senam bayi dari majalah ayahbunda tabloid nakita dan kompas cyber media

16

Click here to load reader

Upload: kang-iman

Post on 25-Jun-2015

529 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Majalah Ayahbunda - 2001SENAM OTAKCara Lain Mengatasi Anak Sulit Belajar

Ternyata, agar berfungsi dengan optimal, otak bisa "diajak bersenam". Apalagi, bila si kecil termasuk anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Tentu saja, gerakan yang dilakukan tidak boleh sembarangan.Senam otak (brain gym) adalah rangkaian latihan gerakan sederhana yang dilakukan untuk memudahkan kegiatan belajar. Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memperbaiki konsentrasi belajar si kecil, meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan motivasi belajar, serta membuatnya lebih mampu mengendalikan stres. Itulah sebabnya, latian ini cocok untuk si kecil, terutama untuk menunjang belajarnya di sekolah.Cuma itu ? Tentu saja tidak. Senam otak juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.Latihan-latihan senam otak ini adalah inti dari Educational Kinesiology. Sebenarnya, education berasal dari kata latin, yakni educare; yang berarti menarik keluar. Sementara itu, kinesiology berasal dari bahasa Yunani, yakni kinesis, artinya gerakan. Jadi kinesiology adalah ilmu tentang gerakan tubuh manusia.

Educational Kinesiology, untuk selanjutnya disingkat Edu-Kinestetik, merupakan metode yang dikembangkan oleh Paul E. Dennison, seorang pendidik di Amerika, Direktur Valley Remedial Group Learning Center. Metode yang diciptakannya ini bertujuan untuk menolong para pelajar agar memanfaatkan seluruh potensi belajar alamiah (yang terpendam) melalui gerakan tubuh dan sentuhan. Apalagi, ditemukan bahwa beberapa anak berusaha terlalu keras, sehingga mekanisme integrasi otaknya justru dilemahkan. Akibatnya, anak malah mengalami hambatan dan kesulitan dalam belajar. Padahal, sebenarnya integrasi otak diperlukan agar kegiatan belajarnya utuh.

Senam ini sebaiknya dilakukan ketika si kecil berusia 6 tahun. Sebab, pada usia ini biasanya ia sudah dapat memberi respons terhadap apa yang diinginkan oleh orang lain. Kalau pun tidak mampu merespons, ia tetap dapat melakukan senam secara pasif. Artinya, dalam posisi berbaring, si kecil tetap dapat dituntun untuk melakukan berbagai gerakan.

Menulusuri sistem kerja otak

Otak memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Karena, organ yang beratnya 1400 gram dan memiliki volume sekitar 230 cm3 ini merupakan pusat pengendali berbagai aktivitas fisik maupun mental. Boleh dibilang, sistem kerja organ yang satu ini memang begitu kompleks.

Otak itu sendiri merupakan kumpulan jaringan syaraf yang terlindungi di dalam tengkorak. Jaringan syaraf yang tersusun dari bermilyar-milyar neuron (sel syaraf) ini terbagi menjadi dua, yakni otak besar (serebrum) yang terdiri dari belahan otak kanan dan kiri dan otak kecil (serebelum).

Otak juga memiliki sistem komunikasi yang dapat bereaksi cepat dalam mengorganisasikan dan merencanakan respons terhadap informasi atau rangsangan yang masuk. Ketika informasi masuk, neuron (kesatuan syaraf) akan "menelepon" neuron lainnya, "temannya". Mula-mula pesan akan diterima oleh dendrit (serabut pada neuron). Lalu, impuls pesan tersebut disalurkan melalui "kabel telepon", yakni sepanjang akson (bagian dari neuron yang menyerupai batang). Selanjutnya, akson akan meneruskan impuls ke sinaps, yakni serabut yang merupakan tempat pertemuan antar-neuron yang hendak menyampaikan impuls pada neuron lain. Dari sinaps, pesan berpindah ke dendrit yang terdapat pada neuron lain. Proses penyampaian pesan seperti ini akan membentuk respons, ingatan atau pikiran seseorang.

Page 2: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Masalahnya, seringkali informasi yang diterima otak tidak dapat diekspresikan kembali secara utuh. Ketidakmampuan untuk mengungkapkan apa yang telah dipelajari akan menimbulkan perasaan gagal dan stres, sehingga semangat belajar si kecil pun berkurang. Bila ia kurang belajar, tentu prestasinya akan kian merosot dan perasaan gagal akan terus mendera. Karena itulah, otak si kecil perlu juga diajak bersenam.

Senam otak bertujuan untuk mengaktifkan potensi belahan otak (hemisfer) kanan dan kiri, sehingga pada akhirnya terjadi integrasi atau kerja sama antar keduanya. Secara garis besar, hemisfer kiri digunakan untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, serta berorientasi pada waktu dan hal-hal yang terinci. Sementara hemisfer kanan digunakan untuk hal-hal yang intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, dan sebagainya. Selain itu hemisfer kiri akan mengatur badan, mata dan telinga kanan, serta hemisfer kanan akan mengontrol badan, mata dan telinga kiri. Nah, kedua hemisfer ini "disambung" dengan corpus callosum, yakni simpul saraf kompleks dimana terjadi transmisi informasi antar-belahan otak. Bila sirkuit-sirkuit informasi dari kedua belahan otak cepat menyilang, maka kemampuan belajar anak bisa "dibangkitkan". Untuk membaca dengan lancar, menulis dengan benar, mendengarkan dan berpikir pada saat yang sama, kita memang harus mampu "menyeberang garis tengah" yang menghubungkan otak bagian kiri dan kanan. Itu sebabnya, anak yang disleksia (kesulitan membaca), disgrafia (kesulitan menulis), tidak percaya diri, cenderung menarik diri dari pergaulan, atau hiperaktif (terlalu aktif), dapat juga "diaktifkan" melalui senam otak ini.

PACE, kesiapan untuk belajar

Sebelum si kecil mulai belajar apapun, ia harus menjalani PACE. PACE adalah empat keadaan yang diperlukan untuk belajar dengan menggunakan seluruh otak, dan PACE itu sendiri merupakan singkatan dari Positif, Aktif, Clear (jelas) dan Energitis Untuk melakukan PACE ini, si kecil harus memulainya dari Energetis (minum air), Clear (melakukan pijatan saklar otak), Aktif (melakukan gerakan silang), serta Positif (melakukan Hook Ups).

� Minum Air, Minum air putih dalam jumlah cukup banyak, yaitu 0,3 � 0,4 liter / 10 kg Berat Badan (BB) sehari, kalau anak sedang belajar. Misalnya saja, dengan BB 50 kg, ia harus minum sekitar 1,5 � 2 liter / hari. Namun, Kalau ia sedang sakit atau banyak berkeringat, jumlah air putih yang diminumnya harus bertambah lagi, yakni menjadi 0,6 liter / 10 kg BB. Jadi, ia harus minum air sekitar 3 liter.

Air mempunyai banyak fungsi dalam badan untuk menunjang belajar anak. Di antaranya adalah, darah lebih banyak menerima zat asam yang diperlukan untuk belajar, melepas protein yang diperlukan untuk belajar hal baru, melarutkan garam yang mengoptimalkan fungsi energi listrik tubuh untuk membawa informasi ke otak, serta mengaktifkan sistem limpa. Limpa berfungsi untuk mengangkut zat-zat gizi, hormon, dan sebagai saluran pembuangan.

� Memijat saklar otak, Pijatan ini memiliki beberapa manfaat yakni mengkoordinasi kedua belahan otak, meningkatkan kelancaran aliran darah (zat asam) ke otak, meningkatkan keseimbangan badan, serta meningkatkan kerja sama antar-kedua mata, sehingga dapat mengurangi kejulingan.

Pijatan pada titik ini akan meningkatkan peredaran darah ke otak. Berat otak kira-kira 1/50 dari berat badan, namun untuk berfungsi optimal diperlukan 1/5 dari peredaran darah. Sementara itu, tangan di pusat (perut) menyeimbangkan impuls-impuls yang berhubungan dengan telinga bagian dalam dan berpengaruh pada kemampuan belajar.

Page 3: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Memijit Saklar Otak Pijat lekukan di bawah tulang selangka, yakni di kiri dan kana dari bidang dada. Sementara tangan lainnya menggosok daerah pusat. Sambil melakukan latihan, gerakkan mata ke atas-bawah dan kiri-kanan

� Gerakan Silang, Otak mengapung di dalam cairan otak. Dan, cairan otak ini memiliki beberapa fungsi, seperti melindungi otak dari gegar otak, di samping berfungsi secara elektris. Seperti halnya baterai mobil, otak manusia juga memerlukan sejenis alat elektro kimiawi, agar arus listriknya dapat mengalir. Jika aliran cairan otak tersendat-sendat, berarti telah terjadi ketidakseimbangan dalam aliran informasi di otak. Hal ini juga berkaitan dengan sistem informasi antar otak dan badan yang dapat terhambat koordinasinya. Gerakan silang melancarkan peredaran cairan otak, sehingga gangguan tersebut hilang.

Belahan otak kanan mengontrol belahan tubuh kiri, demikian juga sebalikanya. Di samping itu, terdapat bagian otak dengan fungsi tertentu, seperti menyangkut fungsi intelektual, kontrol otak, dan emosi.

Perkembangan bayi normal mengarah pada koordinasi kiri dan kanan yang makin serasi. Hal ini merupakan dasar pertumbuhan intelektual dan mental. Gerakan yang sangat menunjang pertumbuhan itu adalah gerakan merangkak. Dasar gerakan inilah yang merupakan awal fungsi koordinasi keseimbangan.

Gerakan silang sangat bermanfaat bagi anak yang sulit belajar atau yang mengalami kesulitan koordinasi. Gerakan ini memang memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan daya ingat dan daya pikir, membuat pikiran lebih jernih dan meningkatkan koordinasi tubuh, dan sebagainya.

� Hook Ups, Latihan ini menghubungkan semua lingkungan fungsi bio listrik tubuh. Kekacauan aliran energi dapat diatur kembali bila energi beredar dengan lancar di bagian tubuh yang tadinya tegang. Manfaatnya adalah si kecil menjadi lebih percaya diri, dan perhatiannya akan lebih seksama.

Gerakan menyentuh ujung-ujung jari tangan akan menyeimbangkan dan menghubungkan dua belahan otak. Ditambah dengan menempatkan lidah di langit-langit mulut, maka perhatian dipusatkan pada otak bagian tengah. Emosi di dalam sistem limbik (yang bertanggung jawab terhadap informasi emosional dan otak besar untuk berpikir abstrak) dihubungkan dengan otak bagian dahi, sehingga orang lebih seimbang dan lebih mampu menyesuaikan dengan tuntutan belajar

Gerakan SilangPrinsipnya adalah mempertemukan anggota gerak bagian kiri dan kana, misalnya tangan kiri dengan kaki kana. Agar koordinasi gerak ini lebih "terasa", tangan kanan di samping tubuh. Sebenarnya, setiap gerakan silang merupakan sejenis gerak jalan yang lebih disengaja. Lakukan latihan beberapa kali dalam sehari selama 2-3 menit. Mulailah dengan gerakan pelan, agar dapat diperhatikan bagian tubuh yang bergerak dan tidak bergerak. Hooks Upa. Gerakan ini bisa dilakukan dalam posisi duduk, berbaring atau berdiri. Mata kaki kiri disilangkan di atas kaki kanan. Tangan dijulurkan ke depan dan disilangkan dengan posisi tangan kiri di atas tangan kanan dan jempol ke arah bawah. Lalu, tangan diputar ke bawah dan ditarik sampai di muka dada, sehingga jempol ke arah atas. Tutup mata dan tarik napas dalam-dalam dengan lidah ditempelkan di langit-langit mulut sekitar 1 cm di belakang gigi.Buang napas panjang melalui mulut, dan lidah lepaskan lagi. b. Kedua kaki agak meregang. Ujung-ujung jari kedua tangan disambung dengan halus di depan dada, lalu lakukan napas dalam

Page 4: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

selama 1 menit.

Beda dimensi, beda gerakan

Otak itu sendiri dibagi menjadi 3 dimensi, yakni dimensi lateralis (otak kiri-kanan), dimensi pemfokusan (otak depan belakang), serta dimensi pemusatan (otak atas-bawah). Masing-masing dimensi memiliki tugas tertentu, sehingga gerakan senam yang harus dilakukan si kecil juga bervariasi.

� Dimensi lateralitas

Otak terdiri atas dua bagian, yakni kiri dan kanan, di mana masing-masing belahan otak mempunyai tugas tertentu. Bila kerja sama antara otak kiri dan kanan kurang baik, anak sulit membedakan antara kiri dan kanan, gerakannya kaku, tulisan tangannya jelek atau cenderung menulis huruf terbalik, sulit membaca dan menulis, mengikuti sesuatu dengan mata, sulit menggerakkan mata tanpa mengikutinya dengan kepala, tangan miring ke dalam ketika menulis, cenderung melihat ke bawah sambil berpikir, keliru dengan huruf (seperti d dan b, p dan q), serta menyebut kata sambil menulis.

Beberapa gerakan untuk dimensi ini adalah 8 Tidur, Gajah, dan sebagainya (lihat gambar). 8 Tidur Berdiri dengan kaki agak meregang dan kepala menghadap ke depan. Angkat tangan ke depan dan kepalkan, dengan posisi jempol dalam keadaan mengacung. Gerakan dimulai dengan menaikkan jempol ke kiri atas, dan turun ke bawah, lalu kembali ke titik awal. Hal yang sama dilakukan pada sisi kana. Seiring dengan itu, mata mengikuti gerakan yang sama. Ulangi gerakan sebanyak 5 kali untuk masing-masing tangan, dan kedua tangan secara bersamaan. Manfaat : mengaktifkan kerja sama kedua belahan otak, meningkatkan kemampuan penglihatan, juga membedakan dan menghafal simbol, serta menghilangkan kekeliruan dalam membedakan huruf. GajahSeperti posisi gerakan 8 tidur, tetapi kedua lutut sedikit ditekuk. Angkat tangan kiri lurus ke depan dengan telapak tangan dalam keadaan terbuka, kemudian letakkan telinga di atas bahu. Bayangkan tangan seolah-olah merupakan belalai gajah yang bersatu dengan kepala. Lalu, mulailah membentuk angka 8 tidur. Mata harus mengikuti gerakan tersebut. Lakukan gerakan ini, sekitar 10 kali untuk setiap tangan. Manfaat : mengaktifkan telinga bagian dalam yang berpengaruh pada keseimbangan tubuh, mengkoordinasikan otak untuk mengaktifkan kedua telinga dan mata, mengendurkan otot tengkuk, meningkatkan daya ingat, dan koordinasi tubuh bagian atas dan bawah.

� Dimensi pemfokusan

Pemfokusan adalah kemampuan untuk menyeberang "garis tengah keterlibatan" yang memisahkan otak bagian belakang dan depan. Informasi diterima oleh otak bagian belakang yang merekam semua pengalaman, lalu informasi diproses dan diteruskan ke otak bagian depan untuk mengekspresikannya sesuai tuntutan atau keinginannya.

Bila si kecil takut, gugup atau mengalami stres saat belajar, secara refleks energi ditarik ke otak bagian belakang, sehingga otak bagian depan mengalami kekurangan energi. Akibatnya, jawaban yang tadinya sudah siap, tiba-tiba "terlupa" atau tidak mampu dijawabn dengan sempurna. Refleks alamiah ini muncul bila seseorang merasa dirinya dalam keadaan bahaya atau terancam hidupnya. Tidak ada waktu untuk berpikir, namun ia harus segera "berjuang dan melarikan diri". Karena itu, tubuh akan segera menegangkan otot-otot dan memperpendek tendon atau urat-urat di tubuh bagian belakang dari kepala sampai ke ke kaki. Hal ini akan berpengaruh pada sikap tubuh dan mengacaukan keseimbangan di dalam telinga dan orientasi gerak.

Bila tubuh telah terbiasa dengan refleksi pelindung tendon tersebut,

Page 5: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

maka sulit untuk menghilangkannya. Gerakan meregangkan otot telah terbukti efektif dalam mengendorkan urat dan otot sehingga energi dapat mengalir sampai di otak bagian depan yang menunjang kemampuan memahami, mengontrol gerakan dan tingkah laku yang logis untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial.

Ciri khas jika otak bagian depan dan belakang kurang bekerja sama adalah otot tengkuk dan bahu tegang, kurang bersemangat untuk belajar, serta reaksi pelan. Lalu hambatam otak bagian belakang berupa anak terlalu aktif, konsentrasi dan analisis anak dalam rentang yang terlalu pendek, terlalu terinci, kurang fleksibel, kadang-kadang agresif, kurang rileks atau istirahat untuk memikirkan sesuatu lebih luas. Hambatan otak bagian depan berupa anak pasif, melamun, bila stres bingung, hipoaktif (kurang aktif), serta kemampuan untuk memperhatikan kurang, namun perasaan dan suasana (merekam dengan jelas).

Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah Burung Hantu (lihat gambar).

Burung Hantu Berdiri dengan kedua kaki meregang. Letakkan telapak tangan kiri pada bahu kanan, sementara tangan kanan dibiarkan bebas.Sambil menengok ke kiri dan kanan, telapak tangan kiri "meremas-remas" bahu. Tarik napas pada saat kepala menghadap lurus ke depan, lalu buang napas ketika kepala ke samping. Ulangi untuk tangan lainnya. Lakukan latihan sebanyak 10 kali.Manfaat : mengkoordinasikan pendengaran, penglihatan dan gerakan tubuh; meningkatkan konsentrasi dan sebagainya.

Abjad 8Alfabet yang dibuat berdasarkan 8 tidur ini dapat dilakukan anak dengan dua tangan (jarinya "dikunci") bersama di udara dan di papan tulis agar otot-otot besar di tangan, bahudan dada diaktifkan. Kemudian, 8 tiudr digambarkan lebih kecil di kertas atau buku tulis dan diikutinya dengan alat tulis. Tulislah 8 tidur beberapa kali, lalu sambunglah dengan satu huruf pilihan, kemudian diteruskan lagi dengan beberapa gerakan 8 tidur.Manfaat : mengaktifkan kedua belahan otak, menunjang koordinasi tangan-mata, dapat membedakan dan menghafal symbol dan huruf, dan sebagainya.

� Dimensi pemusatan

Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberang garis pemisah antara tubuh bagian bawah dan atas sesuai dengan fungsi-fungsi otak bagian bawah dan atas, yaitu sistem limbik. Apa yang dipelajari harus dapat dihubungkan dengan perasaan dan memberi arti. Bila kerja sama antar- otak besar dan sistem limbik terganggu, si kecil sulit merasakan emosi atau mengekspresikannya, cenderung bertingkah laku "berjuang atau melarikan diri" serta dapat mengalami ketakutan yang berlebihan. Dalam keadaan stres, tegangan listrik berkurang di otak besar, sehingga fungsinya pun terganggu.

Tubuh manusia adalah satu sistem listrik yang sangat kompleks. Semua kesan dan masukan melalui mata, telinga dan gerakan diubah ke dalam sinyal listrik dan diteruskan melalui serabut saraf ke otak. Sebaliknya, otak mengirim sinyal listrik lainnya untuk memerintah cara bereaksi pada sistem penglihatan, pendengaran dan otot-otot. Dengan gerakan untuk meningkatkan energi dan minum air, banyak energi elektromagnetis menjadi lancar sehingga komunikasi antar-otak dan badan terjamin.

Ciri khas jika otak bagian atas dan bawah kurang bekerja sama adalah bila bagian atas yang terhambat. Misalnya saja, anak bicara dan bertindak pelan, kurang fleksibel, sulit melompat, kurang berkonsentrasi, kurang terorganisasi, penakut, kurang percaya diri, ragu-ragu, sulit dalam hubungan sosial dan di sekolah. Bila bagian

Page 6: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

bawah yang terhambat menyebabkan cepat hilang keseimbangan, mengabaikan perasaan atau menilainya negatif, bicara dan bertindak terlalu cepat, serta ingin mendiskusikan segala hal.

Beberapa Penerapan Senam OtakTujuan Kegiatan GerakanMembaca Membaca lancar Gerakan Silang, 8 Tidur, Saklar OtakBerpikir Mengeja abjadMenghitung dan matematikaMenghitung baris atau kolom dengan mata Pasang Telinga, Gajah, Burng HantuGajah, Burung HantuTombol Bumi, Tombol Keseimbangan, Tombol Angkasa.Menulis Huruf balok, huruf miring, menulis indah dan menggambar 8 Tidur, Abjad 8Belajar Sendiri Menghafal dan mengingat kembaliMengerjakan soal (tes) Gerakan Silang, Titik Positif, Tombol KeseimbanganMinum air, Tombol Bumi, Hook Ups, 8 Tidur, Tombol Angkasa, Gerakan Silang

Contoh gerakan untuk dimensi ini adalah Tombol Bumi, Tombol Keseimbangan, Tombol Angkasa, Pasang Telinga, Titik Positif, dan lain�lain.

Tombol BumiLetakkan dua jari tangan kanan di tengah dagu, sementara telapak tangan kiri di daerah pusat (perut). Jari-jari telapak tangan kiri menunjuk ke bawah (lantai). Gerakan mata dari bawah (lantai) ke atas (langit-langit), lalu kembali ke bawah sambil melakukan napas dalam, yaitu menarik napas dalam-dalam, dan membuangnya secara perlahan. Lakukan selama 1 menit atau sekitar 4-6 kali napas dalam. Ulangi gerakan untuk tangan lainnya.Manfaat : melatih mata untuk melihat benda jauh-dekat, meningkatkan koordinasi tubuh, dan lainnya. Tombol KeseimbanganSentuhlah tombol keseimbangan yang terletak di belakang telinga kiri di perbatasan rambut (bawah tulang tengkorak) dengan beberapa jari tangan kiri. Sementara itu, letakkan telapak tangan di daerah pusat. Posisi kepala tetap lurus ke depan. Setelah 30 detik, lakukan untuk tangan satunya lagi. Ulangi gerakan hingga beberapa kali.Manfaat : meningkatkan konsentrasi, membuat si kecil lebih siap menerima pelajaran. Titik PositifSentuhlah dia titik dahi, kira-kira di antara perbatasan rambut dan alis. Lakukan selama 30-60 detik.Manfaat : menenangkan pikiran dan lain-lain.

Indita IndrianaBahan : Pelatihan Brain Gym oleh Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jurusan Perkembangan, Juni 2001.Konsultasi Ilmiah : dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO, Kedokteran Olahraga- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Pengarah gaya : Rusmalia B. Salman & Esthi Nimita Lubis.Foto : Insan Arryaman & Dachri M.S.Lokasi : The Residences at Puri Casablanca.----------------------------------------------------------------------

Page 7: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Dari Tabloid NakitaSENAM OTAK MEMBUAT ANAK SEGAR DAN PINTAR

Untuk mengoptimalkan belahan otak kanan dan kiri anak ternyata tak sulit, lo. Ajarkan saja si kecil senam otak. Setiap manusia memiliki bermilyar-milyar sel di dalam otaknya. Sayangnya sel-sel tersebut tidak berfungsi secara optimal. Dengan bahasa lain, manusia baru menggunakan beberapa persen saja kemampuan otaknya. Sayang, kan? Karena itulah, penting sekali melatih kemampuan otak kita. Menurut Frieda Mangunsong, S.Psi, M.Ed, latihannya tak sulit. "Lakukan senam otak secara rutin, setiap hari minimal 1-3 kali." Senam otak atau lebih dikenal dengan brain gym, papar psikolog dari Fak. Psikologi Universitas Indonesia ini, sebenarnya adalah sentuhan dan gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak secara optimal. Selain bisa lebih mengaktifkan kemampuan otak kanan dan kiri, ternyata senam otak juga bisa membuat jembatan antara otak kanan dan kiri, sehingga kerja sama antara belahan otak kanan dan kiri pun bisa terjalin. Senam ini bisa dilakukan untuk anak yang sudah mampu mengkoordinasikan motorik kasar. Hanya saja pada anak batita tak perlu di-push untuk melakukan gerakan sempurna, cukup dikenalkan saja. Sementara anak usia 4-5 tahun sudah bisa diajak melakukan gerakan-gerakan ini nyaris mendekati sempurna. PAS UNTUK PENDERITA AUTIS Biasanya, tutur Frieda, ciri orang yang kemampuan otaknya optimal, orangnya sangat luwes. "Sekalipun dia seorang ahli matematika, misalnya, namun tidak bersikap kaku. Selain itu, hidupnya akan lebih harmonis, seimbang, penyakit berkurang, dan selalu rileks atau tidak tegang." Pun orang tersebut tidak hanya memiliki satu kebisaan, tapi banyak. Sekalipun dia seorang yang selalu di belakang meja, misalnya, dia juga bisa melakukan kegiatan di lapangan dan punya keterampilan yang lain, yang tidak ada hubungannya dengan keahlian utamanya. Malah, menurut Frieda, orang yang rutin melakukan brain gym sekurang-kurangnya 10-15 menit setiap hari, hidupnya tidak akan pernah stres. "Meski sedang dalam keruwetan, dia tetap bisa menikmati dan melakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Misalnya, berdansa, bernyanyi, membaca." Nah, karena bisa dilakukan untuk segala usia, terang Frieda, tak ada salahnya kita mengajarkan senam ini pada si kecil. Bahkan kalau diajarkan sedini mungkin, kemampuan otak anak akan lebih baik dan ia bisa lebih mudah menerima pembelajaran-pembelajaran dan sesuatu yang baru dengan baik. "Untuk anak yang sudah sekolah, senam ini membuatnya lebih siap menerima pelajaran yang diajarkan guru di sekolah. Anak pun akan lebih bersemangat dan ceria dalam menjalani hari-harinya." Bahkan lewat brain gym, tambah Frieda, stres, agresivitas, dan hiperaktif anak akan jauh berkurang. Manfaatnya pun, menurut Frieda, bisa langsung dirasakan anak saat itu juga, usai ia melakukan brain gym. "Yang bisa kita lihat, anak lebih segar. Ia juga akan merasa lebih mudah berkonsentrasi dan menerima masukan atau ilmu." Kenapa bisa begitu? "Karena yang dilatih atau yang digerakkan dalam senam otak ini adalah otot-otot kecil yang melindungi syaraf-syaraf." Senam ini pun bisa dilakukan anak-anak autis, down syndrome, dan yang mengalami kesukaran belajar. "Bahkan akan sangat membantu mereka mengembangkan potensi yang dimilikinya." Dan semua anak, baik yang normal maupun yang autis, pasti akan suka dengan senam ini karena sifatnya yang santai, tanpa paksaan, serta fun. "Bahkan, sambil bermain pun bisa dilakukan." MINUM AIR PUTIH Tapi, saran Frieda, sebelum bersenam, anak harus minum air putih yang cukup. "Sebab tanpa air, semua fungsi anak berhenti. Karena airlah yang membawa semua udara dan energi ke otak. Itu sebabnya, jika malas minum, otak kita jadi kering." Jadi, sarannya, sebelum melakukan senam, cek dulu, apakah si kecil

Page 8: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

sudah cukup minum air putih. Caranya, minta ia mengangkat tangan kanan atau kiri ke samping, sejajar dengan pundak. Kemudian suruh anak gerakkan tangannya naik-turun, kemudian diam, sejajar dengan pundak. Lalu kita tekan perlahan (foto 1). "Kalau tangan anak ikut turun saat kita tekan dan kembalinya pun lama, berarti anak masih kurang minum." Barulah setelah anak cukup minum, senam otak bisa dilakukan. * Buka Saklar. Taruh jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri di bawah tulang selangka, tepatnya di daerah yang banyak lemaknya (titik sentral). Gerak-gerakkan perlahan. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pusar, usap perlahan. Lakukan gerakan sambil mengambil nafas dan posisikan lidah di langit-langit (foto 2). Hembuskan perlahan. Lakukan serileks mungkin. Setelah merasa cukup, pindahkan tangan kanan ke ekor, usap-usap perlahan (foto 3). * Gerakkan Angka 8 Tidur. Angkat tangan kanan, acungkan jempol (foto 4). Lalu minta anak membuat angka 8 tidur dengan tangannya itu. Arahkan mata ke ibu jari, ikuti setiap gerakkan ibu jari. Kepala tidak boleh ikut bergerak (foto 5). Lakukan 4 kali. Ganti tangan sebelahnya, lakukan gerakan yang sama sebanyak 4 kali. * Penyatuan. Julurkan tangan ke depan, satukan kedua belah telapak tangan kanan dan kiri, jari saling bersilangan (foto 6). Suruh anak menggerakkan tangannya membentuk angka 8 tidur, mata tetap mengikuti gerakkan ibu jari. Kepala tak boleh bergerak (foto 7). Lakukan sebanyak 4 kali putaran. * Burung Mahoni. Letakkan telapak tangan kanan di pundak kiri sambil memijat-mijat, arahkan muka ke kanan sambil mengambil dan menghembuskan nafas perlahan-lahan (foto 8). Lalu menghadap kedepan sambil menarik nafas. Ulangi sebanyak 4 kali. Ganti tangan lakukan hal yang sama. * Hook-Up. Silangkan kaki, yaitu posisi kaki kanan di depan kaki kiri. Lalu silangkan kedua tangan, tangan kanan berada di atas tangan kiri dan satukan telapak tangan dengan jari saling bersilangan (foto 9). Putar ke arah dalam. Letakkan di dada. Rileks (foto 10)(foto 11). Lakukan gerakan ini secara bergantian. * Penyatuan. Sikap sempurna, suruh anak menggerakkan tangan ke belakang lalu dilanjutkan ke depan. Tempelkan ujung jari tangan kanan dan tangan kiri hingga merasa kesemutan (foto 12), lakukan dengan rileks. Menurut Frieda, gerakan senam ini harus berurutan, tak boleh loncat-loncat. Selain gerakan itu, bila ingin anak lebih bisa berkonsentrasi dan tidak mengantuk di kelas, bisa diajarkan melalui senam juga. Caranya, ajarkan anak untuk bisa memijit dengan lembut pinggiran daun telinganya (foto 13). Gazali Solahuddin.Foto:Dint's(nakita) Gerakan Senam Otak----------------------------------------------------------------------

Page 9: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Dari Tabloid NakitaOTAK BAYI JUGA PERLU SENAM, LO!

Gerakan senamnya sederhana dan tak memerlukan banyak waktu. Hasilnya? Membuat fungsi otak bayi jadi optimal! Ih, enggak kebayang deh, masak sih otak bisa diajak senam? Yang dimaksud senam di sini adalah melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dipercaya dapat memberikan dampak bagi perkembangan dan pertumbuhan otak yang optimal. Seperti diketahui, organ otak ibarat hard disk dalam komputer. Ia merupakan sentra pengatur seluruh organ tubuh. Jadi agar kinerja otak selalu tokcer, diperlukan stimulasi tepat dan berkesinam-bungan sejak bayi. Salah satu caranya dengan melakukan senam otak (brain gym). Seperti sudah diketahui, otak terbagi menjadi dua bagian. Yaitu otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berkaitan dengan kreativitas, intuisi, seni. Sementara, otak kiri lebih pada daya analisa, berpikir logis/rasional. Nah, tujuan senam otak, seperti dijelaskan Dra. Frieda Mangunsong, M.Ed., dari Departemen Psikologi Pendidikan, Fakultas Psikologi UI, adalah menjembatani aktivitas otak belahan kanan dan kiri sehingga terjalin kerja sama diantara keduanya. Kalau kinerja kedua belahan otak bisa seimbang, diharapkan kemampuannya jadi optimal. Coba bayangkan, bagaimana jadinya kalau masing-masing belahan otak berkembang "sendiri-sendiri", tentunya tidak akan terjadi keselarasan. "Kalau otak berjalan sendiri-sendiri bisa tidak sinkron. Ibaratnya, saat anak bahagia, ekspresi yang dimunculkannya malah bersedih." Ketidakselarasan kerja otak juga akan mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajarnya kelak di sekolah. BANYAK MANFAATJadi, yuk ajak si kecil bersenam otak. Menurut Frieda saat si kecil berusia 3 bulan, ia sudah mulai bisa diajak bersenam otak. Pasalnya, otot-otot tubuh si kecil sudah semakin kuat untuk melakukan gerakan-gerakan senam. Banyak keuntungan yang didapat jika bayi senantiasa distimulasi dengan senam otak. Di antaranya: � Bayi akan memiliki kemampuan otak yang optimal. � Dia akan memiliki kepribadian yang baik, relaks dan hi-dupnya terhindar dari stres. � Di masa sekolah mereka akan cepat menyerap berbagai pelajaran dengan baik. Anak pun akan lebih mudah berkonsentrasi, punya daya ingat tinggi, dan tak mengalami kesulitan belajar. � Kelak, anak tumbuh penuh percaya diri dan terhindar dari berbagai masalah seperti disleksia, dispraksia dan sebagainya. Intinya anak akan tumbuh menjadi sosok yang terampil, cerdas dan terarah dengan baik.SENTUHAN DAN GERAKANFrieda mengingatkan agar senam otak dilakukan dengan suasana yang gembira dan menyenangkan. Jika memungkinkan, iringi dengan lagu-lagu klasik yang kalem atau lagu berirama lembut. Waktu yang dibutuhkan sekitar lima menit dengan frekuensi tiga kali setiap hari. Berikut ini sentuhan dan gerakan senam otak untuk bayi seperti dipaparkan Frieda:1. Sentuhan pada Dahi Lakukan sentuhan dan elusan lembut dengan jari jemari di dahi bayi (di atas kedua matanya). Usap ke arah kiri-kanan dan sebaliknya. Sentuhan ini dapat mengalirkan darah dari hipotalamus (bagian otak yang berfungsi sebagai pusat integrasi), menuju otak bagian depan. * Tujuan: � Membuat bayi tenang dan tidak takut ataupun tegang. � Mengaktifkan otak depan sehingga kemampuan berpikir logis dan kreatif meningkat 2. Sentuhan pada Pipi Lakukan sentuhan dan elusan lembut di pipi kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya di sekitar wilayah geraham atas dan bawah. Otot di dekat geraham atas berfungsi membuka mulut/menguap. Sedangkan, otot di dekat geraham bawah berfungsi menutup mulut. * Tujuan: - Saat menguap terjadi refleks pernapasan sehingga meningkatkan oksigen ke otak. - Elusan di sekitar persendian rahang akan melemaskan otot-otot di bagian pipi dan membantu menyeimbangkan tulang tengkorak dan menghilangkan ketegangan di bagian kepala dan rahang. - Mengaktifkan otot untuk bersuara dan mengunyah. - Mengasah kemampuan penglihatan, perhatian dan konsentrasi. 3. Sentuhan pada Telinga Lakukan sentuhan dan usapan lembut di bagian

Page 10: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

pinggir daun telinga kiri dan kanan secara bergantian. Di bagian ini terdapat banyak saraf-saraf yang halus. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk melakukan usapan mulai dari ujung atas daun telinga, turun sepanjang lengkungan telinga dan berakhir di bagian cuping telinga. Lalu, lakukan pula mulai dari bawah (cuping telinga). * Tujuan: - Mengasah sensitivitas telinga untuk mendengar sehingga kemampuan pendengarannya makin tajam. - Mengasah kemampuan/keterampilan bicara dan mengeja. - Meningkatkan daya konsentrasi dan daya tangkap. - Menghilangkan stres penglihatan dan ketegangan pada tulang kepala. - Mengaktifkan formatio reticularis, yaitu kemampuan menyaring suara yang mengganggu. 4. Sentuhan pada Lekukan di Belakang Telinga Lakukan sentuhan dan elusan yang lembut pada bagian belakang telinga kiri dan kanan secara bergantian. Tepatnya di lekukan yang terdapat di batas rambut antara tengkorak dan tengkuk. * Tujuan: � Mengasah keseimbangan tubuh. � Memfungsikan secara optimal jaringan saraf antara otak dan tubuh. � Memulihkan otot tengkuk yang lemah atau tegang.� Meningkatkan kemampuan konsentrasi, perhatian dan fokus penglihatan. � Gerakan rahang dan tengkorak jadi relaks. 5. Sentuhan pada Bahu Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian otot bahu kiri dan kanan secara bergantian. Gerakkan juga kepala secara perlahan-lahan ke kiri dan kanan dengan posisi dagu tetap. * Tujuan: - Otot leher, tengkuk, dan bahu relaks serta tidak kaku. - Mengasah keseimbangan otot leher dan otot tengkuk, rahang dan bahu. - Menghindari kebiasaan memiringkan kepala. - Mengasah kemampuan gerakan kepala ke kiri dan kanan. - Mengasah pendengaran dan penglihatan. - Mengurangi kebiasaan juling dan membelalakkan mata. - Meningkatkan fokus perhatian, konsentrasi, dan daya ingat. 6. Sentuhan pada Dada dan Pusar Lakukan sentuhan dan elusan lembut di bagian dada dengan salah satu tangan, tepatnya di bagian sisi kiri dan kanan tulang tengah (sternum). Sedangkan salah satu tangan lainnya mengelus pusar. * Tujuan: - Meningkatkan/menstimulasi aliran darah yang menghantarkan oksigen ke otak. - Mengasah koordinasi dan keseimbangan tubuh bagian kiri dan kanan. 7. Gerakan Mengaktifkan Tangan Pandulah salah satu tangan anak untuk direntangkan lurus ke atas agar sekat rongga dada terbuka lebih lebar. Lakukan secara bergantian dengan tangan yang satunya lagi. Kemudian, rentangkan tangan dengan arah berbeda yaitu lurus ke depan. Selanjutnya, tangan diluruskan di sisi pinggul. * Tujuan: - Memperkuat otot-otot dada dan bahu. - Mengaktifkan otot-otot untuk gerakan motorik kasar dan halus. - Untuk relaksasi dan melancarkan pernapasan. - Melatih koordinasi mata dan tangan. 8. Gerakan Angka 8 Tidur Posisi bayi telentang. Badan diluruskan. Tuntun tangannya dan gerakkan ke arah kiri dan kanan membentuk angka delapan. Lakukan secara bertahap dan bergantian tangan kiri dan kanan sebanyak 3-4 kali. * Tujuan: - Meningkatkan koordinasi otot mata dan mengaktifkan gerakan mata kanan dan kiri. - Meningkatkan kemampuan melihat lebih jauh ke sisi kiri atau kanan. - Mengurangi ketegangan mata. - Pengenalan simbol dan pengenalan perbedaan sisi kiri dan kanan. - Mengasah daya konsentrasi, perhatian, koordinasi dan keseimbangan. 9. Gerakan Menyilang Lakukan gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan bersamaan dengan kaki kiri. Atau sebaliknya, tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan. Gerakan dilakukan ke depan dan usahakan melewati garis tengah badan. Lakukan secara perlahan jangan dipaksa. Supaya suasananya relaks, iringi dengan alunan musik klasik atau nyanyian yang lembut. * Tujuan: - Mengaktifkan hubungan kedua sisi otak, indera perabaan, pendengaran, penglihatan dan konsentrasi. - Mengaktifkan gerakan mata dari kiri ke kanan atau sebaliknya. - Meningkatkan koordinasi organ tubuh bagian kiri dan kanan. Hilman Hilmansyah. Foto: Ferdi/nakita----------------------------------------------------------------------

Page 11: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

7 Cara Menyegarkan Otak---------------------------------Otak adalah piranti paling vital dalam tubuh. Cacat sedikit saja, atau 'tak bugar' bisa jadi pasokan ingatan akan terhambat, stroke, atau bahkan meninggal. Otak memang sangat kuat, tapi juga rentan. Oleh karena itu, perlu kiat cermat untuk terus membugarkannya.

Caranya :Pertama, jaga makanan atau diet. Makanan yang asal-asalan bisa membuat tubuh rusak. Hindari kegemukan karena bisa menyebabkan munculnya penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lainnya.

Kedua, hindari minum alkohol dan mengonsumsi narkoba karena bisa meracuni bisa otak.

Ketiga, waspadalah bila memasak menggunakan panci, ketel, atau pembungkus alumunium foil karena alumunium yang berlebih dalam darah bisa menurunkan daya ingat. Selain alumunium, zat besi dan silikon juga bisa meracuni otak.

Keempat, berolahragalah secara teratur. Kalau tidak memungkinkan, minimal lakukan jalan kaki setiap hari selama 30 menit. Usahakan untuk latihan pernapasan dan melakukan senam otak.

Kelima, jauhi tempat-tempat yang berpolutan tinggi karena CO (karbonmonoksida) yang terkandung dalam asap mobil bisa meracuni otak.

Keenam, asah otak, misalnya dengan main catur, kartu, mengisi teka-teki silang, mempelajari sesuatu dan mempraktekkannya.

Ketujuh, tanggulangi stres dengan baik. Bisa dengan rileksasi, meditasi atau menggeluti hobi.----------------------------------------------------------------------

Page 12: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Senam OTAK untuk Merangsang Kecerdasan Bayi Oleh Kompas Cyber Media

SELAIN faktor genetik, kecerdasan seorang bayi atau anak juga tergantung pada faktor lingkungan. Di antaranya, nutrisi yang baik, imunisasi, dan stimulasi atau rangsangan.

Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu diharapkan perkembangan fisik, mental, dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya.

PENELITIAN membuktikan bahwa pengalaman dan rangsangan yang diterima pada tahun pertama kehidupan akan berpengaruh pada perkembangan dan fungsi otaknya di kemudian hari.

Kartini Sapardjiman, Ketua Senam Otak Indonesia, mengatakan, kecerdasan bayi juga bisa dioptimalkan dengan senam otak. Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan. Diharapkan, potensi kedua belahan otak akan seimbang sehingga kecerdasan anak pun menjadi maksimal.

"Selama ini banyak orang hanya menggunakan otak kirinya saja sehingga potensi otak kanannya tidak dimanfaatkan secara maksimal," kata Kartini, dalam seminar "Senam Otak Ibu Hamil dan Bayi Merangsang Potensi Otak Sejak Dini" yang diselenggarakan atas kerja sama Klub Brain Gym Omni Medical Center (OMC) Kelapa Gading dan RS OMC Pulomas, Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, ahli anak RS Omni Medical Center, dr Caroline Mulawi, mengatakan, stimulasi pada bayi bisa dilakukan sejak bayi dalam kandungan, yaitu sejak usia kehamilan tiga bulan.

"Stimulasi bisa berupa suara dan taktil (rabaan). Dari beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat stimulasi ketika dalam kandungan memiliki tingkat inteligensia lebih tinggi 14 poin daripada yang tidak mendapatkan stimulasi," kata Caroline.

Stimulasi harus dilakukan tiap hari pada setiap kesempatan berinteraksi dengan bayi, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, bahkan menjelang tidur. Stimulasi harus dilakukan dalam suasana aman, nyaman, menyenangkan, penuh kasih sayang, dan gembira.

Pada prinsipnya, semua ucapan, sikap, dan perbuatan ibu atau pengasuh yang berulang-ulang akan terekam dalam otak bayi sehingga akan berisiko ditiru oleh bayi. Apa yang bayi lihat, dengar, atau rasakan akan menjadi pengalaman baru bagi bayi sehingga dia akan mencoba melakukannya sendiri.

SEJAK tahun 2001 sudah ditemukan senam otak yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan potensi otak. Otak terbagi menjadi dua, otak belahan kanan dan otak belahan kiri. Otak kanan berfungsi untuk intuitif, merasakan, bermusik, menari, kreatif, melihat keseluruhan, dan ekspresi badan. Sedangkan otak belahan kiri bertugas untuk berpikir logis dan rasional, menganalisa, bicara, berorientasi pada waktu, dan hal-hal rinci.

Senam otak dengan metode latihan Edu-K atau pelatihan dan kinesis (gerakan) akan menggunakan seluruh otak melalui pembaruan pola gerakan tertentu untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat.

Page 13: Senam Bayi Dari Majalah Ayahbunda Tabloid Nakita Dan Kompas Cyber Media

Senam otak ini bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakkan anggota badan secara menyilang dengan perantara mainan. Bisa berbentuk robot, boneka, bola, balon, atau apa saja yang sesuai dengan usia anak. Hal yang penting, gerakan yang dilakukan anak melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan tubuh bagian kiri.

Kemampuan belajar paling tinggi tercapai jika dua belah otak, dua mata, dan dua telinga aktif serta bisa bekerja sama dengan baik. Selain itu, gerak badan juga terkoordinasi dan seimbang. Pertemuan gerakan yang menyilang ini merupakan pusat dari senam otak.

Senam otak dilakukan melalui tiga dimensi, yakni lateralitas komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan. Lateralitas komunikasi (dimensi kiri-kanan) bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan belajar. Gerakannya menyangkut mendengar, melihat, menulis, bergerak, dan sikap positif. Gerakan-gerakan itu menyerap kemampuan komunikasi yang lebih cepat.

Misalnya, bola digerakkan ke kiri ke kanan di depan bayi, atau bayi memegang mainan lalu digerakkan ke kiri ke kanan. Bisa juga mainan yang berbunyi digerakkan ke kiri ke kanan secara menyilang. Bertepuk-tepuk tangan juga melatih pendengaran bayi. Bayi memegang jari kita lalu digerakkan ke kiri ke kanan, atau membentuk angka delapan tidur. Apa pun gerakannya asal berdimensi ke kiri ke kanan.

Pemfokusan pemahaman (dimensi muka-belakang) bermanfaat membantu kesiapan dan konsentrasi untuk menerima hal-hal baru dan mengekspresikan apa yang sudah diketahui. Gerakan berupa latihan meregangkan otot menyangkut konsentrasi, pengertian, dan pemahaman. Misalnya dengan melipat lutut dan sikut bayi berulang kali atau mengangkat tangan ke atas lalu digerakkan ke muka ke belakang.

Pemusatan pengaturan (dimensi atas-bawah) membantu meningkatkan energi yang menyangkut berjalan, mengorganisasi, tes atau ujian. Hal ini bermanfaat untuk membantu seluruh potensi dan keterampilan yang dimiliki serta mengontrol emosi, seperti menggerakkan kepala ke atas ke bawah, mengangkat beban ringan atau benda lainnya, kemudian digerakkan ke atas ke bawah. (ARN)----------------------------------------------------------------------

Demikian Rangkumannya, bagi yang menginginkan artikel + panduan gerakan, bisa melalui japri.

WassalamNovianingrum