septiana dwiputrianti -...
TRANSCRIPT
Struktur HIAN
BAB I:
MemahamiInovasi AN
BAB II:
Inovasidalam
KonteksGlobal
BAB III-XII:
Kasus-kasusInovasi
AdministrasiNegara
BAB XIII:
Epilog
Bab I: Memahami Inovasi Administrasi
Negara
Framework mengantar dan memandu isi
Handbook.
Menjelaskan evolusi konsep administrasi
negara, pengertian inovasi, jenis-jenis inovasi
administrasi negara, relevansi penyusunan
Handbook, dan cara penggunaannya.
Diharapkan akan memahami secara luas yang
dimaksud dengan inovasi administrasi negara,
dan apa tujuan dari pembuatan Handbook:
menginspirasi sektor publik untuk melakukan
inovasi.
Bab II: Tuntutan Berinovasi
Konteks Global
Menjelaskan posisi Indonesia di
kancah global dan urgensi inovasi
administrasi Negara. Diharapkan
dapat memahami penyebab Indonesia
masih tertinggal tingkat inovasinya
secara global, dan langkah-langkah
strategis untuk mengatasinya, salah
satunya dengan memperluas inovasi
di sektor publik.
Bab III: Penataan Bandung sebagai
Kota Kreatif yang Layak Huni
Membahas kebijakan inovatif di Bandung
sebagai kota kreatif dan layak huni:
Pemanfaatan media sosial, program “Ban-
dung Memanggil”, penggalian dana CSR,
penataan taman kota, dll.
Inovasi produk, didasari lessons learned:
networking is everything, travelling
is investing, think globally act locally, pemimpin
sebagai teladan, indeks kebahagiaan masyarakat sbg
ukuran kinerja pemerintah
Bab IV: Manajemen Persampahan
Kota Malang
Mengulas Bank Sampah Malang (BSM) yang
digagas pemerintah dengan melibatkan
partisipatif warga.
Inovasi metode yang dapat diterapkan
daerah lain dengan memberikan
pemahaman metode pengelolaan sampah
yang memperhatikan: komitmen yang kuat
dari pemerintah, edukasi (mengubah mind
set dan perilaku), keberlanjutan,
keterpaduan, dan nilai ekonomis/ nilai
tambah sampah.
Bab V: Seleksi Terbuka Lurah dan Camat
Pemprov DKI Jakarta
Seleksi terbuka lurah &
camat di Pemprov DKI Jakarta sebagai konsep
menempatkan pejabat berbasis merit system.
Inovasi pengelolaan SDM memberikan manfaat
positif, munculnya lurah & camat yg profesional.
tingkat kepuasan masyarakat meningkat.
Lessons learned: pemimpin berani, berintegritas
dan akuntabel dalam membuat
kebijakan walau banyak resistensi dari bawahan
demi menjalankan reformasi birokrasi dan pelayanan
publik yang lebih baik.
Bab VI: Community Development: Solusi
Kemiskinan (Comdev-MK) Kabupaten Bantul
Kebijakan pengentasan kemiskinan yang
melibatkan peran aktif berbagai aktor:
pemerintah, swasta, LSM, dan universitas.
Inovasi hubungan yang dilakukan dikembangkan
dengan implementasi kebijakan PNPM Mandiri
dan UU Desa.
Lessons learned: membangun komunikasi dan
dialog dengan berbagai stakeholders, pengintegrasian
penanganan kemiskinan berbagai aktor mengurangi
tumpang-tindih & meningkatkan efisiensi.
Bab VII: Inovasi Penyederhanaan Proses
Perizinan Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BP2T) Kota Pontianak
Reformasi perizinan menjadi lebih mudah &
cepat, pembaruan budaya pelayanan yang ramah.
Representasi inovasi terkait dengan dengan
inovasi konseptual.
Lessons learned: political will yang kuat;
kesadaran strategis terkait penyederhanaan
perizinan, per-
tumbuhan ekonomi & peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Bab VIII: Rightsizing Organisasi Lembaga
Administrasi Negara
Penyederhanaan struktur dari 5 kedeputian
menjadi 3 kedeputian untuk peningkatkan
Kinerja, efektifitas (menghilangkan
tumpang tindih wewenang) dan efisiensi
(memudahkan koordinasi) organisasi.
Struktur yang lebih ramping, diikuti dengan
berbagai inovasi mulai dari diklat
perubahan, open recruitment eselon I & II,
& perubahan budaya organisasi.
Lessons learned: pemimpin yang outward
looking, berdasarkan observasi dan kajian
strategis dan inovatif, membangun budaya
yang tidak silo mentality
Bab IX: One Stop Service Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Sragen
UPTPK berfungsi memberikan pelayanan &
penyaluran bantuan bagi masyarakat miskin
di Kab. Sragen memanfaatkan IT sebagai
contoh inovasi kelembagaan.
Lessons learned: komitmen dan political will
pimpinan daerah; melakukan perubahan dan
inovasi melalui explorasi akar masalah dan
mengatasi masalah untuk permasalahan
publik yang strategis.
Bab X: Penerapan E-Government di Kota
Surabaya
Kota Surabaya menerapkan inovasi teknologi
e-government pelayanan publik & proses
internal penyelenggaraan pemerintahan.
Berbagai aplikasi & program seperti: E-
Sapawarga, Surabaya Broadband Citizen,
Government Resources Management System.
Lessons learned dalam pengembangan e-gov:
membangun infrastruktur, kehandalan SDM
pengelola TI, melibatkan partisipasi
warga dan swasta.
Bab XI: Sistem Informasi Pengelolaan Logistik
Bencana Alam Kementerian Sosial
SIMLOG menyalurkan bantuan logistik utk
korban bencana alam berbasis online terkait
erat dengan inovasi proses (perubahan
konsep SOP).
Lessons learned: komitmen yg kuat dari
multiaktor: pemerintah, swasta,
masyarakat; adanya resources pendukung
untuk membangun sistem; perubahan sistem
konvensional ke berbasis online dengan
perubahan SOP; dukungan SDM pengelola
sistem.
Bab XII: Inovasi Larasita Kabupaten
Karanganyar
Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah
(Larasita) program pelayanan pengurusan &
pencatatan sertifikat tanah, melalui
kerjasama BPN & Pemda. “Jemput Bola”
kunjungan ke desa, pelayanan menjadi
lebih murah, cepat & efisien.
Inovasi konseptual dengan Lessons learned:
pendekatan pasif menjadi proaktif;
kolaborasi dgn multi stakeholders;
komitmen semua pihak seperti penyediaan
kebijakan, anggaran & sarana yg memadai;
komunikasi yang terarah & jelas.
Bab XIII: Epilog: Inovasi Itu Sederhana
Inovasi itu sederhana dan tidak sulit. Sudah
banyak kebijakan & promosi yang bisa
mewujudkan inovasi.
Sumber pengetahuan melakukan inovasi dapat
diakses dengan mudah dengan dukungan
integritas, akuntabilitas & komitmen sebagai
kunci keberhasilan.
Bab ini memberikan dorongan bagaimana kiat
langkah-langkah bagaimana melakukan inovasi,
berdasarkan pada contoh kasus yang ada dalam
Handbook Inovasi Administrasi Negara.