seks bebas

12
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif- induktif. 1 Penelitian kualitatif berusaha memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara sistematis dan aktual mengenai faktor-faktor, persepsi-persepsi dan menjelaskan berbagai hubungan dari berbagai permasalahan yang diteliti sesuai dengan obyek penelitian. Penelitian lapangan ini termasuk kategori jenis deskriptif yakni jenis penelian yang hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Jenis penelitian deskriptif banyak dilakukan oleh para peneliti karena ada dari pengamatan empiris di dapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Penelitian kualitatif memiliki dua jenis 1 Bahdin Nur Tanjung, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Cet. II; Bandung : Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 2.

Upload: dinkas

Post on 28-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pendidikan Seks

TRANSCRIPT

40

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif-induktif.[footnoteRef:2] Penelitian kualitatif berusaha memberikan gambaran tentang situasi dan kejadian secara sistematis dan aktual mengenai faktor-faktor, persepsi-persepsi dan menjelaskan berbagai hubungan dari berbagai permasalahan yang diteliti sesuai dengan obyek penelitian. [2: Bahdin Nur Tanjung, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Cet. II; Bandung : Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 2.]

Penelitian lapangan ini termasuk kategori jenis deskriptif yakni jenis penelian yang hanya menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Jenis penelitian deskriptif banyak dilakukan oleh para peneliti karena ada dari pengamatan empiris di dapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Penelitian kualitatif memiliki dua jenis penelitian, yaitu; pertama, penelitian biografi yakni studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip yang berhubungan. Kedua, penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.[footnoteRef:3] [3: Bungin, B.. Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Cet. III; PT Rajagrafindo Persada: Jakarta, 2003), h. 29.]

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif banyak dilakukan oleh para peneliti. Para peneliti melakukan karena ada dua alasan: pertama, dari pengamatan empiris di dapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. B. Pendekatan PenelitianPenulis mengguanakan pendekatan paedagogik-deskriktif karena obyek penelitian berupa gejala atau proses sulit diangkakan, yang mana lebih mudah dijelaskan dengan deskripsi kata-kata sehingga dinamikanya ditangkap secara lebih utuh. Jadi melalui pendekatan kualitatif, peneliti akan mengkaji setiap peristiwa yang mendalam diteliti dan menyajikan secara detail. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karna sasaran atau obyek penelitian dibatasi sehingga data-data yang diambil dapat digali sebanyak mungkain dan tetap berupaya menghindari terjadinya pelebaran obyek penelitian.[footnoteRef:4] Penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dan bertolak dari cara berfikir induktif, kemudian berfikir secara deduktif. [4: Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), h. 80.]

Hasil penelitian disampaikan secara naratif karena bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel bebas, baik satu variabel ataupun lebih.[footnoteRef:5] Metode penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian lapangan. [5: Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 19. ]

Berdasarkan jenis dan pendekatan yang diginakan, penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif explanatory yaitu menguraikan dampak seks di luar nikah terhadap perkembangan psikologis anak di Kecamatan Ampana Tete ditinjau dalam pendidikan Islam.

C. Jadwal PenelitianJadwal pelaksanaan penelitian disusun dalam bentuk skema atau program penelitian yang berisi outline tentang apa yang kami lakukan selaku peneliti, mulai dari susunan jumlah pertanyaan dalam menakses dan mengeksplorasi data sampai pada analisis data finalnya. Struktur data lebih spesifik, yang paradigma variabel operasional, dan skema struktural sebagai tujuan penelitian.Pengembangan studi dan kajian penelitian yang dilakukan melalui sebuah model kerja sama terpadu dengan masyarakat sehingga mampu memecahkan permasalahan penelitian, untuk melihat dampak negatif seks di luar nikah terhadap perkembangan psikologis anak di Kecamatan Ampana Tete ditinjau dalam pendidikan Islam.

D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ampana Tete. Penulis memilih daerah ini sebagai obyek penelitian karena Penulis ingin mengkaji lebih jauh tentang dampak negatif seks bebas terhadap perkembangan psikologis yang dialami anak di linkungan masyarakat Kecamatan Ampana Tete ditinjau dalam pendidikan Islam. Hal lain yang menjadi alasan bahwa penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya pengembangan ilmu pengetahuan tentang bahaya seks bebas kaitannya dengan upaya menjaga dan mengarahkan perkembangan psikologis anak ditijau dalam pendidikan Islam.

E. Kehadiran PenelitiSebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka kehadiran peneliti dilokasi penelitian mutlak dilakukan sebagai bagian dari instrument penelitian. Pengematan terlibat dilakukan sendiri untuk melihat langsung kondisi obyektif yang ada di lapangan.Kehadiran peneliti di lokasi penelitian disampaikan melaui surat izin penelitian dan observasi awal dilakukan sendiri oleh peneliti. Menurut Brannen kehadiran peneliti dilokasi penelitian mutlak dilakukan sebagai bagian dari instrument penelitian.[footnoteRef:6] [6: Julie Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2003), h. 114. ]

Informan atau narasumber lebih awal telah ditetapkan oleh peneliti sebagai sampel yang mewakili keselurahan populasi yang ada. Penarikan sampel pada penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto yang mengatakan bahwa populai biasa diwakili oleh sampel.Hal ini penting untuk dilakukan oleh peneliti untuk mencari informasi dan data yang akurat dari informan atau narasumber yang sudah dipilih atau ditetapkan sebagai sampel dari keselurahan populasi yang ada. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian dilakuakan secara terencana dan terjadwal.

F. Sumber DataDalam penelitian ini, peneliti hanya memilih sekelompok subyek yang mewakili seluruh anggota kelompok untuk menjadi sasaran generalisasi kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian. Populasi adalah keseluruhan obyek dari suatu penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Ampana Tete. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat di Kecamatan Ampana Tete yang sudah ditetapkan sebagai informan. Secara umum sumber data dalam penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:1. Sumber data primerData primer adalah merupakan data pokok yang diperlukan dalam kegiatan penelitian yang dikumpulkan dan diperoleh secara langsung di lapangan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.2. Sumber data sekunderData skunder adalah data yang bukan berasal dari usaha peneliti sendiri. Data ini diperoleh dari berbagai literatur, artikel-artikel dan dokumen di lokasi penelitian yang berkaitan dengan issue penelitian yang akan dikaji.

G. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data yang tepat digunakan dalam rancangan dan prosedur penelitian adalah observasi (pengamatan terlibat), dan wawancara (interview) serta dokumentasi. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa metode tersebut cocok untuk dilaksanakan dalam penelitian skripsi ini.Untuk memperoleh data-data lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi, sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai dampak seks bebas terhadap perkembangan psikologis anak di linkungan masyarakat Kecamatan Ampana Tete. 2. Wawancara, yaitu merupakan tanya jawab yang dikerjakan secra sistematis berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala desa, masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh informasi dan melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini. 3. Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang berkaitan dengan dampak seks bebas terhadap perkembangan psikologis anak di linkungan masyarakat Kecamatan Ampana Tete.

H. Teknik Analis DataAnalisis data dilakukan selama penelitian ini berlangsung dan didasarkan atas langkah-langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan pertivikasi. Analisis data merupakan langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian.1. Reduksi DataReduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data sebagai suatu bentuk analisis yang bertujuan menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan pembahasan penelitian. 2. Penyanyian DataPenyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam suatu matriks dan dijelaskan secara tuntas dan jelas. Menurut beberapa pendapat bahwa penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, bagan dan lain sebagainya.3. Pertivikasi DataBegitu matriks terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan bagian yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Kesimpulan juga diverifikasi selama proses penelitian berlangsung.

I. Pengecekan Keabsahan Data Dalam melakukan pengecekan keabsahan data, Penulis memperhatikan derajat kepercayaan (credibility) melalui trianggulasi yakni; pertama, triangulasi dengan teori, membandingkan perolehan data dengan teori yang ada. Kedua, triangulasi dengan metode, yaitu membandingkan perolehan data pada teknik yang berbeda dalam fenomena yang sama. Ketiga, triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan perolehan data dari teknik pengumpulan data yang sama dengan sumber yang berbeda.[footnoteRef:7] Kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian untuk menetapkan keabsahan data atau kredibilitas data. [7: Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Cet. II; Jakarta: Rineka cipta, 2004), h. 31.]