senin, 5 desember 2011 | no.11222 | tahun xlii | 32 ... · memberikan informasi tentang kondom dan...

1
Tokoh masyarakat Sulawesi Selatan lainnya, Suryadi Culla, mengingatkan persoalan poli- tik yang terkait dengan kasus korupsi merupakan tantangan berat KPK. “Beban moral seba- gai Ketua KPK bersama empat komisionernya adalah meng- hadapi persoalan politik,” kata Suryadi, Guru Besar Universi- tas Hasanuddin bidang ilmu politik. Irit bicara Zulkarnain yang ditemui di Jakarta, kemarin, mengaku sudah menyiapkan strategi pemberantasan korupsi. Stra- tegi itu tidak mengedepankan penindakan semata. “Kerja KPK tidak hanya penin dakan. Korupsi itu di- ibaratkan limbah pabrik, tentu ada yang memproduksinya terus-menerus. Limbah itu ada di birokrasi, departemen, lembaga, BUMN, BUMD, dan lain-lain. Penyelesaiannya ti- dak hanya dari penanganan kasus,” tukasnya saat menjadi pembicara dalam diskusi berta- juk Melawan Korupsi dengan Pimpinan KPK Baru. Menurut Zulkarnain, pen- cegahan korupsi harus di- lakukan dengan melibatkan semua instansi dan lembaga yang ada. KPK, kata dia, akan mengefektifkan kerja sama de- ngan pengawas internal yang ada di setiap instansi. Zulkar- nain pun berjanji irit bicara, tapi banyak bekerja dengan meng- usut kasus-kasus besar yang menarik perhatian publik. Penjelasan Zulkarnain yang berlatar belakang jaksa itu tidak memuaskan pakar komunikasi politik Effendi Ghazali. Menu- rut dia, jawaban yang diberikan Zulkarnain terlalu normatif. “Seharusnya ada hal konkret yang dilakukan pada 100 hari pertama. Misalnya memang- gil siapa dalam penuntasan kasus Century,” kata Effendi. (Wta/X-3) [email protected] PENELITIAN yang dipub- likasikan dalam jurnal PloS Medicine menyebutkan penu- runan risiko pria heterosek- sual yang disunat tertular HIV/AIDS mencapai lebih dari 57%. Menurut Atheendar Ven- kataramani, dokter dan pe- neliti di Massachusetts General Hospital, AS, fenomena itu tidak terlepas dari fakta bahwa pria remaja maupun dewasa yang disunat akan melaku- kan kontak lebih intensif dengan tenaga kesehatan. Hal itu memberikan kesempatan pada dokter dan perawat untuk memberikan informasi tentang kondom dan cara-cara lain untuk mengurangi risiko HIV. Selain itu, identikasi ada- nya retrovirus bisa dilakukan lebih awal sehingga pengo- batan dapat segera dilakukan. (*/LiveScience.com/X-5) A BRAHAM Samad, Ketua terpilih KPK, siap mewakafkan dirinya untuk lem- baga yang dipimpinnya. Ia memilih mati terhormat mem- berantas korupsi daripada kena serangan jantung karena kesenangan pribadi. Komitmen itu diungkapkan Abraham dalam pertemuan dengan para tokoh Sulawesi Selatan di Makassar, kemarin. Samad terpilih menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas dengan jumlah suara mutlak dalam voting di Komisi III DPR pada Jumat (2/12). Pimpinan KPK periode 2011- 2015 dilantik pada 17 Desem- ber. Abraham didampingi em- pat komisioner lainnya, yaitu Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan Busyro Muqoddas. Samad menegaskan dirinya siap menerima semua risiko atas jabatannya sekarang. “Ada pertanyaan apakah siap ‘dian- tasarikan’? Saya nyatakan lebih dari itu pun siap. Kalaupun meninggal, itu adalah bagian dari syahid,” kata Abraham. Antasari Azhar ialah terpidana yang ketika menjabat Ketua KPK sangat getol membasmi korupsi. Ia juga siap membawa spirit almarhum Baharuddin Lopa, mantan Jaksa Agung, yang tidak kenal lelah memberan- tas korupsi. Itulah sebabnya Abraham akan sepenuhnya mengabdikan diri untuk mem- berantas kasus-kasus korupsi, tidak hanya di permukaan. Hamid Basmah, tokoh ma- syarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut, meminta Abraham tidak hidup glamor. “Tidak boleh mengikuti pola hidup pejabat-pejabat atau pemimpin KPK sebelumnya yang gemar main golf atau tenis karena di tempat itu ba- nyak godaannya,” katanya. Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) SENIN, 5 DESEMBER 2011 | NO.11222 | TAHUN XLII | 32 HALAMAN PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) didesak untuk melaporkan temuan mereka, soal rekening gendut pegawai negeri sipil (PNS) muda, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kita berharap PPATK segera atau memberikan data temuan mereka itu kepada KPK untuk diselidiki,” ujar Koordinator In- donesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko di Jakarta, kemarin. Selain itu, tambah Danang, PPATK Didesak Laporkan Rekening Gendut PNS Muda MENCARI KORBAN: Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan tembok pembatas salah satu perumahan di Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin. ANTARA/YUSRAN UCCANG Zulkarnain pun berjanji irit bicara, tapi banyak bekerja dengan mengusut kasus- kasus besar yang menarik perhatian publik. LINA HERLINA MEMASUKI puncak musim hu- jan, bencana melanda sejumlah daerah di Indonesia. Banjir dan tanah longsor menyebabkan kerugian jiwa dan materi. Setidaknya 12 orang tewas a- kibat banjir bandang dan hujan yang melanda sejumlah kawa- san di Sulawesi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, sedikitnya de- lapan korban tewas dan belasan luka-luka akibat tertimpa din- ding roboh di Jalan Sukadamai, Kecamatan Panakkukang. Tembok setinggi 10 meter dengan lebar sekitar 30 meter yang memagari sebuah peru- mahan tiba-tiba ambruk saat hujan deras. Tembok langsung menghantam rumah warga yang ada di bawahnya. Kepala Badan Penanggu- langan Bencana Kota Makassar Belasan Korban Tewas akibat Hujan dan Banjir di Berbagai Daerah TERPILIHNYA pemimpin baru Komisi Pemberan- tasan Korupsi (KPK) menyimpan optimisme sekali- gus pesimisme. Optimisme muncul karena terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK merupakan kemenangan fraksi-fraksi di DPR yang menginginkan pengusutan tuntas perkara bailout Bank Century, dugaan korupsi proyek Hambalang, serta korupsi Wisma Atlet. Itu artinya Abraham Samad diharapkan bakal memim- pin pengusutan perkara-perkara korupsi kakap tersebut. Abraham Samad pun berjanji bila dalam waktu satu tahun tidak bisa menyelesaikan kasus-kasus besar, ia akan pulang kampung. Sebaliknya, pesimisme pun menyeruak karena dari delapan calon pemimpin KPK yang disodorkan pani- tia seleksi kepada DPR, hanya Bambang Widjojanto yang masuk empat besar. Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain tidak termasuk yang diunggulkan. Karena itu, ada yang mengkhawatir- kan Abraham, Adnan, dan Zulkarnain akan merasa berutang budi kepada anggota Komisi III DPR yang memilih mereka. Alih-alih mem- berantas korupsi hing- ga ke akar-akarnya, mereka malah tersan- dera oleh politik balas budi. Misalnya, tidak mengusut perkara ko- rupsi yang melibatkan anggota DPR. Namun, Abraham Samad tegas mengata- kan tidak ada utang budi itu. “Saya sendiri sudah siap untuk bersikap. Terus terang saja, kita harus menarik garis batas yang tegas antara DPR dan KPK,” katanya. Abraham Samad ialah aktivis antikorupsi. Jika melihat latar belakangnya itu, orang sepatutnya pula optimistis bahwa Abraham punya nyali memimpin pemberantasan korupsi. Terpilihnya Abraham sekaligus menyingkirkan bekas Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein. Yunus dianggap sebagai titipan istana. Partai Demokrat sempat beru- paya menggalang partai-partai yang tergabung da- lam koalisi untuk memilih Yunus, tapi gagal total. Selain pemimpin PPATK, Yunus juga anggota Satgas Pemberantasan Maa Hukum yang dibentuk Presiden Yudhoyono. Jika satgas itu cukup bertaring dan bergigi memberantas korupsi, apa perlunya Yunus melamar menjadi pemimpin KPK? Satgas itu sebaiknya dibubarkan karena tidak efek- tif dan hanya menghabiskan anggaran negara. Entah optimisme atau pesimisme yang terbukti kelak, waktu jualah yang menjawabnya. Yang pasti, rakyat berharap pemimpin baru KPK membuat ge- brakan hebat dengan mengusut tuntas perkara- perkara kakap. Jika optimisme itu tidak terjadi dalam setahun ini, Abraham Samad harus mundur, bahkan juga semua pemimpin KPK. Di titik itu, perlu dipertimbangkan agar KPK dibubarkan saja. Rakyat berharap pemimpin baru KPK membuat gebrakan hebat dengan mengusut tuntas perkara-perkara kakap.” EDITORIAL Pemimpin KPK yang Baru Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Sunat dan HIV/AIDS PAUSE Abraham Wakafkan Jiwa Raga Ismunandar mengatakan hujan deras terus mengguyur sejak pagi hari. Tanah longsor karena tidak bisa menahan derasnya hujan. “Kami masih membantu warga untuk membersihkan sisa reruntuhan bangunan yang tadi sempat tertunda akibat hujan yang terus mengguyur,” jelas Ismunandar. Sementara itu, 108 rumah penduduk di Desa Bolapapu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Te- ngah, hancur akibat banjir ban- dang yang menerjang kawasan itu, Sabtu (3/12). Enam korban diduga tertimbun di lokasi ke- jadian dan lebih dari 100 warga kehilangan tempat tinggal. Hingga berita ini diturunkan, baru empat jenazah ditemukan. Dua warga lain masih dalam pen- carian. Korban tewas ditemukan PPATK diharapkan membeku- kan rekening milik PNS muda tersebut sampai ada status hu- kum jelas mengenai dari mana uang tersebut diperoleh. “Sebab kalau tidak, mereka dengan mu- dah mentransfer ke rekening lain supaya tidak terlacak.” Danang juga meminta agar persoalan rekening PNS tidak hilang begitu saja tanpa tindakan hukum. “Kalau tidak ditindak- lanjuti baik oleh PPATK maupun KPK, sama saja mereka cuma mencari sensasi berita.” Sebelumnya, desakan juga diluncurkan Sekjen Transpa- rency International Indonesia (TTI) Teten Masduki. Namun, ia juga mendesak KPK proaktif me- nindaklanjuti temuan itu, tidak hanya menunggu laporan. “Ini ujian proses hukum. Keterlaluan kalau PNS kelas teri saja tidak bisa ditangkap,” tandasnya. Dalam acara seminar nasional pekan lalu, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengungkapkan ada dugaan praktik korupsi yang melanda para PNS berusia 28-38 tahun. “Anak-anak muda ini bersama istri mereka secara aktif mencoba menyamarkan dan menyembunyikan harta yang didapat secara haram, uta- manya melalui top-up premi tunggal polis asuransi jiwa,” paparnya. Wakil Ketua KPK Haryono Umar menyatakan pihaknya saat ini menunggu PPATK menyerah- kan data rekening gendut PNS muda itu. Dengan data itu, KPK bisa mengkaji ada atau tidaknya tindak pidana korupsi. Terkait dengan hal itu, Kemen- terian Keuangan (Kemenkeu) akan meminta data rekening PNS kementeriannya yang di- curigai memiliki jumlah uang tidak wajar. “Kita segera minta data dari PPATK untuk ditindak- lanjuti,” ujar Dirjen Anggaran Kemenkeu Herry Purnomo. Menurut Herry, Inspektorat Jenderal Kemenkeu dan PPATK telah menandatangani nota kese- pahaman dalam mencegah pe- nyelewengan dana anggaran pemerintah. (Che/ML/X-5) KELAS MENENGAH CUEK TERHADAP KORUPSI Partisipasi masyarakat, terutama kelas menengah sangat diperlukan dalam hal pemberantasan korupsi. Fokus Polkam, Hlm 28-29 EBET

Upload: hoangnga

Post on 29-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENIN, 5 DESEMBER 2011 | NO.11222 | TAHUN XLII | 32 ... · memberikan informasi tentang kondom dan cara-cara lain untuk mengurangi ... Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari

Tokoh masyarakat Sulawesi Selatan lainnya, Suryadi Culla, mengingatkan persoalan poli-tik yang terkait dengan kasus korupsi merupakan tantangan berat KPK. “Beban moral seba-gai Ketua KPK bersama empat komisionernya adalah meng-hadapi persoalan politik,” kata Suryadi, Guru Besar Universi-tas Hasanuddin bidang ilmu politik.

Irit bicaraZulkarnain yang ditemui

di Jakarta, kemarin, mengaku sudah menyiapkan strategi pemberantasan korupsi. Stra-tegi itu tidak mengedepankan penindakan semata.

“Kerja KPK tidak hanya penin dakan. Korupsi itu di-ibaratkan limbah pabrik, tentu ada yang memproduksinya terus-menerus. Limbah itu ada di birokrasi, departemen, lembaga, BUMN, BUMD, dan lain-lain. Penyelesaiannya ti-dak hanya dari penanganan kasus,” tukasnya saat menjadi pembicara dalam diskusi berta-juk Melawan Korupsi dengan Pimpinan KPK Baru.

Menurut Zulkarnain, pen-cegahan korupsi harus di-lakukan dengan melibatkan semua instansi dan lembaga yang ada. KPK, kata dia, akan mengefektifkan kerja sama de-ngan pengawas internal yang ada di setiap instansi. Zulkar-nain pun berjanji irit bicara, tapi banyak bekerja dengan meng-usut kasus-kasus besar yang menarik perhatian publik.

Penjelasan Zulkarnain yang berlatar belakang jaksa itu tidak memuaskan pakar komunikasi politik Effendi Ghazali. Menu-rut dia, jawaban yang diberikan Zulkarnain terlalu normatif. “Seharusnya ada hal konkret yang dilakukan pada 100 hari pertama. Misalnya memang-gil siapa dalam penuntasan kasus Century,” kata Effendi. (Wta/X-3)

[email protected]

PENELITIAN yang dipub-likasikan dalam jurnal PloS Medicine menyebutkan penu-runan risiko pria heterosek-sual yang disunat tertular HIV/AIDS mencapai lebih dari 57%.

Menurut Atheendar Ven-kataramani, dokter dan pe-neliti di Massachusetts General Hospital, AS, fenomena itu tidak terlepas dari fakta bahwa pria remaja maupun dewasa yang disunat akan melaku-kan kontak lebih intensif dengan tenaga kesehatan. Hal itu memberikan kesempatan pada dokter dan perawat untuk memberikan informasi tentang kondom dan cara-cara lain untuk mengurangi risiko HIV. Selain itu, identifi kasi ada-nya retrovirus bisa dilakukan lebih awal sehingga pengo-batan dapat segera dilakukan. (*/LiveScience.com/X-5)

ABRAHAM Samad, Ketua terpilih KPK, siap mewakafkan dirinya untuk lem-

baga yang dipimpinnya. Ia memilih mati terhormat mem-berantas korupsi daripada kena serangan jantung karena kesenangan pribadi.

Komitmen itu diungkapkan Abraham dalam pertemuan dengan para tokoh Sulawesi Selatan di Makassar, kemarin. Samad terpilih menjadi Ketua KPK menggantikan Busyro Muqoddas dengan jumlah suara mutlak dalam voting di Komisi III DPR pada Jumat (2/12).

Pimpinan KPK periode 2011-2015 dilantik pada 17 Desem-ber. Abraham didampingi em-pat komisioner lainnya, yaitu Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, Zulkarnain, dan Busyro Muqoddas.

Samad menegaskan dirinya siap menerima semua risiko atas jabatannya sekarang. “Ada pertanyaan apakah siap ‘dian-tasarikan’? Saya nyatakan lebih dari itu pun siap. Kalaupun meninggal, itu adalah bagian dari syahid,” kata Abraham. Antasari Azhar ialah terpidana yang ketika menjabat Ketua KPK sangat getol membasmi korupsi.

Ia juga siap membawa spirit almarhum Baharuddin Lopa, mantan Jaksa Agung, yang tidak kenal lelah memberan-tas korupsi. Itulah sebabnya Abraham akan sepenuhnya mengabdikan diri untuk mem-berantas kasus-kasus korupsi, tidak hanya di permukaan.

Hamid Basmah, tokoh ma-syarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut, meminta Abraham tidak hidup glamor. “Tidak boleh mengikuti pola hidup pejabat-pejabat atau pemimpin KPK sebelumnya yang gemar main golf atau tenis karena di tempat itu ba-nyak godaannya,” katanya.

Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

SENIN , 5 DESEMBER 2011 | NO.11222 | TAHUN XLI I | 32 HALAMAN

PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) didesak untuk melaporkan temuan mereka, soal reke ning gendut pegawai negeri sipil (PNS) muda, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Kita berharap PPATK segera atau memberikan data temuan mereka itu kepada KPK untuk diselidiki,” ujar Koordinator In-donesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko di Jakarta, kemarin.

Selain itu, tambah Danang,

PPATK Didesak Laporkan Rekening Gendut PNS Muda

MENCARI KORBAN: Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan tembok pembatas salah satu perumahan di Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.

ANTARA/YUSRAN UCCANG

Zulkarnain pun berjanji irit bicara, tapi banyak bekerja dengan mengusut kasus-kasus besar yang menarik perhatian publik.

LINA HERLINA

MEMASUKI puncak musim hu-jan, bencana melanda sejumlah daerah di Indonesia. Banjir dan tanah longsor menyebabkan kerugian jiwa dan materi.

Setidaknya 12 orang tewas a-kibat banjir bandang dan hujan yang melanda sejumlah kawa-san di Sulawesi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, sedikitnya de-lapan korban tewas dan belasan luka-luka akibat tertimpa din-ding roboh di Jalan Sukadamai, Kecamatan Panakkukang.

Tembok setinggi 10 meter dengan lebar sekitar 30 meter yang memagari sebuah peru-mahan tiba-tiba ambruk saat hujan deras. Tembok langsung menghantam rumah warga yang ada di bawahnya.

Kepala Badan Penanggu-langan Bencana Kota Makassar

Belasan Korban Tewas akibat Hujan dan Banjir di Berbagai Daerah

TERPILIHNYA pemimpin baru Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) menyimpan optimisme sekali-gus pesimisme.

Optimisme muncul karena terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua KPK merupakan kemenangan fraksi-fraksi di DPR yang menginginkan pengusutan tuntas perkara bailout Bank Century, dugaan korupsi proyek Hambalang, serta korupsi Wisma Atlet. Itu artinya Abraham Samad diharapkan bakal memim-pin pengusutan perkara-perkara korupsi kakap tersebut.

Abraham Samad pun berjanji bila dalam waktu satu tahun tidak bisa menyelesaikan kasus-kasus besar, ia akan pulang kampung.

Sebaliknya, pesimisme pun menyeruak karena dari delapan calon pemimpin KPK yang disodorkan pani-tia seleksi kepada DPR, hanya Bambang Widjojanto yang masuk empat besar. Abraham Samad, Adnan Pandu Praja, dan Zulkarnain tidak termasuk yang diunggulkan.

K a re n a i t u , a d a yang mengkhawatir-kan Abraham, Adnan, dan Zulkarnain akan merasa berutang budi kepada anggota Komisi III DPR yang memilih mereka. Alih-alih mem-berantas korupsi hing-ga ke akar-akarnya, mereka malah tersan-dera oleh politik balas budi. Misalnya, tidak mengusut perkara ko-rupsi yang melibatkan anggota DPR.

Namun, Abraham Samad tegas mengata-kan tidak ada utang budi itu. “Saya sendiri sudah siap untuk bersikap. Terus terang saja, kita harus menarik garis batas yang tegas antara DPR dan KPK,” katanya.

Abraham Samad ialah aktivis antikorupsi. Jika melihat latar belakangnya itu, orang sepatutnya pula optimistis bahwa Abraham punya nyali memimpin pemberantasan korupsi.

Terpilihnya Abraham sekaligus menyingkirkan bekas Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein. Yunus dianggap sebagai titipan istana. Partai Demokrat sempat beru-paya menggalang partai-partai yang tergabung da-lam koalisi untuk memilih Yunus, tapi gagal total.

Selain pemimpin PPATK, Yunus juga anggota Satgas Pemberantasan Mafi a Hukum yang dibentuk Presiden Yudhoyono. Jika satgas itu cukup bertaring dan bergigi memberantas korupsi, apa perlunya Yunus melamar menjadi pemimpin KPK?

Satgas itu sebaiknya dibubarkan karena tidak efek-tif dan hanya menghabiskan anggaran negara.

Entah optimisme atau pesimisme yang terbukti kelak, waktu jualah yang menjawabnya. Yang pasti, rakyat berharap pemimpin baru KPK membuat ge-brakan hebat dengan mengusut tuntas perkara-perkara kakap.

Jika optimisme itu tidak terjadi dalam setahun ini, Abraham Samad harus mundur, bahkan juga semua pemimpin KPK. Di titik itu, perlu dipertimbangkan agar KPK dibubarkan saja.

Rakyat berharap

pemimpin baru KPK membuat gebrakan hebat dengan mengusut tuntas perkara-perkara kakap.”

EDITORIAL

Pemimpin KPKyang Baru

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Sunat dan HIV/AIDSPAUSE

AbrahamWakafkanJiwa Raga

Ismunandar mengatakan hujan deras terus mengguyur sejak pagi hari. Tanah longsor karena tidak bisa menahan derasnya hujan. “Kami masih membantu warga untuk membersihkan sisa reruntuhan bangunan yang tadi sempat tertunda akibat hujan yang terus mengguyur,” jelas Ismunandar.

Sementara itu, 108 rumah penduduk di Desa Bolapapu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Te-ngah, hancur akibat banjir ban-dang yang menerjang kawasan itu, Sabtu (3/12). Enam korban diduga tertimbun di lokasi ke-jadian dan lebih dari 100 warga kehilangan tempat tinggal.

Hingga berita ini diturunkan, baru empat jenazah ditemukan. Dua warga lain masih dalam pen-carian. Korban tewas ditemukan

PPATK diharapkan membeku-kan rekening milik PNS muda tersebut sampai ada status hu-kum jelas mengenai dari mana uang tersebut diperoleh. “Sebab kalau tidak, mereka dengan mu-dah mentransfer ke reke ning lain supaya tidak terlacak.”

Danang juga meminta agar persoalan rekening PNS tidak hilang begitu saja tanpa tindakan hukum. “Kalau tidak ditindak-lanjuti baik oleh PPATK maupun KPK, sama saja mereka cuma mencari sensasi berita.”

Sebelumnya, desakan juga diluncurkan Sekjen Transpa-rency International Indonesia (TTI) Teten Masduki. Namun, ia juga mendesak KPK proaktif me-nindaklanjuti temuan itu, tidak hanya menunggu laporan. “Ini ujian proses hukum. Keterlaluan kalau PNS kelas teri saja tidak bisa ditangkap,” tandasnya.

Dalam acara seminar nasional pekan lalu, Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengungkapkan ada dugaan praktik korupsi yang melanda para PNS berusia

28-38 tahun. “Anak-anak muda ini bersama istri mereka secara aktif mencoba menyamarkan dan menyembunyikan harta yang didapat secara haram, uta-manya melalui top-up premi tunggal polis asuransi jiwa,” paparnya.

Wakil Ketua KPK Haryono Umar menyatakan pihaknya saat ini menunggu PPATK menyerah-kan data rekening gendut PNS muda itu. Dengan data itu, KPK bisa mengkaji ada atau tidaknya tindak pidana korupsi.

Terkait dengan hal itu, Kemen-terian Keuangan (Kemenkeu) akan meminta data rekening PNS kementeriannya yang di-curigai memiliki jumlah uang tidak wajar. “Kita segera minta data dari PPATK untuk ditindak-lanjuti,” ujar Dirjen Anggaran Kemenkeu Herry Purnomo.

Menurut Herry, Inspektorat Jenderal Kemenkeu dan PPATK telah menandatangani nota kese-pahaman dalam mencegah pe-nyelewengan dana anggaran pemerintah. (Che/ML/X-5)

KELAS MENENGAH CUEK TERHADAP KORUPSIPartisipasi masyarakat, terutama kelas menengah sangat diperlukan dalam hal pemberantasan korupsi.

Fokus Polkam, Hlm 28-29

EBET