sfpt bab ii, dapus, lampiran (2)
DESCRIPTION
LaporanTRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap
bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing
mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali
oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke
kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah
dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan
antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam
bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan
berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur
dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Sujana, 2007).
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut
perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara
itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil)
akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan
buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji
banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal
biji yang terbuahi (Sujana, 2007)
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada
bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang
lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian
luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium); yang
di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium); serta lapisan tengah
(bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium)
(Resmisari, 2008)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah
tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung
perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah
dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian
utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu. Itulah sebabnya menjadi
penting untuk mempelajari struktur bunga, dalam kaitannya untuk memahami
bagaimana suatu macam buah terbentuk (Resmisari, 2008)
Tipe-Tipe Buah
Buah (Fructus) pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua
golongan, yaitu :
1. Buah semu, buah yang dibentuk bukan hanya dari bakal buah saja,tetapi juga
berasal dari bagian-bagian bunga yang lainya. Contohnya adalah manggis,
jambu mede, ciplukan dan nangka. Jambu mede buahnya berasal dari tangkai
bunga yang membesar. Nangka, buahnya berasal dari kelompok bunga yang
tumbuh menebal dan berdaging.
Buah semu dapat dibedakan atas :
a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal
buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut
Gambar 1.1. Struktur Buah
membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan
kelopak bunga pada buah ciplukan.
b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah
yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh
menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang
ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali
yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L)
c. Buah semu majemuk, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi
seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka
(Artocarpus integra Merr), dan keluwih (Artocarpus communis Forst),
yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta
daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain,
hingga merupakan kulit buah semu ini. (Tjitrosoepomo, 1985).Buah Sejati
2. Buah Sejati , buah yang dibentuk oleh seluruh jaringan bakal buah dan jika
ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan
bagian buah yang berarti. Buah sejati di temukan pada buah pepaya, durian,
mangga, tomat, dan sebagainya.(Tjitrosoepomo, 1985).
Buah sejati terdapat 3 golongan, yaitu :
a. Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula
tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak
ruangan, misalnya :
Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan
satu biji.
Buah pepaya (Carica papaya L.), terjadi dari beberapa daun buah
dengan satu ruang dan banyak biji.
Buah durian (Durio zibethinus Murr.), yang terdiri atas beberapa daun
buah, mempunyai beberapa ruang, dalam tiap ruangnya terdapat
beberapa biji.
Buah Sejati Tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu :
a) Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang
bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya
buah kacang tanah (Arachis hypogoea L.), padi (Oryza sativa L.).
b) Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding
buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah seringkali dengan jelas
dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu:
1) Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), lapisan tipis, tetapi kuat
atau kaku seperti kulit dengan permukaan yang licin.
2) Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau
berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah
yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada
mangga (Mangifera indica).
3) Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandungbijinya, cukup tebal dan keras misalnya pada kenari
(Canarium commune L.), kelapa (Cococ nucifera L.) (Rifai, 1976).
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, A. 2005. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. PT. Penebar Swadaya.
Depok.
Kartasapoetra, A. G. 2003. Teknologi Benih. Rineka Cipta. Jakarta.
Mulyani, dkk. 2006. Ramuan Tradisional untuk Penderita Asma. PT. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rifai. 1976. Keanekaragaman Tumbuhan. UM press. Malang.
Sastrosayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit . Penerbit PT Agro Media Pustaka.
Jakarta Selatan.
Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian UNBRAW. Malang.
Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. UGM
Press. Jakarta.
Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada Press. Yogyakarta.
LAMPIRAN
Buah Rambutan Buah Straberri
Buah manggaBuah mentimun
Buah tomatBuah nanas
Buah Jeruk