senam asma.docx
TRANSCRIPT
PRE PLANNING
TERAPI MODALITAS SENAM ASMA
DISUSUN OLEH :
1 Herni Purbasari (P17420213013)
2 Mochammad Arif D.S. (P17420213016)
3 Putri Arisetya Ningsih (P17420213022)
4 Ranitasari (P17420213024)
5 Rohmah Itsnawati (P17420213030)
SEMESTER VI
KELOMPOK V/ III A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATANPURWOKERTO
2016
PRE PLANNING
TERAPI MODALITAS SENAM ASMA
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Asma adalah penyakit pernapasan dengan karakteristik dari gen dan
lingkungan dan merupakan faktor utama dalam meningkatkan atau
menurunkan produktivitas sehingga mempengaruhi pertumbuhan sebagai
kemakmuran tingkat sosial keluarga.
Asma adalah suatu penyakit jalan nafas obstruktif intermitten,
reversible, bahwa trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif
terhadap stimuli tertentu.Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan
nafas yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi.Penyakit ini diderita
oleh orang-orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap senyawa tertentu,
sehingga dapat menimbulkan reaksi alergi yang timbul sebagai serangan asma
ditandai oleh terdapatnya kesulitan bernapas (sesak nafas) terutama pada saat
ekspirasi.
Penderita asma atau orang-orang akan memiliki masalah pernapasan,
kegiatan harian, kegiatan produktif dan rekreasi. Masalah pernapasan
biasanya dapat disembuhkan, tapi postur penderita asma orang akan berubah
dan kemudian adalah spasme otot pernapasan, akan menyebabkan sistem
yang salah respirasi. Situasi ini akan cenderung panik setiap kali penderita
serangan asma. Ini dapat solued dengan memiliki rehabilitasi medis, latihan
teraphi yang biasanya disebut asma senam (pra dan pasca) dan frekuensi
relaps dari asma.
Dewasa ini terjadi peningkatan jumlah penderita asma di negara
berkembang termasuk Indonesia saat ini membutuhkan penanganan yang
serius. Data dari medical record Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro
menunjukkan bahwa jumlah penderita asma bronkial pada tahun 2007 masuk
dalam 10 besar penyakit yang ada di ruang Penyakit Dalam yaitu mencapai
148 orang (8,26%). Sedangkan pada tahun 2008 penderita asma bronkial
tidak masuk dalam 10 besar.Asma merupakan penyakit yang dapat
disembuhkan namun dapat kambuh kembali. Tidak hanya dengan obat-
obatan, namun juga diperlukan suatu kegiatan untuk mengurangi resiko
kambuhnya Asma tersebut, salah satunya adalah dengan Senam asma.
Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi
penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan
kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas. Senam asma
dilakukan dengan gerakan-gerakan dengan posisi tubuh berdiri dan
mengoptimalkan gerakan tangan dan kaki yang divariasikan dengan gerakan
kepala. Senam asma biasanya dilakukan 3-4 kali dalam seminggu sekitar 30
menit. Senam asma akan memberikan hasil setidaknya setelah 6-8 minggu.
Hasil Pengkajian pada Kelurahan Mersi RW 5 pada tanggal 5 – 10
Januari 2016, menunjukan data terdapat 30 Lansia di RW 5, 5 diantaranya
memiliki riwayat penyakit Asma dan belum mengetahui tentang Senam
Asma. Dari hasil pengkajian tersebut, maka Kegiatan Terapi Modalitas
Senam Asma sangatlah diperlukan pada para Lansia di RW 5 tersebut.
B. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : Terapi Modalitas Senam Asma
Tema Kegiatan : “Sehat Dimasa Tua dengan Berolahraga”
C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan Kegiatan senam asma pada lansia, diharapkan para
lansia di wilayah mersi dapat mencegah terjadinya seranagan Asma atau
sesak nafas dengan teknik rekreasi senam asma dan menerapkannya
sehingga dapat meningkatkan kesehatan.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluahan selama 1 x 30 menit diharapkan klien
mampu untuk :
a. Mengetahui Pengertian Senam Asma
b. Mengetahui manfaat dari senam asma
c. Mengetahui Tujuan dari Senam Asma
d. Mendemonstrasikan Senam Asma
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Sasaran Kegiatan
Para Lansia di kelurahan Merci kecamatan Purwoketo Timur RW 5 yang
berjumlah 5 orang.
2. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi senam asma dan Role play
3. Media dan Alat
a. Video
b. LCD
c. Laptop
d. Speaker
4. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan senam lansia dilakukan pada tanggal 13 Januari
2016 pada pukul 09.00 WIB di balai desa Kelurahan Mersi Purwokerto
Timur.
5. Susunan Kegaiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan Terapi
Modalitas senam Asma
Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan pengertian, - Memperhatikan
manfaat,Tujuan, dan
langkah –langkah senam
Asma
Mendemonstrasikan
Senam Asma
Mengikuti setiap
instruksi Leader
3. 10 menit Evaluasi :
Mengevaluasi hasil kegiatan
dengan menanyakan kepada
peserta tentang materi yang
telah diberikan,
- Menjawab
pertanyaan
4. 2 menit Terminasi :
Menutupkegiatan penyuluhan
Mendengarkan
6. Rencana Anggaran
Rencana Anggaran
Pemasukan
Kas kelompok Rp. 30.000,00
Pengeluaran
Kesekretariatan
Air Mineral
Rp. 10.000,00
Rp. 20.000,00
Sisa Saldo Rp. 30.000,00
7. Pengorganisasian
a. Leader : Herni Purbasari
Tugas :
1) Mampu memimpin senam asma dengan baik dan tertib
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
3) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co Leader : Putri Arisetya Ningsih
Tugas :
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
lansia
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan senam asma sebelum
kegiatan dimulai
c. Fasilitator: Mochammad Arif D.S, Ranitasari
Tugas :
1) Memfasilitasi lansia yang kurang aktif
2) Berperan sebagai model bagi lansia selama kegiatan
d. Observer : Rohmah Itsnawati
Tugas :
1) Mengamati jalannya kegiatan dari awal sampai akhir dan
melakukan pencatatan terhadap hasil pemantauan dalam bentuk
laporan
2) Catat perilaku verbal dan non verbal lansia selama kegiatan
berlangsung.
8. Setting Tempat
Keterangan:
: Leader : Fasilitator
: Co Leader : Observer
: Peserta
E. EVALUASI
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 5 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 coleader, 2
fasilitator dan 1 observer
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
c. Peralatan senam berfungsi dengan baik
d. Tidak ada kesulitan memilih lansia yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik lansia untuk melakukan senam asma.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan terapi modalitas senam asma dengan
jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri ditengah-tengah lansia.
c. Observer menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk
dapat mengawasi jalannya senam.
d. 80% lansia yang mengikuti kegiatan senam asma dan dapat
mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Output
Presentasi jumlah lansia yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
a. 90% dari jumlah lansia mampu mengetahui apa itu senam asma
dengan benar.
b. 90% dari jumlah lansia mampu mengetahui manfaat yang di peroleh
dari senam asma.
c. 90% dari jumlah lansia mampu mengetahui tujuan dari senam asma
dengan benar.
d. 90% dari jumlah lansia mampu menyebutkan 3 dari beberapa
gerakkan senam asma dengan benar.
e. 50% dari jumlah lansia mau mengemukakan pendapat tentang senam
asma yang dilakukan