dewan perwakilan rakyat republik indonesia …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi...

52
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI DENGAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI Tahun Sidang : 2017-2018 Masa Persidangan : I (satu) Rapat ke- : Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari, Tanggal : Rabu, 4 Oktober 2017 Waktu : 10.58 WIB 14.02 WIB Tempat : R. Rapat Komisi VII Ketua Rapat : Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc. (Wakil Ketua Komisi VII/F-PG) Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi VII) Acara : 1. Implementasi grand design penyelamatan ekosistem kawasan danau Indonesia 2. Implemantasi ratikasi Undang-Undang Perubahan Iklim Hadir : 28 Anggota Dengan rincian: Fraksi PDI-P 5 orang dari 10 Anggota Fraksi Partai Gerindra 3 orang dari 7 Anggota Fraksi Partai Golkar 7 orang dari 8 Anggota Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PKS 1 orang dari 4 Anggota Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota

Upload: phamdung

Post on 26-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VII DPR RI

DENGAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI

Tahun Sidang : 2017-2018

Masa Persidangan : I (satu)

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Kerja

Hari, Tanggal : Rabu, 4 Oktober 2017

Waktu : 10.58 WIB – 14.02 WIB

Tempat : R. Rapat Komisi VII

Ketua Rapat : Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc. (Wakil Ketua

Komisi VII/F-PG)

Sekretaris Rapat : Dra. Nanik Herry Murti (Kepala Bagian Sekretariat Komisi

VII)

Acara : 1. Implementasi grand design penyelamatan ekosistem

kawasan danau Indonesia

2. Implemantasi ratikasi Undang-Undang Perubahan Iklim

Hadir : 28 Anggota

Dengan rincian:

Fraksi PDI-P 5 orang dari 10 Anggota

Fraksi Partai Gerindra 3 orang dari 7 Anggota

Fraksi Partai Golkar 7 orang dari 8 Anggota

Fraksi PAN 2 orang dari 5 Anggota

Fraksi Partai Demokrat 3 orang dari 5 Anggota

Fraksi PKB 1 orang dari 4 Anggota

Fraksi PKS 1 orang dari 4 Anggota

Fraksi PPP 2 orang dari 3 Anggota

Fraksi Partai Hanura 1 orang dari 2 Anggota

Fraksi Partai Nasdem 3 orang dari 3 Anggota

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

JALANNYA RAPAT:

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, ME, M.Sc./F-PG):

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Yang kami hormat Bapak-Ibu Anggota Komisi VII DPR RI.

Yang kami hormati Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI beserta jajarannya.

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur kehadirat Allat SWT Tuhan yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat

bertemu guna melaksanakan tugas-tugas konstitusional kita. Pada kesempatan ini kami

mengucapkan terima kasih atas perhatian serta kehadiran Bapak-Ibu Anggota Komisi VII DPR RI

serta undangan yang hadir dalam acara Rapat Kerja Komisi VII DPR RI. Sesuai undangan yang

disampaikan dan berdasarkan jadwal rapat Komisi VII DPR RI pada masa persidangan I tahun

sidang 2017-2018, pada hari ini Komisi VII DPR RI akan melaksanakan Rapat Kerja dengan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Hukum dan

HAM RI dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dengan agenda membahas:

1. Implementasi daripaada grand design penyelamatan ekosistem kawasan danau

Indonesia.

2. Implementasi daripada ratifikasi Undang-undang Perubahan Iklim.

Berdasarkan data dari Sekretariat Komisi VII DPR RI yang telah hadir dan menandatangani

daftar hadir sebanyak 14 Anggota dari 51 Anggota DPR RI, sehingga sesuai dengan Pasal 251

ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib rapat ini telah memenuhi kuorum Fraksi. Oleh

karena itu dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim izinkan saya membuka Rapat Kerja

Komisi VII DPR RI.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.58 WIB)

Sesuai dengan Pasal 246 ayat (1) Tata Tertib DPR RI menyatakan bahwa setiap rapat

DPR RI bersifat terbuka, kecuali dinyatakan tertutup. Untuk itu kami mengusulkan kepada para

Anggota agar Rapat Kerja Komisi VII pada hari ini bersifat terbuka dan terbuka untuk umum,

apakah dapat disetujui?.

(RAPAT:SETUJU)

Bapak-Ibu yang kami hormati.

Kondisi ekosistem kawasan danau kita saat ini semakin menurun kualitas lingkungannya,

padahal semua perbaikan telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pelaksanaan Konferensi

Nasional Danau Indonesia yang pertama di Bali pada bulan Agustus 2009 yang menghasilkan

kesepakatan Bali tentang pengelolaan danau berkelanjutan yang ditandatangani oleh 9 menteri

waktu itu. Kemudian pada Oktober 2011 di Semarang dilaksanakan Konferensi Nasional Danau

Indonesia yang ke-2 dan meluncurkan rencana aksi penyelamatan ekosistem danau Indonesia

dengan memilih danau Rawa Pening sebagai model gerakan penyelamatan danau atau

Germadan dan terdapat 7 program super prioritas dan 11 program prioritas dalam rencana aksi

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

tersebut.

Selain itu pemerintah juga pernah menerbitkan roadmap penyelamatan ekosistem kawasan

danau sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah, dunia usaha maupun

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan penyelamatan

ekosistem danau serta menjadi arahan bagi kementerian lembaga pemerintah daerah dalam

menyusun rencana aksi penyelamatan ekosistem dalau. Dan selanjutnya pada November 2016

dilaksanakan Konvensi Danau Dunia yang ke-16 di Bali. Untuk itu sebagai komitmen Indonesia

dalam upaya menyelamatkan danau dari kerusaka, namun hingga saat ini masalah penyelamatan

ekosistem danau masih bersifat sektoral dan tidak menyelesaikan permasalahan secara

mendasar.

Bapak dan Ibu yang kami hormati.

Adapun poin kedua dalam rapat ini menyangkut masalah ratifikasi Undang-undang

Perubahan Iklim. Sebagai diketahui pada tanggal 25 Oktober 2016 telah diundangkan melalui

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement United Nation

Framework Convention on Climate Change, Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja

Perserikatan Bangsa-bangsa mengenai Perubahan Iklim. Dalam pertemuan KOP 22, CMMP 12,

CMA I di Maraquesh, Maroko pada tanggal 7 sampai dengan 12 November 2016 telah

dilaksanakan. Pertemuan tersebut sebagai sesi pertama dari persiapan implementasi aksi atau

Paris agreement yang menjadi bagian penting dari perjalanan negara, para pihak dalam

menurunkan emisi gas rumah kaca global. Dalam menurunkan emisi gas rumah kaca glolbal di

dalam Nationally Goverment Contribution atau NGC yang merupakan bentuk janji atau pledge dari

negara-negara Anggota United Nation Framework Convention on Climate Change yang telah

dirundingkan pada KOP 21 di Paris untuk berkontribusi tterhadap penurunan global paska 2020.

Indonesia telah menyampaikan rencana penurunan emisi hingga 29% pada 2030 dan dari

skenario.....as usual dan tambahan 12% dengan bantuan Internasional yang mencakup beberapa

sektor, yaitu energi yang didalamnya termasuk transportasi, proses Industri pemanfaatan hasil

Industri, pertanuan, dan land use and land use change forestry dan limbah. Terkait hal tersebut

pemerintah dalam hal ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu menjelaskan

langkah-langkah pemerintah dalam implementasi Paris Agreement paska KOP 22, CMP 12, CME

I di Maraques Maroko dan sejauhmana kesiapan pemerintah dalam menghadapi KOP 23 di Bond

Jerman.

Selanjutnya demi efektif waktu rapat kerja ini kami berikan kesempatan kepada Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menyampaikan pemaparannya terutama berkaitan

dengan 2 agenda yang saya sampaikan tadi.

Silakan Bu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shalom ohm suastiastu.

Yang kami hormati Pimpinan Komisi VII DPR RI.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Yang terhormat Bapak-Ibu Anggota Komisi VII DPR RI.

Pertama kami bersyukur kepada Tuhan bahwa hari ini kita melaksanakan tugas

konstitusional di Komisi VII DPR RI. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan tinggi atas undangan Rapat Kerja ini dan atas berbagai interaksi dan dukungan dari

yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VII DPR RI.

Hari ini sebagai undangan dan sebagaimana telah disampaikan oleh yang terhormat

Pimpinan b aizinkan kami untuk melaporkan tentang penyelamatan danau dan tentang

pengendalian perubahan iklim yang secara tekstual dokumen sudah kami sampaikan dan mohon

maaf mungkin sangat tebal sampai 100 halaman lebih tetapi saya nanti akan menyampaikan

secara cepat catatan-catatan ini karena bersifat informatif dan diantaranya tentu kami

mengharapkan dukungan, catatan dan doronan dari yang terhormat Pimpinan dan Anggota

Komisi VII DPR RI.

Pimpinan dan Anggota yang kami hormati.

Izinkan kami masuk kepada langsung kepada bagian pertama menyangkut grand desain

dan implementasi penyelamatan ekosistem kawasan danau Indonesia pada bagian ini izinkan

kami melaporkan tentang kebijakan, kemudian program dan lembaga. Lalu saya mohon izin

melaporkan hal-hal yang kami atau kita sudah lakukan untuk danau Toba, danau Maninjau dan

satu lagi tentang rencana untuk danau Limboto yang kemarin pada pembahasan tentang

perubahan anggaran itu belum mendapatkan dukungan anggarannya tetapi kami sudah

melakukan identifikasi program-programnya.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII yang kami hormati.

Indonesia memiliki 840 danau dengan luas secara keseluruhan 710.3000 hektar,

diantaranya hanya 300 yang luas danaunya kurang dari 10 hektar. Berdasarkan

pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat bahwa hampir semua

danau mengalami penurunan fungsi, baik secara ekonomi, ekologis juga sosial dan penyebab

utamanya adalah sedimentasi dan pencemaran. Tentu dalam sedimentasi ini terkait dengan

persoalan di hulu sungai dan terkait dengan pencemaran ini kalau situasi lapangannya itu yang

paling banyak karena dari rumah tangga sekitar danau dan dari usaha kerambah maupun

sebagian kecil Industri.

Manfaat danau seperti kita maklumi yaitu menjadi sumber air bagi masyarakat, penggerak

sektor pertanian, peternakan, Industri, perikanan, wisata, transportasi, juga berfungsi sebagai

pengendali banjir dan tentu dalam hal ini juga dalam pengendalian perubahan iklim dan habitat

spesies asli. Selama ini dalam RPJMN telah ditetapkan 15 danau prioritas yaitu danau Toba,

Singkarak, Maninjau, Kerinci, Rawa Danau, Rawa Pening, Batur, Sentarum, Kaska di Mahakam,

Limboto, Tondano, Poso, Matano, Tempe dan Sentani.

Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII yang kami hormati.

Seperti kami laporkan bahwa permasalahan danau yang utama adalah lahan kritis di

daerah tangkapan air di bagian hulu, kemudian pencemaran akibat limbah pertanian, peternakan,

perikanan, keramba jaring apung, juga limbah dari buangan rumah tangga dan Industri. Laju

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

erossi dan sedimentasi semakin tinggi karena hulu dan danau pun mengalami pendangkalan.

Penyempitan luas danau juga terjadi akibat pertumbuhan eceng gondok dan okupasi, kualitas,

kuantitas dan kontinuitas ketersediaan air juga semakin menurun serta dengan demikian juga

langsung keanekaragaman hayati spesies asli danau rusak dan terancam punah.

Secara umum kami laporkan bahwa daanau ini secara kelembagaan nggak ketahuan siapa

yang main aktornya yang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memang tipis-tipis

peran ini karena memang dukungan anggarannya juga tipis, kita lebih banyak mengendalikan

denngan regulasi, jadi mengendalikan pencemaran dan juga peran yang besar sekarang di KLHK

juga menjaga di bagian hulu. Pada beberapa hal juga kita terlibat untuk membantu pengendalian

di sekitar danau seperti misalnya melalui pengendalian air limbah dan sebagainya.

Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII yang kami hormati.

Seperti tadi yang disampaikan oleh yang terhormat Pimpinan bahwa sudah ada SKB 9

menteri yang isinya di sini menterinya LHK Kehutanan, PU, Pertanian, Dalam Negeri, Energi,

ESDM, Kelautan, Perikanan, Ristek dan Pariwisata. Yang isinya berkaitan dengan pengelolaan

ekosistem danau, pemanfaatan sumber daya air danau, pengembangan sistem monitoring

evaluasi dan informasi danau, penyiapan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,

pengembangan kapasitas kelembagaan dan koordinasi, peningkatan peran serta masyarakat dan

pendanaan berkelanjutan. Tadi juga yang terhormat Pimpinan sudah menyampaikan bahwa ada

kebijakan untuk gerakan penyelamatan danau juga peluncuran grand desain, kemudian juga

penerapan danau prioritas dan tadi disampaikan juga yang, oleh yang terhormat Pimpinan sudah

ada World Lake Conference di Bali tahun lalu, kemudian juga juga sudah ada kegiatan loka karya

danau yang digagas oleh Bappenas pada bulan Mei yang lalu.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota Komisi VII yang kami hormati.

Kalau kita lihat stream bertikut, tabel matriks ini menunjukkan bagaimana penanganan

danau oleh kementerian termasuk Menteri Koordinator Perekonomian, LHK, PUPR, ATR, jadi di

matriksnya itu kelihatan.

Bapak-Ibu yang terhormat.

Dari ekosistem untuk pengendalian kualitas air keanekaragaman hayati, jadi yang merah

garis contrengnya tebal itu peran LHK sebetulnya yang paling utama. Yang gulma iar seperti

eceng gondok erupsi dan pendangkalan, kemudian penyelamatan DAS dan daerah tampung

airnya lahan kritis, pengendalian banjir dan sedimentasi serta pengendalian pencemaran itu juga

menjadi kewenangan tugas KLHK, tetapi di situ ada juga aspek pertanian, ramah lingkungan dan

sebagainya. Dalam hal penyelamatan peran KLHK terutama di dalam pengendalian sempadan

juga dalam penataan. Pada sisi ekonomi penataan ruang terkait dengan bagaimana perencanaan

tata ruangnya, kajian lingkungan hidup strategis, zona pemanfaatan dan ini memang terasa ketika

kita bekerja untuk danau Toba. Kemudian dalam hal pemanfaatan air danau juga terlihat di dalam

matriks ini.

Selanjutnya di matriks pada halaman 8 terlihat bagaimana secara kelembagaan concern

dari masing-masing kelembagaan ini dalam hal pengembangan kapasitas kelembagaan dan

koordinasi, kemudian peningkatan peran serta masyarakat. Jadi koordinasi pusat, daerah,

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

lembaga-lembaga penelitian, pengelolaan dan kerjasama juga peningkatan serta masyarakat

untuk pemahaman terhadap ekosistem dan kemampuan penyelamatan, pemanfaatan danau

maupun keterpaduan proggram.

Kemudian pada halaman 9, Bapak-Ibu yang kami hormati. Untuk tahun 2018 terhadap 15

danau prioritas ini kita mengalokasikan, merencanakan untuk alokasi perencanaan pengelolaan

danau untuk seluruhnya. Kemudian ini untuk keseluruhan dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan,

jadi masing-masing ada yang 132 hektar, 125 hektar dan seterusnya ada di dalam tabel matriks

halaman 9, juga akan dibuatkan bangunan konsevasi tanah dan air seperti DAM penahan, gali

plak, kemudian pencacahan, jadi ada juga diberikan mesin untuk mencacah eceng gondok,

kemudian mesin untuk bio gas, kemudian mesin untuk pembuatan pakan ikan, mesin untuk pres

bata. Nah ini untuk pres bata tidak seluruh danau di dalam tabelnya bisa dilihat juga ada mesin

untuk pembuatan pupuk cair, mesin untuk alat kemasan pemantau kualitas air, motor, gerobak

dan perahu.

Jadi Bapak Pimpinan izinkan kami melaporkan bahwa seperti kami sampaikan pengelolaan

danau tidak dapat dilaksanakan oleh satu kementerian atau lembaga saja. Memang kami

mengusulkan bahwa kiranya Menteri Koordinator Perekonomian dapat menjadi leading sector dari

pengelolaan danau ini. Kemudian rencana pengelolaan danau terpadu secara keseluruhan akan

disusun tahun 2018 dan memang untuk penanganan ini sedang kami pertimbangkan justifikasi

untuk adanya peraturan pemerintah berkenaan dengan pengelolaan danau. Kami mohon

dukungan dan arahan dari yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VII.

Izinkan selanjutnya saya melaporkan tentang apa yang kami lakukan dalam mendukkung

danau Toba sebagai destinasi wisata nasional. Pada halaman 12-17 itu adalah yang

gambar-gambar warna merah adalah daerah kampung air danau Toba yang secara menyeluruh

ini sebetulnya harusnya direhabilitasi, jadi harus dihijaukan. Dalam tahun 2016 pada halaman 18

kita sudah melakukan bersama-sama kabupaten itu penanaman pohon sebanyak 1 juta pohon

lebih, 1.085.500 pohon di area luas penanaman 2.116 hektar. Ini terus terang tidak mudah karena

banyak juga masalah-masalah sosial termasuk tanahnya, kemudian konsistensi untuk merawat

dan sebagainya itu sedang terus-menerus kita dorong. Pada tahun 2017 juga direncanakan dan

sekarang sedang berlangsung upaya-upaya di dalam rehabilitasi hutan dan lahan untuk ...... di

danau Toba yaitu pada DAS .....dan DAS Asahan ....seperti terlihat pada halaman 19 dan di

danau Toba ini dukungan untuk rehabilitasi hutan dan lahan juga diperoleh dari BUMN dan swasta

yaitu pada areal 4.155 hektar yang disanggupi penanaman paada tahun 2017 911 hektar seperti

terlihat pada halaman 20.

Selanjutnya dalam kewajiban tugas KLHK untuk pengendalian pencemaran danau Toba

KLHK telah memasang 3 unit alat online monitoring pemantauan kualitas air sebanyak 2 unit di

daanau Toba dan 1 unit di sungai Asahan, selain itu juga pembangunan satu instalasi pengolahan

air limbah di Balige kabupaten Toba Samosir, kemudian penyusunan Renstra untuk penurunan

beban pencemaran, ini diskusinya sangat panjang sejak tahun 2016 dan untuk, dari limbah

domestik bersama-sama dengan Dirjen Cipta Karya. Pembnagunan sarana restorasi kualitas air 1

unit di kabupaten Samosir, kemudian perencanaan eko reparian untuk daerah-daerah tepi danau

yang sudah berkembang jadi kalau sekarang kan yang paling banyak berkembang di Prapat tapi

sebetulnya bisa berkembang luas lagi di Balige di Baraka, bisa juga Karo jadi sebetulnya

harusnya bisa berkembang di banyak spot dan kami melihat memang ada problem Ipal yang

cukup serius sehingga kita baru coba. Sebetulnya di sana kelihatannya tidak mmudah untuk

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

mendapatkan lokasi untuk penempatan Ipal, jadi kementerian masih terus-menerus berusaha

untuk membina ataupun melakukan langkah-langkah karena danau Toba ini harus menjadi

destinasi wisata yang terdukung oleh kondisi lingkungan, baik di hulu maupun di lokasi sekitar dan

bahkan di danaunya itu sendiri. Gambar-gambar, terus ini secara cepat saja, ini lokasinya,

rencana di halaman 24 untuk Ipalnya. Kalau dlihat sesungguhnya kebutuhan Ipal itu 432 unit

untuk seluruh danau Toba di halaman 25, tetapi ini saja membutuhkan dana sampai Rp. 599

milyar, jadi sebetulnya kalau mau dikerjain secara keseluruhan memang kebutuhan dananya yang

ckup besar.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Sedikit Pimpinan, izin Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Nasir.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Melanjutin Ipal tadi, ini timbulnya dari mana Bu, dia kan Ibu mau membuat Ipal kebutuhan

Ipal, limbahnya dari mana dia datangnya.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Rumah tangga Pak, jadi kelompok-kelompok rumah misalnya 100 rumah itukan kelihatan

airnya kan rata-rata dibuang ke danau, nah itu seharusnya bisa di olah, idenya seperti itu.

KETUA RAPAT:

Sedikit saya, mumpung ada interupsi tadi ada kelupaan pada saat sambutan. Di Komisi VII

itu ada Anggota baru Bu, dari Fraksi Partai Golkar Pak Fayakhun Andriadi.

Pak Fayakhun bisa memperkenalkan diri Pak, saya lupa memperkenalkan, mohon maaf.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Terima kasih Pak Satya Yudha.

Rekan-rekan Komisi VII yang saya cintai, saya banggakan.

Ibu Menteri beserta seluruh jajaran LHK.

Nama Fayakhun Andriadi saya sudah 3 minggu berada di Komisi VII, semula berada di

Komisi I dan mendapatkan amanah dari Fraksi untuk menjadi Anggota Badan Anggaran. Latar

belakang pendidikan komputer sains dan doktornya ilmu politik, namun tetap saja tidak jauh-jauh

dari komputer sains karena disertasinya demokrasi di era digital dan sepertinya itu memang

doktor pertama yang mengambil judul demokrasi di era digital. Saya rasa itu teman-teman semua

beserta mitra dari LHK, salam kenal saya senang bergabung di sini, Insya Allah bisa bekerjasama

dengan baik.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Dapilnya Pak.

F-PG (Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom.):

Dapilnya Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri, jadi begini Pak Ketua ketika tadi

saya mengikuti ini saya bicara dengan Bung Bara, ini lingkungan hidup selalu kok konteksnya ini

hutan, laut, all about naturals. Kalau saya sebagai Dapil Jakarta concern saya adaah polusi, jadi

Bu Menteri ini kita hidup di Jakarta ini polusi got depan rumah yang berantakan, saluran air dan

lain-lain memang saya tahu itu juga sebagian tugas Pemda, tetapi di nasional juga perlu kita

fikirkan karena kita semua hidup di sini.

Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Fayakhun.

Itu tadi perkenalan Bu Menteri, mmudah-mudahan bisa bekerjasama ke depan dengan Pak

Fayakhun khususnya dengan concern Dapilnya tadi.

Silakan Bu dilanjutkan kembali.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Terima kasih Ketua.

Bapak-Ibu yang terhormat.

Selanjutnya di halaman 26 sebetulnya kalau konsep ekoparian itu dilakkan sebetulnya

banyak di spot-spot di tepi danau Toba itu yang bisa menjadi sangat baik dan paling tidak

misalnya sasaran wisatawan domestik bisa bagus. Jadi ekoparian itu adalah sebetulnya hak

umum masyarakat di sekitar sungai atau di danau atau di laut yang sebetulnya bisa kita improve.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yyang terhormat.

Dalam proses yang panjang bersama-sama dengan berbagai kementerian dan lembaga

serta Pemda provinsi pada akhirnya kemudian dapat direkomendasikan penempatan daya

tampung dan pencemaran danau Toba karena kan yang diributin di sana selalu beban dari pakan

ikan, keramba, jaring apung dan lain-lain di dalam rekomendasi ini kira-kira angkanya seharusnya

dia hanya boleh 30 ribu ton, tetapi yang ada sekarang sudah 62 ribu ton. Oleh karena ini

pembahasannya sudah cukup panjang dan lama bersama Pemda, LIPI dan lain-lain, itu situasinya

di danau Toba sehingga ini memang yang harus kita tangani selanjutnya secara lintas sektor.

Kemudian terkait dengan sampah kalau diproyeksikan di halaman 30, potensi, kalau

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

diproyeksikan bahwa target 1 juta wisatawan dengan asumsi 0,7 kg per orang per hari, maka

dalam 1 hari potensi sampah bisa 700 ton dan diproyeksikan 14% adalah plastik. Nah untuk itu

Kementerian LHK dengan anggaran yang ada baru menyiapkan di halaman 32 pembangunan

untuk pusat daur ulang kapasitas 100 ton per hari dengan biaya 600 juta dan alat mesin serta

sosialisasi pendampingan, ini lokasinya rencananya di Tomok. Tomok itu persis tempat yang

penyeberangan masuk ke pulau Samosir, di situ memang yang paling padat, paling banyak

dikunjungi, sehingga itu kemarin yang kita sasar duluan.

Selanjutnya Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu yang terhormat, saya mohon izin melaporkan

apa yang terjadi dengan danau Maninjau. Terus terang dorongan kuat dari para tokoh seperti Pak

Bakhtiar Hamzah kepada kami dan banyak tokoh lain juga meminta untuk ditangani danau

Maninjau dan kami sepanjang tahun kemarin hingga tahun ini turun ke lapangan dan melihat

kondisi yang sebenarnya di lapangan dan untuk mengatasi eceng gondok yang begitu penuh dan

air yang begitu kental sudah dilakukan pengadaan perahu 4 unit, pengadaan alat pencacah eceng

gondok 1 unit, lalu rehabilitasi lahan juga. Jadi kita dorong juga untuk mulai mengatasi di bagian

hulu serta bangunan konservasi tanah dan air. Di sisi lain untuk menangani danaunya yang hijau,

kental dan sebagainya memang kemudian dilakukan tata lokasi sedimentasi di danau Maninjau

serta analisa sedimennya. Kemudian pembangunan 2 unit area konservasi perikanan dan

penyusunan feasibilities tadi. Sekarang kondisinya cukup berat dan untuk ini juga perlu saarana

fisik, konstruksi dan lain-lain yang sebetulnya lebih luas lagi dari kapasitasnya Kementerian LHK.

Danau ini terletak di kabupaten Padang Pariaman panjangnya 16 kilo lebih dan lebarnya 7 kilo,

luasnya kira-kira 9.700 hektar lebih. Ini juga sudah mulai dirancang tapi kita bleum bisa melakukan

konstruksinya tetapi bagaimana dan apa rencana yang harus dilakukan itu misalnya seperti

terlihat di halaman 39 dan halaman 40 itu bisa kelihatan.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Selanjutnya danau Limboto seperti yang kami laporkan bahwa ada permasalahan di danau

Limboto tapi ini belum ditangani Bapak Pimpinan karena memang kita merencanakan sebetulnya

dengan perubahan tahun ini tetapi tidak berhasil. Nah di danau Limboto kalau kita lihat di halaman

43, 44, dia di halaman 45 dan 46 itu kelihatan sekali bahwa danau Limbotonya semakin water

body-nya terus itu semakin mengecil hingga mencapai hanya nggak sampai 30% dari areal dan

kalau kita lihat di halaman berikutnya 47 memang kelihatan sekali daisektif bagian hulunya

sehingga memang tumpahan dari hulunya ke danau itu sangat deras, erosinya juga kuat kalau

dilihat di halaman 50 misalnya, di gambar di halaman 50 itu kelihatan sekali erosinya hampir

setinggi badan orang itu material yang terbawa erosi dengan rata-rata kalau lihat di petanya di

halaman 51 itu rata-rata erosinya erosi berat dan ini tidak ada, ada kaitannya dengan land use ddi

lapangan dan sebetulnya sudah ada program aksi sedikit sudah berjalan, rencananya sudah ada

tetapi memang perkayaan sipil, uupaya vegetatifnya masih sangat terbatas.

Di halaman 58 misalnya yang dilakukan oleh KLHK sangat terbatas berupa DAM penahan,

gali pluk, sumur resapan, agro forestry dan areal model bambu yang jumlahnya secara angka

sangat kecil karena Cuma 20 unit, 30 unit, kemudian demikian pula di tahun 2016 kecil-kecil juga

Cuma 300 hektar agro forestry, sumur resapan hanya 200 unit dan sebagainya termasuk di tahun

2017.

Bapak Pimpinan.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Terkait dengan danau saya kira itu yang ingin kami laporkan dan izinkan selanjutnya kami

melaporkan tentang implementasi ratifikasi Undang-undang Ratifikasi Perubahan Iklim. Secara

umum pada halaman 68, penanganan perubahan iklim memerlukan proses secara nasional,

Internasional yang secara terus-menerus dan bersinergi. Memang sebagai nasional vocal poin

ada di Kementerian LHK, jadi kaitan keinternasional, ke UNFCC, kemudian posisi negosiasi

dihitung berdasarkan kebijakan kepentingan nasional, kemudian peran nasional vocal point

menjadi sangat penting. Dalam kaitan ini komunikasi kami dengan para menteri yang terkait juga

cukup kuat, kemudian tentu saja di Internasional juga ada Internasional panel dan ada juga yang

dari Indonesia, jadi interaksinya kita terus jalankan. Di sini lain ada juga interaksi secara sub

nasional, jadi pemerintah daerah, bisa juga berarti komunitas masyarakat dan lain-lain. Jadi

komposisi atau struktur interaksinya pada halaman 69.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Muatan secara umum tentang Paris Agreement yang perlu ditindaklanjuti oleh negara pihak

tertera pada halaman 71 yaitu tadi seperti yang disampaikan oleh yang terhormat Pimpinan

menyampaikan kontribusi nationally ...contribution seperti yang disampaikan tadi. Kemudian

upaya-upaya untuk penurusan emisi, kemudian penndekatan dengan kebijakan insentif, lalu

kerjasama-kerjasama di dalam mitigasi, kemudian mengembangkan global adaptasi upaya-upaya

adaptasi juga secara global, kemudian mengendalikan kerugian dan kerusakan atau loss and

damage akibat perubahan iklim, kemudian interaksi dalam kaitan dengan peluang-peluang untuk

dukungan pendanaan untuk capacity building serta kerjasama dalam alih teknologi dengan

negara-negara maju, serta partisipasi publik, pendidikan, latihan dan public campaigne, kemudian

instrumen-instrumen untuk kerja transparan, kemudian juga inventarisasi, monitoring serta

pelaporan.

Selanjutnnya seperti yang sudah sama-sama kita fahami bahwa proses ini sejak 2015 akhir

sampai dengan dukungan dari yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi VII dengan lahirnya

Undang-undang 16/2016 serta penyampaian NDC kita kepada UNFCC dan selanjutnya di

halaman 79 bisa kita melihat konfigurasi yang kami sampaikan muatan tadi yaitu berupa mitigasi,

adaptasi serta sensitifitas kita terhadap loss and damage, kemudian terkait juga dengan main

operation-nya seperti financial, teknologi, capacity building dan juga instrumen-instrumen berupa

inventarisasi gas rumah kaca, kemudian metoda di dalam reporting dan penilaian serta sistem

yang terbuka dan yang bisa menjadi tempat untuk diregistrasi oleh masyarakat. Jadi usaha-usaha

atau langkah-langkah pengendalian perubahan iklim ini dilakukan oleh semua pihak untuk

record-nya itu masuk ke dalam sistem registry nasional dan sudah ada instrumen ini. Jadi dengan

demikian sebetulnya kita termasuk yang tidak terbelakang di Internasional dengan registry yang

sudah kita lakukan dan model reporting serta interaksi yang selama ini kita lakukan.

Selanjutnya pada halaman 80, ini komposisi bagaimana Indonesia dalam sebaran emisi

kalau dilihat, saya minta maaf ini harus dikoreksi bukan terbesar ketiga, Indonesia itu pengemisi

terbsar ke-9 karena yang terbesar itu kalau dilihat konfigurasinya ini Cina 12,5 giga, kemudian

United State 6,3 selanjutnya India 3, Brazil, kemudian Rusia dan sebagainya. Jadi kita

diperkirakan 0,8 giga mengeluarkan NDC-nya, sekarang sedang dihitung per daerah seperti apa.

Ini Ibu Dirjen dan semua sektor sedang kerjakan tapi sebagai contoh misalnya Kalimantan Timur

kira-kira 22 juta ton misalnya begitu, jadi gambarannnya seperti itu. Kalau dilihat halaman 81, tadi

seperti yang disampaikan oleh yang terhormat Pimpinan bahwa untuk penurunan gas rumah kaca

pada bisnis as usual, maka sebetulnya dari sisi energi 11% kontribusinya, kemudian waste0,38%,

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

kemudian Industri 0,1%, dari pertanian 0,32% dan dari forestry itu kira-kira 17,2% untuk 29%,

demikian pula untuk yang 41% dalam hal ini sudah di exercise 38%.

Selanjutnya bagaimana aksi mitigasi untuk semua sektor, kebijakannya di halaman 83 bisa

kita lihat. Kalau di energi misalnya dia diorientasikan dengan efisiensi penggunaan energi final,

pemanfaatan teknologi clrean cold technology, produksi listrik EBT, kemudian penggunaan bahan

bakar nabati dan juga pengendalian pada sektor transportasi. Di Kehutanan didekati dengan

penurunan day forestasi harus sampai dengan 300 ribu atau 450 ribu hektar saja per tahun, kalau

sekarang kita akibat kebakaran kemarin dianggap besar sekali sampai 800, sampai 1 juta mega

ton tetapi setelah kebakaran ini kita reduksi dengan baik hanya tinggal, kemarin 7% ddari 2015, di

2016 kme di 2017 itu hanya 8 atau 7% juga dari tahun sebelumnya. Jadi dari kebakaran hutan kita

udah turun banyak, sekarang lagi dihitung finalnya untuk 2016 ke 2017 diperkirakan yang dari

kehutanan saja mungkin sekitar 400 ribuan lebih tetapi ini masih sedang dihitung-hitung. Kita

punya problem terhadap penghitungan ini karena saintis-saintis luar negeri mengatakan kita besar

sekali, sedangkan hitungan kita nggak jadi kita sedang minta ayo kalau gitu kita duduk bareng apa

yang anda anggap deforestasi, apa menurut Indonesia jadi ini kami juga mohon dukungan

Pimpinan dan Anggota yang terhormat sebab sekarang Indonesia dari sisi sumber daya alam dan

tanda kutip kekhawatiran akan perubahan iklim ini mendapatkan sorotan Internasionalnya sangat

deras kelihatannya setelah Brazil, Kongo dan sebagainya Argentina dan lain-lain akan mulai

atensinya decline terus pindah ke kita ke Indonesia keras sekali pengamatannya dan juga ke

Afrika. Jadi saya selalu minta bolak-balik ke peneliti asing ini, kalau gitu kita adu metoda gitu

mmulai dari definisi sampai cara mengukur sampai kepada hasilnya. Sekarang di Direktorat

Jenderal dan interaksi dengan KL itu sedang terus dipersiapkan.

Kemudian dalam hal pertanian pendekatannya adalah penggunaan varietas rendah emisi

di sawah terutama, kemudian penerapan sistem pengairan sawah lebh hemat air, pemanfaatan

limbah ternak untuk bio gas. Dalam hal limbah yaitu dengan pengelolaan limbah padat,

pengelolaan limbah cair domestik, peningkatan penerapam land field gas recovery dan

pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah, peningkatan prosentase pemanfaatan sampah

melalui composting dan 3R.

Kemudian di Industri orientasinya Industri semen melaksanakan aksi mitigasi, pengurangan

klinker aitu semen ratio jadi blended semen, dari 80 menjadi 75%. Peningkatan efisiensi Industri

amonia melalui optimasi pemanfaatan gas bumi dan CO2 recovery pada primery reformer serta

penambahan aksi mitigasi. Kalau dilihat dari seluruh agenda ini hampir semuanya sebagian besar

ada di bawah kendali Komisi VII DPR RI, kecuali yang Industri itupun dalam prosentase sangat

kecil juga yang pertanian di Komisi IV itupun di prosentase sangat kecil.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Saya sangat berterima kasih bahwa ada selalu pembahasan-pembahasan khusus tentang

perubahan iklim ini dan mungkin nanti di suatu saat memang harus berinteraksi dengan

kesemuanya, kalau misalnya sulit dalam Rapat Kerja bisa Rapat Dengar Pendapat atau FGD

Pimpinan. Jadi dengan semua sektor yang tadi kebijakannya yang sudah kita ketahui di halaman

83. Jadi Indonesia relatif tidak ketinggalan karena kita sudah dirintis dibantu di waktu yang lalu

dengan agenda red plus, jadi reduksi emisi dari deforestasi dan degradasi ini, ini konsisten kita

lanjutkan karena metodanya memang cukup baik. Jadi saya ingin mengatakan bahwa kita nggak

ketinggalan secara Internasional karena dirintisan dengan red plus.

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Dalam perkembangannya memang akhirnya harus dikaitkan dengan ketahanan nasional

juga, jadi ketahanan di halaman 85 terkait dengan ketahanan ekonomi, ketahanan sosial dan

ketahanan ekosistem dan landskap. Di Lemhanas sudah ada ukuran-ukuran untuk ketahanan

kami bar mulai merintis bersama Lemhanas untuk sampai kepada ukuran-ukuran yang lebih rinci

karena Lemhanas sudah punya record di setiiap daerah itu derajat ketahanan nasional di

daerahnya seperti apa.

Secara keseluruhan nanti seperti usul kami Pimpinan dan Anggota yang terhormat,

mungkin pada diskusi berikut bisa melalui FGD atau Rapat Dengar Pendapat kita perlu

bersama-sama melihat strategi implementasi kondisi ini melalui 9 agenda yaitu ownership dan

komitmen. Jadi public campaigne-nya di sini sangat kuat, kemudian capacity building, jadi

penguatan kelembagaan untuk pemahaman dan pengenalan tentang NDC bagaimaana

programnya, bagaimana pemahaman tentang mengukur dan reporting serta valueing, kemudian

sistem registry nasionalnya seperti apa. Lalu enabling program, enabling environment-nya melalui

peraturan perundangan saya sekali lagi sangat berterima kasih atas dukungan yang terhormat

Pimpinan dan Anggota Komisi VII terkait dengan lahirnya Ratifikasi Undang-undang 16 dan yang

kemarin Ratifikasi Undang-undang 16/2017.

Kemudian strategi berikut penyusunan kerangka kerja dan jaringan komunikasi, ini tentu

dengan dukungan dari para yang terhormat Anggota Komisi dalam interaksi ke daerah, ke

komunitas dan sebagainya juga sangat penting. Kemudian kebijakan satu data tentang gas rumah

kaca, jadi ini ada metodanya yang sedang terus dikembangkan, kemudian penyusunan kebijakan

rencana program dan untuk intervensi dan ini kaitannya kepada juga ada aturan main di daerah,

regulasi sampai kepada alokasi dukungan anggaran. Penyusunan pedoman implementasi lalu

langkah-langkah implementasi dan pemantauan serta review, itu strateginya.

Saya mohon izin melaporkan bagaimana progresnya sampai dengan sekarang yaitu sudah

ada ratifikasi pembangunan registry nasional sudah ada, NDC sudah di submit, strategi

implementasi NDC sudah ada draft dan kita akan finalisasi bersama kementerian dan lembaga.

Penyiapan instrumen pendanaan iklim, perubahan iklim dan lingkungan ini yang kami sedang

konsultasikan terus kepada Menko dan para menteri dan Bapak Presiden yaitu untuk lahirnya

Peraturan Pemerintah untuk instrumen ekonomi lingkungan, kemudian sudah ada summary,

sosialisasi juga sudah mulai dilakukan, baru dilakukan di Maluku, Aceh dan Kaltim dan akan

menyusul untuk seluruh Kalimantan, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Papua dan Papua Barat. Ini

sebetulnya yang diproyeksikan emisinya cukup gede-gede gitu. Kemudian sosialisasi dan

komunikasi stakeholder dengan Bappeda, jadi dengan para birokrat untuk mulai mereka

memahami dalam rangka capacity building, kemudian proses internal per sektor, kemudian

rapat-rapat dengan daerah serta mempelajari referensi seperti studi tentang kaitan investasi dan

perubahan iklim.

Selanjutnya untuk kegiatan mitigasi seperti yang kami laporkan tadi secara rinci per sektor

kehutanan, energi, limbah, kemudian pertanian dan Industri itu seperti serta ketahanan iklim dapat

dilihat paada halaman 89-94 dan seterusnya kami mohon izin melaporkan sepintas tentang sistem

inventarisasi gas rumah kaca di halaman 97 dan seterusnya kita lihat bagaimana emisi gas rumah

kaca dalam record pada tahun 2010-2014 dan juga di halaman 98. Kemudian di halaman 99

tterlihat laporan inventarisasi dari tiap provinsi, untuk energi sudah dilaporkan untuk seluruh

provinsi, yangn Industri baru 15 provinsi yang melaporkan. Kemudian di kehutanan juga sudah, ini

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

yang belum lengkap hanya yang dari perindustrian.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang terhormat.

Saya mohon izin untuk kita melihat screen di halaman 100, garis yang warna coklat ini

adalah garis di mana proyeksi seharusnya pencapaian target bisa dicapai. Eh maaf yang biru,

yang coklat ini proyeksi yang berlangsung. Jadi kalau kita lihat angkanya di 2014 itu berdasarkan

hasil inventarisasi kita gas rumah kacanya masih sangat tinggi, yang hijau itu yang melesat ke

atas. Di 2015 karena kebakaran hutan kiita masih dianggap tinggi, hitungan dari luar negeri itu

sampai 1,8 giga gitu, perhitungan kita mungkin sampai 1,8 dan sebagainya. Ini yang saya bilang

kita masih akan diskusikan tentang metodanya dan lain-lain. Karena di 2016 dan 2017 kebakaran

hutannya sudah menurun banyak maka diproyeksikan dia akan menurun banyak.

Selanjutnya saya mohon izin melaporkan tentang gambaran tingkat kerentanan pada

halaman 103, ini sebetulnya ada beberapa tapi mohon izin untuk kita melihat di halaman 103. Itu

data ini menunjukkan bahwa dari 77.961 desa itu kira-kira yang sangat rentan itu 2.507 kalau lihat

petanya di halaman 102 seperti di Kalbar, Sumatera Selatan dan Papua itu yang sangat tinggi.

Yang tinggi itu seperti yang kuning itu kelihatan dan di halaman berikutnya sebetulnya di halaman

104-nya menunjukkan bahwa 2011 ke 2014 yang kerentanannya rendah itu menurun. Jadi

dengan demikian sebetulnya artinya ada hal yang harus kita waspadai, sementara di sisi lain di

kerentanannya yang sangat tinggi juga menurun, berarti sudah ada usaha juga untuk

memperbaiki. Oleh karena itu memang dalam hal ini interaksi bersama daerah dan kerjasama

berbagai lembaga menjadi sangat penting.

Bapak Pimpinan, tadi saya sudah menyampaikan soal sistem registry itu bisa dilihat di

halaman 105-106 dan juga tentang, sedikit tentang pendanaan. Pendanaan untuk perubahan ilim

itu dapat berupa dari kebijakan insentif, alokasi dana atau mencari sumber-sumber daya

pendanaan yang lain. Pendanaan ini menjadi tantanan karena pendanaan hijau itu tantangannya

cukup besar, baik dari APBN, swasta, maupun Internasional. Oleh karena itu seperti kami

sampaikan tadi kami mohon dukungan untuk kita bisa men-develope peraturan pemerintah untuk

instrumen ekonomi lingkungan seperti yang telah kami laporkan di waktu terdahulu. Jadi tadi

bagaimana untuk ini diketahui atau mulai dikenal oleh masyarakat Kementerian LHK

mengembangkan program kampung iklim yang pada saat ini jumlahnya 1.286 desa yaitu 205 di

Sumatera, 563 desa di Jawa, kemudian di Kalimantan 52, Sulawesi 188 desa itu sebarannya bisa

dilihat pada halaman 113 dan apa saja komponen-komponen perubahan iklim ini, intinya sih

bagaimana kita men-develope atau mengajak masyarakat dan mereka punya inisiatif gitu,

biasanya dari dia memperbaiki lingkungannya, menanam, kemudian menata dan sebagainya ini

elemen-elemennya bisa diilihat pada halaman 115 dan sampai dengan 117. Jadi kelihatan

bagaimana dia mempertahankan vegetasi, mencegah kebakaran, mengelola sampah,

mengembangkan energi baru terbarukan dan sebagainya.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Selanjutnya bagian terakhir saya ingin melaporkan tentang persiapan untuk agenda Kop 23

tanggal 6 ya, mulai tanggal 6-17 November ya di mana secara umum elemennya bisa dilihat pada

halaman 120 yaitu berupa Kop, ini Kop CMP, CMA, ini semua Kop perundingan antar partis

menyangkut perubahan iklim, geo protokol, Paris Agreement. Kemudian juga ada diskusi-diskusi

badan-badan di bawahnya, jadi mungkin istilahnya kalau di kita kelembagaan alat-alat

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

kelengkapannya, kemudian juga ada ad hoc-ad hoc working grup lalu ada presesional event. Jadi

agenda di Kop 23 nanti berupa event-event yang dimandatkan, kemudian ada side event,

Indonesia diminta untuk menjadi lead organizer dari side event terkait dengan governing pit lands

for the benefit of environment economy and society. Jadi delegasi RI melalui institusi maupun

perorangan juga menerima undangan, baik sebagai pembicara ataupun sebagai undangan di side

event paviliun dan sebagainya. Pavilion negara pihak juga disediakan, kita punya pavilion

Indonesia seperti yang lalu untuk soft diplomacy outrage campaigne dan sharing base parctices

serta ada juga forum-forum. Di sisi lain nanti Kop 23 akan ada tempat tersendiri yang sebelumnya

belum ada, nanti khusus non party stakeholders itu nanti ada building-nya khusus, jadi seperti

untuk CSO dan lain-lain, kemudian ada action ....

Misi delegasi Indonesia pada Kop 23 yaitu memperjuangkan kepentingan Indonesia dan

kontribusi melalui jalur nego dan non negosiasi. Jalur negosiasinya melalui agenda formal

UUNFCC termasuk lobi dan menggalang posisi, kemudian jalur non negosiasi melalui paviliun

sebetulnya yang paling bnayak juga side event yang diselenggarakan oleh Indonesia ataupun

oleh pihak lain karena juga kadang-kaadang dari .....seperti yang saya sampaikan tadi di undang.

Isu krusial negosiasi Kop 23 berdasarkan persiapan-persiapan yang dilakukan secara

Internasional dan kami hadiri dari kementerian yaitu pengaturan fitur akunting dan klarity

transparansi understanding serta NDC-nya. Kemudian pengaturan komunikasinya, kemudian

pengaturan framework transparansi untuk mitigasi dan adaptasi serta berbagai support.

Pengumpulan informasi secara global dalam rangka kajian terhadap penurunan emisi sebab

sebetulnya hharusnya di 2018 kita harus sudah mulai tahu angka-angka penurunan tersebut.

Kemudian pengaturan climate finance, kemudian jalur-jalur untuk meningkatkan partisipasi,

pengaturan mekanisme market non market, kemudian langkah-langkah terhadap dampak sosial

ekonomi serta secara khusus akan ada pembahasan untuk platform masyarakat hukum adat.

Kemudian denan demikian sebetulnya pada sidang di Bond beberapa pertemuan tingkat menteri

pada dasarnya sebagian negara menyatakan bahwa Kop 23 ini harus disepakati dengan aspek

implementasi. Jadi sudah bicara modalitas, prosedur guide lines untuk implementasi.

Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Selanjutnya khusus untuk paviliun Indonesia kita akan mengambil tema smater world

collective action for changing climate, jadi topik-topik terkait dengan sosial forestry. Di sini

aktornya adalah para menteri, beberapa menteri yang akan terlibat seperti ESDM sudah pasti

keuangan, Bappenas, KLHK sendiri, Menko Perekonomian dan mungkin nanti sedang kami

fikirkan untuk pembukaan paviliun di.....oleh Pimpinan DPR RI misalnya tadi karena yang

terhormat Pak Agus Hermanto juga sangat concern terhadap Komisi VII dan IV dan segala

substansi. Jadi kami mohon dukungan untuk itu, kemudian nanti juga dari parlemen, kemudian

para tokok cmapion dunia usaha, Kadin dan lain-lain, CSO, akkademisi, generasi muda, tokoh

agama dan mitra Internasional. Kegiatannya berupa talkshow, diskusi, pameran dan

display-display digital. Apa saja kurang lebih materi yang dibahas di dalam paviliun Indonesia

dapat kita lihat berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan perparasi kebijakan di halaman 126, juga

hal-hal yang merupakan base practices di operasional works di halaman 127, juga hal-hal yang

terkait dengan dukungan sosial dan komunitas dan ini di halaman 128 social works dan tentu saja

bagaimana kolaboratif works-nya kesefahaman interaksi dan lain-lain, kurang lebih gambaran

display-nya seperti itu Bapak Pimpinan dan Bapak-Ibu yang kami hormati.

Selanjutnya kami mohon dukungan dan berbagai catatan dan arahan pada kesempatan

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Rapat Kerja ini, kurang lebih mohon maaf.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shalom, shanti-shanti ohm.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Bu Menteri atas penjelasannya terhadap 2 isu yang kita ingin diskusikan yaitu

menyangkut masalah bagaimana kita mengelola danau supaya lebih baik, walupun kita menyadari

tadi perlu ada sinergi antar beberapa kementerian yang tidak mudah. Maka lahirnya PP itu saya

pikir menjadi sangat yang krusial sekali karena PP itu tentunya sudah menggunakan mekanisme

sinkronisasi.

Dan yang kedua menyangkut masalah isu perubahan iklim yang dari waktu ke waktu

menjadi pengamatan Komisi VII karena kita cukup concern terhadap itu dan betul tadi yang

disampaikan mengenai bagaimana kita mengukur karena tidak mudah kita mengatakan bahwa

sumbangan emisi karbon kita adalah sekian giga ton tanpa ada satu akurasi pengukuran,

termasuk tadi tidak dimunculkan yaitu mengenai kualitas daripada udara karena air quality

monitoring system kita, apakah sudah terpasang ataupun tidak atau belum gitu ya, lantas

bagaimana mengukur secara keseluruhan mengenai polusi itu juga menurut hemat saya perlu

mendapatkan perhatian khusus gitu karena kalau tidak yang ngukur orang lain belum tentu benar

tapi number yang dikeluarkan besar, nah ini yang menurut hemat saya menjadi hal yang harus

menjadi perhatian kita ke depan, terutama yang berakibat daripada polusi udara itu, jadi gangguan

kesehatan, pendataannya itu kan tentunya harus sinkron gitu jangan sampai nanti di kemudian

hari orang makin aware, ternyata banyak penyakit yang dimunculkan dan akibat dari pada polusi

udara yang kita sendiri tidak mempunyai tools sudah mengukurnya gitu. Itu juga jangan sampai

menjadi isu di kemudian hari karena saya melihat banyak sekali yang non profit organization yang

Internasional sudah mulai menyoroti itu dan mengeluarkan angka-angka yang kita sendiri kurang

tahu dari mana mereka mengeluarkan angka-angka tersebut.

Saya rasa itu yang sedikit banyak nanti akan mendapatkan penajaman dari para Anggota,

di meja Pimpinan sudah ada 4 penanya. Jadi yang pertama Pak Kiai H. Nawafie Saleh, nanti

siap-siap Pak Muhammad Nasir.

Silakan Pak Nawafie.

F-PG (Drs. KH. NAWAFIE SALEH, SE., MM.):

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Komisi VII yang kami hormati.

Ibu Menteri beserta jajarannya.

Kami melihat komplit alhamdulillah Bu, bersyukur kepada Allah bahwa pada hari ini kita

berbicara untuk menyelamatkan kaitannya dengan lingkungan kita. Mohon Ibu kalau saya

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

berbicara tidak danau yang besar karena Dapil saya di kabupaten Bogor, Dapil V Jawa Barat.

Saya masih ingat kabupaten itu masih bergabung dengan kota Depok, tercatat ada 113 danau.

Memang danaunya paling besar ukuran 25 hektar, tapi ternyata sudah 3 danau yang hilang jadi

perumahan, itu lucu. Itu tahun 1996 saya masih aktif menulis di media, saya pernah mneulis

menngenai hilangnnya 3 danau di kabupaten Bogor padahal itu adalah fungsi resapan air yang

juga menyelamatkan Jakarta. Yang hilang itu di Depok, satu di kecamatan Pancoran Emas, dua di

kecamatan Cimanggis. Caranya mereka tinggal di pinggir danau, kemudian danau itu buanng

sampah itu di situ dan sengaja ditutup, makin besar, makin besar dijadikan rumah dan akhirnya

semuanya hilang.

Nah ini yang menjadi catatan saya dan sekaarang bersyukur karena Ibu Menteri sekarang

akan menangani ini, kalau dulu kan hanya berkoordinasi kepada PSDA. PSDA juga tidak

membangun, tidak menyelamatkan, contoh kalau Ibu masuk jalan tol itu lewat jalan yang gunung

putri di sebelah kiri itu ada 25 hektar danau gunung putri, itu penuh sama eceng gondok, nggak

kelihatan danau Bu, padahal itu kalau diselamatkan kalau dikelola dulu ada pihak-pihak ketiga

akan berusaha istilahnnya apa minta dikelola kepada pemerintah daerah kabupaten Bogor,

kabupaten Bogor tidak mempunyai kewenangan, ke provinsi juga nggak dikasih. Nah ini ke mana

masyarakat ini, artinya masyarakat sekarang ini udah tahu danau itu adalah pemerintah Jawa

Barat yang itu PSDA tapi sampai sekarang elum bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Yang menjadi pertanyaan kami apakah akan didata semua ini danau-danau yang hilang,

termasuk yang hilang ini, yang sudah jadi rumah. Ini mungkin harus menjadi tugas Ibu Menteri

yang sekaarang dan untuk menyelamatkan dilihat dari grand desain dalam penyelamatan danau

dari ekosistem, kemudian dari segi, dari sisi ekonomi, kemudian dari sisi satu lagi adalah sosial

dan budaya. Ini harus menjadi perhatian kita, saya sarankan Pak Ketua, Pak Pimpinan, jadi kalau

gini harus ada departemen yang khusus menangani. Tadi Ibu bilang katanya ada beberapa

kementerian yang menangani, saya sarankan saja sekarang kementerian Ibu yang menangani

langsung. Itu mungkin yang saya harapkan supaya masyarakat di bawah, pemerintah daerah

yang tidak punya kewenangan itu bisa melaksanakannya lebih mudah, ini kalau kita sependapat

semua. Nah ini yang pertama untuk penyelamatan danau, saya kasihan ini kalau Jakarta kalau

danaunya habis di Bogor ini banjirnya akan lebih besar, akan lebioh besar karena dengan

danau-danau itu yang akan bisa menyelamatkan, hannya yang saya bagus, saya lihat itu hanya

danau Tonjong yang ada di kecamatan Bojong gede. Itu masih bagus itu dirawat pinggirnya udah

diberikan tanda-tanda dan sebagainya.

Jadi pertama saya bertanya kepada Ibu Menteri apakah nanti ke depan data-data danau itu

dari yang besar sudah terlihat datanya kami sampaikan, apakah yang kecil-kecil ini catatan saya

113 saja di kabupaten Bogor danau, nanti tinggal koordinasikan, apakah betul ada 113 sekarang,

masih ada atau belum. Kemudian daerah-daerah lain di Jawa Barat juga sama masih banyak

danau-danau termasuk di daerah Bandung kabupaten Bandung, kemudian kabupaten

Purwakarta, bahkan di Purwakarta ada danau yang di tenngah-tengah kota itukan bagus sekali.

Nah ini artinya tidak terselamatkan karena tidak bisa dibangun secara baik karena menurut

mereka tidak ada anggaran dan tidak ada kewenangan khusus untuk menangani danau itu.

Ini mungkin yang saya sampaikan Pimpinan, saya hnaya menyoroti danau saja yang sisi.

Yang kedua saya tidak menyoroti, itu saja terima kasih atas perhatiannya.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Kiai H. Nawafie.

Memang kalau besok ada menteri danau gitu ya Bu, nggak usah pake

kementerian-kementerian yang lain diurusin satu dengan anggaran satu mungkin lebih baik gitu.

Silakan berikutnya Pak Nasir.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Terima kasih Pimpinan.

Yang saya hormati Pimpinan Rapat dan teman-teman Komisi VII.

Saya hormati Saudara Menteri beserta jajarannya.

Dalam poin rapat ini kita membahas masalah kawasan penanganan danau Toba, mungkin

awal Bu ingin izin Pimpinan, mungkin interaktif dengan Bu Menteri. Bu danau Toba ini tempat

saya lahir di Simalungun, jadi sedikit yang saya mau tanya Bu. Bagaimana kita mau penannganan

danau Toba ini kalau perusahaan-perusahaan yang merusak ini dibiarkan mengelola danau Toba

itu, mungkin interaktif dengan Ibu, bagaimana penanganan perusahaan-perusahaan ini. Satu

contoh habisnya kayu di sekitar bukit barisan yang ada di danau Toba itu karena ada perusahaan

besar kayu yang berdiri di sana, itu yang menghabiskan kayu tersebut. Apa sanksi perusahaan ini,

apakah sudah ditanam kembali, bagaimana proses penanganannya, apa sanksi hukum yanng

diberikan kepada perusahaan. Mungkin nanti ini izin Pimpinan, kita juga kalau bisa kunjungan

spesifik ke sana ke danau Toba bagaimana kita melihat nanti sisi-sisi yang disampaikan di poin

ini. Ini nggak akan terbenahi kalau perusahaan ini tetap memproses kondisi ini, jadi kalau Ibu saya

harap buat apa deh aturannya terserah, siapa yang motong kayu satu pohon, dendanya berapa di

kawasan itu, radius berapa, siapa yang motong kau siapa yang bisa, siapkan Satgas di sana

khusus menangani penangangan danau Toba ini, jadi jelas, jangan dirjen Ibu tinggal terima

setoran nanti dari perusahaan ini mengeluarkan izin terus, ini nggak jelas. Saya minta bagaimana

penanganan proses perusahana yang merusak kawasan danau Toba ini, saya minta laporannya

mau Ibu sampaikan tertulis monggo, mau Ibu sampaikan nanti dalam bentuk jawaban di forum ini

silakan, tapi saya minta bagaimana proses hukum tentang perusahaan yang merusak kawasan

danau Toba ini.

Yang kedua ada perusahaan Aqua Pam yang cukup besar yang merusak air danau Toba

ini, nah bagaimana prosesnya ini karena saya lihat sampai sekarang perusahaan ini yang

merusak dan sampai sekarang cukup besar memproduksi pengembangan ikan, ikan ya kalau

saya nggak salah. Ikan ini ribuan ton ini per bulan dikirim nggak tahu ke mana, tapi dikembangkan

di kawasan danau Toba. Nah bagaimana sanksi hukum perusahaan ini, saya minta juga ini nanti

sekalian pas kunjungan spesifik ini kita lihat perusahaan ini, bagaimana dia mengembangkan,

berapa karena truknya cukup besar Bu setiap hari dikirim ke Belawan itu pengapalannya, ke

gudangnya dari gudang itu diproses, nah itu dagingnya dikirim ke luar negeri.

Ini poin 2 ini Bu saya minta interaktif Pimpinan, mungkin kalau bisa dijawab dengan Ibu,

maih ada pertanyaan lain tapi saya bagaimana penanganannya dulu Bu yang merusak ini

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

bagaimana penangannya begitu. Kalau nggak ditanganin percuma nanti Ibu saya tahu ini butuh

anggaran Bu, butuh anggaran tapi kalau anggaran ini nanti dimasukkan, kalau ini tetap dirusak

seperti ini percuma anggaran ini nggak ada artinya, nanti masyarakat juga, gara-gara Ipal, oh air

danau Toba tercemarin. Menurut saya bukan karena Ipal ini Bu tapi karena perusahaan ini yang

satu juga ada Inalum juga mengambil air yang cukup besar, naik untuk pembangkit, ini juga

menurunkan. Menurunkan badan air danau Toba itu sudah sampai 4 meter Bu, bagaimana sanksi

perusahaan ini juga, bagaimana pemulihannya ini. Ini harus ada Ibu keluarkan suurta karena Ibu

yanng bertanggung jawab menurut saya, menteri yang ngawasin lingkungan di Reppublik kita ini.

Kalau tidak nggak akan selesai Bu danau Toba ini karena saya waktu kecil dulu ke danau Toba

masih indah saya lihat, Cuma pinus saja itu sekarang tinggal sedikit, waktu kita mau masuk awal

itu saja, yang lain sudah gundul tapi tidak ada sanksi hukumnnya. Mungkin Pak Dirjen Gakkum

bisa berkoordinasi dengan pihak Polda, proses hukumnya dijalankan, bagaimana tindak lanjutnya

begitu. Nah kalau nggak ini gunduul terus Bu, dulu tebing-tebing kanan-kiri barisan itu semua

pinus Pak, tapi nggak ada sekarang pinusnya sudah habis, tapi yang merusak perusahaan ini

masih ada, yang merusak pinus ini perusahaannya masih ada gitu dibiarkan saja, tidak menanami

sendiri, tidak diberikan sanksi tidak ada gitu, yang disampaikan dulu Pak Sekjen kita kasih IPK

nanti dia tanamin kembali. Ini tidak ada non sense semua, saya minta apa sanksi hukum dari

perusahaan ini. Jadi sekarang ada TVRI waktu kita kunjungan dengan Pertamina ke sana Pak, itu

ada beberapa LSM maupun media itu meliput bahwa air limbah perusahaan kertas itu langsunng

masuk ke danau Toba. Itu juga sanksi hukumnya harus ada, jadi kalau orang dibiarkan saja Bu

kalau limbah ya susah Bu, nggak ada sanksi hukumnya. Ibu percuma bersihin juga kalau dia tetap

ngalir ini nggak ada manfaatnya Bu, tapi kalau dia sudah bersihkan seperti Aqua ini, dia baru

buang ke danau itu, kita monggo, berarti benar gitu, sudah ada kehidupan sebelum dia buang,

ikan bisa hidup, kita lihat berhasil mungkin dia bisa pakai dana CSR-nya, ini baru baik gitu.

Baru-baru ini saya dengan Pak Dirjen Gakkum pergi ke Riau itu perusahaan RAPP itu kita cek tapi

ada beberapa catatan yang kita buat, jalan yang harus kita untuk inspeksi untuk kita periksa itu dia

tidak buat. Nah Pak Gakkum muter 2 jam pakai kapal itu dengan kapal speed kecil, ini saya bilang

bangun saja, kalau dia tidak ada masalah silakan dia bangun karena kita ingin mengecek

bagaimana pemanfaatan limbah ini yang implikasinya cukup besar per hari, mungkin jutaan Bu.

Bagaimana sungai itu mau bersih kalau ini dibiarkan terus gitu.

Saya lihat Bu harus ada ketegasan, keberanian untuk membenahi ini, kalau nggak uang

APBN ini habis nanti untuk kita pemerintah membenahi tapi perusahaan ini mengambil

keuntungan cukup besar tapi tidak ada feedback-nya gitu. Saya minta Ibu mungkin bisa

berkonsultasi kepada BPK untuk melakukan perhitungan kerugian ini, memberikan sanksi denda

untuk diberikan setorannya kepada negara, memberikan masukan PNBP yang sangat besar

kepada negara. Ini jauh lebih baik Bu Menteri, karena perusahaan ini besar juga, per hari dia

jutaan, ribuan kubik meleburkan kayu itu tapi kan dampak kimianya sekarang masyarakat ada

yang kena kanker payudara, begini, itu semua dampaknya dari situ Bu setelah tanya

teman-teman, orang-orang susah yang banyak kena gitu. Saya minta ketegaasan Bu, ketegasan

hukumnya dulu, hukum, bahwa hukum di Kementerian Lingkungan ini kuat menurut saya. Saya

sudah beberapa kali turun dengan Anggota Pak Dirjen ini dan saya minnta segel saja perusahaan

kalau dia nggak bener, segel saja, matiin saja, kalau dia nggak mau, dia tiap hari mungkin

mengambil keuntungan 100-200 juta tapi hanya membenahi kawasan lingkungan limbahnya tidak

mau, ya kita tutup saja, nanti kalau dia sudah benerin baru dibuka berikan izinnya. Kalau ada

pemda-pemda yang memberikan izin seperti .....atas kuda ya berapa biayany, berapa hari selesai,

ini di daerah seperti ini Bu. Ini saya minta kepada Pak Dirjen laporkan saja ke kepolisian ya

inpansing seperti itu, jadi kan nanti kita perlu kajian Pak, mengeluarkan satu izin kan ada kajian,

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

ada kajian bahwa potensi air ini begini baru bisa dibuang. Nah kalau airnya siap produksi berjalan

dibuangin terus ya rusak ini, ikan-ikan pun yang selama ini ditangkap masyarakat mati semua

karena kimia, sisa kimia itu dibuang. Itu cukup banyak, di Riau cukup banyak Pak, pabrik .....itu

cukup banyak di sana tapi tidak ada tindak lanjut hukum. Saya minta sebenarnya saya ada

sample 3-4 tempat saya dengan Anggota Pak Dirjen, saya bilang tutup saja kalau nggak mau

karena harus ada sanksi hukum kerugiannya bagaimana seperti yang saya tunjukkan Ibu juga,

gambar ada perusahana yang membuat tapal batas tanah. Sekarang tapal batas tanah itu sudah

menjadi masalah, sudah mengeluarkan anggaran APBN Sumatera Utara 100 milyar tapi tidak ada

sanksi hukum dan sampai sekarang perusahaan ini masih eksis, saya nggak mau Bu begini. Saya

maunya di mana hukum kita ini gitu baru lingkungan ini bisa terjaga, kalau Ibu benahi juga danau

Toba Bu, masyarakatnya seperti itu non sense Bu. Jadi nggak bisa, Ibu harus tegakkan satu

lembaga hukum di sana, motong satu kayu berapa dendanya, yang membuang limbah tidak

dengan aturan berapa dendanya itu bunyi Bu entah bentuknya Permen terserah, entah dipayungi

oleh PP terserah, yang penting ada Bu sanksi hukum di kawasan ini. Kalau tidak, ini nggak akan

bisa Ibu wujudkan, padahal Ibu tadi dalam penyampaian Ibu tadi ujung-ujungnya butuh anggaran

karena ini perlu anggaran saya lihat. Jadi anggaran ini kalau dijalankan kalau tidak di back up

dengan proses yang baik ya percuma saja macam buang garam di laut saja mneurut saya begitu.

Jadi menurut saya satu saja Bu yang saya minta bagaimana, izin Pimpinan interaktif,

bagaimana penanganannya hukum yang saya sampaikan tadi, apakah bisa dilaksanakan.

Izin Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Silakan Bu, untuk jawaban yang singat saaja.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Iya, saya kira ini kesempatan saaya mengatakan bahwa saya bukan pembela

perusahaan-perusahaan penjahat seperti itu tapi kita mesti lihat bahwa ini proses kumulatif yang

sangat panjang, saya juga lihat semua aturannya nanti. Saya setuju bahwa kita turun ke

lapangan, kita kenakan sanksi, saya sangat setuju itu Bapak, tapi ada tapinya, kalau pemerintah

kan mnegerjakannya harus sistematis dan nanti saya akan minta Pak Sekjen, Pak Dirjen untuk

menangani secara khusus tentang ini. Saya termasuk yang perusahaan-perusahaan seperti ini

memang harusnya nggak dikasih ampun karena memang jelas-jelas merusak apalagi hanya

mengambil keuntungan untuk dia sendiri saja. Jadi Ketua saya setuju dengan yang disampaikan

oleh yang terhormat Pak Nasir, tapi saya ingin membuat catatan juga bahwa nggak ada dirjen

yang terima setoran, itu saya jamin, awas dia kalau.

Demikian Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Clear ya Pak Nasir ya.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Setorannya kan banyak Bu, lain mungkin.

KETUA RAPAT:

Oke, silakan.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Sedikita lagi Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Sudah cukup lama ini Pak Nasir, yang lain Pak Nasir, nanti lagi aja Pak Nasir. Sekarang

Pak.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Ada lagi Pimpinan, sedikit, 1 menit.

Mungkin saya mendukung untuk penambahan anggaran yang Ibu sampaikan tadi, tapi

terutama yang perlu digarisbawahi anggaran yang paling penting didorong itu untuk Dirjen

Gakkum Ibu untuk saya karena dia butuh fasilitas. Kalau kita ke lapangan itu Bu, asep cerobong

itu keluar alatnya nggak ada, itu butuh alat Bu, terus di lab kita di kawasan limbah itu kita bisa

celupin alat gini, oh ini tahu potensinya bagus atau tidak. Ini nggak ada Bu, kita malu juga

lembaga kementerian sebesar ini nggak memililki alat-alat labb yang cukup bisa di bawa ke

lapangan. Ini bisa dibawa ke lapangan tapi tidak dimiliki gitu, jadi untuk memperkuat lmebaga Ibu

mneurut saya ya perlu diadakan Bu, jadi bukan mobil saja action-action pakai merk-merk itu

nggak cukup gitu. Jadi Beliau butuh alat menurut saya untuk bahan keamanan, yang lain itu

mungkin itu Bu perlu didorong kalau ada anggarannya mungkin bisa digeser sebelum

dilaksanakan mungkin difasilitasi karena kemarin saya turun dengan Anggota Beliau itu kita lihat

asep yang hitam saja, saya bilang itu bagaimana, ya alat ukurnya nggak ada Pak.......kita udah

tahu ini barang masalah atau tidak, dan airnya itu bau bangke itu tapi kita harus bawa ke suatu

lembaga lagi gitu, sebenarnya bisa dibangun di unit-unit Beliau yang di mana Beliau dirikan itu

ada lab kecil gitu yang bisa lebih cepat action-nya hitungan berapa menit gitu bisa selesai

masalahnya. Jadi bisa menyimpulkan bahwa perusahaan itu bermasalah atau tidak gitu. Ini bisa

menertibkan Bu menurut saya dan berikan sanksi dan bisa menjadi PNBP bagi kemenerian Ibu,

ini cukup besar Bu potensinya menurut saya bisa memberikan masukan kepada Kementerian

Lingkungan dan bisa disetorkan kepada negara, bisa berkonsultasi juga kepada BPK untuk

perhitungan yang besar, begitu Pimpinan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Berikutnya Pak Bara Hasibuan, silakan Pak Bara.

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

F-PAN (BARA K. HASIBUAN, MA):

Terima kasih Pak Wakil Ketua.

Ibu Menteri dan seluruh jajarannya yang saya hormati.

Jadi walaupun daerah pemilihan saya adalah Sulawesi Utara tapi tetap saja nama saya

nama batak, jadi saya mendukung ide rekan Pak Nasir tadi untuk melakukan kunjungan ke danau

Toba, walau bagaimanapun saya tetap orang batak walaupun Dapil Sulawesi Utara. Jadi Ivan

juga pasti mendukung, jadi kita schedule secepatnya itu ya kunjungan.

Bicara mengenai danau itu salah satu danau yang 15 yang menjadi danau strategis

ditetapkan sebagia kategori strategis ada di daerah pemilihan saya yaitu danau tondanu. Ini ada

satu masalah yang sudah berlangsung bertahun-tahun Bu, sebetulnya masalah itu tidak begitu

rumit yaitu soal berkembangnya secara pesat eceng gondok yang lama-kelamaan itu melakukan

erosi terhadap kedalaman dari daanau Tondano dan masyarakat di sana dan juga Pemda

kabupaten sangat bingung menghadapi soal eceng gondok dan mereka beberapa kali datang

kepada saya bahwa mereka membutuhkan bantuan langsung dari pusat. Jadi eceng gondok itu

misalnya begini Bu, dibersihkan dipotong misalnya kemudian keesokan harinya dia tumbuh lagi

secara cepat. Jadi itu sangat kewalahan dan mereka tidak tahu bagaimana solusinya mungkin

ada teknologi yang bisa diberikan, ada bantuan langsung asistensi atau berupa teknologi yang

mungkin sudah dimiliki oleh kementerian atau diciptakan oleh LIPI yang bisa diberikan langsung

oleh pemda kabupaten Minahasa gitu Bu, itu satu.

Yang kedua ini presentasi mengenai climate change saya puji itu sangat komprehensif dan

action plan-nya juga cukup jelas apa yang dilakukan oleh pemerintah yang sedang dilakukan dan

apa yang akan dilakukan. Tapi saya ingin mendengar bahwa kami juga di Komisi VII harus yakin

bahwa posisi Kementerian LHK di sini dalam soal climate change itu memang sangat sentral

karena soal penanganan perubahan iklim, soal pengurangan emisi, itu berdekatan dengan

institusi-institusi lain misalnya Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan sebagainya.

Jadi kami ingin tahu bahwa apakah misalnya program-program dilakukan oleh kementerian lain

dalam rangka pengurangan emisi itu memang berkoordinasi dengan Kementerian LHK, misalnya

soal sekarang ini lagi rame soal proggram mobil listrik. Itu memang salah satu usaha kita untuk

melakukan pengurangan emisi, itu saya pikir Komisi juga memuji sebagai suatu terobosan tapi

apakah itu memang ide tersebut atau proyek tersebut memang dilakukan dalam berkoordinasi

dengan LHK. Jadi jangan sampai kita ingin bahwa memang kita ingin melakukan pengurangan

emisi dan kita mau semua kementerian yang relevan itu juga memberikan kontribusi tapi

koordinasi tidak ada. Jadi kita ingin bahwa betul-betul kita ingin mendengar dan kalau perlu kita

usulkan kepada presiden memang Kementerian LHK ini diberikan otoritas yang lebih tinggi lagi

dalam hal koordinasi, jadi jangan sampai berjalan sendiri-sendiri karena semua target dan yang

sudah digariskan itu semua saya pikir sebagian besar berada di Kementerian LHK. Jadi misalnya

mengenai ....dan sebagainya itu semua ada di kementerian LHK jadi dan juga yang menghadapi

yang mewakili Indonesia dalam forum Internasional soal climate change itu pemimpinnya adalah

Kementerian LHK. Jadi kami betul-betul ingin bahwa Kementerian LHK itu diberikan peran sentral

dan diberikna otoritas yang lebih tinggi lagi untuk melakukan koordinasi dalam rangka

penanganan climate change khususnya dalam usaha pengurangan karbpon emisi.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke, silakan Pak Aryo Djojohadikusumo.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Terima kasih Pimpinan.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Shalom ohm suastiastu nama budhaya.

Tadinya saya mau mengucapkan selamat ke Pak Herman Khairon tapi lagi keluar ruangan

sebentar ya, meskipun ganti Komisi tapi Bu Menterinya masih sama. Saya juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada rekan Pak Kiai H. Nawafie Saleh yang telah peduli dengan

Dapil saya, Dapil saya nggak ada danaunya, waduk itu juga bukan danau Bu, jadi nggak apa-apa

tapi memang betul bahwa apa yang terjadi di Dapil Bapak itu imbasnya ke saya ini bnetar lagi

musim hujan, musim banjir biasanya, kita berharap tidak akan terjadi banjir tahun ini. Tadi hal-hal

tentang danau sudah banyak dibahas oleh kolega-kolega saya, saya juga hanya ingin

mengingatkan bahwa pemerintah harus mengambil keputusan apakah akan fokus untuk restorasi

danau sebagai obyek wisata atau sebagai culture karena kalau buat perikanan tentu saja ada efek

limbahnya. Jadi mungkin kembali lagi kami ingin menanyakan kepada pemerintah ini fokusnya

mau ke aqua culture atau untuk lingkungan hidup karena terkadang kita nggak bisa dua-duanya

Bu. Kebetulan kan belum lama ini Konvensi Minamata ..... I di jenewa pasti Bapak-bapak Dirjen

mewakili Ibu bisa melapor betapa jernihnya danau di Jenewa itu karena memang ya harus fokus

ke wisata atau ke perikanan. Mungkin kita ingin mengembangkan perikanan tadi juga ngi ada

wisatanya jadi harus pilih mau yang mana, saya kan fokus lebih ke perubahan iklim Ibu, ini salah

satu hal yang menjadi perhatian saya mengingat saya salah satu masuk yang muda di Komisi VII

ini, masa depan saya masih banyak maka saya ingin agar implementasi pengendalian perubahan

iklim ini benar-benar menjadi realita.

Pertanyaan pertama saya ini yang halaman 81 dan 82, mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut

atau lebih dalam mungkin saya agak sedikit kurang jelas CN1 sama CN2, kemudian di halaman 2

ini saya asumsi CN2 ini berarti country .....lebih banyak ya, berarti emisinya jadi lebih rendah, ini

apa benar apa tidak, mohon sedikit interaktif sedikit hanya untuk halaman ini.

KETUA RAPAT:

Silakan.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Berarti di halaman 82 ini kok CN2-nya lebih tinggi ini apa saya salah baca ya,

mneurunkannya lebih tinggi, itu jadi CN2 sedangkan, tapi CN1 contohnya ini di forestry ini yang

paling kanan ini yang di halaman 82. Ini CN1 kok lebih rendah daripada CN2 ya.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Karena kan yang country majors pertama kan kita hanya punya kewajiban menurunkan

29%.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Iya sedangkan kalau CN2 40%.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Soalnya kita 40% maunya api di exercise kita masih 38 angkanya Pak.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Berarti harusnya di forestry ini kolom hijau lebih rendah dari kolom merah atau maaf atau

saya salah baca.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Iya pengurangannya lebih.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Oh, pengurangannya oke, maaf, jadi saya baca jadi kolom ini berarti green house gas

emmmission reduction ya oke, terima kasih atas penjelasannya tadi. Waktu saya sekolah dulu

memang statistik saya nilainya paling rendah, jadi mohon maaf atas penjelasannya.

Kemudian di halaman 104 tolonng dijelaskan maksudnya kerentanan nasional ini tolong

pendalaman lebih lanjut, nggak usah sekarang nanti mungkin ini nanti maksudnya apa ini cara

bacanya seperti apa karena tadi Bu Menteri penjelasannya lumayan ngebut, sedangkan saya baru

mulai bacanya agak kurang jelas, tolong nanti dijelaskan.

Kemudian yang sistem registry nasional yang halaman 105 dan 106 ini apakah sudah

online atau belum. Kemudian nanti kalau sudah online nanti tolong nanti dijelaskan lebih lanjut

pengisian datanya dan kemudian apa yang nanti bisa kita gunakan karena tentu saja pasti akan

perlu lbeih penting lagi ke depannya.

Kemudian halaman 110 tentang sumber pendanaan, tolong lebih dijelaskan lebih lanjut

apakah sudha disiapkan mekanisme untuk pembiayaan untuk global environment ..... yang dari

Internasional ya, seperti green clime ....fund, global environment ....facility karena seperti Ibu

ketahui kita sedang membahas RAPBN dan agak mengenaskan lah kalau kita mau bicara

nationally, bicara NDC tetapi mau mengandalkan pemerintah sudah hampir tidak mungkin. Jadi

saya ingin tahu apakah ada rencana untuk percepatan persiapan skema ini, tolonng dijelaskan

lebih lanjut apakah untuk mendapatkan akses dana ke GCF dan GCF ini apakah perlu ada

kontribusi dari pemerintah Indonesia dalam bentuk kontribusi anggaran dari APBN atau tidak,

tolong lebih jelas lagi.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Kemudian yang halaman 111 BLU Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup ini sudah ada

atau belum, Indonesia baru rencana, tolong.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Sudah setahun dipersiapkan tapi belum jadi, itu harusnya dengan Perpres.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Dengan Perpres bukan dengan Permen ya berarti.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

PP-nya dulu tentang instrumen ekonomi lingkungan setelah itu Perpres, ini sudah setahun

kita siapkan.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Apakah itu harus ada PP-nya dulu turunan dari Undang-undang 16, turunan dari Ratifikasi

Paris atau bukan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Dua-duanya, saya mengkombinasi antara perintah di Undang-undang 32 dengan

langkah-langkah kita di Paris Agreement.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Oke, terima kasih.

Kemudian yang terakhir tentang terima kasih bahwa persiapan paviliun Indonesia di Kor 23

sudah direncanakan dari sekarang karena saya masih ingat di kop 21 itu agak last minute banget,

terima kasih sudah disiapkan dari sekarang. Saya ingin apresiasi juga bahwa selama ini Ibu

Menteri dari Kop 21, Kop22 paviliun Indonesia itu selalu yang palingn rame, saya nggak tahu apa

karena snack-nya paling enak atau nggak tapi yang pasti setiap kali ada pembicaraan di paviliun

kita itu sering dihadiri oleh Anggota Delegasi dari negara lain. Saya juga ingin mengingatkan saja

agar nanti karena Indonesia harus menjadi lead organizer dari goverment.....for the benefit

environment economy and society tolong bisa laporkan ke kami di Komisi VII sebelum

keberangkatan delegasi Republik Indonesia ke Kop 23.

Jadi sekali lagi tolong di penjelasan tentang climate finance melalui GEF dan GCF karena

untuk ini perlu komitmen dana dan lain sebagainya, apalagi lagi tadi mengingat laporan dari Ibu

dan laporan selama ini yang kami terima di Komisi VII bahwa Kementerian LHK 23% ya

sedangkan Kementerian ESDM hanya 14% saat ini. Saya ingin menyampaikan bahwa sangat

mungkin ke depannya tadi kan salah satu laporan yang dilaporkan Amerika Donald Trump kan

sudah keluar dari Paris Agreement, bagi saya ini bukan masalah karena Ibu perhatikan dari

setelah pernyataan Donald Trump tersebut negara-negara lain malah men-double-kan komitmen

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

mereka. Bagi saya malah saya pribadi merasa Donald Trump kleuar dari Paris Agreement itu

bagus untuk lingkungan hidup karena semua orang begitu bencinya dengan Donald Trump orang

berlomba-lomba ingin beda dengan Donald Trump dan saya juga ingin lapor ke Ibu bahwa di

Amerika sebagai federal bannyaka implementasi Paris Agreement di negara state negara bagian

dan lucunya ya Pak Pimpinan dan Bu Menteri banyak negara-negara bagian di Amerika states

yangn potensi energi baru terbarukannya paling besar itu negara-negara states republic states

negara bagian yang merah dikasih contoh saja Texas, Oklahoma, Idaho itu EBT-nya 30% lebih

California yang Demokrat pun ya sangat tinggi.

Jadi bagi saya Bu, saya nyebut namanya makin sebel, Dinald Trump keluar dari Paris

Agreement bagi saya tidak masalah, neggara-negara bagian di Amerika sudah banyak yang

commit untuk menegakkan Paris Agreement dan saya juga ingin melaporkan dari Kementerian

ESDM dan juga yang lebih penting juga waktu kita Rapat Dengar Pendapat dengan PLN saya

kaget sekali waktu itu, bahwa PLN yang selama ini agak setengah-setengah komitmennya

terhadap energi baru terbarukan bahkan sempat bicara membuat anak perusahaan PLN EBT,

sekarang ini sangat antusias ya, sangat antusias dengan energi baru terbarukan bukan hanya

energi baru terbarukan bahkan tenaga surya plus batere saya kaget, bahkan sudah ada beberapa

proyek juga dan saya juga senang bahwa akan ada SPLU yang banyak di Jakarta, saya kebetulan

tahun depan akan beli mobil listrik juga. Jadi saya rasa Kementerian ESDM sudah menunjukkan

komitmennya dengan bantuan PLN dan lain-lain, saya harap di Kementerian LHK kerjasama

dengan PT-PT ya saya rasa swasta lah sangat penting sekali. Tadi kan kolega saya dari

Sumatera Utara, bukan Sumatera Utara, dari Riau Pak Nasir menyampaikan bahwa swasta inikan

sangat kontributor yang besar terhadap pencemaran dan ini sangat cocok untuk kita ajak

kerjasama perusahaan-perusahaan besar inilah, apalah lagi di paviliun ......saya berharap nanti

ada perwakilan dari setiap perusahaan-perusahaan besar ini untuk menunjukkan komitmennya.

Saya rasa itu saja dari saya Pimpinan, terima kasih.

Wabillahittaufiq wal hidayah.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Aryo.

Saya bisa nyambunng sedikit saja, mudah-mudahan PLN betul-betul punya komitmen

untuk pengembangan EBT. Ini masih challenging ya, mudah-mudahan betul dan kemarin malem

presiden juga dalam pidatornya di Rakornas Kadin cukup keras sebetulnya. Mmudah-mudahan ini

bisa di denngar oleh para menteri yang hadir untuk menstimulasi peranan daripada sektor swasta

terutama karena BUMN-BUMN itu sekarang melaksanakannya secara mandiri melalui cucu dan

cicitnya. Kemarin sudah disentil dan mudah-mudahan hal itu tidak terjadi, kebetulan dengan mitra

kita yang lain Bu, bukan dengan Ibu tapi di Kementerian ESDM dan juga yang lain itu menjadi

perhatian yang utama.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Kalau boleh saya tambahkan Pimpinan, kan PLN selama ini ngeluh bahwa DMO-nya kan

tetap harus dibayar harga pasar, daripada bayar batubara mendingan EBT aja, kan angin sama

matahari dia nggak boleh ngeluh dong kalau awannya kurang atau bagaimana. Jadi saya rasa ini

cocok sekali, ini saat yang tepat untuk lebih fokus ke EBBT ya Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Oke, terima kasih Pak Aryo.

Selanjutnya dr. Ari dan siap-siap Pak Daryatmo.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera.

Terima kasih kepada Pimpinan Komisi VII dan Anggota Komisi VII dan juga Ibu Menteri dan

jajarannya.

Pertanyaan saya tadi saya ngeliat di buku ini pada halaman 9 kegiatan penanganan 15

danau prioritas 2018, kenpaaa kok nggak dimasukin Labuan Cermin ya Bu, padahal Labuan

Cermin itu sangat indah banget dan juga perlu penanganan yyanng lebih jauh, lebih baik karena di

situ, mungkin juga sekali-kali bisa dilihat dari Komisi VII untuk melihat tentanng danau Labuan

Cermin, itu satu.

Terus yang kedua, saya mau menanyakan Bu ini tentang di Dapil saya kemain pada bulan

Agustus kemarin itu dari LK ada penerbitan IUPHK izin usaha pemanfaatan hasil hutan

kemasyarakatan, bagaimana progresnya. Izin Pimpinan interaktif, Ibu Menteri ini progresnya

seperti apa ya tentang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kemasyarakatan yang ada di Nunukan,

progresnya sudah sampai mana. Kemarin pada nulan Agustus sempat di NUNUkan ya untuk

proses ini seperti apa progresnya.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Kita yang namanya hutan sosial ini ada 1 juta hektar lebih, ssaya harus cek itu yang

dimaksud yang mana, namanya apa, kelompoknya apa, nama desanya apa, lokasinya jadi saya

harus cek dulu.

Terima kasih Bu Ari.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Nanti saya minta informasinya ya Bu.

Terus yang ketiga pada halaman 53, di sini saya lihat program aksi yang telah sedang jalan

tentang gerakan penyelamatan danau Germadan. Ini sudah berapa lama prosesnya, terus habis

itu siapa yang menanganinya. Terus izin juga Pimpinan saya mau menyampaikan aspirasi dari

Kaltara Bu, izin ya Pimpinan sekarang ya.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Aspirasi mengenai apa Bu.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Mengenai tentang gerobak sampah.

KETUA RAPAT:

Silakan Bu.

F-NASDEM (dr. ARI YUSNITA):

Oke, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Pak Daryatmo silakan.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Baik, terima kasih.

Yang terhormat Pimpinan Komisi dan yang terhormat Anggota Komisi VII.

Ibu Menteri dan jajarannya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Terima kasih kami telah memperoleh paparan, penjelasan yang menyangkut 2 bidang

utama tadi yaitu mengenai penyelamatan danau priorittas dan kedua mengenai ratifikasi maupun

soal emisi. Jadi Bapak-Ibu sekalian, barangkali ini soal yang kami soroti adalah soal 15 danau Bu,

jadi ini sebenarnya warisan periode lalu ketika ada sebuah keputusan di Bali tentang 15 danau

prioritas dan kemudian masuk di dalam RPJMN 2015-2019 karena ini menjadi sangat penting

artinya.

Yang pertama adalah soal mau koreksi saja, ketika surat dari Menteri LHK tahun 2016

kepada Menteri Menko Perekonomian itu catatan kami 1 Februari 2017 surat yang ditandatangani

oleh Menteri LHK, 1 Februari 2017. Jadi ini sebetulnya sebuah harapan terhadap tulisan yang,

usulan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengkoordinasikan atau arahan

tentanng pengelolaan danau maupun penyelesaian soal-soal danau karena menyangkut berbagai

hal termasuk kementerian yang terkait ada PUPR. Jadi secara iseng saya bertemu dengan Menko

Perekonomian dan baru saja juga dengan Menteri Bappenas, sejauhmana ini ditindaklanjuti surat

dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kalau tadi temna-teman menyinggung soal

PP, sinyalemen yang diperoleh dari Bappenas akan diterbitkan Perpres. Jadi ini sdebenarnya

konfirmasi saja kepada Ketua, maksud saya kepada kami semua selama ini selalu 2 hal yang

terlibat yaitu PUPR dan Lingkungan Hidup. Lalu kemudian kalau 15 danau ini akan berjalan

menjadi sebuah apakah namanya surat-surat maupun Perpres dan sebagainya, menjadi

pertimbangan kami lalu nanti Ketua mitra kerja untuk urusan danau ini itu apakah kemudian pada

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

wilayah Menko Perekonomian, mitra kerja urusan danau, apakah 2 kementerian yaitu Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri PUPR. Saya kira ini menjadi penting untuk itu

karena jangan sampai sifat koordinasinya itu menjadi penghalang, koordinasi yang harus

dilakukan oleh Lingkungan Hidup dan PUPR. Apabila ada sebuah hal-hal yang sifatnya

akibat-akibat terhadap danau itu tanda petik dosanya itu yang menanggung adalah lingkungan

hidup dan dengan demikian kan lalu Komisi VII, dosa akibat pengelolaan danau itu yang

menyangkut soal apakah riwayat-riwayat yang berakibat terhadap eceng gondok, terhadap

lingkungan hidup dan sebagainya. Sementara 2 kementerian ini terlibat dengan sepenuhnya, jadi

kita yang pertama mohon konfirmasi sejauhmana surat yang dibuat oleh Menteri Lingkungan

Hidup dan Kehutanan 1 Februari 2017 tentang 4 danau kalau nggak salah pada 15 danau tetapi

tentang danau itu mohon arahannya.

Itu penting untuk kita kemukakan apakah akan dijawab langsung oleh Ibu dalam proses

ataukah nanti tertulis, ini mohon informasi dulu ini sudah anggaran yang sudah mau habis ini

tahun 2017 tapi nasibnya belum jelas ini tahun 2017 ini. Mohon konformasi dulu Bu, ini.

KETUA RAPAT:

Interaktif saja Bu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Surat itu belum ada tindak lanjutnya, tetapi kemudian di bulan Mei 2017 tterjaddi lokakarya

yang di nasional yang diinisiatifkan oleh Bappenas, sehingga pada situasi itu lalu seolah-olah

lead-nya jadi di Bappenas. Jadi buat saya sebenarnya apakah PP ataukah Perpres nggak ada

masalah karena pada dasarnya itu adalah perintah kepada jajaran eksekutif. Jadi itu satu.

Yang kedua dalam kaitan dengan portofolio lead sektor ada dimanapun tetap portofolio

yang LHK-nya tetap ada tetapi memang sangat lemah, artinya touch-nya sangat tipis. Saya

sangat sependapat bahwa danau sebagai sumber daya air sebetulnya kalau lihat portofolio

sumber daya air dan kelembagaannya Direktorat Jenderal Sumber Daya Aiir dan dibawahnya ada

Direktorat Rawa dan Danau, maka sebetulnya yang paling besar pengaruh di dalam mengelola

danau ini adalah public works, tapi ada tapinya. Tapi secara alam, secara lingkungan kondisi ini

harus dikontrol oleh karena itu sangat panntas kalau Komisi VII juga mendapatkan keterangan

dari semua pemegang portofolio ini begitu.

Saya kira demikian respon kami Ketua, terima kasih.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Terima kasih Ibu, Ketua.

Jadi saya juga ngomong gimana ini kita undang 2 kementerian jadi satu, gini aja kan

begitu. Kalau Komisi VII KLHK kalau memang diundang nanti kita kirim Eselon-eselon di sekitar

Bappenas ataupun Eselon-eselon di ...PU saaya belum bicara, sebab soal air inikan selalu PU

kan punya wilayah ya tetapi bahwa ini soal danau menjadi topik itukan semuanya tempatnya di

Komisi VII. Saya kira ini ke depan barangkali untuk mensiasati itu, saya usul pada Pimpinan agar

ada satu kesempatan untuk LHK plus ini supaya tidak 2 kementerian, kalau 2 kementerian komisi

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

lain kan menjadi rapatnya di Pimpinan DPR RI tetapi kalau rapatnya itu lead-nya adalah LH kme

mengajak yang lain itu menjadi lebih simple tentunya Rapat Kerja karena soal ini tidak pernah

selesai Pak, inikan periode lalu juga, periode sekarang maish berjalan dan sudah ada

bidang-bidang yang mencakup penegakan hukum pun kemudian akan bertemu dengan kegiatan

lainnya atau masalah-masalah lainnya tetapi LHK membuat surat inikan juga basis pada

perkembangan situasinya sehingga membuat surat resmi. Jadi ini mohon kiranya menjadi

pertimbangan kita, kalau tidak akan timpang terus kita, soal anggaran 2018 seperti apa posisinya

kita juga tahu ....... baik saya kira itu yang pertama.

Kemudian yang kedua, keterangan soal danau menjadi penting, lalu saya mengambil

contoh kalau soal emisi ada kategorisasi atau ukuran-ukuran yang memposisikan Indonesia pada

urutan ketiga, kemudian diralat oleh Bu Menteri menjadi urutan ke-9, berarti kan itu ada

ukuran-ukuran kuantitatifnya. Maka ketika di halaman 2 menyangkut istilah 440 danau, 540 sekian

dan 300 seperti ini keterangannya hampir semua danau mengalami penurunan fungsi ekonomi,

ekologis dan seterusnya akibat dari besarnya sedimentasi dan pencemaran. Pernyataan ini

menjadi pernyataan yang sangat kualitatif, maka apakah kami mengusulkan seperti danau Rano

Sumatera Selatan sangat bersih, tidak tersentuh dan perawan istilahnya, tidak masuk ini karena

memang danau baik. Maka kalau demikian kita mengusulkan agar ada sebuah peta dari kondisi

dari 840 danau di Indonesia yang kategorinya bagus begitu, kategorinya setengah bagus tapi

ukurannnya konkrit Pak, pencemarannya pakai sekian, fungsi sosial ekonomi sekian karena

selama ini kita hanya berkutat pada 15 danau. Kemudian alhamdulillah masuk di situ masa kecil

saya di Ambarawa di daerah Rawa Bening kita main sampan di sana waktu kecil dan sebagainya

masuk di dalam urutan nomor 15 terkecil, tetapi kemudian ini sudah berkurang lagi menjadi 4

danau Toba, Maninjau, Limboto atau 3 ya, lama-lama mengecil lagi danau Toba karena paling

besar akan ada Badan Pengelola Danau Toba, danau Toba kan 7 kabupaten ada di sana dan

danau Rawa Pening hanya 3 kabupaten Semarang mungkin hanya 2.

Jadi peta ini mohon dapat diinformasikan kepada kita dengna ukuran kuantitatif yang

namanya pencemaran, penterjemahan dari istilah penurunan fungsi ekonomi, ekologis dan sosial.

Dari keseluruhan ini sehingga danau yang bagus saya tidak tahu doa saya di ranau karena kami

pernah ke sana dan itu kategori bagus. Kategori paling rusak, kategori setengah rusak, kategori

sudah jadi daratan dan sebagainya karena ini soal yang kami harapkan agar dalam pemetaan

tersebut respon yyang disampaikan oleh Anggota yang lain tadi sekaligus terdapat informasi

tentang Industri-Industri yang berkaitan erat dengan wilayah-wilayah danau tersebut. Ini sebuah

kondisi yang memang harus kita terima, selama ini kita tidak peroleh, kita kan hana berputar pada

masalah-masalah yang pengobatan yang saat ini bukan pada wilayah pencegahan

keseluruhannya karena semuanya bertumpu pada ......pada attitude atau sikap bahwa danau

menjadi tempat buangan, danau menjadi limbah dari segala hal, segala sesuatu dibuang ke

danau dan sebagainya. Saya kira itu yang kedua yang ingin kami sampaikan agar dapat kita

peroleh saya mohon masuk pada bagian yang kemudian apakah ini dalam waktu tahun ini apakah

bisa disampaikan Bu Menteri, datanya harus nunggu tahun 2018 karena ini menyangkut juga

anggarannya......

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

.........kita Cuma mohon izin Ketua, di lokakarya 2 Mei 2017 memang para ahli-ahli danau

itu menyampaikan tipenya dan sebagainya tapi kan Cuma berapa danau. Jadi kalau yang diminta

oleh yang terhormat Pak Daryatmo saya kira saya sudah bilang sama Pak Sekjen disetujui saja

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

per pulau, se-Kalimantan di studi, di Sulawesi, di itu pulau Jawa di studi saja nanti kita minta

perguruan tinggi mana per pulau gitu selama 1 semester atau 1 tahun. Jadi baru bisa tahun

depan, tapi saya kira memang ini sangat penting terus terang, kalau saya termasuk yang

mendukung kalau ini.

KETUA RAPAT:

Mungkin tambahan saja Pak Dar, kita masih ingat Bu pada periode yang lalu memang di

Komisi VII itu ada Panja Danau ya. Ada Panja Danau memang menjadi concern Komisi VII saat

itu, tinggal nanti kita ingin dapatkan dokumennya gitu untuk supaya bisa kita tindaklanjuti. Kalau

memang perlu kita lakukan Panja Danau kita lakukan kembali Pak, kita bisa usulkan dalam Rapat

Internal karena saya masih ingat, saya nggak tahu Pak Daryatmo Anggota juga kan, iya kan, kita

ke Rawa Pening, kita mana saja waktu itu, sudah keliling Bu sebetulnya dan sudah menyaksikan

sebetulnya permasalahan sektoral tadi sangat menonjol.

Mungkin masih ada yang nambah lagi Pak Dar.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Iya satu lagi, jadi mungkin waktunya agak lama masih 1 semester karena ini adalah catatan

di halaman 10 rencana pengelolaan danau terpadu akan disusun tahun 2018.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Itu yang 15 danau.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Iya, berarti inikan maksud kami.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Iya nggak ada masalah kalau 15 danau.

F-PDIP (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO):

Berarti masih 15 danau, tetapi kan selalu kita muncul pada teman-teman dan kita semua,

saya juga tadi mennyenggol Bu Mercy di Maluku ada danau ......kan begitu. Jadi sebenarnya di

wilayah lingkungan hidup kita itukan antara lain soal ini concern, tetapi keseluruhan kalau Ibu

sekalian atau dunia bisa mengkategorikan dan memvonis Indonesia urutan 9 mislanya begitu,

tetapi di dalam negeri sendiri kan kita tidak bisa melakukan pemetaan. Sebetulnya wilayah ini

kaya apa yang paling potensial rusak ke depan dan rusak pada ini dan ada bagian yang memang

masih bagus. Inikan menjadi benchmark Bu, menjadi faktor kontrol tetapi kita tidak pernah

menerima itu. Jadi kami mohon dan ini dengan rencana pengelolaan danau terpadu 2018 apakah

sudah teralokasikan pada RAPBN atau pembahasan tahun ini karna fungsinya di situ.

Jadi saya kira itu Ketua, jadi 2 hal dan nanti dengan kementerian yang lain nanti mohon

diatur supaya ada menjadi bagian dari ini, kemudian saya kira iini menjadi catatan supaya bisa

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

dibawa sambil soal itu tadi pak surat dari Ibu itu nasibnya kaya apa......kepada siapa kita kalau

nggak kan namanya ya seminar to seminar ya, seminar ke seminar, seminar usul, konferensi

Internasional usul dan sebagainya sementara PUPR, LH, Bappenas .......tidak pernah ada

tanda-tanda pelaksanaannya itu.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Daryatmo.

Messege-nya sudah clear sekali karena ini masalah yang sudah cukup lama ya.

Bapak-Ibu sekalian.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Bu Mercy ya, mengingat kita sudah jam 13.00 dan sudah ada tadi 6 penanya ditambah 1

lagi Bu Mercy, jadi kita sepakat kita akhiri dengan mendengarkan jawaban dari menteri atau kita

break terus nanti kita kembali lagi karena harus Ishoma dan sebagainya.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Mendenngar jawaban langsung saja Pak, mungkin pertanyaan kita singkat-singkat saja

semua.

KETUA RAPAT:

Iya silakan, cepat saja kalau gitu Bu Mercy ya.

Silakan.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Saya Pak, baik.

Terima kasih Pak Ketua.

Ibu Menteri yang saya hormati dan seluruh jajaran.

Rekan-rekan Komisi VII yang saya hormati.

Saya ada beberapa catatan saja yang berkaitan dengan di halaman 83 sangat apresiasi

sekali ya untuk aksi mitigasi pencapaian target NDC dalam rangka penurunan emisi gas rymah

kaca, tetapi begitu kita coba kombinasikan dengan anggaran APBN lintas sektoral, kemudian

menjadi taget di dalam .....untuk energi baru terbarukan saja tahun kemarin itu dia ada di angka

kurang lebih sekitar 1,2 trilyun Bu. Tahun ini tahun 2018 kalau nggak salah agak turun, kalau saya

tidak salah ya, jadi ini betul-betul cukup sangat mencemaskan Bu.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Jadi saya kira untuk bagian ini saya langsung usul konkrit aja kalau sekiranya di tingkat

pemerintah sendiri ada rapat internal dalam rangka penataan anggaran yang berbasis green

budget nasional budget ini mungkin sangat membantu sekali Bu. Jadi kita bisa dari setiap 5 core

kegiatan besar ini kita punya target realisis itu menjadi atau lebih masuk akal gitu karena untuk

.....isu dengna Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Perindustrian dan

Perdagangan dan lain-lain itu bisa padu Bu, kenapa? Karena kami tahu di sini Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi leading sector-nya Bu. Jadi kalau ini tidak bergerak

mungkin di APBN kita juga bergeraknya juga mungkin tertatih-tatih, pelan-pelan gitu. Jadi saya

kira mungkin bila perlu di tingkat Pimpinan Komisi kita undang rapat gabungan komisi juga. Jadi

untuk kita dorong percepatan nasional budget kita yang basisnya ini green economic budget gitu

kalau ini bisa satu.

Yang kedua, ini berkaitan dengan apa namanya penataan danau kita di tingkat seluruh

nasional. Bu kalau boleh memberikan catatan satu Indonesia ini karakteristik danaunya

beda-beda Bu, untuk yang basis kontinental danaunya mungkin sangat luas seperti danau Toba,

mungkin beda-beda tipis seperti kita lihat danau di Jenewa atau danau di Hongaria atau beberapa

danau yang lain, termasuk yang ada .....kemarin ya yang kita lihat, itu luar biasa indah sekali Bu.

Tapi untuk yang di wilayah-wilayah kepulauan Bu, itu tepat terkategorikan danau walaupun

memang ada mungkin yang sebutannya telaga atau danau, apapun namanya tetap kategori

danau. Yang menjdai persoalan kami di bantaran sekitar telaga itu ada beberapa danau-danau

mislanya saya kasih contoh di Maluku, ada beberapa danau yang daerah di situ dikeramatkan.

Jadi dianggap itu daerah yang cukup miskin masih dijaga kemurniannya, tetapi ada di

wilayah-wilayah tertentu yang penebangan hutan dan lain-lain itu di skeitar danau itu dan akhirnya

menghancurkan wilayah asli dari keberadaan danau itu sendiri, padahal kehadiran danau itu, itu

sangat berdampak besar terhadap lingkungan hidup yang ada di situ.

Jadi mungkin kami memberikan atensi kepada Ibu dan jajaran khusus untuk penanganan

danau-danau di wilayah-wilayah pulau-pulau kecil mudah-mudahan ini juga menjadi perhatian Bu

karena kita nggak punya sungai. Di kawasan Maluku yang di kawasan sabuk selatan dan

tenggara mulai dari Aru turun sampai di Maluku Barat Daya yang berbatasan dengan Australia

rata-rata nggak punya sungai Bu, nggak ada sungai, Ibu jalan ke mana nggak bakalan ketemu

sungai karena itu dia pulau-pulau bakau atau pulau-pulau atau kecil Bu, tetapi memang di

berbagai bagian tertentu dari pulau-pulau itu bagian tengah atau di atas karang atau di atas

batu-batu itu ada yang disebut dengan danau yang kalau saya hitung-hitung ini ada sekitar 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 danau atau telaga yang ada di Maluku.

Jadi saya kira kalaupun intervensi besar untuk awal ini ke berapa tadi, berapa banyak ya

setiap tahun mudah-mudahan untuk yang di pulau-pulau kecil itu juga mendapat perhatian Bu,

sebab kalau danau hancur di pulau-pulau kecil, daya dukung pulau-pulau itu juga mungkin ikut

terganggu vegetasi dan habitat lingkungan di situ juga ekologinya juga ikut terganggu Bu. Saya

kira itu catatan yang pertama soal danau.

Catatan yang kedua Bu, ini berkaitan juga dengan tadi bicara tentang road map terpadu.

Nah untuk yang road map terpaadu ini kami juga sangat sarankan kalau ingin mendapatkan

banyak sekali pengayaan dari berbagai pihak termasuk dari yang pulau-pulau kecil ini juga kami

minta untuk hadirkan juga. Jadi ada banyak perspektif yang berkaitan dengan pengayaan

terhadap penataan tata ruang danau, pengelolaan dan seterusnya, dan seterusnya karena kaalau

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

bicara danau sampai dengan saat ini mind set orang itu masih danau-danau besar yang kaya

danau Toba dan danau-danau yang lain.

Jadi saya kira itu tanpa mengecilkan arti dari danau-danau yang besar yang ada di

Indonesia ini, mudah-mudahan danau-danau kecil yang ada tersebar di pulau-pulau kecil itu juga

mendapat perhatian serius karena itulah jantung dan paru-paru kita di pulau-pulau kecil Bu.

Pulau-pulau kecil itu luas wilayahnya kurang dari 2.000 km2 sangat kecil sekali, mudah-mudahan

ini mendapat perhatian dari Bu Menteri dan seluruh jajaran. Saya kira itu 2 catatan dari saya aja.

Sekian dan terima kasih.

KETUA RAPAT:

Oke, terima kasih.

Bapak-Ibu sekalian Anggota Komisi VII yang saya hormati.

Saya menambahkan kebetulan saya dapat fotocopy lembaran rekomendasi Paja Danau

periode yang lalu Bu. Memang di sini disebutkan ada keinginan untuk mempunyai

Undang-undang sebetulnya yang menjadi inisiatif DPR RI tentang tata kelola danau, walaupun

intermnya sebelum mendapat atau sebelum Undang-undang itu ada kita meminta supaya

pemerintah mengatur dengan memberikan landasan hukum berupa PP atau peraturan presiden.

Jadi sebetulnya sudah sejalan dengan apa yang dilakukan oleh kementerian, hanya kalau sampai

ke bentuk Undang-undang tentunya harus menjadi kesamaan dulu karena saya yakin kalau itu

menjadi inisiatif DPR RI prosesnya akan jauh lebih lama, tapi kalau ini menjadi inisiatif daripada

pemerintah dengan segala macam sumber daya manusianya yang ada bisa lebih cepat

sebetulnya. Tetapi ini sudah tertangkap dari hasil Panja periode yang lalu walaupun di DPR RI ini

kalau sudah ganti periode kan tidak mempunyai ikatan kecuali disampaikan misalkan hasil dari

pada panitia angket mislanya, itu ada ikatannya, bisa di carry over work, tapi kalau semacam

rekomendasi ini tidak bisa langsung tetapi bisa dijadikan rujukan.

Saya raasa itu yang bisa disampaikan dari para Anggota, saya mohon kesepakatan dari

para Anggota untuk memberikan waktu mungkin cepat saja Bu Menteri, memberikan

jawaban-jawaban selanjutnya bisa disampaikan secara tertulis sehingga rapat ini bisa kita akhiri

pada, paling tidak pada pukul 13.30 WIB, sepakat ya.

(RAPAT:SETUJU)

Silakan Bu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Terima kasih Bapak pimpinan.

Bapak-Ibu Anggota yang kami hormati.

Saya kira hanya ada 3 hal yang secara umum kami respon, pertama saya sangat

sependapat bahwa danau ini sangat penting dan kalau lihat apalagi tadi sudah jelas bahwa akan

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

kita susun PP, Perpres atau sampai bahkan ke naskah akademiknya Undang-undang. Maka saya

mohon izin untuk mendapatkan dukungan dari Komisi VII bahwa memang bagaimana kita

mendekati untuk pengelolaan danau ini atau kita punnya gambaran sesuatu. Saya inget betul

ketika saya bekerja sebagai planner di daerah itu saya sampai dengan tahun 1995 ke atas itu

masih pakai studi water resorces development tahun ’70-an untuk menyiapkan rencana-rencana

daerah irigasi baru, jadi memang master plan ini akhirnya menjadi sangat penting.

Kalua boleh Pimpinan saya sudah minta Sekjen untuk mulai mengawali studinya yang utuh

menyangkut batasan, kategori danau-danau kita harus ambil seluruhnya tadi karena tadikan

semuanya mempersoalkan danau itu seperti apa, mulai dari batasannya, kategori

kondisi-kondisinya, pemetaan kondisi masing-masing, orientasi pemanfaatan, prioritas dan

lain-lain. Inikan masukan tiba-tiba udah 15 aja gitu, ini ketika dibuka seluruhnya memang ada hal

yang sangat-sangat penting. Oleh karena itu Pak Sekjen mungkin kita mulai untuk studinya, kalau

dia belum selesai di 2017 ini kita teruskan. Jadi sekarang diawali dulu dan untuk seluruh

Indonesia, saya kira ini menjadi resources alternatif saya kira yang sangat baik Ketua.

Yang kedua terkait dengan perubahan iklim itu ada 2 hal yang saya lihat dari catatan yang

terhormat Bapak-Ibu Anggota yaitu pertama menyangkut bagaimana integrasi program. Di

Kementerian LHK sebagai national vocal point itu personilnya adalah Dirjen Pengendalian

Perubahan Iklim. Usaha-usaha di tingkat Menteri kami lakukan dengan interaksi menteri,

usaaha-usaha di tingkat teknis, birokratis direktorat jenderal saya lihat selalu berinteraksi dan

maka dapat hasilnya yang agak baik, tetapi memang lalu bagaimana untuk unsur pembiayaannya

kita memang nggak punya instrumen untuk menginytervensi bagaimana penganggaran di setiap

sektor, tapi saya mengikuti ketika PLN melakukan uji coba 100 motor listrik yang dia mulai dengan

penagihan. Jadi petugas yang nagih-nagih listrik itu dikasih uji cobanya dengan motor listrik,

kemudian dia juga membnagun berapa stasiun-stasiun untuk, jadi satu motor listrik itu bisa dipakai

6 jam, kalau udah 6 jam dia harus nge-charge lagi dan itu oleh PLN disiapkan di Jakarta di

beberapa tempat. Jadi yang seperti itu kita sebetulnya mengikuti, hanya untuk mengintervensi

program mungkin kita nggak bisa masuk, tetapi paling berkonsultasi.

Yang kedua, terkait yang disampaikan oleh yang terhormat Pak Aryo dan secara

menyeluruh tadi saya lihat Bu Mercy dan lain-lain. Terkait dengan anggaran, bagaimana kita bisa

mnejamin bahwa persoalan langkah-langkah di dalam mengimplementasi Paris Agreement ini

bisa dikatakan kita selesaikan. Yang jelas kop 23 itu oleh seluruh negara memang dimintakan

untuk bicara implementasi dan di situ harus terang soal bagaimana dukungan negara maju

kepada negara-negara berkembang dan lainnya, jadi aspek itu sebetulnya menjadi catatan. Kita

sendiri di dalam negeri kamim sudah 1 tahun ini menyiapkan instrumen ekonomi lingkungan yang

akan mengintegrasikan semua unsur-unsur pembiayaan misalnya ada dana reklamasi tambang,

itu mestinya disatuin, ada dana asuransi Industri apa itu harusnya disatuin, ada dana reboisasi

atau apa itu harus disatuin, itu termasuk juga dari situ dari PP itu termasuk dana-dana filantropi

yang daatang dari luar. Itu yang tadi disampaikan dengan Badan Layanan yang tadi BLU yang

terhormat Pak Aryo katakan, konsepnya adalah ini ada APBN state budget lalu ada

pendampingnya yaitu philantropic budget tapi dua-duanya harus di Kementerian Keuangan dan

penggunaannya harus dengan board yang obyektif dan sebagainya karena kalau statte budget

kan harus di parlemen, yang bukan state budget tapi filantropic budget jadi konsepnya itu harus

benar-benar dikontrol oleh board profesional dan lain-lain. Nah yang dana lingkungan, kita masih

menyebutnya dana lingkungan karena ketika dibilang dana perubahan iklim itu masih perdebatan

akhirnnya kita pakai dana lingkungan. Ini akan digunakan untuk satu small grand kepada petani,

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

kelompok, masyarakat adat dan sebagainya. Yang kedua untuk investment apabila ada

penggunaan investment. Yang ketiga untuk capacity building bagi masyarakat dan bagi aparat.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi Pak Ketua, sedikit saja Bu.

Yang 3 poin itu masuk nggak sebagai grand di dalam APBN penerimaan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Dana filantropik dia nggak mau masuk ke state budget Bapak.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Jadi pengelolaannya bagaimana Bu, mereka langsung atau diserahkan dikelola oleh

pemerintah atau negara.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Kepada pemerintah, yang berbeda kan hanya pembahasan untuk alokasinya dia tidak

lewat parlemen, karakternya, kalau pelaksanannya tetap kalau dia terkait kementerian tetap aja

kalau, kan funngsi pengawasan legislatif kan bukan hanya anggaran, pengawasannya kan ke

seluruh program, kalau itunya sih menurut saya nggak ada masalah Bapak.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Iya maksud saya supaya Pak Ketua, tidak dipersulit, memang dari sisi APBN itu hak ada di

penerimaan negara yaitu pajak, PNBP dan ggrand. Itu sebenarnya ada tapi tidak harus approve

dari komisi-komisi, hanya di approve secara menyeluruh oleh Badan Anggaran. Tapi kita memang

jangan sampai mempersulit supaya nanti ada bantuan-bantuan seperti itu tidak terhambat gitu

Pak Ketua, itu yang perlu poinnya gitu.

Terima kasih Pak Ketua, terima kasih Bu Menteri.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Pak Ketua, mau interupsi sedikit.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Tjatur.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Bu Menteri, saya Cuma mau ngasih masukan.

Ini yang saya bayangkan dana trust fund ini gede bakal trilyunan, jadi saya minta betul

dipersiapkan pengelolaannya itu betul-betul proffesional. Saya membayangkan ini setiap dinas

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

akan di daerah-daerah akan mengajukan proposal banyak sekali nanti, jadi harus ada office

khusus ini yang besar, yang profesional yang harus dipersiapkan betul-betul supaya nanti tidak

kewalahan. Mohon maaf jangan seperti yang ada gitu lah, pasti ini lebih besar dari yang ada dan

bayangan saya kaya bank lah, bayangkan kita punya mengelola Bank BNI gitu. Ini nanti sebesar

itu nanti karena akan melayani seluruh Indonesia itu, kalau persiapannya harus betul-betul

mateng, harus betul-betul kalau perlu hire orang profesional. Kalau teman-teman di pegawai

negeri mungkin pikirannya macem-macem gitu, itu saya kira.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan Bu.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Pak Ketua, mungkin sebelum Ibu Menteri menambahkan, melanjutkan dari Pak Tjatur

sedikit aja. Khusus untuk yangn karbon trading Bu, kalau bisa itu perhitungan simulasinya itu

dibuat tersendiri juga Bu, jadi di wilayah Indonesia peta mana saja yang bisa kita jadikan bagian

dari karbon trading itu yang pertama, sehingga kita clear juga Bu.

Yang kedua, inikan juga kita akan bernegosiasi di tingkat Internasional juga untuk

mendapatkan dukungan dan dana-dana yang terkait dengan karbon trading ini Bu. Nah itukan

pasti ada persyaratannya juga mereka mau kasihkan pasti akan turun kesekian misalnya, lah

inikan juga kita harus hitung baik-baik juga gitu, jadi mana-mana yang bisa kita lepas dengan

angka yang masuk akal berkaitan dengan timbal balik dalam kaitannya dengan dukungan

Internasional ini Bu. Saya nggak tahu apa sebutannya karbon trading atau apalah namanya, tapi

jangan sampai akhirnya kita bablas sekedar dijadikan bahan objektivitas saja Bu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Bu dilanjutkan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Terima kasih Pimpinan.

Terima kasih catatan yang terhormat Pak Tjatur dan yang terakhir yang terhormat Ibu

Mercy menyampaikan catatan. Saya selesaikan dulu yang trust fund Pak, jadi trust fund ini kita

akan waspada seperti yang disampaikan oleh yang terhormat Pak Tjatur bahwa dia akan besar

karena diproyeksikan sebetulnya ini kasarnya antara 300-600 juta US dolar setahun masuknya

dari luar yang trust fund ini. Jadi memang seperti danau Norway aja sekarang masuk ke Indonesia

ke kita ini nunggu pot-nya trust fund ini begitu, jadi saya beberapa ali juga diskusi dengan Menteri

Keuangan saya bilang ini harusnya didoronng karena di satu sisi lingkungan nggak punya

dukungan anggaran selalu kecil, tapi di sisi lain sebetulnya ada potensi dana lingkungan yang

trust fund yang memang harusnya kita endorse dengan kuat. Jadi saya terima kasih ini dapat

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

dukungan.

KETUA RAPAT:

Sebentar Bu, bukannya di Bappenas ada ICCTF itu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Iiya, jadi ini semacam ICCCTF tapi kita improve lagi walaupun itu tidak mengganggu

ICCTF.

KETUA RAPAT:

Atau kalau tidak disatukan saja atau dikeluarkan, kalau nggak malah jadi lucu kalau

redundent kan, Bappenas punya ICCTF tapi bayangan saya kemarin trust fund itu masukanya ya

namanya juga ICCTF itu climate change trust fund.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Kita di dalam aturan di desain yang kita rancang memang Bappenas mempertahankan itu

tetapi dia belum meng-cover yang saya sebutin tadi itu yang untuk dana.

KETUA RAPAT:

Dari filantropi itu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Iya dari segala macam itu yang dari dana lingkungan, dari reklamasi tambang, dari

reboisasi begitu. Jadi nanti kita lihat juga akan jadi metamorfosis seperti apa, tetapi di dalam

desain RPP-nya, di dalam RPP-nya itu kita pisahkan pasalnya.

KETUA RAPAT:

Mungkin bisa diambil contoh yang Amazaon trust fund Bu, Amazon trust fund itu dia bisa

mengumpulkan di atas daripada 2 billion ..... ini lebih besar. Itu saya dulu mengimpikan sebetulnya

ICCTF itu sebetulnya seperti Amazon, tapi mungkin yang baru ini mungkin yang lebih mirip seperti

yang Amazon.

Silakan Bu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Demikian Ketua.

Yang terakhir tentang karbon trading, kita saya sebelumnya belum pakai istilah karbon

trading tetapi jadi lebih kepada prestasi karbon, result base payment karena di Internasional juga

term ini juga masih mana yang akan di-fix-kan. Kita sedang mengumpulkan materials untuk

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

menyusun peraturannya dan kira-kira nanti rencananya adalah pertama kita sudah punya NDC,

kemudian sudah ada rencana-rencana kerja, kemudian ada partisipasi mana yang rakyat tanam

misalnya, mana yang perusahaan melakukan daur ulang sirkular ekonomi didalamnya,

macam-macam, contohnya misalnya yang udah ketahuan di Kalimantan Rimur di situ sudah ada

contohnya benar, dia sudah bisa menghitung 22 juta ton karbon akan dia hasilkan.

Di dalam aturan yang sedang disiapkan materialnya ini itu prinsipnya yang akan diatur

adalah bahwa nilai karbon itu hharus diberi nilainya. Ada yang dilakukan oleh swasta, ada yang

dilakukan oleh masyarakat karena Indonesia punya kewajiban 29% yang dinilai keluar dari negara

maka harus ada cara pembagian berapa kuota yang di swasta, berapa yang masyarakat, jadi itu

yang harus diatur. Dan penting juga ini lagi dikumpulin datanya dan lagi dihitung, lagi dikumpulkan

materialnya sedang dihitung, berapa minimum contribution dari tiap daerah. Jadi kaya misalnya

Kaltim 22 juta ton dari 800 mega ya, 800 juta ton itu berapa per provinsi itu minimum

contribution-nya untuk menurunkan emisi. Jadi pengaturannya akan seperti itu karena begini,

kenapa kita mesti atura yang swasta karena sekarang secara kenyataan sudah ada

swasta-swasta yang berinteraksi langsung kontrak dengan perusahaan luar negeri misalnya

California, yang paling banyak saya lihat kerja di Indonesia itu dari California sama dari Jepang,

Jepang di Sulawesi, California ada yang di Lampung partnernya. Itukan berarti karbonnya diambil

untuk prestasinya Amerika, prestasinya California, padahal kita punya kewajiban 29% maka itu

harus diatur kuota-kuotanya. Saya kira perkembangan tentang ini lebih lanjut kami akan

konsultasikan terus karena ini memang juga menyangkut masyarakat.

Saya kira itu Pimpinan dan Bapak-Ibu yang terhormat.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Interupsi Pimpinan, Bu tadi aja memang kembali ke masalah danau Toba. Mungkin tadi

Pimpinan untuk kunjungan spesifiknya kalau bisa dijadwalkan terus nanti kita pastikan Bu,

kawasan ini mau dijadikan seperti yang disampaikan teman saya tadi Mas Aryo,mau dijadikan

kawasan perikanan atau kawasan wisata gitu. Itu mungkin bisa menjadi tolok ukur kita

memutuskan sesuatu di kawasan ini, kalau dia mau jadikan pariwisata ya ikan-ikan ini hanya

pelestarian saja menurut saya, jadi tidak menjadi ekonomi bisnis yang akan dibuat di suatu

kawasan ini begitu. Ini nanti kalau bisa ini Pimpinan, kunjungan spesifik biar melihat langsung

timbulnya limbah dari sana diakibatkan dari perusahaan-perusahaan mana, jadi nanti bisa kita

dorong untuk membangun kawasan danau Toba ini karena nanti anggarannya saya lihat kan

cukup besar Bu, jadi jangna sampai nanti kawasannya rusak kembali gitu. Menurut saya itu, satu

Bu catatan yang saya sampaikan waktu kita di konsinyering masalah yang di Simalungun kalau

bisa saya sudah telpon Pak Karni juga kemarin untuk ditindaklanjuti itu proses hukumnya yang

merusak kawasan tapal batas tanah itu yang sudah, yang perusahaan Belgia itu waktu

perusahaan .....yang fotonya saya tunjukkan ke Ibu waktu di konsinyering, kalau bisa

dilaksanakan supaya prosesnya bisa berjalan karna udah merusak jalan lintas provinsi itu,

kawasan itu dan menelan anggaran sebesar 100 milyar yang dibiayai oleh pemerintah provinsi

tersebut tapi perusahaannya tidak bertanggung jawab. Mungkin bisa Ibu jadwalkan kapan harus

turun ke lapangan untuk kepastian hukumnya gitu karena saya sudah telepon Pak Dirjen Pak

Karni sudah tidak sanggup dan menyerahkan ke Gakkum begitu. Mungkin itu Ibu, mungkin

jadwalnya segera kita tunggu.

Terima kasih Pimpinan.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Oke, Pak Ramson.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Ketua, catatan saja buat kita, artinya kita memberikan dukungan penuh untuk

memprebesar sumber dana dari luar atau kalau terminologi philantropic fund, biarpun itu tetap

dikontrol. Kalau yang dari APBN tentu pengawasannya juga harus ketat seperti tadi yang Pak

Nasir beritahu kalau di sana juga terlalu besar ikan-ikannya ya menimbulkan inilagi Bu, polusi lagi,

jadi tidak jernih lagi itu jadi itu seperti peternakan ikan aja itu di danau Toba. Itu harus ada

keputusan yang tegas karena kementerian LHK banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi

tetapi tidak ada sanksi hukumnya. Ini yanng tadinya yang mau ada rapat gabungan termasuk

dengan Bareskrim dan Kejaksaan Agung agar mem-back up Kementerian LHK lebih tegas, lebih

berani dan menemukan solusi-solusi secara hukum bagi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi

terhadap masalah-masalah lingkungan hidup. Itu Bu Menteri, Pak Ketua, jadi itu bisa di satu sisi

kita mendukung sepenuhnya bagaimana malah kalau bisa Komisi VII juga berperanan untuk

meningkatkan tadi itu sumber dana dari luar yang bukan dari APBN tetapi pengawasan juga harus

lebih efektif kita koordinasikan, kita support Kementerian LHK.

Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Oke, terima kasih Pak Ramson.

Ini sudah jawaban sebetulnya Pak Tompo atau mau menanggapi saja.

Silakan.

F-HANURA (MUKHTAR TOMPO, S.Psi):

Saya tidak akan bertanya Pak, Bu Menteri saya hanya memanfaatkan kesempatan ini.

Saya tidak akan bertanya Cuma mungkin saya butuh data saja bisa dikirimkan lewat staf atau

langsung lewat dirjen terkait, saya butuh data Bu area pertambangan yang tumpang tin dih

dengan kawasan hutan raya, apakah itu lindung, konservasi, produksi, tanaman rakyat dan

lain-lain mengacu pada persoalan yang ada di Poboya di Sulawesi Tengah di Palu itu dari 85 ribu

hektar luas areal pertambangan ternyata 40%-nya tumpang tindih Bu dengan kawasan hutan

raya. Saya butuh data seperti ini se-Indonesia.

Sdaya kira itu, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Bu dilanjutkan lagi.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Dari saya sebenarnya sudah 3 poin itu Ketua.

KETUA RAPAT:

Sekaligus yang menjawab ini maksud saya, menjawab Pak Tompo.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Kalau data ntar dilihat aja, nanti dilihat Planologi nanti diteliti aja lagi datanya.

KETUA RAPAT:

Oke, terima kasih atas penjelasannya dari beberapa hal yang menjadi materi pembahasan

mengingat hal yang dibahas pada siang hari ini sangat penting. Satu masalah danau dan yang

kedua mengenai langkah-langkah yang ditempuh di dalam pencapaian penurunan emisi karbon.

Walaupun ada satu topik yang belum sempat didalami itu mengenai finance sebenarnya secara

luas karena green finance itu belum menjadi tujuan dari pada APBN kita. Jadi kita di dalam

beberapa kesempatan juga melihat ada inkonsistensi dari apa yang kita ratifikasi dengan

kenyataan mengenai green finance di dalam APBN kita. Jadi belum ada satu penyatuan di Badan

Anggaran membahas anggaran kita normal saja tidak ada bedanya gitu, kita sesudah meratifikasi

sama sebelum meratifikasi saya belum melihat ada perbedaan yang signifikan Bu, hampir nggak

ada. Jadi penajamannya yang ada di kementerian yang kebetulan menjadi leading sector pada

KLHK, padahal kalau kita konsisten di Kementerian Keuangan itukan ada Badan Kebijakan Fiskal

yang didalamnya sebetulnya sudah ada keompok kerja mengenai perubahan iklim, tetapi tidak

bisa mempengaruhi dari pada skenario APBN kita, paling tidak sampai saat ini masih belum

nampak. Mungkin kita perlu membahasitu di lain kesempatan karena itu merupakan hal yang

sangat krusial untuk pencapaian daripada apa yang kita sampaikan pada siang hari ini.

Saya akan menuju ke kesimpulan tolong ditayangkan, nanti ada tambahan dari yang tadi

Pak Ramson usulkan ya karena perlu mendapatkan penekanan dalam kesimpulan ini. Jadi draft

kesimpulan Rapat Kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia,

Rabu 4 Oktober 2017:

1. Komisi VII DPR RI mendorong Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk lebih

memaksimalkan peran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam

implementasi grand desain penyelamatan danau khususnya yang menjdai tanggung

jawabnya.

2. Komisi VII DPR RI meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk segera

menyelesaikan Peraturan Pemerintah terkait instrumen ekonomi lingkungan untuk

memberikan landasan hukum bagi pendanaan perubahan iklim khususnya untuk

pencapaian atau untuk mencapai target NDC atau Nationally Determined Contribution

Indonesia.

Untuk poin 1 dan 2 saya mohon persetujuan dari Anggota dan juga nanti kita mintakan

persetujuan dari pemerintah. 1, 2 karena ini ada diskusinya saya takut kalau nanti sampai terakhir

jadi lepas, kita sepakati ya 1, 2 ya.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Tjatur.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Saya menyoroti yang nomor 2 itu, bukan nggak mungkin KLHK itu menyelesaikan PP tapi

mendorong percepatan penyelesaian peraturan pemerintah.

KETUA RAPAT:

Setuju, mendorong penyelesaian.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Percepatan penyelesaian.

KETUA RAPAT:

Percepatan penyelesaian PP, betul karena bukan satu kementerian. Mendorong

percepatan penyelesaian, jadi meminta kementerian mendorong percepatan penyelesaian

peraturan pemerintah.

Dari Bu Menteri nomor 1 dan 2.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

1 sebetulnya tadinya saya berfikir tentang memaksimalkan itu tapi karena ada kata menjadi

tanggung jawabnya jadi kita memaksimalkan itu dalam arti segala langkah dalam otoritas

dukungan anggaran kementerian, setuju Ketua. Yang kedua juga setuju, terima kasih catatan dari

Pak Tjatur.

Terima kasih Ketua.

KETUA RAPAT:

Kita sepakati ya 1 dan 2.

(RAPAT:SETUJU)

3. Komisi VII DPR RI meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk

memberikan sanksi hukum yang lebih tegas bagi perusahaan yang terindikasi kuat

melakukan perusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

Tadi Pak Nasir ini, silakan Pak Andi kalau ada.

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Inikan kalau nomor 3 ini seolah-olah kita menganggap bahwa yang merusak itu hanya

perusahaan, padahal banyak kelompok dan individu yang tidak masuk dalam kategori perusahaan

juga melakukan pengrusakan. Oleh karena itu lebih tegas bagi perusahaan tau kelompok dan

individu yang terindikasi atau kelompok dan individu yang terindikasi kuat.

KETUA RAPAT:

Semua stakeholder ya baik itu kelompok atau individu, bisa disepakati ya.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Nggak, sebentar Pak biar Anggota dulu nanti baru kita tanyakan pemerintah.

Pak Tjatur silakan Pak.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Kalimatnya kalau kementerian ini menegakkan hukum, kalau memberikan sanksi

hukumnya itu adanya di pengadilan.

KETUA RAPAT:

Ini mantan Komisi III lebih tajam biasanya, jadi kalimatnya menegakkan hukum bukan

memberikan sanksi hukum, betul juga.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Menegakkan hukum dan atau sanksi administrasi, kalau mau tambah sanksi, sanksi

administrasi dari sini gitu atau ditutup sementara gitu Pimpinan, perusahaan itu sampai

membenahi yang dilanggar itu.

KETUA RAPAT:

Sanksi administrasi Pak, itu tutup ataupun nambah administrasi, administratif kan, sanksi

administrasi.

Bu Menteri bisa disepakati atau dipertajam.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Ini ada 2 situasi yang berbeda sebetulnya tapi ketika kita mengatakan langkah-langkah

penegakan hukum itu betul dia terhadap yang terindikasi, tapi ketika begitu mengatakan sanksi

administrasi maka itu udah jelas pelanggaran yang, itukan ada prosesnya yang panjang gitu

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Ketua. Jadi kalau boleh melakukan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terindikasi

melakukan, sebetulnya di Undang-undang 32 itu juga mungkin Ketua inget kalau dia perusakan

belum tentu ke pidana ya Pak Ilyas ya, kalau dia pencemaran itu udah bisa masuk ke........ kan itu

sebetulnya di sini masing-masing ada yang tersiratnya. Jadi langkah-langkah melakukan,

langkah-langkah penegakan hukum kepada pihak-pihak yang terindikasi melakukan perusakan

dan pencemaran llingkungan hidup serta menerapkan atau sanksi. Sebenarnnya ketika

melakukan penegakkan hukum ya udah sanksinya, iya sanksi administrasi itukan pertama

paksaan untuk menyelesaikan hal-hal yang diperlukan, terus dia bekukan sementara terus ya

cabut.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Sebetulnya sanksi administrasi itu juga masuk dalam penegakan hukum, sebetulnya itu.

KETUA RAPAT:

Iya makanya kalimat tadi kan disampaikan penegakan hukum itu ada 2, kalau dia

melanggar berbau sanksi, tetapi kalau dia tidak melanggar tidak mesti diberikan sanksi karena.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Itu di drop saja, udah bener itu sampai di situ saja.

KETUA RAPAT:

Jadi pihak-pihak yang terindikasi melakukan perusakan dan pencemaran, saya pikir sudah

cukup ya.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Ramson.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Interupsi sedikit soal ini, bagaimana Kementerian LHK mau melakukan penegakan hukum,

selama ini hampir jarang itu terjadi.

KETUA RAPAT:

Dirjennya Pak, Dirjen Gakkum, Perdagangan Hukum ada Pak.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Ada penyidikanya.

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Ada penyidiknya Pak, hanya kebetulan kita.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua, suatu saat kita minta bukti-bukti yang memang udah ada tindakan hukum oleh

Kementerian LHK.

KETUA RAPAT:

Wah bnayak sekali itu Pak.

F-PAN (Ir. H. TJATUR SAPTO EDY, MT.):

Disiapkan dulu, sekali-kali ada di Pekalongan ada yang di tangkap Pak.

KETUA RAPAT:

Iya, nanti pasti ada hanya kebetulan belum terinformasi yang Pak Ramson belum

menerima.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua, tolong melalui Bu Menteri ke Pak Dirjen dikirim datanya ya terus mekanismenya

bagaimana karena ada pelanggaran-pelanggaran hukum terkait lingkungan hidup di Dapil saya

juga, jadi menginformasikan bagaimana gitu, jangan kita di Komisi VII nggak tahu mekanismenya.

Itu harus diberitahu karena itukan sudah internal dari Kementerian LHK, ada SOP-nya dari sisi

Undang-undang, PP, kita tahu, tapi dari sisi internalnya bagaimana untuk melakukan tindakan

hukum yang dilakukan oleh Kementerian LHK.

Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Saya pikir penting menyadari dan kita kalau lagi berada di Dapil bisa sekaligus kita

sosialisasikan nanti Pak, supaya kita bisa me-warning mereka.

Bisa kita sepakati ya nomor 3 ya?.

(RAPAT:SETUJU)

4. Komisi VII DPR RI meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk

melakukan pemetaan danau per pulau di seluruh Indonesia disertai dengan tingkat

kerusakan dan pencemarannya, serta data-data kuantitatif lainnya sehingga dampaknya

bisa diukur secara ekonomi.

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Ini merespon dari keterangan Bu Menteri tadi, sepakat ya, pemerintah pasti setuju, Anggota

setuju ya?.

(RAPAT:SETUJU)

5. Komisi VII DPR RI mendorong Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk

segera menyelesaikan rencana pengelolaan dana terpadu dan peraturan pemerintah

tentang penngelolaan danau.

Sebentar ini sebetulnya sudah masuk di poin nomor 4 ya, yang dimaksud di sini

menyelesaikan rencana pengelolaan danau terpadu dan peraturan pemerintah tentang

pengelolaan danau itu lebih ke ya dari sektor kementeriannya Bu karena PP itukan domainnya

tidak hanya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bagaimana bisa direspon.

Silakan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Ketua, nomor 5 itu yang rencana pengelolaan danau terpadu itu clear untuk 15 yang danau

prioritas karena kan dengan demikian bisa dipakai selanjutnya. Untuk peraturan pemerintah

mungkin agak sulit kalau Kementerian LHK yang mendorong karena sampai sekarang itu belum

sama sekali belum dibicarakan untuk, maksudnya kita memang mendukung tetapi apakah tepat

inisiatif dari KLHK karena pertama PP itukan biasanya mandatory atau atributif, kalau atributifnya

kan kita sebetulnya kita belum kuat, saya lebih kena kalau kita menyiapkan dulu naskah akademik

dan sebagainya, nanti tinggal dilihat seperti apa. Apalagi sekarang kalau inikan payungnya itukan

sebetulnya Undang-undang Sumber Daya Sir Ketua, itu aja belum selesai dan masih dalam

proses di DPR RI. Jadi mohon arahan bahwa kita jangan bicara PP-nya dulu.

KETUA RAPAT:

Atau munngkin ditulis begini aja Bu, segera menyelesaikan rencana pengelolaan danau

terpdu dan menyiapkan naskah akademik dari peraturan pemerintah tentang pengelolaan danau.

Iya menyiapkan naskah akademik, jadi kita sifatnya mengantisipasi begitu, bisa kan.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Mungkin jangna disebtin PP yang huruf besar, P besar huruf besar itukan langsunng

address Ketua, jadi agak tidak pas untuk KLHK.

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Jadi begini Ketua, saya kira memang kalau kita lihat pembagian job descreption yang ada

di sana leading sector untuk LHK sama sekali ada penanggunng jawab utama, LHK itu hanya

pendukung.

KETUA RAPAT:

Betul.

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

F-PPP (Dr. ANDI JAMARO DULUNG, M.Si.):

Karena itu mungkin munculnya PP tidak dari LHK, tetapi kalau LHK diminta untuk

mempersiapkan naskah akademik untuk mengantisipasi atau memberikan input kepada lembaga

yang memang leading sector-nya......ya saya kira kira nggak ada soal.

KETUA RAPAT:

Mungkin menyiapkan naskah akademik ya pengelolaan danau,iya betul, naskah akademik,

PP-nya dihilangin, pengelolaan danau bagi perkembangan regulasi, sebetulnya PP itu secara

tersirat gitu ya, perkembangan regulasi, pengelolaan danau bagi pengembangan regulasi.

Oke saya ulang ya nomor 5:

Komisi VII DPR RI mendorong Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk segera

menyelesaikan rencana pengelolaan danau terpadu dan menyiapkan naskah akademik

pengelolaan danau bagi pengembangan regulasi. Bisa sepakat ya?.

(RAPAT:SETUJU)

6. Komisi VII DPR RI mendukung sepenuhnnya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

RI untuk mendapatkan sumber dana filantropi agar program-program KLHK dapat

dilaksanakan secara optimal.

Kalimatnya kok, coba bagaimana.

F-PAN (BARA K. HASIBUAN, MA):

Bukan mendapatkan ya, mungkin mengelola.

KETUA RAPAT:

Bukan mendapatkan ya, sebentar silakan Bu Menteri kalau ada.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Kalau lihat progres regulasi yang dipersiapkan kalau boleh kami mengusulkan Komisi VII

DPR RI mendukung, kalau langsung ke pemerintah boleh nggak Ketua kalau komisi, mendukung

pemerintah dalam penyelesaian RPP instrumen ekonomi lingkungan.

KETUA RAPAT:

Walaupun pemerintah kita harus menyebutkan melalui Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, jadi mendukung.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Karena prosesnya sebetulnya sudah di ujung begitu, artinya udah mau sampai.

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

Jadi mendukung sepenuhnya pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan RI itu baru tepat, pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

untuk.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Untuk penyelesaian peraturan pemerintah.

KETUA RAPAT:

Oke, penyelesaian peraturan pemerintah mengenai pengelolaan sumber dana filantrofi gitu

ya. Oke, mengenai penyelesaian aturan-aturan jadi bukan peraturan pemerintah.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Karena PP-nya tentang instrumen ekonomi.

KETUA RAPAT:

Aturan-aturan mengenai trust fund titik.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Pimpinan, nomenklaturnya trust fund, pakai Bahasa Indonesia yang baik dan benar dana

abadi.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Dana amanah.

F-GERINDRA (ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO):

Bukan dana abadi.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Karena untuk lingkungan atau perubahan iklim misalnya seperti itu kalau mau dibuat.....

KETUA RAPAT:

Trust fund (dana amanah) sebab pemahamannya membumi karena trust fund memang

jamak Cuma tidak Bahasa Indonesia. Untuk pendanaan perubahan iklim ataupun lingkungan.

Jadi saya ulang sekali lagi ya nomor 6:

Komisi VII DPR RI mendukung sepenuhnya pemerintah melalui Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan RI untuk penyelesaian aturan-aturan mengenai trust fund (dana amanah) untuk

pendanaan perubahan iklim ataupun lingkungan, atau nggak dibalik aja mengenai dana amanah

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

(trust fund) itu yang bener, jadi mengutamakan Bahasa Indonesia.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Ketu mohon izin, boleh nggak ditambahin depannya mengenai pengelolaan dana amanah.

KETUA RAPAT:

Boleh pengelolaan, mengenai pengelolaan dana amanah karena tadi itu kita pikir kalau

pengelolaan seakan-akan dananya sudah ada, kalau pengelolaan, karenanya belum ada kita

sebutkan pengelolaan aja Bu, jadi mengenai dana amanah gitu. Multi interpretasi kalau mengelola

gitu itu sesuatu yang kita pegang, nggak usah ada pengelolaan lah saya pikir, dana amanah gitu

aja, pengelolaannya dihilangin, mengenai dana amanah.

Bisa kita sepakati ya Bu? Sepakat ya.

(RAPAT:SETUJU)

7. Komisi VII DPR RI meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk

memberikan secara tertulis atas semua pertanyaan Anggota Komisi VII dan

disampaikan paling lambat pada tanggal 11 Oktober.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Pak Ketua, mungkin interupsi sebelum masuk di poin 7. Satu stressing kita soal rapat

komisi saya nggak tahu apakah ini bisa masuk dalam rapat gabungan yang berkaitan dengan

green finance di dalam APBN karena ini sebenarnya persoalan kita yang paling mendasar ada di

sini Pak, saya nggak tahu formulasinya ini nanti dia masuk atau di catatan kaki dari kesimpulan

Pak, tapi sebaiknya ada Pak supaya ada dasar bagi kita juga bisa mengundang.

KETUA RAPAT:

Kementerian Keuangan.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Iya Kementerian Keuangan, menteri-menteri yang lain mungkin dapat gabungan kalau

laporannya ke Pimpinan DPR RI Pak, kalau nggak ada di kesimpulan ini juga agak ini Pak,

mungkin bisa.

KETUA RAPAT:

Punya draft kalimatnya Bu Mercy. Komisi VII DPR RI.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Iya, Komisi VII DPR RI mendorong adanya rapat gabungan Komisi dengan mengundang

seluruh kementerian terkait apa gitu yang, dalam rangka penyusunan dan apa, yang berkaitan.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

KETUA RAPAT:

.....penyusunan ya.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Green finance APBN.

KETUA RAPAT:

Adanya rapat gabungan dengan kementerian terkait gitu ya, kita kan juga belum

.....kementerian terkait terhadap.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Penyusunan rencana, penyusunan anggaran rencana aksi NDC.

KETUA RAPAT:

Penyusunan Bu, yang dimaksud sebetulnya green finance bukan untuk, green finance itu

lebih kepada anggaran belanja kita yang mendanai, yang mencerminkan keberpihakan kepada

aksi-aksi lingkungan. Penyusunan rencana anggaran, bukan.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Anggaran yang mendukung.

KETUA RAPAT:

Penyusunan rencana anggaran.

F-PDIP (MERCY CHRIESTY BARENDS, ST.):

Tentang terhadap penyusunan rencana anggaran.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Pimpinan, ini nggak ada menyinggunng soal kebutuhan anggaran dari materi tadi.

KETUA RAPAT:

Jadi begini Pak Nasir, tadi kita diskusikan justru di dalam......

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

........Kebetulan saya mengucapkan.

KETUA RAPAT:

Page 50: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Di dalam APBN kita itu belum mencerminkan adanya semangat green finance gitu karena

APBN itu sekarang disusun sebagaimana sesudah ataupun sebelum ratifikasi tidak ada

dampaknya. Kita di sini diangkat sama Bu Mercy supaya itu dimasukkan dalam catatan

kesimpulan kita supaya ada dasar kita mendorong gitu, apakah itu nanti kita mau lakukan rapat

gabungan dengan Kementerian Keuangan misalnya supaya konsisten, kalau tidak NDC itu tidak

satu kementerian, itukan multi sektor. Kalau semangat APBN kita masih hari ini saya rasa sangat

berat untuk bisa capai NDC.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Setuju Pimpinan, nanti kalau mau mengundang Menteri Keuangan atau Bappenas tapi

Komisi VII prinsipnya mendukung untuk pengembangan anggaran, pengembangan danau-danau

tadi dan sistem pengawasan monitoring tadi yang sistem pengawasan hukum tadi itu lingkungan

itu harus ditambah juga anggarannya supaya lebih kuat.

KETUA RAPAT:

Bisa, nanti pada waktu kita bicara.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Mungkin kita mengundang instansi tambahan yang kementerian atau Bappenas, bisa saja

tapi dibunyikan menurut saya Pimpinan.

Terima kasih.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Ketua, tadikan Pak Ketua nanya sepakat nggak, kalau saya mana pernah nggak sepakat

untuk Bu Menteri karena untuk Dapil soalnya Pak Ketua.

Terima kasih Pak Ketua.

F-PDIP (YULIAN GUNHAR, SH., MH.):

Pak Ketua, ingin menanyakan saja hal-hal yang pernah disampaikan dalam RKAKL,

kebetulan saya waktu itu dipesen upaya pencegahan kebakaran hutan, itu masuk nggak

anggarannya itu, Bu Menteri atas izin Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ini di luar daripada materi.

F-PDIP (YULIAN GUNHAR, SH., MH.):

........di luar dari materi rapat tapi bisa dijawab Bu.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Page 51: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

Yang spesifik apa yang ditanyain yang Sumsel kebakaran hutan

pencegahannya....alokasinya ada.

F-PDIP (YULIAN GUNHAR, SH., MH.):

Ada alokasi pembiayaan untuk pencegahan kebakaran lahan, waktu itu kan saya titip

sebelum saya Kunker, tolong Bu dititip karena ini menjadi beban APBD dan pemerintah

kabupaten pemerintah provinsi, ada Bu ya.

Oke, terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Jadi saya ulangi ya yang kesimpulan tambahan tadi yang nomor 7 coba di.

Komisi VII DPR RI mendorong adanya Rapat Kerja gabungan dengan kementerian terkait

terhadap penyusunan anggaran yang berbasis lingkungan atau green finance terutama guna

mendukung rencana aksi NDC Indonesia, kan bagus ini Bu.

Ada yang keberatan, sangat mendukung.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

....... terima kasih.

KETUA RAPAT:

Sangat mendukung.

(RAPAT:SETUJU)

Dengan demikian berakhir sudah Rapat Kerja dari pagi hingga siang hari ini.

F-PD (MUHAMMAD NASIR):

Pimpinan, di sini nggak diperlukan kapal sampah nggak perlu.

F-GERINDRA (RAMSON SIAGIAN):

Pak Ketua, begitu sepakatnya saya supaya didengar para dirjen-dirjen Bu Menteri.

Terima kasih Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Terima kasih kepada para Anggota Komisi VII yang terus ikut menekuni Rapat Kerja yang

kita mulai dari pagi hingga siang hari ini. Sebelum saya menutup rapat saya persilakan Bu Menteri

untuk memberikan sepatah dua patah kata.

Silakan.

Page 52: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA …€¦ ·  · 2017-11-09melakukan identifikasi program-programnya. ... pertemuan-pertemuan lintas sektor yang digagas oleh Bappenas terlihat

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI:

Terima kasih.

Yang terhormat Pimpinan Komisi VII DPR RI yang kami hormati.

Bapak-Ibu Anggota Komisi VII DPR RI.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sangat tinggi atas

catatan dan sekaligus dukungan terhadap hal-hal yang sangat esensial dalam kaitan dengan

persoalan danau di Indonesia dan yang penting juga persoalan implementasi perubahan iklim.

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan saya mohon untuk hal-hal yang kurang pas.

Terima kasih.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih saya sampaikan kepada Bu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

beserta jajarannya atas kerjasama yang baik dan atas nama Pimpinan Komisi VII saya juga

mengucapkan mohon maaf apabila ada hal-hal yang tidak berkenan selama rapat ini berlangsung

dan sekaligus saya juga mengucapkan terima kasih kepada para Anggota Bapak-Ibu Anggota

Komisi VII yang saya hormati. Akhirnya dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT Rapat

Kerja pada hari ini saya tutup.

Billahittaufiq wal hidayah.

Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 14.02 WIB)

a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT

Dra. Nanik Herry Murti NIP. 19650506199403200