selasa, 8 maret 2011 | media indonesia free trade … · telah melakukan tahap pre-fea- sibility...

1
telah melakukan tahap pre-fea- sibility study (FS). Mengenai regulasi, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan saat ini pemerintah tengah me- nyiapkan perpres khusus terkait pembentukan badan pelaksana JSS. Badan ini akan melakukan studi kelayakan, membuat mas- terplan, dan menenderkan pe- laksanaan konstruksi. Sementara itu, Dirjen Perhu- bungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan pemerintah dan DPR perlu menyiapkan solusi ba gi kelangsungan industri angkutan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni pas- caberoperasinya JSS. Tujuannya agar kekisruhan seperti yang terjadi setelah beroperasinya Jembatan Suramadu di Jawa Timur tidak terulang. Hal itu diamini Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin Mo- hamad Said. Menurutnya, peme- rintah harus menginformasikan dengan jelas rencana pemba- ngunan JSS kepada publik dan pelaku industri jasa angkutan penyeberangan secara terbuka. (CS/E-2) MI/USMAN ISKANDAR DISTRIBUSI KELAPA: Pekerja menurunkan ribuan biji kelapa dari truk di Pasar Jembatan Lima, Jakarta Barat, kemarin. Kelapa yang didatangkan dari Pandeglang, Banten, tersebut selanjutnya didistribusikan ke pengecer untuk memenuhi pasar di Jakarta. menyebutkan lebih lanjut. “JICA selama ini memban- tu kami dalam diskusi teknis pembangunan karena mereka pernah membangun jembatan serupa di sana. Tapi belakang- an mereka jajaki kemungkinan Jembatan Selat Sunda Diminati Asing kerja sama dalam pembangun- an,” ungkap Hermanto. Dari dalam negeri, investor lokal yang sejak awal berminat untuk ikut serta dalam proyek pembangunan JSS adalah Grup Artha Graha. Perusahaan itu RENCANA pembangunan me- gaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak hanya menarik minat para investor lokal. Proyek pem- bangunan jembatan terpanjang di dunia itu juga diminati sejum- lah investor besar asal Malaysia, China, dan Jepang. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak mengungkapkan, rencana pem- bangunan JSS diminati investor dunia karena dianggap sebagai salah satu proyek kelas dunia. “Mereka berminat karena melihat JSS nantinya akan men- jadi jembatan terpanjang dengan panjang lebih dari 28 km. Kami ingin swasta terlibat sebesar-be- sarnya dalam proyek ini, tapi leader-nya tetap harus dari lokal,” ujarnya di sela rapat kerja de- ngan Komisi V DPR, kemarin. Menurutnya, satu investor Malaysia yang berminat berin- vestasi di megaproyek itu ada- lah Khazanah Nasional. Selain itu, tambah dia, Jepang melalui Japan International Co- operation Agency (JICA) juga menyatakan minatnya. Terkait dengan investor China yang juga menjajaki JSS, Hermanto enggan Bila dilakukan, hal terse- but diyakini bisa menciptakan esiensi ekspor Indonesia ke 27 negara di kawasan Eropa. Harsha mengungkapkan pe- ngiriman barang dari Indonesia ke ibu kota Slovakia, Bratislava, dengan angkutan laut akan lebih cepat delapan hari jika dibandingkan dengan melalui Pelabuhan Rotterdam di Belan- da. Karena itu, imbuhnya, pe- merintah tengah berupaya agar ekspor potensial seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/ CPO) dan produk turunannya bisa masuk Uni Eropa. “Tentunya harus dibarengi Slovakia Pintu Ekspor Indonesia standar kualitas maupun stan- dar produksi berkesinambung- an yang harus dipenuhi produk CPO kita,” ujarnya. Sejauh ini, surplus perdagang- an bilateral kedua negara masih ada di pihak Indonesia. Menu- rut data Kementerian Ekonomi Slovakia, hingga Agustus 2010 nilai perdagangan kedua negara mencapai 94,66 juta euro. Nilai ekspor Indonesia pada periode itu mencapai 87,3 juta euro, se- dangkan ekspor Sloivakia hanya 7,3 juta euro. Adapun produk Indonesia yang diminati masyarakat pe- cahan Cekoslovakia itu adalah INDONESIA membidik Slova- kia menjadi akses ekspor ke Uni Eropa. Bila ekspor dilakukan melalui negeri yang berada di Eropa bagian tengah itu, kita da- pat menekan biaya logistik. Demikian diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Republik Slovakia Harsha E Joesoef di Ja- karta, kemarin. Selama ini, ekspor Indonesia ke negara-negara Eropa masih menghadapi kendala ke ter- batasan akses dan standar kuali- tas produk yang ketat. Namun, persoalan itu dapat ditekan de- ngan meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Slovakia. makanan olahan, alas kaki, kerajinan tangan, furnitur, gar- men, dan pakaian olahraga. Sebaliknya, impor dari Slovakia antara lain mesin pertanian, per- alatan militer, dan bahan-bahan kimia dan farmasi. Sementara itu, Duta Besar Slovakia untuk Indonesia Stefan Rozkopal mengatakan pihaknya akan berpegang teguh pada aturan standar baku untuk se- tiap produk impor yang masuk ke negaranya. “Bila sebuah produk bisa memenuhi standar Slovakia, artinya bisa diterima 300 juta populasi di Uni Eropa,” ujarnya. (Jaz/E-4) mulai gerah. Menteri Keuangan Agus Martowardojo bahkan tak se- gan-segan meminta adanya pembenahan berbagai aspek di dua kawasan itu. “Kita punya dua free trade zone, namun sis- tem dan konsep harus diper- baiki agar tidak lemah,” kata Agus di Batam, kemarin. Ia cukup gemas, dua kawa- san yang cukup diandalkan itu jauh kalah maju dan kalah ber- saing dengan kawasan serupa di Singapura dan Malaysia. Agus mencontohkan, Port Klang di Malaysia sudah mampu meng- olah hingga 8 juta TEUs (ton equivalent units) per tahun, se- dangkan pelabuhan peti kemas Indonesia di Batu Ampar, Batam, hanya bisa mengolah 200 ribu TEUs per tahun. “Jadi kita perlu koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk perbaikan,” tu- turnya. Harus steril Menurut dia, koordinasi yang amburadul antarinstansi serta antara pemerintah pusat DWI TUPANI I NDONESIA punya dua kawasan perdagangan be- bas atau lebih dikenal de- ngan singkatan FTZ (free trade zone) di pintu masuk uta- ma perdagangan melalui jalur laut, yaitu di Sabang, Nang- groe Aceh Darussalam, dan di Batam Bintan Karimun (BBK), Kepulauan Riau. Keduanya dibentuk dengan perencanaan serius dan disokong dengan regulasi yang kuat. FTZ Sabang ditetapkan de- ngan UU No 37/2000 (meng- gantikan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang/ Perppu No 2/2000). Adapun BBK ditetapkan sebagai kawa- san perdagangan bebas menga- cu pada Perppu No 1/2007. Tapi hingga kini, kinerja ke- dua FTZ ini masih belum juga optimal. Apalagi jika diban- dingkan dengan FTZ yang di- kembangkan negara di sekitar perairan yang sama, yakni Malaysia dan Singapura, Sa- bang maupun BBK masih jauh tertinggal. Karena itu, tidak mengheran- kan bila pemerintah pusat pun Perlu pengembangan infrastruktur maritim untuk mengoptimal- kan pelaksanaan kawasan perdagangan bebas. dan daerah memang menjadi kendala utama pengembangan kawasan perdagangan bebas. “FTZ itu harusnya steril, tapi sampai sekarang masih ada permukiman penduduk, hutan lindung, dan lainnya. Ke depan harus diperbaiki agar best practise dapat diterapkan,” kata Agus. Menkeu menyebutkan, sa- lah satu tujuan kunjungan- nya ke Batam kali ini untuk mendengarkan masukan demi menciptakan kawasan FTZ yang lebih baik. Untuk itu, Agus bertemu dengan puluhan pengusaha di Batam sekaligus me ninjau kesiapan Bea dan Cukai serta instansi lainnya dalam pengembangan FTZ di kawasan ini. “Kita ingin kawasan ini men- jadi kawasan ekonomi yang fokus pada industri dan eks- por,” katanya. Sebelumnya, anggota DPR dari daerah pemilihan Kepulau- an Riau Harry Azhar Azis per- nah menyarankan kepada pe- merintah agar mengembangkan infrastruktur maritim untuk mengoptimalkan pelaksana- an FTZ di Batam, Bintan, dan Karimun. “Pintu masuk utama adalah pelabuhan laut karena FTZ BBK terletak di pulau-pulau sehingga perlu pengembangan infrastruktur maritim,” kata dia di Batam, beberapa waktu lalu. (Ant/E-2) [email protected] Free Trade Zone Terganjal Koordinasi Agus Martowardojo Menteri Keuangan MI/ROMMY P penjaminan simpanan yang berbeda sesuai dengan risikonya. “Untuk premi penjaminan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan,” ujarnya, kemarin. Di sisi lain, terkait dengan ren cana penurunan besaran simpanan yang dijamin, ia me- nyambut positif. Penurunan itu mencerminkan bahwa pereko- nomian sudah bagus. Saat ini, simpanan terjamin mencapai Rp2 miliar. Sementara itu, Presiden Direk- tur PT Bank Kesawan Tbk Gatot Siswoyo menyatakan tidak ma- salah bila nilai premi penjamin- an simpanan didasarkan pada risiko setiap bank. Namun, ia meminta nilai itu didasarkan atas nilai simpanan yang me- mang benar-benar dijamin. “Asal jangan dari total dana (simpanan),” ujarnya. (*/E-5) suku bunga deposito rupiah satu bulan mengalami kenaikan. Rata-rata bunga deposito rupiah satu bulan perbankan naik 1 bps menjadi 6,44% ketimbang minggu sebelumnya. Adapun dari sisi suku bu- nga kredit efektif rupiah, pada minggu keempat Februari 2011, perbankan menurunkan bunga semua jenis kredit. Dengan be- gitu, suku bunga kredit efektif untuk kredit modal kerja, kredit Jelang Transparansi, SBDK Turun investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebe- sar 14,23%, 14,24%, dan 15,93% atau turun sebesar 2 bps, 5 bps, dan 1 bps. Sementara itu, kenaikan kre- dit terjadi di kredit rupiah mau- pun valuta asing masing-ma- sing Rp8,36 triliun dan Rp2,53 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga di periode sama turun Rp4,95 triliun. Adapun terkait dengan dana masyarakat di perbankan, baru- baru ini Lembaga Penjamin Simpanan mengusulkan adanya revisi besaran dana terjamin maupun premi yang disetor bank. Menurut Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Gatot M Suwondo, premi penjaminan simpanan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank. Setiap bank harusnya menyetorkan premi SUKU bunga dasar kredit (SBDK) perbankan sebulan jelang pene- rapan transparansi turun 3 basis poin (bps) dari 11,91% pada 16 Februari menjadi 11,88% pada 23 Februari. Sementara itu, kredit di pekan terakhir Februari ber- tambah Rp10,98 triliun menjadi Rp1.754,93 triliun. Menurut Kepala Biro Hubung- an Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah, penurunan SBDK terbesar pada kelompok bank swasta sebesar 7 bps menjadi 13,42% diikuti kelompok bank pembangunan daerah sebesar 3 bps menjadi 12,09%. “Sebaliknya, pada ke- lompok bank KCBA (kantor cabang bank asing) dan kelom- pok bank campuran malah naik masing-masing 7 bps dan 4 bps,” jelasnya melalui siaran pers, kemarin. Bila SBDK menurun, rata-rata DOK HUMAS PEMPROV LAMPUNG JEMBATAN SELAT SUNDA: Maket Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun menghubungkan Merak-Lampung. 18 SELASA, 8 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA E KONOMI NASIONAL Untuk premi penjaminan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan.’’ Gatot M Suwondo Ketua Himbara FOR THE FIRST TIME IN JAKARTA THE MINISTRY OF DEFENSE, REPUBLIC OF INDONESIA WILL HOST OFFICIAL DELEGATIONS FROM OVER 40 COUNTRIES TO MEET AND DISCUSS STRENGTHENING GLOBAL SECURITY AND STABILITY BALAI SIDANG JCC INDONESIA Coordinating Ministry of Political Legal and Security Affairs Republic of Indonesia Ministry of Defense Republic of Indonesia Indonesian National Defense Forces Indonesian National Police Forces Indonesian Defense University JIDD - JAKARTA INTERNATIONAL DEFENSE DIALOGUE 2011 JIDD - JAKARTA INTERNATIONAL DEFENSE DIALOGUE 2011 Homeland Security, Counter-Terrorism and Counter-Insurgency will be discussed alongside Peacekeeping Efforts, Humanitarian Relief, Search and Rescue, Disaster Management and Prevention, as well as protecting Critical National Infrastructure - global issues that connect the security and defense community. The JIDD 2011 will highlight and discuss one of the community’s most relevant topics - building capabilities by adopting the latest strategies and technologies through Technology Transfer, Countertrade, Outsourcing and Offset. HE Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia* HRH Prince Mohamed Bolkiah, Minister of Foreign Affairs and Trade, Brunei Darussalam HE Dr. Purnomo Yusgiantoro, Minister of Defense, Republic of Indonesia Mr. Gerald Howarth MP, Minister for International Security Strategy, UK Ms. Janet Napolitano, Secretary, Department of Homeland Security, USA* General Khalid Shamim Wyne HI (M), Chairman Joint Chiefs of Staff Committee of Pakistan Armed Forces Dr. Stefanie Babst, Acting Assistant Secretary General for Public Diplomacy, NATO Vice Air Marshal Eris Herryanto, Secretary General, Ministry of Defense, Republic of Indonesia Mr. Shri Satyajeet Rajan, Chairperson, Defence Offset Facilitation Agency (DOFA) of Ministry of Defence, India Colonel Ömer Faruk Demircioğlu, Director, Centre of Excellence Defence Against Terrorism, Turkey Mr. Neil K. Rutter, European, Legal and Strategic Planning Committees, Global Offset & Counter Trade (GOCA) Professor Christopher Andrew, Professor of Modern and Contemporary History, University of Cambridge, UK, Official Historian of the British Security Service (MI5) JIDD Speaker Faculty to include JIDD Speaker Faculty to Include JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE alongside and in support of JIDD 2011, APSDEX serves as the exclusive showcase to support the topics being discussed within the conference. This unique pairing of conference and showcase creates a 3-D approach to explore the latest and greatest opportunities to develop a stronger industry in support of security and defense. MEDIA SUPPORT 23-25 MARCH 2011 23-25 MARCH 2011 * to be confirmed JIDD Event Secretariat: Jl. Salemba Raya no 14, Jakarta Pusat 10430, Indonesia | T +62 21 367 43951 www.jidd.org [email protected] APSDEX Secretariat: Jl. Teluk Betung, #43, Jakarta Pusat, 10230 | T +62 21 391 3037 www.apsdex.com [email protected]

Upload: ngohanh

Post on 28-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

telah melakukan tahap pre-fea-sibility study (FS).

Mengenai regulasi, Menteri PU Djoko Kirmanto menyatakan saat ini pemerintah tengah me-nyiapkan perpres khusus terkait pembentukan badan pelaksana JSS. Badan ini akan melakukan studi kelayakan, membuat mas-terplan, dan menenderkan pe-laksanaan konstruksi.

Sementara itu, Dirjen Perhu-bungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan pemerintah dan DPR perlu menyiapkan solusi ba gi kelangsungan industri ang kutan penyeberangan di lin tasan Merak-Bakauheni pas-caberoperasinya JSS. Tujuannya agar kekis ruhan seperti yang terjadi setelah beroperasinya Jembatan Suramadu di Jawa Timur tidak terulang.

Hal itu diamini Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin Mo-hamad Said. Menurutnya, peme-rintah harus menginformasikan dengan jelas rencana pemba-ngun an JSS kepada publik dan pelaku industri jasa angkutan penyeberangan secara terbuka. (CS/E-2)

MI/USMAN ISKANDAR

DISTRIBUSI KELAPA: Pekerja menurunkan ribuan biji kelapa dari truk di Pasar Jembatan Lima, Jakarta Barat, kemarin. Kelapa yang didatangkan dari Pandeglang, Banten, tersebut selanjutnya didistribusikan ke pengecer untuk memenuhi pasar di Jakarta.

menyebutkan lebih lanjut.“JICA selama ini memban-

tu kami dalam diskusi teknis pembangunan karena mereka pernah membangun jembatan serupa di sana. Tapi belakang-an mereka jajaki kemungkinan

Jembatan Selat Sunda Diminati Asing

kerja sama dalam pembangun-an,” ungkap Hermanto.

Dari dalam negeri, investor lokal yang sejak awal berminat untuk ikut serta dalam proyek pembangunan JSS adalah Grup Artha Graha. Perusahaan itu

RENCANA pembangunan me-gaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak hanya menarik minat para investor lokal. Proyek pem-bangunan jembatan terpanjang di dunia itu juga diminati sejum-lah investor besar asal Malaysia, China, dan Jepang.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak meng ungkapkan, rencana pem-bangunan JSS diminati investor dunia karena dianggap sebagai salah satu proyek kelas dunia.

“Mereka berminat karena melihat JSS nantinya akan men-jadi jembatan terpanjang dengan panjang lebih dari 28 km. Kami ingin swasta terlibat sebesar-be-sarnya dalam proyek ini, ta pi leader-nya tetap harus dari lokal,” ujarnya di sela rapat kerja de-ngan Komisi V DPR, kemarin.

Menurutnya, satu investor Malaysia yang berminat berin-vestasi di megaproyek itu ada-lah Khazanah Nasional.

Selain itu, tambah dia, Jepang melalui Japan International Co-operation Agency (JICA) juga menyatakan minatnya. Terkait dengan investor China yang juga menjajaki JSS, Hermanto enggan

Bila dilakukan, hal terse-but diyakini bisa menciptakan efi siensi ekspor Indonesia ke 27 negara di kawasan Eropa.

Harsha mengungkapkan pe-ngiriman barang dari Indonesia ke ibu kota Slovakia, Bratislava, dengan angkutan laut akan le bih cepat delapan hari jika di bandingkan dengan melalui Pelabuhan Rotterdam di Belan-da. Karena itu, imbuhnya, pe-merintah tengah berupaya agar ekspor potensial seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya bisa masuk Uni Eropa.

“Tentunya harus dibarengi

Slovakia Pintu Ekspor Indonesiastandar kualitas maupun stan-dar produksi berkesinambung-an yang harus dipenuhi produk CPO kita,” ujarnya.

Sejauh ini, surplus perdagang-an bilateral kedua negara masih ada di pihak Indonesia. Menu-rut data Kementerian Ekonomi Slovakia, hingga Agustus 2010 nilai perdagangan kedua negara mencapai 94,66 juta euro. Nilai ekspor Indonesia pada periode itu mencapai 87,3 juta euro, se-dangkan ekspor Sloivakia hanya 7,3 juta euro.

Adapun produk Indonesia yang diminati masyarakat pe-cahan Cekoslovakia itu adalah

INDONESIA membidik Slova-kia menjadi akses ekspor ke Uni Eropa. Bila ekspor dilakukan me lalui negeri yang berada di Eropa bagian tengah itu, kita da-pat menekan biaya logistik.

Demikian diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Republik Slovakia Harsha E Joesoef di Ja-karta, kemarin.

Selama ini, ekspor Indonesia ke negara-negara Eropa ma sih menghadapi kendala ke ter-batasan akses dan standar kuali-tas produk yang ketat. Namun, persoalan itu dapat ditekan de-ngan meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Slovakia.

makanan olahan, alas kaki, kerajinan tangan, furnitur, gar-men, dan pakaian olahraga. Sebaliknya, impor dari Slovakia antara lain mesin pertanian, per-alatan militer, dan bahan-bahan kimia dan farmasi.

Sementara itu, Duta Besar Slovakia untuk Indonesia Stefan Rozkopal mengatakan pihaknya akan berpegang teguh pada aturan standar baku untuk se-tiap produk impor yang masuk ke negaranya. “Bila sebuah produk bisa me menuhi standar Slovakia, artinya bisa diterima 300 juta populasi di Uni Eropa,” ujarnya. (Jaz/E-4)

mulai gerah. Menteri Keuangan Agus

Mar towardojo bahkan tak se-gan-segan meminta adanya pem benahan berbagai aspek di dua kawasan itu. “Kita punya dua free trade zone, namun sis-tem dan konsep harus diper-baiki agar tidak le mah,” kata Agus di Batam, kemarin.

Ia cukup gemas, dua kawa-san yang cukup diandalkan itu jauh kalah maju dan kalah ber-saing dengan kawasan se rupa di Singapura dan Malay sia. Agus

mencontohkan, Port Klang di Malaysia sudah mampu meng-olah hingga 8 juta TEUs (ton equivalent units) per tahun, se-dangkan pelabuhan peti kemas Indonesia di Batu Ampar, Batam, hanya bisa mengolah 200 ribu TEUs per tahun.

“Jadi kita perlu koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk perbaikan,” tu-turnya.

Harus sterilMenurut dia, koordinasi

yang amburadul antarinstansi ser ta antara pemerintah pusat

DWI TUPANI

INDONESIA punya dua kawasan perdagangan be-bas atau lebih dikenal de-ngan singkatan FTZ (free

trade zone) di pintu masuk uta-ma perdagangan melalui jalur laut, yaitu di Sabang, Nang-groe Aceh Darussalam, dan di Batam Bintan Karimun (BBK), Kepulauan Riau. Keduanya di bentuk dengan perencanaan serius dan disokong dengan regulasi yang kuat.

FTZ Sabang ditetapkan de-ngan UU No 37/2000 (meng-gantikan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang/Perppu No 2/2000). Adapun BBK ditetapkan sebagai kawa-san perdagangan bebas menga-cu pada Perppu No 1/2007.

Tapi hingga kini, kinerja ke-dua FTZ ini masih belum ju ga optimal. Apalagi jika diban-dingkan dengan FTZ yang di-kem bangkan negara di sekitar perairan yang sama, yakni Ma laysia dan Singapura, Sa-bang maupun BBK masih jauh tertinggal.

Karena itu, tidak mengheran-kan bila pemerintah pusat pun

Perlu pengembangan infrastruktur maritim untuk mengopti mal- kan pelaksanaan kawasan perdagangan bebas.

dan daerah memang menjadi kendala utama pengembangan kawasan perdagangan bebas.

“FTZ itu harusnya steril, ta pi sampai sekarang masih ada permukiman penduduk, hu tan lindung, dan lainnya. Ke depan harus diperbaiki agar best practise dapat diterapkan,” kata Agus.

Menkeu menyebutkan, sa-lah satu tujuan kunjungan-nya ke Batam kali ini untuk men de ngarkan masukan demi men cip takan kawasan FTZ yang lebih baik. Untuk itu, Agus bertemu dengan puluhan peng usaha di Batam sekaligus me ninjau kesiapan Bea dan Cukai serta instansi lainnya dalam pengembangan FTZ di kawasan ini.

“Kita ingin kawasan ini men-jadi kawasan ekonomi yang fokus pada industri dan eks-por,” katanya.

Sebelumnya, anggota DPR dari daerah pemilihan Kepulau-an Riau Harry Azhar Azis per-nah menyarankan kepada pe-merintah agar mengembang kan infrastruktur maritim untuk mengoptimalkan pelaksana-an FTZ di Batam, Bintan, dan Karimun.

“Pintu masuk utama adalah pelabuhan laut karena FTZ BBK terletak di pulau-pulau se hingga perlu pengembangan infrastruktur maritim,” kata dia di Batam, beberapa waktu lalu.(Ant/E-2)

[email protected]

Free Trade ZoneTerganjal

Koordinasi

Agus Mar towardojoMenteri Keuangan

MI/ROMMY P

penjaminan simpanan yang berbeda sesuai dengan risikonya. “Untuk premi penjaminan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan,” ujarnya, kemarin.

Di sisi lain, terkait dengan ren cana penurunan besaran simpanan yang dijamin, ia me-nyambut positif. Penurunan itu mencerminkan bahwa pereko-nomian sudah bagus. Saat ini, simpanan terjamin mencapai Rp2 miliar.

Sementara itu, Presiden Direk-tur PT Bank Kesawan Tbk Gatot Siswoyo menyatakan tidak ma-salah bila nilai premi penjamin-an simpanan didasarkan pada risiko setiap bank. Namun, ia meminta nilai itu didasarkan atas nilai simpanan yang me-mang benar-benar dijamin.

“Asal jangan dari total dana (simpanan),” ujarnya. (*/E-5)

suku bunga deposito rupiah satu bulan mengalami kenaikan. Rata-rata bunga deposito rupiah satu bulan perbankan naik 1 bps menjadi 6,44% ketimbang minggu sebelumnya.

Adapun dari sisi suku bu-nga kredit efektif rupiah, pada ming gu keempat Februari 2011, perbankan menurunkan bunga semua jenis kredit. Dengan be-gitu, suku bunga kredit efektif untuk kredit modal kerja, kredit

Jelang Transparansi, SBDK Turuninvestasi, dan kredit konsumsi, masing-masing tercatat sebe-sar 14,23%, 14,24%, dan 15,93% atau turun sebesar 2 bps, 5 bps, dan 1 bps.

Sementara itu, kenaikan kre-dit terjadi di kredit rupiah mau-pun valuta asing masing-ma-sing Rp8,36 triliun dan Rp2,53 triliun. Sementara itu, dana pi hak ketiga di periode sama turun Rp4,95 triliun.

Adapun terkait dengan dana masyarakat di perbankan, baru-baru ini Lembaga Penjamin Simpanan mengusulkan adanya revisi besaran dana terjamin maupun premi yang disetor bank.

Menurut Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Gatot M Suwondo, premi penjaminan simpanan tidak bisa dipukul rata untuk semua bank. Setiap bank harusnya menyetorkan premi

SUKU bunga dasar kredit (SBDK) perbankan sebulan jelang pene-rapan transparansi turun 3 basis poin (bps) dari 11,91% pada 16 Februari menjadi 11,88% pada 23 Februari. Sementara itu, kredit di pekan terakhir Februari ber-tambah Rp10,98 triliun menjadi Rp1.754,93 triliun.

Menurut Kepala Biro Hubung-an Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah, penurunan SBDK terbesar pada kelompok bank swasta sebesar 7 bps menjadi 13,42% diikuti kelompok bank pembangunan daerah sebesar 3 bps menjadi 12,09%. “Sebaliknya, pada ke-lompok bank KCBA (kantor ca bang bank asing) dan kelom-pok bank campuran malah naik masing-masing 7 bps dan 4 bps,” jelasnya melalui siaran pers, kemarin.

Bila SBDK menurun, rata-rata

DOK HUMAS PEMPROV LAMPUNG

JEMBATAN SELAT SUNDA: Maket Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun menghubungkan Merak-Lampung.

18 SELASA, 8 MARET 2011 | MEDIA INDONESIAEKONOMI NASIONAL

Untuk premi penjaminan

tidak bisa dipukul rata untuk semua bank, saya sependapat harus ada perbedaan.’’Gatot M SuwondoKetua Himbara

FOR THE FIRST TIME IN JAKARTA THE MINISTRY OF DEFENSE, REPUBLIC OF INDONESIA WILL HOST

OFFICIAL DELEGATIONS FROM OVER 40 COUNTRIES TO MEET AND DISCUSS STRENGTHENING GLOBAL SECURITY AND STABILITY

BALAI SIDANG JCC INDONESIA

CoordinatingMinistry of Political

Legal and Security AffairsRepublic of Indonesia

Ministry of DefenseRepublic of Indonesia

Indonesian NationalDefense Forces

Indonesian NationalPolice Forces

Indonesian DefenseUniversity

JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011

JIDD - JAKARTA INTERNATIONALDEFENSE DIALOGUE 2011

Homeland Security, Counter-Terrorism and Counter-Insurgency will be discussed alongside Peacekeeping Efforts, Humanitarian Relief, Search and Rescue, Disaster Management and Prevention, as well as protecting Critical National Infrastructure - global issues that connect the security and defense community. The JIDD 2011 will highlight and discuss one of the community’s most relevant topics - building capabilities by adopting the latest strategies and technologies through Technology Transfer, Countertrade, Outsourcing and Offset.

HE Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia*HRH Prince Mohamed Bolkiah, Minister of Foreign Affairs and Trade, Brunei DarussalamHE Dr. Purnomo Yusgiantoro, Minister of Defense, Republic of IndonesiaMr. Gerald Howarth MP, Minister for International Security Strategy, UKMs. Janet Napolitano, Secretary, Department of Homeland Security, USA*General Khalid Shamim Wyne HI (M), Chairman Joint Chiefs of Staff Committee of Pakistan Armed ForcesDr. Stefanie Babst, Acting Assistant Secretary General for Public Diplomacy, NATO

Vice Air Marshal Eris Herryanto, Secretary General, Ministry of Defense, Republic of IndonesiaMr. Shri Satyajeet Rajan, Chairperson, Defence Offset Facilitation Agency (DOFA) of Ministry of Defence, IndiaColonel Ömer Faruk Demircioğlu, Director, Centre of Excellence Defence Against Terrorism, TurkeyMr. Neil K. Rutter, European, Legal and Strategic Planning Committees, Global Offset & Counter Trade (GOCA)Professor Christopher Andrew, Professor of Modern and Contemporary History, University of Cambridge, UK, Official Historian of the British Security Service (MI5)

JIDD Speaker Faculty to includeJIDD Speaker Faculty to Include

JAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUEJAKARTA, IS THE NEW CENTER FOR SECURITY AND DEFENSE DIALOGUE

alongside and in support of JIDD 2011, APSDEX serves as the exclusive showcase to support the topics being discussed within the conference. This unique pairing of conference and showcase creates a 3-D approach to explore the latest and greatest opportunities to develop a stronger industry in support of security and defense.

MEDIA SUPPORT

23-25 MARCH 2011

23-25 MARCH 2011

* to be confirmed

JIDD Event Secretariat: Jl. Salemba Raya no 14, Jakarta Pusat 10430, Indonesia | T +62 21 367 43951www.jidd.org [email protected]

APSDEX Secretariat: Jl. Teluk Betung, #43, Jakarta Pusat, 10230 | T +62 21 391 3037 www.apsdex.com [email protected]