hingga

pikiran kitapun menjadi biasa untuk tidak mengambarkan Allah

saat mengingat-Nya.

• Sebutlah Allah dengan sungguh-sungguh

Saat menyebut Allah baik secara lisan maupun di batin, sebutlah

asma-Nya dengan sungguh-sungguh. Anda tentu sering melihat

dan mendengar nama Allah disebut dalam candaan, bahkan di

televisi kita lihat kalimat pujian kepada Allah diucapkan dengan

gerak gaya tertentu yang jauh dari sikap memuji-Nya, apapun

alasannya, jangan ditiru. Mulailah dari diri kita, untuk

menghormati asma Allah, agar kita mampu untuk bersungguh-

sungguh takut hanya kepada-Nya.

Page 28: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

23

Bila Anda berhasil menghilangkan segala gambaran apapun dalam pikiran Anda

pada saat shalat maupun mengingat Allah, saat itu Anda sudah berhasil untuk

tidak menyekutukan Allah dengan segala apapun, maka dengan sendirinya Anda

akan mengetahui Allah tanpa harus mencari tahu, saat itulah Anda benar-benar

berada dalam kekhusyukan.

3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

Kita mengetahui bahwa shalat tepat waktu adalah sebaik-baiknya waktu untuk

shalat, sekaligus juga merasakan bagaimana sulitnya untuk mendirikan shalat

tepat waktu. Ada saja yang memberatkan langkah untuk segera mengambil air

wudhu begitu masuk waktu shalat.

Kenapa? Karena kita belum terbiasa mendahulukan shalat daripada urusan yang

lain. Seperti saat mendengarkan adzan, sementara kita masih disibukan dengan

pekerjaan, kita takut kehilangan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan itu,

dan berpikir shalat masih bisa dilakukan nanti. Kita sadar harus shalat terlebih

dahulu, tapi pikiran kita membenarkan untuk menunda shalat dengan melihat

waktu shalat masih lama. Jadi persoalannya bukan masalah ingat waktu shalat,

persoalannya adalah tidak memprioritaskan shalat lebih dari urusan atau

kegiatan yang lain, bahasa lebih lugasnya, menyepelekan shalat.

Ini terjadi karena kita menganggap lebih berharga urusan yang sedang

dikerjakan, hilanglah kesempatan bila meninggalkan urusan itu. Seperti seorang

penulis, yang merasa akan kehilangan ide ketika tidak segera menuliskannya,

atau seorang pedagang yang merasa rugi kalau menutup jualannya. Sama juga,

kita akan kehilangan bagian cerita yang menarik bila mematikan tayangan

sinetron di televisi, atau takut mengecewakan orang yang sedang berbincang-

bicang dengan kita. MERASA RUGI ITULAH PENYEBAB MENUNDA

ATAU MENINGGALKAN SHALAT. Rasa yang kemudian dirasionalkan oleh

pikiran; masih ada waktu yang cukup untuk mendirikan shalat.

Page 29: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

24

Jadi yang harus diselesaikan dari diri kita, bukan pada bagaimana shalat tepat

waktu, tetapi lebih kepada bagaimana menyadari bahwa shalat harus

didahulukan daripada urusan yang lain.

Saran:

• Biasakanlah mendengar adzan

Di Indonesia, pada saat masuk waktu shalat hampir di semua

tempat terdengar adzan, namun pernahkah Anda berpikir, berapa

banyak orang yang mendengarkannya adzan dari awal sampai

selesai. Mulailah dari diri kita, biasakan mendengarkan adzan

serta tirukanlah baik dengan berbisik di hati atau dengan lisan.

Dan bila saat mendengar adzan, Anda sedang berbicara dengan

orang lain, beranikan diri untuk minta izin mendengarkan adzan.

• Perbaikilah sarana shalatmu

Anda pasti punya baju yang paling Anda sayangi, sesekali

pakailah baju itu untuk shalat sebelum dipakai untuk kemanapun.

Pakailah pakaian yang menurut Anda paling bagus dan nyaman

untuk menghadap Allah. Bagi para perempuan yang tidak biasa

mencuci pakaian sendiri, luangkanlah waktu untuk mencuci

mukena Anda sendiri. Dan biasakanlah membersihkan tempat

shalat setiap hari, lakukan sendiri, lakukanlah sendiri menyapu

dan mengepel lantai tempat shalat kita di rumah.

• Perhatikanlah perasaan antara wudhu dan shalat

Jangan berbicara, bersenandung, atau memikirkan sesuatu saat

berjalan dari tempat wudhu sampai tempat mendirikan shalat.

Berjalanlah dengan diam dan rasakanlah perasaan saat itu,

perasaan Anda saat akan menemui Tuhan.

Page 30: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

25

Tentu solusi yang lebih cepat adalah mengubah cara pandang terhadap shalat

dibanding dengan segala urusan lain, bahwa shalat jauh lebih penting daripada

segala urusan dan kegiatan apapun. Namun bagi yang kesulitan untuk

melakukan perubahan secara cepat, tidaklah perlu memaksakan diri, karena

keterpaksaan akan membuat ketidaknyamanan yang berujung penolakan diri

pada shalat itu sendiri. Lebih baik, memulai untuk lebih tertarik dan mencintai

shalat, yang beransur-ansur akan menjadikan diri kita berketetapan, shalat

sebagai urusan nomor satu dalam hidup, hingga shalat tepat waktupun menjadi

kebiasaan dengan sendirinya.

Bila Anda mulai tertarik dengan shalat melebihi ketertarikan Anda kepada

aktivitas lain yang selama ini menurut Anda menyenangkan, bila Anda mulai

menghargai shalat Anda lebih berharga daripada urusan-urusan lain yang selama

ini menyibukan, dan bila Anda sudah mencintai waktu menghadap Tuhan lebih

dari segala peruntukan waktu sehari-sehari, Andapun dengan sendirinya akan

digerakan untuk shalat tepat waktu, dan dengan sendirinya juga menjadi orang

yang khusyu, orang yang menyakini bertemu dan kembali kepada Tuhan.

4. Mengerti Bacaan Shalat yang Diucapkan

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam

keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (An Nisaa’

[4]:45)

Dalam ayat tersebut, kita diperintah untuk mengerti bacaan shalat yang kita

ucapkan. Untuk bisa mengerti berarti harus mengetahui apa yang dibaca,

masalahnya, bacaan shalat wajib diucapkan dalam bahasa arab, tentu ini menjadi

kendala tersendiri bagi yang tidak mampu berbahasa arab, bagaimana akan

mengerti kalau artinya saja tidak mengetahui?

Page 31: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

26

Inilah yang kemudian membuat kita berusaha menerjemahkan bacaan shalat

ketika sedang menjalankan shalat, saat membaca atau setelah membaca, kita

berusaha untuk mengingat dan berpikir terjemahan dari apa yang dibaca ke

dalam bahasa kita sehari-hari, saat shalat kita jadi penerjemah bahasa arab ke

bahasa indonesia.

Ada juga yang tidak peduli, karena memang tidak mengetahui terjemahannya,

jadi asal dibaca saja, dan karena tidak mengerti apa yang diucapkan maka dibaca

cepat-cepat, akhirnya shalat menjadi terburu-buru.

Sebenarnya, ini bukanlah suatu kendala, bahasa bukanlah kendala untuk

berkomunikasi dengan Tuhan. Namun bukan dengan menganti bacaan shalat

dengan bahasa Indonesia atau bahasa lain, jelas ini tidak diperbolehkan, bukan

juga dengan memaksakan diri membaca bacaan shalat dengan dua bahasa, mulut

mengucap dalam bahasa arab dan kemudian otak menerjemahkan dalam bahasa

indonesia. Ini bukan kendala, bila kita menyadari Allah Maha Pemberi Petunjuk,

apalagi kepada mereka yang menyembah-Nya.

Sesungguhnya kewajiban Kami-lah memberi petunjuk, (QS. Al Lail [92]:12)

Tentunya yang dimaksud petunjuk juga termasuk kemampuan untuk mengerti

bacaan shalat, bukan hanya sekedar terjemahannya saja, lebih dari itu, mengerti

kandungan serta maksud dari bacaan itu, hingga mampu menyadari KETIKA

SHALAT KITA SEDANG BERBICARA KEPADA TUHAN, bersaksi,

memuji, dan memohon kepada-Nya.

Usaha yang bisa dilakukan terkait bahasa arab dengan bahasa sehari-hari adalah

membaca buku yang ada terjemahan bacaan shalatnya. Bacalah sesering

mungkin tanpa harus memaksakan hafal seketika setiap arti kata, karena dengan

sekedar hafalpun belum menjamin kita bisa mengerti saat membacanya.

Page 32: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

27

Saran:

• Jangan menerjemahkan bacaan shalat saat shalat

Bila Anda membaca bacaan shalat saat shalat serta berusaha

menerjemahkannya saat itu, justru pikiran Anda disibukan untuk

mengingat-ingat setiap arti terjemahan dari kata-kata yang Anda

ucapkan. Diri Anda jadi terkonsentrasi pada usaha mengartikan

bahasa, bahkan tegang karena memikirkannya. Relakanlah saja

ketidaktahuan atas arti bacaan itu, tugas kita adalah membaca

bacaan dengan benar bukan mengartikannya.

• Bacalah sebagaimana sedang berbicara

Shalat adalah menghadap Allah, maka bacalah bacaan shalat

seperti Anda berbicara dengan Allah, karena memang kita sedang

berbicara dengan Allah. Saat membaca bacaan yang mengandung

permohonan kepada-Nya, bacalah dengan bersikap memohon.

Saat membaca bacaan yang mengandung pujian kepada-Nya,

bacalah dengan bersikap tunduk dan takut pada-Nya. Saat

membaca bacaan yang mengandung perintah Allah, bacalah

dengan bersikap patuh dan taat kepada-Nya.

• Jangan membayangkan atau mengambarkan bacaan

Anda tidak perlu membayangkan bagaimana kebesaran Allah saat

bertakbir dengan gambaran tertentu, tidak perlu membayangkan

sosok Muhammad saat membaca shalawat dalam tasyahud, dan

lain semacamnya. Sadarilah, Anda sedang berhadapan dengan

Allah, dan itu nyata. Saat shalat kita berbicara dengan Allah

merupakan kenyataan, tidak perlu dibayang-bayangkan apalagi

diada-adakan, karena begitulah kenyataannya.

Page 33: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

28

Cukuplah kita membaca bacaan shalat dengan benar, menyadari bahwa kita

sedang berbicara dengan Allah, dan bersikap dengan sikap yang paling baik saat

mengucapkan bacaan, maka Andapun dengan sendirinya akan mengerti apa

yang Anda ucapkan, lebih daripada sekedar mengetahui arti terjemahannya. Dan

saat Anda mengerti, Anda juga akan mengerti apa itu khusyu tanpa harus repot

memperkirakannya, karena Anda mengalami sendiri.

5. Menjadi Diri yang Utuh Saat Shalat

Shalat bukanlah olah batin, olah raga, ataupun olah diri. Shalat adalah

menyembahkan Allah, dan khusyu adalah mengembalikan diri kepada Allah,

tidak semata-mata diri ini saja, melainkan semua yang melekat di diri ini,

termasuk segala urusan dunia sampai urusan akhirat dikembalikan sepenuhnya

hanya kepada Allah. Shalat dilakukan dengan diri yang total, tidak ada yang

tercecer dari diri kita. Menjadi diri yang utuh menyembah hanya kepada Allah.

"Khusyu kepadaMu pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan otot-

ototku". (HR Muslim).

Tentu semua orang ingin khusyu seperti itu, namun tidak sedikit yang

mengeluhkan sulitnya untuk menjadi diri yang utuh dan patuh hanya kepada

Allah. Meski gerakan dan bacaan sudah dilakukan dengan baik, sudah mengikuti

rukun yang ada, tetapi pikiran liar tidak terkendali.

Memang otak atau pikiran merupakan hambatan yang berat dalam mendirikan

shalat yang khusyu, dari mulai mengingat urusan yang belum selesai, melamun

tentang masa lalu, sampai usil mengambarkan bagaimana sosok Allah yang

disembah. Bahkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan lagi tiba-tiba muncul

begitu saja di benak saat shalat. Akhirnya dalam shalat, diri kita yang mengikuti

pikiran, bukan pikiran yang mengikuti diri kita untuk kembali kepada-Nya.

Page 34: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

29

Terjadinya kekacauan pikiran juga menyebabkan perasaan terbawa kacau.

Pikiran mengingatkan hutang yang belum terbayar, perasaanpun menjadi takut

ditagih hutang. Pikiran membayangkan mobil baru yang diharapkan,

perasaanpun terlena seakan sedang mengendarai mobil baru itu. Pikiran

memikirkan tanda-tanda bagaimana shalat yang khusyu, perasaanpun menjadi

bangga seolah telah khusyu.

Begitulah campur aduk antara pikiran dan perasaan yang tidak bisa dikendalikan

menjadikan lalai dalam shalat yang dikerjakan, tinggalah shalat hanya gerakan

dan bacaan saja. Diri kitapun tercerai berai, tidak utuh dalam mendirikan shalat.

Bagaimana akan mengembalikan diri dan semua urusan kepada-Nya, bagaimana

diri ini sepenuhnya tunduk kepada-Nya, kalau pikiran dan perasaan sendiri tidak

bisa ditundukan. Kalau ini yang terjadi, shalat hanya membuat lelah dan capek

dalam keterpaksaan saja.

Untuk mengatasi masalah pikiran ini, sebagian orang menyarankan agar kita

berkonsentrasi saat shalat, pertanyaannya, berkonsentrasi pada apa? Konsentrasi

adalah memfokuskan pikiran pada sesuatu, nah bila sesuatu ini adalah Tuhan,

bukankah justru konsentrasi akan memunculkan gambaran tentang Tuhan,

bukankah itu akan menjadikan kita menyekutukan-Nya. Disamping itu,

konsentrasi juga berakibat pada kelelahan berpikir yang menjadikan shalat justru

penuh ketegangan. Karenanya, tidak perlu berkonsentrasi, shalat bukanlah olah

pikir, lebih baik rileks saja dengan pikiran kita.

Yang kita perlukan sebenarnnya hanyalah menjaga kesadaran, bahwa SAAT

SHALAT KITA SEDANG BERHADAPAN DENGAN ALLAH DAN TIDAK

ADA YANG MENYERUPAI DENGAN-NYA. Dengan menjaga kesadaran itu,

lama-lama Anda justru tidak lagi memikirkan apapun, seperti orang tidur

nyenyak tanpa mimpi, tapi ini dalam keadaan Anda sadar, dalam keadaan

telingga Anda masih mendengar dan mata masih melihat.

Page 35: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

30

Saat Anda tidak memiliki apapun, tidak mempunyai pengetahuan, tubuh, nama,

harta , dan segala urusan yang mengikat Anda sejak terlahir di dunia, siapakah

Anda saat itu? Jawabannya hanya bisa didapatkan dalam shalat yang khusyu,

saat itulah diri menjadi utuh dan patuh dalam kehendak yang menciptakan.

Saran:

• Jangan perhatikan pikiran dan perasaan yang menganggu

Bila pikiran mengingatkan pada sesuatu yang menganggu shalat,

biarkan saja pikiran itu, jangan dilawan, ibarat air yang kita beri

saluran, biarlah ia lewat mengalir begitu saja, caranya; jangan

diperhatikan. Bila perasaan yang menganggu datang, perlakukan

sama, jangan diberi perhatian. Dan bila itu memunculkan takut

atau cemas, relakanlah dengan menyadari Anda berada dalam

lindungan Allah, baik buruk pikiran atau perasaan, semua itu tidak

berakibat apapun pada diri Anda.

• Sadarilah dengan keyakinan bukan dengan otak dan rasa

Cobalah untuk membiasakan, saat Anda menerima apapun,

buatlah pernyataan di hati, itu adalah pemberian Allah. Begitu

juga sebaliknya, ketika kehilangan apapun, nyatakan di hati, Allah

mengambil kembali milik-Nya. Anda dapat membuat pernyataan

itu dengan ungkapan lain yang mudah dimengerti diri Anda

sendiri, yang penting terbiasa dulu. Bila saat menyatakan itu

pikiran berkata lain, jangan pedulikan, tidak usah merasionalkan

ataupun memunculkan perasaan atas pernyataan itu, yang penting

nyatakan dan biasakan. Kalau tadi pagi lupa menyatakan itu saat

sarapan, tidak usah disesalkan, yang penting saat makan siang,

nyatakan di hati, makanan ini dari Allah.

Page 36: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

31

6. Menangkanlah Pertempuran Dengan Setan

Orang yang sungguh-sungguh mengerjakan shalatnya, akan merasakan betul

bagaimana pertempuran dengan musuh manusia yang paling nyata. Siapakah

musuh itu? Musuh itu tidak lain adalah setan.

sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah

[2]:168)

Setan selalu berusaha untuk merusak shalat yang dilakukan oleh manusia, tidak

hanya saat akan shalat, ketika sedang shalat, maupun sesudah shalatpun, setan

akan terus memerangi shalat kita, hingga shalat yang kita lakukanpun menjadi

buruk dan semakin buruk, sampai akhirnya meninggalkan perintah shalat. Setan

akan menipu dengan segala cara agar shalat kita menjadi rusak dan buruk.

Seperti saat membaca bacaan istighfar dalam shalat, teringatlah sekian dosa dan

kesalahan yang pernah dilakukan, ingat bagaimana kesalahan terhadap kedua

orang tua, ingat bagaimana mereka meyayangi kita sejak masa kecil, dan

kitapun larut dalam rasa keterharuan karenanya. Di situlah setan menyamarkan

bisikannya secara halus, melarutkan pikiran, perasaan, serta diri kita selain

kepada Allah, dan seringkali itu nampak seperti sesuatu yang murni, baik, dan

benar. Seperti halnya, ketika Anda sudah yakin hanya kepada Allah menyembah

dan memohon pertolongan, shalat yang Anda kerjakanpun semakin baik dan

bertambah baik, hingga beberapa waktu kemudian, Anda mulai berpikir tidak

adanya tanda-tanda bagi terwujudnya harapan, tiba-tiba terjadilah tanya jawab

antara Anda dengan diri Anda sendiri, di situlah setan akan ikut bertempur,

menyodorkan pertanyaan dan memberikan jawaban.

Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan

mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al Baqarah

[2]:169)

Page 37: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

32

Begitulah, setan mengunakan segala daya untuk merusak shalat manusia, tidak

hanya terang-terangan membisikan untuk tidak shalat, namun juga

menyamarkan bisikan ke dalam pikiran dan perasaan yang seolah-olah baik dan

seperti murni dari diri Anda sendiri.

Setan mempunyai tujuan besar, yakni memalingkan manusia dari Tuhan,

menyuruh manusia untuk melupakan, menyekutukan, sampai akhirnya

mengingkari keberadaan Allah. Dan setan juga mengetahui, bahwa shalatlah

yang menjadi inti dari hubungan manusia dengan Allah, maka setan akan habis-

habisan menyerang manusia pada shalatnya.

Namun tenang saja, sesungguhnya setan itu sangatlah takut kepada manusia

yang mendirikan shalat, karena dengan mengerjakan shalat, manusia menjadi

terhindar dari perbuatan yang dibujukan setan kepada manusia.

Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan

mungkar. (QS. Al ‘Ankabuut [29]:45)

Tentu saja yang ditakuti oleh setan, adalah manusia yang shalat dengan

sungguh-sungguh hanya berserah diri kepada Allah. Orang yang berserah diri

inilah yang mampu membentengi diri dari segala macam gangguan setan, mau

berupa bisikan yang samar-samar, serangan sihir, apalagi hanya sekedar

penampakan yang aneh-aneh. SETAN TIDAK BERDAYA DI HADAPAN

ORANG YANG BERSERAH DIRI HANYA KEPADA ALLAH.

Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang

beriman dan berserah diri kepada Tuhannya. (QS. An Nahl [16]:99)

Dengan berserah diri kepada Allah, dengan sendirinya setan tidak berdaya untuk

mengoda dan menggangu kita. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari setan

selama kita takut hanya kepada Allah.

Page 38: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

33

Saran:

• Jangan termakan informasi yang mengaburkan setan

Banyak sekali sumber informasi yang mengaburkan setan ke

dalam sosok tertentu, dari yang menakutkan sampai yang

membuat tertawa. Masyarakat Indonesia sendiri termasuk yang

hobi dengan informasi tentang setan, lihatlah mulai dari film,

buku, sampai media sosial yang membahas setan begitu laku.

Silahkan saja menonton film dan membicarakan cerita tentang

setan, yang terpenting jangan sampai takut atau justru mengangap

setan sebagai bahan cerita belaka. Setan itu benar-benar ada, dan

setan lebih nyata dalam bisikan ke pikiran, perasaan, dan hati

daripada sosok yang aneh-aneh itu.

• Jangan membiasakan bicara sendiri

Orang suka gelisah bertanya-tanya tentang dirinya, menjawab

sendiri pertanyaannya, dan akhirnya bicara dengan diri sendiri.

Hindarilah ini, biasakan bila gelisah untuk mengingat Allah, dan

bila semakin gelisah shalatlah, kita dianjurkan shalat sunah dua

rakaat bila dalam gelisah atau binggung. Dan meskipun banyak

orang menyuruh untuk mendengarkan suara hati, namun banyak

orang juga tidak tahu perbedaan suara hati dengan pikiran,

perasaan, atau malah bisikan setan, di mana suara hati itu?

Sudahlah, tidak perlu mencari-cari tentang suara hati, bacalah saja

Al Quran, itu lebih pasti dan pasti benar daripada hati yang entah

bersuara atau tidak.

Page 39: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

34

Setan itu bukan sekedar makhluk halus, juga sangat halus bisikannya kepada

manusia. Menyamarkan ajakannya seakan-akan itu berasal dari diri kita sendiri

bahkan seolah-olah itu adalah kebenaran. Tidak gampang untuk bisa mengetahui

dan menyadari bisikan setan, kecuali orang-orang yang selalu memperhalus diri,

memperhalus pikiran, perasaan, dan perbuatan sehari-hari, orang yang tidak

pernah mencelakai dan melukai orang lain, baik perasaan apalagi tubuhnya,

orang yang senantiasa berusaha agar orang lain menjadi nyaman, damai, dan

merindukan di dekatnya.

Setan juga makhluk yang paling sombong, namun setan juga mengetahui

manusia itu hobi menyombongkan diri. Maka pintu masuk utama bisikan setan

adalah kesombongan manusia. Kesombongan dalam bentuk apapun itu akan

menjadi pintu bagi setan, tidak hanya sekedar sombong atas harta atau

kekuasaan, juga sombong merasa paling benar, termasuk sombong karena

shalat. Dan dari kesombongan inilah awal keingkaran kepada Allah.

Maka berhati-hatilah dengan segala yang ada di diri kita, jangan sampai itu

membuat diri menjadi sombong dan menyebabkan penderitaan orang lain.

Sadarilah bahwa semua itu milik Allah, termasuk juga keimanan kita itu adalah

pemberian dan akan kembali kepada Allah, dengan begitu kitapun akan menjadi

mahkluk yang sanggup merendahkan diri dan mampu khusyu kepada Allah.

7. Relakanlah Shalat Sebagai Kehendak-Nya

Apapun masalah yang dihadapi, relakanlah masalah itu dengan menerima

kenyataan yang ada, relakanlah dengan menyerahkan jalan keluarnya

sepenuhnya hanya kepada Allah. Apapun harapan yang diinginkan, relakanlah

harapan itu dengan menjalani kenyataan yang ada, relakanlah dengan

menyerahkan cara mewujudkannya sepenuhnya hanya kepada Allah. Karena

Allah hanya ridho kepada orang-orang yang ridho kepada kehendak-Nya.

Page 40: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

35

Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang

diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya

maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia

tidak ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah.

(HR. Ahmad)

Juga dalam shalat yang kita dirikan, kita harus merelakan shalat kita, khusyu

ataupun tidak khusyu hanyalah Allah yang menilai, yang bisa kita lakukan

hanyalah berusaha memperbaikinya dan terus memperbaiki untuk menjadi lebih

baik dan semakin baik.

Saran:

• Jangan berhitung dengan shalat Anda

Berapa lama waktu shalatku? Berapa kali shalat dhuha yang

kulakukan? Berapa derajat pahala yang kudapat? Berapa dosaku

yang terhapus? Berapa... dan berapa? STOP, JANGAN

BERHITUNG DENGAN SHALAT, jangan biasakan diri

mengunakan kalkulator dalam berhubungan dengan Allah.

Relakanlah shalat Anda sebagaimana Anda juga merelakan

hidung Anda bernafas sesukanya tanpa Anda hitung.

• Jangan mengingat shalat yang telah Anda lakukan

Sejak kapan aku shalat? Berapa kali aku melalaikan shalat selama

ini? Seberapa khusyukah shalatku tadi? Sudahlah, jangan

mengingat shalat yang telah dilakukan, ganti saja pertanyaannya

dengan, sudah shalatkah aku sekarang? Lebih baik memohon

ampunan-Nya atas segala kesalahan di masa lalu dan memulai

belajar serta berusaha terus dan terus memperbaiki shalat kita.

Page 41: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

36

Relakanlah shalat kita sebagai ketaatan kepada Allah, taat menjalankan perintah-

Nya, mengikuti apa yang telah ditentukan-Nya kepada manusia, tunduk kepada

tujuan-Nya menciptakan manusia.

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah):

"Luruskanlah muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan

mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan

kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepada-Nya)".

(QS. Al A’raaf [7]:29)

Relakanlah semuanya hanya kepada Allah, berserah diri utuh dan patuh kepada-

Nya. Selalu ingatlah, Allah Maha Baik. Kehendak-Nya pasti baik, kehendak

kepada Anda, saya, dan semua manusia. Jangan takut, cemas, dan ragu

mengembalikan diri dan segala urusan hanya kepada-Nya. Karena semakin

Anda menolak, memprotes, dan mengingkari, semakin Anda terikat kencang

dalam penderitaan. Semakin Anda menerima, merelakan, dan mensyukuri,

semakin Anda lepas bebas dalam kebahagiaan. Kehendak Allah pasti baik,

beradalah dalam kehendak-Nya selalu.

SHALATLAH DENGAN KHUSYU SEKARANG JUGA!

RELAKAN DIRIMU DALAM KEHENDAK-NYA SEKARANG JUGA!

Dan setelah mendirikan shalat. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan, lakukan apa

yang diketahui. Jangan binggung lagi dengan masalah yang sedang dihadapi,

jangan bermimpi lagi dengan harapan yang belum terwujud, dan jangan murung

lagi dengan ketidakbahagian yang menyandera. Bekerjalah dengan apa yang

diketahui dan mampu dikerjakan.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan

carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung.(QS: Al Jumuah [62]:10)

Page 42: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

37

Ingatlah terus Allah dan terus perbaiki hubungan dengan-Nya, sembahlah Allah

dengan shalat yang baik dan semakin baik. Berpegang teguhlah untuk hanya

menyembah dan memohon kepada Allah.

ALLAH PASTI MENYELESAIKAN MASALAHMU!

ALLAH PASTI MEWUJUDKAN HARAPANMU!

ALLAH PASTI MEMBAHAGIAKAN HIDUPMU!

Dengan merelakan shalat, kitapun akan mampu untuk merelakan hidup kita

hanya kepada Allah. Membebaskan diri dari pembatas hubungan dengan Allah,

yakni kehendak diri. Andapun dengan sendirinya menjadi orang yang

dikehendaki-Nya untuk memimpin, berilmu, bergembira, sehat, dan berlimpah

rezeki, serta yang jauh melebihi dari semua itu adalah diterima dan ditemui-Nya

diri Anda.

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan

kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari

orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki

dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah

segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan

yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau

kehendaki tanpa batas." (QS. Ali ‘Imran [3]:26-27)

Selamat menjalankan shalat.

Selamat hidup berbahagia menuju kebahagiaan akhirat.

Page 43: SHALAT KHUSYU - Setiap Harapan Pasti Terwujud · 1. Jangan Menilai Shalatmu dan Shalat Orang Lain 17 2. Mengetahui Allah yang Kita Sembah 21 3. Mendahulukan Shalat dari Urusan Lain

38

Terimkasih telah membaca buku ini, termasuk membaca

KETENTUAN PENERBIT di dalamnya. Silahkan juga mengikuti

pesan-pesan tentang shalat melalui media sosial berikut.

http://twitter.com/ShalatKhusyu