semester 3 - trematoda.ppt

34
Filum Platyhelminthes Klas Trematoda (cacing daun) Pada umumnya cacing ini bersifat hermafrodit, kecuali cacing Schistosoma Mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut (asetabulum) Spesies yang merupakan parasit pada manusia termasuk subklas Digenea yang hidup sebagai endoparasit Berbagai macam hewan dapat berperan sebagai hospes definitif cacing Trematoda , antara lain ; kucing, anjing, sapi, kambing, babi, tikus, burung, luwak, harimau dan manusia

Upload: dahlia90

Post on 24-Jan-2016

112 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Semester 3 - Trematoda.ppt

Filum Platyhelminthes

• Klas Trematoda (cacing daun)• Pada umumnya cacing ini bersifat hermafrodit, kecuali

cacing Schistosoma• Mempunyai batil isap mulut dan batil isap perut

(asetabulum)• Spesies yang merupakan parasit pada manusia

termasuk subklas Digenea yang hidup sebagai endoparasit

• Berbagai macam hewan dapat berperan sebagai hospes definitif cacing Trematoda , antara lain ; kucing, anjing, sapi, kambing, babi, tikus, burung, luwak, harimau dan manusia

Page 2: Semester 3 - Trematoda.ppt

• Spesies2 penting yang parasit pada manusia antara lain ;

• Clonorchis sinensis (cacing hati Cina) ; manusia, kucing, anjing, beruang kutub dan babi merupakan hospes parasit ini, memiliki 2 hospes perantara , siput air dan ikan (Famili Cyprinidae)

• Cacing dewasa hidup di saluran empedu , kadang2 di saluran pankreas

• Pada stadium lanjut bisa menimbulkan sirosis hati

• Penyakitnya disebut klonorkiasis

Page 3: Semester 3 - Trematoda.ppt

Clonorchis sinensis

Page 4: Semester 3 - Trematoda.ppt

Clonorchis sinensis (kiri ; cacing dewasa, kanan ; telur cacing)

Page 5: Semester 3 - Trematoda.ppt

Clonorchis sinensis

Page 6: Semester 3 - Trematoda.ppt

• Fasciola hepatica ; hospes cacing ini adalah kambing dan sapi, kadang2 dapat ditemukan pada manusia, hospes perantaranya siput air dari marga Lymnaea dan tumbuhan air

• Cacing dewasa berbentuk pipih seperti daun, besarnya sekitar 30 x 13 mm

• Infeksi terjadi dengan makan tumbuhan air yang mengandung larva metaserkaria

• Cacing dewasa hidup di saluran empedu• Penyakitnya disebut fasioliasis

Page 7: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciola hepatica

Page 8: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciola hepatica (cacing dewasa)

Page 9: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciola hepatica (kiri ; telur, kanan ; larva serkaria)

Page 10: Semester 3 - Trematoda.ppt

• Paragonimus westermani ; hospes definitif , selain manusia, juga mamalia peliharaan dan mamalia liar.

• Hospes perantara pertama siput , hospes perantara kedua ketam air tawar

• Cacing dewasa berada dalam paru2 dalam bentuk kista , dapat bermigrasi ke organ2 lain dan menimbulkan abses pada organ tersebut (a.l. hati, limpa, otak , otot , dinding usus)

• Nama penyakitnya paragonimiasis

Page 11: Semester 3 - Trematoda.ppt

Paragonimus westermani

Page 12: Semester 3 - Trematoda.ppt

Paragonimus westermani

Page 13: Semester 3 - Trematoda.ppt

Paragonimus westermani

Page 14: Semester 3 - Trematoda.ppt

Paragonimus westermani

Page 15: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciolopsis buski

• Fasciolopsis buski ; trematoda yang paling besar ukurannya ; panjang 2 – 7,5 cm, lebar 0,8 – 2,0 cm, bentuk agak lonjong dan tebal

• Manusia , babi dan kadang2 anjing merupakan hospes definitif

• Cacing dewasa hidup di dalam usus halus , kadang2 ditemukan dalam lambung atau usus besar

• Hospes perantara pertama sejenis siput air dan hospes perantara kedua tumbuhan air

• Infeksi pada manusia biasanya terjadi dengan tertelannya larva metaserkaria yang terdapat pada tumbuhan air yang dapat dimakan

• Parasit ini ditemukan di RRC , Taiwan, Thailand , Indo Cina dan Indonesia

Page 16: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciolopsis buski

Page 17: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciolopsis buski

Page 18: Semester 3 - Trematoda.ppt

Fasciolopsis buski

Page 19: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma sp

• Pada manusia ditemukan 3 spesies penting ; Schistosoma japonicum , Schistosoma mansoni , Schistosoma haematobium

• Cacing2 ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler darah dan vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau kandung kemih

• Cacing dewasa jantan berukuran 9,5-19,5 x 0,9 mm , betina 16 – 26 mm x 0,3 mm

• Hanya mempunyai satu macam hospes perantara yaitu siput air , tidak terdapat hospes perantara kedua

Page 20: Semester 3 - Trematoda.ppt

Siklus hidup Shcistosoma sp

Page 21: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma japonicum

• Schistosoma japonicum ; hospes definitifnya manusia dan berbagai macam binatang, seperti anjing, kucing, rusa , tikus sawah, sapi, babi rusa dan lain - lain.

• Parasit ini pada manusia menyebabkan “oriental schistosomiasis” atau skistosomiasis japonika atau penyakit Katayama atau penyakit demam keong

• Cacing ini ditemukan di RRC, Jepang, Filipina, Taiwan, Muangthai, Vietnam, Malaysia dan Indonesia

• Di Indonesia hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu di daerah danau Lindu dan lembah Napu

• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,5 cm , betina +/- 1,9 cm, hidupnya di vena mesenterika superior , telur ditemukan di dinding usus halus dan juga di alat2 dalam seperti hati, paru dan otak

• Hospes perantara di danau Lindu dan lembah Napu adalah siput air Oncomelania hupensis lindoensis

Page 22: Semester 3 - Trematoda.ppt

• Kelainan tergantung dari beratnya infeksi• Kelainan yang ditemukan pada stadium 1 adalah

gatal2 (urtikaria) , gejala intoksikasi disertai demam , hepatomegali dan eosinofilia tinggi

• Pada stadium 2 ditemukan pula sindroma disentri• Pada stadium 3 atau stadium menahun

ditemukan sirosis hati dan splenomegali , biasanya penderita menjadi lemah

Page 23: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma japonicum

Page 24: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma japonicum (siklus hidup)

Page 25: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma japonicum ; telur

Page 26: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma mansoni

• Schistosoma mansoni ; hospes definitif adalah manusia , kera baboon dan kera lain dilaporkan sebagai hospes reservoir

• Cacing ini ditemukan di Afrika, Mesir (sungai Nil) dan beberapa negara Arab , Amerika Selatan dan Amerika Tengah

• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,0 cm, betina +/- 1,4 cm

• Hidupnya di vena , kolon dan rektum• Telur ditemukan di alat2 dalam (hati, paru dan otak)• Kelainan dan gejala yang ditimbulkannya kira2 sama

seperti pada S. japonicum , akan tetapi lebih ringan• Pada penyakit ini splenomegali dilaporkan dapat menjadi

berat sekali

Page 27: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma mansoni

Page 28: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma mansoni

Page 29: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma mansoni ; dengan SEM (scanning electron microscope)

Page 30: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma mansoni

Page 31: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma haematobium

• Schistosoma haematobium ; hospes definitif adalah manusia , cacing ini menyebabkan skistosomiasis kandung kemih , kera baboon dan kera lainnya dilaporkan sebagai hospes reservoar

• Cacing ini ditemukan di Afrika, Spanyol dan Lembah sungai Nil dan beberapa negara Arab

• Cacing dewasa jantan berukuran +/- 1,3 cm , betina +/- 2,0 cm , hidupnya di vena panggul kecil, terutama di vena kandung kemih . Telur ditemukan di urin dan alat2 dalam lainnya , juga di alat kelamin dan rektum

• Kelainan terutama ditemukan pada dinding kandung kemih . Gejala yang ditemukan adalah hematuria dan disuria . Sindrom disentri ditemukan bila terjadi kelainan di rektum

Page 32: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma haematobium ; jantan dewasa

Page 33: Semester 3 - Trematoda.ppt

Schistosoma haematobium ; kiri : telur, kanan ; larva serkaria

Page 34: Semester 3 - Trematoda.ppt

Perbandingan ukuran telur beberapa cacing Trematoda