seminar farmasi

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kulit merupakan bagian terluar yang menutupi tubuh dan memiliki fungsi pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui beberapa mekanisme biologis seperti pembentukan lapisan tanduk, pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet matahari. Kulit wajah yang sehat identik dengan kulit wajah yang mulus dan terbebas dari masalah-masalah kulit seperti jerawat (Rahardja, 2006). Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada wajah, baik remaja maupun dewasa. Jerawat terjadi karena adanya peradangan yang disertai sumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit. Untuk mengatasi jerawa selain menggunakan obat sintetik juga dengan pengobatan tradisional yang berasal dari tumbuhan. Salah satu tanaman yang digunakan oleh masyarakat dalam mengatasi jerawat adalah tanaman suruhan. Tanaman ini tumbuh ditempat lembap yang bagi kebanyakan orang dianggap sebagai tanaman liar, juga mengandung senyawa 1

Upload: asashi-unni

Post on 29-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: seminar farmasi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kulit merupakan bagian terluar yang menutupi tubuh dan memiliki

fungsi pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan dari luar.

Fungsi perlindungan ini terjadi melalui beberapa mekanisme biologis seperti

pembentukan lapisan tanduk, pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan

keringat, serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari sinar

ultraviolet matahari. Kulit wajah yang sehat identik dengan kulit wajah yang

mulus dan terbebas dari masalah-masalah kulit seperti jerawat (Rahardja,

2006).

Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering timbul pada wajah, baik

remaja maupun dewasa. Jerawat terjadi karena adanya peradangan yang

disertai sumbatan pada saluran kelenjar minyak dalam kulit. Untuk mengatasi

jerawa selain menggunakan obat sintetik juga dengan pengobatan

tradisional yang berasal dari tumbuhan. Salah satu tanaman yang digunakan

oleh masyarakat dalam mengatasi jerawat adalah tanaman suruhan.

Tanaman ini tumbuh ditempat lembap yang bagi kebanyakan orang

dianggap sebagai tanaman liar, juga mengandung senyawa kimia tanin

yang berkhasiat sebagai anti bakteri (Yekti, 2010).

Dengan diketahuinya senyawa tanin sebagai anti bakteri maka penulis

tertarik untuk melakukan kajian pustaka tentang manfaat tanaman suruhan

sebagai salah satu obat berbahan alami untuk mengobati jerawat.

1.2. Batasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada mekanisme kerja senyawa kimia Tanin

yang terkandung pada tanaman suruhan dalam aktivitasnya mengatasi

jerawat.

1

Page 2: seminar farmasi

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

mekanisme kerja senyawa kimia Tanin sebagai antibakteri dalam mengobati

jerawat.

1.4. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai manfaat tanaman suruhan yang dapat mengatasi

berbagai jenis jerawat.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi

kepustakaan atau studi literatur.

2

Page 3: seminar farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Tanaman

2.1.1. Klasifikasi tanaman

Menurut Anonim1 (2012) dan Gembong (2005), klasifikasi tanaman

suruhan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : angiospermae

Class : dicotyledoneae

Sub class : monochlamydeae

Ordo : piperales

Genus : peperomia

Species: peperomia pellucida L. Kunth

2.1.2. Penamaan

Menurut Hariana(2011), penamaan suruhan sebagai berikut :

a. Nama ilmiah : Peperomia pellucida L. Kunth

b. Nama daerah :Tumpangan air(sumatera), Saladaan(Sunda),

Rangu-rangu(Jawa), Gofu goroho (Ternate)

c. Nama Asing : Ulasiman boto (Filipina), cao hu jiao (Cina)

2.1.3. Deskripsi tanaman

Suruhan bisa ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat yang agak

lembap atau terlindung, seperti di pinggir selokan, sela-sela bebatuan, celah

dinding yang retak, dinding yang curam, dan pekarangan. Tanaman yang

berasal dari Amerika ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai

ketinggian 1.000 meter diatas permukaan laut. (Dalimartha,2006).

3

Page 4: seminar farmasi

Ciri-ciri tanaman

1) Akar : Serabut putih

2) Batang : Tegak, lunak, warna hijau muda

3) Daun : Tunggal, letak berseling, bentur bundar telur melebar

dengan ujung meruncing, tepi rata, panjang 1-3cm, permukaan

atas hijau pucat mengkilap, permukaan bawahnya lebih muda

dan agak kelabu.

4) Bunga : Tersusun dalam rangkaian berbentuk bulir yang

panjangnya 1-6 cm, warnanya hijau.

5) Buah : Bulat, ujung runcing, kecil dengan diameter kurang dari

1mm tersusun seperti buah lada. Berbentuk bujur dan berwarna

hijau ketika muda dan coklat apabila telah

matang(Anonim1,2012).

6) Biji : Bulat, kecil, hitam (Anonim1,2012).

Berikut ini adalah gambar dari tanaman suruhan (Peperomia pellucida L.

Kunth)

Gambar 2.1 Tanaman suruhan

4

Page 5: seminar farmasi

2.1.4. Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman suruhan yaitu alkaloid,

tanin, kalsium oksalat, lemak, dan minyak atsiri (Hariana,2011).

2.1.5. Sifat dan khasiat tanaman

Herba suruhan bersifat pedas dan sejuk. Herba suruhan berkhasiat

untuk abses, bisul, jerawat, radang kulit, luka bakar dan terpukul, penyakit

ginjal, sakit kepala pada penderita demam dan sakit perut (Hariana,2011).

2.1.6. Cara budidaya suruhan

Perbanyakan tanaman dengan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah

antara lain membutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga

kelembapan tanah dan pemupukan, terutama pupuk dasar. Suruhan

menghendaki tempat yang cukup matahari dan sedikit terlindungi

(Anonim2,2011).

2.2. Kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan

memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan

rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme

biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus,

respirasi, pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat,

pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar

ultraviolet matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan terhadap

tekanan dan infeksi dari luar (Tranggono, R.I. dan Latifah, F., 2007).

2.2.1. Struktur Kulit

Menurut Aiache, J.M. dan J. Devissaguet, kulit secara umum dibagi

menjadi 3 bagian, (1993), yaitu:

5

Page 6: seminar farmasi

1. Lapisan epidermis

Lapisan terluar merupakan lapisan yang paling banyak menerima

kontak dari lingkungan luar.

2. Lapisan dermis

Lapisan ini tersusun atas pembuluh darah dan pembuluh getah

bening.

3. Lapisan Hipodermis

Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung syaraf dan lapisan jaringan di

bawah kulit yang berlemak.

2.2.2. Fungsi Biologi Kulit

Fungsi biologi kulit menurut Mitsui, T. (1997), ada 5 fungsi yaitu:

1. Proteksi

Serabut elastis yang terdapat pada dermis serta jaringan lemak

subkutan berfungsi mencegah trauma mekanik langsung terhadap interior

tubuh. Lapisan tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh

dengan cara mencegah masuknya air dari luar tubuh dan mencegah

penguapan air, selain itu juga berfungsi sebagai barrier terhadap racun

dari luar. Mantel asam kulit dapat mencegah pertumbuhan bakteri di kulit.

2. Thermoregulasi

Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan

konstriksi pembuluh kapiler dan melalui perspirasi, yang keduanya

dipengaruhi saraf otonom. Pusat pengatur temperatur tubuh di hipotalamus.

Pada saat temperatur badan menurun terjadi vasokonstriksi, sedangkan pada

saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan

pembuangan panas.

3. Persepsi sensoris

Kulit sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan,

raba, suhu dan nyeri. Beberapa reseptor pada kulit untuk mendeteksi

rangsangan dari luar diantaranya adalah Benda Meissner, Diskus Merkell

6

Page 7: seminar farmasi

dan Korpuskulum Golgi sebagai reseptor raba, Korpuskulum Panici sebagai

reseptor tekanan, Korpuskulum Ruffini dan Benda Krauss sebagai reseptor

suhu dan Nervus End Plate sebagai reseptor nyeri. Rangsangan dari luar

diterima oleh reseptor-reseptor tersebut dan diteruskan ke sistem saraf pusat

selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri.

4. Absorbsi

Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui

dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea dari folikel

rambut. Bahan yang mudah larut dalam lemak lebih mudah diabsorbsi

dibandingkan bahan yang larut air.

5. Fungsi Lain

Kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan

memerah ataupun memucat. Kulit dapat juga mensintesa vitamin D dengan

bantuan sinar ultraviolet

2.3. Jerawat

2.3.1. Pengertian jerawat

Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan produksi

kelenjar minyak (sebaseus gland) sehingga menyebabkan produksi minyak

berlebihan. Keadaan inilah yang memicu terjadinya penyumbatan saluran

folikel rambut dan pori-pori kulit (Yekti,2010).

Jerawat (acne vulgaris) merupakan kelainan kronis akibat

meningkatnya aktivitas kelenjar lemak yang biasanya menghasilkan zat

berminyak yang disebut sebum, pelumas kulit dan rambut. Sebum dan sisa

sel kulit menyumbat pori dan memadat, yang kemudian menjadi bermata

putih, menghitam dan menjadi jerawat. Sekresi sebum yang berlebihan

7

Page 8: seminar farmasi

disebabkan oleh hormon androgen. Penderita jerawat lebih peka pada

hormon ini (Richard,1989).

2.3.2. Jenis jerawat

Menurut Yekti (2010), jerawat digolongkan ke dalam 2 jenis, yaitu tipe

non inflammatory dan tipe inflammatory.

a) Tipe non inflammatory

Tipe non inflammatory adalah tipe jerawat yang tidak

membuat sakit dan tidak bertambah besar. Yang termasuk

kategori ini ada 2 yaitu komedo putih (whiteheads) dan komedo

hitam (blackheads).

Komedo putih dan komedo hitam terjadi akibat pori-pori

yang tersumbat. Pori-pori tersumbat tersebut disebabkan oleh sel-

sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. Jika

komedo itu tertutup maka disebut komedo putih, sedangkan

komedo yang terbuka disebut komedo hitam. Warna hitam yang

terjadi pada komedo hitam bukanlah kotoran tetapi penyumbat

pori-pori yang berubah warna karena teroksidasi udara.

b) Tipe inflammatory

Jerawat tipe inflammatory merupakan jerawat yang sering

menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan bisa terus bertambah

besar. Jerawat ini biasanya berwarna merah. Berbeda dengan

komedo, penyebab jerawat ini tidak hanya karena pori-pori yang

tersumbat, tetapi juga karena infeksi bakteri pada pori-pori yang

tersumbat. Bakteri penyebab jerawat yakni Propionibacterium

acne . Tertutupnya saluran kelenjar sebasea dapat berasal dari

kosmetik, debu dan polusi.

Jenis jerawat ini ada beberapa macam, yakni :

8

Page 9: seminar farmasi

1) Papule

Jenis ini termasuk jerawat sedang. Papule terjadi ketika

dinding folikel rambut mengalami kerusakan sehingga sel darah

putih keluar dan terjadi inflamasi di lapisan dalam kulit. Papule

berbentuk benjolan-benjolan lunak berwarna kemerahan di kulit.

2) Pustule

Pustule terjadi beberapa hari kemudian setelah sel darah

putih keluar ke permukaan kulit. Pustule berbentuk benjolan

kemerahan dengan titik putih atau kuning di tengahnya yang

mengandung sel darah putih.

3) Nodule

Bila folikel pecah di dasarnya maka terjadi benjolan radang

yang besar dan sakit bila disentuh. Nodule biasanya terjadi akibat

rangsangan fragmen rambut yang berlangsung lama.

4) Abses

Kadang pembentukan beberapa papule atau pustule

mengalami pengelompokan dengan membentuk abses yang

berwarna kemerahan, nyeri dan cenderung mengeluarkan bahan

berupa campuran darah, nanah, dan sebum. Pada proses

penyembuhan kelainan ini meninggalkan jaringan parut.

5) Acne konglobata

Acne adalah jenis jerawat yang sangat sulit disembuhkan.

Biasanya menyebar ke seluruh wajah dan tubuh (Yekti,2010).

Sering terdapat di lekukan samping hidung, hidung, rahang dan

leher (anonim3,2009). Kelainan beupa garis linier dengan ukuran

panjang bisa mencapai 10 cm dan mengandung beberapa saluran

sinus atau fistel yang menghubungkan sinus dengan permukaan

kulit. Penyembuhan jerawat jenis ini butuh waktu yang cukup lama

9

Page 10: seminar farmasi

dan dapat kambuh lagi bila mengalami proses inflamasi. Sinus

harus ditangani dengan pembedahan.

2.3.3. Penanggulangan jerawat

Penanggulangan jerawat meliputi usaha untuk mencegah terjadinya

jerawat dan usaha untuk mengobati atau menghilangkan jerawat. Usaha

pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kulit dari

kelebihan minyak, kosmetik, debu, dan polusi lainnya.

Usaha pengobatan jerawat menurut Wasitaatmadja (1997) dapat

dilakukan dengan cara yakni :

a) Terapi non farmakologi

(1) Membersihkan permukaan kulit dengan sabun dan air

(2) Menggosok kulit

(3) Penggunaan zat pembersih yang tidak menyebabkan kering pada

permukaan kulit

b) Terapi farmakologi menurut ISO farmakoterapi 2:

Adapun terapi farmakologi dalam mengatasi akne yaitu dengan

(1) Penggunaan topical

10

Page 11: seminar farmasi

(a) Benzoil peroksida

(b) Tretinoin

(c) Adapalen

(d) Tazaroten

(e) Eitromisin

(f) Kombinasi eritromisin dan tretinoin

(g) Klindamisin

(h) Asam azelat

(i) Asam salisilat

(2) Penggunaan Sistemik

(a) Isotretinoin

(b) Eritromisin

(c) Azitromisin

(d) Tetrasiklin

(e) Doksisiklin

(f) Minosiklin

(g) Klindamisin

(h) Ortho tri cylen

(3) Operasi jerawat

BAB III PEMBAHASAN

Jerawat adalah peradangan kronik pada kelenjar minyak di kulit. Jerawat muncul

karena ketidakseimbangan antara produksi minyak dengan pengeluarannya ke

permukaan kulit. Minyak yang menumpuk, mengeras dan menyumbat permukaan kulit,

kemudian terinfeksi bakteri memicu jerawat.

Ketidakseimbangan produksi minyak dipacu oleh pembentukan hormon

androgen yang berlebih pada usia remaja, sedangkan pada wanita selain hormon

androgen juga dipacu oleh hormon luteinizing yang meningkat saat menjelang

menstruasi (Mitzui,1997).

Kelebihan sekresi dan hiperkeratosis pada infundibulum rambut menyebabkan

terakumulasinya sebum. Sebum yang terakumulasi kemudian menjadi sumber nutrisi

bagi pertumbuhan Propionibacterium acne (flora normal kulit wajah). Bakteri ini

menghasilkan enzim Lipase yang digunakan untuk menguraikan trigliserida pada

11

Page 12: seminar farmasi

sebum menjadi asam lemak bebas, asam lemak ini yang menyebabkan inflamasi dan

akhirnya terbentuk jerawat. Sedangkan, bakteri Staphylococus epidermidis dan

Staphylococcus aureus dapat menimbulkan infeksi sekunder pada pada jerawat

(Anonim4, 2011).

Senyawa yang terkandung dalam tanaman suruhan dan yang berkhasiat dalam

mengobati jerawat yaitu senyawa Tanin. Senyawa Tanin merupakan senyawa metabolit

sekunder pada tumbuhan yang bersifat antibakteri, memiliki kemampuan menyamak

kulit yang dikenal sebagai astringensia . Tanin sebagai antibakteri berpotensi

mengobati jerawat. Mekanisme kerja tanin sebagai antibakteri berhubungan dengan

kemampuan tanin dalam menginaktivasi adhesin sel mikroba (molekul yang menempel

pada sel inang) yang terdapat pada permukaan sel. Tanin yang mempunyai target pada

polipeptida dinding sel akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel (Anonim5,2012).

Tanin dapat merusak membrane sel P. acne, senyawa astringen tanin dapat

menginduksi pembentukan kompleks senyawa ikatan terhadap enzim atau substrat

bakteri P. acne. Kemampuan tanin dalam membunuh bakteri inilah yang dimanfaatkan

dalam pengobatan jerawat. (Anonim6, 2011).

Jika dibandingkan mekanisme kerjanya dengan benzoil peroksida sebagai anti

bakteri P. acne. Bakteri ini tidak dapat hidup di lingkungan aerobik (kaya oksigen).

Benzoil peroksida bekerja dengan cara mengikat oksigen ke dalam pori-pori kulit,

sehingga secara tidak langsung mengurangi populasi P. acne pada kulit. Senyawa ini

juga memiliki kemampuan dalam membersihkan pori-pori, sehingga resiko terjadi

penyumbatan pori-pori semakin kecil (Anonim7,2011).

Menurut Hariana (2011), cara penggunaan tanaman suruhan dalam pengobatan

jerawat yakni ambil dua tanaman suruhan segar lalu dicuci bersih. Kemudian direbus

dengan tiga gelas air hingga tersisa dua gelas, diminum selagi hangat.

12

Page 13: seminar farmasi

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa tanaman suruhan memiliki khasiat mengobati jerawat karena tanaman ini

mengandung tanin yang memiliki aktivitas anti bakteri.

4.2. Saran

Sebagai saran kami, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk :

1. Mengetahui toksisitas tanin dalam herba suruhan terhadap jerawat

2. Pembuatan bentuk sediaan herba suruhan sebagai obat jerawat

13

Page 14: seminar farmasi

14