seni rupa batik

6
Ragam Karya Seni Rupa Nusantara I. SENI RUPA NUSANTARA Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian yang berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa. Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya. Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam bentuk karya seni rupa daerah tersebut. Mengapa ? Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat sebagai berikut : a. Kreatif Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada. b. Individu / kelompok Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain atau kelompok masyarakat lain. c. Perasaan Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan. d. Abadi Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang melihat atau mendengarnya. Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada keindahan yang dihasilkan. e. Umum Tidak mengenal batasan wilayah. Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa berlaku sepanjang waktu. Berdasarkan dimensinya Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi dan karya 3 dimensi. Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar dan tinggi atau volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3 dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional. Berdasarkan Kegunaannya Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk keindahan saja, tetapi beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan atau kelengkapan hidup. Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan. a. Aplied art / Useful Art (Seni Terapan) Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda. Contohnya : meja, kursi, sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.

Upload: zeze-maolana

Post on 12-Apr-2017

264 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seni rupa batik

Ragam Karya Seni Rupa Nusantara

I. SENI RUPA NUSANTARA

Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang

di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Ragam bentuk kesenian

Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai

dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya. Dari sekian banyak bentuk kesenian yang

berkembang, salah satunya adalah bentuk karya seni rupa.

Bentuk karya seni rupa setiap daerah tidak sama, semua mempunyai ciri khas yang berbeda

dengan daerah lain. Hal ini dikarenakan karya seni rupa yang dihasilkan merupakan bentuk

pengolahan gagasan, teknik, media maupun keahlian dari masyarakat yang mem-buatnya.

Meskipun bentuknya sangat beragam, kalian masih dapat menikmati keindahan dari beragam

bentuk karya seni rupa daerah tersebut. Mengapa ? Karena seni mempunyai bebe-rapa sifat

sebagai berikut :

a. Kreatif

Kemampuan untuk mengubah atau membuat sesuatu yang belum pernah ada.

b. Individu / kelompok

Ciri khas yang melekat pada sebuah karya yang membedakannya dengan hasil karya orang lain

atau kelompok masyarakat lain.

c. Perasaan

Penciptaan seni selalu melibatkan emosi, ekspresi dan perasaan.

d. Abadi

Keindahan atau kesan yang disampaikan sipencipta karya akan diterima oleh orang yang

melihat atau mendengarnya. Hal ini akan bertahan dalam waktu yang lama tergantung pada

keindahan yang dihasilkan.

e. Umum

Tidak mengenal batasan wilayah. Seni dapat diterima secara umum oleh segala bangsa, bahasa

berlaku sepanjang waktu.

Berdasarkan dimensinya Karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu karya 2 dimensi

dan karya 3 dimensi. Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar

dan tinggi atau volume. Karya seni yang mempunyai tiga ukuran disebut karya 3

dimensional atau tri matra, sedangkan karya seni yang hanya mempunyai dua ukuran

yaitu panjang dan lebar disebut karya seni 2 dimensional.

Berdasarkan Kegunaannya Karya seni yang dihasilkan manusia tidak semata-mata untuk

keindahan saja, tetapi beberapa diantaranya dibuat untuk digunakan sebagai kebutuhan

atau kelengkapan hidup. Sehingga karya seni dibedakan menjadi dua yaitu karya seni

rupa murni dan karya seni rupa terapan.

a. Aplied art / Useful Art (Seni Terapan)

Yaitu karya seni yang dibuat selain untuk segi keindahan juga digunakan sebagai alat kebutuhan

sehari-hari. Dapat dikatakan, karya seni ini mempunyai fungsi ganda. Contohnya : meja, kursi,

sepatu, arsitektur bangunan, gerabah dan sebagainya.

Page 2: Seni rupa batik

b. Pure Art / Fine Art (Seni Murni)

Yaitu karya seni yang dibuat hanya untuk kebutuhan batin saja. Pembuatannya hanya

bertujuan untuk pemenuhan rasa keindahan dan kebutuhan ekspresi seniman saja. Contohnya

: lukisan dan patung karya para seniman.

II. MEDIA SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni sering disebut

dengan media. Dengan menggunakan sarana atau media yang tepat, kalian dapat menuangkan

ide atau gagasan sesuai dengan ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang

baik. Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami terlebih dulu

mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan serta teknik pembuatan karya.

Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media suara, gerak dan rupa atau

gabungan ketiganya. Namun pada materi ini, hanya dibahas mengenai media rupa saja.

a. Media karya 2 dimensi

Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya

adalah :

1. Pensil

Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil

berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B,

sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis

pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar

proyeksi

2. Pensil Arang (Contee)

Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam

pekat dan agak sulit dihapus.

3. Pastel dan Crayon

Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru

ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan

kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan

pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan

Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap

dan keras.

4. Pena

Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang

bermacam-macam bentuk dan ukurannya.

5. Tinta Bak

Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena

air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok

kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).

6. Cat

Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :

a) Cat air (barbasis air)

Page 3: Seni rupa batik

Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat

plakat.

b) Cat Minyak (barbasis minyak)

Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah

kering dan warnanya tahan lama.

7. Kuas

Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya

ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya

halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya

lebih kasar.

b. Media karya 3 dimensi

Media yang digunakan dalam berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :

1. Bahan Lunak

Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin, bubur gips dan lain-lain

2. Bahan Keras

Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.

III. TEKNIK BERKARYA SENI RUPA

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing daerah di Nusantara mempunyai bahan

atau media yang berbeda sesuai dengan lingkungannya. Hal ini juga berlaku pada teknik

pembuatan karya seni rupanya, meskipun secara umum semua teknik yang digunakan terdapat

kemiripannya, seperti beberapa teknik berikut ini :

a. Karya seni rupa 2 dimensi :

- Untuk menggambar atau melukis digunakan teknik garis (linier), aquarel, pointilis, plakat,

arsir atau dussel.

- Untuk grafis digunakan teknik cetak saring (sablon)

- Untuk seni batik menggunakan teknik tutup-celup

b. Karya seni rupa 3 dimensi :

- Untuk patung digunakan teknik pahat, butsir, cor, cetak-tuang, anyaman, las sambung dan

sebagainya.

Seni Batik

I. PENGERTIAN DAN FUNGSINYA

Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan

menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di

atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik

ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa

Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja

menggunakan alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap

(printing).

Page 4: Seni rupa batik

Maka karya seni batik kemudian dibedakan menjadi :

a. Karya seni Batik Tulis

Menggunakan alat tradisional berupa canting dengan teknik yang lebih sederhana.

b. Karya seni Batik Cap (printing)

Menggunakan alat modern dengan teknik yang lebih bebas dan kreatif. Berdasarkan

fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Fungsi Praktis

Kain Batik dipergunakan sebagai bahan sandang untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja dan

sebagainya.

2. Fungsi Estetis

Kain dengan motif batik dapat dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan.

II. POLA BATIK

Gambar-gambar yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk

karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama diterapkan

secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai makna atau simbolik

tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih

bebas.

Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam

mendesain sebuah hiasan

Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias, meliputi bentuk

manusia, alam, tumbuhan dan hewan.

Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah

estetik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah

Ragam hias dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal)

b. Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan)

c. Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari)

(Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dan bentuk motif, kalian dapat membuka kembali materi

Ragam Hias kelas VII)

III. BAHAN DAN PERALATAN MEMBATIK

a. Bahan yang diperlukan :

Bahan utamanya adalah kain mori/ sutera, lilin (malam), soda api dan pewarna.

Jenis kain katun merupakan jenis kain yang disarankan dan sangat baik menyerap warnanya.

Sedangkan kain sutera lebih halus dan harganya tentu saja lebih mahal. Gunakan ukuran kain

yang akan dibatik sesuai kebutuhan.

Page 5: Seni rupa batik

Lilin yang digunakan untuk membatik bermacam-macam, seperti :

- Lilin putih

- Lilin kuning

- Lilin hitam

ketiganya dibuat dari minyak latung buatan pabrik

- Lilin tawon yang dibuat dari sarang lebah

Pewarnya yang digunakan untuk membatik dapat menggunakan pewarna modern buatan

pabrik seperti Napthol, Indigosol dan Remasol atau berasal dari alam seperti :

- Warna hijau dari daun-daunan (daun kepyar)

- Warna merah dari daun jati muda

- Warna kuning dari kunyit (kunir) yang dicampur dengan kapur sirih

b. Alat yang digunakan

Peralatan tradisional yang masih sering digunakan adalah canting, kuas, wajan, kompor,

gawangan, dandang besar, sarung tangan dan setrika.

Canting merupakan alat pokok yang digunakan untuk menuliskan lilin cair di atas kain. Alat ini

terbuat dari tembaga dengan tangkai kayu. Badan canting digunakan untuk mengambil dan

menampung lilin cair dan carat (pipa kecil diujung badan canting) digunakan sebagai jalan

keluarnya lilin cair.

Berdasarkan fungsinya dibedakan :

- Canting reng-rengan (untuk membuat desain awal)

- Canting isen (untuk mengisi bidang yang sudah dibuat polanya)

Berdasarkan ukurannya dibedakan :

- Canting kecil

- Canting sedang

- Canting besar

Berdasarkan jumlah caratnya dibedakan :

- Canting cecekan (bercarat tunggal)

- Canting loron (bercarat dua)

- Canting telon (bercarat tiga)

Wajan digunakan sebagai wadah lilin yang dipanaskan diatas kompor

Kompor digunakan untuk memanaskan lilin

Gawangan terbuat dari kayu atau bambu digunakan untuk membentangkan kain sehingga

mempermudah menuliskan lilin menggunakan canting

Sarung tangan digunakan untuk pelindung tangan pada saat proses pewarnaan

Page 6: Seni rupa batik

Dandang besar digunakan untuk mencelup kain yang telah selesai dibatik dalam proses

pewarnaan dan pelarutan lilin

Sterika digunakan untuk menghilangkan sisa lilin yang masih menempel dengan cara

menyetrika kain batik dengan kertas koran diatasnya sehingga lilin akan menempel ke kertas

IV. PROSES MEMBATIK

Langkah-langkah dalam proses membatik yaitu :

a. Membuat desain pada kertas terlebih dulu atau langsung pada kain.

b. Persiapan alat dan mencairkan lilin dalam wajan

c. Lilin cair diambil menggunakan canting dan dioleskan ke atas kain sesuai dengan gambar

yang sudah dibuat

d. Setelah selesai kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna dilanjutkan dicelup ke dalam

larutan garam lalu bilas

e. Jika ingin menggunakan warna kedua, maka :

f. Ulangi langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna pertama

g. Setelah itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna kedua dilanjutkan dicelup ke dalam

larutan garam lalu bilas

h. Jika ingin menggunakan warna ketiga, maka :

i. Ulangi langkah ketiga untuk menutup kain yang dikehendaki tetap pada warna kedua

j. Setelah itu kain dicelupkan ke dandang berisi pewarna ketiga dilanjutkan dicelup ke dalam

larutan garam lalu bilas

k. Setelah selesai, masukkan kain ke dalam dandang berisi larutan soda api untuk melarutkan

lilin yang menempel di kain.

l. Bilas lalu dijemur (diangin-anginkan) di tempat teduh tidak langsung dibawah sinar matahari.