serviks inkompeten obstetri william

3
Serviks Inkompeten Ini adalah entitas obstetric tersendiri yang ditandai oleh dilatasi serviks tanpa nyeri pada trimester kedua. Hal ini dapat diikuti oleh prolaps dan menggembungnya membran janin ke dalam vagina, dan akhirnya ekspulsi janin imatur. Kecuali diterapi secara efektif, rangkaian kejadian ini dapat berulang pada kehamilan berikutnya. Sayangnya, wanita dengan keguguran pada trimester kedua sering memiliki riwayat dan temuan klinis yang menimbulkan kesulitan untuk membedakan antara inkompetensi servis sejati dan penyebab lain keguguran midtrimester. MacNaughton, dkk. (1993) mempelajari hampir 1300 wanita dengan riwayat inkompetensi servis non-klasik. Dalam suatu uji klinis teracak dengan hasil akhir primer pelahiran sebelum 33 minggu, cerclage terbukti bermanfaat, walaupun hanya marginal. Secara spesifik, 13 persen wanita dalam kelompok cerclage melahirkan sebelum 33 minggu dibandingkan dengan 17 persen dalam kelompok non-cerclage. Dengan kata lain, untuk setiap 25 prosedur cerclage, dapat dicegah satu kelahiran sebelum 33 minggu. Akhir-akhir ini perhatian terfokus pada pemakaian sonografi transvagina untuk mengidentifikasi inkompetensi servis. Beberapa gambaran-terutama panjang servis-jika diukur pada pertengahan kehamilan, dapat memperkirakan persalinan kurang bulan. Yang lain

Upload: luh-tu-pebriyanti

Post on 26-Nov-2015

78 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

inkompetensi serviks di buku Obstetri williams

TRANSCRIPT

Serviks InkompetenIni adalah entitas obstetric tersendiri yang ditandai oleh dilatasi serviks tanpa nyeri pada trimester kedua. Hal ini dapat diikuti oleh prolaps dan menggembungnya membran janin ke dalam vagina, dan akhirnya ekspulsi janin imatur. Kecuali diterapi secara efektif, rangkaian kejadian ini dapat berulang pada kehamilan berikutnya. Sayangnya, wanita dengan keguguran pada trimester kedua sering memiliki riwayat dan temuan klinis yang menimbulkan kesulitan untuk membedakan antara inkompetensi servis sejati dan penyebab lain keguguran midtrimester. MacNaughton, dkk. (1993) mempelajari hampir 1300 wanita dengan riwayat inkompetensi servis non-klasik. Dalam suatu uji klinis teracak dengan hasil akhir primer pelahiran sebelum 33 minggu, cerclage terbukti bermanfaat, walaupun hanya marginal. Secara spesifik, 13 persen wanita dalam kelompok cerclage melahirkan sebelum 33 minggu dibandingkan dengan 17 persen dalam kelompok non-cerclage. Dengan kata lain, untuk setiap 25 prosedur cerclage, dapat dicegah satu kelahiran sebelum 33 minggu.Akhir-akhir ini perhatian terfokus pada pemakaian sonografi transvagina untuk mengidentifikasi inkompetensi servis. Beberapa gambaran-terutama panjang servis-jika diukur pada pertengahan kehamilan, dapat memperkirakan persalinan kurang bulan. Yang lain disebut funneling-menggembungnya membran ke dalam os internus yang melebar tetapi dengan os eksternus tertutup. (Owen, dkk.,2003).Relevansi klinis perubahan-perubahan servis ini belum sepenuhnya diketahui. Tiga uji cerclage teracak yang meneliti wanita-wanita semacam itu memberi hasil yang saling bertentangan. Rust, dkk. (2001) melakukan uji klinis teracak terhadap 113 wanita dengan panjang serviks kurang dari 25 mm atau dengan funneling untuk menjalani cerclage atau ditangani secara menunggu. Insiden persalinan kurang bulan adalah 35 persen dalam kelompok cerclage dan 36 persen dalam kelompok kontrol. Dalam studi kedua, To, dkk. (2004) secara acu memasukkan 253 wanita ke kelompok cerclage dan melaporkan bahwa resiko persalinan kurang bulan tidak secara bermakna berkurang. Studi ketiga olehAlthuisius, dkk. (2001) hanya mengacak 35 wanita tetapi hasilnya tidak mengisyaratkan cerclage mungkin bermanfaat. Paling tidak kali ini, pemakainan sonografi untuk mendiagnosis inkompetensi serviks tidak dianjurkan.

EtiologiMeskipun penyebab serviks inkompeten belum jelas, adanya riwayat trauma pada serviks seperti dilatasi dan kuretase, ionisasi, kaderisasi, atau amputasi diperkirakan berperan. Dalam suatu studi kohort berbasis populasi di Norwegia terhadap lebih dari 15000 wanita yang pernah manjalani ionisasi, Albrechtsen, dkk (2008) melaporkan adanya peningkatan empat kali lipat resik kegagalan kehamilan sebelum 34 minggu. Chasen, dkk. (2005) melaporkan bahwa riwayat dilatasi dan evakuasi (D&E) atau dilatasi dan ekstraksi (D&X) setelah 20 minggu tidak meningkatkan kemungkinan inkompetensi serviks