serum en

13
I.PENDAHULUAN Serumen umumnya dapat ditemukan di kanalis akustikus eksternus. Serumen merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari glandulaseruminosa yang berkombinasi dengan epitel deskuamasi dan rambut. (5) Bila lama tidak dibersihkan serumen akan menimbulkan sumbatan pada kanalisakustikus eksternus. Keadaan ini disebut serumen obturans (serumen yang menutupikanalis akustikus eksternus). Sumbatan serumen kemudian dapat menimbulkangangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga danmenyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.Sumbatan serumen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi antara laindermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi serumen yang banyak dan kental, adanya benda asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga,terdorongnya serumen oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi, dankebiasaan mengorek telinga.Bila terjadi pada kedua telinga maka serumen obturans ini menjadi salah satu penyebab ketulian pada penderita. Suara dari luar tak dapat masuk ke dalam telingadan dengan demikian suara tidak dapat menggetarkan oleh membran timpani. II.TINJAUAN PUSTAKA 2. 1.EMBRIOLOGI DAN ANATOMI TELINGA LUAR Secara anatomi telinga luar dapat dibagi menjadi aurikula (pinna) dan liang telinga(canalis acusticus eksternus/CAE ). Telinga luar dipisahkan dengan telinga dalamoleh membran timpani. aurikula dan 1/3 lateral liang telinga tediri dari kartilagoelastis yang secara embrional berasal dari mesoderm dan sejumlah kecil jaringansubkutan yang ditutupi oleh kulit dan adeneksanya. Hanya lobulus pinna yang tidak memiliki kartilago dan terdapat lemak. Gambar 2.2 Perkembangan AurikulaAurikula berasal dari enam tonjolan mesenkim, tiga tonjolan dari arkus brankial pertama dan lainnya dari arkus brankial kedua. Pada kehamilan yang normaltonjolan mesenkim kartilaginosa bersatu membentuk aurikula. Aurikula akan berpindah

Upload: normanprabowo

Post on 16-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

serumen

TRANSCRIPT

I.PENDAHULUANSerumen umumnya dapat ditemukan di kanalis akustikus eksternus. Serumen merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari glandulaseruminosa yang berkombinasi dengan epitel deskuamasi dan rambut.(5)Bila lama tidak dibersihkan serumen akan menimbulkan sumbatan pada kanalisakustikus eksternus. Keadaan ini disebut serumen obturans (serumen yang menutupikanalis akustikus eksternus). Sumbatan serumen kemudian dapat menimbulkangangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga danmenyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.Sumbatan serumen ini dipengaruhi oleh beberapa faktor predisposisi antara laindermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi serumen yang banyak dan kental, adanya benda asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga,terdorongnya serumen oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi, dankebiasaan mengorek telinga.Bila terjadi pada kedua telinga maka serumen obturans ini menjadi salah satu penyebab ketulian pada penderita. Suara dari luar tak dapat masuk ke dalam telingadan dengan demikian suara tidak dapat menggetarkan oleh membran timpani.

II.TINJAUAN PUSTAKA2. 1.EMBRIOLOGI DAN ANATOMI TELINGA LUAR Secara anatomi telinga luar dapat dibagi menjadi aurikula (pinna) dan liang telinga(canalis acusticus eksternus/CAE ). Telinga luar dipisahkan dengan telinga dalamoleh membran timpani. aurikula dan 1/3 lateral liang telinga tediri dari kartilagoelastis yang secara embrional berasal dari mesoderm dan sejumlah kecil jaringansubkutan yang ditutupi oleh kulit dan adeneksanya. Hanya lobulus pinna yang tidak memiliki kartilago dan terdapat lemak.

Gambar 2.2 Perkembangan AurikulaAurikula berasal dari enam tonjolan mesenkim, tiga tonjolan dari arkus brankial pertama dan lainnya dari arkus brankial kedua. Pada kehamilan yang normaltonjolan mesenkim kartilaginosa bersatu membentuk aurikula. Aurikula akan berpindah posisi menjadi lebih tinggi yaitu dari posisi semula dekat comissuralateralis oris ke area temporal dengan pertumbuhan selektif dari mandibula.Kanalis akustikus eksterna merupakan derivat dari celah brankial pertamaektodermantara mandibula (I) dan lengkung hyoid (II). Epitel yang melapisi celahini bertemu dangan endoderm dari lengkung faringeal pertama yang kemudianmembentuk membran timpani dan menjadi batas medial dari kanalis akustikuseksterna. Jaringan ikat yang berasal dari mesoderm ditemukan antara ektoderm danendoderm dan kemudian menjadi lapisan fibrosa membran timpani. Karenaembriologinya yang berasal dari ektoderm, kanalis akustikus eksternus, termasuk permukaan lateral membran timpani, dilapisi oleh epitel skuamosa.

III. PEMBAHASAN3. 1.SERUMENSerumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang merupakan pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi. Meskipun demikian,orang terkadang mengabaikan pentingnya kebersihan telinga. Keadaan ini akanterus berlanjut dan menyebabkan hilangnya pertahanan terhadap infeksi dankemudian dapat pula mengakibatkan sumbatan oleh serumen, yang menunjukkangejala berupa gangguan pendengaan.(12)3. 1. 1.DEFINISI SERUMENSerumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrindari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut.Kata serumen umumnya disinonimkan dengan ear wax (lilin telinga), namun ada pendapat yang mengatakan bahwa secara teknis kedua kata ini berbeda.Serumen ditujukan hanya pada hasil sekresi dari kelenjar seruminosa padakanalis akustikus eksternus, dan ini merupakan salah satu unsur yangmembentuk earwax. Komponen lainnya berupa lapisan besar hasil deskuamasi keratin skuamosa (sel-sel mati, penumpukan sel pada lapisanluar kulit), keringat, sebum dan bermacam-macam substansi asing. Subtansiasing ini dapat berupa zat-zat eksogen yang dapat masuk ke kanalisakustikus eksternus, contohnya spray rambut (hair spray) sampo, krim untuk mencukur janggut, bath oil, kosmetik, kotoran dan sejenisnya. Komponenutama earwax adalah keratin. Namun, karena perbedaan serumen dan keratin tidak merupakan suatu halyang mendasar maka keduanya akan disebut sebagai serumen.(13

3. 1. 2.KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMENKelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosakanalis akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret berminyak kelenjar sebasea dari bagian atas folikel rambut membentuk serumen.Serumen membentuk lapisan pada kulit kanalis akustikus eksternus bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelindung pada permukaan yang mempunyai sifat antibakteri.terdapat perbedaan besar dalam jumlah dan kecepatan migrasi serumen. Pada beberapa orang mempunyai jumlah serumen sedikit sedangkan lainnyacenderung terbentuk massa serumen yang secara periodik menyumbat liang telinga.(3)Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe keringdapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras.

Serumen tipe basah dan tipe keringPada ras Oriental memiliki lebih banyak tipe serumen dibandingkan denganorang ras non-Oriental. Serumen pada ras Oriental, dan hanya pada ras Oriental, memilki karakteristik kering, berkeping-keping, berwarna kuning emas dan berkeratin skuamosa yang disebut rice-brawn wax. Serumen pada ras non-Oriental berwarna coklat dan basah, dan juga dapat menjadi lunak ataupun keras (Gambar 3.1). Perkembangan serumen dipengaruhi oleh mekanisme herediter, alel serumen kering bersifat resesif terhadap alel serumen basah. Yang cukup menjadi perhatian adalah bahwa rice-bran wax berhubungan dengan rendahnya insidensi kanker payudara. Namun, ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan karena kelenjar seruminosa dan kelenjar pada payudara sama-sama merupakan kelenjar eksokrin.(13)Serumen tipe lunak dan tipe kerasSelain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipelunak dan serumen tipe kering : Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebihsering pada orang dewasa. Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik. Korneosit banyak terdapat dalam serumen namun tidak padaserumen tipe keras. Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini palingsering kita temukan di tempat praktek.(13)Warna serumen bervariasi dari kuning emas, putih, sampai hitam, dan konsistensinya dapat tipis dan berminyak sampai hitam dan keras. Serumen yang berwarna hitam biasanya tidak ditemukan pada anak-anak, namun bila dijumpai maka dapat menjadi tanda awal terjadinya aklaptonuria.

Warna sebenarnya dari serumen tidak dapat diketahui hanya melalui matatelanjang namun harus dilakukan apusan setipis-tipisnya dari sampel.Pigmen yang menjadi zat pemberi warna pada semen masih belum dapatteridentifikasi.(13)Kanalis akstikus eksternus memiliki banyak struktur yang berperan dalam produksi serumen. Yang terpenting adalah kelenjar seruminosa yang berjumlah 1000-2000 buah, kelenjar keringat apokrin tubular yang miripdengan kelenjar keringat apokrin yang terdapat pada ketiak. Kelenjar inimemproduksi peptide, padahal kelenjar sebasea terbuka ke folikel rambut pada kanalis akustikus eksternus yang mensekresi asam lemak rantai panjang tersaturasi dan tidak tersaturasi, alkohol, skualan, dan kolesterol.(12)Sel epidermal terdapat sepanjang telinga luar yang identik pada permukaankulit. Sehingga kita dapat memprediksi proses generasi dari kulit tersebut,dari migrasi hingga pengeluarannya. Bila hal ini terjadi di kulit luar sel-seldapat dengan mudah jatuh. Namun pada telinga kecil kemungkinannyauntuk tidak menumpuk. Sel-sel yang mengalami deskuamasi ini terkumpul pada kanalis akustikus eksternus dalam bentuk lapisan, dan menjadi 60%dari berat total serumen. Serumen juga terdiri atas lisosim, suatu enzim anti bakteri yang dapat merusak sel dinding bakteri. Genetik mempengaruhi tipeserumen secara signifikan. Ras kaukasia dan afrika-amerika memilikiserumen dengan warna terang sampai coklat gelap lengket dan basah. Rasasia dan ras amerika latin memiliki serumen abu-abu atau coklat muda,mudah patah dan kering yang berhubungan dengan jumlah lemak yangsedikit dan granula pigmen.(12)Serumen diproduksi di sepertiga luar bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Komponen utama dari serumen merupakan hasil akhir dari siklusHMG-KoA reduktase, bernama skualan, lanosterol. Tipe serumen telah digunakan oleh antropologis untuk melihat pola migrasi manusia. Perbedaan tipe serumen berkaitan dengan perubahan dasar tunggal (suatu polimorfisme nukleotida tunggal/ single nucleotide poly morphism) pada gen yang dikenalgen C-11 rantai yang berikatan dengan ATP (ATP- binding cassette C-11gene). Selain mempengaruhi tipe serumen, mutasi ini dapat jugamenurunkan produksi keringat. Penelitian ini bermanfaat pada ras AsiaTimur dan Amerika Latin yang tinggal di daerah beriklim dingin.(11)3. 1. 3. FISIOLOGI SERUMENSerumen memiliki banyak manfaat untuk telinga. Serumen menjaga kanalisakustikus eksternus dengan barier proteksi yang akan melapisi danmambasahi kanalis. Sifat lengketnya yang alami dapat menangkap bendaasing, menjaga secara langsung kontak dengan bermacam-macamorganisme, polutan, dan serangga. Serumen juga mepunyai pH asam (sekitar 4-5). pH ini tidak dapat ditumbuhi oleh organisme sehingga dapatmembantu menurunkan resiko infeksi pada kanalis akustikus eksternus.(12)Proses fisiologis meliputi kulit kanalis akustikus eksternus yang berbedadari kulit pada tempat lain. Pada tempat lain, sel epitel yang sudah mati dankeratin dilepaskan dengan gesekan. Karena hal ini tidak mugkin terjadidalam kanalis akustikus eksternus migrasi epitel squamosa merupakan cara utama untuk kulit mati dan debris dilepaskan dari dalam. Sel stratumkorneum dalam membran timpani bergerak secara radial dari arah area anular membran timpani secara lateral sepanjang permukaan dalam kanalis akustikus eksternus. Sel berpindah terus ke lateral sampai mereka berhubungan dengan bagian kartilaginosa dan akhirnya dilepaskan,ketiadaan rete pegs dan kelenjar sub epitelial serta keberadaan membran basal halus memfasilitasi pergerakan epidermis dari meatus ke lubang lateral pergerakan pengeluaran epitel dari dalam kanal memberikan mekanisme pembersihan alami dalam kanalis akustikus eksternus, dan bila terjadidisfungsi akan menyebabkan infeksi.

Sejumlah kecil serumen ditemukan pada kanalis akustikus eksternus, bilatidak ditemukan maka menjadi tanda patologis terjadinya otitis eksternakronis. Serumen dapat dikeluarkan dengan suction, kuret, dan denganmembersihkan seluruh canal profunda dan seluruh membran timpani.(5)Beberapa pasien mungkin mengeluh tidak nyaman pada telinganya ketikaada sejumlah serumen dan mungkin dibutuhkan pembersihan. Pembersihandengan penyemprotan sebaiknya dihindari pada pasien perforasi membrantimpani, pasien dengan riwayat perforasi yang sudah lama sembuh, karenaakan menyebabkan daerah perforasi menjadi lebih lemah dan mudah rusak.(5)Serumen dapat membantu menurunkan resiko otitis eksterna akut difusa.Pada keadaan ini pasien mengalami kerusakan epidermis pada kanalisakustikus eksternus, sering disebabkan oleh cara pembersihan telinga yangtidak tepat seperti menggunakan tusuk gigi, pensil, dan sebagainya. Bilatidak ada serumen yang menjaga dan melapisi robeknya epidermisorganisme dapat menginfeksi daerah tersebut. Organisme yang seringmenginfeksi antara lain Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococci. Bilasuhu dan kondisi tubuh kondusif untuk pertumbuhan, kerusakan epidermisini akan berkembang menjadi otitis eksterna akut, yang juga disebutswimmwers ear. (ms) bakteri lain yang dapat menginfeksi antara Candida albicans, Tturicella otitidis, dan Alloiococcus otitis namun jumlahnya tidak banyak.Fungsi Serumen MembersihkanPembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari prosesyang disebut conveyor belt process, hasil dari migrasi epitel ditambah dengan gerakan seperti rahang ( jaw movement ). Sel-sel terbentuk ditengah membran timpani yang bermigrasi kearah luar dari umbo ke dinding kanalis akustikus eksternus dan bergerak keluar dari kanalisakustikus eksternus. Serumen pada kanalis akustikus eksternus jugamembawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut keluar. Jaw movementmembantu proses ini dengan menempatkan kotoran yang menempel pada dinding kanalis akustikus eksternus dan meningkatkanharapan pengeluaran kotoran.

Lubrikasi

Lubrikasi mencegah terjadinya desikasi, gatal, dan terbakarnya kulitkanalis akustikus eksternus yang disebut asteatosis. Zat lubrikasidiperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi sebum olehkelenjar sebasea. Pada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandungkolesterol, skualan, dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yangbanyak, dan alcohol.

Fungsi sebagai Antibakteri dan AntifungalFungsi antibacterial telah dipelajari sejak tahun 1960-an, dan banyakstudi yang menemukan bahwa serumen bersifat bakterisidal terhadapbeberapa strain bakteri. Serumen ditemukan efektif menurunkankemampuan hidup bakteri antara lainhaemophilus influenzae,staphylococcus aureus dan escherichia colli. Pertumbuhan jamur yangbiasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat dengan signifikanoleh serumen manusia. Kemampuan anti mikroba ini dikarenakan adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relatifrendah pada serumen (biasanya 6 pada manusia normal).Dulu dikatakan bahwa serumen juga melindungi telinga tengah dari infeksibakteri dan fungi. Beberapa penulis mengatakan bahwa serumen yangtertahan dapat menjadi barier untuk membantu pertahanan tubuh melawaninfeksi telinga namun secara klinik dan biologi fungsi ini tampak cukuplemah.

Diduga serumen memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistempertahanan tubuh dalam merespon infeksi. Mungkin paparan bakteri dapatmenginduksi peningkatan regulasi komponen anti bacterial pada serumen.Meskipun demikian serumen pasien dengan otitis eksterna tampak tidakmemiliki asam lemak poli unsaturated anti bacterial. Namun alasan daripernyataan ini tidak jelas. Secara empiris serumen hanya berfungsimengeluarkan keratin.

Studi imunohistokimia menduga terdapat reaksi imun yang dimediasi olehantibodi yang ada pada serumen dan menjaga kanalis akustikus eksternusdari infeksi. Epidermis dan dermis memiliki kelenjar seruminosa dansebasea dengan pilar folikel yang dengan cepat dapat mengaktivasi reaksiimun lokal termasuk IgA dan IgG.

Serumen biasanya berkumpul di lantai kanalis akustikus eksternus namunterkadang dapat berkumpul dan menyumbat meatus. Selama sisa keratinbersifat hidrofilik masuknya air dapat bercampur dengan serumen danmenyebabkan sumbatan yang total, yang menyebabkan ketulian atauperasaan penuh. Serumen yang tidak menyumbat secara sempurna kanalisakustikus eksternus tidak akan menyebabkan ketulian. Ini dapat terjadi bilaserumen benar-benar menyumbat kanalis akustikus eksternus, sumbatan inijuga tejadi bila pasien mendorong kumpulan serumen ke bagian dalamkanalis akustikus eksternus. Biasanya disebabkan oleh cotton bud.

Ketika serumen terperangkap dalam kanalis akustikus eksternus dengankeadaan hampa udara dapat melalui membran timpani dan pasien merasatelinganya tersumbat dan terjadi tuli ringan. Jika serumen menekanmembran timpani pergerakan serumen atau membran timpani dapatmenimbulkan nyeri. Serumen harus dikeluarkan dengan hati-hati sehinggatidak menyebabkan trauma pada kanalis akustikus eksternus atau membrantimpani. Jika itu memungkinkan maka sebaiknya serumen dikeluarkan engan suction atau kuret. Irigasi dengan air harus dihindari karena dapatmemperburuk situasi jika ada perforasi membran timpani.(4)3. 1. 4.PENYEBAB AKUMULASI SERUMENPemumpukan serumen mungkin disebabkan ketidakmampuan pemisahankorneosit. Dermatologist melihat beberapa kondisi yang mereka sebutGangguan Retensi Korneosit yang memunjukkan adanya penumpukanserumen.(13)Keratosis ObturansBeberapa pasien mendapati adanya benda yang putih seperti mutiara padatelinga mereka dan terbentuk dari keratin skuamosa yang terkompresi. Jenisini sangat sulit untuk dibersihkan. Bila berlanjut lembar keratin akanberdeskuamasi sampai ke lumen kanalis akustikus eksternus dan massa akanbertambah banyak. Tekanan dari massa ini akan menimbulkan erosi padatulang kanalis akustikus eksternus.(13)Terdapat hipotesis yang menyebutkan bahwa impaksi serumen bukan karenaoverproduksi dari kelenjar seruminosa, tetapi karena ketidakmampuankorneosit di stratum korneum untuk terpisah-pisah. Pada orang normal,korneosit terpisah satu sama lain sejalan dengan migrasi stratum korneum kelateral dari bagian profunda ke jaringan ikat superfisial di kanalis akustikuseksternus bagian dalam. Bila proses ini gagal, lembara keratin tidakmengalami migrasi secara normal, sehingga terjadi akumulasi di kanalbagian dalam.(13)Ketidakmampuan korneosit ini dikarenakan adanya komponen yang hilangyaitu keratinocyte attachment-destroying substance(KADS). Menurutteori KADS ini akan membantu sel-sel terpecah dan menjadi bagian yangkecil dan terdeskuamasi. Bila tidak ada KADS, sel tidak akan terpecah danakan mencapai bagian superfisial namun dengan bentuk yang utuh. Hasilnya akan terbentuk akumulasi dan bersatu dengan serumen yang membentukmassa sumbatan.(13)Faktor lain yang mempengaruhi adalah steroid sulfatase yaitu enzimarylsulfatase-C yang normalnya terdapat di sel epithelial, fibroblast, danleukosit. Enzim ini diketahui dapat membantu proses deskuamasi selepidermal. Kohesi sel di stratum korneum dijaga oleh kolesterol sulfat yangberfungsi sebagai perekat intraselular. Steroid sulfat diyakini menghambatkerja kolesterol sulfat dan melepaskan ikatan antar sel. Pad orang normal,aktivitas steroid sulfat lebih banyak di epithelium kanalis akustikuseksternus profunda daripada di kanalis superfisial. Jadi, steroid sulfatbertanggung jawab terhadap pemisahan keratosit dan migrasinya ke arahluar. Juga tehadap iktiosis resesif X-linked, keratin menjadi terakumulasidan berwarna coklat gelap.(13)

3.2. PENANGANAN SERUMENMengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi atau dengan alat-alat. Irigasiyang merupakan cara yang halus untuk membersihkan kanalis akustikus eksternustetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya.Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasike telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalukeras kearah membran timpani yang atrofi dapat menyebakan perforasi. Liangtelinga dapat diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasiyang diberi tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga keatasdan belakang dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dindingsuperior kanalis akustikus ekstenus sehingga arus yang kembali mendorongserumen dari belakang. Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegangerat dibawah telinga dengan bantuan seorang asisten sangat membantu dalammengerjakan prosedur ini.(3)

Pemeriksaan gendang telinga mungkin pembersihan lebih lanjut dengan irigasi.Penghisapan digunakan untuk mengeluarkan serumen yang basah dan untuk mengeringkan liang ini. Dapat juga digunakan aplikator logam berujung kapas.Massa serumen yang keras harus lebih dahulu dilunakkan sebelum pengangkatanuntuk menghindari trauma. Zat yang dapat digunakan adalah gliserit peroksida dandipakai 2-3 hari sebelum dibersihkan. Obat pengencer serumen harus digunakandengan hati-hati, karena enzim atau bahan kimianya sering dapat mengiritasi liangtelinga dan menyebabkan otitis eksterna.

Membersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumenitu. Bila serumen cair, maka dibersihkan dengan mempergunakan kapas yangdililitkan pada peilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait ataukuret, sedangkan apabila dengan cara in sukar dikeluarkan, dapat diberikan karbongliserin 10% dulu selam 3 hari untuk melunakkannya. Atau dengan melakukanirigasi teinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Perludiperhatikan sebelum melakukan irigasi telinga, riwayat tentang adanya perforasimembran timpani, oleh karena pada keadaan demikian irigasi telinga tidak diperbolehkan. Sumbatan lubang telinga oleh pelepasan kulit sebaiknya dibersihkansecara manual dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas daripada denganirigasi.

3. 2. 1.Zat serumenolisisAdakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telingawaktu singkat. Tetes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak mineral, hydrogen peroksida, debrox, dan cerumenex. Pemakaian preparatkomersial untuk jangkan panjang atau tidak tepat dapat menimbulkaniritasi kulit atau bahkan dermatitis kontak.

Pada serumen tipe basah biasanya diperlukan untk melembutkan serumensebelum dikeluarkan. Proses ini digantikan oleh zat serumenolisis dankeadaan ini tercapai dengan mengunakan lautan yang bersifat serumenolytik agen yang digunakan pada kanalis telinga biasanya dipakaiuntuk pengobatan di rumah.

Terdapat 2 tipe seruminolitik yaitu aqueos dan organic.

Solutio aqueos tersusun atas air yang dapa dengan baik memperbaikimasalah sumbatan serumen dengan melunakkannya, diantaranya :

-10% Sodium bicarbonate B.P.C (sodium bicarbonate dan glycerine)-3% hidrogen peroksida-2% asam asetat-Kombinasi 0,5% aluminium asetat dan 0,03% benzetonium chloride.

Solusio organic dengan penyusun minyak hanya berfungsi sebagailubrikan, dan tidak berefek mengubah intergitas keratin skuamosa, antaralain :-Carbamide peroxide (6,5%) dan glycerine-Various organic liquids (propylene glycerol, almond oil, mineral oil, baby oil, olive oil)-Cerumol (arachis oil, turpentine, dan dichlobenzene)-Cerumenex (Triethanolamine, polypeptides, dan oleate-condensate)-Docusate, sebagai active ingredient ditentukan pada laxatives

Seruminolitik dalam hal ini khususnya solutio organic dapat menimbulkanreaksi sensitivitas seperti dermatitis kontak. Dan pembersihan serumenyang tidak tuntas dapat menyababkan superinfeksi jamur. Komplikasi lainyang mungkin adalah ototoksisitas yang dapat terjadi bila terdapat perforasi.

Zat serumenolitik ini biasanya digunakan 2-3 kali selama 3-5 hari sebelum pengangkatan serumen