ser ambi news

6
PELANGGARAN HAM DI BIREUEN A.Pembunuhan dan Pemerkosaan 1.Pembunuhan a.SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Fadillah (22), mekanik di bengkel service resmi Honda 88 Bireuen, jalan T Hamzah Bendahara, Kota Juang, Bireuen Sabtu (1/8/2015) ditemukan tewas telungkup sekira pukul 07.00 WIB. Hingga saat ini, belum diketahui penyebab tewasnya mekanik itu. Keterangan yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber menyebutkan, korban asal Desa Blang Nie Arakundoe, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Utara, ditemukan tewas telungkup oleh seorang warga yang melintas di lorong samping bengkel service berlantai empat tersebut, dengan kondisi kepala pecah dan berdarah-darah. Penemuan mayat pemuda itu menghebohkan warga Bireuen dan sekitarnya. Sejumlah anggota tim identifikasi dari Kepolisian Resor (Polres) Bireuen bersama anggota Polsek Kota Juang, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara ratusan warga berhamburan ke lokasi kejadian yang berhadapan dengan Pendopo Bupati Bireuen. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUD dr Fauziah Bireuen. Korban mengalami luka berat di kepala dan mengeluarkan banyak darah. (*) b.BIREUEN, KOMPAS.com Kasus pembunuhan M Amin (35), warga Desa Teupok Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh, terungkap berdasarkan bukti telepon terakhir yang tertera di handphone atau ponsel korban. Dari daftar itu, polisi menangkap Basri M Yusuf sebagai pelaku pembunuhan Amin di areal persawahan Desa Blang Dalam, Kecamatan Jeumpa, 15 Februari lalu. Kasat Reskrim Polre Bireuen AKP Syamsul mengatakan, pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ditangkap pada

Upload: rachel-taylor

Post on 07-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sss

TRANSCRIPT

Page 1: Ser Ambi News

PELANGGARAN HAM DI BIREUEN

A.Pembunuhan dan Pemerkosaan

1.Pembunuhan

a.SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Fadillah (22), mekanik di bengkel

service resmi Honda 88 Bireuen, jalan T Hamzah Bendahara, Kota Juang,

Bireuen Sabtu (1/8/2015) ditemukan tewas telungkup sekira pukul 07.00 WIB.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab tewasnya mekanik itu.

Keterangan yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber

menyebutkan, korban asal Desa Blang Nie Arakundoe, Kecamatan Simpang

Ulim, Aceh Utara, ditemukan tewas telungkup oleh seorang warga yang

melintas di lorong samping bengkel service berlantai empat tersebut, dengan

kondisi kepala pecah dan berdarah-darah. Penemuan mayat pemuda itu

menghebohkan warga Bireuen dan sekitarnya.

Sejumlah anggota tim identifikasi dari Kepolisian Resor (Polres) Bireuen

bersama anggota Polsek Kota Juang, melakukan olah tempat kejadian

perkara (TKP), sementara ratusan warga berhamburan ke lokasi kejadian

yang berhadapan dengan Pendopo Bupati Bireuen.

Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUD dr Fauziah Bireuen. Korban

mengalami luka berat di kepala dan mengeluarkan banyak darah. (*)

b.BIREUEN, KOMPAS.com — Kasus pembunuhan M Amin (35), warga Desa

Teupok Tunong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Aceh, terungkap

berdasarkan bukti telepon terakhir yang tertera di handphone atau ponsel korban.

Dari daftar itu, polisi menangkap Basri M Yusuf sebagai pelaku pembunuhan Amin di

areal persawahan Desa Blang Dalam, Kecamatan Jeumpa, 15 Februari lalu.

Kasat Reskrim Polre Bireuen AKP Syamsul mengatakan, pelaku yang sehari-hari

berprofesi sebagai petani ditangkap pada Selasa (17/2/2015) siang. Hingga kini, dia

masih dimintai keterangan.Selain itu, polisi juga meminta keterangan istri Basri,

Maryati, warga Desa Mon Jambe, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen.Syamsul

menjelaskan, dari hasil penelusuran tim, pembunuhan itu berawal dari kecurigaan

pelaku saat melihat istrinya pergi keluar rumah naik sepeda motor pada malam hari.

Istrinya pergi setelah ditelepon seseorang.”Lantas si pelaku menyusul dari belakang

hingga melihat istrinya berhenti di ruas jalan dekat areal sawah di Desa Blang Dalam

Page 2: Ser Ambi News

dan turun ke pematang sawah,” kata Syamsul.Singkat cerita, pelaku mencari ke

lokasi persawahan itu dan menemukan istrinya sedang berdiri dengan korban.

Tanpa basa-basi, Basri langsung membunuh korban di lokasi.”Saksi istri pelaku

memang mengakui memiliki hubungan khusus dengan pelaku. Namun naas, malam

itu dipergoki suaminya yang naik pitam,” tandasnya.

2.Pemerkosaan

a. LINTAS NASIONAL – BIREUEN,  Bunga 8 tahun (Nama samaran.Red)

salah seorang warga Kuala Ceurape, Jangka, Bireuen diduga menjadi

korban pemerkosaan kebiadapan tetangganya. Ia diperkosa oleh salah

seorang oknum pemuda setempat beberapa pekan lalu, setelah kejadiaan

naas itu, Bunga mengalami trauma dan perlu segera dikonseling oleh

pihak medis.

Paralegal LBH APIK, Nur Baity SSos

kepada LINTASNASIONAL.COM Jum’at (10/4/2015) mengaku, dirinya

telah mengunjungi dan membesuk ke rumah korban di Kuala Ceurape.

Kondisi Bunga saat ini, katanya, sangat memperihatinkan dan perlu

ditangani secara serius.

“Masadepan Bunga masih panjang, kita harus menyelamatkan

masadepan anak ini, tadi saya belum sempat konseling karena buru –

buru, namun saya akan segera mendampingi korban,” katanya.

Menurut pengakuan keluarga korban, sambungnya, hingga kini

pemerintah belum menangani kasus ini meskipun pihak kepolisian telah

menahan tersangka yang diduga pelaku pemerkosaan. “Kami

menyayangkan kondisi ini, seharusnya korban harus mendapatkan

perhatian terlebih dahulu,” sambungnya.

Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan

Keluarga Sejahtera (BPM-PKS) Bireuen, Bob Mizwar, SSTP., MSi yang

dikonfirmasi media ini mengaku, pihaknya belum mendapat laporan

terkait kasus a moral itu.

Page 3: Ser Ambi News

“Sampai saat ini kami belum medapatkan laporan secara resmi, jika ada

laporan pasti akan kami tindak lanjuti,” katanya. (Ag)

b. BIREUEN - Penyidik Polres Bireuen, kemarin, memintai keterangan seorang siswi dari salah satu SMA di Bireuen. Siswi tersebut diperiksa terkait kasus pemerkosaan terhadap seorang pelajar SMP beberapa waktu lalu. Sedangkan keluarga dan teman dekat korban sudah dimintai keterangan beberapa hari sebelumnya.

Kasat Reskrim Polres Bireuen, Iptu Benny Cahyadi melalui Kanit PPA, Aiptu

Husni Eka Yumadi, kemarin, mengatakan, siswi yang diperiksa itu adalah

orang yang memberikan nomor HP korban kepada pelaku waktu itu.

Berdasarkan nomor HP itulah, menurut Husni, pelaku menghubungi korban

dan sehari kemudian menjemput korban saat hendak ke pengajian.

Sedangkan pelaku atas nama Armia (37) warga Matang Sagoe, Peusangan

telah melarikan diri dan kini tidak ada lagi di desanya. Tapi, lanjut Kanit PPA,

tim lapangan tetap memburu Armia. “Sebaiknya segera menyerah sebelum

ditangkap,” kata Kasat Reskrim. Sedangkan tiga tersangka yang berhasil

ditangkap sudah mengakui perbuatannya dan berkas mereka dibuat terpisah

satu sama lain.  

Seperti diberitakan sebelumnnya, Polres Bireuen menangkap tiga

pemerkosaan seorang pelajar SMP di kawasan perbukitan, Sabtu (16/3). Saat

itu korban sedang pergi mengaji dijemput seorang pelaku sekitar pukul 19.00

WIB dan dibawa ke desa lain hingga terjadilah pemerkosaan.(yus)

B.Penculikan dan jual beli anak/wanita

1.Penculikan a. Mobil Penculik Petani Kecelakaan di BireuenSelasa, 22 Juli 2014 | 16:26:37

IDI (EKSPOSNews): Sebuah mobil Avanza putih dari arah Medan, Sumatera Utara, dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Samalanga, Kabupaten Bireuen, sekitar hari Sabtu (19/7) lalu. Belakangan diketahui mobil dengan nomor polisi BL 726 Y itu ternyata mobil yang digunakan tiga pria yang menculik Usman Amin (65), petani Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur, Kamis (17/7) pukul 03.30 WIB di rumahnya.

Page 4: Ser Ambi News

Persoalan baru kemudian muncul, mobil itu didapati warga dalam keadaan kosong pascatabrakan, sedangkan ketiga penculik maupun korbannya menghilang. Hilangnya korban hingga Senin (21/7) kemarin membuat keluarganya di Aceh Timur sangat panik.Istri korban bahkan mengalami serangan jantung begitu mendengar kabar suaminya hilang lagi bersama penculiknya setelah kecelakaan lalu lintas di wilayah Samalangan, Bireuen."Kami sedih dan bingung. Sebenarnya apa motif dan tujuan dari penculikan ini? Sejauh ini pelaku belum memberi tahu di mana ayah saya dan apa yang mereka inginkan dari kami," kata Ilyas, anak korban kemarin.Ilyas mebambahkan bahwa ayahnya sudah tua (65 tahun), miskin, dan tak punya simpanan harta benda. "Lalu apa motifnya ayah kami diculik?" tanya Ilyas. Sebuah tanya yang tak berjawab. Ia berharap pihak kepolisian secepatnya bisa menemukan ayahnya.Keberadaan Usman Amin masih misteri hingga hari kelima ia diculik. Kabar tentang kecelakaan lalu lintas di Samalanga, Bireuen itu pun sebetulnya masih simpang siur alias mengandung misteri. Petugas di Polres Aceh Timur menyebutkan bahwa kecelakaan itu benar terjadi dan ketiga pelaku meninggalkan begitu saja mobil yang mereka tumpangi.Berdasarkan informasi tentang adanya lakalantas itulah polisi dari Polres Aceh Timur bergegas ke lokasi.  Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir SIK MH, Minggu (20/7) mengatakan, belum ada perkembangan yang berarti dari kasus penculikan itu, kecuali mobil yang mereka gunakan untuk melarikan korban mengalami kecelakaan di Samalanga, Bireuen. Tapi ketiga tersangka melarikan diri. Anehnya, korban pun menghilang.Tak jelas, apakah korban melarikan diri sendirian atau diboyong lagi oleh para penculiknya. "Kami sedang melakukan pengejaran siapa yang membawa atau pemilik mobil Avanza putih itu," kata AKBP Muhajir MH tanpa merinci jenis dan dampak dari kecelakaan tersebut.Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bireuen, AKP Thomas Nurwanto yang dikonfirmasi kemarin sore mengatakan, dalam dua-tiga terakhir tidak ada kecelakaan mobil Avanza putih di Samalanga ataupun di wilayah hukum Bireuen lainnya. Sehingga ia tak bisa berkomentar apa-apa tentang kabar yang menyebutkan bahwa Avanza yang digunakan penculik untuk melarikan korbannya mengalami kecelakaan di Samalanga.(serambi).

2.Jual beli bayi/wanita

BIREUEN - Dua ibu rumah tangga (IRT) diamankan petugas Polres Bireuen karena terlibat penjualan manusia (human trafficking) terhadap N (16), remaja asal Desa Krueng Shimpo, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh.Remaja yang sudah kembali ke rumah orang tuanya setelah dideportasi dari Malaysia ini, melaporkan penculikan yang dialaminya pada pihak kepolisian. Lalu aparat kepolisian menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan penyelidikan. Hingga awal

Page 5: Ser Ambi News

Januari kemarin, polisi meringkus dua perempuan yang diduga kuat terlibat dalam penjualan N.Kedua perempuan yang mengaku janda tersebut, masing-masing berinisial R (35), warga Juli dan S (41), warga Lhokseumawe. Kasat Reskrim Polres Bireuen, Iptu Benny Cahyadi SH mengatakan, pengembangan terhadap kasus ini terus dilakukan, mengingat korban sempat dijual dan berpindah-pindah tangan."Setelah korban melaporkan kasusnya beberapa waktu lalu, kami menelusuri informasi tersebut sampai mengantongi nama tersangka. Kendati sempat kabur dari rumah, kedua tersangka sudah kita amankan saat ini," jelas Benny.Sementara itu, salah satu tersangka, R mengaku tidak menculik N, melainkan mengajaknya bekerja di Malaysia melalui jasa temannya di Lhokseumawe. Dari R, korban N diserahkan ke rekan R, yakni S. Dari S, korban N diserahkan ke seorang perempuan lain di Medan yang hingga kini belum teridentifikasi.Pelaku R juga mengaku diberi Rp 500 ribu oleh S atas jasanya membawa korban N. Namun lagi-lagi ia bersikukuh tidak menjual korban, melainkan mengajaknya bekerja di Negeri Jiran.Sementara itu, pelaku S mengaku tidak tahu kalau korban tidak mengantongi izin bekerja dari orang tua, sehingga kepergiannya dianggap penculikan. "Tidak mudah membongkar kasus penjualan anak seperti ini, sebab korban baru melaporkan kejadian setelah dideportasi. Kasus seperti ini rumit dan memakan waktu lama karena melibatkan beberapa pelaku dari jaringan yang handal," jelas Iptu Beni.Kedua pelaku akan dijerat UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pasal 332 KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.Beni juga menyatakan bahwa korban N harus dilindungi pasca-pengungkapan kasus penjualan manusia oleh media massa."Kita mengambil sikap bahwa N harus dalam pengawasan ketat, mengingat banyak pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh kesaksiannya selama diculik dan dijual," tambahnya.

C. Anak putus sekolah/Anak terlantar/Pengemis 1.Anak putus sekolah