seorang anak lakilaki dg lebam biru di kedua tungkai 2003
TRANSCRIPT
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 1/10
Seorang Anak Laki-laki
dengan Lebam Biru di Kedua Tungkai
KELOMPOK 3
03007253 TANTI WIDYA I. 03008012 AHMAD MUSA
03007271 WIJAYANTI 03008016 ALEXANDRA V.A.R
03008004 ADHITRI ANGGORO 03008017 ALFIAN WIBISONO
03008005 ADIL SULTANI 03008022 ANASTASIA CAROLIN
03008006 ADINDA PUSPITA D 03008023 ANDHEA DEBBY P
03008010 AGRA CESARIENNE P 03008024 ANDI WAHYUDI
03008011 AHMAD FAUZI
Jakarta, 29 April 2011
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
1
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 2/10
BAB I
PENDAHULUAN
Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang diturunkan dari ibu kepada
anaknya saat dilahirkan (penyakit yang menempel di kromosom X). Hemofilia banyak
diderita oleh anak laki-laki. Anak perempuan akan menderita hemofilia jika ayahnya seorang
hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat (carrier ) tapi itu sangat jarang terjadi. Darah
seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal, yakni
tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.
Pada tahun 2000 hemofilia yang dilaporkan ada 314, pada tahun 2001 kasus yang
dilaporkan mencapai 530. Diantara 530 kasus ini, 183 kasus terdaftar di RSCM, sisanya
terdaftar di Bali, Bangka, Bandung, Banten, Lampung, Medan, Padang, Palembang, Papua,
Samarinda, Semarang, Surabaya, Ujung Pandang dan Yogyakarta.
Di antara 183 pasien hemofilia yang terdaftar di RSCM, 100 pasien telah diperiksa
aktivitas faktor VIII dan IX. Hasilnya menunjukkan 93 orang adalah hemofilia A dan 7
pasien adalah hemofilia B. Sebagian besar pasien hemofilia A mendapat cryoprecipitate
untuk terapi pengganti, dan pada tahun 2000 konsumsi cryoprecipitate mencapai 40.000
kantong yang setara dengan kira-kira 2 juta unit faktor VIII.
Dari pemeriksaan skrining yang telah dilakukan pada 94 pasien hemofilia di Jakarta,
didapatkan tidak ada yang terinfeksi HIV (0%), yang terinfeksi HCV 44 orang (47%) dan
yang terinfeksi HBV 5 orang (5%).
Pada tahun 2002 pasien hemofilia yang telah terdaftar di seluruh Indonesia mencapai 757,
diantaranya 233 terdaftar di Jakarta, 144 di Sumatera Utara, 92 di Jawa Timur, 86 di Jawa
Tengah dan sisanya tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua.
2
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 3/10
BAB II
LAPORAN KASUS
Seorang anak laki-laki usia 2 tahun dibawa ibunya berobat ke Puskesmas Cilandak
karena lebam biru di kedua tungkainya. Kelainan ini sudah terjadi sejak 2 bulan yang lalu.
Anak tidak tampak pucat serta tidak ada panas badan yg berulang.
Informasi tambahan didapatkan bahwa paman dari pihak ibu juga mengidap sakit-
sakit yang serupa pada waktu kecilnya dan sekarang pada waktu berjalan pincang. Dua
kakaknya adalah perempuan dan tidak sakit serupa dengan penderita. Ayah anak tersebut
adalah seorang guru SD dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Riwayat persalinan normal, dan sudah disuntik vitamin K1. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan lebam pada ekstremitas bawah. Pada hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan:
PT: 10 detik (K: 12 detik), APTT: 54 detik (K: 35,3 detik).
3
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 4/10
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 5/10
4. Riwayat keluarga
a. Apakah ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang sama
dengan pasien ?
5. Riwayat kelahiran
a. Apakah bayi lahir prematur?
b. Apakah sudah diberi profilaksis suntikan vit K1 sesaat sesudah lahir?
6. Riwayat kebiasaan
a. Apakah pasien sering terjatuh ?
b. Bagaimana posisi tersering pasien saat duduk? Apakah duduk bersila,
berlutut?
7. Riwayat makanan
a. Bagaimana pola makannya, apakah sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin K (hati, sayuran hijau, susu, telur) atau tidak?
8. Riwayat pengobatan
a. Apakah pasien sudah berobat ke dokter lain sebelumnya?
b. Apakah pasien pernah mengkonsumsi obat-obatan tertentu?
c. Apakah pernah mengkonsumsi antibiotik spektrum luas dalam jangka
waktu yang lama?
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dalam bentuk anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium darah, didapatkan beberapa masalah lain yang dialami
oleh sang anak, antara lain :
1. Lebam di kedua tungkai.
perdarahan
5
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 6/10
2. Riwayat keluarga : bahwa paman dari pihak ibu juga mengidap sakit-sakit
yang serupa pada waktu kecilnya dan sekarang pada waktu berjalan pincang
kemungkinan penyakit herediter
3. Riwayat persalinan normal dan sudah diberi suntikan vitamin K1
→ menyingkirkan kemungkinan defisiensi vitamin K, sehingga hipotesa
menjadi lebih menyempit ke arah trauma, hemofilia dan hemofilia vaskular
(penyakit von Willebrand)
Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium
1. Didapatkan lebam pada ekstremitas bawah
2. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil :
PT : 10 detik (K: 12 detik) ------- N = 11,5 - 14 detik
APTT : 54 detik (K: 35,3 detik)------ N = 25 – 40 detik
(1)
Berdasarkan atas seluruh daftar masalah yang ditemukan pada pasien, dapat
ditegakkan diagnosis kerja Hemofilia B atas seluruh masalah yang dialami oleh pasien
berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dengan
menyingkirkan beberapa hipotesa yang dapat disingkirkan dengan adanya daftar masalah dari
pasien.
Faktor-faktor koagulasi (1,2)
FAKTOR SINONIM
I
II
III
IV
V
VI
VII
Fibrinogen faktor-faktor ini biasanya disebut dengan nama
Protrombin yang lazim dipakai
Faktor jaringan / tromboplastin
Ca2+
Faktor labil, proakselerin
Faktor labil aktif, akselerin (tidak lagi dibedakan dari faktor V)
Faktor stabil, SPCA, Prokonvertin
6
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 7/10
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
Faktor anti hemofilia A (AHF), globulin antihemofilia (AHG)
Faktor antihemofilia B, faktor Christmas, komponen tromboplastin
plasma (PTC)
Faktor Stuart-Prower
Plasma thrombhoplastin antecedent (PTA)
Faktor Hageman
Faktor penstabil fibrin (FSF) , fibrinoligase
Faktor yang merupakan zimogen protease serin adalah : faktor II, VII, IX, X, XI, XII
Faktor yang merupakan zimogen enzim transglutaminase adalah faktor XIII
(diaktifkan oleh trombin)
Faktor yang membutuhkan vitamin K adalah : faktor II,VII, IX,X
Faktor yang bekerja sebagai kofaktor adalah : faktor III, V, VIII (faktor V dan VIII
diaktifkan oleh trombin)
Faktor yang membutuhkan kalsium adalah : faktor II, VII, IX, X, XI, XIII
Protein regulator : protein C, protein S, protein Z, trombomodulin (TM), antirombin
III proteoglikan, tissue factor pathway inhibitor (TFPI)
Dapat terjadi defisiensi herediter dari setiap faktor pembekuan, biasanya terjadi secara
tunggal. Hemofilia A yang terjadi akibat defisiensi faktor VIII dan hemofilia B (penyakit
Christmas), yang timbul akibat defisiensi faktor IX, diwariskan sebagai penyakit resesif
terkait X ( sex ‘X’ – linked recessive) (3) dan gen untuk faktor VIII dan IX terletak pada
ujung lengan panjang (q) kromosom X. Oleh karena itu perempuan biasanya sebagai
pembawa sifat sedangkan laki-laki sebagai penderita. (4) Sedangkan untuk penyakit von
Willebrand terbagi atas 3 tipe, tipe I dan II adalah autosom dominan dan tipe III adalah
autosom resesif. Pada tipe I (penyakit von Willebrand klasik) dan III menunjukkan
penurunan aktivitas faktor VIII, penurunan vWF dan fungsi, dan biasanya struktur
multimer protein von Willebrand normal pada jelli elektroforesis. Pada tipe II dapat
mengalami penurunan aktivitas faktor VIII atau normal, vWF menurun atu normal,
aktivitas vWF, dan hilangnya multimer ukuran besar dan sedang pada elektroforesis.(5)
7
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 8/10
Faktor VIII/vWF plasma adalah suatu kompleks yang terdiri atas 2 protein terpisah.
vWF diproduksi oleh sel endotel dan megakariosit, sedangkan faktor VIII diproduksi oleh
beberapa jaringan terutama hati.WF terdapat dalam sirkulasi (dalam kaitannya dengan
faktor VIII) dan di subendotel, tempat protein ini berikatan dengan kolagen. Jika sel
endotel terkelupas oleh trauma atau cedera vWF subendotel akan terpajan dan mengikat
trombosit melalui reseptor glikoprotein Ib dan IIb/IIIa. Fungsi vWF in vivo adalah
mempermudah adhesi trombosit ke dinding pembuluh darah yang rusak, dan juga
berfunhsi sebagai pengangkut faktor VIII. Apabila faktor VIII diaktifkan oleh trombin,
faktor ini akan terpisah dari vWF dan menjalankan fungsi koagulasinya. Defisiensi faktor
VIII menyebabkan hemofilia A. Defisiensi vWF menyebabkan penyakit von Willebrand.
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
8
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 9/10
BAB V
KESIMPULAN
Diagnosis kerja pada kasus ini adalah .................... yang ditetapkan berdasarkan hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Untuk menegakan diagnosis
yang pasti perlu dilakukannya pemeriksaan tambahan seperti ......... . Pengobatan yang
diberikan pada pasien ini ................ . Prognosis untuk pasien ini adalah .........
9
8/6/2019 SEORANG Anak Lakilaki Dg Lebam Biru Di Kedua Tungkai 2003
http://slidepdf.com/reader/full/seorang-anak-lakilaki-dg-lebam-biru-di-kedua-tungkai-2003 10/10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Nelson WE, Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM. Nelson Textbook of Pediatrics.
15th ed. Philadelphia: W.B Saunders Company; 1996; p. 1733-6.
2. Rand ML, Murray RK. Protein Plasma, Imunoglobulin, dan Pembekuan Darah. In:
Murray RK, Granner DK, Mayes P, Rodwell VW, editors. Harper’s Biochemistry.
25th ed. Appleton & Lange; 2000; p. 716-26.
3. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins Basic Pathology. 7th ed. New York:
Elsevier Inc; 2003; p. 497-505.
4. Gatot D, Moeslichan S. Pembekuan Darah: Gangguan Pembekuan Darah yang
Diturunkan : Hemofilia . In: Permono HB, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E,
Abdulsalam M, editors. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Badan Penerbit
IDAI; 2006; p. 174-81.
5. Nelson WE, Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM. Nelson Textbook of Pediatrics.
15th ed. Philadelphia: W.B Saunders Company; 1996; p. 1736-40.
10